bab ii sekilas tentang pembimbing dan materi dalam...

41
21 BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM 2.1. Pembimbing 2.1.1. Pengertian Pembimbing Pembimbing atau konselor adalah seseorang yang karena keahliannya memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang mana orang tersebut tidak bisa mengatasinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Menurut Sayuti, (1988: 12) Pembimbing adalah orang yang mempunyai kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling Islami. Sedangkan dalam buku “Bimbingan dan Konseling Islami” pembimbing adalah orang yang menguasai bimbingan dan konseling sosial Islami (Faqih, 2001: 47). Pembimbing sama halnya da’i yang memberikan petuah- petuah dengan nada ucapan dan gaya yang menyejukkan hati, maka orang yang mendengarnya seperti tersiram dengan air sejuk. Dalam pandangan Islam, seorang imam atau ulama’ secara built-in, juga dipandang oleh para pengikutnya, kecuali sebagai guru dan pendidik juga sebagai penyuluh atau counselor agama yang tugasnya menjadi “juru penerang”, pemberi petunjuk kearah jalan kebenaran, juga sebagai “juru pengingat” (muzakkir) sebagai “juru penghibur”

Upload: phamthien

Post on 11-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

21

BAB II

SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

2.1. Pembimbing

2.1.1. Pengertian Pembimbing

Pembimbing atau konselor adalah seseorang yang karena

keahliannya memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami

kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang mana orang tersebut

tidak bisa mengatasinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Menurut

Sayuti, (1988: 12) Pembimbing adalah orang yang mempunyai

kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

Islami.

Sedangkan dalam buku “Bimbingan dan Konseling Islami”

pembimbing adalah orang yang menguasai bimbingan dan konseling

sosial Islami (Faqih, 2001: 47).

Pembimbing sama halnya da’i yang memberikan petuah-

petuah dengan nada ucapan dan gaya yang menyejukkan hati, maka

orang yang mendengarnya seperti tersiram dengan air sejuk. Dalam

pandangan Islam, seorang imam atau ulama’ secara built-in, juga

dipandang oleh para pengikutnya, kecuali sebagai guru dan pendidik

juga sebagai penyuluh atau counselor agama yang tugasnya menjadi

“juru penerang”, pemberi petunjuk kearah jalan kebenaran, juga

sebagai “juru pengingat” (muzakkir) sebagai “juru penghibur”

Page 2: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

22

(mubassyir) hati duka serta “mubaligh” (penyampai pesan-pesan

agama), yang perilaku sehari-harinya mencerminkan “uswatun

hasanah” (contoh tauladan yang baik) ditengah umatnya (Arifin, 1996:

30).

Jadi dari penjelasan di atas yang disebut dengan pembimbing

adalah orang yang mempunyai keahlian untuk memberikan bimbingan

terhadap seseorang atau orang-orang yang bermasalah terhadap pribadi

dan lingkungan untuk mengambil sikap yang terbaik.

Begitu juga, untuk menjadi pembimbing tidaklah mudah,

sebab untuk menjadi profesi yang bergerak di bidang bimbingan dan

penyuluhan seorang konselor atau pembimbing dituntut memiliki

persyaratan khusus.

2.1.2. Syarat-Syarat Pembimbing

Adapun syarat-syarat untuk menjadi konselor atau

pembimbing yaitu:

a. Memiliki tiga sikap pokok antara lain:

1). Sikap menerima berarti bahwa konselor menerima siswa sebagai

adanya dan tidak segera “mengadili” siswa tentang kebenaran

dari pendapat/perasaan/perbuatannya.

2). Sikap ingin memahami menuntut dari pembimbing agar dia

berusaha sekuat tenaga untuk menangkap dengan jelas dan

lenkap hal-hal yang sedang dikemukakan oleh siswa, baik

dengan kata-kata maupun dengan isyarat yang lain. Maka

Page 3: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

23

pembimbing atau konselor harus berusaha ikut merasakan

(empaty) apa yang diungkapkan dan apa yang dialami oleh

siswa.

3). Sikap bertindak dan berbicara secara jujur berarti bahwa konselor

tidak boleh berpura-pura, sehingga dalam pandangan siswa

pembimbing atau konselor kelihatan “spontan”.

b. Kepekaan terhadap apa yang terdapat “dibelakang” kata-kata

kelayan.

c. Kemampuan dalam cara berkomunikasi yang tepat (rapport).

d. Meskipun seorang pembimbing atau konselor di panti juga berfungsi

sebagai pendidik, tetapi janganlah pembimbing itu

bertindak/berlagak “dominan”.

e. Memiliki kesehatan jasmani dan mental yang layak.

f. Menaati kode etika jabatan, yang meliputi seperti sikap, ketrampilan,

syarat pendidikan, penggunaan informasi yang diperoleh dari

konseli, penggunaan testing, hak dan kewajiban anggota profesi

konselor (Winkel, 1991: 87-88).

Sedangkan syarat-syarat menjadi pembimbing atau konselor

Islami sebagai berikut:

1) Memiliki pribadi yang menarik, serta rasa berdedikasi yang tinggi

dalam tugasnya.

Page 4: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

24

2) Menyakini tentang mungkinnya anak bimbing mempunyai

kemampuan untuk berkembang sebaik-baiknya bila disediakan

kondisi dan kesempatan yang fovurable untuk itu.

3) Memiliki rasa commited dengan nilai-nilai kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik dengan

anak bimbing maupun lainnya.

5) Bersikap terbuka artinya tidak memiliki watak yang suka

menyembunyikan sesuatu maksud yang tidak baik.

6) Memiliki keuletan dalam lingkungan tugasnya termasuk pula

lingkungan sekitarnya.

7) Memiliki rasa cinta terhadap orang lain

8) Memiliki perasaan sensitif terhadap kepentingan anak bimbing

9) Memiliki kecekatan berfikir, cerdas sehingga mampu memahami

yang dikehendaki kelayan

10) Memiliki personality yang sehat dan bulat, tidak terpecah-pecah

jiwa (frustasi)

11) Memiliki ketenangan jiwa (kedewasaan) dalam segala perbuatan

lahiriyah dan batiniyah

12) Memiliki sikap mental suka belajar dalam ilmu pengetahuan yang

berhubungan dengan tugasnya

13) Bilamana pembimbinng tersebut bertugas di bidang agama,

berakhlak mulia, serta aktif menjalankan ajaran agamanya dan

sebagainya (Arifin, 1949: 50-51).

Page 5: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

25

Syarat lain pembimbing atau konselor Islami dikelompokkan

sebagai berikut:

a) Kemampuan keahlian (professional)

Pembimbing dam bimbingan konseling Islami tentu

haruslah merupakan orang yang memiliki kemampuan keahlian

atau professional di bidang tersebut. Dengan istilah lain dikatakan

yang bersangkutan merupakan seorang “alim” di bidangnya.

