kertas kerja - uksw
TRANSCRIPT
i
PERSEPSI AUDITOR ATAS TIME BUDGET PRESSURE DAN
KUALITAS AUDIT DI KAP KOTA SEMARANG
Oleh:
Astried Chandra Kusumawardani
NIM : 232010044
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Pendidikan adalah alat yang paling ampuh yang dapat digunakan untuk
mengubah dunia”
“Lebih baik merasakan sulitnya pendidikan sekarang daripada rasa
pahitnya kebodohan kelak”
“Sukses tidak diukur menggunakan kekayaan, sukses adalah sebuah
pencapaian yang kita inginkan”
vii
ABSTRACT
Auditors are often works in a limited time. Every KAP need to estimate the
time needed (make a time budget) in auditing activity. This time budget needed to
find cost audit and measure work effectiveness of the auditor. However, sometimes
the time budget is not realistic with the job which going to do, it made
counterproductive behaviour that make the quality of auditing getting worst. The aim
of this observation is to find out how the perception of auditing toward time budget
pressure to auditor in KAP Semarang city, and to know how the perception of audit
toward auditing quality in KAP Semarang. The data used here is Primary data. The
population in this observation are auditors from KAP Semarang. Sample used here
are 42 auditors. Data technic analysis used here is descriptive statistic method. The
result of the observation shows that the perception of auditors in KAP Semarang are
agree with time budget pressure (3.794). The highest one is in the statement that not
able enough to finish auditing activity on target (4.024)., it means that they were not
able enough to finish auditing activity with short time budget pressure. The whole of
the auditor’s perceptions toward the quality of audit are agree (3.576). An auditor
used his professional skills carefully and thorough is a statement or indikator with
highest score (3.905).
Keywords: Time Budget Pressure, Audit Quality
viii
SARIPATI
Auditor seringkali bekerja dalam keterbatasan waktu. Setiap KAP perlu untuk
mengestimasi waktu yang dibutuhkan (membuat anggaran waktu) dalam kegiatan
pengauditan. Anggaran waktu ini dibutuhkan guna menentukan kos audit dan
mengukur efektifitas kinerja auditor. Namun seringkali anggaran waktu tidak
realistis dengan pekerjaan yang harus dilakukan, akibatnya muncul perilaku-perilaku
kontraproduktif yang menyebabkan kualitas audit menjadi lebih rendah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi audit atas time budget
pressure pada auditor di KAP kota semarang, serta mengetahui bagaimana persepsi
audit atas kualitas audit pada auditor di KAP kota semarang. Jenis data yang
digunakan adalah data primer.Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang
tergabung di KAP Kota Semarang.Jumlah sampel sebanyak 42 auditor.Teknik
analisis data dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Secara persepsi auditor di yang tergabung di KAP memiliki
persepsi atas time budget pressure setuju (3.794). nilai rata-rata tertinggi ada pada
pernyataan kurang mampu memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan audit
(4,024), hal ini berarti bahwa dengan adanya tekanan waktu dalam melaksanakan
audit auditor merasa bahwa dengan waktu yang sempit kurang dapat atau kurang
ampu memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan audit. Persepsi auditor secara
keseluruhan atas kualitas audit adalah setuju (3.576). Seorang auditor menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama merupakan pernyataan atau
indikator yang memiliki nilai rata-rata tertinggi (3,905).
Kata kunci: Tekanan Anggaran waktu, kualitas audit
ix
KATA PENGANTAR
Auditor seringkali bekerja dalam keterbatasan waktu.Setiap KAP perlu
untuk mengestimasi waktu yang dibutuhkan (membuat anggaran waktu) dalam
kegiatan pengauditan. Anggaran waktu ini dibutuhkan guna menentukan kos audit
dan mengukur efektifitas kinerja auditor. Namun seringkali anggaran waktu tidak
realistis dengan pekerjaan yang harus dilakukan, akibatnya muncul perilaku-
perilaku kontraproduktif yang menyebabkan kualitas audit menjadi lebih rendah.
Penulis berharap, kiranya penelitian ini bermanfaat bagi pembaca umum
dan pihak-pihak yang bersangkutan khususnya, maupun peneliti lain. Penulis
menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu segala
kritik dan saran sangat penulis hargai dengan suka cita, karena semuanya akan
menyempurnakan karya ini dan berguna untuk penelitian lanjut dalam topik yang
sama.
Salatiga, Agustus 2015
Astried Chandra Kusumawardani
x
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas kasih karunia, cinta, hikmat, berkat,
anugrah serta dukungan yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai kelengkapan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan dalam program studi akuntansi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana.
Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, petunjuk, serta
kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah luar biasa memberikan hikmat, pengetahuan, dan
anugrah yang tidak ada henti-hentinya, tanpaNYA, kertas kerja ini tidak akan
berjalan dengan baik.
2. Bapak Hari Sunarto, SE., MBA., PhD selaku Dosen Pembimbing yangtelah
memberikan inspirasi dan motivasi, berusaha dengan sabar dan cermat dalam
membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
3. Bapak Paskah Ika Nugroho, SE., M.Si., CPSAK., CMAselaku Wali Studi
yang telah memberikan dorongan dan masukan, serta memberikan
pengetahuan kepada penulis.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang tak ternilai.
5. Staf dan Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen
Satya Wacana yang telah memberi bantuan administrasi dan teknis kepada
penulis selama kuliah.
6. Semua karyawan di Kantor Akuntan Publik Semarang,yang telah meluangkan
waktu dan membantu penulis dalam memperoleh data-data yang diperlukan.
xi
7. Alm.Papa, dan Mama tercinta yang telah memberikan cinta, kasih sayang,
dorongan baik spirituil dan materiil serta yang selalu berdoa untuk
keberhasilan penulis.
