bab ii kajian teori 2.1 prestasi belajar 2.1.1 ... - uksw

20
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Belajar adalah aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap dan perubahan itu bersifat realiti. (Winkel, 1989:36). Dipertegas dalam Hilgard dan Bower (1975) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu. Dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan- keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya). Sementara beberapa ahli lain berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Belajar juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Dahar, 1996: 11). Lebih lanjut secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah

Upload: others

Post on 03-Jan-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Prestasi Belajar

2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar.

Belajar adalah aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap dan perubahan itu

bersifat realiti. (Winkel, 1989:36). Dipertegas dalam Hilgard dan

Bower (1975) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan

tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi

itu. Dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau

dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-

keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan

sebagainya).

Sementara beberapa ahli lain berpendapat bahwa belajar ialah

suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Slameto, 2003: 2). Belajar juga dapat didefinisikan sebagai suatu

proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman (Dahar, 1996: 11). Lebih lanjut secara psikologi, belajar

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

7

laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan

dalam seluruh aspek tingkah laku.(M.Ngalim Purwanto, 1988:84).

Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa belajar

adalah usaha untuk menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai

maupun sikap dengan memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang

dimiliki maupun lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial, dan dengan menggunakan strategi dan tehnik yang

tepat, hasilnya digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan

atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu (yang dihadapi) dengan cepat

dan tepat. Hasil tersebut dapat berupa konsep-konsep, Prosedur,

prinsip-prinsip atau hukum-hukum yang dapat diterapkan atau

digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi (dan

atau masalah-masalah yang berkaitan). Belajar harus menghasilkan

perubahan tingkah laku. Hasil tersebut, dapat berupa pengetahuan,

keterampilan (dari tidak dapat melakukan sesuatu menjadi dapat

melakukan), serta nilai dan sikap (dari tidak dapat berlaku sopan

sampai mengetahui, memahami, menguasai dan dapat bertingkahlaku

sopan) (Surjadi, 1983: 2). Belajar akan berlangsung dengan baik

apabila perubahan-perubahan berikut terjadi; “1. penambahan

informasi, 2. mengembangkan atau meningkatkan pengertian, 3.

penerimaan sikap-sikap baru, 4. Memperoleh penghargaan baru, 5.

mengerjakan sesuatu dengan apa yang telah dipelajari."(Surjadi, 1983:

3). Hal tersebut memberikan gambaran bahwa siswa agar disebut

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

8

belajar harus terlibat segala daya kemampuan potensinya, yakni

semua indera harus terlibat tidak sekedar mendengarkan keterangan

dari penyampaian guru namun siswa harus terlibat secara penuh baik

mendengar, melihat dan melakukan kerja fisik.

Prestasi atau yang sering dikenal dengan istilah achievement

menunjukkan kepada suatu pengertian tentang hasil yang dicapai oleh

seseorang setelah menyelesaikan serangkaian tugas, kerja atau usaha.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa prestasi

adalah "hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb)" (Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993: 750).

Sedangkan menurut Fuad Hasan, (1982: 38) prestasi adalah "1.

Pencapaian hasil (tujuan) setelah berusaha. 2. Derajat keberhasilan

yang dicapai dalam suatu tugas, mis: menyelesaikan suatu test."

Sedangkan belajar adalah berusaha supaya memperoleh kepandaian

(ilmu dsb.) dengan menghafal (melatih diri dsb)." (Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa. 1993: 221). Pengertian belajar secara

praktis, dapat pula ditinjau dari tiga segi yaitu: segi tujuan, segi proses

dan segi hasil.

Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat dirumuskan

bahwa prestasi belajar adalah taraf sejauh mana prestasi belajar yang

dicapai setelah seseorang melakukan aktifitas belajar yang meliputi

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang lazimnya dinyatakan

dengan skor atau angka nilai. Prestasi belajar yang dicapai tersebut

mencerminkan proses belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

9

psikomotorik yang dikembangkan oleh setiap mata pelajaran sebagai

tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Prestasi

belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai

tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Prestasi belajar diwujudkan dari hasil penilaian belajar; baik

peniliaian kualitatif naupun hasil penilaian kuantitatif yang terangkum

dalam buku laporan pendidikan (rapor). Jadi Prestasi belajar

merupakan taraf sejauh mana keberhasilan yang dicapai oleh siswa

setelah kegiatan proses pembelajaran berakhir.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat

dibedakan atas dua jenis yaitu bersumber dari dalam diri manusia

yang belajar dan bersumber dari luar diri manusia yang belajar.

1) Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat

diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor

psikologis. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis

antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan yang

dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan,

suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.

2) Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar

seperti faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, lingkungan

dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial (Ngalim

Purwanto, 1997: 102).

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

10

2.1.3 Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan

dari kehidupan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses, cara menjadikan

orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Gagne dan Briggs

(1979:3) pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk

membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa

yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan

mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Menurut Darsono (2001:24) Pembelajaran adalah suatu kegiatan

yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku

siswa berubah ke arah yang lebih baik. Sedangkan menurut

Poerwadarminta (2002:22) Pembelajaran adalah proses pemberian

pelajaran kepada anak didik.

Dari pendapat para ahli di atas dapat dipahami bahwa

pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sehingga siswa mendapatkan suatu perubahan tingkah laku sebagai

hasil pengamalan siswa itu sendiri dalam interaksinya dengan

lingkungan. Guru bertugas untuk memberikan sejumlah bahan

pelajaran kedalam otak anak didiknya. Pembelajaran selalu

berlangsung dalam suatu kondisi yang disengaja diciptakan untuk

mengantarkan anak didiknya ke arah kemajuan dan kebaikan. Oleh

karena itu, keefektifan guru dalam pembelajaran akan banyak

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

11

tergantung pada bagaimana guru mampu melaksanakan aktivitas

mengajar secara baik

Menurut Gordon dan Jeanette Vos Proses pembelajaran

menyenangkan adalah kunci sukses menuju keberhasilan karena

pembelajaran akan efektif jika anda dalam keadaan fun. (Gordon

Dryden dan Jeanette Vos, 2004: 301). Kunci proses pembelajaran

yang baik adalah dengan mengorkestrasikan enam faktor berikut:

1) Menciptakan kondisi terbaik untuk belajar;

2) Presentasi yang melibatkan seluruh indera, relaks,

menyenangkan, bervariasi, cepat, menggairahkan;

3) Berfikir aktif dan kreatif;

4) Merangsang akses materi belajar dengan permainan, lakon

pendek, praktik dan melibatkan gerak badan;

5) Mengasosiasikan pengetahuan dengan dunia nyata;

6) Melakukan peninjauan ulang atau evaluasi secara teratur

(Gordon Dryden dan Jeanette Vos, 2004: 301).

Gordon Dryden dan Jeanette Vos (2004: 301).selanjutnya

menjelaskan bahwa agar kondisi pembelajaran tercipta dengan baik

langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

1) Mengkondisikan lingkungan belajar. Ruangan kelas harus

nyaman, bersih, indah, rapih dengan berbagai hiasan dinding,

poster berwarna, slogan, bunga-bunga dan poster-poster yang

merangsang minat. Seluruh atmosfer belajar haruslah bersahabat

dan menyenangkan.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

12

2) Menyiapkan suasana yang kondusif dan mencuri perhatian siswa

dengan menciptakan iklim belajar yang menyenangkan.

Imajinasi, kejutan dan tantangan sangat baik untuk mencuri

perhatian siswa.

3) Mengkondisikan otak kanan dan otak kiri dalam keadaan rileks

dengan permainan untuk merangsang komunikasi otak kanan

dan otak kiri. Permainan akan lebih efektif dengan melibatkan

gerak badan. Philip Cassone (pelatih sistem belajar cepat) sering

memulai presentasi dengan permainan human bingo. Cappeli

(guru dari Asutralia) sering meminta siswanya untuk saling

memijat otot leher dan bahu untuk relaksasi sambil bernyanyi.

4) Menambah kegiatan belajar dengan alunan musik. Alunan

musik dalam tempo lambat misalnya jenis musik klasik dapat

menciptakan keadaan belajar optimum ditandai dengan detak

jantung, kecepatan nafas, dan gelombang otak berirama secara

sinkron, tubuh menjadi rileks, tetapi pikiran terkosentrasi dan

siap menerima informasi baru.

