bab ii landasan teori a. kajian teori 1. prestasi belajarrepository.ump.ac.id/737/3/shofi dwi bab...

21
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Menurut Slameto (2010:2) belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah proses usaha yang dilaukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Oemar (2011:27) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku atau kebiasaan, baik secara jasmaniah ataupun rokhaniah secara keseluruhan yang 6 Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

6

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2010:2) belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Belajar adalah proses usaha yang dilaukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Menurut Oemar (2011:27) belajar adalah

modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman

(learning is defined as the modification or strengthening of

behavior through experiencing). Belajar merupakan suatu proses,

suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan

hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan

pengubahan kelakuan.

Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku atau kebiasaan,

baik secara jasmaniah ataupun rokhaniah secara keseluruhan yang

6

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

7

 

 

terjadi pada manusia yang dibentuk dari kebiasaan secara otomatis

dan seterusnya.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu pencapaian yang telah

dilakukan oleh seseorang baik secara individu maupun kelompok.

Prestasi ini tidak akan didapatkan ataupun dihasilkan selama

seseorang tidak melakukan suatu usaha untuk mendapatkannya.

Menurut Hamdani (2010:138-139) prestasi belajar merupakan

tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan

tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran

yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi

setelah mengalami proses belajar mengajar. Menurut Arifin

(2011:12) prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek

pengetahuan. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan

kuantitas yang telah dikuasai peserta didik. Prestasi belajar sebagai

bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Selain itu prestasi

belajar dapat dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan

sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

McClelland, dkk (2010:25-26) defined the need for Achievement (n Achievement) as “success in competition with some standard of excellence. That is, the goal of some individual inthe story is to be successful in terms of competition with some

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

8

 

 

standard of excellence. The individual may fail to achieve this goal, but the concern over competitionwith a standard of excellence still enables one to identify the goal sought as anachievement goal. Individuals who exhibit the need for Achievement seek to accomplish realistic but challenging goals.

McClelland, dkk (2010:25-26) mejelaskan bahwa

kebutuhan prestasi didefinisikan sebagai “sukses dalam persaingan

dengan beberapa keunggulan. Artinya tujuan dari beberapa

individu adalah untuk menjadikannya sukses dalam hal kompetisi

dengan beberapa keunggulan. Selain itu perlu adanya prestasi

adalah “keinginan untuk mencapai sesuatu yang sulit, mencapai

standar tinggi keberhasilan, dapat menguasai tugas-tugas

kompleks, dan dapat melampaui orang lain”.

Penejelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang

yang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar berupa suatu

kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah dalam

jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam nilai setelah

mengalami proses belajar mengajar.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Hamdani (2010:139-145) faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua

bagian, yaitu:

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

9

 

 

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini

antara lain sebagai berikut.

a) Kecerdasan (Intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai

kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang

dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi

rendahnya inteligensi yang normal selalu menunjukkan

kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.

Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-

kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak

lainnya sehingga anak pada usia tertentu sudah memiliki

tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan kawan

sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor intelegensi

merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan

belajar mengajar.

b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya

sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.

c) Sikap

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi

terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak

suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

10

 

 

dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan

keyakinan. Dalam diri siswa harus ada sikap yang positif

(menerima) kepada sesama siswa atau kepada gurunya.

Sikap positif ini akan menggerakannya untuk belajar.

Adapun siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada

sesama siswa atau gurunya tidak akan mempunyai kemauan

untuk belajar.

d) Minat

Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu

kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat

sesuatu secara terus-menerus. Minat ini erat kaitannya

dengan perasaan senang. Dapat dikatakan minat itu terjadi

karena perasaan senang pada sesuatu. Minat memiliki

pengaruh yang besar terhadap pembelajaran. Jika menyukai

suatu mata pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati

tanpa beban.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu

sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat itu sendiri

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

11

 

 

sangat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar

pada bidang-bidang studi tertentu.

f) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat

menentukan baik-tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga

semakin besar kesuksesan belajarnya. Kuat lemahnya

motivasi belajar turut mempengaruhi keberhasilan belajar.

Oleh karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan,

terutama yang berasal dari dalam diri dengan cara

memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus

dihadapi untuk mencapai cita-cita.

