lembaran daerah 2009 - biro hukum timur_4... · web viewno. 3, 2009 penjelasan dalam tambahan...

171
5 5 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2009 T E N T A N G PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SIARAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik, maka perlu didirikan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Siaran Pemerintah Daerah, sebagai sarana komunikasi dan informasi publik di Kabupaten Flores Timur; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pendirian Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dalam

Upload: vokhanh

Post on 18-May-2019

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

51 52

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN

FLORES TIMUR

No. 3, 2009 Penjelasan dalam TambahanLembaran

Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2009

TENTANG

PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO

SIARAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN FLORES

TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI FLORES TIMUR,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan amanatPeraturan Pemerintah Nomor

11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik, maka perlu didirikan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Siaran Pemerintah Daerah, sebagai sarana komunikasi dan informasi publik di Kabupaten Flores Timur;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pendirian Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4252);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Page 2: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

51 52

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4485);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 4Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Flores Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor0024).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

dan

BUPATI FLORES TIMURMEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TENTANG PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SIARAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

Page 3: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

51 52

BAB I

KETENTUA

N UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Flores Timur.2. Bupati adala Bupati Flores Timur.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Flores Timur.4. Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Siaran Pemerintah

Daerah Kabupaten Flores Timur yang selanjutnya disingkat LPPL-RSPD adalah lembaga penyiaran radio yang berbentuk Badan Hukum yang bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan infomasi untuk kepentingan masyarakat yang siarannya berjaringan dengan Radio Republik Indonesia.

5. Dewan Pengawas adalah organ lembaga penyiaran publik lokalradio siaran pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur yang berfungsi mewakili masyarakat, pemerintah Kabupaten Flores Timur dan unsur penyiaran lokal dan menjalankan tugas pengawasan untuk mencapai tujuan lembaga penyiaran publik lokal.

6. Dewan Direksi adalah unsur pimpinan lembaga penyiaran publik lokal radio siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan lembaga penyiaran publik lokal radio siaran pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur.

BAB II

PENDIRIAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini didirikan LPPL-RSPD.

Pasal 3

LPPL-RSPD didirikan di ibukota Kabupaten.

BAB III

TUJUAN

Pasal 4

LPPL-RSPD didirikan dengan tujuan :a. mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan;b. sebagai media Komunikasi timbal balik antara pemerintah dan

masyarakat;c. sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat

bagi masyarakat; dan

d. Pelestarian budaya daerah.

BAB IV BENTUK

KEGIATAN

Pasal 5

(1) LPPL-RSPD menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio

(2) Untuk menyelenggarakan siaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LPPL- RSPD wajib mendapatkan ijin penyiaran dari Menteri yang membidangi urusan komunikasi dan informatika melalui Komisi Penyiaran Indonesia.

BAB V

ORGAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL

Pasal 6

Page 4: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

51 52

Organ LPPL-RSPD terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi

P

asal 7 (1) Dewan Pengawas

terdiri dari :

a. Ketua;b. Sekretaris; dan c. Anggota.

(2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati atas usul DPRD, setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan secara terbuka atas masukan dari Pemerintah Daerah dan/masyarakat.

(3) Tata cara pengangkatan dan pemberhentian Dewan pengawas diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 8

Dewan Pengawas mempuyai tugas melaksanakanpengawasandan pengendalian atas penyelenggaraan LPPL-

RSPD

Pasal 9 (1) Dewan Direksi terdiri dari :

a. Direktur Utama;

b. Direktur

Penyiaran; dan

c. Direktur

Teknis.(2) Dewan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan

diberhentikan oleh Bupati atas usul Dewan Pengawas.

(3) Tata cara pengangkatan dan pemberhentian Dewan Direksi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Page 5: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

51 52

Pasal 10

(1) Dewan Direksi mempunyai tugas menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan mempertangungjawabkan seluruh kegiatan opersional LPPL-RSPD kepada Bupati.

(2) Dewan Direksi sebagaimana dimkasud pada ayat (1) dapat mengadakan kerja sama dengan pihak lain dalam upaya mencapai maksud dan tujuan LPPL-RSPD dengan persetujuan dari Dewan Pengawas.

