bab ii kajian teori a. 1. prestasi belajar a.repository.ump.ac.id/5061/3/bab ii.pdfe. prestasi...

13
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan kebutuhan pokok dan rutin yang dilakukan oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan sekaligus mengembangkan dirinya. Menurut Hariyanto (2014: 9) belajar adalah “suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian”. Adapun pendapat lain menurut Sanjaya (2006: 112) belajar adalah “proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari”. Gestalt dalam Susanto (2013: 12) menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati, jiwa raga individu mengalami perkembangan. Belajar secara terus menerus akan mengalami perkembangan, berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah usaha sadar seseorang untuk melakukan suatu proses perubahan tingkah laku, menjadi lebih baik pada pribadi individu, karena berinteraksi dengan individu lain dan lingkungannya. Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

Upload: phungnga

Post on 10-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kebutuhan pokok dan rutin yang dilakukan

oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan sekaligus

mengembangkan dirinya. Menurut Hariyanto (2014: 9) belajar adalah

“suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian”. Adapun pendapat lain menurut Sanjaya

(2006: 112) belajar adalah “proses mental yang terjadi dalam diri

seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perilaku. Aktivitas mental

itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang

disadari”. Gestalt dalam Susanto (2013: 12) menjelaskan bahwa belajar

merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati,

jiwa raga individu mengalami perkembangan.

Belajar secara terus menerus akan mengalami perkembangan,

berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

belajar adalah usaha sadar seseorang untuk melakukan suatu proses

perubahan tingkah laku, menjadi lebih baik pada pribadi individu, karena

berinteraksi dengan individu lain dan lingkungannya.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

7

Ada beberapa macam-macam jenis belajar menurut Slameto

(2013: 5-8) yang mengemukakan bahwa jenis belajar yang dapat

dilakukan seseorang, yaitu “belajar bagian, belajar dengan wawasan,

belajar deskriminatif, belajar global atau keseluruhan, belajar incidental,

belajar instrumental, belajar intensional, belajar laten, belajar mental,

belajar produktif, belajar verbal”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2013:

54), sebagai berikut: 1) Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari

individu sendiri. Faktor ini terdiri dari faktor biologis (jasmaniah), faktor

psikologis (rohaniah) dan kelelahan; 2) Faktor eksternal yaitu faktor yang

berasal dari luar individu misalnya lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu pencapaian yang telah dilakukan

oleh seseorang baik secara individu maupun kelompok. Prestasi ini tidak

akan didapatkan ataupun dihasilkan selama seseorang tidak melakukan

suatu usaha untuk mendapatkannya. Menurut Hamdani (2010:138-139)

prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa

dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai

dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran

yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah

mengalami proses belajar mengajar.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

8

Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek

pengetahuan pendapat ini dikemukakan menurut Arifin (2011:12).

Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas yang telah

dikuasai peserta didik. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam

inovasi pendidikan. Selain itu prestasi belajar dapat dapat dijadikan

pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan

teknologi, dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu

pendidikan. Pendapat lain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2007:895) Prestasi adalah pengusaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazim ditunjukan dengan nilai tes

atau angka yang diberikan guru.

Pengertian Prestasi belajar yang dipaparkan oleh para ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimum yang

dicapai oleh seseorang yang telah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Usaha-usaha tersebut berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang

akademik di sekolah dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam

nilai setelah mengalami proses belajar mengajar.

c. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi sangat erat hubunganya dengan keberhasilan

pembelajaran, karena prestasi memiliki fungsi sebagai indikator intern dan

ekstern dalam pembelajaran. Menurut Arifin (2011:12) fungsi prestasi

belajar (achievement) yaitu:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasi peserta didik.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

9

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

d. Prestasi sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan.

e. Prestasi belajar sebagai indikator daya serap (kecerdasan) peserta

didik.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi yang disebut bahasa. Pembelajaran bahasa

diharapkan membentu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan

budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi

dalam masyarakat yang menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif

yang ada dalam dirinya.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara,

mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam kehidupan bangsa dan

Negara Indonesia dan memiliki peran sentral dalam perkembangan

intelektualitas, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang

keberhasilan dalam pembelajaran disekolah. Menurut Dardjowidjojo (2005:

16) Bahasa adalah “suatu sistem simbol lisan yang arbiter yang dipakai oleh

anggota suatu masyarakat bahsa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar

sesama, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama.

