bab ii landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/tsa-2012-0087...

25
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Informasi Arsitektur Informasi dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana menyusun (structuring), mengklasifikasi (classifysing) dan melakukan pelabelan (labelling) informasi agar orang mudah mengatur dan menemukannya. Menyusun termasuk didalamnya menentukan level kedalaman informasi (granularity) dan menentukan hubungan satu dengan lainnya. Mengklasifikasi adalah mengatur informasi dalam kategori-kategori dan keterhubungannya (semantik). Melakukan pelabelan artinya memberikan istilah yang dianggap representasi suatu atau sekelompok informasi/konsep. Sebagai sebuah disiplin ilmu, Arsitektur Informasi pun mempunyai beragam metode ilmiah (science). Arsitektur Informasi (AI) merupakan model konstruksi komprehensif atas data, proses bisnis, dan asset-aset teknologi informasi dalam perusahaan. AI menghadirkan pandangan berjangka panjang atas berbagai proses, sistem, dan teknologi yang berdasarkan suatu rancangan yang konsisten dan koheren sehingga proyek-proyek individu dapat menghasilkan sebuah kapabilitas daripada memenuhi kebutuhan secara instant. Suatu kerangka AI menghubungkan misi-misi organisasi, sasaran, dan tujuan proses bekerja serta infrastruktur yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.

Upload: donguyet

Post on 31-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

7  

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Arsitektur Informasi

Arsitektur Informasi dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni tentang

bagaimana menyusun (structuring), mengklasifikasi (classifysing) dan

melakukan pelabelan (labelling) informasi agar orang mudah mengatur dan

menemukannya. Menyusun termasuk didalamnya menentukan level

kedalaman informasi (granularity) dan menentukan hubungan satu dengan

lainnya. Mengklasifikasi adalah mengatur informasi dalam kategori-kategori

dan keterhubungannya (semantik). Melakukan pelabelan artinya memberikan

istilah yang dianggap representasi suatu atau sekelompok informasi/konsep.

Sebagai sebuah disiplin ilmu, Arsitektur Informasi pun mempunyai beragam

metode ilmiah (science).

Arsitektur Informasi (AI) merupakan model konstruksi komprehensif atas

data, proses bisnis, dan asset-aset teknologi informasi dalam perusahaan. AI

menghadirkan pandangan berjangka panjang atas berbagai proses, sistem, dan

teknologi yang berdasarkan suatu rancangan yang konsisten dan koheren

sehingga proyek-proyek individu dapat menghasilkan sebuah kapabilitas

daripada memenuhi kebutuhan secara instant. Suatu kerangka AI

menghubungkan misi-misi organisasi, sasaran, dan tujuan proses bekerja serta

infrastruktur yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

8  

2.2 Electronic Commerce

Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari kegiatan pembelian

dan penjualan, atau pertukaran produk, jasa, dan informasi melalui jaringan

komputer dan telekomunikasi, termasuk internet. Infrastruktur dari e-

commerce adalah jaringan komputer dan perangkat elektronik lainnya yang

tergabung dalam satu jaringan telekomunikasi. Dengan ini, pengguna dapat

mengakses informasi yang disimpan di beberapa tempat yang berbeda, dan

untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan pengguna lainnya yang berada

di tempat yang berbeda. Dengan pemakaian e-commerce, beberapa proses

transaksi yang tidak perlu dapat dipangkas. Sebuah situs e-commerce

berisikan sebuah katalog atau bahkan konsumen dapat membeli produk dan

jasa langsung dari situs tersebut hanya dengan menggunakan kartu kredit.

E – commerce dapat diklarifikasikan menjadi 2 segmen, yakni :

1. Segmen konsumen meliputi consumer-to-consumer (C2C) seperti

B2C commerce.