Pasal 11

Susunan organisasi dan Tata kerja LPPL-RSPD akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB

VI

PEM

BIAY

AAN

Pasal

12

(1) Pembiayaan LPPL-RSPD berasal dari :a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Flores Timur;

b. siaran iklan;c. sumbangan masyarakat; dand. usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran.

(2) Penerimaan yang diperoleh dari sumber pembiayaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikelola sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

BAB VII

PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 13

Dewan Direksi bertanggung jawab atas keseluruhan penyelenggaraan penyiaran dan keuangan, baik ke dalam maupun ke luar LPPL-RSPD.

Pasal 14

(1) Tahun buku LPPL-RSPD sesuai dengan Tahun Anggaran Daerah.(2) LPPL-RSPD wajib membuat laporan tahuunan, berkala dan laporan

keuangan.(3) Laporan tahunan dan laporan berkala paling sedikit memuat :

a. laporan mengenai pelaksanaan rencana kerja serta hasil-hasil yang telah dicapai; dan

b. permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana kerja; (4) Laporan keuangan paling sedikit memuat :

a. perhitungan tahunan yang terdiri atas neraca, perhitungan penerimaan dan biaya, laporan arus kas dan laporan perubahan kekayaan; dan

b. gaji dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Direksi dan DewanPengawas.

(5) Laporan keuangan sebagaiaman dimaksud pada ayat (4), diaudit oleh lembaga yang berkompeten atas permintaan Bupati.

Pasal 15

(1) Laporan tahunan LPPL-RSPD ditandatangani oleh Dewan Direksi danDewan Pengawas untuk disampaikan kepada Bupati.

(2) Anggota Dewan Direksi atau Dewan Pengawas yang tidak

Page 6: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

51 52

menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membuat alasan tertulis.

BAB VIII

KETENTUAN

PENUTUP

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya.

Pasal 17

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur.

Ditetapkan di Larantuka pada tanggal 12 Juni 2009

BUPATI

FLORES TIMUR,

CAP TDT

SIMON HAYON

Diundangkan di Larantuka

Pada tanggal 12 Juni 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

CAP TDT

FRANSISKUS DIAZ ALFFI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2009 NOMOR 4

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2009

TENTANG

PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL DAERAH RADIO SIARAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

FLORES TIMUR

I. UMUM

Sebagai upaya untuk memberikan keseimbangan dalam memperoleh

Page 7: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

51 52

informasi, pendidikan, kebudayaan dan hiburan yang sehat bagi masyarakat diperlukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang bersifat independen, netral dan tidak komersial yang tidak semata-mata memproduksi acara siaran sesuai tuntutan liberalisasi dan selera pasar serta bukan pula sebagai corong pemerintah dan pemerintah daerah, melainkan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.

Selain itu, lembaga penyiaran publik lokal juga berperan mendorong partisipasi masyarakat dalam

pembangunan dan menjadimedia komunikasi timbal balik antara pemerintah

daerah dan masyarakat.

Lembaga Penyiaran Publik Lokal dalam penyelenggaraan kegiatannya dapat berbentuk penyiaran radio dan penyiaran televisi yang cakupan wilayah siarannya bersifat lokal dan berjaringan dengan lembaga penyiaran publik nasional seperti Radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI).

Pasal 7 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik mengamanatkan pendirian lembaga penyiaran publik lokal didirikan oleh Pemerintah Daerah dengan persetujuan DPRD atas usul masyarakat.

Kondisi faktual di Kabupaten Flores Timur menunjukan bahwa lembaga penyiaran publik lokal yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk penyiaran radio, untuk itu dipandang perlu mendirikan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten FloresTimur dengan Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Cukup Jelas

Angka 2

Cukup Jelas

Angka 3

Cukup Jelas

Angka 4Yang dimaksud dengan independen adalah tidak bergantung pada dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain.Yang dimaksud dengan netral adalah tidak memihak pada kepentingan salah satu pihak.Yang dimaksud dengan tidak komersial adalah tidak semata- mata mencari keuntungan, tetapi juga mengutamakanpeningkatan pelayanan masyarakat.