Keahlian (kealiman) dalam hal ini merupakan syarat mutlak, sebab

apabila yang bersangkutan tidak menguasai bidangnya, maka

bimbingan konseling tidak akan mencapai sasarannya, tidak akan

berhasil. Hadits Nabi sebagai berikut:

)البخارىه وار(د األمر إلى غير أهله فانتظر الساعة وسا إذ

Artinya: “Apabila sesuatu perkara diserahkan (penanganannya) kepada orang yang bukan ahlinya, tunggu sajalah saat (ketidak berhasilan atau kehancurannya)" (H.R.Bukhari).

b) Sifat kepribadian yang baik (akhlakul-karimah)

1. Siddiq (mencintai dan membenarkan kebenaran)

Pembimbing harus memiliki sifat siddiq, yakni cinta pada

kebenaran dan mengatakan sesuatu yang memang benar, sesuai

dengan firman Allah SWT:

م بين الناس بما أراك الله وال كحت إليك الكتاب بالحق لان أنزلانإ

)105:ءسالنا(تكن للخائنين خصيما Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab

kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah

Page 6: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

26

Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penentang (orang yang tidak bersalah) karena (membela) orang-orang yang khianat” (Q.S. An-Nisa: 105).

2. Amanah (bisa dipercaya)

Pembimbing harus dapat dipercaya, dalam arti yang

bersangkutan mau dan mampu menjaga rahasia orang yang

menjadi yang dibimbing. Sesuai dengan sabda Rasulullah

SAW,

)طبرانى عن ابن عمرالوار(ن لمن الأمانة له ماإيال

Artinya: “Tidak beriman orang yang tidak menunaikan amanat”(H.R.Thabrani dari Ibnu Umar).

3. Tabliqh (mau menyampaikan apa yang layak disampaikan).

Pembimbing harus bersedia menyampaikan apa yang layak

disampaikan. Kalau ia mempunyai ilmu, ia bersedia

menyampaikan ilmunya tersebut kepada yang dibimbingnya.

Kalau dimintai nasihat, bersedia memberikan nasihat sesuai

dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal itu sesuai dengan

hadits Rasul SAW;

ه وار( القيمة بلجام من النار وم اهللا يجم عن علم فكتمه الئل سمن

)أبو دواود والترمذى والحاكمArtinya : “Barangsiapa diminta (petunjuk, ilmu) tentang

sesuatu tetapi menyembunyikan (tidak mau memberitahukannya), maka Allah akan mengurungnya dalam kerangkeng apai neraka pada hari kiamat”. (HR. Abu Dawud, Turmudzi dan Hakim).

Page 7: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

27

4. Fatonah (intelejen, cerdas, berpengetahuan).

Pembimbing harus memiliki kemampuan dan kecerdasan yang

memadai, termasuk sifat inovatif, kreatif, cepat tanggap, cepat

mengambil keputusan dan sebagainya. Pengetahuan dan

ketrampilan yang luas diperlukan untuk bisa membimbing

dengan efektif.

5. Mukhlis (ikhlas dalam menjalankan tugas).

Pembimbing harus ikhlas dalam menjalankan tugasnya karena

mengharapkan ridha Allah (lillahi ta’ala). Dengan bahasa

Jawanya “sepi ing pamrih rame ing gawe”. Ini sejalan dengan

firman Allah SWT;

وا ميو نفاءح ينالد له خلصينم وا اللهدبعوا إلا ليوا يقأمرم

)5:ةينلبا(الصالة ويؤتوا الزكاة وذلك دين القيمة

Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya (muklis) dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan apa demikian itulah agama yang lurus”(QS. al-Bayyinah: 5)

6. Sabar

Pembimbing harus memiliki sifat sabar, dalam arti ulet, tabah,

ramah, tidak mudah putus asa, tidak pernah marah, mau

mendengarkan keluh kesah yang dibimbing dengan penuh

Page 8: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

28

perhatian dan sebagainya. Pembimbing perlu memiliki sifat

sabar karena yang menjadi bimbingannya kerapkali bukan

merupakan orang yang “sehat” psikologisnya. Sesuai dengan

firman Allah SWT;

وباص مهرجاهو قولونا يلى مع رهميالج10:لزملما (را ج(

Artinya: “Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik (Q.S. al-Muzammil 10)

7. Tawaduk (rendah hati)

Pembimbing harus memiliki sifat rendah hati, tidak sombong,

tidak merasa paling tinggi kedudukan maupun ilmunya dan

sebagainya. Sebagaimana disebutkan dalam al-Quran;

للنا تالو كخد رعصتالس و ال شم الله حا إنرض مفي الأر

حبختال فخور ي18:انقمل (كل م( Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari

manusia (karena sombong), dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (Q.S. Luqman: 18).

8. Saleh (mencintai, melakukan, membina, menyokong kebaikan).

Pembimbing harus bersifat saleh, karena kesalehnnya itu akan

memudahkannya melakukan tugasnya dengan baik.

Sebagaimana firman Allah SWT;

وعنوا مدآم الذين اتكن اللهالحملوا الصعو في لم متخلفنهسي

لهمقب من تخلف الذينا اسض كم55:ورلنا (الأر(

Page 9: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

29

Artinya : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia akan sungguh-sungguh menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa” (QS. an-Nur: 55)

9. Adil

Pembimbing dalam berlaku harus adil, dalam arti mampu

mendudukkan permasalahan dan klien sesuai dengan situasi

dan kondisinya secara porposional. Sesuai dengan firman Allah

SWT;

ال أا يط وبالقس اءدلله شه اميننوا كونوا قوآم ا الذينهي

يجرمنكم شنآن قوم على ألا تعدلوا اعدلوا هو أقرب للتقوى

الله إن اتقوا اللهخولونما تعبم 8:دةائلما (بير(

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, hendaknya kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, dan menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. al-Maidah: 8)

10. Mampu mengendalikan diri.

Pembimbing harus memiliki kemampuan kuat untuk

mengendalikan diri, menjaga kehormatan diri dan kehormatan

yang dibimbing. Sejalan dengan firman Allah SWT;

لك أزكى ذ لمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم للق

خبير الله إن مبله وننعصا ي30:ورلنا (م(

Page 10: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

30

Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. an-Nur: 30).

c) Kemampuan kemasyarakatan (Hubungan sosial)

Pembimbing harus memiliki kemampuan melakukan

hubungan kemanusiaan atau hubungan sosial, ukhuwah Islamiyah

yang tinggi. Hubungan tersebut meliputi :

- klien, orang yang dibimbing

- teman sejawat

- orang lain selain yang tersebut di atas. Hal itu sejalan dengan

firman Allah SWT:

رضب ل منبحالله و ل منبا ثقفوا إلا بحم نالذلة أي همليت ع

)112:رانعمل آ ....(الناس

Artinya : “Mereka diliputi kehinaan di mana pun mereka berada kecuali jika mereka berpegang teguh kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian hubungan) dengan manusia”. (QS. Ali Imran: 112)

d) Ketakwaan kepada Allah (Faqih, 2001: 46-52).

