bab ii landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/tsa-2014-0040...

30
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Untuk mendukung penelitian mengenai dampak penerapan SIPLM di Komisi Yudisial, maka diperlukan sebuah acuan baku yang melandasi adanya fungsi dari penanganan laporan masyarakat yang dilakukan oleh Komisi Yudisial.Peraturan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU No.18, 2011), serta Peraturan Komisi Yudisial Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Hakim.Kedua landasan tersebut dapat disimpulkan mengarah pada tujuan yang sama, yakni menyelenggarakan pemerintahan yang baik atau sering juga disebut dengan 3G (Good Government Governance). Berdasarkan penelitian Berdasarkan penelitian pada 5 negara yakni, Amerika, Korea, Norwegia, Eropa dan Thailand. Kepuasan konsumen akan pelayanan pemerintahan dapat berdasarkan kualitas dari penduduk dan ekspektasi yang diharapkan oleh penduduk, terdapat beberapa kemungkinan, dalam penelitian lima negara tersebut disimpulkan 5 dimensi yakni; usability, usefulness of content, adequacy of information, accessibility and interaction (halaris, magoutas, papadomichelaki, & mentzas, 2007).

Upload: ngonhu

Post on 07-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

8  

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Untuk mendukung penelitian mengenai dampak penerapan SIPLM di

Komisi Yudisial, maka diperlukan sebuah acuan baku yang melandasi adanya

fungsi dari penanganan laporan masyarakat yang dilakukan oleh Komisi

Yudisial.Peraturan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 (UU No.18, 2011), serta Peraturan Komisi

Yudisial Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengawasan

Hakim.Kedua landasan tersebut dapat disimpulkan mengarah pada tujuan yang

sama, yakni menyelenggarakan pemerintahan yang baik atau sering juga disebut

dengan 3G (Good Government Governance).

Berdasarkan penelitian Berdasarkan penelitian pada 5 negara yakni,

Amerika, Korea, Norwegia, Eropa dan Thailand. Kepuasan konsumen akan

pelayanan pemerintahan dapat berdasarkan kualitas dari penduduk dan ekspektasi

yang diharapkan oleh penduduk, terdapat beberapa kemungkinan, dalam

penelitian lima negara tersebut disimpulkan 5 dimensi yakni; usability, usefulness

of content, adequacy of information, accessibility and interaction (halaris,

magoutas, papadomichelaki, & mentzas, 2007).

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

9  

  

2.1.1 Investasi TI

Pada umumnya perusahaan menganggap investasi TI

sebagai sumber biaya dan akhirnya tidak menggunakan TI dalam

peningkatan kinerja. Sebuah penelitian mengemukakan, terdapat

tiga pandangan manajemen perusahaan mengenai biaya TI yakni,

TI merupakan pengeluaran substansial, perusahaan tidak

mengetahui seberapa besar keuntungan dari investasi TI dan

sebagian belanja TItidak terlihat manfaatnya secara nyata (zee,

2007, p. 3).Pada Komisi Yudisial investasi TI dilakukan oleh

seluruh Biro/Pusat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Lalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM

akan mengintegrasikan data yangdidapat dari SIPLM sehingga

menjadi satu pelaporan yang layak bagi publik dan bagi pihak

eksekutif.

Penilaian dari investasi TI tidak hanya sekedar pengukuran

biaya yang dapat disimpan akan tetapi juga berkaitan dengan

peningkatan kualitas, pelayanan pelanggan, pengembangan produk

baru juga termasuk didalamnya (Chircu & Kauffman,

2000).Michael E. Porter menyatakan bahwa investasi TI dapat

memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.Ada dua

pengelompokan keunggulan TI berdasarkan tujuan penggunaan

yakni; product differentiation dan lower price. Kebutuhan akan

Teknologi Informasi juga terbagi kedalam 4 kuadran (porter,

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

10  

  

1985);

1. Unfocus(Low Operational Effectiveness dan Low Strategic

positioning).

2. Operation Focus (High Operational Effectiveness dan Low

Strategic Positioning).

3. Market Focus (Low Operational Efficiency dan High

Strategic Positioning) dan,

4. Dual Focus(High Operational Effectiveness dan High

Strategic Positioning).