2. Segmen B2B meliputi transaksi yang dilakukan melalui supply chain.

B2B e-commerce merupakan dasar bagi perusahaan dalam kegiatan

pembelian, yang akan meningkatkan efisiensi prosesnya dan secara

jangka panjang dapat menurunkan biaya. Sehingga apabila suatu

perusahaan semakin memaksimalkan integrasi e-procurement dan

sistemnya secara langsung ke supply chain, dampaknya bagi

penurunan biaya dan peningkatan kinerja akan meningkat.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

9  

2.3 Peranan Electronic Commerce Dalam Dunia Bisnis

Electronic commerce telah menunjukkan perkembangan peranannya yang

terus meningkat dalam dunia bisnis, sebagai studi empiris baru – baru ini

dilakukan pada perusahaan – perusahaan Amerika dan Eropa menunjukan

bahwa electronic commerce meningkatkan kinerja usaha dalam organisasi

B2B baik dari segi total penjualan dan marjin laba bersih, meskipun bukti –

bukti yang menunjukkan bahwa mungkin melakukannya tidak langsung

(Avlonitis & Karayanni, 2000). Melihat kembali beberapa tahun yang lalu,

perusahaan mungkin bertanya sendiri apakah atau tidak untuk memindahkan

bisnis mereka ke internet. Saat ini, perusahaan tidak lagi bertanya pada diri

sendiri pertanyaan itu. Jawabanya sederhana : tidak ada ruang bagi

perusahaan untuk eksis tanpa berada di internet (Lichtenthal & Eliaz, 2003).

Goldmann Sachs memperkirakan bahwa mengunakan internet akan

mengurangi biaya pembelian di beberapa industri sebanyak 12,5%

(Ackerman, 2000).

Blackmond (Blackmond, 2000) menunjukkan bahwa munculnya e-

commerce telah menciptakan model baru untuk berbisnis terutama dalam

aspek alat pemasaran dan saluran. Dalam hal ini, penggunaan jaringan

komputer global atau internet telah menghasilkan pertumbuhan yang cepat

dari bisnis-ke-bisnis (B2B) perdagangan elektronik (e-commerce) yang pada

awal membuka oleh perusahaan atau disebut virtual “dot-com”. Dalam

perkembangan terakhir B2B juga berlanjut ketika fortune 500 yang juga

diterapkan e-commerce di daerah bisnis mereka (Webb, 2001). Forecast

Research memprediksikan bahwa pendapatan B2B melalui Internet akan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

10  

mencapai USD 2,7 triliun di tahun 2004, dari angka ini, penjualan B2B

memberikan kontribusi 17% dari total pendapatan yang diprediksi.

2.4 Electronic Business

Electronic Business (E-business) akan merubah bisnis tradisional secara

fundamental dan mendalam. E-business mampu merubah teknologi, proses,

struktur, dan budaya dari perusahaan. Terdapat 3 bagian dari e-business, yaitu

internet, intranet, dan extranet. Internet dengan identitas perusahaan yang

unik dapat meraih konsumen dan membangun customer relationship. Intranet

dengan informasi tunggal yang berfungsi untuk memberi kuasa bagi

karyawan, lebih cocok untuk perkantoran dan pekerja lapangan. Di lain sisi,

extranet digunakan untuk berhubungan dengan supplier untuk

mengintegrasikan hubungan bisnis.

E – business menyatukan permintaan dan supply chain secara online. E –

procurement akan mendukung e – business dalam supplier interface, supply

chain perusahaan, dan bisnis proses. Dalam hal ini, internet berperan sebagai

infrastruktur bagi supply chain dari awal hingga akhir dan berhubungan

dengan supplier melalui elektronik untuk mempersingkat waktu pengiriman

dan meningkatkan efektifitas level persediaan. Internet supply chain

management mampu memotong harga, mengurangi pembelian di luar

kontrak, dan melakukan proses pembelian secara langsung. Perubahan

banyak dari bisnis tradisional menjadi business-to-business memiliki banyak

keuntungan karena teknologi memungkinkan perubahan bisnis proses secara

dramatis.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

11  

2.5 Electronic Procurement

Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan

Electronic Procurement yang digunakan dalam tesis ini.

2.5.1 Procurement

Procurement / pengadaan adalah perolehan barang / jasa yang sesuai

pada biaya total kepemilikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan

pembeli dari segi kualitas dan kuantitas, waktu, dan lokasi. Perusahaan dan

badan publik sering mendefinisikan proses dimaksudkan untuk

mempromosikan kompetisi yang adil dan terbuka bagi bisnis mereka

sambil meminimalkan risiko penipuan dan kolusi.

