bab ii pembahasan febris
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 BAB II Pembahasan Febris
1/8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI1
Febris atau demam pada umumnya diartikan dengan suhu tubuh diatas 37,2 oC.
Hiperpireksia adalah suatu keadaan kenaikan suhu tubuh sampai setinggi 41,2 oC atau
lebih.
2.2 ETIOLOGI2,3
Infeksi bakterial, !iral, "amur, parasit
#enyakit $utoimun %&', poliartritis nodosa, demam rematik, polimyalgia
rheumatika, giant (ell arthritis, adult still)s disease, *egeners granulamatosis,
!askulitis, relapsing poly(hondritis, dermatomyositis, adult rheumatoid
arthritis.
#enyakit %istem %araf #usat perdarahan serebral, trauma kepala, tumor otak
dan spinal, penyakit degenerati!e sistem saraf pusat +misal multiple
sklerosis, trauma medulla spinalis.
#enyakit -eganasan eoplasma primer +misal kolon dan re(tum, hepar,
gin"al, neuroblastoma
#enyakit darah &imfoma, leukemia, anemia hemolitik
#enyakit -ardio!askuler infark miokard, tromboflebitis, emboli paru
#enyakit /astrointestinal penyakit bo*el, abses hepar, hepatitis alkoholik,
hepatitis granulomatosa.
#enyakit 'ndokrin Hipertiroid atau feokromositoma
#enyakit karena $gen -imia reaksi obat +termasuk serum si(kness,
sindroma neuroleptik maligna, hipertermi maligna pada anestesi, sindroma
serotonergik.
#enyakit 0is(elaneous sarkoidosis, demam mediterania, trauma "aringan
lunak dan hematoma.
2.3 TIPE DEMAM1
eberapa tipe demam antara lain
2
-
7/21/2019 BAB II Pembahasan Febris
2/8
1. emam %eptik
%uhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan
turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi hari. %ering disertai keluhan
menggigil dan berkeringat. ila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat
yang normal disebut demam hektik.
2. emam emiten
%uhu tubuh turun setiap hari tetapi tidak pernah men(apai suhu badan normal.
#erbedaan suhu yang mungkin ter(atat dapat men(apai dua dera"at.
Gambar 2.emam remiten
3. emam Intermiten
%uhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa "am dalam satu
hari, bila ini ter"adi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila ter"adi dua
hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
Gambar 3. emam intermiten
4. emam -ontinyu
ariasi suhu sepan"ang hari tidak berbeda lebih dari satu dera"at. #ada tingkat
demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
5. emam %iklik
-enaikan suhu badan selama beberapa hari yang kemudian diikuti oleh
periode bebas demam untuk beberapa hari kemudian diikuti oleh kenaikan
suhu seperti semula.
%uatu tipe demam kadang6kadang dapat dihubungkan dengan suatu penyakit
tertentu, seperti misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. %eorang pasien
3
-
7/21/2019 BAB II Pembahasan Febris
3/8
dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan dengan suatu sebab yang "elas,
seperti misalnya abses, pneumonia, infeksi saluran ken(ing atau malaria.
2.4 PATOFISIOLOGI DEMAM2,3,4
emam ter"adi karena adanya suatu at yang dikenal dengan nama pirogen.
#irogen adalah at yang dapat menyebabkan demam. #irogen terbagi dua, yaitu
pirogen eksogen dan pirogen endogen. #irogen eksogen adalah produk
mikroorganisme seperti toksin atau mikrorganisme seutuhnnya. %alah satu pirogen
eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri /ram
negati!e. 8enis lain dari pirogen adalah pirogen endogen yang merupakan pirogen
yang berasal dari dalam tubuh pasien. Contoh dari pirogen endogen antara lain I&61,
I&69, :F6;, dan IF. %umber dari pirogen endogen ini pada umumnya adalah
monosit, neutrofil, dan limfosit *alaupun sel lain "uga dapat mengeluarkan pirogen
endogen "ika terstimulasi.
#roses ter"adinya demam dimulai dari stimulasi sel6sel darah putih +monosit,
limfosit, dan neutrofil oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator inflamasi,
atau reaksi imun. %el6sel darah putih tersebut akan mengeluarkan at kimia yang
dikenal dengan pirogen endogen +I&61, I&69, :F6;, dan IF. #irogen eksogen dan
pirogen endogen akan merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk
prostaglandin. #rostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan
termostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Hipotalamus akan menganggap suhu
sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru sehingga ini memi(u mekanisme6
mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil, !asokonstriksi kulit dan
mekanisme !olunter seperti memakai selimut. %ehingga akan ter"adi peningkatan
produksi panas dan penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan
menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut.
emam memiliki tiga fase yaitu fase kedinginan, fase demam, dan fase
kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan suhu
tubuh yang ditandai dengan !asokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan akti!itas
otot yang berusaha untuk memproduksi panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan
dan menggigil. Fase kedua yaitu fase demam merupakan fase keseimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas di titik patokan suhu yang sudah meningkat.
Fase ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase penurunan suhu yang ditandai
4
-
7/21/2019 BAB II Pembahasan Febris
4/8
dengan !asodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang berusaha untuk
menghilangkan panas sehingga tubuh akan ber*arna kemerahan.
