kertas kerja iv

15
Kertas Kerja IV.4 : Usulan Prosedur pada Siklus Pengeluaran Kas-Pembelian 2NE1- Deparment Store Pembelian Tunai 1. Bagian gudang membuat surat permintaan pembelian (SPP) rangkap 2, rangkap 1 untuk bagian pemesanan dan rangkap 2 diarsip. 2. Bagian gudang memberikan SPP pada manajer logistik untuk diotorisasi. 3. Manajer logistik akan memeriksa SPP, jika ada yang kurang benar maka akan mengkorfimasi pada bagian gudang dan jika telah benar maka manajer akan mengotorisasi SPP dan memberikan kembali ke bagian gudang. 4. Bagian gudang menerima kembali SPP yang telah diotorisasi manajer logistik dan kemudian memberikan SPP rangkap 1 ke bagian pemesanan dan rangkap 2 diarsip. 5. Bagian pemesanan menerima SPP, kemudian membuat surat order pembelian (SOP) rangkap 3, rangkap 1 untuk vendor, rangkap 2 untuk bagian gudang dan rangkap 3 diarsip. 6. Bagian pemesanan memberikan SOP pada manajer logistik untuk diotorisasi. 7. Manajer logistik akan memeriksa SOP, jika ada yang kurang benar maka akan mengkonfirmasi pada bagian pemesanan dan jika telah benar maka manajer logistik akan mengotorisasi SOP. 8. Kemudian manajer logistik akan menyerahkan SOP pada manajer keuangan untuk ditentukan jenis pembelian, tunai atau kredit serta kemudian ditandatangani. 9. Kemudian SOP diberikan pada bagian pemesanan kembali. 10.Bagian pemesanan menerima kembali SOP yang telah diotorisasi, kemudian mengirimkan SOP rangkap 1 pada vendor, rangkap 2 diberikan ke bagian gudang dan rangkap 3 diarsip. 11.Vendor mengirimkan barang dagang ke perusahaan dengan menunjukkansurat pengiriman dengan SOP dan barang yang dikirim. 12.Kemudian bagian gudang akan memeriksa dan membandingkan SOP rangkap 2, surat pengiriman dan barang yang dikirim. NAMA : LITA PERMATA SARI KELAS : CA / 0910233096

Upload: suhendrodwi

Post on 22-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kertas Kerja IV

Kertas Kerja IV.4 :Usulan Prosedur pada Siklus Pengeluaran Kas-Pembelian 2NE1-Deparment StorePembelian Tunai

1. Bagian gudang membuat surat permintaan pembelian (SPP) rangkap 2, rangkap 1 untuk bagian

pemesanan dan rangkap 2 diarsip.

2. Bagian gudang memberikan SPP pada manajer logistik untuk diotorisasi.

3. Manajer logistik akan memeriksa SPP, jika ada yang kurang benar maka akan mengkorfimasi

pada bagian gudang dan jika telah benar maka manajer akan mengotorisasi SPP dan

memberikan kembali ke bagian gudang.

4. Bagian gudang menerima kembali SPP yang telah diotorisasi manajer logistik dan kemudian

memberikan SPP rangkap 1 ke bagian pemesanan dan rangkap 2 diarsip.

5. Bagian pemesanan menerima SPP, kemudian membuat surat order pembelian (SOP) rangkap 3,

rangkap 1 untuk vendor, rangkap 2 untuk bagian gudang dan rangkap 3 diarsip.

6. Bagian pemesanan memberikan SOP pada manajer logistik untuk diotorisasi.

7. Manajer logistik akan memeriksa SOP, jika ada yang kurang benar maka akan mengkonfirmasi

pada bagian pemesanan dan jika telah benar maka manajer logistik akan mengotorisasi SOP.

8. Kemudian manajer logistik akan menyerahkan SOP pada manajer keuangan untuk ditentukan

jenis pembelian, tunai atau kredit serta kemudian ditandatangani.

9. Kemudian SOP diberikan pada bagian pemesanan kembali.

10. Bagian pemesanan menerima kembali SOP yang telah diotorisasi, kemudian mengirimkan SOP

rangkap 1 pada vendor, rangkap 2 diberikan ke bagian gudang dan rangkap 3 diarsip.

11. Vendor mengirimkan barang dagang ke perusahaan dengan menunjukkansurat pengiriman

dengan SOP dan barang yang dikirim.

12. Kemudian bagian gudang akan memeriksa dan membandingkan SOP rangkap 2, surat

pengiriman dan barang yang dikirim.