Angka 5Cukup Jelas

Pasal 2Cukup Jelas

Pasal 3Cukup Jelas

Pasal 4

Cukup JelasPasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Page 8: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

51 52

Cukup JelasPasal 7

Cukup JelasPasal 8

Cukup JelasPasal 9

Cukup JelasPasal 10

Cukup JelasPasal 11

Cukup JelasPasal 12

Cukup JelasPasal 13

Cukup JelasPasal 14

Cukup Jelas

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

No. 4, 2009 Penjelasan dalam Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0041

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

NOMOR 5 TAHUN 2009

TENTANG

RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI FLORES TIMUR,

: a. bahwa kekayaan daerah yang perlu dikelolaPasal 15

Cukup JelasPasal 16

Cukup JelasPasal 17

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 0040

Menimbang pemanfaatannya dengan pungutan retribusi untuk kepentingan peremajaan dan pemeliharaan agar dapat memberikan kontribusi kepada daerah dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah;

b. bahwa barang milik daerah yang sudah diatur pemanfaatannya dalam Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 5 Tahun 1999 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 3 Tahun 2000 tentang

Page 9: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

53 54

Perubahan Pertama Peraturan daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 5 Tahun 1999 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan keadaan dewasa ini sehingga perlu ditinjau kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor76,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3685);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lambaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

7 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Reepublik Indonesia Nomor 4609);

Page 10: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

55 56

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan BarangMilik Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174Tahun 1999 tentang Pedoman Tata Cara PemungutanRetribusi Daerah;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemeriksaan RetribusiDaerah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 3Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0023);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 4Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Kabupaten Flores Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0024);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN FLORES TIMURdan

BUPATI FLORES TIMUR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Flores Timur.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Flores Timur.3. Bupati adalah Bupati Flores Timur.4. Kekayaan Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas

beban APBD dan/atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.5. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan pemakai kekayaan

daerah yang dikenakan pungutan retribusi.6. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan

terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya.

7. Surat Pendaftaran Obyek Retribusi yang selanjutnya disingkat SPORD adalah surat yang digunakan oleh wajib retribusi untuk melaporkan obyek retribusi dan wajib retribusi sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut peraturan perundang-undangan retribusi daerah.

Page 11: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

57 58

8. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang.

9. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan.

10. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah krerdit retribusi lebih besar dari retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

11. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

12. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Jabatan yang selanjutnya disingkat SKRD Jabatan adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi terutang yang ditetapkan secara jabatan oleh pemangku jabatan tertentu.

13. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Tambahan yang selanjutnya disingkatSKRDT adalah surat keputusan retribusi daerah akibat kurang bayar.

14. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh wajib retribusi.

15. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya disediakan oleh sektor swasta.

BAB IINAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 2Dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dipungut retribusi atas pemakaian barang-barang bergerak dan/atau tidak bergerak beserta jasa yang disediakan Pemerintah Daerah

Pasal 3Obyek Retribusi Kekayaan Daerah adalah pelayanan yang diberikan olehPemerintah Daerah berupa :a. tanah;b. bangunan;c. ruangan;d. kendaraan;e. alat-alat berat;f. jasa pelayanan; dang. fasilitas-fasilitas penunjang lainnya milik Pemerintah Daerah dan/atau yang

pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah.

Pasal 4Fasilitas-fasilitas penunjang lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g, diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 5Subyek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan barang dan jasa milik daerah.

Page 12: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

59 60

NO JENIS KEKAYAAN DAERAHSATUAN

PEMAKAIANTARIF (Rp)

1 TANAH1. Perkotaan :

Untuk perdagangan

20-50 m 2 m2/Tahun 25.000.-

51-200 m2 m2/Tahun 20.000.-

201-1000 m2 m2/Tahun 15.000.-

1001m2 dst m2/Tahun 10.000.-

Untuk industri

20-50 m 2 m2/Tahun 20.000.-

51-200 m2 m2/Tahun 15.000.-

201-1000 m2 m2/Tahun 7.500.-

1001m2 dst m2/Tahun 3.000.-

Untuk sosial

20-1001 m2 dst m2/Tahun 1.000.-

Untuk kepentingan lainnya

- Untuk pertunjukan/konser Per sekali pakai 500.000.-

- Untuk pameran/hiburan lainnya Per sekali pakai 250.000.-

BAB III

GOLONGAN RETRIBUSI DAN WILAYAH PUNGUTAN

Pasal 6Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah digolongkan sebagai Retribusi JasaUsaha.

