bab ii landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/tsa-2012-0022...

27
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E – Governance Pengertian E- Governance adalah kinerja pemerintahan melalui media elektronik dalam rangka memfasilitasi proses kinerja secara efisien, cepat dan transparan sehingga dapat menyebarkan informasi kepada warga dan juga memfasilitasi saluran komunikasi elektronik dari warga kepada pemerintah mencakup penggunaan TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi ) untuk melakukan berbagai kegiatan dalam pemerintahan. (ARC_11thReport_Ch2.pdf) [4]). Didalam E – Governance terdapat E- Government yang memiliki cangkupan lebih kecil terhadap masing masing instansi pemerintahan. 2.2 E Government Pengertian E – Government dalam penelitian ini mengacu kepada jurnal berjudul “ Making Sense of E – Government Implementation”yaitu Kegiatan kepemerintahan yang menggunakan alat - alat teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan layanan publik yang lebih baik kepada masyarakat, bisnis, entiti pemerintah (termasuk didalamnya pegawai pemerintah) Selain itu, terdapat banyak definisi dari E – Government yang dilakukan oleh banyak penelitian dan jurnal, diantaranya sebagai berikut :

Upload: ledang

Post on 02-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 E – Governance

Pengertian E- Governance adalah kinerja pemerintahan melalui media

elektronik dalam rangka memfasilitasi proses kinerja secara efisien, cepat dan

transparan sehingga dapat menyebarkan informasi kepada warga dan juga

memfasilitasi saluran komunikasi elektronik dari warga kepada pemerintah

mencakup penggunaan TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi ) untuk

melakukan berbagai kegiatan dalam pemerintahan. (ARC_11thReport_Ch2.pdf)

[4]). Didalam E – Governance terdapat E- Government yang memiliki cangkupan

lebih kecil terhadap masing masing instansi pemerintahan.

2.2 E Government

Pengertian E – Government dalam penelitian ini mengacu kepada jurnal

berjudul “ Making Sense of E – Government Implementation”yaitu Kegiatan

kepemerintahan yang menggunakan alat - alat teknologi informasi dan

komunikasi untuk melakukan layanan publik yang lebih baik kepada masyarakat,

bisnis, entiti pemerintah (termasuk didalamnya pegawai pemerintah)

Selain itu, terdapat banyak definisi dari E – Government yang dilakukan

oleh banyak penelitian dan jurnal, diantaranya sebagai berikut :

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

8  

Tabel 2.1 : Definisi E – Government

Penulis Definisi

Cook et. Al (2002) E – Government memiliki empat

dimensi dalam hubungannya dengan

fungsi dan kegiatan kepemerintahan :

E- Services (mengirim informasi secara

elektronik/ online), E – Management

(menggunakan ICT untuk

meningkatkan manajemen dan

komunikasi di internal atau luar struktur

kepemerintahan), E – Democracy

(menggunakan ICT untuk mendapatkan

partisipasi masyarakat dalam kegiatan

demokratis), dan E – Commerce

(transaksi online dari kebutuhan dan

layanan)

Bhatnagar (2002) Membagi dan melayani masyarakat dan

bisnis dengan tujuan mengurangi

korupsi, mengurangi waktu dan biaya,

dan meningkatkan transparansi.

West (2001, p.863) Pengiriman informasi kepemerintahan

dan layanan online melalui internet atau

perlengkapan digital lainnya.

World Bank (2002) Menggunakan ICT untuk mengubah

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

9  

dan meningkatkan hubungan antara

pemerintah, masyakarat bisnis dan unit

kepemerintahan lainnya.

Deloitte Research (2000) Menggunakan teknologi untuk

pelayanan masyarakat, bisnis dan

pegawai yang lebih baik

2.2.1 Kategori E – Government

Menurut Al –seibie dan Irani, Interaksi yang terhubung menggunakan E –

Government bisa dibagi sebagai berikut :

1. G2C (Government to citizen)

2. G2B (Government to business)

3. G2G ( Government to Government)

4. G2E (Government to Employee)

Kategori diatas didefinisikan sebagai berikut :

1. G2C (Government to citizen)

Fokus utama dari ketgori ini adalah hubungan antara pemerintah dan

masyarakat. Misi dari E – Government adalah menyediakan dukungan

untuk masyarakat dimanapun dan kapanpun dengan melakukan

layanan online seperti melakukan layanan pencari kerja secara onlie,

mencari kontal detail dari departemen atau memungkinkan masyarakat

untuk berpartisipas dalam proses membuat keputusan seperti pemilu.