8. Kakak –kakakku Ana dan Niken, terima kasih atas cinta, doa, bimbingan,
sarana, dan dorongan semangat, serta dukungan yang diberikan kepada
penulis.
9. Mas Adi Prasetyo, terima kasih atas cinta, doa dan dorongan semangat yang
diberikan kepada penulis.
10. Teman-temanku Corry, Friska, Mayang, Selvi, Desy, Ika, Karlina terima
kasih untuk masa kuliah yang sudah memberi banyak sekali pengalaman dan
semangat. Semua teman-teman FEB angkatan 2010, terima kasih atas doa dan
dukungan yang selalu diberikan.
11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
untuk semuanya.
Semoga bantuan dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis memperoleh
berkat dari Allah Swt dan akhirnya semoga kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
xii
DAFTAR ISI
Halaman Depan ............................................................................................ i
Pernyataan Tidak Plagiat ............................................................................... ii
Pernyataan Persetujuan Akses ....................................................................... iii
Halaman Pengesahan ..................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Karya Tulis .................................................................. v
Motto ............................................................................................................ vi
Abstract ......................................................................................................... vii
Saripati .......................................................................................................... viii
Kata Pengantar .............................................................................................. ix
Ucapan Terima Kasih ................................................................................... x
Daftar Isi ....................................................................................................... xii
PENDAHULUAN
Larat Belakang ....................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas Audit ........................................................................................ 3
Time Budget Pressure ............................................................................ 4
METODE PENELITIAN
Jenis Data dan Sumber Data .................................................................. 5
Populasi dan Sampel .............................................................................. 5
Pengukuran Variabel dan Indikator Empirik ......................................... 6
xiii
Teknik Analisis Data ............................................................................. 7
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Profil Responden ................................................................................... 8
Persepsi Audit Atas Time Budget Pressure Pada Auditor Di KAP
Kota Semarang ...................................................................................... 9
Persepsi Audit Atas Kualitas Audit Pada Auditor Di KAP
Kota Semarang ...................................................................................... 11
Pembahasan ........................................................................................... 14
PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................ 15
Implikasi ................................................................................................ 16
Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 16
Penelitian Yang Akan Datang ............................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 18
KUESIONER PENELITIAN……………………………………………… 19
LAMPIRAN………………………………………………………………... 23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………... 31
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Auditor seringkali bekerja dalam keterbatasan waktu. Setiap KAP perlu untuk
mengestimasi waktu yang dibutuhkan (membuat anggaran waktu) dalam kegiatan
pengauditan. Anggaran waktu ini dibutuhkan guna menentukan kos audit dan
mengukur efektifitas kinerja auditor (Waggoner dan Cashell 1991). Namun seringkali
anggaran waktu tidak realistis dengan pekerjaan yang harus dilakukan, akibatnya
muncul perilaku-perilaku kontraproduktif yang menyebabkan kualitas audit menjadi
lebih rendah. Anggaran waktu yang sangat terbatas ini salah satunya disebabkan oleh
tingkat persaingan yang semakin tinggi antar kantor akuntan publik (KAP) (Ningsih
dkk, 2013). Alokasi waktu yang lama seringkali tidak menguntungkan karena akan
menyebabkan kos audit yang semakin tinggi (Suprianto, 2009).
Seorang auditor dalam mengaudit akan sangat dipengaruhi oleh
tekanan/tuntutan tugas yang dihadapi (Manullang, 2010). Hal senada juga
diungkapkan oleh Ningsih dkk (2013) yang mengungkapkan kinerja auditor akan
dipengaruhi oleh adanya tekanan anggaran waktu (time budget pressure). Hal ini
berarti bahwa seorang akuntan publik harus memperhatikan kualitas auditnya, jika
kualitas dari audit mengalami penurunan dikarenakan adanya tekanan anggaran
waktu yang sangat ketat (Suprianto, 2009).
Tuntutan laporan yang berkualitas dengan anggaran waktu terbatas tentu saja
merupakan tekanan tersendiri bagi auditor (Suprianto, 2009). Jika auditor memiliki
kondisi yang tertekan (secara waktu), auditor cenderung berperilaku disfungsional,
misal melakukan prematur sign off, terlalu percaya kepada penjelasan dan presentasi
klien, serta gagal menginvestigasi isu-isu relevan, yang pada gilirannya dapat
menghasilkan laporan audit dengan kualitas rendah (Manullang, 2010). Situasi seperti
ini merupakan tantangan tersendiri bagi auditor, karena dalam kompleksitas tugas
yang semakin tinggi dan anggaran waktu yang terbatas, auditor dituntut untuk
menghasilkan laporan audit yang berkualitas (Ningsih dkk, 2013).
2
Penelitian ini akan mengadopsi penelitian Manulang (2010) dan Ningsih dkk
(2013) yang meneliti pengaruh time budget pressure terhadap kualitas audit. Namun
untuk membedakan penelitian ini dan penelitian Manulang (2010) dan Ningsih dkk
(2013) peneliti hanya meneliti bagaimana persepsi auditor atas time budget pressure
dan kualitas audit di KAP Kota Semarang. Penelitian ini akan meneliti pada auditor
yang bekerja pada KAP di kota semarang. Pemilihan kota semarang dilakukan
dengan pertimbangan bahwa kota semarang termasuk kota besar di Jawa Tengah
yang mempunyai KAP besar maupun kecil yang relatif cukup banyak dibandingkan
dengan kota-kota sekitarnya. Dari penjelasan tersebut, bahwa auditor bekerja dengan
keterbatasan waktu, sehingga berpotensi munculnya perilaku kontraproduktif yang
menyebabkan kualitas audit menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui persepsi pada auditor di KAP kota semarang.