Pasal 7Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dilakukan ditempat pelayanan diberikan dalam wilayah daerah.

BAB IVCARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 8Cara mengukur tingkat penggunaan jasa pemakaian kekayaan daerah ditentukan berdasarkan :a. jenis, jumlah dan kwalitas kekayaan daerah; danb. biaya total penyediaan jasa yang meliputi, administrasi, pemeliharaan,

perawatan dan penyusutan kekayaan daerah.

BAB VPRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN

BESARNYA TARIF

Pasal 9Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis, serta beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.

BAB VISTRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 10

Struktur dan besarnya tarif retribusi sebagai berikut :

Page 13: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

61 62

Gedung Olahraga Weri- Untuk pertandingan/

perlombaanPer turnamen 750.000.-

- Untuk pertemuan/ujian Per hari 750.000.-

- Untuk konser/pertunjukan Per hari 2.000.000

- Untuk Pernikahan Per sekali pakai 1.500.000.-

- Untuk Wisuda Per hari 1.500.000.-

Untuk Latihan

- Untuk club Per bulan 200.000.-

- Untuk anak-anak Per bulan 100.000.-

Gedung Wanita Ina Mandiri- Untuk pertemuan/ujian Per hari 250.000.-

- Untuk konser/pertunjukan Per hari 300.000.-

- Untuk Pernikahan Per sekali pakai 250.000.-

- Untuk seminar Per hari 250.000.-

3. Ruangan/bangunan untuk usahaperdagangan (Ruko)

- Dalam kota m2/bulan 15.000.-

- Luar kota m2/bulan 10.000.-

DINAS PEKERJAAN UMUMPERTAMBANGAN DAN ENERGI1. Pengujian Tanah

- Kadar air Per contoh 15.000. -

- Berat isi Per contoh 75.000.-

- Berat Jenis Per contoh 50.000.-

- Analisa saringan Per contoh 75.000.-

2. PedesaanUntuk perdagangan

20-50 m 2 m2/Tahun 15.000.-

51-200 m2 m2/Tahun 10.000.-

201-1000 m2 m2/Tahun 7.500.-

1001m2 dst m2/Tahun 5.000.-

Untuk industri

20-50 m 2 m2/Tahun 10.000.-

51-200 m2 m2/Tahun 7.500.-

201-1000 m2 m2/Tahun 4.000.-

1001m2 dst m2/Tahun 2.000.-

Untuk sosial

20-1001 m2 dst m2/Tahun 1.000.-

3. Untuk penjemuran danpenimbunan

m2/Tahun 1.500.-

4. Untuk pertanian m2/Tahun 1.000.-

2. BANGUNAN1. Sewa Rumah

Tipe A (250 M2) Per bulan 300.000.-

Tipe B (120 M2) Per bulan 150.000.-

Tipe C (70 M2) Per bulan 100.000.-

Tipe D (50 M2) Per bulan 50.000.-

Tipe E (36 M2 ) Per bulan 25.000.-

Tipe F (21 M2) Per bulan 20.000.-

Lain-lain Per bulan 15.000.-

2. Sewa Ruangan

Page 14: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

63 64

- Aspal keras Per contoh 175.000.-

- Aspal cair Per contoh 300.000.-

- Aspal beton Per contoh 140.000.-

- Aspal emulsi Per contoh 300.000.-

4. Pengujian Beton- Kuat tekan kubus Per contoh 65.000.-

- Kuat tekan silinder Per contoh 65.000.-

- Kuat lentur Per contoh 80.000.-

5. Ranking Campuran- Timbunan tanah Per contoh 610.000.-

- Timbunan berbutir Per contoh 640.000.-

- Lapis pondasi agregat Per contoh 600.000.-

- Aspal panas (hot mix) Per contoh 720.000.-

- Lasbutaq Per contoh 820.000.-

- Beton struktur Per contoh 335.000.-

6. Pengujian Kualitas Air- Uji kualitas air lengkap Per contoh 950.000.-

7. Pengujian Lapangan- Pemboran tangan Per meter 135.000.-

- Bor mesin Per titik 500.000.-

- Sand Core Per contoh 75.000.-