2. G2B (Government to business)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

10  

Fokus utamanya adalah seluruh transaksi elektronik antara pemerintah

dan bisnis organisasi. Bisnis sama seperti masyarakat melakukan

transaksi dengan pemerintah. Seperti membayar pajak iklan, reklame,

air, atau admnistrasi .

3. G2G ( Government to Government)

Fokus utama dari kategori ini adalah hubungan antara pemerintah itu

sendiri (internal organisasi), atau antara pemerintah, agensi pemerintah

atau fasilitas komunikasi antara kantor pemerintah yang berbeda lokasi

4. G2E (Government to Employee)

Fokus utama dari kategori ini adalah produktivitas dari kedua

pemerintah dan pegawainya dengan mampu menyusun interaksi yang

lebih efektif kedepannya. Layanan G2E termasuk informasi dalam

aturan pemerintah, kebijakan dah hak sipil.

Dari berbagai macam kategori diatas, maka G2C dan G2E

mempresentasikan hubungan antara pemerintah dan individual

sedangkan yang lainnya mempresentasikan pemerintah dan organisasi.

E – Government dapat digolongkan dalam empat tingkatan, yaitu :

1. Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui

website.

2. Tingkat kedua adalah interaksi antara masyarakat dan kantor

pemerintahan melaui e-mail.

3. Tingkat ketiga adalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi

dengan kantor pemerintahan secara timbal balik.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

11  

4. Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana

masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor

pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian database bersama.

Menurut Richard heeks, tujuan dari E – Government merupakan

perpaduan dari kumpulan ICT ( Informasi komunikasi dan Teknologi ), sehingga

dengan perkembangan teknologi membuat suatu koneksi digital yang baru yaitu :

1. E – Government akan menghubungkan antar departemen

2. Menghubungkan antar pemerintahan dan masyarakat

3. Menghubungkan antar pemerintahan dan bisnis

4. Menghubungkan melalui dan antara komunitas, sosial dan perkembangan

ekonomi

Sehingga Heeks memberikan saran fokus dari E – Government adalah e-

administration, pelayanan masyarakat ( e services) dan e society.

2.3. Keuntungan E - Government :

Beberapa dibawah ini merupakan beberapa keuntungan menggunakan E –

Government, yaitu :

1. Membuat lingkungan bisnis yang lebih baik

2. menguatkan tata pemerintahan yang baik dan memperluas jangkauan

publik

Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat

disediakan 24 jam sehari tanpa harus menunggu dibukanya kantor.

Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

12  

ke kantor pemerintahan, Peningkatan hubungan antara pemerintah,

pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi)

maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih

baik.Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari

kesemua pihak.

3. meningkatkan produktivitas dan pemerintahan yang efisien

a. meningkatkan produktifitas staff pemerintahan, mengurangi

penggunaan kertas, meningkatkan kapasitas untuk perencanaan

manajemen dengan pemerintah, meningkatkan pendapatan, dan

menemukan fakta bahwa akan membuat proses menjadi lebih

mudah dan tentu saja mengurangi korupsi.

b. Meningkatkan penyimpanan uang pada jangka panjang. Pada

jangka pendek, maka akan akan mengeluarkan biaya untuk proses

implementasinya termasuk didalamnya SDM yang berkualitas.

c. Mengarahkan pengoperasian pemerintah. Banyak proses kerja

pemerintah yang bercampur aduk antara satu dengan yang lainnya.

Dengan adanya ICT didalam pemerintahan maka akan mengurangi

prosedur yang tidak bermanfaat.