Ketakwaan mereka syarat dari segala syarat yang harus

dimiliki seorang pembimbing, sebab ketakwaan merupakan sifat

paling baik. Sebagaimana firman Allah:

Page 11: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

31

ا يآبواري سواسا يلب كمليلنا عأنز قد مكتني آد اسلبريشا وو م

ونذكري ملهات الله لعآي من ذلك رخي ى ذلك26:فراعأل (التقو(

Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”(QS. al-‘Araf: 27)

Adapun syarat-syarat untuk menjadi konselor seperti

dijelaskan oleh Winkel, di bagi tiga syarat yaitu :

a. Syarat pendidikan formal

Idealnya berijazah sarjana yang menguasai ilmu pendidikan

psikologi umum, psikologi perkembangan, psikologi kepribadian,

pengukuran dan penilaian, statistik, organisasi program bimbingan,

teori dan praktek konseling kesehatan mental, psikopathology dan

metode-metode mengajar (karena kebanyakan petugas bimbingan

dan penyuluhan seorang guru).

b. Syarat sikap dan sifat

Diantaranya: supel, ramah, fleksibel, sehingga mudah

menyesuaikan diri dan mudah dipercayai serta mempunyai taraf

kebijaksanaan yang tinggi dan yang paling penting adalah

menghargai setinggi-tingginya tuntutan-tuntutan etis jabatannya,

misalnya menjaga kerahasiaan orang lain tanpa pandang bulu.

c. Syarat stabilitas psikis

Page 12: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

32

Mempunyai kemantapan kepribadian dengan tingkah laku penuh

kedewasaan, sehat jasmani rohani dan tidak terkena gangguan jiwa

(Rahayu, 1991: 33).

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang

pembimbing adalah sebagai berikut:

1. Memiliki pengetahuan keagamaan dan ilmu psikologi yang cukup,

untuk memahami pribadi siswa dalam memberikan bimbingan.

2. Memiliki kepribadian yang menarik dan perilaku yang dapat

dipakai sebagai suri tauladan.

3. Memiliki kepekaan dan cara berkomunikasi yang baik dengan anak

bimbingannya.

Mampu melaksanakan bimbingan dan mempunyai

pengalaman dalam memberikan bimbingan terhadap siswa yang

mempunyai masalah.

2.1.3 Tujuan dan Tugas Pembimbing

Bahwa seorang pembimbing mempunyai tujuan memberikan

bantuan kepada anak bimbingannya agar mampu mengembangkan

kemampuan penyelesaian diri dengan lingkungan sekitar di mana ia

hidup dan berkembang (Arifin, 1996: 27).

Adapun tugas seorang pembimbing menyelenggarakan

bimbingan terhadap anak-anak baik yang bersifat preventif, preservatif

maupun yang bersifat korektif atau kuratif.

Page 13: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

33

a. Yang bersifat preventif yaitu dengan tujuan menjaga jangan sampai

anak-anak mengalami kesulitan-kesulitan, menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan.

b. Yang bersifat preservatif yaitu usaha untuk menjaga keadaan yang

telah baik agar tetap baik, jangan sampai keadaan yang telah baik

jadi keadaan yang tidak baik.

c. Yang bersifat kuratif atau korektif yaitu mengadakan konseling

kepada anak-anak yang mengalami kesulitan-kesulitan, yang tidak

dapat dipecahkan sendiri, yang membutuhkan pertolongan dari

pihak lain (Walgito, 1989: 29-30).

Namun dalam pelaksanaan bimbingan, seyogyanya terdiri dari :

1) Ahli bimbingan konseling

2) Ahli psikologi

3) Ahli pendidikan

4) Ahli agama

5) Pekerja sosial (Farid, 1988: 12)

Sedangkan untuk menjadi seorang konselor atau pembimbing

tidaklah mudah, sebab untuk menjadi profesi yang bergerak di bidang

bimbingan dan penyuluhan seorang konselor atau pembimbing dituntut

memiliki persyaratan khusus.

2.2. Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Para ahli dalam memberikan pengertian bimbingan Islam, berbeda

antara yang satu dengan yang lain disebabkan mereka mempunyai titik

Page 14: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

34

tekan yang berbeda. Bimbingan dan penyuluhan adalah terjemahan dari

istilah bahasa Inggris guidance and counseling, istilah ini terbentuk dari

dua kata yang telah menjadi satu, di mana antara yang satu dan yang

lainnya mengandung pengertian yang berbeda.

Namun sebagian ahli mengatakan bahwa penyuluhan merupakan

tehnik bimbingan. Sebelum mengemukakan pengertian bimbingan dan

penyuluhan agama terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian

bimbingan dan penyuluhan secara umum dari pendapat para ahli.

2.2.1 Pengertian Bimbingan

Menurut Walgito (1995: 4), bahwa bimbingan adalah :

Bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupan, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

“Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”, Sukardi, (1983:

65-66), menjabarkan bimbingan yaitu :

Suatu proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya mengenai diri sendiri, mengenai persoalan sendiri sehingga mereka dapat mengatasi dan menentukan sendiri jalan hidupnya secara tanggung jawab tanpa bantuan orang lain.

Pendapat Failor yang dikutip dalam bukunya “Pokok-

Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama”

bahwa bimbingan adalah :

Bantuan kepada seseorang dalam proses pemahaman dan penerimaan terhadap kenyataan dirinya sendiri serta terhitung (penilaian) terhadap lingkungan sosial ekonominya, masa sekarang dan kemungkinan masa mendatang dan sebagaimana mengintegrasikan dua hal tersebut melalui pilihan-pilihan serta

Page 15: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

35

penyesuaian diri yang membantu kepada kepuasan hidup pribadi dan pendayagunaan sosial-ekonominya itu (Arifin, 1982: 20)

Dengan melihat definisi yang dikemukakan para ahli,

penulis dapat mengambil pengertian bahwa bimbingan diartikan

sebagai bantuan, akan tetapi bantuan yang dimaksudkan adalah

bantuan yang bersifat psikis dan kejiwaan, bukan pertolongan

finansial, medis dan sebagainya.

Jadi bimbingan yaitu suatu proses bantuan kepada individu

atau sekelompok individu agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan

yang dihadapi, membuat pilihan yang bijaksana dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat.

