bab ii landasan teori - library & knowledge...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Virtualisasi
Virtualisasiadalahpemisahandarisumber dayaatau permintaanuntuk
layanandarifisikyangmendasaripengirimanlayanan tersebut.Menyediakan
layerabstraksiantaracomputing,storage dan perangkat keras jaringan, serta
aplikasiyangberjalandiatasnya(VMware, 2006). Teknikvirtualisasidapat
diterapkanuntuklapisaninfrastruktur ITtermasuk network,storage,perangkat keras
server, sistem operasi dan aplikasi.Tiga bidang IT dimana virtualisasi paling
berkembang adalah :
• Virtualisasi jaringan (Network virtualization):menggabungkan resources
yang tersedia dalam jaringan dengan cara membagi bandwidth yang tersedia
ke dalam beberapa channel. Masing-masing saling independen dan masing-
masing dapat ditugaskan (atau dialih-tugaskan) ke dalam beberapa server
atau perangkat secara real time.
• Virtualisasistorage(Storage virtualization): penggabungan penyimpanan
fisik dari jaringan beberapa perangkat storageke dalam apa yang secara
virtual menjadi satu perangkat penyimpanan yang dikelolaoleh konsol pusat
penyimpanan virtualisasi yang umum digunakan di Storage Area
Networks(SAN).
• Virtualisasiserver (Server virtualization): penyembunyian resources server
(termasuk jumlah dan identitas individu server fisik, prosesor dan sistem
operasi) dari server pengguna. Tujuannya adalah untuk menghindarkan
8
pengguna dari keharusan untuk memahami dan mengatur rincian rumit
resourceserver dengan tetap memungkinkan resource sharing untuk
meningkatkan pemanfaatan resource dan memelihara kapasitas untuk
expansion.
Virtualisasi disebut jugaHypervisor. Hypervisor adalah sebuah teknik
virtualisasi yang memungkinkan beberapa operating system untuk berjalan
bersamaan pada sebuah host. Dikatakan teknik virtualisasi karena OS yang ada
bukanlah sebuah OS yang sesungguhnya, hanya sebuah Virtual Machine(VM).
Hypervisor juga disebut sebagai Virtual Machine Management (VMM), sesuai
dengan tugasnya dalam melakukan manajemen dari beberapa virtual machine.
Ada beberapa Software untuk Hypervisor ini seperti VMWare, HyperV,
XenServer.Arsitektur virtualisasi ini bisa dilihat pada Gambar II-1(VMware,
2006).
Gambar II-1 - Arsitektur Virtualisasi
9
2.2. Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) merupakanperangkat lunakyang
mengeloladan mengontrol akseske database. Sebuahaplikasi database
hanyalah sebuahprogram yangberinteraksi dengandatabasedi beberapa titikdalam
pelaksanaannya(Connolly & Begg, 2005). Untuk berinteraksi dengan DBMS
menggunakan bahasa database yang telah ditentukan oleh developer DBMS.
Bahasa database biasanya terdiri atas perintah-perintah yang diformulasikan
sehingga perintah tersebut akan diproses oleh DBMS. Ada 2 bahasa database,
yaitu:
1. Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain database secara
keseluruhan.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk memanipulasi dan melakukan pengambilan data
suatu database seperti penambahan, menghapus serta pengubahan data.
Ada beberapa developer yang mengembangkan database, yang terkenal
adalah ORACLE, disamping itu ada SQL Server yang merupakan produk
Microsoft, MySQL yang sekarang juga sudah diakuisisi ORACLE, PostgreSQL
serta developer lainnya. Developer ini menyediakan GUI serta management
dengan mengembangkan bahasanya masing-masing. Tetapi secara garis besar,
bahasa dibentukmenggunakan Statement Query Language (SQL) yang
mempunyai similarityantar developer.
10
2.3. Konfigurasi Redundant Array of Inexpensive Disks(RAID)
untuk Enterprise Storage System
Redundant Array of Independent Disks (RAID),merupakanteknologi di
dalam penyimpanan data komputer yang digunakan. RAID mempunyai fitur
striping, mirroring dan fault tolerance(LaCie, 2011). Teknologi ini membagi
atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk
meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan
"RAIDLevel". Pada awalnya, ada tujuh model RAID level yang pertama kali
dikonsepkan, yaitu RAID 0,1, 2, 3, 4, 5, 6tetapi seiring dengan waktu, level-level
tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda
dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi
standar RAID. Kombinasi konfigurasi dari 2 RAID misal RAID 1+0 menjadi
RAID 10 , RAID 5+0 menjadi RAID 50.Gambar II-2 memperlihatkan
perbandingandariRAID(Adaptec, 2005).