Penempatan investasi TI yang layak pada lembaga harus

dilihat secara jelas berdasarkan fungsi dan daya dukung atas proses

bisnis yang ada diperusahaan(Indrajit, 1999, p. 2). Inti dari

investasi TI adalah apakah TI dapat membuat sebuah pekerjaan

menjadi lebih efektif dan efisien terhadap peningkatan kinerja

organisasi?hal ini menjadi pertanyaan kontroversial karena setiap

perusahaan memiliki penempatan strategi TI pada posisi yang

berbeda. Sebuah penelitian mengungkapkan kesuksesan terhadap

investasi TI harus didukung oleh beberapa faktor seperti

penyesuaian organisasi terhadap TI yang diimplementasi, peran

manajerial, dan ukuran organisasi (Roztocki & Weistroffer, 2009)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

11  

  

2.1.2 Penilaian Investasi TI

Perusahaan akan mulai melakukan pernilaian terhadap

investasi TI yang dilakukan. Baik secara manfaat yang dapat

dirasakan langsung maupun manfaat yang tidak dapat dirasakan

secara langsung.Untuk menghitung penerimaan nilai aset yang

telah dikeluarkan perusahaan dapat menggunakan beberapa

penghitungan dengan menggunakan metode NPV (Net Present

Value), IRR (Internal Rate of Return), ROI (Return Of Investment),

metode EVA atau payback period. Berikut ini adalah

pengklasifikasian yang dilakukan sebelum melakukan penilaian IT

menurut (Parker, Benson, & Ternor, 1988) yakni :

1. Return of investment

Tujuan awal dari penghitungan ROI adalah untuk

mengurangi biaya dan peningkatan kinerja perusahaan,

dampak langsung yang terjadi pada keadaan ekonomi

perusahaan.

2. Strategic match

Pada strategic match kegiatan yang dilakukan adalah

menganalisis strategi yang dilakukan oleh perusahaan.lalu

menyesuaikan penerapan strategi yang terbaik bagi

perusahaan.

3. Competitive advantage

Setiap perusahaan harus memiliki strategi keunggulan

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

12  

  

bisnis tersendiri.Maka analisis keunggulan bisnis

diperlukan agar dapat menunjang keunikan dari perusahaan

dan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

4. Management information support

Pada pengukuran keuntungan tidak langsungterdapat 3

(tiga) kategori yang terkait dengan sistem pendukung bisnis

perusahaan, yakni ;

a. Traditional management support

Memfokuskan kepada pengurangan biaya dan

peningkatan kinerja, dengan menitik beratkan pada

perencanaan strategis, pengaturan manajemen dan

manajemen operasional.

b. Strategic management monitoring

Melakukan pemantauan pada kegiatan apa yang

dilakukan oleh perusahaan, maupun pesaingnya. Pada

kategori ini perusahaan juga harus memprediksi apa

yang mungkin akan terjadi dan kemungkinan kebijakan

yang akan diambil sebagai keunggulan dari perusahaan.

c. Organizational performance and management support

Menentukan faktor-faktor kritikal yang dapat menjadi

keunggulan perusahaan dan menbuat kinerja perusahaan

menjadi lebih ringkas, cepat dan tepat.

5. Competitive response

Untuk menjalankan pihak manajemen perusahaan harus

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

 

m

ha

re

pe

6. St

In

pe

pe

Pad

salah satu

disesuaik

akan terg

perusahaa

berdasark

Pen

kedalam

Max. O

mengetahui t

arus menge

esiko yang

ersaingan dip

trategic IS a

nvestasi pad

enting. Kare

eningkatan p

da klasifikas

u kunci pen

kan dengan k

gantung dar

an,berikut a

kan tujuan d

nilaian TI pa

topologi v

Business C

Min. Risk

Opportunity

Gamb( sum

 

service center

investment center

tantangan a

etahui keung

akan diha

pasaran.

architecture

da bidang

ena akan me

pelayanan.

si tersebut d

ngukuran TI

kondisi yang

ri sudut ma

adalah gamb

dan resiko (V

ada pemerint

venkatraman

Capability Op

ar 2.1 Topolmber: venka

cost center

profit center

apa yang ak

ggulan dari

adapi perus

ini merupa

endukung ko

disebutkan b

, hal ini dia

g ada pada

na TI terse

ar tipologi y

Venkatraman

tahan belum

karena Ko

perational efficienc

logi penilaiaatraman 1997

kan terjadi

i pesaing p

sahaan dan

akan hal ya

omunikasi ja

bahwa ROI m

anggap perlu

lembaga. Pe

ebut ditempa

yang menem

n, 1997) :

dapat di kla

omisi Yudis

cy

an TI 7)

13

maka kita

perusahaan,

n fluktuasi

ang cukup

aringan dan

merupakan

u dan akan

enilaian TI

atkan pada

mpatkan TI

asifikasikan

sial berada

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

 

pada pos

cost cent

yang men

TI inves

Arogyasw

ditinjau

tergolong

Pen

pelayanan

langsung d

terkait dala

sisi yang am

er. Akan tet

ngadaptasi d

stasi ke da

wamy, 2004

dari bisnis

g dalam serv

ngukuran inv

masyarakat,

dan faktor tid

am bisnis pro

sum

mbigu yakni

tapi jika dili

dengan topo

alam IT con

4) keadaan

s proses ya

vice center.

vestasi TI pa

, penelitian a

dak langsung

oses Komisi

Gambar 2.2mber : (Sugum

i sebagai bu

hat kedalam

logi tersebu

nfiguration

TI pada K

akni pelaya

ada lembaga

akan mengu

gpada peman

Yudisial.