2.2.2. Pengertian Penyuluhan.

Dalam buku “Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah-

Sekolah”, mendefinisikan :

Counseling dalam arti luas adalah segala interaksi pengaruh psikologis yang dapat diadakan sesama manusia. Kemudian counseling dalam arti yang sesungguhnya adalah merupakan sesuatu hubungan yang sengaja diadakan dengan manusia lain, dengan maksud agar memakai berbagai cara psikologis, kita dapat mempengaruhi beberapa fase kepribadiannya, sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh suatu effect tertentu (Partowisastro, 1982: 15).

Menurut Djumhur dan Surya, (1975: 29), memberikan

penjelasan penyuluhan adalah :

Salah satu tehnik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan secara individu untuk memahami dan menggarap individu yang mengalami kesukaran dan gangguan psikis yang serius.

Page 16: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

36

Dalam buku “Teori-Teori Kesehatan Mental”, yang

memberikan arti :

Konseling adalah proses yang bertujuan menolong seseorang yang mengindap kegoncangan emosi-sosial yang belum sampai kepada tingkat kegoncangan psikologis atau kegoncangan akal agar ia dapat menghindari diri dari padanya. Oleh sebab itu ia katakan bahwa seorang konselor berusaha menyelesaikan masalah-masalah orang normal (Langgulung, 1986: 452).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan,

bahwa penyuluhan adalah hubungan timbal balik antara dua individu di

mana seorang penyuluh berusaha membantu klien untuk mencapai

pengertian tentang dirinya sendiri dihadapi pada saat ini dan pada waktu

yang akan datang.

2.2.3 Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Pengertian bimbingan dan penyuluhan Islam pada dasarnya

sama dengan pengertian bimbingan dan penyuluhan pada umumnya,

hanya saja dalam pelaksanaannya didasarkan atas nilai-nilai

keagamaan.

Agar didapatkan pengertian yang jelas mengenai bimbingan

dan penyuluhan agama, maka di sini dikutipkan pendapat para ahli,

diantaranya;

Menurut Arifin, (1982: 2) mengemukakan bahwa

bimbingan dan penyuluhan agama adalah

Usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriyah dan batiniyah yang menyangkut kehidupannya di masa kini dan masa mendatang. Bantuan tersebut berupa pertolongan di bidang mental spiritual, agar orang yang

Page 17: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

37

bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan taqwanya kepada Tuhan.

Di dalam bukunya yang lain “Pokok-Pokok Pikiran

Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama”, memberikan definisi

sebagai berikut:

Bimbingan dan penyuluhan agama adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniyah dan lingkungan hidupnya timbul kesadaran atau penyerahan diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagiaan hidup saat sekarang dan masa mendatang (Arifin, 1977: 24).

Sedangkan menurut Farid, (1998: 10) merumuskan

bimbingan dan penyuluhan agama sebagai berikut :

Suatu proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok masyarakat dengan tujuan memfungsikan seoptimal mungkin nilai-nilai keagamaan dalam kebulatan pribadi atau tatanan masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat.

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan tersebut maka

dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian bimbingan dan penyuluhan

agama adalah suatu usaha yang berproses dalam memberikan bantuan

kepada orang lain, agar seseorang tersebut dapat memfungsikan seoptimal

mungkin nilai-nilai ajaran agamanya sehubungan dengan masalah yang

dihadapi, sehingga orang tersebut dapat terlepas dari masalah yang

dihadapi dan dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

2.2.3.1 Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Dasar utama bimbingan dan penyuluhan Islam adalah al-

Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya adalah sumber dari

Page 18: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

38

segala sumber pedoman kehidupan umat Islam. (Musnawar,

1992: 5). Al-Qur’an dan Sunnah Rasul adalah landasan ideal dan

konseptual bimbingan dan penyuluhan Islam. Dari al-Qur’an dan

Sunnah Rasul itulah gagasan, tujuan dan konsep-konsep

bimbingan dan penyuluhan Islam bersumber.

a. Dasar Bimbingan Islam

Dasar yang memberikan isyarat kepada manusia

untuk memberikan petunjuk (bimbingan) kepada orang lain

dapat dilihat dalam surat al-An’am ayat 154, yang berbunyi :

ماما على الذي أحسن وتفصيال لكل شيء ت ابتكل اوسىم آتينا مث

ؤمنوني همببلقاء ر ملهة لعمحرو دىه154:امنعألا(و(

Artinya : “Kemudian kami telah memberikan al-Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka (QS. al-An’am : 154) (Depag RI, 1996: 118)

b. Dasar Penyuluhan Islam

Dasar yang memberi isyarat kepada manusia untuk

memberikan nasehat (konseling) kepada orang lain, dapat

kita lihat dalam surat al-‘Ashr, yaitu :

ر وص1(الع (الأنإن سلفي ان ر خس)إ )2ملوا لا الذينعنوا وآم

الحالصاصتواات ور باوبا بالصواصتوق و3:صرلعا(لح(

Page 19: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

39

Artinya : “Demi masa (1). Sesungguhnya manusia itu benar-

benar dalam kerugian (2). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mencapai kesabaran. (QS.al-Ashr : 3) (Depag RI, 1996: 482)

c. Dasar Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Setiap usaha yang dilakukan manusia tentu memiliki

landasan dasar. Dengan demikian, dasar bimbingan dan

penyuluhan Islam merupakan landasan yang diperlukan

untuk melangkah ke suatu tujuan dan merupakan titik untuk

berpijak. Firman Allah surat Ali-Imran ayat 104, yaitu :

منكو لتكنإلى الخي ونعدة يأم رمأ ويرمعبالم ن ونع نونهيوف ور

ونفلحالم مه أولئكنكر و104:رانعمل آ(الم( Artinya : “Hendaklah ada satu golongan di antara kamu

yang menyeru kapada cita-cita mulia, yang menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat, mereka itu, adalah umat yang jaya.(QS.Ali-Imran : 104) (Depag, 1996: 50)

Bahwa bimbingan dan penyuluhan Islam perlu

dilakukan terhadap orang lain dan juga dilakukan terhadap

orang lain dan juga dilakukan pada diri sendiri. Tugas yang

demikian dipandang sebagai salah satu ciri dari yang

beriman. Adapun dasar dari pelaksanaan bimbingan dan

penyuluhan Islam baik dari al-Qur’an dan al-Hadits yaitu:

)يربخالا: هروا( ةبلغوا عنى ولواي: رسول اهللا لاق رمع نبإ نع

Page 20: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

40

Artinya : Dari Ibnu Umar berkata:“Sampaikanlah segala sesuatu dari padaku meskipun hanya satu ayat” (HR. Bukhari) (Nadjih Ahjad, 1990: 319).