5) Menghilangkan stigma negatif dari proses belajar. Ada tiga

stigma buruk dalam belajar yang harus dihilangkan yaitu: (1)

stigma kritis logis, adalah anggapan bahwa sekolah itu tidak

mudah, belajar itu sesuatu yang tidak menyenangkan (2) stigma

intuitif-emosional adalah anggapan bahwa saya ini bodoh, saya

tidak bisa melakukannya,” (3) stigma kritis moral adalah

anggapan bahwa belajar adalah bekerja keras.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

13

6) Siswa memahami target dan tujuan belajar

7) Merangsang emosi siswa dengan kelembutan dan kasih sayang

dari guru.

2.2 Metode Pembelajaran

2.2.1 Pengertian metode pembelajaran

Menurut Nana Sudjana (2005:76) metode pembelajaran adalah cara

yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan

siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Sementara itu menurut

M. Sobri Sutikno (2009:88) menyatakan metode pembelajaran adalah

cara-cara menyajikan pembelajaran yang dilakukan pendidik agar

terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk

mencapai tujuan. Berdasarkan dua definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau strategi yang

dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa.

2.2.2 Macam-macam metode pembelajaran

1) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara pembelajarannya bersifat tradisonal.

Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi

edukatif. Menurut Gage dan Berliner (1981:475) metode ceramah

cocok untuk penyampaian bahan pembelajaran yang berupa

informasi dan sukar didapatkan.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

14

2) Metode Diskusi

metode diskusi adalah suatu cara menyajikan bahanpelajaran

dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa didalam

kelompok inti yang kemudian dijelaskan dalam kelompok kecil

untuk mengadakan perbincangan secara ilmiah guna

mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau mencari

berbagai alternatif pemecahan terhadap suatu masalah. ( Rahardja

(2002))

3) Metode Jigsaw

Metode jigsaw yaitu model pembelajaran yang termasuk

pembelajaran koperatif dengan simbolik,berikut ini,pengarahan

informasi bahan ajar,buat kelompok,tiap anggota kelompok

bertugas membahas bagian tertentu.tiap kelompok bahan belajar

sama,buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar sehingga

terjadi kerjasama dan diskusi. Kembali kelompok asal pelaksaan

teritorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli,

penyimpulan, evaluasi dan refleksi (Aronson,Blaney,Stephen and

Snapp 1978)

4) Metode tugas

Yaitu suatu cara penyampaian materi tambahan yang harus

dipenuhi oleh subyek didik, baik di dalam maupun di luar kelas.

Di perguruan tinggi dikenal sebagai sebutan tugas – tugas

terstruktur, yaitu tugas yang langsung diberikan oleh dosen

dengan bobot tertentu.oleh karena itu pemberian tugas hanya

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

15

sebagai tambahan, maka keliru, jika guru atau dosen berada di

kantor dan menugaskan subyek didik mencatat materi pelajaran di

kelas (Sudarmawan Danim, 1994:37)

5) Metode Games Puzzle

Metode game Puzzle yaitu suatu cara untuk menumbuhkan

motivasi pada siswa melalui permainan,karena pada dasarnya

siswa menyukai permainan(Adenan 1989;9)

Karena dalam penelitian ini yang dibahas adalah metode ceramah

dan game puzzle, maka akan dibahas secara lebih lanjut dari kedua

metode ini.

2.2.3 Metode Ceramah

Metode ceramah adalah salah satu metode yang masih sering

dipakai dalam proses pembelajaran saat ini. Gilstrap dan Martin

menyatakan bahwa metode ceramah adalah penerangan dan penuturan

secara lisan oleh guru terhadap kelasnya. (1975:12).

Alim Sumarno, M.Pd menyatakan bahwa metode ceramah

adalah penyajian pembelajaran oleh guru dalam bentuk lisan kepada

siswa. (2007:28). Sedangkan menurut Winarno Surahmad, M.Ed

metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh

guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan

dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh

guru (2005:37)

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

16

Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa metode ceramah adalah kegiatan pemberian informasi kepada

siswa melalui kata-kata.

