bab ii rev

Upload: tukitukinah

Post on 10-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

14

BAB IIPEMBAHASAN

A. Permintaan1. Pengertian PermintaanPermintaan diartikan sebagai banyaknya jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga tertentu dan dalam periode tertentu, dimana yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli atau konsumen2. Hukum PermintaanHukum permintaan menjelaskan hubungan antara harga dan permintaan. Pada hakikatnya hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga produk per unit mengalami kanaikan, maka menyebabkan jumlah produk yang diminta mengalami penurunan, dan jika harga produk per unit turun dari harga semula, maka jumlah produk yang diminta akan menagalami peningkatan. Dengan kata lain permintaan berbanding terbalik dengan harga. Artinya bila harga mengalami kenaikan, permintaan akan mengalami penurunan dan bila harga mengalami penurunan, permintaan akan mengalami kenaikkan.3. Kajian Citta, Cetasika dan Rupa yang berperan dalam PermintaanDalam hal ini terdapat suatu contoh tentang permintaan. Ketika harga sepatu di sebuah toko sebesar Rp. 100.000,00 permintaan konsumen sebesar 20 unit, sementara ketika harga sepatu turun menjadi Rp. 50.000,00 permintaan konsumen naik menjadi 50 unit. Hal itu karena konsumen menginginkan harga yang murah terhadap barang yang mereka inginkan.

a) Analisis CittaCitta adalah kesadaran atau pikiran yang mengetahui, menerima dan mengingat objek. Dalam contoh kasus permintaan tersebut citta yang muncul adalah :(1) Akusala-Citta 12(a) Moha-mula Citta 2 (Kesadaran/pikiran yang timbul karena kegelapan batin)1) Upekkhsahagata uddhaccasampayuttaKesadaran/pikiran yang timbul disertai masa bodoh, bersekutu dengan kegelisahan.Analisisnya : Ketika harga sepatu turun, tanpa berpikir manfaat dari sepatu itu, konsumen tetap akan membeli sepatu itu. Karena ia diliputi perasaan gelisah, jika ia tidak membeli sepatu sekarang disaat harga turun, ia takut jika harga sepatu akan naik lagi.(2) Ahetuka-Citta 18 (a) Pacavianacitta (Kesadaran 5 indera yang buruk)Analisisnya : Ketika mata konsumen melihat sepatu yang begitu banyak di toko dan karena terlalu banyak, sepatu-sepatu itu tidak tertata rapi (Cakkhuvina), ia mendengar pembicaraan bahwa sepatu itu dijual murah karena kualitasnya yang rendah (Sotavina). Kemudian konsumen menyentuh sepatu tersebut, memastikan kualitas bahannya, misalnya halus kasarnya bahan sepatu (kayavina).