13. Jika tidak sesuai maka bagian gudang akan mengkonfirmasi ke vendor dan jika sesuai maka

bagian gudang akan menerima surat pengiriman dan barang dagang.

14. Bagian gudang akan membuat surat penerimaan barang (SPB) 3 rangkap, rangkap 1 untuk

vendor, rangkap 2 untuk bagian keuangan dan rangkap 3 diarsip serta mengupdate kartu

persediaan.

15. Bagian gudang meminta vendor untuk menandatangani SPB 3 rangkap.

16. Bagian gudang akan memberikan SOP rangkap 2 dan SPB rangkap 2 ke bagian keuangan untuk

dilakukan pembayaran.

17. Kemudian vendor akan memberikan faktur penjualan 2 rangkap, rangkap 1 untuk perusahaan

dan rangkap 2 untuk vendor.

18. Bagian keuangan akan memeriksa kesesuaian SOP rangkap 2, SPB rangkap 2 dan faktur

penjualan dari vendor.

NAMA : LITA PERMATA SARIKELAS : CA / 0910233096PRAKTIKUM SIM

Page 2: Kertas Kerja IV

19. Juka tidak sesuai, bagian keuangan akan mengkonfirmasi ke bagian gudang dan apabila telah

sesuai maka bagian keuangan akan membuat bukti kas keluar (BKK)2 rangkap, 1 rangkap untuk

bagian akuntansi dan rangkap 2 diarsip dan meminta tanda tangan manajer keuangan dan

akuntansi.

20. Bagian keuangan akan melihat cara pembayaran, apabila ditransfer maka uang pembayaran

akan ditransfer dan mendapatkan bukti transfer (BT). BT akan di scan dan di fax ke vendor

sebagai tanda pembayaran

21. Apabila secara langsung maka bagian keuangan akan melakukan pembayaran dan

menandatangani faktur penjualan dan meminta vendor untuk menandatangani BKK.

22. Vendor memberikan tanda lunas pada faktur penjualan dan menyerahkan rangkap 1 kepada

bagian keuangan.

23. Kemudian bagian keuangan memberikan BT, SOP rangkap 2, SPB rangkap 2, faktur penjualan

rangkap 1 dan BKK rangkap 1 ke bagian akuntansi.

24. Bagian akuntansi melakukan pencocokan, apabila tidak sesuai maka bagian akuntansi akan

mengkonfirmasi ke bagian keuangan dan apabila telah sesuai maka bagian akuntansi akan

melakukan penjurnalan pembelian tunai.

Page 3: Kertas Kerja IV
Page 4: Kertas Kerja IV
Page 5: Kertas Kerja IV

Pembelian Kredit

1. Bagian gudang membuat surat permintaan pembelian (SPP) rangkap 2, rangkap 1 untuk bagian

pemesanan dan rangkap 2 diarsip.

2. Bagian gudang memberikan SPP pada manajer logistik untuk diotorisasi.

3. Manajer logistik akan memeriksa SPP, jika ada yang kurang benar maka akan mengkorfimasi

pada bagian gudang dan jika telah benar maka manajer akan mengotorisasi SPP dan

memberikan kembali ke bagian gudang.

4. Bagian gudang menerima kembali SPP yang telah diotorisasi manajer logistik dan kemudian

memberikan SPP rangkap 1 ke bagian pemesanan dan rangkap 2 diarsip.

5. Bagian pemesanan menerima SPP, kemudian membuat surat order pembelian (SOP) rangkap 3,

rangkap 1 untuk vendor, rangkap 2 untuk bagian gudang dan rangkap 3 diarsip.

6. Bagian pemesanan memberikan SOP pada manajer logistik untuk diotorisasi.

7. Manajer logistik akan memeriksa SOP, jika ada yang kurang benar maka akan mengkonfirmasi

pada bagian pemesanan dan jika telah benar maka manajer logistik akan mengotorisasi SOP.

8. Kemudian manajer logistik akan menyerahkan SOP pada manajer keuangan untuk ditentukan

jenis pembelian, tunai atau kredit serta kemudian ditandatangani.

9. Kemudian SOP diberikan pada bagian pemesanan kembali.

10. Bagian pemesanan menerima kembali SOP yang telah diotorisasi, kemudian mengirimkan SOP

rangkap 1 pada vendor, rangkap 2 diberikan ke bagian gudang dan rangkap 3 diarsip.

11. Vendor mengirimkan barang dagang ke perusahaan dengan menunjukkansurat pengiriman

dengan SOP dan barang yang dikirim.