Keterampilan membaca di sekolah dasar merupakan sebuah

keterampilan yang kompleks dan guru harus benar-benar memahami hal

tersebut. Pembelajaran keterampilan membaca harus dimulai dari komponen

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

10

paling besar yaitu siswa mampu mengenal bentuk-bentuk tanda baca,

kemudian siswa mampu menghubungkan tanda-tanda tersebut untuk

memperoleh dan memahami bahasa. Menurut Tarigan (2008: 12)

keterampilan terakhir yang akan dipelajari oleh peserta didik adalah

keseluruhan dari kemampuan membaca, dalam hal ini intelektual.

3. Membaca

a. Hakekat Membaca

Ada beberapa ahli yang mengemukakan pengertian membaca

yaitu diantaranya menurut H.G Tarigan & Tarigan (1986: 135) membaca

adalah “kunci ke gudang ilmu”. Ilmu yang tersimpan dalam buku harus

digali dan dicari melalui kegiatan membaca. Keterampilan membaca

menentukan hasil penggalian ilmu itu. Pendapat lain menurut Finochiaro

dalam Tarigan (2008: 9) membaca adalah “memetik serta memahami

arti atau makna yang tergantung didalam bahan tertulis”.

“Satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan

satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan”. Selanjutnya

digunakan untuk memahami bahasa tulisan, proses-proses kognitiflah

yang terutama bekerja. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa membaca

adalah “suatu cara untuk membina daya nalar” (Tampubolon, 1993: 5).

Menurut Tarigan (2008: 7) membaca adalah “suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,

yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

11

Pengertian para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan hakekat

membaca adalah suatu proses nalar atau berpikir yang dilakukan oleh

pembaca untuk memahami dan memperoleh pesan yang terkandung di

dalam bahan tertulis. Membaca dalam hal ini yang dimaksudkan adalah

untuk memperoleh informasi dari teks dan pengetahuan. Membaca juga

merupakan salah satu strategi, membaca yang efektif dapat membawa

pembaca mendapat kemudahan dalam penggalian informasi.

b. Tujuan Membaca

Beberapa tujuan membaca yang dikemukakan oleh Tarigan

(2008: 9,10) yaitu diantaranya:

1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan, dibuat, yang telah terjadi pada tokoh atau untuk memecahkan masalah yang dibuat oleh tokoh.

2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik atau untuk memperoleh ide utama.

3) Membaca untuk menemukan apa yang terjadi pada setiap bagian cerita.

4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan cara mereka itu atau menyimpulkan.

5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, apa cerita itu benar atau tidak. Membaca untuk mengelompokkan.

6) Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, yaitu membaca untuk menilai atau mengevaluasi.

7) Membaca untuk menemukan bagaimana cara tokoh berubah, cara hidup. Membaca yang bertujuan untuk membandingkan atau mempertentang.

Berdasarkan tujuan membaca di atas maka dapat disimpulkan

yaitu tujuan membaca adalah untuk menemukan atau mengetahui apa

yang terjadi pada setiap bagian cerita. Tujuan membaca juga untuk

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

12

memperoleh ide utama sehingga dapat memecahkan suatu masalah

yang dibuat oleh tokoh.

c. Aspek Membaca

Secara garis besar ada dua aspek penting dalam membaca

menurut Tarigan (2008: 12), yaitu:

1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah. Yang mencakup: (a) Pengenalan bentuk huruf; (b) Pengenalan unsur-unsur linguistic (fenom, kata, frase); (c) Pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi; (d) Kecepatan membaca ke taraf lambat.

2) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek yang mencakup: (a) Memahami pengertian sederhana (leksial, gramatikal,

retorikal); (b) Memahami makna; (c) Evaluasi atau penilaian; (d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan

dengan keadaan.