Adapun persoalan penelitian dari penelitian ini adalah bagaimana persepsi
audit atas time budget pressure pada auditor di KAP kota semarang? dan bagaimana
persepsi audit atas kualitas audit pada auditor di KAP kota semarang? Sedangkan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi audit atas time
budget pressure pada auditor di KAP kota semarang, serta mengetahui bagaimana
persepsi audit atas kualitas audit pada auditor di KAP kota semarang.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi auditor di KAP
semarang yaitu untuk menghasilkan kualitas audit yang baik maka perlu untuk
memperhatikan penyusunan rencana anggaran waktu audit dimana pengalokasian
waktunya agar sesuai dengan penugasan audit yang dikerjakan.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas Audit
Menurut Widagdo,dkk (2002), kualitas audit adalah keadaan di mana seorang
auditor dapat menemukan dan melaporkan ketidaksesuain terhadap prinsip dalam
laporan keuangan klien dengan berpedoman pada standar yang berlaku.
Menurut Panduan Manajemen Pemeriksaan (BPK, 2002) standar kualitas audit
terdiri dari :
1) Kualitas strategis yang berarti hasil pemeriksaan harus memberikan informasi
kepada pengguna laporan secara tepat waktu;
2) Kualitas teknis berkaitan dengan penyajian temuan, simpulan dan opini atau
saran pemeriksaan yaitu penyajiannya harus jelas, konsisten, accessible dan
obyektif;
3) Kualitas proses yang mengacu kepada proses kegiatan pemeriksaan sejak
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan sampai dengan tindak lanjut pemeriksaan.
Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang ditetapkan oleh Ikatan
AkuntanIndonesia (IAI), dalam hal ini adalah standar auditing. Standar auditingterdiri
dari standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standarpelaporan
(SPAP,2001;150:1):
1. Standar Umum.
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yangmemiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagaiauditor.
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan olehauditor.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
4
2. Standar Pekerjaan Lapangan.
a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
b. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus dapat
diperoleh untuk merencanakan audit dan menetukan sifat saat lingkup
pengujian yang akan dilakukan.
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus dapat diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, pengajuan, pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
3. Standar Pelaporan.
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan jika ada ketidak
konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan
periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut
dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atas suatu asersi.
Time Budget Pressure
Menurut Sososutikno (2003) time budget pressure adalah suatu keadaan yang
menuntut auditor untuk dapat melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu atau
terdapat pembatasan waktu dan anggaran yang sangat ketat.Sementara Barkah
(2010) mengungkapkan time budget pressure adalah keadaan atau desakan yang kuat
5
terhadap auditor yang melaksanakan langkah-langkah audit yang telah disusun agar
bisa mencapai target waktu yang dianggarkan.
Jadi time budget pressure adalah tekanan untuk menyelesaikan suatu
penugasan dalam waktu yang telah ditentukan merupakan aspek yang sangat penting
dalam suatu akuntan publik. Tekanan tersebut akan selalu ada bahwa atas promosi
atau kesuksesan professional yang akan dipengaruhi oleh mampu tidaknya seorang
akuntan bekerja secara tepat untuk memenuhi waktu yang telah di anggarkan.
Berdasarkan pendapat tersebut, untuk memenuhi audit agar tidak melenceng dari
estimasi waktu akan selalu menimbulkan tekanan. Auditor yang membutuhkan waktu
lebih lama dari waktu normal untuk suatu tugas akan menimbulkan dampak buruk di
mata supervisornya dalam hal ini akan menghambat kemajuan karir auditor.
Menurut Penelitian Christina. (2003), time budget pressure pada audit meliputi:
1) Waktu yang dibutuhkan dalam mengaudit terlalu sempit, 2) Kurang mampu
memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan audit 3) Tergesa-gesa dalam
mengaudit 4) Batas waktu dalam pelaksanaan pekerjaan tidak pernah
dikomunikasikan oleh pimpinan 5) Kurang efisien waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan 6) Tidak adanya kesesuaian penugasan audit dengan anggaran waktu.
METODE PENELITIAN
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yang digunakan
ini berupa data kualitatif yang bersumber dari survey melalui kuesioner yang
ditujukan kepada auditor yang tergabung di Kantor Akuntan Publik Kota Semarang.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalahauditor yang tergabung di KAP Kota
Semarang.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
6
Pengambilan sampel diperoleh dengan kriteria yang dianggap oleh peneliti penting
dan dapat mewakili populasi, Peneliti menentukan jumlah sampel yang diteliti
sebanyak 55 orang, yaitu auditor yang tergabung di KAP Kota Semarang.