(b) Pacadvrvajjanacitta (Menyelidiki objek dari 5 pintu indera)Analisisnya : ketika konsumen melihat sepatu disalah satu toko, ia juga mendengar bahwa toko itu menjual sepatu dengan harga murah, kemudian ia memastikan kualitas dari sepatu itu dengan menyentuhnya.(c) Manodvrvajjanacitta (Meyelidiki objek dari landasan pikiran)Analisisnya : Ketika konsumen telah melihat sepatu , mendengar harganya dan memastikan kualitasnya dengan menyentuh, maka ia akan selalu terbayang-bayang terhadap sepatu itu dan memutuskan untuk membelinya.b) Analisis CetasikaCetasika merupakan faktor-faktor batin. Cetasika yang muncul dalam kasus permintaan adalah : (1) Aasamna-cetasika 13(a) Sabbacittasdhrana-cetasika 7 (bentuk-bentuk batin yang muncul disemua kesadaran)1) Phassa : KontakAnalisisnya: Ketika konsumen melihat, mendengar tentang harga sepatu yang turun.2) Vedan : PerasaanAnalisisnya : Timbul rasa senang untuk segera membeli sepatu.3) Sa : PencerapanAnalisisnya: Mengenali ciri-ciri sepatu tersebut dan mengingatnya.4) Cetan: KehendakAnalisisnya: Timbul niat untuk membeli sepatu.5) Ekaggat : Pemusatan PikiranAnalisisnya: Dalam pikirannya hanya memusatkan dengan apa yang ingin ia beli.6) Jvitindriya: Kehidupan JasmaniAnalisisnya: Sepatu itu digunakan untuk memenuhi kebutuhannya7) Manasikra: PerhatianAnalisisnya: Fokus pada sepatu tersebut.(b) Pakinnaka-cetasika 6 (Bentuk-bentuk pikiran yang muncul dengan sebagian kesadaran).1) Vitakka: Perenungan permulaanAnalisisnya : Ketika konsumen mengetahui harga sepatu turun.2) Vicara: Perenungan penopangAnalisisnya: Konsumen kemudian terbayang-bayang dan teringat sepatu itu.3) Adhimokkha: Pengambilan keputusanAnalisisnya: Konsumen memutuskan untuk membeli sepatu.4) Viriya: UsahaAnalisisnya: Usaha untuk membeli sepatu, menyiapkan uangnya.5) Piti: KegiuaranAnalisisnya: Merasa tergiur untuk membeli karena harga yang turun dari biasanya.6) Chanda: Keinginan untuk berbuatAnalisis: Adanya keinginan untuk mendapatkan barang itu.(2) Akusala-cetasika 14(a) Mocatuka-cetasika 4 1) Moha: Kegelapan/kebodohan batin.Analisisnya: Konsumen hanya memikirkan harga barang namun terkadang tidak memikirkan manfaat sesungguhnya.2) Uddhacca: kegelisahanAnalisisnya: Kegelisahan tentang jika ia tidak membeli ketika harga sepatu turun, ia takut harganya akan naik lagi.(b) Lotika-cetasika 31) Lobha: SerakahAnalisisnya: Keserakahan untuk mempunyai sepatu yang lebih banyak dengan uang yang tidak terlalu banyak.c) Analisis RupaRupa adalah materi atau keadaan yang dapat berubah. Rupa yang muncul adalah dalam permintaan:(1) Updya-Rupa 24 1) Cakkhu-pasda : Landasan mataAnalisisnya : Ketika mata konsumen melihat suatu barang.2) Sota- pasda : Landasan telinga Analisisnya : Ketika konsumen mendengar tentang informasi barang.3) Kaya-pasda : Landasan JasmaniAnalisisnya : Ketika konsumen menyentuh barang.4) Rparammana : Objek BentukAnalisinya : objek yang dilihat adalah sepatu.5) Saddrammana : Objek SuaraAnalisinya : Objek suara yang didengar adalah ketika konsumen mendengar harga sepatu turun.6) Kya-viatti : Unsur isyarat dengan gerakan badanAnalisisnya : Ketika konsumen pergi ke salah satu toko dimana harga sepatu mengalami pnurunan.7) Vaci- viatti : Unsur isyarat dengan kata-kata.Analisisnya : Ketika konsumen mulai tau bahwa harga sepatu di salah satu toko turun, ia mengajak teman-temannya untuk membeli sepatu juga.B. Penawaran1. Pengertian PenawaranPenawaran adalah jumlah barang dan jasa yang akan dijual atau ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu. Dan yang berperan sebagai pelaku penawaran adalah produsen.2. Hukum PenawaranHukum penawaran berbunyi jika harga barang per unit naik, jumlah barang yang ditawarkan naik dan jika harga barang per unit turun, jumlah barang yang ditawarkan akan ikut turun. Hal itu karena produsen berharap dengan meningkatkan jumlah barang saat harga suatu barang naik, produsen mengharapkan memperoleh keuntungan.3. Kajian Citta, Cetasika dan Rupa yang berperan dalam PenawaranDalam kasus penawaran , contoh di sebuah toko yang menjual tas model baru, produsen menawarkan dengan harga yang tinggi dan berbagai model yang bervariasi. Produsen menawarkan tas sebanyak 80 unit ketika harga mencapai Rp. 100.000,00. Namun ketika turun menjadi Rp. 50.000,00 produsen hanya menawarkan 50 unit tas. Hal itu dikarenakan produsen berharap ketika harga tinggi dan ia menawarkan banyak produknya maka ia akan memperoleh keuntungan. Sedangkan jika ia menawarkan banyak ketika harga turun maka ia akan mengalami kerugian. Sehingga ketika harga turun, ia hanya menawarkan sedikit produknya.a) Analisis CittaCitta adalah kesadaran atau pikiran yang mengetahui, menerima dan mengingat objek. Dalam contoh kasus penawaran tersebut citta yang muncul adalah :(1) Akusala-Citta 12(a) Lobha-mula Citta 8 (Kesadaran/pikiran yang timbul karena keserakahan)1) Somanassasahagata ditthigatavipayutta asankhrika Kesadaran/pikiran yang timbul tanpa ajakan, disertai kesenangan tidak bersekutu dengan pandangan terang salah.Analisisnya : Ketika produsen dengan kemauannya sendiri dan dengan diliputi perasaan senang menaikan harga dan menawarkan tas lebih banyak kepada konsumen, berharap ia akan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Meskipun ia tahu bahwa itu termasuk keserakahan tapi ia tetap melakukannya. 2) Somanassasahagata ditthigatavipayutta sasankhrika Kesadaran/pikiran yang timbul dengan ajakan, disertai kesenangan tidak bersekutu dengan pandangan terang salah.Analisisnya : Ketika produsen dengan ajakan para produsen lainnya dan dengan diliputi perasaan senang menaikan harga dan menawarkan tas lebih banyak kepada konsumen, berharap akan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Meskipun tahu bahwa itu termasuk keserakahan tapi ia tetap melakukannya. (b) Moha-mula Citta 2 (Kesadaran/pikiran yang timbul karena kegelapan batin)1) Upekkhsahagata Vicikiccasampayutta (Kesadaran/pikiran yang disertai masa bodoh bersekutu dengn keraguan)Analisisnya : Produsen ketika harga naik dan menawarkan barang dalam jumlah yang besar tanpa memperhatikan keadaan ekonomi konsumen sekitar, ia diliputi keraguan apakah ia tetap menawarkan barang lebih banyak disaat harga naik atau tidak dan apakah dengan jumlah barang yang ditawarkan banyak akan banyak permintaan atau tidak.2) Upekkhsahagata uddhaccasampayutta ( Kesadaran/pikiran yang disertai masa bodoh bersekutu dengn kegelisahan)Analisisnya : Produsen ketika harga naik dan menawarkan barang dalam jumlah yang besar tanpa memperhatikan keadaan ekonomi konsumen sekitar, ia diliputi kegelisahan seperti jika ia hanya menawarkan sedikit barang ketika harga naik maka ia hanya memperoleh sedikit keuntungan, atau jika ia menawarkan barang banyak ketika harga turun maka ia bisa saja akan mengalami kerugian.