Aspek-aspek yang dapat menentukan kemampuan membaca di

atas maka dapat disimpulkan yaitu dalam membaca terdapat beberapa

aspek diantaranya ada aspek keterampilan yang pertama bersifat

mekanis yang mencakup pengenalan bentuk huruf, pengenalan unsur-

unsur linguistic, pengenalan hubungan pola ejaandan bunyi, kecepatan

membaca ke taraf lambat, aspek keterampilan yang kedua bersifat

pemahaman yang mencakup memahami pengertian sederhana,

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

13

memahami makna, evaluasi atau penilaian, kecepatan membaca yang

fleksibel. Beberapa aspek yang menentukan dalam keterampilan

membaca yang telah di sebutkan maka diharapkan dapat membaca

dengan baik dan benar.

d. Faktor-faktor Membaca

Faktor-faktor yang dapat menentukan kemampuan membaca

menurut Tampubolon (1993: 241-143), yaitu:

1) Kompetensi kebahasan Penguasaan bahasa secara keseluruhan, terutama tata bahasa dan

kosa kata. 2) Kemampuan mata Keterampilan mata mengadakan gerakan-gerakan membaca yang

efisien. 3) Penentuan informasi fokus Menentukan lebih dahulu informasi yang diperlukan sebelum

mulai membaca pada umumnya dapat meningkatkan efisiensi membaca.

4) Teknik-teknik dan metode-metode membaca yaitu cara-cara membaca yang paling efisien dan efektif untuk menemukan informasi fokus yang diperlukan

5) Kebiasaan membaca Minat dan keterampilan membaca yang baik dan efisien, yang

telah berkembang dan membudaya secara maksimal dalam diri sendiri.

6) Fleksibilitas membaca Kemampuan menyesuaikan strategi membaca dengan kondisi

baca.

Berdasarkan faktor-faktor yang dapat menentukan kemampuan

membaca di atas maka dapat disimpulkan yaitu dalam membaca

terdapat beberapa faktor di antaranya ada kompetensi kebahasan,

kemampuan mata, penetuan informasi fokus, teknik-teknik dan metode-

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

14

metode, kebiasaan membaca, dan fleksibilitas membaca. Beberapa

faktor yang dapat menentukan kemampuan membaca yang telah di

sebutkan maka diharapkan dapat membaca dengan baik dan benar.

4. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review)

Pengertian metode SQ3R menurut Tarigan (1989: 174) adalah “salah

satu metode pengajaran membaca yang digunakan dalam kelas-kelas tinggi.

Metode ini merupakan gabungan dari beberapa teknik pengajaran membaca,

sesuai dengan butir namanya, metode ini terdiri atas lima langkah. Pada

awalnya langkah yang dilakukan dalam pembelajaran metode ini adalah:

a. Survey, yaitu dengan membaca dan berpikir tentang hal-hal yang bersifat penting seperti judul bab, pengantar ayat, paragraf penutup. Dalam hal ini siswa harus memiliki pandangan umum mengenai materi yang dipelajari. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan survey adalah sekitar 5 sampai 10 menit.

b. Question, yaitu pertanyaan yang merujuk pada apa yang telah kita lakukan pada proses survey. Fungsinya adalah agar kita terfokus pada apa yang akan kita baca.

c. Read, yaitu membaca secara menyeluruh dari awal sampai akhir. Dalam tahap ini apa yang muncul dari pertanyaan yang kita ajukan dalam diri sendiri seharusnya dapat terjawab, atau artinya tahap ini kita berusaha menjawab pertanyaan yang muncul pada tahap question.

d. Recite, yaitu tahap menceritakan kembali terhadap isi dari cerita yang telah dibaca berdasarkan rumusan-rumusan dari tahap pertanyaan. Kegiatan yang bisa dilakukan dalam tahap ini adalah semisal dengan membuat catatan kecil yang mencakup hal-hal penting.

e. Review, yaitu tahapan peninjauan kembali terhadap cerita yang telah dibaca. Dalam kegiatan ini bukan membaca lagi secara keseluruhan, tetapi hanya dilihat pada hal-hal yang dirasa penting, seperti judul dan sub-subnya ataupun gambar. Dibutuhkan waktu skeitar 5 menit guna upaya mengingat poin utama ataupun rincian pendukung.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

15

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah pembelajaran

dengan strategi membaca yang dapat mengembangkan hasil belajar siswa,

yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara

seksama dan cermat: Survey dengan mencermati teks cerita dan mencatat

menandai kata kunci atau hal yang menurutnya penting, Question dengan

membuat pertanyaan (mengapa, bagaimana, darimana) tentang teks cerita

yang sudah diberikan oleh guru, Read dengan membaca kembali teks cerita

dan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuatnya,

Recite dengan menceritakan kembali berdasarkan jawaban dari masing-

masing pertanyaan yang sudah dibuat, Review dengan mengulang kembali

teks cerita berdasarkan poin-poin pentingnya saja.