- Sondir Per titik 275.000.-

- SPT Per contoh 50.000.-

- BB test Per titik 17.500.-

- DCP Per contoh 70.000.-

- Core drill Per contoh 125.000.-

- Analisa hidrometer Per contoh 50.000.-

- Atterberg Limit Per contoh 75.000.-

- Pemadatan standart Per contoh 75.000.-

- Pemadatan modified Per contoh 125.000.-

- CBR laboratorium Per contoh 95.000.-

- Unconfined Per contoh 45.000.-

- Konsolidasi Per contoh 135.000.-

- Kuat Geser Langsung Per contoh 30.000.-

- Permeabilitas Per contoh 70.000.-

- Triaxial (UU) Per contoh 80.000.-

- Triaxial (CU) Per contoh 95.000.-

2. Pengujian Agregat- Berat jenis agregat kasar Per contoh 75.000.-

- Berat jenis agregat halus Per contoh 75.000.-

- Analisa saringan agregatkasar

Per contoh 75.000.-

- Analisa saringan agregathalus

Per contoh 75.000.-

- Berat isi agregat kasar Per contoh 75.000.-

- Berat isi agregat halus Per contoh 75.000.-

- Kadar lumpur agregathalus

Per contoh 135.000.-

- Kadar lumpur agregatkasar

Per contoh 135.000.-

- Abrasi Per contoh 75.000.-

3. Pengujian Aspal

Page 15: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

65 66

1. Pemeriksaana. Pemeriksaan Klinis Per ekor 10.000.-

b. PemeriksaanLaboratorium- Ektoparasit Per sample 10.000.-

- Cacing Per sample 10.000.-

- Diffrensial leukosit Per sample 15.000.-

- Parasit darah Per sample 15.000.-

- Apus darah Per sample 15.000.-

- Haemoglobine (Hb) Per sample 10.000.-

c. Pemeriksaan Nekropis(bedah bangkai)- sapi, kuda, kerbau Per ekor 50.000.-

- babi, kambing, anjing,kucing

Per ekor 30.000.-

- unggas Per ekor 15.000.-

- hewan eksotik lainnya(primata, ular, iguana dll)

Per ekor 20.000.-

d. PemeriksaanKebuntingan

- sapi, kuda, kerbau(palpasi rektal)

Per ekor 50.000.-

- babi, kambing, anjing,kucing

Per ekor 20.000.-

- hewan eksotik lainnya Per ekor 30.000.-

- Geolistrik Per titik 150.000.-

- Pengambilan sampletanah

Per contoh 95.000.-

- CBR Lapangan Per contoh 47.500.-

- Teodolit Per contoh 35.000.-

GPS Per contoh 23.971.-

8. Sewa Alat Berat- Dump truck Per hari 361.191.-

- Truck Tangki Per hari 361.191.-

- Pompa Air Per hari 73.308.-

- Buldozer Per hari 1.449.170.-

- Motor Grader Per hari 1.237.754.-

- Wheel Loader Per hari 952.994.-

- Stone Crusher Per hari 952.994.-

- Exavator Per hari 1.049.580.-

- Tree Wheel Roller Per hari 455.251.-

- Tandem Roller Per hari 449.820.-

- Vibrator Roller Per hari 772.568.-

- Aspal Sprayer Per hari 116.383.-

- Air Compressor Per hari 153.688.-

- Generator Per hari 199.378.-

- Stamper Per hari 63.946.-

- Truck Trailler /Tronton Per KM 75.000.-

DINAS PERTANIAN DANPETERNAKANPos Kesehatan Hewan

Page 16: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

67 68

- sapi, kuda, kerbau Per ekor 150.000.-

- babi, kambing, rusa,anjing, kucing

Per ekor 100.000.-

- hewan eksotik lainnya(primata, reptil dll)

Per ekor 100.000.-

- unggas Per ekor 30.000.-

g. injeksi, pemasanganinfus

- sapi, kuda, kerbau Per ekor 10.000.-

- babi, anjing, kambing, rusa,primata, reptil

Per ekor 5.000.-

- unggas Per ekor 1.500.-

3. Pengambilan Spesimena. Pengambilan darah

- sapi, kuda, kerbau,babi

Perekor 15.000.-

- kambing, rusa, anjing,kucing

Perekor 10.000.-

- hewan eksotik lainnya(primata, reptil dll)