Pengukuran Variabel dan Indikator Empirik
Peneliti menggunakan skala likert yaitu 1 sampai 5 untuk variabel time budget
pressuredan kualitas audit angka 1 mewakili pernyataan sangat tidak setuju dan
angka 5 sangat setuju. Untuk mengetahui indikator empirik variabel time budget
pressuredan kualitas audit dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1
Konsep/Definisi konsep indikator empirik Kualitas Audit
Konsep Definisi
Operasional
Sub Konsep Indikator Empirik
Kualitas
Audit
Keadaan di mana
seorang auditor
dapat
menemukan dan
melaporkan
ketidaksesuain
terhadap prinsip
dalam laporan
keuangan klien
dengan
berpedoman pada
standar yang
berlaku
Kualitas strategis merupakan hasil
pemeriksaan harus memberikan
informasi kepada pengguna laporan
secara tepat waktu
1. Hasil audit memberikan
informasi kepada
pengguna laporan secara
tepat waktu
Kualitas teknis merupakan
penyajian laporan hasil audit harus
jelas, konsisten, dan dapat
dipertanggungjawabkan
1. Hasil audit bisa
dipertanggungjawabkan
dengan baik
Kualitas proses merupakan proses
kegiatan pemeriksaan sejak
perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan sampai dengan tindak
lanjut pemeriksaan
1. Pengauditan berjalan
dengan baik harus
melalui proses
perencanaan,
pelaksanaan dan
pemeriksaan
Standar Umum
1. Memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai
auditor
2. Sorang auditor memiliki sikap
mental yang baik
3. auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan seksama
1. Seorang auditor
memiliki keahlian
mengaudit dengan baik
2. Seorang auditor dibekali
dengan pelatihan teknis
auditing
3. Seorang audior memiliki
sikap mental yang baik
4. Seorang auditor
menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan
cermat dan seksama
Standar Pekerjaan Lapangan
1. Merencanakan pekerjaan sebaik
mungkin
1. Seorang auditor
merencanakan pekerjaan
sebaik mungkin
7
2. Dalam pengauditan diperlukan
pemahaman yang baik
2. Seorang auditor
memiliki pemahaman
yang baik tentang audit
Standar Pelaporan
1. Membuat laporan keuangan
sesuai dengan standar akuntansi
2. Laporan audit harus konsisten
3. Laporan audit memuat secara
keseluruhan dari laporan
keuangan
1. Seorang auditor membuat
laporan sesuai dengan
standar akuntansi
2. Hasil laporan audit
memuat secara
keseluruhan dari laporan
keuangan
Tabel 2
Konsep/Definisi konsep indikator empirik Time Budget Pressure
Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik
Time
budget
pressure
Keadaan yang menuntut auditor untuk
dapat melakukan efisiensi terhadap
anggaran waktu atau terdapat
pembatasan waktu dan anggaran yang
sangat ketat
1) Waktu yang dibutuhkan
dalammengaudit terlalu sempit
2) Kurang mampu memenuhi target
dalam menyelesaikan pekerjaan
audit
3) Tergesa-gesa dalam mengaudit
4) Batas waktu dalam pelaksanaan
pekerjaan tidak pernah
dikomunikasikan oleh pimpinan
5) Kurang efisien waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan
6) Tidak adanya kesesuaian
penugasan audit dengan anggaran
waktu
Indikator empirik kualitas audit mengacu pada SPAP (2001;150:1) dan BPK
(2012), sementara untuk indikator time budget pressure menggunakan indikator yang
diungkapkan oleh Christina, (2003).
Teknik Analisis Data
Setelah didapat data dari hasil penyebaran kuesioner di KAP kota semarang,
langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis data dengan
menggunakan metode statistik deskriptif.
8
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Profil Responden
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 55 dari 6 KAP , Dari total 55
orang, yang bersedia dan tidak berhalangan untuk mengikuti penelitian ini adalah
sebanyak 42 orang. Adapun KAP tersebut meliputi KAP Drs Soekamto, KAP Drs
Tarmizi Achmad, KAP Hananta Budianto dan Rekan, KAP Ruchendi, Mardjito dan
Rushadi, KAP Sugeng Pamudji dan KAP Sodikin dan Harijanto. Profil responden
dalam penelitian ini sebagian besar laki-laki 64,29%, dan sisanya perempuan35,71%.
Adapun profil responden dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Karakteristik Responden
Variabel Kategori Jumlah %
Usia
< 25 tahun 3 7.1
25 tahun - 50 tahun 29 69.1
> 50 tahun 10 23.8
Posisi
terakhir
Auditor senior 15 35.7
Supervisor 6 14.3
Partner 7 16.7
Auditor Junior 9 21.4
Manajer 5 11.9
Pendidikan
Terakhir
D3 9 21.4
S1 25 59.5
S2 7 16.7
S3 1 2.4
Pengalaman
Kerja
< 3 tahun 3 7.1
3 – 5 tahun 7 16.7
5 – 10 tahun 20 47.6
> 10 tahun 12 12.0
Total
42 100,00 Sumber: data diolah, 2015
Sebagian besar responden berusia25 tahun - usia 50 tahun sebesar 69,1%.
Dengan memegang jabatan sebagai auditor senior sebesar 35,7 %. Pendidikan
9
terbanyak adalah sarjana (S1) sebesar 59,5 % dengan pengalaman kerja antara 5 – 10
tahun sebesar 47,6%.
Persepsi Audit Atas Time Budget Pressure Pada Auditor Di KAP Kota
Semarang
Berikut tabel yang menyajikan hasil deskriptif atas persepsi audit atas time
budget pressure pada auditor Di KAP kota semarang.
Tabel 4
Deskriptif Variabel Time Budget Pressure
Time Budget Pressure Rata-rata Persepsi auditor atas time budget
pressur
Waktu yang dibutuhkan dalam
mengaudit terlalu sempit 3.786 Setuju
Kurang mampu memenuhi
target dalam menyelesaikan
pekerjaan audit
4.024 Setuju
Tergesa-gesa dalam mengaudit 3.667 Setuju
Batas waktu dalam pelaksanaan
pekerjaan tidak pernah
dikomunikasikan oleh
pimpinan
3.786 Setuju
Kurang efisien waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan 3.738 Setuju
Tidak adanya kesesuaian
penugasan audit dengan
anggaran waktu
3.762 Setuju
Total rata-rata 3.794 Setuju
Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4 dapat dijelaskan bahwa, secara persepsi auditor di yang tergabung di
KAP memiliki persepsi atas time budget pressure setuju jika dalam melakukan audit
waktu yang dibutuhkan dalam mengaudit terlalu sempit, kurang mampu memenuhi
target dalam menyelesaikan pekerjaan audit, tergesa-gesa dalam mengaudit, batas
waktu dalam pelaksanaan pekerjaan tidak pernah dikomunikasikan oleh pimpinan,
10
kurang efisien waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, tidak adanya kesesuaian
penugasan audit dengan anggaran waktu. Dari hasil tersebut diketahui pula nilai rata-
rata tertinggi ada pada pernyataan kurang mampu memenuhi target dalam
menyelesaikan pekerjaan audit (4,024), hal ini berarti bahwa dengan adanya tekanan
waktu dalam melaksanakan audit auditor merasa bahwa dengan waktu yang sempit
kurang dapat atau kurang ampu memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan
audit.