4. meningkatkan kualitas kehidupan

ICT dalam pemerintahan akan membuat pemerintah bisa memiliki daya

jangkau masyarakat yang luas, misalnya dalam partisipasi pada proses

politik, melayani kebutuhan publik. Karena Tujuan dari E – Government

adalah interaksi antara 3 aktor dalam masyarakat yaitu pemerintah,

masyarakat, dan bisnis (Aicholzer,Schmultzer, 2000).

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

13  

Selain keuntungan diatas, terdapat keuntungan lain apabila melakukan

menerapkan implementasi E – Government, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.2. Tabel Keuntungan Implementasi E-Government

Dari tabel diatas keuntungan dibagi menjadi 2 grup yaitu yang berorientasi

pemerintah dan berorientasi bisnis dan masyarakat. Dari perspektif pemerintah,

salah satu keuntungan E – Government adalah meningkatkan efisiensi adinistrasi.

E Government juga bisa meningkatkan proses layanan dan bisa melakukan

layanan 24/7. Dengan adanya fasilitas pertukaran informasi antara departemen

pemerintah, E Government akan meningkatkan efektifitas kebijakan pemerintah

dalam kebijakan area utama seperti pendidikan, kesehatan atau keselamatan

masyarakat.

Perspektif Keuntungan Sumber

Government Mengurangi waktu Error Penghematan waktu dan uang Meningkatkan kualitas layanan Meningkatkan persaingan ekonomi Meningkatkan akuntabilitas

(Liao and Cheung, 2002; Leitner, 2003; Capgemini,2004; Foley, 2008; UN, 2001; IDABC, 2005)

Citizen and Business

Layanan yang available 24/7 Meningkatkan pasrtisipasi masyarakat dalam proses membuat keputusan Meningkatkan transparansi

(Carbo & williams, 2004; Reynolds & Regio 2001; Cook et al.,2002;IDABC, 2005;seifert, 2003)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

14  

2.4. Pemodelan dari Tahap Implementasi E - Government

2.4.1. Howard Model

Howard mendefinisikan langkah dalam penerapan E – Government

terdiri dari 3 bagian, yaitu publikasi, interaksi dan transaksi (Howard 2001).

1. Langkah publikasi : informasi tentang kegiatan pemerinatahan secara

online

2. Langkah interaksi : masyarakat mampu memiliki interaksi sederhana

dengan pemerintah seperti mengirim email atau “chat room”.

3. Langkah transaksi : menyediakan layanan masyarakat dengan transaksi

menggunakan internet seperti pembayaran lisensi dan permit.

2.4.2. Chandler and Emanuel Model

Chandler dan emanuel model membagi implementasi E –

Government didalam 4 langkah, yaitu :

1.langkah informasi : melayani layanan servis online komunikasi 1 arah

antara pemerintah dan masyarakat

2.langkah interaksi : interaksi sederhana antara masyarakat dan pemerintah.

3.Langkah transaksi : layanan yang memiliki kegunaan transaksi antara

masyarakat dan pemerintah.

4.Langkah Integrasi : layanan integrasi yang menghubungkan agensi dan

departemen pemerintah.

2.4.3. Layne and Lee Model

Layne dan Lee membagi implementasi E – Government menjadi 4

langkah yaitu :

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

15  

1. Langkah Katalog : membuat website, membuah informasi pemerintah dan

layanan secara online

2. Langkah Transaksi : langkah yang masyarakat berinteraksi dengan

pemerintah secara elektronik.

3. Langkah Vertikal : berfokus kepada integrasi yang terdapat pada beberapa

level.

4. Langkah Integrasi horizontal : berfokus kepada integrasi layanan

pemerintah untuk berbagai fungsi secara horizontal secara vertikal.

Gambar 2.1. Layne and Lee Model

2.4.4. United Nation DPEPA Model

United nation (divisi untuk publik ekonomi dan publik administrasi)

membagi E – Government melalui 5 langkah, yaitu :

1. Emerging stage : membuat sebuah website pemerintahan dengan limit atau

informasi statistik

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

16  

2.Enhanced stage : Update informasi secara teratur

3.Interaktive Stage : menyediakan pengguna dengan kemampuan interaksi

sehingga bisa melakukan download form.