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting

karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong

keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan

mengenai motivasi dalam belajar adalah cara mengatur agar

motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula, dalam

kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil

jika mempunyai motivasi untuk belajar.

2) Faktor Eksternal

a) Keadaan keluarga

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama

dan utama. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

12

 

 

penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa

aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara

aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan

pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk

belajar.

b) Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal

pertama yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, lingkungan

sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar

lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian

pembelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat

pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa

yang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.

c) Lingkungan masyarakat

Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses

pelaksanaan pendidikan. lingkungan alam sekitar sangat

berpengaruh terhadap perkembangan pribadi. Dapat

dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak karena

dalam pergaulan sehari-hari, seorang anak selalu

menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan

lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

13

 

 

bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin

belajar, kemungkinan besar hal tersebut akan membawa

pengaruh pada dirinya sehingga ia akan turut belajar

sebagaimana temannya.

2. Tanggung Jawab

Menurut Mustari (2014: 21) bertanggung jawab adalah sikap

dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban

sebagaimana yang seharusnya seseorang lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan, (alam, sosial, budaya). Sukanto

(Mustari,2014: 20) menyatakan bahwa diantara tanggung jawab yang

mesti ada pada manusia adalah:

Tanggung jawab kepada Tuhan yang maha Esa yang telah

memberikan kehidupan dengan cara takut kepada-Nya, bersyukur, dan

memohon petunjuk. Semua manusia bertanggung jawab kepada Tuhan

Pencipta Alam Semesta. Tidak ada seorangpun manusia yang lepas

bebas dari tanggung jawab, kecuali orang gila atau anak–anak.

1. Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan,

penindasan, dan perlakuan kejam dari manapun datangnya.

2. Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

dalam mencari nafkah, ataupun sebaliknya, dan bersifat

kekurangan ekonomi.

3. Tanggung jawab terhadap anak, suami atau istri atau keluarga.

4. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

14

 

 

5. Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain dan

menyetujui pendapat umum atau patuh secara membuat terhadap

nilai–nilai tradisi, menyaring segala informasi untuk dipilih, mana

yang berguna dan manakah yang merugikan kita.

6. Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan,

termasuk kelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk

pencemaran.

Rasa tanggung jawab harus dipupuk siswa sedari dini, melalui

rasa tanggung jawab siswa akan lebih mudah dalam menjalani

kehidupan, serta akan lebih memahami hidup yang siswa jalani dengan

lebih baik terutama kehidupan sebagai warga negara. Menurut

Daryanto (2013: 142-143) tanggung jawab merupakan sikap dan

perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang

seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan

(alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Indikator perilaku tanggung jawab di sekolah :

1. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk

lisan maupun tulisan.

2. Melakukan tugas tanpa disuruh.

3. Menunjukan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup

terdekat.

4. Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas

Indikator perilaku tanggung jawab di kelas:

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

15

 

 

1. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.

2. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah.

3. Mengajukan usul pemecahan masalah.

Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan di atas maka

tanggung jawab adalah tentang perilaku seorang individu dalam

menjalankan tugas serta kewajibannya baik terhadap Tuhan, keluarga,

teman maupun lingkungan sosial. Penelitian ini membatasi indikator

yang akan dilakukan observasi pada indikator sekolah dengan dibuat

poin-poin sebagai berikut:

1. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk

lisan maupun tulisan:

a. Mencatat penjelasan guru dibuku tulis

b. Siswa mencatat materi yang ditulis di papan tulis

2. Melakukan tugas tanpa disuruh.

a. Mengerjakan tugas yang diberikan guru

b. Mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru

3. Menunjukan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup

terdekat.

a. Mengajukan pendapat saat proses pembelajaran

b. Menjawab pertanyaan saat guru melakukan sesi tanya jawab

4. Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.

a. Tidak mencontek saat mengerjakan tugas

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

16

 

 

b. Siswa secara mandiri mengerjakan tugas individu yang

diberikan guru

3. Kajian tentang Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 37 dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

salah satu mata pelajaran yang wajib dimuat pada kurikulum

pendidikan dasar dan menengah. Menurut Zamroni (Taniredja,

2009: 2) pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan demokrasi

yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir

kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan

kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk

kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak–hak masyarakat.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka pendidikan

kewarganegaraan merupakan pendidikan yang mengarahkan setiap

warga negara untuk terus menanamkan nilai–nilai pancasila serta

memahami akan pentingnya hak serta kewajiban sebagai warga

negara, hal ini bertujuan agar kelak para generasi penerus bangsa

tidak melupakan jati diri bangsa Indonesia serta mampu

bertangggung jawab serta mampu berperan aktif dalam kehidupan

di masyarakat. Pentingnya pendidikan kewarganegaraan harus

dapat ditanamkan sedari dini terutama dilingkungan sekolah

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

17

 