لوجعزن نصب فى طاعة اهللا عزوجا من الى اهللانيؤملم احب اان

ه فابصر وعمل به ايام حياته فس نصحون هلعمل عق وهادونصح لعب

ح جوان فلحاف

Artinya : “Sesungguhnya orang mukmin yang paling dicintai Allah ialah orang-orang yang senantiasa teguh taat kepada-Nya, dan memberi nasehat kepada hamba-Nya, menyempurnakan pikirannya, serta menasehati pula akan dirinya sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajarannya selama hartanya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan dia (al-Ghazali, 1939: 89).

2.2.3.2 Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Penyuluhan Islam

a. Tujuan Bimbingan dan Penyuluha Agama

Berdasarkan pada pengertian yang mendasarkan

bahwa nilai-nilai suatu keagamaan yang terdapat pada jiwa

seseorang itu tidak selamanya stabil, yaitu bisa meningkatkan

keimanan yang terdapat pada diri seseorang tersebut agar

dapat berfungsi di dalam mengatasi kesulitan-kesulitan atau

problem-problem yang dihadapinya maka dalam hal ini perlu

adanya bimbingan dan penyuluhan agama.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arifin, (1977:

47) menyatakan bahwa tujuan dari bimbingan dan

penyuluhan agama adalah:

Bimbingan dan penyuluhan keagamaan (religius counseling) bertujuan untuk membantu pemecahan problem perseorangan

Page 21: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

41

dengan melalui keimanan menurut agamanya. Dengan menggunakan pendekatan keagamaan dalam konseling tersebut, klien dapat diberi insight (kesadaran akan adanya hubungan sebab akibat dalam rangakainan problem-problem yang dihadapinya) dalam pribadinya yang berhubungan dengan nilai-nilai keimanan yang mungkin pada saat itu telah lenyap dari jiwa klien.

Sedangkan menurut I. Djumhur dalam bukunya

“Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”, menyatakan bahwa

tujuan bimbingan sebagai berikut :

1) Membantu klien untuk mengembangkan diri sesuai

dengan kecakapan, minat, pribadi dan kesempatan yang

ada.

2) Membantu proses sosialisasi dan sensivitas kepada

kebutuhan orang lain.

3) Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri,

pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

4) Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta

perasaan sesuai dengan penerimaan diri (self acceptance).

Dari kedua pendapat tersebut di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa tujuan bimbingan dan penyuluhan agama adalah

sebagai berikut :

a. Untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.

b. Agar klien memiliki pegangan keagamaan dalam memecahkan

masalah serta bertawakkal kepaada Allah.

c. Membangkitkan kembali tentang keimanan yang dimiliki oleh klien

yang selama ini telah hilang dari jiwanya.

d. Pemecahan masalah tersebut didasarkan pada potensi keimanan

menurut agama yang dianutnya.

Page 22: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

42

e. Membantu mengembangkan pemahaman akan dirinya.

Jelaslah bahwa bimbingan dan penyuluhan agama dimaksudkan

untuk membantu klien, agar klien memiliki pegangan dalam memecahkan

masalahnya, disamping itu bertujuan agar klien dapat menjalankan ajaran

agama Islam dengan baik, penuh dengan kesadaran dan ketaqwaan pada

Allah. Serta mampu memfungsikan ajaran agama Islam dalam

kehidupannya sehingga memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

b. Fungsi Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Menurut Imam Sayuti Farid dalam bukunya

“Pokok-pokok Bahasan tentang Bimbingan dan Penyuluhan

Agama sebagai Tehnik Dakwah”, mengemukakan fungsi

bimbingan dan penyuluhan Agama adalah :

1) Fungsi Mayor

Untuk membuktikan bahwa bimbingan dan

penyuluhan agama dikatakan sebagai tehnik dakwah,

didasarkan pada firman surat Ali Imran: 159

لو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من و ن الله لنت لهمم ما رحمةبف

ف عفاع لكوحنه متاوفغسل رت همزر فإذا عفي الأم مهشاورو م

لى الله إنكل علل افتوهح يلا بتمكو 159:رانعمل آ(لين(

Artinya :“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati

Page 23: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

43

kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, memohon ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya” (Depag RI,1996: 103).

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan fungsi mayor adalah suatu fungsi yang

ditujukan kepada konselor.

Seorang konselor hendaknya memberikan

bimbingan dengan bersikap lunak dan tidak boleh

bertindak kasar agar dapat diterima oleh klien

2) Fungsi minor

a) Fungsi Pencegahan

Maksud dari fungsi pencegahan di sini

adalah untuk menghindari sesuatu yang tidak baik

atau menjauhi diri dari larangan Allah. Hal ini sesuai

dengan surat Yusuf ayat 87;

ياذه نيببي وا منسسووا فتحفسهيخأ وتال و وا مأيح اسور هللن

إنه ونالكافر مح الله إلا القوور من أسي87:فوسي(ال ي(

Artinya :“Hai anak-anakku pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir”.(Depag RI, 1996: 196)

Page 24: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

44

b) Fungsi Pengembangan

Di dalam pengembangan ini diharapkan

orang yang dibimbing dapat meningkatkan prestasi

dan bakat serta potensi yang dimiliki, sesuai firman

Allah surat al-Mujadalah:11

… يفع اللهنو رآم كنما الذينميذال و وا العأوتنات وجرد الللم ه

ما تعبم خبير 11:دلةجالما(لون(

Artinya :“….Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Depag RI,1996: 434)

c) Fungsi Penyaluran

Fungsi penyaluran di sini dimaksudkan

untuk membantu klien mendapatkan kesempatan

menyalurkan arah berfikir, cita-cita, minat (keinginan)

sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki,

sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Isrâ: 84.

اكلته فربكم أعلم بمن هو أهدى سبيالعلى ش لمعل ي كلق )84:اءسرالا(

Artinya :“Katakanlah, Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”. (Depag RI,1995: 437).

Page 25: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

45

d) Fungsi Perbaikan

Dalam perbaikam ini dimaksudkan untuk

mengatasi perbuatan yang sudah terlanjur terjerumus

ke jalan yang salah (ke dalam kemaksiatan) dan usaha

untuk memperbaiki inipun harus dihubungkan dengan

jalan diadakan penyuluhan, hal ini sesuai dengan

firman Allah surat Hûd ayat 144:

)114:وده(رين يذهبن السيئات ذلك ذكرى للذاكتن الحسناإ

Artinya: “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapus (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk, itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”. (Depag RI,1996:187)

Dari uraian di atas dapat diketahui, bahwa fungsi

bimbingan penyuluhan agama itu dapat dilaksanakan dalam

mengatasi suatu problem yang dihadapi oleh seluruh lapisan

masyarakat. (Farid, 1988: 55)

Sedangkan menurut Arifin (1982: 14-15), menjelaskan

bahwa fungsi bimbingan dan penyuluhan agama yaitu :

1) Fungsi umum bimbingan dan penyuluhan.