4. Langkah Transaksi : pengguna mampu melengkapi transaksi seperti

lisensi, kelahiran dan kematian record.

5. Seamless atau fully stage : menyediakan layanan administratif dan jalur

departemen dengan integrasi level tertinggi.

2.4.5. Deloitte Model

Penelitian yang dilakukan oleh Deloitte membagi E – Government

menjadi 6 langkah yaitu :

1. Informasi Publishing stage : membuat website oleh departemen dan agen

dalam 1 arah

2. Official two way transaction stage : kemampuan masyarakat untuk

memiliki interaksi elektronik dengan layanan pemerintah seperti membayar

tiket parkir

3.Multip purpose portals stage : kemampun pelanggan untuk memperoleh

layanan pemerintahan dan informasi dari single point

4. portal personalization stage : menyediakan layanan pelanggan dengan

kesempatan untuk mengatur sesuai dengan kebutuhan

5. clustering of common service

6. Full integration and enterprise transformation stage

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

17  

Tabel 2.3. Klasifikasi dari langkah penerapan implementasi E Government

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

18  

2.5. Faktor – Faktor Penghambat Implementasi

Tabel 2.4. Penghambat implementasi E-Government dalam konteks

di negara maju

Tabel 2.5. penghambat implementasi E – Government dalam konteks di

Negara berkembang

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

19  

2.6. E Government Architecture Framework

Organisasi publik sektor harus merencanakan inisiatif dan strategi IT yang

bisa mengevaluasi bisnis model dan menseleksi solusi teknologi yang tepat

terhadap kebijakan pemerintah.Meskipun ada perbedaan signifikan di setiap

organisasi terkait dengan teknologi yang ada.Sehingga dibutuhkan sejumlah

teknologi dan sistem arsitektur serta infrastruktur yang mana organisasi harus

menyesuaikan untuk menyediakan fasilitas terhadap integrasi sistem pemerintahan

tersebut. Sebagai contoh : Portal E Government memiliki require yang mana harus

bisa mengolah data yang berbeda kabupaten, kecamatan, memiliki kemampuan

membagi dan pertukaran data yang baik, format yang independen. Peralatan

arsitektur yang memadai (Sharma dan Gupta, 2002). Oleh karena itu, organisasi

harus memiliki pengertian yang jelas tentang framework arsitektur baik dari segi

teknis maupun level informasi manajemen.

Arsitektur E Government mendefinisikan terhadap standard , komponen

infrastruktur, aplikasi, teknologi, busnis model, panduan, dan pembiayaan.

Framework ini dirancang memiliki 4 layer yang terhubung melalui 2 arah yang

mempresentasikan level hierarki dari implementasi EGovernment dan koneksi

dari tiap layer yang mendukung transmisi data 2 arah dan pelayanan tersebut.

Level atas dari framework mempresentasikan access layer.Di bagian ini , portal E

Government harus bisa mengintegrasi seluruh informasi pemerintahan dan

layanan dari departemen atau organisasi yang berbeda yang mempresentasikan e

government layer. Untuk menghubungi E Government Layer, maka E Business

layer dibuat dan integrasi sumber data pemerintahan yang ada sepanjang E -

Government layer tersebut.dan membuat informasi dan layanan available ke portal

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

20  

E Government secara real time. Di level paling bawah framework, infrastruktur

ICT harus dikembangkan untuk mendukung penoperasioan dan menyediakan

sarana efektif dan realiable terhadap layanan pemerintah.

2.6.1. Access Layer

Merupakan layer yang digunakan Pengguna E - Government untuk

mengakses berbagai layanan pemerintah. Pengguna E - Government bisa

saja masyarakat, pebisnis, karyawan pemerintah, pemerintah lainnya dan

anggota komunitas lainnya.Layer akses ini merupakan komponen kritis bagi

E - Government. Terdapat channeluntuk inline dan ofline, rute distribusi

produk, layanan, dan informasi yang digunakan.