Perekor 10.000.-

- Unggas Perekor 5.000.-

(2) Pengambilan spesimenfeses, urin

Perekor 5.000.-

4. Obat-obatan, Bahan Kimia,Bahan dan Alat Medis HabisPakai

(primata dll)

2. Tindakan Medis Vetenir

a. Cuci dan balut luka- hewan besar Per ekor 10.000.-

- hewan sedang dankecil

Per ekor 5.000.-

b. Kastrasi- kuda, sapi, kerbau Per ekor 150.000.-

- babi starter Per ekor 25.000.-

- babi grower Per ekor 50.000.-

- babi pejantan Per ekor 100.000.-

- kambing, kijang, rusa Per ekor 30.000.-

c. Operasi Sesar- sapi, kuda, kerbau Per ekor 250.000.-

- babi Per ekor 200.000.-

- kambing, rusa, anjing,kucing

Per ekor 150.000.-

d. Operasi Hernia- sapi, kuda, kerbau Per ekor 200.000.-

- babi, kambing, rusa, anjing,kucing

Per ekor 150.000.-

e. Operasi Kosmetik- potong telinga Per ekor 75.000.-

- potong ekor Per ekor 100.000.-

f. Amputasi

Page 17: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

69 70

- erytromisin Per tablet 700.-

b. Antiseptik dan Desinfektan- betadine 100 ml Per botol 10.000.-

- rivanol 100 ml Per botol 7.500.-

- alkohol 70 % 500 ml Per botol 25.000.-

- fumisid 1 liter Per botol 50.000.-

- destan 1 liter Per botol 50.000.-

- gusanex spray Per botol 120.000.-

- pinocid 1 liter Per botol 60.000.-

- antisep 60 ml Per botol 6.000.-

c. Anti Inflamasi dan AntiHistamin

- dexametason Per ml 5.000.-

- vetadly injeksi Per ml 5.000.-

d. Anti Parasit- ivermektin, doramektin Per ml 15.000.-

- wormektin Per ml 10.000.-

- levamisol Per tablet 5.000.-

- pipedon Per tablet 1.000.-

- albendasol Per tablet 10.000.-

- kututox Per botol 27.500.-

- tetramisol injeksi Per ml 2.000.-

- anti coccidia bubuk 10 gr Per sachet 4.000.-

- oxfendazole 900 mg Per tablet 10.000.-

- oxbendazole 225 mg Per tablet 3.000.-

e. Antidota

a. Antibiotik danKemoterapeutika- oxytetrasiklin sort

acting injeksiPer ml 1.000.-

- oxytetrasiklin long actinginjeksi

Per ml 2.500.-

- ampisilin injeksi Per ml 1.500.-

- amoxilin injeksi Per ml 1.000.-

- enrofloxacin injeksi Per ml 2.500.-

- ampisilin tablet 500 mg Per strip 8.000.-

- amoxilin tablet 500 mg Per strip 8.000.-

- ciprofloksasin tablet 500 mg Per strip 10.000.-

- preparat sulfa injeksi Per ml 1.000.-

- pensilin G Per ml 1.000.-

- streptomisin Per ml 1.000.-

- penstrep Per ml 1.250.-

- salep mata oxytetrasiklin 1 % Per batang 3.000.-

- tetrachlor bubuk 10 gr Per sachet 3.000.-

- ampibio bubuk 10 gr Per sachet 3.000.-

- colibact bubuk 10 gr Per sachet 3.500.-

- eridoksin bubuk 10 gr Per sachet 3.000.-

- tetrasiklin kapsul Per kapsul 500.-

- klorampenikol kapsul Per kapsul 750.-

- tetes mata klorampenikol Per botol 10.000.-

- gentasimin Per tablet 500.-

- colistin Per tablet 600.-

Page 18: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

71 72

- Sulpidon Injeksi Per ml 1.000.-

j. Vaksin- SE, antraks Per ekor 5.000.-

- Hog cholera

anak babi Per ekor 10.000.-

babi dewasa Per ekor 20.000.-

- New castle Disease (ND) Per ekor 150.-

- Avian Influensa (AI) Per ekor 200.-

k. Anti bloat- tympanol 100 ml Per botol 20.000.-

k. Cairan supertif dan energi- infus glukosa 5 % Per botol 30.000.-

- biosolamin Per ml 2.500.-

i. Cut gut Per meter 10.000.-

m. Dispossible syringer Per buah 2.000.-

n. Bahan Pengawet- formalin Per ml 100.-