Tabel 5
Crosstabulasi VariabelTime Budget Pressure
Berdasarkan Posisi Terakhir
Time Budget
Pressure
Auditor
Junior
Auditor
senior Manajer Partner Supervisor
Waktu yang
dibutuhkan dalam
mengaudit terlalu
sempit
3.778 3.867 3.600 3.857 3.667
Kurang mampu
memenuhi target dalam
menyelesaikan
pekerjaan audit
3.889 4.200 3.600 4.143 4.000
Tergesa-gesa dalam
mengaudit 3.778 3.667 3.200 3.571 4.000
Batas waktu dalam
pelaksanaan pekerjaan
tidak pernah
dikomunikasikan oleh
pimpinan
3.667 3.933 3.000 4.000 4.000
Kurang efisien waktu
dalam menyelesaikan
pekerjaan
3.778 3.867 3.800 3.429 3.667
Tidak adanya
kesesuaian penugasan
audit dengan anggaran
waktu
3.667 3.867 3.800 3.571 3.833
Sumber: data primer, 2015
11
Tabel 5 diatas dapat dijelaskan bahwa, berdasarkan indikator waktu yang
dibutuhkan dalam mengaudit terlalu sempit, auditor senior memiliki nilai rata-rata
tertinggi sebesar 3,867. Sementara itu pada indikator auditor kurang mampu
memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan audit dengan nilai tertinggi pada
auditor senior (4,200). Supervisor merupakan posisi terakhir yang menyatakan jika
tergesa-gesa dalam mengaudit (4,000). Berdasarkan indikator batas waktu dalam
pelaksanaan pekerjaan tidak pernah dikomunikasikan oleh pimpinan, partner dan
supervisor memiliki nilai rata-rata tertinggi masing-masing sebesar (4,000). Auditor
senior merupakn posisi terakhir yang memiliki nilai rata-rata tertinggi (3,867) dan
sebesar (3,867) yang mengungkapkan jika kurang efisien waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan dan tidak adanya kesesuaian penugasan audit dengan anggaran waktu.
Persepsi Audit Atas Kualitas AuditPada Auditor Di KAP Kota Semarang
Berikut tabel yang menyajikan hasil deskriptif atas persepsi auditor atas
Kualitas Auditpada auditor Di KAP Kota Semarang.
Tabel 6
Deskriptif Variabel Kualitas Audit
Kualitas Audit Rata-rata Persepsi auditor atas kualitas
audit
Hasil audit memberikan informasi
kepada pengguna laporan secara
tepat waktu
3.881 Setuju
Hasil audit bisa
dipertanggungjawabkan dengan
baik
3.667 Setuju
Pengauditan berjalan dengan baik
harus melalui proses perencanaan,
pelaksanaan dan pemeriksaan
3.425 Setuju
Seorang auditor memiliki keahlian
mengaudit dengan baik 3.595 Setuju
Seorang auditor dibekali dengan
pelatihan teknis auditing 3.429 Setuju
Seorang audior memiliki sikap
mental yang baik 3.381 Netral
12
Seorang auditor menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan
cermat dan seksama
3.905 Setuju
Seorang auditor merencanakan
pekerjaan sebaik mungki 3.619 Setuju
Seorang auditor memiliki
pemahaman yang baik tentang audi 3.429 Setuju
Seorang auditor membuat laporan
sesuai dengan standar akuntansi 3.548 Setuju
Hasil laporan audit memuat secara
keseluruhan dari laporan keuangan 3.476 Setuju
Total rata-rata 3.576 Setuju
Sumber: data primer, 2015
Tabel 6 dapat dijelaskan bahwa, persepsi auditor secara keseluruhan atas
kualitas audit adalah setuju. Jika dilihat dari indikator atau pernyataan kualitas audit
seorang auditor menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama
merupakan pernyataan atau indikator yang memiliki nilai rata-rata tertinggi (3,905).