2 IT effectivemaran & Aro

 

usiness capa

m ITeffectiven

ut dan menge

oleh (Sugu

Komisi Yu

anan publik

aakan berorie

ukur faktor k

ngku kepent

enessmodel ogyaswamy,

14

ability dan

ness model

elompokan

umaran &

udisial jika

k sehingga

entasi pada

keuntungan

ingan yang

, 2004)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

15  

  

2.1.3 Analisis dan Evaluasi Investasi TI

Untuk melakukan analisis investasi TI dapat dilakukan

beberapa pendekatan menurut (Turban, Leidner, Ephraim, &

Wetherbe, 2007, p. 566) diantaranya adalah:

1. Pendekatan financial (Financial Approach)

Pendekatan ini dilakukan dengan metode penilaian hanya

dengan menggunakan dampak-dampak keuangan dalam

melakukan evaluasi.Terfokus pada arus kas dan hasil yang

diperoleh dari investasi yang sudah berjalan.

2. Pendekatan Multikriteria (Multicriteria Approach)

Metode ini mempertimbangkan dua sisi yakni secara finansial

dan non-finansial yang tidak dapat terukur dari segi

moneternya dan mengadaptasi dari keputusan kualitatif dan

kuantatif.

3. Pendekatan Rasio (Ratio Approach)

Metode ini melakukan perhitungan dengan penggunaan rasio

investasi TI yang telah dilakukan oleh perusahaan.

4. Pendekatan Portfolio (Portfolio Approach)

Pada metode ini dilakukan pembuatan portfolio perusahaan

untuk menempatkan proposal investasi terhadap kriteria

pengambilan keputusan.

Perhitungan investasi TI yang akan dilakukan terkait dengan

keuntungan langsung dan tidak langsung. Hal ini dilakukan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

16  

  

mengingat penelitian dilakukan pada sektor non-profit yakni

pemerintahan. Perhitungan akuntansi yang dilakukan akan

mengacu pada Komite Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah

Pusat dan Daerah (KSAKPPD) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Keuangan RI pada tahun 2010 yang telah diadaptasi International

Public Sector Accounting Standards (IPSAS).

Setelah dilakukan penilaian dan analisis investasi TI maka

tahapan selanjutnya adalah evaluasi investasi TI. Beberapa metode

yang dapat diterapkan untuk evaluasi menurut (Ranti, 2006)

adalah;

1. Information Economics

2. Real Options Valuation (ROV)

3. Balance Scorecard (BSC)

4. Economic Value Added (EVA)

5. Return On Management (ROM)

6. Multi-Object Multi-Criteria (MOMC)

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Arah strategi TI pada Komisi Yudisial

Untuk menentukan arahan strategis Komisi Yudisial

dilakukan analisis untuk melihat implementasi strategis terhadap

bisnis proses yang dijalankan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

17  

  

a. Analisis SWOT

SWOT merupakan sebuah analisis situasi dan

kondisi yang bersifat deskriptif untuk menjelaskan

situasi perusahaan dan dikelompokan berdasarkan

kontribusinya kepada perusahaan. Menurut (Pearche

& Robinson, 2008) komponen SWOT terdiri dari;

- Kekuatan (strengths) untuk mengalahkan

pesaing dan kompetisi di pasaran,

- Kelemahan (weakness) perusahaan sebagai

batasan sumberdaya dan analisis penghambat

pelaksanaan kegiatan,

- Kesempatan (opportunities) merupakan keadaan

yang dapat melihat kondisi eksternal baik dari

perubahan kebiasaan, teknologi dan hubungan

antara pemasok dan pembeli.

- Ancaman (threats) merupakan keadaan yang

dapat merugikan atau penghalang yang akan

dihadapi oleh Komisi Yudisial.

Proses ini dapat menggambarkan spekulasi yang

dihadapi oleh lembaga baik dari faktor internal

(dengan analisis kekuatan dan kelemahan) dan

faktor eksternal (dengan menganalisis kesempatan

dan ancaman).