Langkah-langkah metode ceramah:

1) Mempelajari bahan ajar sedetail mungkin sambil

mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul

dalam pembelajaran

2) Mencari sumber lain dari materi yang akan diajarkan

3) Mempersiapkan penampilan dan mental agar perhatian siswa

terpusat pada guru

4) Mencoba dan mensimulasikan terlebih dahulu sebelum mengajar.

Kelebihan dari penggunaan metode ceramah adalah:

1) Guru dapat dengan mudah menguasai kelasnya karena

penggunaan metode ini menyebabkan peran guru amat dominan

dan vital.

2) Mudah dalam penyampaian karena tidak membutuhkan sarana

dan media yang bermacam-macam

Akan tetapi penggunaan metode ini memiliki beberapa

kelemahan yaitu:

1) Sumber informasi hanya dari guru

2) Mudah menjadi verbalisme

3) Kerugian untuk pembelajar bertipe visual

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

17

4) Menimbulkan kebosanan

5) Membuat siswa menjadi pasif.

6) Tidak dapat mengukur tingkat pemahaman siswa

7) kesalahan konsep pada siswa akibat salah tafsir dari apa yang

disampaikan guru.

8) Keberhasilan metode sangat bergantung pada siapa yang

menggunakannya.

Dari uraian tersebut terlihat kelemahan yang sangat besar pada

penggunaan metode ceramah. Guru tidak akan tahu dengan pasti sampai

dimana tingkat pemahaman siswa dan seringkali terjadi salah tafsir oleh

siswa dari penjelasan guru. Sehingga tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai dalam pembelajaran tidak berhasil. Hal ini terjadi karena sifat

metode ceramah yang lebih berorientasi pada guru dan bukan

berorientasi pada siswa. (Gilstrap dan Martin, 1975:15)

2.2.4 Metode Game Puzzle

Game adalah bentuk permainan yang diadopsi guru dalam

kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan game sebagai metode

pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan materi

pembelajaran. Game disajikan sebagai alat yang dapat dinikmati dan

mengasyikkan setiap orang.(sumber Maria Rubal dalam e_learning dbe

2011). Game dapat mengembangkan sikap kerja sama, membangun

sikap kepemimpinan dan sosial. Game dapat digunakan untuk mencari

fakta, menambah kosa kata, kerampilan pemecahan masalah.

Kebanyakan pada game mengembangkan aktifitas sosial terutama

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

18

dalam kegiatan kelompok. Game tidak harus berlangsung dalam

konteks yang realistis. Games Puzzle merupakan bentuk permainan

yang menantang daya kreatifitas dan ingatan siswa lebih mendalam

dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa mencoba

memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab bisa di ulang-

ulang. Tantangan dalam permainan ini akan selalu memberikan efek

ketagihan untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga

berhasil. (sumber http://www.wikipedia.org)

Teknik pembelajaran game puzzle merupakan modifikasi dari

metode mind mapping yang dikembangkan oleh Tony Buzan. Menurut

DePotter (2005:153) metode game puzzle adalah metode mencatat dan

menyimpulkan fakta, konsep dan contoh materi pembelajaran yang

dituangkan dalam organisasi konsep menggunakan citra visual, simbol,

pewarnaan dan melibatkan imajinasi. Menurut Tarigan (1986:234)

metode game puzzle adalah salah satu metode untuk menumbuhkan

motivasi pada siswa melalui permainan karena pada dasarnya siswa

menyukai permainan. Menurut Adenan (1989:9) metode game puzzle

adalah metode untuk memotivasi diri secara nyata dan menjadi penarik

yang kuat untuk belajar melalui permainan puzzle. Dari beberapa

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode game puzzle

adalah sebuah metode yang menerapkan konsep permainan puzzle

dalam pembelajaran dengan tujuan menciptakan suasana pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

19

Sifat pelajaran PKn yang mengutamakan daya ingat dan

pemahaman membutuhkan suatu metode yang bisa membuat siswa

selalu ingat dan paham. Menurut Sheal, Pater (1989) dalam

Depdiknas, (2004 : 23) mengatakan kita mengingat dan memahami:

1) 10 % dari apa yang kita baca

2) 20 % dari apa yang kita dengar

3) 30 % dari apa yang kita lihat

4) 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar

5) 75 % dari apa yang kita katakan

6) 90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan.