2.5.2 Electronic Procurement

Electronic Procurement / E - Procurement adalah transaksi business-

to-business (B2B) / business-to-consumer (B2C) melalui internet maupun

sistem-sistem informasi dan jaringan lain, seperti Electronic Data

Interchange (EDI) dan Enterprise Resource Planning (ERP). Sebagai

sebuah bagian penting dari banyak situs B2B, e-procurement juga kadang

disebutkan oleh istilah-istilah lain misalnya supplier exchange. Secara

khusus, situs-situs web e-procurement memungkinkan user yang

memenuhi syarat dan terdaftar untuk mencari para pembeli atau penjual

barang dan jasa. Tergantung pada pendekatannya, para pembeli atau

penjual dapat menentukan harga atau mengundang tawaran. Transaksi-

transaksi dapat dimulai dan diakhiri. Pembelian yang sedang berjalan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

12  

dapat memenuhi permintaan customer untuk diskon jumlah atau

penawaran khusus. Software e-procurement memungkinkan otomatisasi

beberapa pembelian dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang

berpartisipasi berharap dapat mengendalikan inventori-inventori secara

lebih efektif, mengurangi biaya pembelian agen, dan meningkatkan siklus

manufaktur. E-procurement diharapkan dapat diintegrasikan dengan tren

Supply Chain Management yang terkomputerisasi.

Manfaat E-Procurement :

Adapun manfaat dari e-procurement adalah :

1. Meraih supplier lebih global

2. Memotong langkah – langkah proses dengan menghemat transaksi

menggunakan kertas dan proses persetujuan

3. Melakukan proses procurement secara langsung

4. Merubah kegiatan procurement secara manual menjadi strategi

5. Mempersingkat proses negoisasi

6. Pemesanan secara self-service mengijinkan pembeli untuk melacak

pembeliannya dan bernegoisasi dengan harga yang lebih baik

7. Kemampuan untuk menurunkan biaya material dan mengalokasikan

sumber daya dengan lebih cepat.

2.5.3 Electronic Requisition

Sejak internet menyediakan fasilitas biaya rendah yang

memungkinkan pengguna untuk mengakses pasar secara global dan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

13  

bertemu supplier baru, e – requisition cocok bagi pembeli untuk membeli

produk dengan mengundang beberapa supplier yang sesuai dengan

persyaratan. Ini akan merubah sistem tradisional penjual dalam membuat

request of quotation (RFQ) melalui telepon, faksimili, atau e-mail. Dalam

e – requisition, pembeli mencantumkan RFQ di internet dan mengizinkan

semua supplier di dunia untuk berpartisipasi dalam memberi penawaran

harga mereka.

Dengan proses RFQ yang dilakukan melalui e-requisition,

keuntungan bagi pembeli adalah mereka dapat menerima harga penawaran

terbaik, infrastruktur berbiaya rendah, akses informasi yang detail, dan

mudah dalam pelacakan.

2.5.4 Electronic Bidding

Pelelangan adalah suatu model pertukaran, dimana pembeli

mengundang supplier untuk mengikuti lelang. Biasanya, penjual dengan

harga terendah yang akan memenangkan lelang.

Lelang dilakukan oleh procurement professional ketika

membutuhkan barang atau jasa tapi tidak tercantum dalam kontrak atau

jika perlu melakukan negoisasi atau negoisasi ulang.

Electronic bidding (e-bidding) memungkinkan pembeli untuk

menangkap pasar lebih luas, untuk memberi banyak pilihan atau supplier,

untuk memperbaharui pengetahuan tentang pasar dan untuk membuat

harga yang kompetitif. Semua keuntungan ini berdampak bagi efisiensi

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

14  

prosedur administrasi, menghemat biaya dan waktu, dan memberi

keputusan yang lebih baik bagi pembelian.

2.5.5 Electronic Purchase Order

Dalam procurement, purchasing adalah tahap vital dimana terjadi

transakasi antara pembeli dengan supplier. Proses ini menjadi penting

karena dapat dianggap sebagai fungsi manajemen dari procurement.

Purchase Order (PO) merupakan dokumen komersil yang dikeluarkan

untuk supplier yang berisi spesifikasi lengkap akan barang atau jasa yang

akan disediakan oleh supplier. Selain mencantumkan jenis, jumlah, dan

harga yang disetujui antara kedua belah pihak, PO juga mencantumkan

syarat dan kondisi untuk waktu dan teknis pengantaran barang atau jasa

tersebut.

