kelompok iv auditing (kertas kerja)

Upload: adhie-astreilla

Post on 13-Jul-2015

204 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

AUDITING 2010

Tugas Kelompok Mata Kuliah : Auditing Dosen M.K : Dr. Mukhlis Manakku, M.si

KERTAS KERJA

Oleh: kelompok IV

SYUKRIADI NURHADI WIBOWO SULMAN AYU FEBRIANTI MUTMAINNAH ILHAM

(089204038) (089204039) (089204040) (089204041) (089204042)

RISKA LESTARI NILWAN

(089204043) (089204044)

SYAMSURIANA BAHNAR (089204045) AISYIAH ALVIANI (089204046) (089204047)

Program studi Pendidikan akuntansi Fakultas Ekonomi 2009-2010 2010

DAFTAR ISI

AUDITING 2010

SAMPUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah B. Perumusan masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Defenisi kertas kerja B. Isi kertas kerja C. Tujuan pembuatan kertas kerja D. Kepemilikan Kertas Kerja dan Kerahasiaan Informasi dalam Kertas Kerja E. Factor yang harus diperhatikan oleh auditor dalam pembuatan kertas kerja F. Tipe kertas kerja G. Ringkasan jurnal adjustment H. Skedul utama I. Skedul pendukung

i i ii iv iv iv v 1 1 1 2

23 4 5 5 5 6 7 7

J. Pemberian indeks pada kertas kerja K. Metode pemberian indeks pada kertas kerja L. Susunan kertas kerja M. Pengarsipan kertas kerja 2010

7

BAB III PENUTUP

8

AUDITING 2010 A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA 8 9 10

2010

BAB I

AUDITING 2010

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah Menurut SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 03 kertas kerja adalah catatancatatan yang diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Dokumentasi yang biasa diperlihatkan dalam kertas kerja antara lain: a. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama yaitu pemerikssaan telah drencanakan dan disupervisi dengan baik b. Telah dilaksanaknnya standar pekerjaan lapangan kedua yaitu pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan. c. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga yaitu bukti audit telah diperoleh, prosedur audit telah diterapkan, dan pengujian telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan Auditan. B. Perumusan masalah 1. Apakah defenisi kertas kerja? 2. Apakah isi dari kertas kerja? 3. Apakah tujuan pembuatan kertas kerja? 4. Bagaimana tentang kepemilikan kertas kerja dan kerahasiaan informasi dalam kertas kerja? 5. Apa saja factor yang diperhatikan oleh auditor dalam pembuatan kertas kerja? 6. Bagaimana tipe-tipe kertas kerja? 7. Bagaiman cra memberikan indeks pada kertas kerja? 2010 8. Bagaiman penyusunan kertas kerja? 9. Bagaiman proses pengarsipan kertas kerja?

AUDITING 2010

C. Ada beberapa tujuan pembuatan kertas kerja. Empat tujuan penting pembuatan kertas kerja: a. Mendukung pendapat Auditor atas laporan keuangan Auditan. b. Menguatkan simpulan-simpulan Auditor dan kompetensi auditnya. c. Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit. d. Memberikan pedoman dalam audit berikutnya.

2010

AUDITING 2010

BAB II ISI KERTAS KERJA

Definisi Kertas Kerja Menurut SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 03 kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperolehnya, sdan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Contoh kertas kerja adalah program audit, hasil pemahaman terhadap pengendalian intern, analisis, memorandum, surat konfirmasi, representasi klien, ikhtisar dari dokumendokumen perusahaan, dan daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh Auditor.

Isi Kertas Kerja Dalam SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 05, kertas kerja harus dapat memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan keuangan atau informasi lain yang dilaporkan serta standar auditing yang dapat diterapkan telah dilaksanakan oleh Auditor. Dokumentasi yang biasa diperlihatkan dalam kertas kerja antara lain: d. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama yaitu pemerikssaan telah drencanakan dan disupervisi dengan baik 2010

AUDITING 2010

e. Telah dilaksanaknnya standar pekerjaan lapangan kedua yaitu pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan. f. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga yaitu bukti audit telah diperoleh, prosedur audit telah diterapkan, dan pengujian telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan Auditan. Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Ada beberapa tujuan pembuatan kertas kerja. Empat tujuan penting pembuatan kertas kerja, antara lain: e. Mendukung pendapat Auditor atas laporan keuangan Auditan. f. Menguatkan simpulan-simpulan Auditor dan kompetensi auditnya. g. Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit. h. Memberikan pedoman dalam audit berikutnya. Kepemilikan Kertas Kerja dan Kerahasiaan Informasi dalam Kertas Kerja Dalam SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 06 mengatur bahwa kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi Auditor. Namun, hak kepemilikan kertas kerja oleh kantor-kantor akuntan publik masih tunduk pada pembatasanpembatasan yang diatur dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang berlaku, untuk menghindarkan penggunaan hal-hal yang bersifat rahasia oleh Auditor untuk tujuan2010

yang tidak semestinya.