- gliserin Per ml 200.-

o. Alat dan mesin pertanian- Hand traktor Per unit/tahun 1.500.000.-

- Traktor besar Per unit/tahun 7.500.000.-

- Mist blower Per ha/unit 15.000.-

- Hand sprayer Per ha/unit 10.000.-

- Power sprayer Per ha/unit 10.000.-

DINAS KELAUTAN DANPERIKANAN

- atropin sulfat Per ml 5.000.-

- Na tiosulfat 25 % Per 50 ml 50.000.-

f. Hormon- oxytosin Per ml 4.000.-

- provestin Per ml 10.000.-

- prostaglandin Per ml 10.000.-

g. Vitamin dan Mineral- B. complex Per ml 750.-

- panto vit Per ml 500.-

- vitagol (vitamin A,D, E) Per ml 6.000.-

- Vitamin K Per ml 5.000.-

- injektamin (Vitamin Bcomplex, A,D, E)

Per ml 6.500.-

- hemadex Per ml 3.000.-

- vita chiks bubuk 10 gr Per sachet 2.500.-

- vita stres bubuk 10 gr Per sachet 2.500.-

- nebro 10 gr Per sachet 3.000.-

- calsidex Per ml 1.000.-

- calsidex plus Per ml 1.500.-

h. Anastetika Lokal danUmum

- eter Per ekor 5.000,-

- ketamin Per ekor 10.000,-

- lidocain HCL 2 ml Per ampul 5.000,-

i. Analgesik, antipiretik- Parasetamol 500 mg Per tablet 1.000,-

Page 19: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

73 74

a. ke Boru PP Per sekali pakai 450.000.-

b. ke Maumere PP Per sekali pakai 1.450.000.-

c. ke Ende PP Per sekali pakai 2.500.000.-

d. ke Bajawa PP Per sekali pakai 6.000.000.-

e. ke Ruteng PP Per sekali pakai 8.000.000.-

f. ke Labuan bajo Per sekali pakai 9.000.000.-

DINAS KOPERASI DAN UKM- Sewa gedung Dekopinda Per sekali pakai 250.000.-

BAGIAN UMUM SEKRETARIATDAERAH1. Mobil sampah

- Dalam kota Per sekali pakai 100.000.-

- Luar kota Per sekali pakai 200.000.-

2. Motor sampah- Dalam kota Per sekali pakai 50.000.-

- Luar kota Per sekali pakai 100.000.-

3. Sound sistem Per hari 500.000.-

4. Kursi plastik Per hari/buah 500.-

5. Lapangan voli Kantor Bupatiuntuk turnamen

Per sekaliturnamen

1.000.000.-

6. Kantin Per bulan 150.000.-

7. Lapangan tenis- untuk pertandingan Per turnamen 1.000.000.-

- untuk latihan Per bulan 250.000.-

Pemanfaatan Sarana PPI oleh PihakKetiga- Gedung untuk kios ukuran 4 x 5 m2 M2/bulan 25.000.-

- Gedung untuk kantor ukuran 8 x 5

m2

M2/bulan 25.000.-

- Gedung pengisian BBM ukuran 5 x 6

m2

M2/bulan 25.000.-

- Gedung untuk pompa air ukuran 5 x

10 m2

M2/bulan 25.000.-

- Tangki BBM 1 buah Perbulan/buah 100.000.-

- Tangki air 2 buah Perbulan/buah 100.000.-

- Genset/mesin pompa air Perbulan/unit 150.000.-

- Jasa tambat Per jam 5.000.-

- Jasa labuh Per jam 500.-

- Jasa parkir

- Roda dua Per sekali parkir 1.000.-

- Roda empat Per sekali parkir 2.000.-

DINAS PERHUBUNGANPARIWISATA KOMUNIKASI DAN INFORMASI

1. Mobil informasi- Dalam kota termasuk BBM Per sekali pakai 300.000.-

- Luar kota termasuk BBM Per KM 5.000.-

2. Bus Larantuka Transport- Dalam kota termasuk BBM Per sekali pakai 200.000.-

- Luar kota termasuk BBM

Page 20: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

75 76

BAB VIIMASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERHUTANG

(4) Tata cara pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)ditetapkan oleh Bupati

Page 21: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

83 84

Pasal 11(1) Masa retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas

waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa retribusi dari Pemerintah Daerah.