Tujuan purchasing adalah :

1. Untuk menekan economy supply akan barang, jasa, dan pemasok,

untuk mempertahankan bisnis perusahaan.

2. Untuk meningkatkan profit dengan melakukan fungsi pengontrolan

biaya.

E-PO mampu mengirim surat permintaan ke supplier yang

ditunjuk, sesuai pemenang e-bidding, melalui internet. Proses pemesanan

elektronik mampu menghemat biaya tenaga kerja, sehingga Departemen

Pembelian dapat membuat pemesanan lebih banyak dengan sumber daya

yang sama. Prosedur pembelian otomatis akan meningkatkan keakuratan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

15  

sehingga kesalahan transkrip dapat dihindari dan dapat menurunkan

tingkat kesalahan pemesanan.

2.5.6 Electronic Maintenance Repair Overhaul

Electronic Maintenance Repair Overhaul / e-MRO adalah sebuah

software yang dapat menghasilkan dan mengirim pesanan pembelian

untuk pemeliharaan, perbaikan dan perlengkapan operasional untuk

memungkinkan kelancaran proses produksi. Ketika perbaikan diperlukan

untuk komponen dari sebuah jalur produksi, pemesanan melewati e-

MRO dapat mengurangi waktu pengerjaan.

Pemesanan melalui e-MRO memiliki manfaat terbesar bagi mesin

produksi otomatis yang menggunakan alat pengontrolan berdasarkan

angka. Tidak sedikit alat mesin otomatis dapat menjalankan pemeriksaan

diri sendiri secara berkala, memberikan pesan kepada operator melalui

SMS (Short Message Service) yang dikirimkan melalui telepon selular

apabila ada beberapa komponen yang mengalami kerusakan dan

membutuhkan perbaikan. Selain dapat memberikan pesan singkat berupa

SMS (Short Message Service) kepada operator, software ini dapat

menghasilkan pemesanan melalui e-MRO untuk memesan komponen

komponen pengganti.

2.6 Membangun Hubungan Pelanggan Melalui Internet

Penggunaan internet sebagai alat CRM telah diadopsi oleh banyak

perusahaan yang menyadari manfaat dan kedua pentingnya dan dampak dari

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

16  

internet dengan meletakkan sebuah website perusahaan yang dilengkapi

dengan layanan memadai untuk meningkatkan daya saing. Perusahaan

tingkatan atas yang menyadari pentingnya dan dampak internet pada strategi

bisnis mereka telah disesuaikan model bisnis tradisional untuk menyertakan

layanan internet.

Fitur standar yang disediakan melalui situs web perusahaan biasanya

antara on-line pembelian produk dan interaksi on-line. Dalam situasi ini,

sering situs yang dirancang untuk menyesuaikan berbagai segmen atau jenis

pengunjung individu, yaitu, siswa, guru, pelanggan bisnis kecil, dll.

Segmentasi pengunjung adalah bertujuan untuk fokus pada nilai tambah dari

pengunjung terhadap bisnis perusahaan. Segmentasi di website perusahaan

mendukung perusahaan untuk menawarkan layanan spesifik yang cocok

dengan kebutuhan pengunjung berdasarkan segmentasi. Dalam rangka untuk

menyederhanakan website yang kompleks bagi para pengunjung, beberapa

perusahaan menawarkan halaman – halaman pra – format berdasarkan

keinginan para pengguna. Usaha ini bertujuan untuk menyediakan akses

website yang mudah dimana hal ini dapat membantu dalam mempertahankan

kesetiaan para pengunjung dan menjaga hubungan yang dimana dapat

digunakan dan dieksploitasi untuk tujuan dari bisnis daripada perusahaan itu

tersendiri.

Penggunaan internet oleh perusahaan untuk meningkatkan peluang

pemasaran yang tersedia dengan pengguna online dieksploitasi melalui

layanan “Internet Khusus” seperti fitur yang menyediakan barang – barang

yang ditawarkan berkurang hanya untuk kepada pelanggan on-line. Layanan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

17  

internet lainnya yang dicapai melalui layanan e-mail untuk pengguna

terdaftar yang memperingatkan mereka dari produk yang akan datang,

sehingga membuat permintaan pelanggan untuk produk baru sebelum rilis.