 

melalui penanaman sikap baik saat pembelajaran maupun kegiatan

sekolah lainnya.

b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Suatu pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai,tujuan

dari Pendidikan Kewarganegaraan terdapat dalam Permendiknas

Nomor 22 tahun 2006 tentang standarisi untuk satuan pendidikan dasar

dan menengah. Tujuannya adalah agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1) Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,

hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai

manusia.

2) Meningkatkan kesadaran dan wawasan termasuk wawasan

kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela Negara, penghargaan

terhadap hak–hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, kelestarian

lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggungjawab

sosial, ketaatan kepada hukum, ketaatan membayar pajak, dan

sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dari tujuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

dari pendidikan kewarganegaraan ialah untuk dapat menumbuhkan

akan nilai–nilai karakter bangsa yang terkandung dalam pancasila dan

undang–undang serta membawa para generasi penerus bangsa agar

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

18

 

 

lebih mencintai bangsa Indonesia, menyadarkan generasi muda akan

pentingnya hak serta kewajiban sebagai warga negara agar kelak dapat

turut serta dalam pembangunan negara sehingga bangsa Indonesia

dapat menjadi negara maju. Tujuan pendidikan kewarganegaraan dapat

dicapai melalui pendidikan yang diterima peserta didik di sekolah

maupun di rumah dengan mengamalkan nilai-nilai pancasila juga

senantiasa mengaplikasikan pembelajaran yang siswa terima di

sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari.

4. VCT (Value Clarification Technique) dalam pembelajaran PKn

a. Hakikat VCT dalam proses pembelajaran

Model pembelajaran sangatlah bervariatif namun tidak

semuanya dapat digunakan dalam setiap mata pelajaran.

Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menggunakan model

pembelajaran VCT (Value Clarification Technique).

1) Hakikat VCT

Menurut Sanjaya (2010: 283) Teknik mengklarifikasi

nilai atau VCT (Value Clarification Technique) adalah tekhnik

pembelajaran yang membantu peserta didik untuk mencari dan

mementukan suatu nilai yang dianggap baik dalam

menghadapi suatu persoalan melalui proses menganalisis nilai

yang sudah ada dan tertanam dalam diri siswa. Menurut

Djahiri (1985:40) VCT (Value Clarification Technique)

merupakan tekhnik pengungkapan nilai/sikap/moral serta

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

19

 

 

merupakan strategi belajar mengajar yang terdiri dari sejumlah

pilihan metode.

Berdasarkan beberapa bendapat di atas maka dapat

disimpulkan bahwa VCT ialah model pembelajaran dengan

membuat siswa mencari nilai menurut hakekat kebenaran yang

sesuai dengan hati nurani masing-masing siswa. VCT sendiri

berasal dari Value Education (pendidikan nilai) yang sangat

penting diterapkan di sekolah, hal ini diutarakan oleh

Jarolimek (1981: 355) :

“Value education must be an essential component of the school programe because (a) one’s value orientation is basic to choice making and decision making; (b) harmonious social life requires commitent to a common core set of values shared by individuals in society; and (c) the behavior of individuals is ultimately determined not only by what they know but perhaps more importantly by what they belive”.

Jarolimek mengutarakan bahwa pendidikan nilai

menjadi komponen penting dalam program sekolah karena (a)

suatu orientasi nilai merupakan dasar untuk membuat pilihan

dan membuat keputusan; (b) kehidupan sosial yang harmonis

membutuhkan komitmen untuk pembiasaan inti nilai individu

dalam masyarakat; (c) sikap individu dipengaruhi tidak hanya

dari apa yang siswa tahu tetapi lebih penting dari apa yang

mereka percayai.