Menurut DePotter (2005:153) Prosedur pelaksanaan teknik

pembelajaran puzzle concept adalah sebagai berikut:

1) Guru membuat organisasi konsep dan kartu konsep dari materi

pembelajaran yang dipelajari. Organisasi konsep dibuat dalam

kertas dobel folio dan kartu konsep dibuat dalam potongan kertas

kecil-kecil. Beberapa bagian dari organisasi konsep dikosongkan.

2) Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4-5

siswa, masing-masing kelompok dibagikan bahan ajar dan

organisasi konsep yang belum dilengkapi.

3) Siswa diberi penjelasan mengenai kegiatan belajar yang akan

dilakukan. Tugas masing-masing kelompok adalah melengkapi

bagian-bagian bagian organisasi konsep yang masih kosong dengan

kartu-kartu informasi sehingga menjadi organisasi konsep yang

lengkap dan utuh.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

20

4) Kegiatan melengkapi peta konsep akan dilombakan. Kelompok

yang paling cepat memasangkan kartu konsep secara tepat

mendapatkan skor paling tinggi.

5) Setelah semua organisasi konsep berhasil dilengkapi guru

kemudian memberikan penjelasan dari masing-masing konsep.

6) Guru menyimpulkan materi pembelajaran.

Beberapa kelebihan game puzzle antara lain:

1) Meningkatkan Keterampilan Kognitif, Keterampilan kognitif

(cognitive skill) berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan

memecahkan masalah.

2) Meningkatkan Keterampilan Sosial, Keterampilan sosial berkaitan

dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Game puzzle

dimainkan secara kelompok. Permainan yang dilakukan oleh siswa

secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial siswa. Dalam

kelompok siswa akan saling menghargai, saling membantu dan

berdiskusi satu sama lain.

3) Melatih logika

4) Memperluas pengetahuan.

5) Meningkatkan pemahaman siswa

6) Melatih kreativitas dan keaktifan siswa

7) Meningkatkan prestasi belajar siswa

(sumberHttp://duniaanakcerdas.com/gamepuzzle-2.html,11April 2011)

Sementara itu kelemahan yang bisa terjadi ketika menerapkan

game puzzle dalam pembelajaran yaitu:

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

21

1) Dominannya siswa yang lebih cerdas dan pasifnya siswa yang

dianggap kurang mampu dalam kelompok.

2) Pembagian tugas tiap individu yang tidak merata.

3) Ketidakpedulian beberapa anak karena merasa tidak dibutuhkan

oleh kelompok

Hal ini dapat diatasi dengan perhatian dan bimbingan guru ketika siswa

bekerja dalam kelompoknya (Purnamasari 2006:172).

Dari uraian tersebut di atas, metode game puzzle menuntut siswa

untuk melakukan kemudian mengatakan (mempresentasikan) di depan kelas.

Sehingga dengan menerapkan metode game puzzle maka siswa dapat

mengingat 90 % dari apa yang dikatakan dan lakukan.

2.3 Metode Game Puzzle Dalam Mata Pelajaran PKn

2.3.1 Fungsi Mata Pelajaran PKn

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berfungsi untuk

membentuk warganegara yang cerdas, terampil dan berkarakter baik,

serta setia pada bangsa dan Negara Indonesiayang berdasarkan pada

Pancasila dan UUD 1945. Selain itu juga berfungsi sebagai pengikat

untuk menyatukan visi peserta didik yang beragam latar belakang

tentang budaya persatuan yang dapat mendukung tetap berdirinya

NKRI.

Oleh karena itu, pelajaran pendidikan Kewarganegaraan harus

dinamis dan menarik perhatian peserta didik. Maka sekolah membantu

mengembangkan pemahaman baik materi maupun keterampilan

intelektual dan partisipasi kegiatan sekolah yang berupa intra dan

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

22

ekstra kurikuler. Keterampilan intelektual menyebabkan seseorang

berpikir kritis tentang suatu isu, untuk mempunyai pemahaman

tentang isu harus memiliki perangkat berfikir intelektual yang meliputi

kemampuan untuk menilai posisi membangun dan memberikan

justifikasi posisi pada suatu isu. Ketrampilan berpartisipasi dalam

proses politik seperti mempengaruhi kebijakan dan keputusan melalui

kerjasama dengan orang lain juga sangat diperlukan bagi peserta

didik.

