bab ii nina bgt
DESCRIPTION
indahTRANSCRIPT
BAB II
METODOLOGI
A. Kerangka Acuan
INPUT1. Man a. Narasumber
▪ Pembimbing P2UKM (dr.Nurkukuh, dr. Bambang Hariyana)▪ Kepala puskesmas Mlonggo (dr.Sigit Amerianto)▪ Pembimbing Puskesmas Mlonggo (Bpk Nugroho, dr. Kholipah)▪ Pendamping (Bpk Hariyanto)▪ Petugas laboratorium Puskesmas Mlonggo (Bapak Ali)▪ Petinggi Desa Jambu
b. PelaksanaMahasiswa
c. SasaranWarga Desa Jambu yang menjadi pasien TB paru Puskesmas Mlonggo dan orang-orang yang sering kontak dengan pasien tersebut.
2. MoneySwadana Mahasiswa
3. Material Data pasien TB yang berobat di Puskesmas Mlonggo tahun 2009 sampai Oktober 2010 Data jumlah penduduk Desa Jambu bulan Agustus 2010 Target penemuan tersangka TB dan Penderita BTA (+) baru puskesmas Mlonggo tahun
2010
4. Machine▪ Alat Tulis▪ Sarana transportasi▪ Laptop▪ Bahan dan alat untuk pengecatan sputum
5. Methode- Wawancara, pencatatan, pengamatan dan pelaporan
PROSES
1.P1 (Perencanaan)
Melacak kasus TB baru disekitar fokus penderita di desa Jambu kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara.
Melacak suspek TB baru dengan memeriksa sputum suspek di desa Jambu kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara.
Membuat daftar pertanyaan terhadap fokus penderita dan kontak erat dengan penderita TB.
2.P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)
Penggerakan
Pertemuan dengan pembimbing untuk mendapatkan penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan monitoring dan case detection TB Paru.
Pertemuan dengan pendamping untuk mendapatkan penjelasan mengenai lokasi desa sasaran kegiatan monitoring dan case detection TB Paru.
Menyusun rencana kerja kegiatan kegiatan monitoring dan case detection TB Parudi desa Jambu kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara periode 28 Oktober-6 November 2010.
Mengurus surat pengantar kepala Puskesmas Mlonggo untuk melaksanakan kegiatan kegiatan monitoring dan case detection TB Paru.
Berkoordinasi dengan staf puskesmas untuk mendapatkan data pasien TB paru puskesmas Mlonggo yang merupakan warga desa Jambu dan jumlah penduduk Desa Jambu
Mencatat data penderita TB di desa Jambu tahun 2009 sampai Oktober 2010 Menemui petinggi Desa Jambu untuk meminta izin pelaksanaan kegiatan di
wilayah tersebut. Menghubungi ketua RT dimana fokus penderita tinggal untuk mendapat izin dan
bantuan selama kegiatan Mencari rumah tempat fokus penderita tinggal dan menentukan sasaran. Berkoordinasi dengan petugas laboratorium untuk melakukan pengecatan dan hasil
pembacaan sputum
Pelaksanaan
Mendatangi rumah penderita TB paru yang berobat ke puskesmas Mlonggo Mewawancarai penderita, anggota keluarga dan tetangga. Menanyakan adakah gejala – gejala TB pada anggota keluarga dan tetangga,
yaitu : batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih, dahak bercampur darah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam tanpa kegiatan dan demam meriang.
Menanyakan pada penderita tentang aktifitas sehari – hari dengan maksud mengetahui siapa saja yang sering kontak dengan penderita selain keluarga dan tetangga.
Mendatangi warga yang sering kontak dengan penderita dan menanyakan adakah gejala – gejala TB pada warga tersebut.
Mendatangi rumah – rumah tetangga disekitar rumah penderita pada radius kurang dari 50 meter dan menanyakan adakah gejala – gejala TB pada anggota keluarga rumah tersebut.
Bila ditemukan gejala – gejala diatas, maka dilakukan pengambilan sputum SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu) pada tersangka.
Memeriksa sputum di laboratorium Puskesmas Mlonggo.
PROSES (Lanjutan)
3. P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian)
Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan kegiatan monitoring dan case detection TB Paru apakah sudah sesuai dengan tujuan, sasaran, waktu, dan rencana yang telah ditetapkan
Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan kegiatan monitoring dan case detection TB Paru apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
Menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan kegiatan monitoring dan case detection TB Paru
B. Cara Kerja
Monitoring dan Case Detection TB Paru di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo,
Kabupaten Jepara periode 28 Oktober-6 November 2010 dilakukan dengan
cara:
1. Daftar istilah
Monitoring, case detection, TB
2. Klarifikasi istilah
a. Monitoring
Adalah penilaian yang terus-menerus terhadap fungsi kegiatan.
b. Case detection
Adalah pencarian kasus baru.
c. TB
Adalah penyakit menular disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
OUTPUT
Cakupan penemuan tersangka penderita TB baru dan BTA (+) yang ditemukan selama kegiatan
yang bersifat menahun. Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
3. Daftar Masalah
a. Apa sajakah data-data yang dibutuhkan untuk melakukan monitoring dan
case detection TB paru?
b. Apa tujuan kegiatan monitoring dan case detection TB Paru?
c. Siapa sajakah petugas yang dapat dimintai keterangan mengenai
kegiatan monitoring dan case detection TB Paru?
d. Siapa sasaran pelaksanaan dari kegiatan monitoring dan case detection TB
Paru?
e. Kapan monitoring dan case detection TB Paru dapat dilakukan?
f. Bagaimana teknis pelaksanaan monitoring dan case detection TB Paru?
4. Pengumpulan data primer dan sekunder
a. Data primer didapatkan dengan survei langsung dengan penderita TB
dan orang yang kontak erat dengan penderita
b. Data sekunder didapatkan dengan cara pencatatan data dari bagian P2M
Puskesmas Mlonggo Jepara tahun 2009 sampai Oktober 2010.
4. Bekerjasama dengan Petinggi desa, ketua RT dan penderita TB (Fokus
Penderita)
5. Mengumpulkan data tersangka TB paru baru dengan wawancara orang
yang menurut informasi warga mempunyai riwayat batuk dan dilakukan
pengambilan sputum
6. Mengumpulkan data tentang penderita TB paru BTA (+) dengan jalan
memeriksa sputum penderita di Laboratorium
7. Penentuan masalah didasarkan pada jumlah tersangka TB paru baru dan
penderita BTA (+)
8. Pemecahan masalah ditentukan bedasarkan permasalahan yang ditemukan
dan dikoordinasikan dengan program Puskesmas Mlonggo