Gambar II-2 - Komparasi RAID
11
RAIDyang digunakanpada penelitian ini adalah RAID 10. Konsep dari
RAID 10 adalahdisk-diskini dimirror secara berpasangan, dan kemudian hasil
pasangan mirrornya distripe. Gambar II-3 memperlihatkan skema konfigurasi
RAID10(LaCie,2011).
Gambar II-3 - Konfigurasi RAID 10
2.4. Solid State Drive (SSD) VS Magnetic Drive (HDD)
Pada dasarnya, SSD itu sama seperti HDD. Hanya saja tidak tersimpan
pada lapisan-lapisan magnetik layaknya HDD. SSD menyimpan semua data pada
chip flash memory yang saling terhubung satu sama lain. Ada beberapa faktor
penting yang mempengaruhi:
1. Ukuran dan Berat:Komponen atau material HDDberpengaruh terhadap
dimensi dan berat HDD.
12
2. Komponen dan Prinsip Kerja:Pada HDD proses penulisan dan pembacaan
data dilakukan melalui proses mekanik, sedangkan SSD melalui proses
elektronik.
3. Kecepatan Baca dan Tulis Data: Kecepatan baca tulis SSD bahkan 8 kali
lebih cepat dibanding dengan HDD.
4. Efek yang ditimbulkan:HDD menghasilkan efek berupapanas yang
berlebihan,konsumsi daya listrik yang tinggi,putaran motor dan suara
berisik.Pada SSD, suhu SSD tidak setinggi HDD, konsumsi daya listrik
kecil, tidak ada putaran motor dan tidak berisik.
5. Fragmentasi:fragmentasihanya ada pada HDD.
6. Harga:SSD dijual dengan harga yang cukup mahal per GB-nya.Mahalnya
harga SSD bisa mencapai 9 kali lipat bila dibandingkan dengan HDD.
Terutama untuk SSD yang digunakan untuk enterprise storage system.
2.5. Teknik HybridVirtual StoragepadaEnterprise Storage
System
Membangun enterprise storage system dengan harddisk full SSD sangat
mahal sekali. Selain itu harddiskHDD masih banyak yang digunakan. Dilakukan
teknik hybrid virtual storagedengan mengkonfigurasikan kedua tipe
harddisktersebut. Dengan melakukan teknik ini maka kita dapat memberdayakan
semua resources yang ada sehinggacost effective dari sisi storage tercapai.
Ada beberapa teknik hybrid virtual storageyang berjalan di berbagai
macam layer, yaitu dengan cara menciptakan firmware dengan menggunakan
framework sendiri(Kim, Gupta, Urgaonkar, Berman, & Sivasubramaniam, 2011),
13
(Mao et al., 2012),di layer OS Storage(Wu & Reddy, 2009), layervirtualisasi(Jo
et al., 2010) di layer database(Do et al., 2011).
2.6. Transaction Processing Performance Council (TPC)
Organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 1988 untuk menentukan
proses transaksi daridatabasebenchmark sehingga mendapatkan data kinerja TPC
yang sudah diverifikasi untuk industri. TPC benchmark digunakan untuk
mengevaluasi kinerja sistem komputer.
Ada beberapa benchmark yang dibentuk oleh lembaga ini, yaitu :
• TPC-C - On-line transaction processing (1992)
• TPC-H - Ad-hoc decision support system (1999)
• TPC-E - Complex on-line transaction processing (2006)
• TPC-DS - Complex decisions support system (2011)
• TPC-DI - Data integration (2013)
• TPCx-HS - Industry's first standard for benchmarking Big Data (Hadoop)
systems (2014)
Pada penelitian ini yang digunakan adalah TPC-C dan TPC-H karena
yang akan diuji kinerja database untuk OLTP dan OLAP. TPC-C
mengimplementasikan sistem komputer untuk memenuhi pesanan dari pelanggan
untuk menyediakan produk-produk dari sebuah perusahaan. Perusahaan menjual
100.000 item dan menyimpan stocknya di gudang. Setiap gudang memiliki 10
district penjualan dan setiap district melayani 3000 pelanggan. Pelanggan
menghubungi perusahaan ke operator untuk mengambil pesanan, setiap pesanan
berisi sejumlah item. Pesanan biasanya menggunakan stock dari gudang lokal
14
namun sejumlah kecil item tidak ada stock pada titik tertentu sehingga perlu
dipasok oleh sebuah gudang alternatif. Gambar II-3menunjukkan struktur
perusahaan pada TPC-C(HammerDB, n.d.-b).