B. Penelitian yang Relevan

Peneliti terlebih dahulu meninjau penelitian sebelumnya, sebelum

melakukan penelitian. Peninjauan pada penelitian lain dapat dijadikan sebagai

bahan acuan dalam penelitian ini. Peninjauan pada penelitian yang lain sangat

penting dilakukan untuk mengetahui relevansi antara penelitian sebelumnya

dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

Hasil penelitian Yuli Windati (2008) yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Menulis Surat Pribadi Dengan Teknik SQ3R Di Kelas IV SD

Negeri 1 Sambeng Kulon Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas Tahun

Ajaran 2011/2012” menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar

menulis surat pribadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui teknik

Survey, Question, Read, Recite, and Review (SQ3R). Peningkatan tersebut dapat

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

16

dilihat di setiap siklusnya, nilai rata-rata kelas siklus I menunjukan angka 62,38

kemudian pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73,80.

Sedangkan siswa yang tuntas pada siklus I berjumlah 9 siswa (42,86 %) dan

mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 18 siswa (85,71 %). Berdasarkan

hasil penelitian di atas maka teknik Survey, Question, Read, Recite, and Review

(SQ3R) dapat meningkatkan hasil belajar menulis surat pribadi pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Sambeng Kulon

Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian menggunakan metode pembelajaran SQ3R selanjutnya

dilakukan oleh Ade Gunawan (2009) yang berjudul “Penerapan metode SQ3R

dapat meningkatkan sikap mandiri dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

membaca cerita pada siswa kelas V SD Negeri 2 Tejasari”. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas, pada penelitian ini ditunjukan dengan

metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan sikap mandiri dan prestasi

belajar siswa. Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri 2 Tejasari dengan

jumlah subyek penelitian 26 siswa. Metode pengumpulan datanya menggunakan

dokumentasi, tes, angket, dan observasi. Metode analisis data dapat

meningkatkan sikap mandiri dan prestasi belajar yakni dari siklus I ke siklus II

sebesar 35,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran SQ3R

dapat meningkatkan sikap mandiri dan prestasi belajar pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri 1 Tambaksari.

Penelitian yang telah dilakukan di atas dapat dijadikan tolak ukur dan

perbandingan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu terbukti metode

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

17

SQ3R dalam pembelajaran mampu meningkatkan sikap mandiri dan prestasi

belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian di atas juga terdapat

kesamaan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran

SQ3R, namun yang membedakan penelitian di atas dengan penelitian adalah

tujuan penelitian, dan subjek penelitian. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar materi membaca

melalui metode pembelajaran SQ3R di SD N 1 Tambaksari dan hanya

menggunakan satu kelas sebagai subjek penelitian yaitu kelas V yang berjumlah

25 siswa tahun ajaran 2015/2016.

C. Kerangka Berpikir

Guru sebagai input pelaksana proses pembelajaran harus mampu

menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan memungkinkan kodisi

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Metode pembelajaran klasikal

yang selama ini digunakan guru, terutama guru bahasa Indonesia pada siswa

kelas V SD Negeri 1 Tambaksari dikembangkan dan diperkaya dengan

memberikan nuansa permainan dalam pelaksanaannya. Hal tersebut perlu

dilakukan karena karakteristik siswa SD selalu saja masih ingin bermain

walaupun dalam situasi pembelajaran.

Meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai

cara, strategi, dan pendekatan, yang digunakan oleh guru guna mencapai tujuan

dan sarana pendidikan. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknik Survey,

Question, Read, Recite, and Review (SQ3R).

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016

18

Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir penelitian

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka berfikir di atas, maka

hipotesis tindakan adalah melalui metode pembelajaran SQ3R dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

V SD Negeri 1 Tambaksari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap.

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Metode pembelajaran

SQ3R

Prestasi Belajar Bahasa

Indonesia siswa rendah

Prestasi belajar Bahasa

Indonesia siswa meningkat

Siklus 1

Siklus 2

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Mia Rosiana Prasetyani, FKIP, UMP, 2016