Berdasarkan pendapat yang diutarakan oleh Jarolimek

tersebut maka dapat kita ketahui bahwa pendidikan nilai sangat

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

20

 

 

berperan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan

pentingnya nilai-nilai yang ada dalam diri. Sehingga

diharapkan siswa akan lebih mudah memahami pembelajaran

PKn dan dibantu juga dengan penggunaan model pembelajaran

VCT. Hal ini juga didukung oleh pendapat dari Djahiri (1985:

40) Strategi ini sengaja digali sejak 1976/1977 karena sadar

bahwa membina sikap/nilai/moral memerlukan upaya khusus

dan agak berbeda dengan pembinaan pengetahuan/kognitif.

2) Tujuan VCT

Menurut Sanjaya (2010: 284) VCT sebagai suatu

model dalam strategi pembelajaran model VCT bertujuan:

a) Untuk mengukur atau mengetahui tingkat kesadaran siswa

tentang suatu nilai;

b) Membina kesadaran siswa tentang nilai–nilai yang

dimilikinya baik tingkatannya maupun sifatnya (positif dan

negatifnya) untuk kemudian dibina ke arah peningkatan dan

pembetulannya;

c) Untuk menanamkan nilai–nilai tertentu kepada siswa

melalui cara yang rasional dan diterima siswa, sehingga

pada akhirnya nilai tersebut akan menjadi milik siswa;

d) Melatih siswa bagaimana cara menilai, menerima, serta

mengambil keputusan terhadap sesuatu persoalan dalam

hubungannya dengan kehidupan sehari–hari di masyarakat.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

21

 

 

Disimpulkan bahwa tujuan dari model pembelajaran

VCT ialah agar dapat meningkatkan kesadaran peserta didik

mengenai nilai–nilai sosial yang ada dalam kehidupan

bermasyarakat dengan cara membentuk kepekaan dengan cara

yang rasional sehingga siswa dapat mengabil keputusan

terhadap persoalan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari–

hari. Dengan model pembelajaran VCT Draft/Matrik dapat

membuat siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari

terutama pada pembelajaran PKn materi Globalisasi.

b. Model Pembelajaran VCT tipe Draft/Matrik

Menurut Djahiri (1985: 65) Model VCT dengan

draft/matrik dinamakan demikian karena instrumen utamanya ialah

matrik/daftar. Jenis VCT semacam ini meliputi:

1) Daftar Baik Buruk

2) Daftar Tingkat Urutan

3) Daftar Skala Prioritas

4) Daftar Gejala Kontinum (=yang terus menerus)

5) Daftar Penilaian Diri Sendiri

6) Daftar Membaca Pikiran Orang Lain tentang Diri Kita

Proses belajar mengajar atau KBM dari VCT jenis ini

secara umum sebagai berikut:

1) Fase Persiapan: Instrumen yang akan digunakan sudah kita

siapkan berikut butir–butir yang akan di VCT-kan (minimal

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

22

 

 

butir contoh apabila butir–butir inipun akan digali bersama

siswa–sebaliknya). Sebagaimana berulang kali peneliti

nyatakan, butir–butir ini berupa hal/keadaan/perbuatan sehari–

hari yang merupakan gubahan atau penerapan butir materi

pelajaran atau target nilai yang akan kita ajarkan.

2) Fase PBM atau KBM: (diawali dengan penjelasan seperlunya)

a) Daftar/stimulus disampaikan baik secara individual

(stensil) maupun klasikal dengan ditulis di papan tulis

b) Pengisian butir–butir yang bertautan dengan tema/ topik

tersebut (bila digali bersama siswa)

c) Pengisian jawaban oleh siswa secara individual dan

disusul oleh pengisian jawaban kelompok (dimana siswa

belajar menilai pendapat orang lain dan pendapatnya

sendiri!)

d) Penyampaian hasil kerja sub 2 dan 3 yang oleh guru

direkam/ditulis di papan tulis (belum ada

penilaian/komentar)

e) Mencari klarifikasi, argumentasi jawaban baik individual

kelompok maupun klasikal (peran guru untuk

memperjelas dan memanipulasi sangat tinggi/penting)

f) Pengambilan kesimpulan (bersama) dan pengarahan guru

(mengembalikan butir–butir ke dalam materi/ konsep)

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

23

 

 

3) Tindak Lanjut:

a) Remedi/perbaikan bagi yang kurang pengayaan bagi yang

sudah baik.

b) Latihan/pemantapan

Dalam menerapkan model pembelajaran VCT harus

menyesuaikan dengan proses pembelajaran yang sedang

berlangsung di dalam kelas yang akan dilakukan penelitian.