Menurut(Rangkuti, 2004, p. 18) analisis ini

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

18  

  

dapat mengidentifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan.sedangkan menurut (Thompson &

Stricland, 2001, p. 127) bagaimana cara lembaga

dapat menyelaraskan strategi dan kemampuan

sumberdaya serta memperbaiki dan melindungi

sumberdaya tersebut.

b. Analisis McFarlan

Strategic GridMcfarlan digunakan untuk

memetakan aplikasi SI berdasarkan kontribusi yang

hasilkan pada Komisi Yudisial.Terdiri dari empat

kuadran yakni; factory, strategic, mandated dan

future strategic.Sehingga memudahkan untuk

mengukur investasi TI yang di harapkan oleh

Komisi Yudisial.

Gambar 2.3 Strategic Grid McFarlan 1983

sumber: (Benson, Bugnitz, & Walton, 2004)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

19  

  

Dalam mengembangkan TI Komisi Yudisial

berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan

menginvestasikan sebagian anggarannya untuk

implementesi TI baik dalam infrastruktur jaringan,

perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya

pengelola yang terpilih dan terbaru guna melakukan inovasi

kearah lebih baik. Dengan penilaian dari masing-masing

posisi seperti tabel di bawah ini;

Tabel 2.1 Tabel McFarlan Sumber :(Benson, Bugnitz, & Walton, 2004, p. 61)

McFarlanPortfolio Categories

Description Typical Value/

Justification

Typical Risks

Strategic

Investasi yang berdampak secara langsung terhadap persaingan kinerja perusahaan. Investasi ini bisa berupa menata kembali proses-proses dasar, mengembangkan halangan-halangan bagi pendatang baru

> Pendapatan > Pangsa Pasar > inovasi > Fleksibilitas

Tinggi

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

20  

  

Factory

Investasi yang membuat perusahaan tetap berjalan. Investasi ini dapat dikatakan sebagai investasi "back office" perusahaan bergantung pada aplikasi-aplikasi untuk menjalankan fungsi-fungsi dasar perusahaan

> Pengurangan Biaya > Produktifitas Individual > Pengurangan Waktu

Rendah

Future Strategic

Investasi yang berdampak pada kinerja perusahaan dimasa mendatang, seperti contohnya produk/jasa baru, bisnis baru dan lain sebagainya

> Pendapatan > Pangsa Pasar > inovasi > Fleksibilitas

Tinggi

Mandated Investasi yang diwajibkan oleh dewan direksi

Tidak ada, atau sama dengan factory

Rendah

2.2.2 New Information Economics

Metode ini digunakan sebagai pelengkap dari penelitian

dampak SIPLM, datayang dihasilkan bisa menjadi sebuah

penguat hasil dari penelitian ini, atau bahkan bisa bertolak

belakang dengan hasil yang nantinya akan tersaji.Teknik yang

terdapat dalam metode New Information Economics ialah

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

21  

  

demand/supply serta innovation untuk melakukan perencanaan

strategi TI selanjutnya dan kebutuhan TI untuk pengganggaran

tahun berikutnya. Teknik portfolio digunakan untuk menganalisis

investasi TI yang dilakukan dalam perusahaan/lembaga, ada dua

jenis portofolio yakni portfolio lights-on untuk TI yang sedang

berjalan dan portfolio proyek untuk TI yang akan diinvestasikan

beberapa tahun kedepan. Teknik alignment dilakukanuntuk

menganalisis apakah TI yang sudah berjalan selaras dengan

strategi yang digunakan.Teknik prioritization untuk menganalisis

kebutuhan yang menjadi kegiatan strategis terlebih dahulu.

Prinsip dari penerapan TI adalah efektifitas operasional

meliputi; efisiensi, proses pengembangan, peningkatan kualitas,

dan manajemen informasi. Sedangkan efektifitas strategi

meliputi; pembangunan produk atau jasa, pelayanan pada

pelanggan atau penggunadalam hal ini pemangku kepentingan

(stakeholder), penerapannya pada perusahaan yang akan

berdampak pada bottom line TI. Terdapat tiga prinsip dalam

penerapannya menurut (Benson, Bugnitz, & Walton, 2004) yakni

:

1. Dampak langsung TIbottom line untuk meningkatkan

keuntungan.

2. TI berpengaruh langsung pada peningkatan keuntungan

berdasarkan peningkatan operasional TI dan efektifitas

strategi.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

 

3.

2.