12. Kemudian bagian gudang akan memeriksa dan membandingkan SOP rangkap 2, surat

pengiriman dan barang yang dikirim.

13. Jika tidak sesuai maka bagian gudang akan mengkonfirmasi ke vendor dan jika sesuai maka

bagian gudang akan menerima surat pengiriman dan barang dagang.

14. Bagian gudang akan membuat surat penerimaan barang (SPB) 3 rangkap, rangkap 1 untuk

vendor, rangkap 2 untuk bagian keuangan dan rangkap 3 diarsip serta mengupdate kartu

persediaan.

15. Bagian gudang meminta vendor untuk menandatangani SPB 3 rangkap.

16. Bagian gudang akan memberikan SOP rangkap 2 dan SPB rangkap 2 ke bagian keuangan untuk

dilakukan pembayaran.

17. Kemudian vendor akan memberikan faktur penjualan 2 rangkap, rangkap 1 untuk perusahaan

dan rangkap 2 untuk vendor.

18. Bagian keuangan akan memeriksa kesesuaian SOP rangkap 2, SPB rangkap 2 dan faktur

penjualan dari vendor.

19. Jika tidak sesuai, bagian keuangan akan mengkonfirmasi ke bagian gudang dan apabila telah

sesuai maka bagian keuangan akan menandatangani faktur penjualan yang dibuat vendor.

Page 6: Kertas Kerja IV

20. Bagian keuangan akan menyerahkan faktur penjualan rangkap 2 pada vendor.

21. Kemudian bagian keuangan memberkan SOP rangkap 2, SPB rangkap 2, dan faktur penjualan

rangkap 1 ke bagian akuntansi.

22. Bagian akuntansi melakukan pencocokan, apabila tidak sesuai maka bagian akuntansi akan

mengkonfirmasi ke bagian keuangan dan apabila telah sesuai maka bagian akuntansi akan

melakukan penjurnalan pembelian kredit

Page 7: Kertas Kerja IV
Page 8: Kertas Kerja IV
Page 9: Kertas Kerja IV

Pelunasan Pembelian Kredit

1. Bagian akuntansi mendapatkan surat tagihan dari vendor serta berdasarkan faktur penjualan dan

Surat penerimaan barang (SPB), pada saat mendekati jatuh tempo, bagian akuntansi membuat

daftar utang jatuh tempo (DUJT) 2 rangkap, rangkap 1 untuk bagian keuangan dan rangkap 2

diarsip.

2. Faktur penjualan rangkap 1, SPB rangkap 2 dan DUJT rangkap 1 diserahkan ke bagian

keuangan untuk dilakukan pembayaran utang yang akan jatuh tempo ke vendor.

3. Bagian keuangan akan memeriksa kesesuaian faktur penjualan rangkap 1, SPB rangkap 2 dan

DUJT.

4. Apabila tidak sesuai maka bagian keuangan akan mengkonfirmasi bagian akuntansi dan apabila

telah sesuai, bagian keuangan akan mempersiapkan pembayaran utang pada vendor.

5. Bagian keuangan akan membuat bukti kas keluar (BKK)2 rangkap, 1 rangkap untuk bagian

akuntansi dan rangkap 2 diarsip dan meminta tanda tangan manajer keuangan dan akuntansi.

6. Bagian keuangan akan melihat cara pembayaran, apabila ditransfer maka uang pembayaran

akan ditransfer dan mendapatkan bukti transfer (BT). BT akan di scan dan di fax ke vendor

sebagai tanda pembayaran

7. Apabila secara langsung, bagian keuangan akan melakukan pembayaran pada vendor dan

meminta vendor menandatangani BKK.

8. Setelah menerima pembayaran, vendor akan memberikan tanda lunas pada faktur penjualan dan

menyerahkan faktur penjualan rangkap 1 ke bagian keuangan.

9. SPB rangkap 2, faktur penjualan rangkap 1, BT dan BKK rangkap 1 diberikan ke bagian

akuntansi dan DUJT akan diarsip.

10. Bagian akuntansi akan menerima SPB rangkap 2, faktur penjualan rangkap 1, BT dan BKK

rangkap 1 dan melakukan pencocokan, apabila tidak sesuai maka bagian akuntansi akan

mengkonfirmasi ke bagian keuangan dan apabila telah sesuai maka bagian akuntansi akan

melakukan penjurnalan pelunasan pembelian kredit.

Page 10: Kertas Kerja IV
Page 11: Kertas Kerja IV

b. Kebijakan Manajemen pada Prosedur Pembelian Tunai

1. Pembuatan SOP didahului dengan konfirmasi ketersediaan barang dagang oleh vendor terlebih

dahulu.