2) Mengusahakan agar klien dapat terhindar dari segala gangguan

dan hambatan yang mengancam kelancaran proses,

perkembangan dan pertumbuhan. Gangguan dan hambatan

berupa mental dan spiritual seperti konflik batin, keragu-raguan

terhadap kebenaran agama, tidak ada minat dan perhatian

Page 26: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

46

terhadap sesuatu, perasaan terganggu, jiwa tertekan (mental

depresi) dan sebagainya. Jika hambatan berupa jasmaniah (fisik)

seperti kekurangan gizi, gangguan kesehatan jasmani, cacat

tubuh yang menimbulkan perasaan rendah diri dan sebagainya.

a) Memberikan informasi atau keterangan tentang segala hal

yang diperlukan oleh klien dalam bidang kekayaan, atau

jabatan maupun dalam bidang yang lain.

b) Menunjang dan menjadi proses penggiring dari seluruh

proses.

3) Fungsi khusus bimbingan dan penyuluhan

a) Fungsi menyalurkan

b) Fungsi penyesuaian diri

c) Fungsi mengadaptasi.

Dari penjelasan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa fungsi bimbingan penyuluhan agama adalah membantu

individu dalam mengatasi problem yang dihadapi klien guna

memperoleh kepercayaan pada diri pribadinya baik masa sekarang

maupun masa mendatang.

2.2.3.3 Bentuk-Bentuk Bimbingan dan Penyuluhan Agama

Dalam Proses pemberian bantuan kepada klien ada

beberapa bentuk yang dapat digunakan, menurut I Djumhur dan

Page 27: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

47

Moh. Surya dalam bukunya “Bimbingan dan Penyuluhan di

Sekolah”, membagi dua bentuk pendekatan sebagai berikut :

a. Bimbingan kelompok

Bimbingan ini digunakan dalam membantu klien

untuk memecahkan masalah-masalah dengan melalui

kegiatan kelompok. Masalah yang dihadapi mungkin bersifat

kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau

bersifat individu sebagai anggota kelompok mungkin

dimaksudkan untuk membantu individu yang menghadapi

masalah dengan menempatkannya dalam suatu kehidupan

kelompok.

Dalam buku Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Menengah”, membagi bimbingan kelompok menjadi tiga

bentuk, yaitu:

1) Bimbingan bersama (group guidance): ada kontak antara

ahli bimbingan dengan kelompok anak bimbing yang

melalui pemberian ceramah, mengadakan diskusi atau

mengatur kesimpulan tanya jawab.

2) Penghayatan dari interaksi dalam suatu kelompok. Tujuan

utama adalah mengembangkan kelompok sebagai satuan

yang berfungsi secara efisien dan efektif. Model ini

dikembangkan melalui latihan intensif dalam diskusi

kelompok.

Page 28: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

48

3) Wawancara konseling dalam kegiatan kelompok (group

counseling). Kontak dengan konselor berlangsung dalam

situasi kelompok di mana terjadi interaksi antara

konseling dengan beberapa konseler yang satu dengan

yang lain, yang tujuannya masing-masing anggota dalam

menyelesaikan masalah (Winkel, 1985: 111-112).

2.2.3.4 Materi Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Dalam kamus umum bahasa Indonesia bahwa yang

dimaksud materi adalah sesuatu yang jadi bahan ( berpikir,

berunding, mengarang) (Poerwodarminta, 1999: 638).

Sedangkan materi bimbingan dan penyuluhan adalah

semua bahan atau sumber yang dipergunakan atau yang akan

disampaikan oleh pembimbing atau penyuluh kepada yang

dibimbing dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan untuk

menuju kepada tercapainya tujuan dilaksanakan bimbingan dan

penyuluhan. Karena bimbingan merupakan aktifitas lanjutan

daripada tugas pembimbing maka materi yang akan disampaikan

dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan Islam adalah semua

ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW yang datangnya dari

Allah SWT untuk seluruh manusia. Ajaran yang dibawa Rasul itu

Page 29: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

49

tidak lain adalah al-Islam sebagai suatu agama, hal ini sesuai

dengan firman Allah:

وداعيا إلى الله بإذنه *ك شاهدا ومبشرا ونذيرالناس أرناأيها النبي إيا

) 46-45:حزاباأل (وسراجا منيرا

Artinya : “Hai Nabi Kami mengutus engkau sebagai saksi atas umat dan memberi kabar gembira dan kabar takut. Dan untuk menyeru manusia kepada Agama Allah dengan izin-Nya, serta menjadi pelita yang menerangi” (QS. Al-Ahzab: 45-46)

Sedangkan yang menjelaskan tentang agama Allah itu

adalah agama Islam adalah sebagaimana bunyi ayat 19 surat Ali

Imran:

الله الأإن عند ينال الدس19:نعمراآل (م (

Artinya : “Sesungguhnya Agama (yang diridlai) di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imran: 19)

Dengan demikian jelaslah bahwa, yang harus

disampaikan dalam bimbingan dan penyuluhan Islam oleh

pembimbing dan penyuluh kepada yang dibimbing adalah ajaran

Islam sebagai materinya. Ajaran Islam ini harus dilestarikan

dengan upaya yang maksimal agar semua manusia mau

menerima dan mempertahankan ajaran tersebut. al-Isalm sebagai

ajaran yang dibawakan Rasulullah hendaknya harus dipegang

teguh, sebaliknya yang bertentangan dengan ajaran Islam harus

Page 30: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

50

dihindarkan. Dalam kaitan hubungan dengan ajaran Rasul ini

Allah memberikan bimbingan dan petunjuk sebagai berikut:

مواوفانته نهع اكما نهمو ول فخذوهسالر 7:شرالح (ا آتاكم(

Artinya : “Apa-apa yang dibawa oleh Rasul kepadamu, hendaknya kamu pegang, dan apa yang dilarangnya hendaknya kamu hentikan/ jauhkan” (QS. al-Hasyr: 7)

Materi bimbingan dan penyuluhan Islam sebagai pesan

agama merupakan isi ajakan, anjuran dan ide gerakan dalam

rangka mencapai tujuan bimbingan dan penyuluhan. Sebagai isi

ajakan dan ide gerakan dimaksudkan agar manusia mau

menerima dan memahami serta mengikuti ajaran tersebut

sehingga ajaran Islam ini benar-benar diketahui, dipahami,

dihayati dan selanjutnya diamalkan sebagai pedoman hidup dan

kehidupannya. Semua ajaran Islam termuat di dalam wahyu yang

disampaikan kepada Rasulullah yang perwujudannya terkandung

di dalam al-Quran dan Sunnah Nabi (al-Hadits).

Adapun ajaran Islam sebagai materi bimbingan dan

penyuluhan secara garis besar terdiri dari bidang aqidah, syariah,

dan akhlak

1. Bidang Aqidah

Aqidah Islam sebagai sistem kepercayaan yang

berpokok pangkal atas kepercayaan dan keyakinan yang

sungguh-sungguh akan ke-Esaan Allah SWT adalah materi

Page 31: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

51

terpenting dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan.