2.7 B-2-B Perusahaan

Perusahaan yang menggunakan pendekatan bisnis menawarkan belanja B-

2-B secara online hanya kepada para pelanggan pre-approved, pre-registered.

Pengunjung biasa hanya dapat melakukan pembelian dan penawaran dari

produk perusahaan secara terbatas tanpa informasi harga yang diberikan.

B2B adalah kegiatan business-to-business yang dilakukan melalui internet.

B2B bisa didorong dengan kemajuan teknologi internet, kerja sama antar

industri, mempermudah aplikasi teknologi, meningkatkan dampak B2B

dalam hal aplikasi dan pengurangan biaya.

Ada 7 faktor pengendalian B2B, yakni : meningkatkan kompetisi dan

globalisasi, mengembangkan interaksi, peluang finansial, efisiensi dan

pengurangan biaya, meraih pangsa pasar yang lebih luas, kebutuhan real-

time, pajak dan undang – undang.

Salomon, Smith, Barney (2000) membagi perusahaan B2B menjadi 3

kategori, yakni : vertikal B2B, horisontal (fungsional) B2B, dan B2B enabler.

Vertikal B2B adalah sektor industri yang menyediakan produk, jasa atau

distribusi ke berbagai industri. Sedangkan B2B enabler menyediakan

pendukung bagi kedua tipe B2B di atas. Pasar B2B dengan e-commerce

diperkirakan akan menciptakan pendapatan yang potensial karena dapat

meningkatkan efisiensi melalui kegiatan bisnis via web.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

18  

2.8 B-2-C Perusahaan

Sebaliknya bagi perusahaan yang menggunakan penawaran B-2-C

pendekatan bisnis, pengunjung umum mendapatkan pandangan yang lebih

luas dari perusahaan dan dari informasi produk yang ditawarkan. Belanja

secara online yang tersedia ditawarkan bagi para pengunjung yang memiliki

kartu kredit pribadi. Promosi yang disesuaikan dengan kelompok pelanggan,

biasanya dikelompokan berdasarkan umur, jenis kelamin atau pekerjaan.

Produk terkait secara otomatis disarankan sekali disaat para pelanggan sudah

memulai memilih barang yang ada di toko.

Selanjutnya, ketika query untuk informasi produk perusahaan, pelanggan

dapat menggunakan katalog on-line atau download versi softcopy. Satu

keuntungan jelas dari katalog on-line selama satu tradisional adalah bahwa

pelanggan dapat memilih tingkat yang diinginkan, detail produk, dan harga

yang sesuai.

2.9 Analisis Value Chain

Untuk memetakan setiap aktivitas bisnis yang ada dalam PT Smooth Jaya

Mandiri dilakukan analisa dengan menggunakan value chain analysis

menggambarkan setiap aktivitas yang terdapat dalam perusahaan atau yang

terkait untuk menganalisa kekuatan dalam perusahaan tersebut. Diilhami

oleh pemikiran Michael Porter, yang memaparkan bahwa aktivitas dalam

perusahaan terbagi menjadi dua :

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

19  

1. Primary Activities, semua yang berkaitan secara langsung dengan

proses pembuatan dan pemberian sebuah produk (contoh : perakitan

komponen).

2. Support Activities, yakni semua yang tidak terkait secara langsung

terlibat dalam proses produksi, namun dapat meningkatkan efektifitas

dan efesiensi (contoh : Pengembangan sumber daya). Jarang bagi

perusahaan untuk melakukan setiap kegiatan baik yang utama

maupun pendukungnya.

Value chain analysis merupakan salah satu cara untuk mengindentifikasi

bagian-bagian aktivitas mana yang dapat dilakukan secara baik menjadi core

business dan bagian-bagian mana yang dapat diserahkan kepada pihak lain

(outsourced).