TI dapat

dan ope

intention

Gambar

Lima p

.4menjelaskan

1. De

ya

ad

ya

un

tek

da

ha

tek

meningkatk

erasional de

dari manaje

r 2.4 New Info

praktik New

n :

emand/suppl

Menerjem

ang mengara

da pada peru

akni sebaga

ntuk teknolo

knologi info

an strategi

arus meng

knologi seb

kan improvis

engan mem

men.

formation Eco (Benson, 20

Information E

ly planning

ahkan bisni

ah pada tekn

usahaan diseb

i sebuah p

ogi informa

ormasi diseb

perencanaan

girimkan p

bagai strateg

sasi efektifit

mperhatikan

onomics Prac004, p9)

Economics p

is ke dalam

nologi infor

but strategic

penetapan a

asi. Kebutu

but dengan

n teknologi

pemecahan

gi “supply”

22

asi strategi

strategic

ctices

pada gambar

m teknologi

rmasi yang

c intention,

arah bisnis

uhan akan

“demand”

informasi

masalah

. Hasilnya

 

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

23  

  

adalah strategi agenda untuk dipergunakan

dalam perencanaan teknologi informasi dengan

tindakan.

2. Innovation

Praktek ini mengarahkan perubahan peluang

TI yang baru menjadi keunggulan dalam

persaingan dan menghasilkan bottom-

line.Inovasi dibutuhkan pada saat kebutuhan

operasional terlihat jelas. Terdapat empat

komponen menurut (Benson, Bugnitz, &

Walton, 2004)yakni :

- Business and technology monitoring

- Innovation visioning

- Business contact and choices

- Actionable innovation

3. Prioritization

Tujuan dari praktek ini adalah untuk

memberikan urutan prioritas utama pengeluaran

yang ditentukan oleh strategi bisnis.Sebelum

sampai pada tahap ini, prioritas didasari oleh

sejumlah politik, suara terbanyak dan praktek

terdahulu.Sehingga investasi ditentukan oleh

kebutuhan taktis bukan strategi bisnis.Seluruh

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

24  

  

elemen ditinjau dari masing-masing portfolio

yang dievaluasi sehingga menghasilkan agenda

strategi yang mengarah ke investasi tahunan.

Lalu dari agenda tersebut akan diprioritaskan

menjadi masukan bagi rencana taunan dan

anggaran TI.

4. Alignment

Praktek ini memastikan pengeluaran dasar

TI sesuai dengan kebutuhan strategis dan

operasional perusahaan, tingkat pelayanan,

kualitas, teknologi dan intensitas pengguna

merupakan performa dari sumber daya TI.

5. Performance Measurement

Tujuannya adalah untuk menelusuri kinerja

dari investasi TI pada bisnis.Pengukuran kinerja

penting untuk menentukan apakah sasaran

operasional dan stategis sejalan, dan apakah

sumberdaya TI bekerja dengan baik.

2.2.3 Efektifitas dan Efisiensi Sistem Informasi

Menurut (Northcraft & Neale, 1994), efektifitas adalah

kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan utama atau

misi perusahaan.Manajemen yang efektif tercermin dalam

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

25  

  

pemilihan pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan dan

kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Dalam

pengumpulan data tentang efektifitas sistem informasi, umumnya

faktor-faktor yang diteliti adalah kesesuaian sistem dengan

kebutuhan pengguna, kesesuaian keluaran yang dihasilkan program

aplikasi dengan sesuatu yang diperlukan oleh pengguna,

kemudahan penggunaan sistem, kepuasanpenggunaterhadap sistem

informasi yang digunakan. Faktor-faktor tersebut mendasari

pengukuran kepuasan pengguna.Jika pengguna merasa puas dengan

sistem informasi yang digunakan maka sistem informasi tersebut

dapat dikatakan efektif.Penerapan sistem informasi yang efektif

menurut (Remenyi, 1995, p.70) membutuhkan hubungan yang

harmoni antara manajemen level atas, penggunadan staf sistem

informasi. Selain itu, untuk mengukur kepuasan penggunaterhadap

sistem informasi yang digunakan, (Remenyi, 1995, p.117)

menekankan perlunya diketahui persepsi pengguna terhadap

beberapa variabel, antara lain prosedur input dan output,

kemampuan sistem memproses data, kecepatan respon, kualitas

servis, kualitas staf IT, pelatihan, kualitas, dokumentasi dan juga

perlu diketahui persepsi terhadap faktor-faktor organisasi seperti

keterlibatan manajemen level atas dan partisipasi dari pengguna.