Gambar II-4- Struktur Perusahaan Pada TPC-C
Pentinguntuk dicatatbahwa ukuranperusahaan tidaktetap dandapat
menambahkanGudang sertadistrictpenjualanyang memperlihatkanpertumbuhan
dariperusahaan. Untuk alasan iniskemapengujian Andadapat sebagiankecil atau
besarseperti yang Anda inginkandenganskemayang lebih besaryang
membutuhkansebuah sistem komputeryang lebih kuatuntuk memprosestingkat
peningkatantransaksi. Gambar II.4 menunjukkanskema TPC-C, dicatatan
khususbagaimanajumlahbaris dalamsemua tabelterpisah daritabelItem
yangtetaptergantung padajumlah(HammerDB, n.d.-b).
15
Gambar II-5- Skema Database TPC-C
Selain sistem komputer yang digunakan untuk menempatkan pesanan juga
memungkinkan pembayaran dan pengiriman pesanan dan kemampuan untuk
query tingkat stok gudang. Akibatnya beban kerja didefinisikan oleh campuran
dari 5 transaksi yang dipilih secara acak menurut keseimbangan nilai persentase
ditampilkan sebagai berikut :
• New-order: menerima pesanan baru dari pelanggan: 45%
• Payment : informasi saldo pelanggan untuk merekam pembayaran: 43%
• Delivery : memberikan perintah asynchronous: 4%
• Order status: mengambil status pesanan pelanggan terbaru: 4%
• Stock level : mengembalikan status persediaan gudang ini: 4%
TPC-Hsecara sederhana dapat dianggap untuk melengkapi beban kerja
yang dilaksanakan di TPC-C. TPC-H merupakan beban kerja khas pengguna
bisnis untuk mengetahui kinerja bisnis mereka. Untuk melakukan hal ini TPC-H
diwakili oleh satu set fokus bisnis query ad-hoc (selain update data bersamaan
16
dan mengh
pertanyaan
kompleks y
n.d.-a).
Se
tergantung
sekecil atau
yang memb
peningkatan
membandin
berbedatida
n.d.-a).
Seperti pad
dibutuhkan
hapus) dan d
ini. Secara
yang membu
elain itu kem
pada faktor
u sebesar sep
butuhkan seb
n volume d
ngkan hasil t
aklah valid,
Ga
da Gambar I
sistem
diukur pada
a khusus fok
utuhkan pen
miripandenga
r skala dan
perti yang A
buah sistem
ata untuk q
tes dari tes b
Gambar II
mbar II-6 -
II-6typical p
untukmemp
waktu yang
kusnya adal
golahan volu
an TPC-C ad
skema And
Anda inginka
m komputer y
query. Namu
beban permin
-6 menunju
Skema Dat
performance
prosesqueryd
g dibutuhkan
lah pada pe
ume data ya
dalah ukuran
da, skema p
an dengan sk
yang lebih k
un berbeda
ntaan diamb
ukkan skema
tabase TPC
e profilediw
ditetapkanda
n untuk men
ertanyaan ya
ang besar(H
n skema tida
pengujian A
kema yang
kuat untuk m
dengan TPC
il di Faktor
a TPC-H(H
C-H
akili olehw
ariQ1keQ22(
nyelesaikan
ang sangat
ammerDB,
ak tetap dan
Anda dapat
lebih besar
memproses
C-C, untuk
Skala yang
ammerDB,
waktu yang
(dijalankan
17
dalam rangkapre-determined random order). Pada yang palingsederhanayang
dapat Anda ambiltestpower danmembandingkantimingyang diperlukanuntuk
penggunavirtual tunggaldi sistem(sementara mencatat bahwadenganquery
paraleljauh lebihdarisistemakan digunakan), ataudengan mengukurpower
danthroughputtest danmenghitungQphHdengan
memanfaatkanspreadsheetdisediakan.Untuk perhitungan TPC-C dan TPC-H
dalam penelitian ini menggunakan aplikasi HammerDB. Skema TPC-C dan TPC-
H dari pembuatan database hingga proses penginputan serta output yang
dihasilkan untuk empat databaseyaitu ORACLE XE, SQL Server, MySQL dan
PostgreSQL otomatis digenerate oleh aplikasi ini.