2. Bukti transfer digunakan sebagai tanda pembayaran pada vendor serta lampiran pada faktur

penjualan

3. Penentuan pembelian tunai harus berdasarkan otorisasi bagian keuangan

4. Pembayaran barang dagang dilakukan secara langsung ataupun transfer antar bank

5. Bagian yang terkait bertanggung jawab pada dokumen yang terkait dengan prosedur pembelian

tunai yang dibuat.

6. Apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan dokumen, dokumen tersebut harus tetap disimpan

dan dipertanggungjawabkan kepada bagian lain yang berhubungan.

Kebijakan Manajemen pada Prosedur Pembelian Kredit

1. Pembuatan SOP didahului dengan konfirmasi ketersediaan barang dagang oleh vendor terlebih

dahulu.

2. Penentuan pembelian kredit harus berdasarkan otorisasi bagian keuangan

3. Bagian yang terkait bertanggung jawab pada dokumen yang terkait dengan prosedur pembelian

kredit yang dibuat.

4. Apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan dokumen, dokumen tersebut harus tetap disimpan

dan dipertanggungjawabkan kepada bagian lain yang berhubungan.

Kebijakan Manajemen pada Prosedur Pelunasan Pembelian Kredit

1. Pelunasan pembelian kredit harus berdasarkan catatan dari bagian akuntansi dan atas otorisasi

bagian keuangan.

2. Bukti transfer digunakan sebagai tanda pembayaran pada vendor serta lampiran pada faktur

penjualan.

3. Bagian yang terkait bertanggung jawab pada dokumen yang terkait dengan prosedur pelunasan

pembelian kredit yang dibuat.

4. Apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan dokumen, dokumen tersebut harus tetap disimpan

dan dipertanggungjawabkan kepada bagian lain yang berhubungan.

Kertas Kerja IV.5

Page 12: Kertas Kerja IV

Formulir Internal Siklus Pengeluaran Kas-Pembelian

Kertas Kerja IV.6Informasi yang dihasilkan dari laporan manejerial

1. Informasi mengenai tingkat pembelian setiap jenis barang dagang

2. Informasi mengenai kualitas barang dagang supplier

3. Informasi mengenai barang dagang yang belum diterima

4. Informasi mengenai pembelian barang dagang pada setiap supplier

5. Informasi mengenai ketepatan pengiriman barang dagang oleh supplier

Kertas Kerja IV.7Kebijakan Akuntansi Siklus Pengeluaran Kas-Pembelian

1. Sistem pencatatan barang menggunakan metode prepetual

2. Metode pengakuan pembelian yang digunakan saat ini adalh acrual basis

3. Metode penilaian persediaan menggunakan metode average (rata-rata tertimbang)

4. Penjurnalan dilakukan saat faktur tagihan diterima dari vendor

5. Jumlah yang dicatat pada jurnal adalah sebesar nilai besih setelah diskon

6. Pengakuan dan awal jurnal pembelian tunai dilakukan saat dibuat bukti kas keluar

7. Pengakuan dan awal jurnal pembelian kredit dilakukan saat dibuat surat penerimaan barang oleh

bagian gudang

8. Pengakuan dan awal jurnal pelunasan pembelian kredit dilakukan saat dibuat bukti kas keluar

Kertas Kerja IV.8Jurnal Standar Siklus Pengeluaran Kas-Pembelian

1. Pencatatan Pembelian Tunai tanpa diskon dagang

Persediaan Barang Dagang XX

PPN Masukan XX

Diskon Dagang XX

Kas XX

2. Selisih Kurang Persediaan

Page 13: Kertas Kerja IV

Kerugian Persediaan XX

Beban Gaji XX

3. Pencatatan Pembelian Tunai dengan diskon dagang

Persediaan Barang Dagang XX

PPN Masukan XX

Diskon Dagang XX

Kas XX

4. Pencatatan Pembelian Kredit dengan diskon dagang

Persediaan Barang Dagang XX

PPN Masukan XX

Diskon Dagang XX

Utang Dagang XX

5. Pencatatan Pembelian Kredit tanpa diskon dagang

Persediaan Barang Dagang XX

PPN Masukan XX

Utang Dagang XX

6. Pencatatan Pelunasan Pembelian Kredit tanpa diskon

Utang Dagang XX

Kas XX

7. Pencatatan Pelunasan Pembelian Kredit dengan diskon

Utang Dagang XX

Diskon Tunai XX

Kas XX