Menurut Weber (1999,pp.892-893), terdapat6 (enam)

langkah dalam mengevaluasi efektifitas dari sistem informasi yaitu

:

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

26  

  

1. Identifikasi tujuan dari sistem informasi

Kadang sebuah tujuan telah diidentifikasikan

terlebih dahulu dengan jelas sebelum sistem dibangun

untuk pertama kali.Namun, kadang sebuah tujuandapat

juga diidentifikasikan dengan tidak jelas.Pengguna

yang berbeda-beda terhadap suatu sistem informasi

dapat juga membuat perbedaan tujuan terhadap suatu

sistem informasi.Namun demikian, seorang auditor

tidak perlu merisaukan semua tujuan dari setiap

pengguna sistem informasi tersebut sehingga mereka

dapat menentukan tujuan penting mana yang harus

dicapai terlebih dahulu.

2. Pemilihan alat pengukur efektifitas yang digunakan

Peneliti perlu untuk mengukur nilai darisetiap

tujuan yang ingin dicapai terhadap suatu sistem

informasi.Dalam beberapa kasus, mereka dapat

menggunakan alat ukur kuantitatif seperti kuesioner

yang ditujukan untuk pengguna atau menggunakan

statistik yang berhubungan dengan produktivitas.Di

samping itu, dapat juga menggunakan alatukur

kualitatif seperti wawancara dan penelitian terhadap

pengguna.

3. Identifikasi sumber data

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

27  

  

Setelah menentukan alat ukur yang digunakan,

peneliti harus menentukan sumber data yang terbaik

untuk pengukuran ini.Dalam beberapa kasus, dapat

menggunakan berbagai tipe dari pengguna. Di samping

itu, dapat juga menggunakan data seperti data

produktivitas perusahaan manufaktur, dan lain

sebagainya yang didata secara rutin oleh perusahaan.

4. Penentuanstandar nilai sebelum sistem

diimplementasikan untuk pengukuran

Ketika auditor telah mengidentifikasikanalat ukur

dan sumber data yangakan digunakan untuk

pengukuran, kemudianmereka harus menentukan nilai

untuk pengukuran sebelum sistem yang akan mereka

evaluasi diimplementasikan. Peneliti memerlukan dasar

untuk menentukan dampak dari sistem yang akan

diimplementasikan, kecuali nilai awal sebelum sistem

diimplementasikan sudah dikumpulkan, hal ini akan

sulit bagi peneliti untuk menentukan nilai sebelum

sistem diimplementasikan jika sistem ini sudah

berjalan.

5. Penentuan standar nilai sesudah sistem

diimplementasikan untuk pengukuran

Setelah sistem diimplementasikan, peneliti

kemudian harus mengumpulkan data untuk pengukuran

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

28  

  

untuk mengevaluasi efektifitas. Salah satu hal sulit

yang akan mereka hadapi adalah bagaimana menetukan

jangka waktu yang diperlukan sebelum pengukuran

dilakukan. Hal ini akan memerlukan waktu sebelum

pengaruh dari sistem informasi di dalam perusahaan

menjadi stabil. Selain itu diperlukan juga pengumpulan

data untuk pengukuran secara berulang-ulang jika

peneliti tertarik dengan pola perubahan tersebut.

6. Memperkirakan pengaruh dari sistem informasi

Setelah peneliti mempunyai nilai pengukuran untuk

sebelum dan sesudah sistem diimplementasikan mereka

dapat memperkirakan pengaruh dari sistem dengan

membandingkan nilai dari kedua pengukuran

tersebut.Hal ini penting agar mereka dapat melihat

setiap pengukuran untuk dapat mengerti setiap

perubahan yang mereka identifikasikan.

2.2.3.1 Efektifitas

Menurut model (Delone & Mc.Lean, 1992)

menjadi sebuah standar untuk spesifikasi dan proses dalam

mengukurvariabel yang saling bergantung satu sama lain

dalam melakukan penelitian suatu sistem

informasi.Pengukuran terhadap kesuksesan dan keefektifan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

29  

  

suatu sistem informasi adalah sangat penting kaitannya

dengan pengertian akan nilai dan kepercayaan akan

kemampuan dalam melakukan manajemen sistem

informasi. (Delone & Mc.Lean, 1992) menyusun sebuah

sistem dan sebuah model interaktif sebagai dasar kerja

untuk membentuk suatu konsep dan kegiatan terhadap

kesuksesan suatu sistem informasi dimana didasarkan pada

model D & M IS Success. Setelah itu, lebih dari 150 artikel

di dalam jurnal-jurnal dan dalam melakukan

konferensididasarkan atau menggunakan modelD & M IS

Success ini. Bagian dari kesuksesan sistem informasi

sekarang ini dibangun berdasarkan sistem D & M IS

Success.