2.3.2 Tujuan pembelajaran PKn

Tujuan pembelajaran PKn yang diteliti sesuai KTSP sebagai

berikut:

Standar Kompetensi:Siswa mampu menganalisis Budaya Demokrasi

Menuju Masyarakat Madani

Kompetensi Dasar :Mengidentifikasikan ciri –ciri masyarakat madani

Indikator :

1) Mendeskripsikan pengertian masyarakat madani

2) Mengidentifikasikan ciri-ciri masyarakat madani

3) Menjelaskan proses menuju masyarakat madani

4) Menguraikan kendala yang dihadapi bangsa indonesia

dalam mewujudkanmasyarakat madani

5) Menjelaskan upaya mengatasi kendala yang dihadapi

bangsa indonesia

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

23

2.3.3 Hubungan Pembelajaran PKn dan metode game puzzle

Rumusan metode game puzzle dalam pembelajaran PKn

adalah suatu hal yang berkesinambungan satu dengan yang lainnya.

Yaitu dalam pendekatan pembelajaran sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Pendekatan pembelajaran aktif adalah mirip dengan konsep Tut

Wuri Handayani yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro yaitu

titik tolak KBM itu berpusat pada keaktifan dan keproduktifan

siswa. Sedangkan menurut Ali Emran dalam buku Belajar dan

Pembelajaran Raharja, yang mengungkapkan bahwa merupakan

suatu pendekatan belajar mengajar yang mempunyai beberapa

karakter : siswa merupakan pusat dari proses belajar-mengajar,

adanya suasana demokratis dan siswa lebih aktif dan produktif

dalam belajar.

2) Pendekatan pembelajaran keterampilan proses yaitu sebagai sarana

pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan

fisik yang bersumber pada kemampuan yang ada pada diri siswa

itu sendiri.

Sedangkan metode game puzzle merupakan suatu metode yang

bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran

yang dipelajarinya. Dan metode game puzzle dapat diterapkan dalam

kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang

bagaimanapun keadaannya. Dengan mengembangkan pemikiran

bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,

dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

24

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa dengan

menggunakan metode game puzzle yaitu dengan konsep dimana,

belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkannya dengan cara yang menyenangkan dan mendorong siswa

untuk menyimpulkan sendiri hasil pembelajarannya, dengan

melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni:

konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning),

menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community),

pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya

(AuthenticAssessment). Yang dimana dengan menggunakan metode

tersebut diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan dan kreativitas

belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan belajar di kelas,

yaitu dengan kondisi dan suasana menyenangkan sehingga

memberikan dampak tidak ada mata pelajaran yang dianggap

membosankan dalam belajar.

2.4 Kerangka Berpikir

Dari uraian pada kajian teori di atas maka dapat dibangun kerangka

kerangka berfikir sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran

n

ceramah

Game puzzle

Siswa pasif

Siswa aktif

Prestasi rendah

Prestasi meningkat

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Belajar 2.1.1 ... - UKSW

25

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah,

keaktifan siswa kurang (siswa pasif). Hal ini menyebabkan prestasi belajar

siswa menjadi rendah. Hasil yang kurang memuaskan dari pembelajaran

tersebut diharapkan berubah menjadi lebih baik dengan diterapkannya

metode pembelajaran game puzzle. Pembelajaran game puzzle adalah

sebuah pembelajaran yang menerapkan konsep permainan puzzle dalam

pembelajaran dengan tujuan menciptakan suasana pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan. Sehingga dengan diterapkannya pembelajaran

ini siswa yang tadinya pasif akan berubah menjadi lebih aktif. Dan

diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

2.5 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian teori diatas dapat dirumuskan hipotesis Penelitian

sebagai berikut: Penggunaan metode game puzzle dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn materi budaya demokrasi

menuju masyarakat madani kelas XI B di SMK PGRI 2 Salatiga.