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

20  

Primary Activities

Primary

Activity

Deskripsi

Inbound

logistics

Setiap aktivitas yang berfokus pada penerimaan dan penyimpanan

material dari pihak luar

Operations Manufaktur dari produk dan layanan, dimana terdapat proses

perubahan material input menjadi hasil output (produk)

Outbound

logistics

Setiap aktivitas yang berkenaan dalam pelayanan kepada

pelanggan

Marketing

and sales

Merupakan aktivitas yang menginformasikan kepada pembeli atau

pelanggan mengenai produk dan layanan yang dipasarkan

Service Setiap aktivitas yang berkenaan dengan perawatan untuk menjaga

performansi dari produk setelah dipasarkan

Tabel 2.1 Tabel Value Chain Primary Activity

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

21  

Support Activities

Support activities meliputi:

Support

Activities

Deskripsi

Procurement Berfokus pada hubungan kebutuhan sumber daya dengan bisnis

Human

Resource

Management

Aktivitas yang berfokus pada perekrutan, pengembangan motivasi,

dan pemberian penghargaan kepada armada bisnis (sumber daya

manusia)

Technology

Development

Aktivitas yang berfokus pada pengaturan informasi dan

perlindungan pengetahuan

Infrastructure Berfokus pada sistem pendukung secara luas meliputi fungsional

keuangan, perencanaan, quality control, serta general senior

management

Tabel 2.2 Tabel Value Chain Support Activity

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

22  

Langkah didalam Value Chain Analysis :

Value chain analysis dapat dipecah menjadi tiga tahapan, yakni :

1 Menentukan aktivitas kunci (core business) dari setiap bagiannya dalam

perusahaan;

2 Menentukan potensi nilai tambah melalui cost advantage atau differentiation,

serta mengidentifikasi aktivitas perusahaan saat ini di dalam kompetisi dengan

perusahaan lain;

3 Menentukan strategi secara terus-menerus yang dibangun untuk mendukung

setiap aktivitas dalam menghadapi kompetisi yang ada

Gambar 2.1 Bagan Value Chain ( acuity market intelligence )

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

23  

2.10 Business Process Improvement

Menurut Susan Page (2010), BPI dapat meningkatkan kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan, menghilangkan kesalahan, mengidentifikasi

peluang untuk menghasilkan proses yang lebih efektif dan efisien, membantu

dalam mempelajari proses end-to-end untuk bagian baru dari suatu proses

bisnis, membuat hubungan yang jelas antara departemen,menjelaskan peran

dan

tanggung jawab masing-masing, meningkatkan produktivitas departemen dan

menghilangkan redundansi.

Business Process Improvement yang dikelola dengan baik pada umumnya

mempunyai karakteristik diantaranya adalah process owner, yaitu orang yang

bertanggung jawab atas performansi suatu proses, adanya batasan,

pertanggungjawaban, prosedur, tugas kerja yang jelas dan terdokumentasi,

atrget yang berhubungan dengan pelanggan dan waktu siklus yang diketahui.

Perbaikan proses bisnis ini memiliki sasaran sebagai berikut:

1. Membuat proses efektif, mengeluarkan hasil yang diinginkan.

2. Membuat proses efisien, meminimasi sumber yang digunakan.

3. Membuat proses adaptif, dapat beradaptasi terhadap perubahan

kebutuhan pelanggan dan bisnis.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

24  

2.11 TOGAF dan Zachman Framework

Proses integrasi e-Procurement dapat dilakukan dengan terlebih dahulu

membuat arsitektur informasi hasil dari kombinasi ADM TOGAF dan ZF.

Zachman Framework dipengaruhi oleh sejumlah prinsip arsitektur dan

mencanangkan serangkaian deliverables untuk menciptakan arsitektur

informasi. Sementara ADM TOGAF merekomendasikan cara mendefinisikan

prinsip-prinsip dan menghadirkan beragam deliverable yang mungkin

berdasarkan pada kebutuhan dan sasaran spesifik perusahaan.

Dengan menggunakan metode di atas diharapkan memberikan kemudahan

bagi PT. Smooth Jaya Mandiri untuk melakukan perencanaan arsitektur dan

implementasi sistem pengadaan dari sistem informasi yang kini ada hingga

tercapai sistem yang terintegrasi secara baik, sehingga membuktikan manfaat

yang diperoleh atas aplikasi pengadaan MRO menggunakan kedua kerangka

untuk mencapai tujuan akhir yakni suatu solusi e-Procurement yang adaptif

dan terintegrasi secara penuh.