2.6.2. E Government Layer

Layer ini berbicara tentang integrasi data digital dari berbagai macam

organisasi ke web portal dari layanan pemerintah. Hasilnya akan

meningkatkan akses terhadap sumber pemerintah, mengurangi biaya,

menyediakan organisasi suatu kualitas layanan yang lebih baik. Pemerintah

dapat mengakses dan manajemen seluruh data dan informasi dengan

menyediakan user sebuah kesempatan untuk mengisi apa informasi yang

mereka dibutuhkan dari web tersebut yang akan ditampilkan selanjutnya di

web pelayanan pemerintahan tersebut.

2.6.3. E Business Layer

Layer ini berfokus kepada penggunaan aplikasi ICT dan tool yang

digunakan, berbagi informasi, memproses informasi antara organisasi.Layer

ini merupakan layer front end E – Government aplikasi. Back end contohnya

adalah pada database. aplikasi aplikasi yang dibutuhkan akan diletakkan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

21  

Pada layer ini, yang digunakan untuk mendeterminasi aset, proses integrasi

dan sistem informasi.

2.6.4. Infrastruktur layer

Membangun sebuah komunitas informasi, memerlukan E – Business

layer untuk mengefisienkan insfrastruktur teknologi yang dibutuhkan

terhadap organisasi sektor publik. Elektronik komunikasi antara organsisasi

atau didalam organisasi akan mengalami tidak efisien dan akan mahal bila

tidak diimbangi dengan infrastruktur yang efektif dan standar yang disetujui

bersama termasuk didalamnya aturan dalam system komunikasi yang ada.

Oleh karena itu layer ini berfokus kepada teknologi yang ditempatkan pada

layanan E - Government yang ditawarkan yang merupakan efektif dan

efisien ke publik.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

22  

Gambar 2.2. E Government Framework

2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi E-

Governmentdi LAN

Menurut Marsa Filahi (2010), faktor yang dapat mempengaruhi

implementasi E- Government pada suatu organisasi pemerintah. Faktor faktor

tersebut adalah IT infrastruktur, Skill dan Sumber Daya Manusia, Keamanan

Sistem, Internal Organisasi dan Sosial Budaya Organisasi.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

23  

2.7.1. IT Infrastruktur

    Broadbent dan Weill  (1996) mengemukakan bahwa  infrastruktur teknologi 

informasi  memberikan  pondasi  dasar  bagi  kapabilitas  teknologi  informasi  yang 

digunakan untuk membangun  aplikasi bisnis dan biasanya dikelola oleh  kelompok 

sistem informasi, seperti terlihat dalam gambar berikut ini: 

Gambar 2.3. Komponen Informasi Teknologi

Jadi infrastruktur TI berjalan diatas infrastruktur publik seperti listrik,

gedung dll. Dalam infrastruktur TI dapat dilihat tidak hanya terdiri dari perngakta

keras tapi juga terdiri dari perangkat lunak seperti OS, aplikasi middleware dan

database.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

24  

Menurut Broad dan Weill (1996) , Tingkat paling dasar dari komponen

teknologi informasi, seperti komputer dan teknologi komunikasi, yang saat ini

merupakan komoditi utama dan dapat dengan mudah diperoleh di market place. Pada

lapisan kedua terdiri dari serangkaian pelayanan yang tersedia seperti: management of

large scale data processing, provision of electronic data interchange (EDI)

capability, atau management of firm-wide database. Komponen tingkat dasar diubah

ke dalam penggunaan pelayanan infrastruktur teknologi informasi oleh human

information technology infrastructure yang merupakan kombinasi dari knowledge,

skill dan experience. Dengan demikian, human information technology infrastructure

mengubah komponen infrastruktur teknologi informasi menjadi serangkaian

pelayanan infrastruktur teknologi informasi yang dapat dipercaya. Investasi teknologi

informasi yang digunakan, dan terletak di atas, merupakan aplikasi infrastruktur,

seperti order entry pembukaan rekening bank, analisis penjualan dan sistem

pembayaran, yang merupakan bentuk proses bisnis sesungguhnya.