Sebagimana diketahui bahwa rukun Iman ada enam dimana

rukun yang pertama adalah iman kepada Allah SWT yang

merupakan pokok dari rukum Iman yang lain, sedangkan

rukun iman secara keseluruhan menjadi azas dari ajaran

Islam secara keseluruhan pula. Dalam kaitan ini al-Maududi

mengatakan:

“Bahwa dalam ajaran Muhammad SAW percaya kepada Allah itu sangat penting dan prinsipal. Itulah yang menjadi pusat urat nadi Islam dan sumber kekuatan di atas dasar ini, dan semua mempunyai kekuatan dari sumber ini” (Maududi, 1988: 24).

Dalam hubungannya dengan iman ini disebutkan

bahwa iman itu adalah keyakinan ucapan dan perbuatan

yang bisa bertambah dan berkurang. Oleh karena itu

penanaman dan pembinaan keimanan bagi yang dibimbing

secara terus-menerus dilakukan baik yang masih lemah

imannya maupun yang sudah kuat imannya. Selain

penanaman dan pendidikan aqidah.

Selain daripada itu materi bimbingan dan

penyuluhan Islam dalam bidang aqidah ini juga berisi

anjuran dan cara menjaga aqidah dari segi penyelewengan

atau rusaknya aqidah serta jalan yang dapat menyebabkan

rusaknya aqidah Islam. Materi bimbingan dan penyuluhan

Islam yang berkaitan dengan aqidah ini meliputi aspek

Page 32: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

52

aqidah kepercayaan, antara lain kepercayaan kepada Allah,

kepercayaan kepada Rasul Allah, kepercayaan kepada kitab-

kitab Allah, kepercayaan kepada hari akhir, kepercayaan

kepada yang ghaib termasuk percaya kepada malaikat, surga,

neraka dan lain-lain.

2. Bidang Syariah

Materi bimbingan dan penyuluhan di bidang syariah

ini akan meliputi berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut :

a. Ibadah

Ibadah merupakan amal perbuatan yang

dilaksanakan menurut pedoman Illahi, dan mengatur

hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Materi

ini mencakup segala amal perbuatan yang mendekatkan

hamba kepada Tuhannya, dan juga memberi kesan

membersihkan jiwa seorang hamba dari persoalan

keduniaan, dan mendorong jiwanya untuk meningkatkan

kearah kesempurnaan menurut tuntutan Allah.

Ibadah ini menjaga keseimbangan naluri, antara

kebutuhan-kebutuhan rohaniah dan jasmaniah manusia.

Ibadah meliputi rukun Islam yang lima sebagai unsur

pokok, yaitu; syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji.

b. Al-Ahwalus Syahsyiyah

Page 33: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

53

Materi bimbingan dan penyuluhan ini

menyangkut masalah hukum waris, pernikahan, nasab dan

semua persoalan yang melingkupi bidang-bidang tersebut.

c. Hukum yang mengenai Ekonomi

Materi bimbingan dan penyuluhan ini meliputi

masalah jual beli, perburuhan, gadai, pertanian dan

masalah lain yang termasuk ruang lingkup perekonomian.

d. Hukum Pidana

Materi bimbingan dan penyuluhan ini meliputi

masalah-masalah qishas, ta’jir dan masalah-masalah yang

berhubungan dengan bidang tersebut.

e. Hukum ketatanegaraan

Dalam materi ini meliputi masalah-masalah

ghazimah, perang, perjanjian dengan negara lain dan

masalah lainnya.

3. Bidang Budi Pekerti (Akhlakul Karimah)

Adalah suatu sikap/sifat/keadaan yang mendorong

untuk melakukan sesuatu perbuatan baik atau buruk yang

dilakukan dengan mudah. Perbuatan ini dilihat dari

pangkalnya yaitu motif atau niat. Akhlak menurut Islam

sangat dijunjung tinggi demi kebahagiaan manusia. Yang

Page 34: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

54

termasuk akhlak di sini adalah seperti perbuatan berbakti

kepada orang tua, saling hormat menghormati, tolong

menolong dan sebagainya.

Materi ajaran Islam itu mempunyai tujuan agar

tercipta manusia seutuhnya yang bahagia, sejahtera lahir

batin, di dunia dan akhirat dalam mengabdi kepada Allah

dan mengelola alam semesta. Sehingga sifat pengabdian itu

meliputi:

a. Masalah-masalah yang berhubungan dengan pengabdian

kepada Allah, yang mempunyai sifat sakral, dogmatis

dan vertikal.

b. Masalah-masalah yang berhubungan dengan pengelolaan

alam dan hubungannya dengan sesama manusia dan

makhluk, yang mempunyai sifat dinamis rasional dan

horizontal.

Ketiga bidang tersebut berbeda bentuknya satu

dengan yang lain, akan tetapi keduanya tidak dapat

dipisahkan, sebab semua perbuatan manusia itu pada

hakikatnya merupakan pengabdian kepada Allah SWT, baik

yang bentuknya pengabdian murni ataupun berhubungan

dengan pengelolaan alam semesta.

Page 35: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

55

Penjabaran terperinci dari materi bimbingan dan

penyuluhan Islam dapat diakses dari kitab-kitab tauhid,

fiqih, tasawuf/akhlak dan lain-lainnya.

a) Budi Pekerti (Akhlakul Karimah)

Adalah suatu sikap/sifat/keadaan yang

mendorong untuk melakukan sesuatu perbuatan baik atau

buruk yang dilakukan dengan mudah. Perbuatan ini

dilihat dari pangkalnya yaitu motif atau niat. Akhlak

menurut Islam sangat dijunjung tinggi demi kebahagiaan

manusia. Yang termasuk akhlak di sini adalah seperti

perbuatan berbakti kepada orang tua, saling hormat

menghormati, tolong menolong dan sebagainya.

2.2.3.5 Metode Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai

suatu tujuan, karena itu metode berasal dari meta yang artinya

melalui dan hodos berarti jalan. Namun secara definitif, metode

adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk alat peraga, alat

administrasi dan pergedungan di mana proses kegiatan

bimbingan berlangsung.