Model D & M IS Success yang dipublikasikan

pada tahun 1992, didasarkan pada teori dan pengalaman

penelitian sistem infomasi yang dilakukan oleh beberapa

peneliti antara tahun 1970 dan 1980. Peraturan akan sistem

informasi berubah dan berkembang dalam beberapa tahun

terakhir. Di samping itu, penelitian akademi

terhadappengukuran akanefektifitas sistem informasi juga

berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Model D & M IS Success terdiri dari 6 dimensi

yang saling berhubungan yaitu Sistem Quality, Information

Quality, System Use, User Satisfaction Individual Impacts

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

30  

  

dan Organizational Impacts. Berikut merupakan gambar

model D & M IS Success (1992, p.87) :

  

 

 

 

 

 

Gambar 2.5 Model D & M IS Success

    Menurut (Weber, 1999, p.893-894)

memperkenalkan model efektifitassistem informasi yang

diharapkan dapat menjadi suatu petunjuk dalam

meneliltiefektifitas suatu sistem informasi dimana model ini

juga telah diperkenalkan oleh gabungan beberapa

peneliti.Model yang diperkenalkan oleh (Weber, 1999) ini

dapat dikatakan merupakan modifikasi dari model D & M

IS Success yang diperkenalkan oleh (DeLone & Mc.Lean,

1992).Model ini menunjukkan beberapa hipotesa yang

berhubungan antar faktor-faktornya yang diperkirakan

mempunyai pengaruh yang cukup besar tentang suatu

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

31  

  

sistem informasi itu efektif atau tidak.Pertama, kualitas dari

sistem dan kualitas dari informasi yang dihasilkan sistem

tersebut adalah hipotesis yangmempengaruhi persepsi

pengguna terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan

dari suatu sistem.Kedua persepsi juga dipengaruhi oleh

keyakinanpengguna terhadap kemampuan mereka dalam

menggunakan komputer dengan baik (self-efficacy).Persepsi

pengguna terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan

sistem akan mempengaruhi bagaimana pengguna

menggunakan sistem tersebut, comtohnya frekuensi mereka

menggunakan sistem dan cara bagaimana mereka

menggunakan sistem.

Aktifitas pengguna dalam menggunakan sistem

kemudian akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam

menggunakan SIPLM.Selain itu, aktifitas pengguna dalam

menggunakan sistem juga berpengaruhterhadap kepuasan

mereka terhadap sistem tersebut.Selain itu ada juga hipotesa

dua arah antara kepuasan dengan pengaruh sistem terhadap

kinerja pengguna.

Berikut akan dijelaskan evaluasi terhadap masing-

masing komponen di dalam model efektifitas sistem

informasi:

1. Evaluasi kualitas sistem

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

32  

  

Pada dasarnya banyak karakteristik dari

komponen perangkat keras dan perangkat lunak

dari sistem informasi yang dapat mempengaruhi

persepsi user terhadap kegunaan dan kemudahan

penggunaan dari sistem tersebut. Satu kelompok

karakteristik yang jelas terlihat oleh pengguna

setelah mereka berinteraksi dengan sistem

dalam jangka waktu yang pendek, yaitu :

Waktu respon

Waktu proses

Stabilitas dari sistem

Kemudahan berinteraksi dengan sistem (user

friendly)

Kegunaan fungsi yang disediakan oleh

sistem

Kemudahan dalam mempelajari sistem

Kualitas dari dokumentasi dan fungsi

bantuan

Kemudahanintegrasi dengan sistem lain

2. Evaluasi kualitas dari informasi yang dihasilkan

oleh suatu sistem

Kualitas dari informasi yang dihasilkan

oleh suatu sistem informasi mempunyai

pengaruh yang penting bagi persepsi pengguna

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

33  

  

terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan

dari sistem. Beberapa atribut dari kualitas

informasi yang peneliti perlu ketahui untuk

pengukuran efektifitas sebagai berikut :

Keabsahan/keaslian

Keakuratan

Kelengkapan

Mudah dipahami

Ketepatan/kecermatan

Keringkasan

Informatif

Kemudian peneliti mengevaluasi kualitas

dari informasi yang dihasilkan oleh sistem,

mereka pada dasarnya berusaha untuk

mengetahui seberapa baik informasi tersebut

dalam membantu pekerjaan pengguna.