Hal ini karena sseorang auditor dalam meakukan audit dengan mengutamakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama sehingga dapat menghasilkan
kualitas audit yang baik. Sementara itu pernyataan seorang audior memiliki sikap
mental yang baik masuk dalam kategori netral. Hal ini berarti bahwa seorang auditor
tergantung dari diri mereka masing-masing, ada auditor yang masih ragu dengan hasil
auditnya merasa belum baik ada juga yang merasa jika hasil audit yang di selesaikan
memiliki kualitas yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
13
Tabel 7
Crosstabulasi Variabel Kualitas Audit
Berdasarkan Posisi Terakhir
Kualitas Audit Auditor
Junior
Auditor
senior Manajer Partner Supervisor
Hasil audit memberikan
informasi kepada
pengguna laporan secara
tepat waktu
3.778 4.000 3.200 4.143 4.000
Hasil audit bisa
dipertanggungjawabkan
dengan baik
3.778 3.667 3.200 3.571 4.000
Pengauditan berjalan
dengan baik harus melalui
proses perencanaan,
pelaksanaan dan
pemeriksaan
3.556 3.333 3.000 3.429 3.667
Seorang auditor memiliki
keahlian mengaudit
dengan baik
3.556 3.733 3.000 3.714 3.667
Seorang auditor dibekali
dengan pelatihan teknis
auditing
3.556 3.400 3.000 3.429 3.667
Seorang audior memiliki
sikap mental yang baik 3.444 3.200 3.000 3.714 3.667
Seorang auditor
menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan
cermat dan seksama
3.778 4.067 3.200 4.143 4.000
Seorang auditor
merencanakan pekerjaan
sebaik mungki
3.556 3.733 3.000 3.714 3.833
Seorang auditor memiliki
pemahaman yang baik
tentang audi
3.444 3.200 3.000 3.714 4.000
Seorang auditor membuat
laporan sesuai dengan
standar akuntansi
3.556 3.400 3.000 3.857 4.000
Hasil laporan audit
memuat secara
keseluruhan dari laporan
keuangan
3.444 3.200 3.000 3.714 4.333
Sumber: data primer, 2015
14
Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar posisi terakhir yang
memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah dengan posisi terakhir sebagai supervisor,
adapun nilai tertinggi tersebut ada pada indikator: Hasil audit memberikan informasi
kepada pengguna laporan secara tepat waktu (4,000), hasil audit bisa
dipertanggungjawabkan dengan baik (4,000), pengauditan berjalan dengan baik harus
melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan pemeriksaan (3,667), seorang auditor
dibekali dengan pelatihan teknis auditing (3,667), seorang auditor merencanakan
pekerjaan sebaik mungkin (3,833), Seorang auditor memiliki pemahaman yang baik
tentang audit (4,000), seorang auditor membuat laporan sesuai dengan standar
akuntansi (4,000) dan hasil laporan audit memuat secara keseluruhan dari laporan
keuangan (4.333). Sementara itu pada indikator seorang auditor memiliki keahlian
mengaudit dengan baik, rata-rata tertinggi pada posisi terakhir auditor senior (3.733).
sedangkan posisi terakhir sebagai partner memiliki rata-rata tertinggi terutama pada
indikator seorang audior memiliki sikap mental yang baik (3,714) dan indikator
seorang auditor menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama
(4.143).
Pembahasan
Alokasi waktu yang terlalu lama justru membuat auditor lebih banyak
melamun/berangan-angan dan tidak termotivasi untuk lebih giat dalam
bekerja.Sebaliknya alokasi waktu yang diberikan terlalu sempit, maka dapat
menyebabkan perilaku yang kontraproduktif, dikarenakan adanya tugas-tugas yang
diabaikan Semakin sedikit waktu yang disediakan (tekanan anggaran waktu semakin
tinggi), maka makin besar transaksi yang tidak diuji oleh auditor (Barkah,
2010).Hasil penelitian menunjukan bahwa, secara persepsi auditor di yang tergabung
di KAP memiliki persepsi atas time budget pressure setuju (3.794) jika dalam
melakukan audit waktu yang dibutuhkan dalam mengaudit terlalu sempit, kurang
mampu memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan audit, tergesa-gesa dalam
15
mengaudit, batas waktu dalam pelaksanaan pekerjaan tidak pernah dikomunikasikan
oleh pimpinan, kurang efisien waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, tidak adanya
kesesuaian penugasan audit dengan anggaran waktu.
Untuk melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan
pengauditan (umum dan khusus), pengetahuan mengenai bidang auditing dan
akuntansi serta memahami industri klien (Kusharyati, 2003). Dalam melaksanaan
audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntasi dan
auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya
melalui pengalaman dan praktek audit (SPAS, 2001). Selain itu auditor harus
menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun
pendidikan umum. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mana seorang auditor
dalam menghasilkan kualitas audit seorang auditor menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama merupakan pernyataan atau indikator
yang memiliki nilai rata-rata tertinggi (3,905). Hal ini karena sseorang auditor dalam
melakukan audit dengan mengutamakan kemahiran profesionalnya dengan cermat
dan seksama sehingga dapat menghasilkan kualitas audit yang baik. Sementara itu
pernyataan seorang audior memiliki sikap mental yang baik masuk dalam kategori
netral. Hal ini berarti bahwa seorang auditor tergantung dari diri mereka masing-
masing, ada auditor yang masih ragu dengan hasil auditnya merasa belum baik ada
juga yang merasa jika hasil audit yang di selesaikan memiliki kualitas yang baik dan
dapat dipertanggungjawabkan.
PENUTUP
Kesimpulan
1) Secara persepsi auditor di yang tergabung di KAP memiliki persepsi atas time
budget pressure setuju (3.794). Nilai rata-rata tertinggi ada pada pernyataan
kurang mampu memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan audit (4,024),
hal ini berarti bahwa dengan adanya tekanan waktu dalam melaksanakan audit
16
auditor merasa bahwa dengan waktu yang sempit kurang dapat atau kurang
ampu memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan audit.
2) Persepsi auditor secara keseluruhan atas kualitas audit adalah setuju (3.576).
Seorang auditor menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama merupakan pernyataan atau indikator yang memiliki nilai rata-rata
tertinggi (3,905).
Implikasi
Alokasi waktu yang terlalu lama justru membuat auditor lebih banyak
melamun/berangan-angan dan tidak termotivasi untuk lebih giat dalam
bekerja.Sebaliknya apabila alokasi waktu yang diberikan terlalu sempit, maka dapat
menyebabkan perilaku yang kontraproduktif, dikarenakan adanya tugas-tugas yang
diabaikan. Hal tersebut berarti bahwa semakin sedikit waktu yang disediakan (time
budget pressuresemakin tinggi), maka makin besar transaksi yang tidak diuji oleh
auditor.
Keterbatasan Penelitian
Data penelitian ini diperoleh dari instrumen yang berdasarkan pada jawaban
atas dasar persepsi responden. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika persepsi
responden berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini hanya
menggunakan metode survei melalui kuesioner, sehingga kesimpulan yang
dikemukakan hanya berdasarkan data yang terkumpul melalui penggunaan instrumen
secara tertulis, walaupun instrumen penelitian telah melalui review oleh para
akademisi dan diskusi dengan auditor potensi kesalahan tetap masih ada.