Sejalan dengan tujuan yang akan dicapai, seorang

pembimbing atau penyuluhan akan memerlukan beberapa

metode yang dapat menghantarkan menuju sasaran tugasnya,

antara lain :

Page 36: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

56

a. Metode Wawancara (Interview)

Adalah salah satu cara memperoleh fakta-fakta

kejiwaan yang dapat dijadikan pemetaan klien pada saat

tertentu yang memerlukan bantuan.

b. Metode Kelompok (group guidance)

Dengan menggunakan kelompok, pembimbing atau

penyuluh akan dapat mengembangkan sikap sosial, sikap

memahami peranan anak bimbing dalam lingkungannya

menurut penglihatan orang lain dalam kelompok itu, karena

ingin mendapatkan pandangan baru tentang dirinya dari orang

lain. Dengan Metode ini dapat timbul kemungkinan diberinya

group therapy yang fokusnya berbeda dengan individu

konseling.

c. Metode yang dipusatkan pada keadaan klien (clien-contered

metod)

Metode ini sering disebut non directive (tidak

mengarahkan), dalam Metode ini terdapat dasar pandangan

bahwa klien sebagai makhluk yang bulat yang memiliki

kemampuan berkembang sendiri. Metode ini lebih cocok

dipergunakan oleh konselor agama karena akan lebih

memahami keadaan klien yang biasanya bersumber dari

perasaan dosa yang banyak menimbulkan perasaan cemas,

konflik kejiwaan dan gangguan jiwa lainnya.

Page 37: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

57

d. Directive Counseling

Merupakan bentuk psikoterapi yang paling sederhana,

karena konselor secara langsung memberikan jawaban-jawaban

terhadap problem yang oleh klien disadari sebagai sumber

kecemasannya, Metode ini tidak hanya digunakan oleh para

konselor saja, melainkan juga dalam rangka usaha mencari

informasi tentang keadaan diri klien.

e. Metode Educative

Metode ini hampir sama dengan metode clien contered,

hanya perbedaannya terletak pada lebih menekankan usaha

mengorek sumber perasaan yang dirasa menjadi beban tekanan

batin klien serta mengaktifkan kekuatan atau tenaga kejiwaan

clien (potensi dinamis) dengan melalui pengertian tentang

realitas situasi yang dialami olehnya.

f. Metode Psikoanalistis

Metode ini terkenal mula-mula diciptakan oleh

Sigmund Freud. Metode ini berpangkal pada pandangan

bahwa semua manusia itu bilamana pikiran dan perasaannya

tertekan oleh kesadaran dan rasa atau motif-motif tertekan

tersebut tetap masih aktif mempengaruhi segala tingkah

lakunya meskipun mengendap di dalam alam ketidaksadaran

(Arifin, 1977: 44-45).

Page 38: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

58

Sedangkan metode yang ditawarkan oleh Islam

diantaranya:

a). Dzikir yaitu mengingat kepada Allah. Dengan dzikir ini hati

seseorang akan tentram, sebagaimana dikatakan dalam Al-

Qur’an surat ar-Ra’du ayat 28, berbunyi :

له تطمئن القلوب لاله أال بذكر ر الكذبم وتطمئن قلوبهالذين آمنوا )28:عدلرا(

Artinya : “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan berhati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.(QS.ar-Ra’du : 28).

b). Tadarus Al-Qur’an yaitu membaca dan memahami Al-

Qur’an karena orang yang tidak mau membaca Al-Qur’an

dan mendalaminya hatinya akan terkunci sebagaimana

dituliskan dalam al-Qur’an surat Muhammad : 24;

)24:دحمم(فالها أقوبلى قون القرآن أم علربدت يالفأ

Artinya : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (Q.S: Muhammad: 24).

c). Berlaku Sabar, orang yang berlaku sabar dalam menghadapi

masalah atau cobaan akan mendapatkan petunjuk dan

rahmat dari Allah. Firman Allah surat Al-Baqarah: 155-

157.

نكولوءلنببشي مم الجف والخو نقص منالأنفس وع وال ووالأم ن

ابرينشر الصبات ورالثمإذا ا )155(و صيألذينم متهابصاولاق ةب

Page 39: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

59

م صلوات من ربهم هولئك عليأ )156(نا إليه راجعون وإهللا نإ

روة ومحتأولئكهالم مه ون157:ةقرلبا(د( Artinya : “Dan sungguh akan kami berikan cobaan

kepadamu dengan sedikit kekuatan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah

berita gembira kepada orang-orang yang sabar (155). Yaitu orang-orang yang jika ditimpa musibah mengucapkan Innalillahi wainna ilaihi riji’un (sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali) (156). Mereka itulah yang mendapat berkat yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S. al-Baqarah: 157).

d). Shalat adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Shalat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Hal ini sesuai dengan firman Allah surat al-Ankabut: 45

الة إن الصالة تنهى عن اب وأقم الصليك من الكت إوحيتل ما أا

لمعي اللهو رالله أكب لذكرنكر والمشاء والفحتام نصوعن )45:بوتكالعن(

Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-kitab (al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. al-Ankabut: 45).

2.2. Sekilas Tentang Tanggapan

2.2.1. Pengertian Tanggapan

Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok dapat

diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, dalam mana

Page 40: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

60

obyek telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu

pengamatan (Ahmadi, 1998: 64).

Sedangkan menurut Kartono (1990: 57-58), bahwa

tanggapan adalah kesan-kesan yang dialami jika perangsang sudah

tidak ada, misalnya, kesan pemandangan yang baru saja dilihat.

Dalam hubungan dengan hal ini, maka dapat dikemukakan adanya

macam-macam tanggapan yaitu, tanggapan masa lampau/tanggapan

ingatan, tanggapan masa datang, tanggapan mengantisipasikan,

tanggapan masa kini/tanggapan representatif (tanggapan

mengimajinasikan) (Suryabrata, 1989: 36).

Adapun tanggapan penulis yang maksudkan adalah

tanggapan indera yang mengamati, khususnya tanggapan

pembimbing dan materi bimbingan penyuluhan Islam.

2.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Tanggapan

Tanggapan tersebut tidak lepas dari pengamatan tentang

pembimbing dan materi bimbingan penyuluhan Islam, yang

diperoleh setelah melihat, mendengar dan menyimpulkan berbagai

macam kandungan serta menafsirkan dan pembimbing dan materi

bimbingan penyuluhan Islam yang ada atau disebut dengan istilah

persepsi.

Page 41: BAB II SEKILAS TENTANG PEMBIMBING DAN MATERI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · kompetensi (kewenangan) untuk melakukan bimbingan dan konseling

61

Persepsi tersebut ditentukan oleh beberapa faktor: faktor

fungsional, faktor struktural, dan faktor perhatian. Faktor fungsional

berasal dari kebutuhan, pengalaman, masalah-masalah dan lain-lain,

yang termasuk kepada apa yang disebut faktor personal yang

menunjukkan persepsi akan jenis atau simulasi karateristik orang

yang memberi respon pada stimulan. Faktor perhatian akan terjadi

apabila mengkondisikan diri pada alat indera kita, dengan

mengesampingkan alat indera yang lain, sedangkan faktor

lingkungan juga dapat mempengaruhi tanggapan siswa terhadap apa

yang dilihat dalam hal mengamati pembimbing dan materi

bimbingan penyuluhan.