2.7. Tinjauan Pustaka
Terkait dengan penelitian ini ada beberapa penelitian yang telah
dilakukan, sebagai berikut:
Mao et al(2012) membuat frameworkHybrid Parity-based Disk Array
Architecture (HPDA) yang mengkombinasikan group SSD dan dua HDD untuk
meningkatkan kinerja dan reliability dari SSD-based storage systems.
PadaHPDA, SSD(disk data)danbagian
darisatuHDD(paritydisk)menulisarrayRAID4. Reliabilityanalysis menunjukkan
bahwa keandalan HPDA, dalam hal Mean Time To Data Loss(MTTDL), lebih
tinggi dariHDDatau
SSD.ImplementasiprototipeHPDAdanevaluasikinerjamenunjukkan
bahwaHPDAsecara signifikanmelebihiSSDdanHDD.
18
Bassil(2012)menyajikanstudi bandingpada kinerjasistematas DBMS.
Yang diuji adalahMSSQLServer 2008, Oracle11g, IBMDB2, MySQL5.5,
danMSAccess 2010.Pengujianini bertujuan untukmengeksekusiquerySQLyang
berbedadengantingkat yang berbedadarikompleksitaslimaDBMSyang diuji. Hal
ini akanmembukacarauntuk membuathead-to-headkomparatifevaluasiyang
menunjukkanwaktu eksekusirata-rata, penggunaan memoridanCPUutilization
dari setiapDBMSsetelahselesai pengujiannya. Hasil pengujian menunjukkan
tidak ada DBMS yang mempunyai kinerja paling bagus.IBM DB2 adalah DBMS
tercepat, namun MS Access memiliki utilisasi CPU lebih rendah dari DBMS lain
dan IBM DB2 adalah yang paling banyak mengkonsumsi memori utama.
Kim et al (2011)membuat sistem yang disebut dengan HybridStore
dimana ada 2 yang diprovide: Hybrid-Plan dan HybridDyn. Hybrid-Plan akan
meningkatkan capacity planning untuk administrators dengan overall goal dari
operasional dengan cost-budgets. HybridDyn meningkatkan kinerja/lifetime
guaranteesselamaepisodepenyimpangan daribeban kerja. Perlu pengujian dan
implementasi agar bisa diketahui keunggulan dan kelemahan dari framework ini.
Melakukan evaluasi dari sisi kinerja dan juga total cost. Analisa kinerja
kecepatan HybridStore hampir mendekati storage yang full SSD tetapi di atas
storage yang full HDD.
Bausch, Petrov, & Buchmann (2011) mengamati kinerja yang berbeda
dari joinalgoritma yang tersedia di PostgreSQL pada SSD dan HDD. Mengamati
bahwa pertama,point query menunjukkan peningkatan kinerja hingga lima puluh
kali. Kedua, range querymenunjukkan kinerja yang kurang baguspada
19
SSD.Joinalgoritma berperilaku berbeda tergantung pada seberapa baik
merekasesuai dengan sifat dari SSD atau HDD.
Do et al (2011) proposedaneksplorasidesain secara sistematispada
penggunaanSSDuntuk meningkatkankinerjabuffer manager dari DBMS. Mereka
mengusulkantigaalternatif yangberbeda terutamadalam bagaimana carabuffer
managermengatasidirty pagesuntuk dikeluarkan daribuffer pool. Mereka
mengimplementasikanalternatifini, sertaalgoritmabarulain yangdiusulkanuntuk
penelitianini(TAC), diSQLServer, dan melakukanpengujian menggunakan
berbagaibenchmark(TPC-C, EdanH) pada beberapa skalafaktor.
Evaluasiempirismenunjukkansignificant performanceimprovementsdari
perbaikanmetodemerekadaripadakonfigurasi denganHDD(hingga9.4X), dan
sampaipercepatan6.8Xlebih denganTAC.