Menurut Boyce Bernard dalam bukunya “TOGAF 100 success factors” , 

Bekerja dengan TOGAF dan Kerangka Zachman selalu dapat dikatakan

sebanding dengan tabel periodik. Hal ini karena seperti atom yang dapat

ditemukan dalam tabel periodik, sel-sel yang sama dapat ditemukan di

Kerangka Zachman hanya saja digunakan dalam mendukung perusahaan.

Dalam kerangka tersebut, kita akan menemukan banyak kolom yang benar-

benar memiliki urutan yang logis tetapi memiliki nilai yang kurang penting.

Sebaliknya, TOGAF melayani abstraksi sebagai nilai unik aktual pada

perusahaan itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kompleksitas

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

25  

yang mungkin ada di dalam model yang berbeda yang dibangun di sekitarnya.

Sel model, atau model primitif, hanya dapat menjadi satu variabel. John

Zachman mengatakan bahwa model ini primitif tetapi sangat penting dalam

rangka untuk reusability dari perusahaan itu sendiri.

Selain itu, kesamaan yang dapat ditemukan di perusahaan yaitu model

primitif juga dapat dianggap sebagai salah satu elemen

arsitektur.

Detail yang terlibat dalam Kerangka Zachman sangat lengkap. setiap sel

memiliki satu detail atau satu baris, sebagai pekerjaan / proses yang membuat

hal tersebut sangat fungsional. Hal ini juga memastikan setiap alignment

memiliki tujuan yang berbeda dari setiap pemilik dari perusahaan, yang

kemudian yang terbaik dari alignment dapat diwakili oleh baris kedua yang

terdapat dalam kerangka kerja dan segala sesuatu akan dilaksanakan sebagai

syarat untuk membangun perusahaan itu sendiri. Maka langkah yang akan

dilakukan adalah membangun arsitektur TOGAF yang kemudian akan

ditransformasikan kedalam kerangka detail Zachman Framework.

2.11.1 TOGAF

TOGAF adalah kerangka kerja arsitektur – Terbuka yang

dikembangkan Grup Arsitektur Framework. TOGAF adalah alat untuk

membantu dalam produksi, penerimaan, penggunaan, dan pemeliharaan

arsitektur perusahaan. Hal ini didasarkan pada sebuah iterative model

proses yang didukung oleh praktek-praktek terbaik dan satu set yang

dapat digunakan kembali yang ada dalam sebuah arsitektur aset.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

26  

TOGAF dikembangkan dan dikelola oleh The Open Group

Architecture Forum. Versi pertama dari TOGAF, yang dikembangkan

pada tahun 1995, didasarkan pada Kerangka Arsitektur Informasi Teknis

Manajemen (TAFIM) Departemen Pertahanan AS. Mulai dari fondasi,

Grup Arsitektur Forum Terbuka ini telah mengembangkan versi berturut-

turut TOGAF di interval teratur dan diterbitkan setiap satu di situs web

publik Open Group (www.opengroup.org) . TOGAF yang terakhir

dikembangkan adalah TOGAF 9.

TOGAF 9 pertama kali diterbitkan pada Januari 2009. TOGAF 9

dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai perusahaan yang

memiliki perbedaan arsitektur. Kunci TOGAF adalah Metode

Pengembangan Arsitektur (Architecture Development Method / ADM )

yang digunakan untuk mengembangkan arsitektur perusahaan yang

memenuhi kebutuhan bisnis.

TOGAF 9 meliputi pengembangan empat domain arsitektur sebagai

himpunan bagian dari suatu arsitektur enterprise secara keseluruhan.

Berikut adalah empat domain arsitektur TOGAF:

Tipe arsitektur Deskripsi

Arsitektur Bisnis Strategi bisnis, governance, organisasi,

dan kunci proses bisnis.

Data Arsitektur Struktur data organisasi secara fisik dan

logis

aset dan sumber daya manajemen data.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

27  

Arsitektur aplikasi Sebuah blueprint untuk sistem aplikasi

individu untuk

dikerahkan,melakukan interaksi, dan

menghubungkan ke

proses bisnis inti organisasi.

Teknologi Arsitektur Kemampuan software dan hardware

yang diperlukan untuk mendukung

penyebaran bisnis, data, dan aplikasi

layanan. termasuk didalamnya

infrastruktur TI, middleware, jaringan,

komunikasi, pengolahan, dan standar

awal.