(2) Ahetuka-Citta 18 (a) Pacadvrvajjanacitta (Menyelidiki objek dari 5 pintu indera)Analisisnya: Ketika produsen melihat diproduksinya tas baru (Cakkhuvina), ia mendengar dari produsen lainnya bahwa harga mengalami kenaikan dan jika produsen menawarkan jumlah barang yang lebih banyaak maka ia akan memperoleh keuntungan (Sotavina). Kemudian produsen menyentuh tas tersebut, memastikan kualitas bahannya, misalnya halus kasarnya bahan tas (kayavina).(b) Manodvrvajjanacitta (Meyelidiki objek dari landasan pikiran)Analisisnya : Ketika produsen melihat produksi tas model baru, mendengar harga mengalami kenaikan dan memastikan kualitasnya dengan menyentuh, maka ia akan selalu terbayang-bayang terhadap tas itu dan memutuskan untuk menawarkan kepada konsumen dengan jumlah yang lebih besar.b) Analisis CetasikaCetasika merupakan faktor-faktor batin. Cetasika yang muncul dalam kasus penawaran adalah : (1) Aasamna-cetasika 13(a) Sabbacittasdhrana-cetasika 7 (bentuk-bentuk batin yang muncul disemua kesadaran)1) Phassa : KontakAnalisisnya: Ketika produsen melihat, mendengar tentang produksi tas baru dengan kenaikan harganya.