Dalam penelitian lain, menyajikan analytical tooluntuk menilai
konfigurasi yang terbentuk dari kombinasi dari semua jenis
resources.Menggunakan alat untuk menganalisislogical volume statistics
collected yang dikumpulkan dari 120 large production system. Penelitian ini
menunjukkan kombinasi dariSSD, SCSI, danSATA dalam banyak kasus menjadi
konfigurasi yang lebih baik daripada hanya menggunakan perangkat SCSI di
semuaaspek kunci: harga, kinerja dan konsumsi daya listrik.Hal ini bertentangan
dengan studi baru lainnya padaenterprise system yang lebih kecilyang pesimis
tentang keuntungan SSD dalam enterprise setting (Shaull, Ron, & Littman, n.d.,
2010).
Jo et al (2010)menciptakanHybridCopy-on-Write (CoW)storage yang
menggabungkan disk SSD dan HDD untuk consolidate environment. Skema
20
yang diusulkan menempatkan read-only template disk imagediSSD, sedangkan
write operations untukHDD.Membuat kombinasi yang efisien antara SSD dan
HDD dalam consolidate environment.Hybrid CoW storage jelas menguntungkan,
untuk kinerja dan cost effective.Kekurangannya adalah bekerja di level VMware
sehingga untuk mengukur kinerja masing-masing VM sulit. Dari pengujian
didapatkan hasil kinerjastorage Hybrid CoW diatas storage yang menggunakan
full HDDtetapi masih di bawah storage full SSD.
Wu & Reddy ( 2009)membuat frameworkdengan membuat driver
padaLinux. Manajemen kapasitas storage pada hybrid storagesystem
menggunakan SSD dan HDD. Framework ini melakukan kombinasi konfigurasi
antara SSD dan HDD. Perlu pengujian dan implementasi agar bisa diketahui
keunggulan dan kelemahan dari framework ini. Melakukan benchmark Hybrid
dan HDD striping dan klaimnya kinerja bisa meningkat menjadi 50% pada
beberapa kasus.
Lee (2009) membuat tiga model SSD yang berbeda tipe dari Samsung.
Menunjukkan bagaimana teknologi SSD telah maju untuk membalikkan trend
pelebaran kesenjangan kinerja antara prosesor dan storage.Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa bahkan single SSD dapat mengalahkan RAID 0 dengan
delapan enterprise class 15k-RPM disk drive pada transaksi throughput,
efektivitas biaya dan konsumsi daya listrik.
Park et al ( 2009)menyajikan keandalan dan teknik peningkatan kinerja
pada RAID sistem barudengan SSD. Pertama, mereka menganalisis mekanisme
RAID pada SSD dankemudian mengembangkan metodologi RAID baru yang
diadaptasi denganstorage SSD. Viatrace-driven simulation, mereka
21
mengevaluasi kinerja yang dioptimalkan pada SSD menggunakan mekanisme
RAID. Metode yang diusulkan meningkatkan keandalan SSD2% lebih tinggi dari
sistem RAID yang ada danmeningkatkan I/O kinerja SSD 28%lebih tinggi dari
sistem RAID yang ada.Secara singkat dijelaskan pada Tabel II.1 yang
menggambarkan penelitian yang terkait.
Tabel II-1 - Tinjauan Pustaka Penelitian
Nama
Peneliti
dan
Tahun
Subyek
Penelitian
Kekurangan
dan Kelebihan
Evaluasi
Kinerja Layer
Jumlah Kapasitas
SSD
HDD
SSD
HDD
(Mao, Jiang, Wu, Tian, & Feng, 2012)
Hybrid Parity-based Disk Array Architecture (HPDA)
Keandalan HPDA, dalam hal Mean Time To Data Loss(MTTDL), lebih tinggi dari HDDatau SSD dengann RAID 5
HPDA melebihi SSD maupun HDD dengan RAID 5
Storage 3 2 3 * 120
GB
2 * 500 GB
(Bassil, 2012)
Studi bandingpada kinerjasistematas DBMS
Yang diuji adalah MSSQLServer 2008, Oracle11g, IBMDB2, MySQL5.5, danMSAccess 2010
Tidak ada DBMS yang mempuyai kinerja paling bagus. Utama.