AUDITING 2010

Aturan Etika Kompertemen Akuntan Publik memuat aturan yang berkaitan dengan kerahasiaan kertas kerja. Aturan Etika 301 berbunyi sebagai berikut: Aturan Kompartemen Akuntan Publik tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien.

Faktor yang Harus Diperhatikan oleh Auditor dalam Pembuatan Kertas Kerja Untuk membuktikan bahwa seseorang merupakan Auditor yang kompeten dalam melaksanakan pekerjaan lapangan sesuai dengan standar auditing, ia harus dapat menghasilkan kertas kerja yang benar-benar bermanfaat. Untuk memenuhi tujuan itu, ada lima faktor yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Lengkap. Kertas kerja harus lengkap dalam arti: a. Berisi semua infomasi yang pokok. b. Tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan. 2. Teliti. Dalam pembuatan kertas kerja, Auditor harus memperhatikan ketelitian dalam penulisan dan perhitungan. 3. Ringkas. Kertas kerja harus dibatasi pada informasi secara pokok saja dan yang relevan dengan tujuan audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas. 4. Jelas. Auditor perlu mengusahakan kejelasan dalam menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang akan memeriksa kertas kerja. 5. Rapi. Kerapian dalam pembuatan kertas kerja dan keteraturan penyusunan kertas2010

kerja akan membantu Auditor dalam me-review hasil pekerjaan stafnya serta memudahkan Auditor dalam memperoleh informasi dari kertas kerja tersebut.

AUDITING 2010

Tipe Kertas Kerja Kertas kerja terdiri dari berbagai macam yang dikelompokkan ke dalam lima tipe kertas kerja berikut ini: Program Audit Progam audit berfungsi sebagai suatu alat untuk menetapkan jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaaan audit. Program audit dapat digunakan untuk merencanakan jumlah orang yang diperlukan untuk melaksanakanaudit beserta komposisinya, jumlah asisten dan Auditor junioryang akan ditugasi, taksiran jam yang akan dikonsumsi, serta untuk memungkinkan Auditor yang berperan sebagai supervisor dapat mengikuti kemajuan audit yang sedang berlangsung. Working trial balance Working trial balance adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk adjustment dan penggolongan kembali yang diusulkan oleh Auditor, serat saldo-saldo setelah koreksi Auditor yang akan tampak dalam laporan Auditan (audited financial statements) Ringkasan jurnal adjustment Dalam proses auditnya, Auditor mungkin menemukan kekeliruan dalam laporan keuangan dan catatan akuntansi kliennya. Untuk membetulkan kekeliruan tersebut, maka Auditor membuat draft jurnal adjustment yang nantinya akan2010

secara garis besar dapat

dibicarakan dengan kliennya.

AUDITING 2010

Jurnal adjustment yang diusulkan oleh Auditor biasanya diberi nomor urut dan untuk jurnal penggolongan kembali diberi identitas huruf. Setiap jurnal adjustment maupun penggolongan kembali harus disertai dengan penjelasan lengkap. Skedul Utama Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untk meingkas informasi yang dicatat dalam lskedul pendukung untuk akun-akun yang berhubungan. Skedul Pendukung Pada waktu Auditor melakukan verifikasi terhadap unsur-unsur yang tercantum dalam laporan keuangan klien, ia membuat berbagai macam kertas kerja pendukung yang menguatkan informasi keuangan dan oprasional yang dikumpulkannya. Dalam setiap skedul pendukung harus dicantumkan pekerjaan yang telah dilakukan oleh Auditor dalam memverifiasi dan menganalisis unsureunsur yang dicatumkan dalam daftar terebut, metode verifkasi yang digunakan, pertanyaa yang timbull dalam audit, serta jawaban atas pertanyaan tersebut. Skedul pendukung harus memuat juga berbaagai simpulan yang dibuat oleh Auditor. Pemberian Indeks Pada Kertas Kerja Kertas kerja harus diberi indeks, sub indeks dan indeks silang dalam audit atau pada saat pekerjaan audit telah selesai dilakukan. Pemberian indeks terhaadap kertas kerja akn memudahkan pencarian informasi dalam berbagai daftar yang terdapat di berbagai tipe2010

kertas kerja.