Tabel 2.3 Domain Arsitektur yang Didukung oleh TOGAF

Terdapat 7 bagian utama dalam dokumen TOGAF yaitu:

1. Bagian I - Pendahuluan

• Pengenalan konsep – konsep kunci dari arsitektur perusahaan dan

pencapaian TOGAF

• Berisi definisi istilah yang digunakan

• Berisi catatan rilis dari rincian perubahan antara versi terakhir dan

versi TOGAF sebelumnya

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

28  

2. Bagian II - Pengembangan Metode Arsitektur

• Menjelaskan pendekatan Metode Pengembangan Arsitektur (ADM)

TOGAF yang dijelaskan langkah demi langkah untuk

mengembangkan suatu arsitektur enterprise

3. Bagian III - Pedoman ADM dan Teknik

• Kumpulan pedoman dan teknik yang tersedia untuk digunakan dalam

menerapkan TOGAF dan ADM TOGAF

4. Bagian IV – Konten Arsitektur Framework

• Menjelaskan isi kerangka kerja TOGAF, termasuk metamodel

terstruktur untuk arsitektur, penggunaan blok bangunan arsitektur

yang bisa digunakan kembali, dan kajian khas deliverance arsitektur

5. Bagian V - Enterprise Continuum & Tools

• Membahas taksonomi yang tepat sebagai alat untuk mengkategorikan

dan menyimpan output kegiatan arsitektur dalam perusahaan

6. Bagian VI - Model Referensi TOGAF

• Menyediakan pilihan model referensi arsitektur, termasuk Yayasan

Arsitektur TOGAF, dan Refrence Model Infrastructur Informasi

Terpadu (III-RM)

7. Bagian VII – Kemampuan Arsitektur Framework

• Membahas organisasi, proses, keterampilan, peran, dan tanggung

jawab yang diperlukan untuk mendirikan dan mengoperasikan fungsi

arsitektur di dalam perusahaan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

29  

2.11.2 Zachman Framework

Kerangka Zachman untuk Enterprise Architecture, kadang-kadang

hanya disebut sebagai "Zachman Framework", telah menjadi standar

untuk mengklasifikasikan kerangka yang dapat dikembangkan didalam

arsitektur enterprise. Bentuk dari zachman framework adalah struktur

yang logis untuk mengelompokkan dan mengatur artefak desain suatu

perusahaan yang signifikan terhadap manajemen. Hal ini menguntungkan

pada skema klasifikasi yang ditemukan dalam disiplin lebih dewasa pada

arsitektur / konstruksi dan rekayasa / manufaktur, yang digunakan untuk

mengelompokkan dan mengatur desain artefak yang berkaitan dengan

produk fisik yang kompleks seperti bangunan atau pesawat terbang.

Zachman Framework memiliki bentuk yang lebih mengarah kepada

sebuah taksonomi. Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein

yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan.

Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal

berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu yang dalam hal ini zachman

framework dikelompokan menjadi enam pertanyaan yaitu :

“what”,”when”,”where”,”who”,”why”,dan “how”.

Zachman mengadopsi skema klasifikasi untuk desain dan

konstruksi sistem informasi.

Kerangka Zachman terdiri dari 6x6 matriks.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

30  

Gambar 2.2 Matriks Zachman Framework ( opengroup.org )

Kolom diatas mewakili berbagai aspek perusahaan yang dapat

digambarkan atau dimodelkan, dan baris mewakili berbagai sudut pandang

dari mana aspek dapat diuraikan. Jadi setiap sel yang terbentuk oleh

persimpangan dari kolom dan baris mewakili satu aspek dari perusahaan

dimodelkan dari sudut pandang tertentu.

Keenam sudut pandang adalah:

1. Sudut pandang Lingkup (kontekstual) - bertujuan untuk perencana

2. Sudut pandang Model Usaha (Konseptual) - bertujuan untuk

pemilik

3. Sudut pandang Sistem (Logical) - bertujuan untuk perancang

4. Sudut pandang Teknologi (Fisik) – bertujuan untuk builder

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0087 2.pdf8 2.2 Electronic Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah proses dari

31  

5. Sudut pandang Representasi detail (Out-of-context) - bertujuan

untuk subkontraktor

6. Sudut pandang fungsi Enterprise