Database
Undefined
Undefined
Undefined
2 TB
(Kim et al., 2011)
Membuat sistem yang disebut dengan HybridStore dimana ada 2 yang di provide: (a) Hybrid-Plan (b)
Meningkatkan capacity planning dan kinerja/lifetime guarantees perlu pengujian dan implementasi lebih lanjut
Hybrid Store mendekati full SSD tetapi di atas full HDD
Storage 2+1
2+7
2 * 80 GB +
1 * 32 GB
2 * 750 GB +
7 * 146 GB
22
HybridDyn
(Bausch et al., 2011)
Mengamati kinerja yang berbeda dari join algoritma yang tersedia di PostgreSQL pada SSD dan HDD
Konsentrasinya hanya pada database PostgreSQL
point query kinerjameningkat hingga 50 kali. Rangequery kurang bagus pada SSD. Join algoritma berbeda-beda
Database
1 1 Undefined
Undefine
d
(Do et al., 2011)
Menganalisa penggunaan SSDuntuk meningkat-kankinerjabuffer manager dari DBMS
Mengatasi dirty pages untuk dikeluarkan daribuffer pool
Meningkat hingga9.4x, dan sampai 6.8xlebih dengan TAC
Storage 1 8 1 * 140
GB
8 * 400 GB
(Shaull et al., 2010)
Membuat analytical tool untuk menilai konfigurasi yang terbentuk dari kombinasi dari semua jenis resources
Menggunakan tools untuk menganalisislogical volume statistics collected yang dikumpulkan dari 120 large production system.
Kombinasi dari SSD, SCSI, danSATA menjadi konfigurasi yang lebih baik daripada hanya mengguna-kan SCSI
Storage Undefined
Undefined
Undefined
Undefine
d
(Jo et al., 2010)
Hybrid Copy-on-Write (CoW) storage untuk consolidate environmen
Membuat kombinasi yang efisien antara SSD dan HDD, sulit mengukur kinerja masing-masing VM
Kinerja di atas yang full HDD tetapi di bawah full SSD
VMWare
1 2 Undefined
Undefine
d
23
t (Wu & Reddy, 2009)
Framework Manajemen hybrid storage yang mengguna-kan SSD dan HDD
kombinasi konfigurasi antara SSD dan HDD. Perlu pengujian dan Implementasi lebih lanjut
50% lebih cepat dari yang full HDD
Linux 2 1 1 * 16 GB +
1 * 32 GB
1 * 250 GB
(Lee, 2009)
Mengadakan penelitian dengan tiga model SSD yang berbeda tipe dari Samsung.
Menunjukkan bagaimana teknologi SSD telah maju untuk membalikkan trend pelebaran kesenjangan kinerja antara prosesor dan storage
Single SSD dapat mengalahkan RAID 0 dengan delapan enterprise class 15k-RPM disk drive
Database
1+1+1
1 1 * 32 GB +
1 * 64 GB+
1 * 128
GB
1 * 73.4 GB
(Park et al., 2009)
Menyajikan keandalan dan teknik peningkatan kinerja pada RAID sistem baru dengan SSD.
Mengembangkan metodologi RAID baru yang diadaptasi dari storage SSD
Meningkat-kan keandalan SSD 2% danmeningkat-kan I/O kinerja SSD 28%
Storage 3 1 Undefined
Undefine
d
Dari penelitian yang disebutkan diatas, ada beberapa teknik hybrid storage
yang dilakukan, yaitu pada level storage dengan RAID, di sisi
harddiskparity(Mao et al., 2012), level virtualisasi (VMWare)(Jo et al., 2010), di
level OSstorage seperti Linux(Wu & Reddy, 2009).Pada buffer manager
database(Do et al., 2011).
Jumlah penggunaan SSD dan HDD dari semua penelitian tidak sama,
penelitian pada buffer dan juga pada skema storage, rasio penggunaan harddisk
bervariasi, tetapi untuk penelitian benchmarkmenggunakan rasio 1 : 1 atau 1 :
24
2.Dalam penelitian ini akan dilakukan konfigurasi hybrid storage dengan
mengkombinasikan SSD dan HDD dengan rasio 1 : 2. Dengan memanfaatkan
jumlah HDD lebih banyak daripada SSD,bertujuan untuktercapainya cost
effective.Teknik hybrid storage ini diimplementasi di dalam salah satu VM
berbasisWindows Server yang berfungsi sebagai database server yang
merupakan bagian dari virtualisasi server pada enterprise system.