AUDITING 2010

Setiap Auditor mempunyai cara tersendiri mengenai cara pemberian indeks kertas kerja. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian indeks adalah sebagai berikut: 1. Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat disudut atas atau di sudut bawah. 2. Pencantuman indeks silang (cross indeks) harus dilakukan sebagai berikut: a. Indeks silang dari skedul pendukung ke skedul utama. b. Indeks silang dar skedul akun pendaptan dan biaya. c. Indeks silang antar skedul pendukung. d. Indeks silang dari skedul pendukung ke ringkasan jurnal adjustment. e. Indeks silang dari skedul utama ke working trial balance. f. Indeks silang dapat digunakan pula untuk menghubungkan program audit dengan kertas kerja.

Metode Pemberian Indeks Kertas Kerja Ada tiga metode pemberian indeks terhadap kertas kerja. 1. Indeks angka. Kertas kerja (program audit, working trial alance, rinkasan jurnal adjusment), skedul utama, dan skedul pendukung diberi kode angka. Kertas kerja utama dan skedul utama diberi indeks dengan angka, sedangkan skedul pendukung diberi subindeks dengan mencantumkan nomor kode skedul utama yang bersangkutan. 2. Indeks kombinasi angka dan huruf. Kertas kerja diberi kode yang2010

merukankombinasi angka dan huruf. Kertas kerja utama dan skedul utama diberi kode huruf, sedangkan skedul pendukung diberi kode kombinasi angka dan huruf.

AUDITING 2010

3. Indeks angka berurutan. Kertas kerja diberi kode dengan angka yang berurutan.

Susunan kertas kerja Untuk memudahkan review atas kertas kerja yang dihasillkan oleh bebagai asisten dan staff Auditor, berbagi tipe kertas kerja tersebut harus disusun secara sistematik dan dalm urutan yang logis. Akuntan senior yang akan mereview kertas kerja biasanya menghendaki susunan kertas kerja dalam urutan sebagai berikut. 1. Draft laporan audit (audit report) 2. Laporan keuangan Auditan. 3. Ringkasan informasi bagi reviewer. 4. Program audit 5. Laporan Keuangan atau lembar kerja (work sheet) yang di buat oleh klien 6. Ringkasan jur\nal adjustment 7. Working trial balance 8. Skedul utama 9. Skedul pendukung.

Pengarsipan kertas kerja Auditor biasanya mengadakan dua macam arsip kertas kerja untuk setiap kliennya: 1. Arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah selesai dilakukan, yang disebut Arsip Kini (Current File). 2. Arsip permanen (permanent file). untuk data yang secara relative tidak mengalami2010

perubahan.

AUDITING 2010

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Menurut SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 03 kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya 2. Ada beberapa tujuan pembuatan kertas kerja. Empat tujuan penting pembuatan kertas kerja, antara lain: i. Mendukung pendapat Auditor atas laporan keuangan Auditan. j. Menguatkan simpulan-simpulan Auditor dan kompetensi auditnya. k. Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit. 3. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian indeks adalah sebagai berikut: 3. Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat disudut atas atau di sudut bawah. 4. Pencantuman indeks silang (cross indeks) harus dilakukan sebagai berikut: i. Indeks silang dari skedul pendukung ke skedul utama. ii. Indeks silang dar skedul akun pendaptan dan biaya. iii. Indeks silang antar skedul pendukung. iv. Indeks silang dari skedul pendukung ke ringkasan jurnal adjustment. v. Indeks silang dari skedul utama ke working trial balance.2010 vi. Indeks silang dapat digunakan pula untuk menghubungkan program audit

dengan kertas kerja.

AUDITING 2010

B. SARAN Kami menyadari dengan sepenuhnay bahwa dalam penyusunan makalah kami ini masih terdapat beberapa kesalahan-kesalahan, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun tidak henti-hentinya kami harapak dari berbagai pihak terutama pembaca

Makassar, 03 Mei 2010

Kelompok IV

2010

AUDITING 2010

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. Auditing. Edisi ke-6 jakarta : PT salemba Empat, 2004. Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3 Jakarta : PT. Salemba Empat, 2001. Taylor, Donald H., G. William Glezen. Auditing : integrated concept and procedures.5th edition. New York: john Wiley & Sons, inc., 1991

2010