17
Penelitian Yang Akan Datang
Memperluas lingkup populasi meliputi auditor yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) diluar wilayah Kota Semarang, sehingga diharapkan dapat
memberikan respon yang lebih tinggi sehingga generalisasi terhadap hasil penelitian
dapat memiliki validitas yang lebih tinggi. Selain hal tersebut untuk menghasilkan
kualitas audit yang baik maka perlu untuk memperhatikan penyusunan rencana
anggaran waktu audit dimana pengalokasian waktunya agar sesuai dengan penugasan
audit yang dikerjakan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Barkah, 2010.Auditing 1 (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi Keempat.
UPPAMP YKPN, Yogyakarta.
Christina. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan PerilakuDisfungsional
Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit. Simposium NasionalAkuntansi
VI, Oktober : 1116-1
Manullang, 2010.Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Dan Resiko Kesalahan
Terhadap Penurunan Kualitas Audit. Fokus Ekonomi Vol. 5 No. 1 Juni 2010 :
81 - 94
Ningsih, PRC. Yuniartha, PD. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Time
Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013): 92- 109
Prasita, A. 2007.Pengaruh Kompleksitas Audit Dan Tekanan Anggaran
WaktuTerhadap Kualitas Audit Dengan Moderasi PemahamanTerhadap Sistem
Informasi.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas
KristenSatya Wacana
Sugiyono. 2010. Metode penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.
Suprianto, E. 2009.Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Perilaku Disfungsional
Auditor. JAI 5(1): h: 57-65
Waggoner, Jeri B dan James D Casshel. 1991. The Impact of Time Pressure on
Auditor’s Performance. CPA Journal. Jan-April. Ohio. Hal: 27-32
Widagdo, Ridwan, Suksma Lesmana dan Soni Agus Irwadi. 2002. Analisis Pengaruh
Atribut-Atribut Kualitas Audit terhadap Kualitas Audit Klien (Studi Empiris
pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi
(SNA) V. Semarang. H: 10-14
19
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 uksw
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
KUESIONER PENELITIAN
Berkaitan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka penulisan tesis
studi Strata Satu (S1) FEB Universitas Kristen Satya Wacana mengenaiPersepsi
Auditor Atas Time Budget Pressure dan Kualitas Audit Di KAP Kota Semarang,
saya mohon kesediaan dari Bpk/Ibu/Sdra/Sdri mengisi kuesioner penelitian ini.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada UKSW untuk
meningkatkan proses pembelajaran mengenai audit.
Atas bantuan dan kerjasama yang baik dariBpk/Ibu/Sdra/Sdri dalam mengisi
kuesioner ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Astried Chandra Kusumawardani
20
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 uksw
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
PROFIL RESPONDEN
1. Nama responden (Boleh tidak diisi) :…………………………………..
2. Jenis kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia :…………tahun
4. Posisi terakhir
a. Auditor senior
b. Supervisor
c. Partner
d. Auditor Junior
e. Manajer
5. Pendidikan terakhir
a. D3
b. S1
c. S2
d. S3
6. Pengalaman kerja
a. < 3 tahun
b. 3 – 5 tahun
c. 5 – 10 tahun
d. > 10 tahun
21
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 uksw
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
PETUNJUK PENGISIAN
Berikan penilaian Bapak/Ibu terhadap pernyataan berikut dengan memberi tanda (√)
pada pilihan ranking yang tersedia :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Kualitas Audit
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Hasil audit memberikan informasi kepada
pengguna laporan secara tepat waktu
2 Hasil audit bisa dipertanggungjawabkan
dengan baik
3
Pengauditan berjalan dengan baik harus
melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan
pemeriksaan
4 Seorang auditor memiliki keahlian mengaudit
dengan baik
5 Seorang auditor dibekali dengan pelatihan
teknis auditing
6 Seorang audior memiliki sikap mental yang
baik
7 Seorang auditor menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama
22
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 uksw
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
8 Seorang auditor merencanakan pekerjaan
sebaik mungkin
9 Seorang auditor memiliki pemahaman yang
baik tentang audit
10 Seorang auditor membuat laporan sesuai
dengan standar akuntansi
11 Hasil laporan audit memuat secara
keseluruhan dari laporan keuangan
Time Budget Pressure
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Waktu yang dibutuhkan dalam mengaudit
terlalu sempit
2 Kurang mampu memenuhi target dalam
menyelesaikan pekerjaan audit
3 Tergesa-gesa dalam mengaudit
4 Batas waktu dalam pelaksanaan pekerjaan
tidak pernah dikomunikasikan oleh pimpinan
5 Kurang efisien waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan
6 Tidak adanya kesesuaian penugasan audit
dengan anggaran waktu
23
LAMPIRAN INPUTAN
24
LAMPIRAN OLAHAN
TIME BUDGET PRESSURE
Time Budget