2.5 DIAGNOSIS DEMAM2,3
2.5.1 $namnesis
ari anamnesis ini dapat diketahui kapan mulai demam, tinggi suhu badan,
apakah demam hilang timbul, adanya menggigil, kelelahan atau sakit. ari anamnesis
"uga ditanyakan tentang ri*ayat peker"aan, adanya kontak dengan hea*n, asap
bera(un, organisme yang potensial infeksius
-
7/21/2019 BAB II Pembahasan Febris
5/8
ker"a atau sekolah. i*ayat geografis tempat tinggal, ri*ayat per"alanan,
ke(enderungan makan seperti daging mentah
-
7/21/2019 BAB II Pembahasan Febris
6/8
reaksi obat hipersensiti!itas, penyakit Hodgkin, insufisiensi adrenal dan infeksi
metaoa tertentu. 8ika keadaan demam tampak lama dan berat, sediaan apus harus
diperiksa dengan (ermat dan pemeriksaan &' harus dilakukan.
>rinalisis dengan sedimen urine harus dilakukan. Cairan sendi harus diperiksa
untuk menemukan kristal. iopsi sumsum tulang +bukan aspirasi biasa untuk
pemeriksaan histopatologi +disamping pemeriksaan kultur diperlukan kalau terdapat
kemungkinan infiltrasi sumsum tulang oleh kuman patogen atau sel tumor. :in"a
harus diperiksa untuk menemukan leukosit, telur (a(ing ataupun parasit. #emeriksaan
elektrolit, gula darah, Blood Urea Nitrogen, dan kreatinin harus dilakukan. :es faal
hepar, %/?:, %/#:, //: dapat memberi petun"uk mengenai fungsi sel hati.
#emeriksaan biokimia selan"utnya dapat membantu dengan mengukur kadar kalsium
yang dapat meningkat pada sarkoidosis dan karsinomatosis.
b. 0ikrobiologi
%ediaan apus dan kultur dari tenggorok, uretra, anus, ser!iks, dan !agina harus
dibuat dalam situasi yang tepat. #emeriksaan sputum +penge(atan gram, :$, kultur
diperlukan untuk setiap pasien yang menderita demam dan batuk. #emeriksaan kultur
darah dan kultur (airan abnormal serta urin diperlukan kalau keadaan demam tersebut
lebih dari penyakit !irus yang ter"adi tanpa komplikasi. Cairan serebrospinal harus
diperiksa dan dikultur bila terdapat meningismus, nyeri kepala berat, atau perubahan
status mental.
(. adiologi
#embuatan foto toraks merupakan bagian dari pemeriksaan untuk setiap
penyakit demam yang signifikan, seperti adanya gangguan pada paru.
2.6 PENATALAKSANAAN DEMAM3,4
emam merupakan mekanisme pertahanan diri atau reaksi fisiologis terhadapperubahan titik patokan di hipotalamus. #enatalaksanaan demam bertu"uan untuk
merendahkan suhu tubuh yang terlalu tinggi bukan untuk menghilangkan demam.
#enatalaksanaan demam dapat dibagi men"adi dua garis besar yaitu non6 farmakologi
dan farmakologi. $kan tetapi, diperlukan penanganan demam se(ara langsung oleh
dokter apabila penderita dengan umur @3 bulan dengan suhu rektal A3BC, penderita
dengan umur 3612 bulan dengan suhu A3=C, penderita dengan suhu A4D,5C, dan
demam dengan suhu yang tidak turun dalam 4B672 "am.
Terap !"!#$arma%"&"'
7
-
7/21/2019 BAB II Pembahasan Febris
7/8
$dapun yang termasuk dalam terapi non6farmakologi dari penatalaksanaan demam
1. #emberian (airan dalam "umlah banyak untuk men(egah dehidrasi dan
beristirahat yang (ukup.
2. :idak memberikan penderita pakaian panas yang berlebihan pada saat
menggigil. &epaskan pakaian dan selimut yang terlalu berlebihan. 0emakai
satu lapis pakaian dan satu lapis selimut sudah dapat memberikan rasa nyaman
kepada penderita.
3. 0emberikan kompres hangat pada penderita. #emberian kompres hangat
efektif terutama setelah pemberian obat. 8angan berikan kompres dingin
karena akan menyebabkan keadaan menggigil dan meningkatkan kembali
suhu inti.
Terap $arma%"&"'
emam merupakan suatu keadaan yang sering menimbulkan ke(emasan, stres, dan
fobia tersendiri bagi penderita. ?leh karena itu, ketika seseorang seringkali
melakukan upaya6upaya untuk menurunkan demam. %alah satunya adalah dengan
pemberian obat penurun panas
-
7/21/2019 BAB II Pembahasan Febris
8/8
Ibpr"$e!
Ibuprofen adalah turunan sederhana dari asam fenilpropionat. ?bat ini bersifat
analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. 'fek analgesiknya sama
seperti aspirin. 'fek anti inflamasinya terlihat dengan dosis 12DD624DD mg sehari.
osis sebagai analgesik 4 kali 4DD mg sehari tetapi sebaiknya dosis optimal
pada tiap orang ditentukan se(ara indi!idual. Ibuprofen tidak dian"urkan diminum
oleh *anita hamil dan menyusui.
A(pr!
$spirin atau asam asetilsalisilat adalah suatu "enis obat dari keluarga salisilatyang sering digunakan sebagai analgesik +terhadap rasa sakit atau nyeri, antipiretik
+terhadap demam, dan antiinflamasi. $spirin "uga memiliki efek antikoagulan dan
digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk men(egah serangan "antung.
=