5. Pembelajaran Langsung

Dalam penelitian ini proses pembelajaran dilaksanakan di

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam pembagiannya kelas

eksperimen menggunakan model VCT dengan draft/matrik,

sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran langsung.

Pembelajaran langsung direct instruction dikenal dengan sebutan

active learning. Pembelajaran langsung juga dinamakan whole-class

teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar dimana guru

terlibat aktif dalam menyampaikan isi pengajaran kepada peserta didik

dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas (Suprijono,

2013: 46).

Menurut Arends (Trianto, 2012: 41), model pembelajaran

langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang

khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan

pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

24

 

 

dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap,

selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung ditujukan

pula untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan

memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi

selangkah.

Pembelajaran langsung dalam penelitian ini dilakukan pada

kelompok kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah,

demonstrasi, serta kerja kelompok. Langkah-langkah pembelajaran

antara lain guru harus menyebutkan tujuan dari pembelajaran yang

akan dilakukan serta mempersiapkan siswa untuk menerima

penjelasan yang akan diberikan oleh guru.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan model VCT

diantaranya penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Made Arta Putra, Ign.I

Wyn. Suwatra, Desak Pt. Parmiti pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Value Clarification Tehnique (VCT) Terhadap Hasil

Belajar PKn Siswa Kelas V” dengan jenis penelitian eksperimen didapatkan

perolehan data rata–rata hasil belajar PKn kelompok eksperimen adalah 23,95,

sedangkan dari rata–rata hasil belajar PKn kelompok kontrol yaitu 14,26. Dari

hasil analisis data, diperoleh thitung = 9,06 lebih besar daripada ttabel (pada taraf

signifikansi 5%) = 2,000, sehingga hasil penelitian ini menunjukkan terdapat

perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

25

 

 

pembelajaran dengan model pembelajaran Value Clarification Technique dan

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional

Penelitian lain yang dilakukan oleh Nyoman Wirya, I putu Eka

Pratama Putra, dan Made Sulastri pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh

Pembelajaran Value Clarification Technique terhadap Hasil Belajar Pkn Kelas

V” dengan jenis penelitian eksperimen diperoleh hasil analisis data, yakni: (1)

hasil belajar PKn siswa kelompok eksperimen dengan M = 23,43 tergolong

kriteria sangat tinggi, (2) hasil belajar PKn siswa kelompok kontrol dengan M

= 18,67 tergolong tinggi, (3) thit = 15,45 dan ttab = 2,021 pada taraf

signifikansi 5%, yang berarti thit > ttab, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh pembelajaran Value Clarification Technique

(VCT) terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Negeri Desa

Kalibukbuk Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran VCT efektif

meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian yang akan dilakukan memiliki perbedaan dengan penilitian

relevan yang telah disampaikan, dalam penelitian akan akan dilakukan oleh

peneliti model VCT yang akan digunakan lebih dispesifikan ke VCT

draft/matrik. Hal ini bertujuan agar penelitian ini dapat memberikan pengaruh

terhadap prestasi serta tanggung jawab pada siswa kelas IV SD N 1 Gandasuli

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/737/3/SHOFI DWI BAB II.pdf · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian

26

 

 

C. Kerangka Pikir

Model pembelajaran VCT draft/matrik merupakan model

pembelajaran yang menekankan perasaan serta emosi yang dimiliki siswa

sehingga membantu siswa dalam menilai pembelajaran sesuai dengan hati

nuraninya. Model pembelajaran VCT draft/matrik diharapkan siswa tidak

hanya akan mampu meningkatkan hasil belajaranya secara kognitif namun

juga siswa dapat lebih memahami pembelajaran dengan lebih baik. Peneliti

berasumsi bahwa model ini cocok untuk diterapkan di dalam pembelajaran

PKn terutama untuk mengembangkan aspek pengetahuan dan sikap tanggung

jawab siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir diatas, maka

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran VCT Draft/Matrik terhadap

prestasi belajar pada materi PKn di kelas IV SD N 1 Gandasuli.

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran VCT Draft/Matrik terhadap

tanggung jawab siswa pada materi PKn di kelas IV SD N 1 Gandasuli.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Shofi D. R., FKIP UMP, 2015