Elemen Infrastruktur teknologi informasi adalah sebagai berikut :

1. Fisik jaringan komunikasi data

a. Wired dan wireless

b. Indoor dan Outdoor

2. Akses Global Internet

3. Layanan internet

a. Email dan web

b. File server

4. Management system informasi

5. Konten manajemen sistem informasi

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

25  

Tabel 2.6. Tabel IT Infrastuktur

Elemen Infrastruktur Keterangan Manajemen Jaringan terdiri dari :

1. Kualitas hardware 2. Pengaturan routing dan

bandwith 3. Keamanan jaringan 4. Keamanan server 5. Keamanan client

Akses Global Internet 1. Primary dan secondary link 2. Jenis akses : Download

Internet, Email dan instant massaging, down streaming, video conference

3. Akses internet Layanan internet 1. Akses internet

2. Email dan webhosting lembaga sendiri: server sendiri/ Outsource

3. Instant Massaging 4. Voice over IP 5. Video teleconference

Informasi manajemen sistem 1. Keuangan dan aset 2. Data Kepegawaian

Content managemen system 1. E-Arsip 2. E-Office 3. E - Diklat

    Duncan  et  al  (1995)  mengemukakan  ada  empat  dimensi  infrastruktur 

teknologi aspek manusia yaitu:  

(1) pengetahuan dan keahlian manajemen tentang teknologi informasi, 

Pengetahuan  dan  keahlian  manajemen  tentang  teknologi  berhubungan 

dengan  dimana  dan  bagaimana  menyebarkan  teknologi  informasi  secara 

efektif dan menguntungkan untuk mencapai tujuan‐tujuan strategi bisnis. 

(2) pengetahuan dan keahlian fungsional tentang bisnis,  

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

26  

Pengetahuan  dan  keahlian  fungsional  tentang  bisnis  meliputi  tingkat 

pengetahuan  dan  variasi  fungsi  di  dalam  bisnis  dan  kemampuan  untuk 

mengetahui semua lingkungan bisnis. 

(3) keahlian interpersonal dan manajemen,  

Keahlian  interpersonal  dan  manajemen  meliputi  kemampuan  untuk 

berkomunikasi  secara  efektif  dengan  personal  dalam  area  fungsional  dan 

untuk bekerja di dalam suatu lingkungan kolaborasi, serta kemampuan untuk 

memimpin tim proyek 

(4)  pengetahuan dan keahlian teknikal.  

Pengetahuan  dan  keahlian  teknikal  mengukur  dalam  dan  luasnya 

keistimewaan  teknologi  informasi  teknik  (sistem  operasi,  bahasa 

pemrogaman,  sistem manajemen  database,  network,  telekomunikasi,  dan 

lain‐lain) di dalam organisasi.

2.7.2. Skill dan Sumber Daya Manusia

Skill dan sumber daya manusia adalah semua daya yang dimiliki oleh

setiap individu berupa fisik, mental (semangat, kepiawaian, moral,

kepribadian,kecerdasan,perilaku dan pengalaman), Skill (hard skill dan soft skill).

Organisasi unggul dalam bersaing tidak lepas dari faktor Sumber daya manusia

yang baik, strategi yang telak, dan suasana organisasi yang kondusif.

Sumber daya manusia yang baik tidak lepas dari 3 komponen yaitu :

1.Piawai

2.Motivasi tinggi

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

27  

3.Fleksibel

Tantangan yang dihadapi oleh organisasi dalam dekade mendatang

mengharuskan organisasi berkonsentrasi kepada masalah SDM. Tantangan

tersebut adalah tantangan global, memenuhi kebutuhan stakeholder, dan sistem

kerja yang semakin canggih. 5 tantangan yang mengharuskan mengembangkan

kemampuan SDM, yaitu :

1. Globalisasi

2. Profitabilitas melalui pertumbuhan,

3. teknologi,

4. intelectual capital

5. perubahan

2.7.3. Keamanan Sistem

Masalah keamanan merupakan salah satu aspekpenting dari sebuah

sistem informasi. masalah keamanan ini sering kali kurangmendapat perhatian

dari para pemilik & pengelolasistem informasi. Seringkali masalah

keamananberada di urutan kedua, bahkan di urutan terakhirdalam daftar hal-hal

yang dianggap penting.Apabila mengganggu performansi dari sistem,seringkali

keamanan dikurangi / ditiadakan.