3. Evaluasi kegunaan terhadap kemudahan

penggunaan sistem

Peningkatan layanan berkerja

Peningkatan kecepatan bekerja

Peningkatan kemudahan dalam bekerja

Peningkatan efektifitas dalam penggunaan

SIPLM

Peningkatan penggunaan dalam membantu

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

34  

  

penggunamelakukan pekerjaannya

4. Evaluasi kemudahan penggunaan sistem

informasi

Kemudahan untuk belajar mengoperasikan

SIPLM

Kemudahan penggunaan SIPLM dapat

mempermudah pengguna melakukan

pekerjaannya

Mudah dimengerti dan jelas dalam SIPLM

Kemudahan penggunaan SIPLM dapat

memperbanyak informasi yang didapatkan

oleh penggunasehingga dapat meningkatkan

kemampuannya

5. Evaluasi efektifitas akan sistem informasi

Kepuasan terhadap suatu sistem informasi

telah banyak digunakan untuk menentukan

pengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem

informasi. Kepuasan terhadap sistem informasi

akan dipengaruhi oleh jumlah dan cara

penggunaan sistem tersebut. Beberapa hal yang

dapat digunakan untuk mengukur kepuasan

terhadap sistem informasi sebagai berikut :

Ketepatan waktu dari informasi

Relevansi dari output

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

35  

  

Kualitas dari dokumentasi yang disediakan

2.2.4 Efisiensi

Teori Efisiensi adalah suatu ukuran dari ketepatan

sasaran (Effectiveness) dari suatu proses/kegiatan yang

dilakukan.

Teori Efisiensi Jati K.Sengupta(1995,p.19) dapat

dibagi menjadi 2(dua) macam, yaitu:

1. Dari segi teknikal/efisiensi produksi

Merupakan ukuran dari kesuksesan

perusahaan dalamkemungkinan untuk

menghasilkan hasil/outputyang maksimumdari

beberapa inputyang diberikan.

2. Dari segi alokasi/efisiensi biaya

Meupakan ukuran kesuksesan suatu

perusahaan dalampemilihan sekumpulan input

yang optimumdengan acuan dari harga pasar

untuk masukantersebut.

Efisiensi dalampengelolaan manajemen teknologi

informasi adalah sampai seberapa besar tingkat manfaat

yang dapat diberikan oleh pemakaian sumber daya

teknologi informasi yang telah diinfestasikan terhadap

kinerja operasi sebuah lembaga yang diukur dengan

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

36  

  

variabelseperti : biaya rendah, waktu singkat dan

sebagainya dengan kata lain pencapaian hasil adalah

maksimum dari input-input yang ada.

2.3 Infrastruktur TI

Salah satu penilaian Investasi TI adalah dari Infrastruktur yang menunjang

jalannya sistem informasi dan aplikasi yang digunakan. (Sundaresan, 2008)

mengadaptasi dari rainer dan turban mengenai IS (Information System) yang

terdapat pada setiap perusahaan. Terdapat diantaranya adalah TI infrastruktur

yang menjadi bagian pendukung dalam pelaksanaan TI pada perusahaan.Kegiatan

yang ada pada perusahaan bergantung pada kekuatan infrastruktur TI yang baik

guna pertukaran informasi baik secara internal maupun eksternal.Gambar di

bawah ini merupakan sistem informasi mendasar yang ada dalam sebuah

organisasi menurut (Turban, Rainer, & Potter, 2004).

Gambar 2.6IS Support an Organization Level

Sumber: (Sundaresan, 2008)

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0040 2.pdfLalu untuk kebutuhan pelaporan dan pengolahan data dari SIPLM akan mengintegrasikan

37  

  

Fungsi infrastruktur TI pada sebuah perusahaan tidak hanya sebagai

pertukaran informasi saja akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi perusahaan.

Infrastruktur TI melibatkan segi teknis dan sumberdaya manusia yang bertugas

mengelola Infrastruktur TI dapat mempengaruhi kegiatan bisnis pada perusahaan.

(Jude & Kelley, 2007)

Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran dampak SIPLM pada

proses layananKomisi Yudisial, dimana infrastruktur TI merupakan salah

satuvariabel yang akan diukur karena mendukung SIPLM yang akan menyediakan

pelayanan kepada pemangku kepentingan pada Komisi Yudisial. TI menjadi salah

satu pendukung pada level kegiatan pada organisasi dan infrastruktur TI memiliki

keterkaitan langsung dengan pengguna TI (Turban, Rainer, & Potter, 2004).

Yang dimasukkan kedalam infrastruktur TI tentunya berbeda dengan

infrastruktur publik yakni jalan umum, jaringan telpon, listrik dan lain-lain.berikut

adalah gambar yang memisahkan infrastruktur TI dan Infrastruktur publik;

Gambar 2.7 Piramida Infrastruktur TI sumber : B. Robertson & V. Sribar 2001