2) Vedan : PerasaanAnalisisnya : Timbul rasa senang untuk menawarkan jumlah tas yang lebih banyak.3) Sa : PencerapanAnalisisnya: Mengenali ciri-ciri tas tersebut dan mengingat.4) Cetan: KehendakAnalisisnya: Timbul niat untuk menawarkan atau menjual tas .5) Ekaggat : Pemusatan PikiranAnalisisnya: Dalam pikirannya hanya memusatkan dengan apa yang akan ia jual.6) Jvitindriya: Kehidupan JasmaniAnalisisnya: Tas itu digunakan untuk memenuhi kebutuhannya7) Manasikra: PerhatianAnalisisnya: Fokus pada tas tersebut.(b) Pakinnaka-cetasika 6 (Bentuk-bentuk pikiran yang muncul dengan sebagian kesadaran).1) Vitakka: Perenungan permulaanAnalisisnya : Ketika produsen mengetahui harga tas mengalami kenaikan.2) Vicara: Perenungan penopangAnalisisnya: Produsen kemudian terbayang-bayang dan teringat tas itu.3) Adhimokkha: Pengambilan keputusanAnalisisnya: Produsen memutuskan untuk menawarkan dengan jumlah yang lebih banyak.4) Viriya: UsahaAnalisisnya: Usaha untuk menawarkan tas, misalnya dengan promosi.5) Piti: KegiuaranAnalisisnya: Merasa tergiur untuk menawarkan tas dengan jumlah lebih banyak agar memperoleh keuntungan yang besar.6) Chanda: Keinginan untuk berbuatAnalisis: Adanya keinginan untuk nenawarkan tas tersebut.(2) Akusala-cetasika 14(a) Mocatuka-cetasika 4 1) Moha: Kegelapan/kebodohan batin.Analisisnya: Produsen hanya memikirkan jumlah barang yang akan di tawarkan sebanyak-banyaknya ketika harga naik, hanya memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri, tanpa memikirkan kualitasnya.2) Uddhacca: kegelisahanAnalisisnya: Kegelisahan tentang jika produsen hanya menawarkan sedikit barang ketika harga naik maka ia hanya memperoleh sedikit keuntungan, atau jika ia menawarkan barang banyak ketika harga turun maka ia bisa saja akan mengalami kerugian.(b) Lotika-cetasika 31) Lobha: SerakahAnalisisnya: Keserakahan untuk memperoleh banyak keuntungan dengan menawarkan lebih banyak barang ketika harga naik.(c) Vicikiccha-cetasika 11) Vicikiccha : KeraguanAnalisisnya: keraguan apakah ia tetap menawarkan barang lebih banyak disaat harga naik atau tidak dan apakah dengan jumlah barang yang ditawarkan banyak akan banyak permintaan atau tidak. (3) Sobhana-cetasika 25(a) Virati-cetasika 31) Samma-Ajiva: Pencaharian BenarAnalisisnya: Produsen menawarkan banyak barang yang dijualnya kepada konsumen dengan mengharapkan mendapat keuntungan (laba) dari hasil penjualan. Dalam memperoleh keuntungan tersebut, produsen melakukan cara-cara yang baik dan benar. Meskipun, keuntungan yang diperoleh sedikit, tetapi dengan cara yang benar, misalnya dengan menghindari penipuan dalam berjualan.c) Analisais RupaRupa adalah materi atau keadaan yang dapat berubah. Rupa yang muncul adalah :(1) Updya-Rupa 24 1) Cakkhu-pasda : Landasan mataAnalisisnya: Ketika mata produsen melihat suatu barang.2) Sota- pasda: Landasan telinga Analisisnya :Ketika produsen mendengar tentang informasi barang dan harga yang naik.3) Kaya-pasda : Landasan JasmaniAnalisisnya : Ketika Produsen menyentuh barang.4) Rparammana : Objek BentukAnalisinya : objek yang dilihat adalah tas.5) Saddrammana : Objek SuaraAnalisinya : Objek suara yang didengar adalah ketika produsen mendengar harga tas naik.6) Kya-viatti : Unsur isyarat dengan gerakan badanAnalisisnya : Ketika produsen pergi ke konsumen untuk menawarkan tas.7) Vaci- viatti : Unsur isyarat dengan kata-kata.Analisisnya : Ketika produsen mulai tau bahwa harga tas naik, ia menawarkan atau melakukan promosi kepada konsumen.

2