2.7. Tabel Keamanan Sistem

Nama komponen Contoh dan Keterangan Assets (aset) • Hardware

• Software • Dokumentasi • Data • Komunikasi • Lingkungan • Manusia

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

28  

Threats (ancaman) • Pemakai (users) • Teoris • Kecelakaan • Crackers • Penjahat kriminal • Nasib (acts of god) • Intel luar negeri

Vulnerabilities (kelemahan) • Software Bugs • Hardware bugs • Radiasi • Tapping • Unauthorized users • Cetakan/print out • Keteledoran • Cracker via telepon • Storage media

Ada tiga komponen yang memberikankontribusi kepada Risk, yaitu Asset,

Vulnerabilities,dan Threats.Untuk menanggulangi resiko (Risk) dilakukan

“countermeasures” yang dapat berupa :

• usaha untuk mengurangi Threat

• usaha untuk mengurangi Vulnerability

• usaha untuk mengurangi impak (impact)

• mendeteksi kejadian yang tidak bersahabat(hostile event)

• kembali (recover) dari kejadian

2.7.4. Internal Organisasi

Lingkungan internal adalah kejadian dan kecendrungan dalam suatu

organisasi yang mempengaruhi manajemen, karyawan dan budaya organisasi

(Bowo Arief 2008). Organisasi sesuai konsep masa kini merupakan kumpulan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

29  

dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang selanjutnya

bisa digunakan untuk membentuk posisitertentu. Dengan demikian analisis

lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber daya manusia,

kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh organisasi. Masing-masing

komponen dari analisis lingkungan internal sebagai berikut:

A. Fungsional

Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis

lingkungan organisasi, khususnya lingkungan internal adalah melalui

analisis fungsional yang meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran,

fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi R&D (Research

development).

B. Fungsi Marketing/Humas

Tujuan utama Marketing/Humasadalah mempengaruhi tingkat, waktu dan

karakter permintaan dengan suatu cara yang dapat membantu organisasi

mencapai tujuannya. Marketing/Humasmerupakan jalinan uama

perusahaan dengan pelanggan dan persaingan.Oleh karena itu

Marketing/Humasberkaitan langsung dengan posisi perusahaan di pasar

dan bauran pemasaran. Di dalam pemasaran yang harus diperhatikan

adalah:a.Posisi pasar dan segmentasi pasar. Di mana posisi pasar

menentukan sasaran perusahaan dan mengacu kepada pemilihan spesifik

dari kosentrasi pemasaran dan hal ini diungkapkan menurut bentuk paar,

produk dan lokasi geografis. Melalui penelitian pasar manajer penjualan

akan dapat mengklasifikasikan segmentsi pasar dengan aneka produk yang

dihasilkannya. Keberhasilan manajer penjualan akan dapat memperbaiki

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

30  

kinerja keiangan perusahaan sebab setelah perusahaan dapt menjual

produk maka langkah berikutnya perusahaan akan mendapatkan uang dari

hasil penjualan tersebutb.Bauran pemasaran. Mengacu kepada kombinasi

variable dari produk, distribusi, promosi, dan harga.Produk itu sendiri

terdapat beberapa variable yang harus diperhatikan yaitu kualitas, fasilitas,

pilihan, model, nama merek, kemasan, ukuran, layanan, jaminan,

pengembalianDistribusi mencakup saluran, lokasi perusahaan, persediaan,

dan pembayaranPromosi berupa periklanan, penjualan personal, promosi

penjualan, publisitas, transportasi.Harga juga mempengaruhi dalam

pemasaran yaitu potongan harga, periode, syarat kredit dan masih banyak

yang lainnyac.Siklus hidup produkBerkaitan dengan manajemen strategis,

salah satu konsep yang paling berguna dalam pemasaran adalah daur hidup

produk. Siklus hidup produk digambarkan pada penjualan, sejak produk

pada tahap perkenalain, melali tahap pertumbuhan kedewasaan dan

akhirnya mencapai penurunan. Konsep ini memungkinkan seorang

manajer pemasaran menguji bauran pemasaran suatu produk tertentu atau

sekumpulan produk, dalam hal daur hidupnya. Meskipun orang-orang

pemasaran setujuu bahwa produk yang berbeda memiliki bentuk daur

hidup yang berbeda pula, pertimbangan mengenai daur hidup produk

merupakan factor penting dalam perumusan strategi..