Pressure STS
TS R S SS Rata-rata Persepsi
Waktu yang
dibutuhkan dalam
mengaudit terlalu
sempit
0 1 10 28 3 3.786 Setuju
Kurang mampu
memenuhi target
dalam
menyelesaikan
pekerjaan audit
0 0 12 17 13 4.024 Setuju
Tergesa-gesa
dalam mengaudit 2 5 9 15 11 3.667 Setuju
Batas waktu dalam
pelaksanaan
pekerjaan tidak
pernah
dikomunikasikan
oleh pimpinan
0 2 13 19 8 3.786 Setuju
Kurang efisien
waktu dalam
menyelesaikan
pekerjaan
0 1 10 30 1 3.738 Setuju
Tidak adanya
kesesuaian
penugasan audit
dengan anggaran
waktu
0 11 30 1 3.762 Setuju
Total rata-rata 3.794 Setuju
25
TBP1
1 2.4 2.4 2.4
10 23.8 23.8 26.2
28 66.7 66.7 92.9
3 7.1 7.1 100.0
42 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
TBP2
12 28.6 28.6 28.6
17 40.5 40.5 69.0
13 31.0 31.0 100.0
42 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
TBP3
2 4.8 4.8 4.8
5 11.9 11.9 16.7
9 21.4 21.4 38.1
15 35.7 35.7 73.8
11 26.2 26.2 100.0
42 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
TBP4
2 4.8 4.8 4.8
13 31.0 31.0 35.7
19 45.2 45.2 81.0
8 19.0 19.0 100.0
42 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
26
TBP5
1 2.4 2.4 2.4
10 23.8 23.8 26.2
30 71.4 71.4 97.6
1 2.4 2.4 100.0
42 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
TBP6
11 26.2 26.2 26.2
30 71.4 71.4 97.6
1 2.4 2.4 100.0
42 100.0 100.0
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
27
KUALITAS AUDIT Kualitas Audit
STS TS R S SS Rata-
rata
Persepsi
Hasil audit
memberikan
informasi kepada
pengguna laporan
secara tepat waktu
0 2 9 23 8 3.881 Setuju
Hasil audit bisa
dipertanggungjawa
bkan dengan baik
2 5 9 15 1 3.667 Setuju
Pengauditan
berjalan dengan
baik harus melalui
proses
perencanaan,
pelaksanaan dan
pemeriksaan
2 5 9 26 0 3.425 Setuju
Seorang auditor
memiliki keahlian
mengaudit dengan
baik
0 2 13 27 0 3.595 Setuju
Seorang auditor
dibekali dengan
pelatihan teknis
auditing
2 5 9 25 1 3.429 Setuju
Seorang audior
memiliki sikap
mental yang baik
2 3 14 23 0 3.381 Netral
Seorang auditor
menggunakan
kemahiran
profesionalnya
dengan cermat dan
seksama
0 2 9 22 9 3.905 Setuju
Seorang auditor
merencanakan
pekerjaan sebaik
mungki
0 2 12 28 0 3.619 Setuju
Seorang auditor
memiliki
pemahaman yang
2 3 13 23 1 3.429 Setuju
28
baik tentang audi
Seorang auditor
membuat laporan
sesuai dengan
standar akuntansi
2 4 8 25 3 3.548 Setuju
Hasil laporan audit
memuat secara
keseluruhan dari
laporan keuangan
2 3 12 23 2 3.476 Setuju
Total rata-rata 3.576 Setuju
KA1
2 4.8 4.8 4.8
9 21.4 21.4 26.2
23 54.8 54.8 81.0
8 19.0 19.0 100.0
42 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
KA2
2 4.8 4.8 4.8
5 11.9 11.9 16.7
9 21.4 21.4 38.1
15 35.7 35.7 73.8
11 26.2 26.2 100.0
42 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
KA3
2 4.8 4.8 4.8
5 11.9 11.9 16.7
9 21.4 21.4 38.1
26 61.9 61.9 100.0
42 100.0 100.0
1
2
3
4
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
29
KA4
2 4.8 4.8 4.8
13 31.0 31.0 35.7
27 64.3 64.3 100.0
42 100.0 100.0
2
3
4
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
KA5
2 4.8 4.8 4.8
5 11.9 11.9 16.7
9 21.4 21.4 38.1
25 59.5 59.5 97.6
1 2.4 2.4 100.0
42 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
KA6
2 4.8 4.8 4.8
3 7.1 7.1 11.9
14 33.3 33.3 45.2
23 54.8 54.8 100.0
42 100.0 100.0
1
2
3
4
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
KA7
2 4.8 4.8 4.8
9 21.4 21.4 26.2
22 52.4 52.4 78.6
9 21.4 21.4 100.0
42 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
30
KA8
2 4.8 4.8 4.8
12 28.6 28.6 33.3
28 66.7 66.7 100.0
42 100.0 100.0
2
3
4
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
KA9
2 4.8 4.8 4.8
3 7.1 7.1 11.9
13 31.0 31.0 42.9
23 54.8 54.8 97.6
1 2.4 2.4 100.0
42 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
KA10
2 4.8 4.8 4.8
4 9.5 9.5 14.3
8 19.0 19.0 33.3
25 59.5 59.5 92.9
3 7.1 7.1 100.0
42 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
KA11
2 4.8 4.8 4.8
3 7.1 7.1 11.9
12 28.6 28.6 40.5
23 54.8 54.8 95.2
2 4.8 4.8 100.0
42 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
31
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Astried Chandra Kusumawardani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Palu, 04 Juni 1993
Telepon : 08883928716
Email : [email protected]
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Warga Negara : Indonesia
PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 1998 - 2002 : SDN Impres Tanamodindi II, Palu Sulteng
2002 - 2004 : SD Negeri Semowo 02, Ungaran
Tahun 2004 - 2007 : SMP Negeri 02 Pabelan, Kab. Semarang
Tahun 2007 - 2010 : SMA Kristen 01, Salatiga
Tahun 2010 - 2015 : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
PENGALAMAN ORGANISASI
Tahun 2013 : Panitia Kegiatan FEB SHOW “DIES NATALIS Ke
54”
PENGALAMAN LAINNYA
Tahun 2011 : Peserta “ Sosialisasi Undang-Undang No 21 Tahun
2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan”
Tahun 2012 : Peserta “ National Seminar on Accounting”
Tahun 2012 : Peserta “The Real Accounting Competition and
Exhibition”
Tahun 2014 : Fasilitator Kegiatan “English for Everyone Program”