2.7.5. Sosial dan Budaya Organisasi

Definisi budaya organisasi menurut Cameron dan Quinn, budaya

organisasi adalah adanya suatu perekat sosial yang ada dalam organisasi,

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

31  

mengandung nilai, kebiasaan, kepercayaan yang mencirikan karakteristik

organisasi dan seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi menjadi

titik tekan dalam melakukan perubahan organisasi. Alat yang digunakan

untuk melakukan pengukuran pada budaya orgniasai adalah OCAI.

Framework sebagai model yang dapat digunakan untuk memahami

budaya organisasi. Strategi secara sistematik untuk melakukan perubahan

pada budaya organisasi. Dimensi yang menjadi indikator dalam

framework ini adalah:

1. Dimensi Pertama.

Dimensi pertama meliputi hal-hal yang terkait dengan faktor internal

yaitu seperti fleksibilitas, kebijakan dan dinamisasi meliputi hal-hal

stabilisasi, masukan dan kontrol. Beberapa organisasi melihatnya dari

bagaimana organisasi dapat melakukan perubahan, beradaptasi dan alami.

Selain itu dapat juga dipandang efektiv jika suatu organisasi mampu

bekerjasama, terprediksi dan cara kerjanya termekanisasi.

2. Dimensi Kedua.

Dimensi kedua orientasi pada faktor internal yaitu integrasi dan faktor

eksternal yaitu ditekankan pada faktor-faktor pembeda dan persaingan.

Beberapa organisasi melihat keefektivan dari karakteristik internal

organisasi yang harmonis.

Kedua dimensi ini dibagi dalam empat kuadran yang menggambarkan

indikator efektiv suatu organisasi. Gambar 1 mengilustrasikan hubungan

antara satu dimensi dengan dimensi yang lain. Indikator keefektivan

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

32  

menggambarkan nilai yang dianut dan menyangkut performansi.

Komponen budaya oranisasi meliputi beberapa hal yaitu:

a. Nilai dan Kepercayaan.

Nilai didefinisikan sebagai karakter dan gerak dalam melakukan suatu

keputusan dalam organisasi tersebut. Nilai suatu organisasi dapa dilihat

dari kebiasaan atau rutinitas keseharian.

b. Leadership.

Leadership fokus pada segala hal yang berhubungan pimpinan.

Kepemimpinan yang benar adalah pimpinan yang mampu menunjukkan

kepercayaan pada anggota organisasi, dan menjadikan inspirasi anggota

organisasi sebagai team untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Leadership yang tepat dapat dimulai dengan menggunakan model

manajemen.

c. Sistem Sumber Daya Manusia.

Budaya harus dikelola untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Ketidakpahaman akan budaya yang ada pada organisasi mengakibatkan

usaha yang lebih berat dalam memahamkan budaya yang hendak

diterapkan sebelum pencapaian hasil yang lebih tinggi. Untuk itu

dibutuhkan sebuah departemen yang mengurusi segala sesuatu yang

berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM), dimana SDM

merupakan penggerak dalam organisasi.

d. Karakter Organisasi.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0022 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E ... 4. meningkatkan kualitas kehidupan ICT

33  

Karakter organisasi adalah ekspresi dalam berkomunikasi dan feedback

yang timbal balik, selain itu kemampuan untuk melakukan perubahan

pada lingkungan organisasi. Kekuatan karakter organisasi merupakan

kekuatan karakter masing-masng individu.

Gambar 2.4. framework Nilai kompetensi