(2) Retribusi terutang terjadi pada saat diterbitkannya STRD.

BAB VIIITATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 12

(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain

yang dipersamakan.BAB IX

TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 13

(1) Pembayaran retribusi dilakukan secara tunai/kontan.(2) Pembayaran retribusi di Kas Daerah atau di tempat lain yang ditunjuk

dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.(3) Dalam pembayaran dilakukan di tempat lain yang ditunjuk maka hasil

penerimaan retribusi harus di setor ke kas daerah selambat-lambatnya 1 x24 jam.

Pasal 14(1) Pembayaran retribusi sebagimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)

diberikan tanda bukti pembayaran.(2) Setiap ada pembayaran dicatat dalam buku penerimaan.(3) Bentuk, isi, kwalitas ukuran buku dan/atau bukti pembayaran

retribusi ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 15(1) Bupati dapat mengizinkan wajib retribusi untuk mengangsur retribusi

terhutang sampai batas waktu yang ditentukan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

(2) Bupati dapat mengijinkan wajib retribusi untuk menunda pembayaran retribusi terutang sampai batas waktu yang ditentukan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

BAB XTATA CARA PENAGIHAN

Pasal 16(1) Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis sebagai

awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi, setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat

teguran/peringatan/surat lain yang sejenis, wajib retribusi harus melulasi

retribusinya yang terhutang .

Pasal 17

Bentuk-bentuk formulasi yang digunakan untuk pelaksanaan penagihan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati.

BAB XI KEBERATAN

Pasal 18

(1) Wajib retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atasSKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRD KBT dan SKRD LB.

Page 22: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

83 84

(2) Keberatan yang diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Dalam hal wajib retribusi mengajukan keberatan atau ketetapan retribusi, wajib retribusi harus dapat membuktikan ketidakbenaran retribusi tersebut.

(4) Keberatan harus diajukan paling lambat 2 (dua) bulan sejak tanggal SKRD KBT dan SKRD LB diterbitkan kecuali apabila wajib retribusi tertentu dapat menunjukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaan.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan sehingga tidak dipertimbangkan.

(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan pelaksanaan penagihan retribusi.

Pasal 19

(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan.

(2) Keputusan Bupati atas keberatan berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah besarnya retribusi yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat waktu dan Bupati tidak memberikan suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

BAB XIIPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 20

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Bupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu dimaksud pada ayat (2) telah melampaui jangka waktu sementara Bupati tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dianggap dikabulkan dan SKRD LB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila wajib retribusi mempunyai utang retribusi lainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRD LB.

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat jangka waktu 2 (dua) bulan, Bupati memberikan imbalan bunga sebesar 2 (dua) % sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan retribusi.

Pasal 21

(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi diajukan secara tertulis kepada Bupati dengan sekurang-kurangnya menyebutkan nama dan alamat wajib retribusi, besarnya kelebihan pembayaran dan alasan yang singkat dan jelas.

(2) Permohonan pengembalian pembayaran retribusi secara urutannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2)

dilakukan secara langsung.

Page 23: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

83 84

(3) Bukti penerimaan oleh pejabat daerah merupakan bukti saat permohonan diterima oleh Bupati.

Pasal 22

(1) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan dengan menerbitkan Surat Perintah Kelebihan Membayar Retribusi.

(2) Apabila Kelebihan Membayar Retribusi diperhitungkan dengan utang retribusi lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (4) , pembayaran dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan bukti pemindahbukuan juga berlaku sebagai bukti pembayaran.

BAB XIIIPENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 23

(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi.

(2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan rertibusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

BAB XIV KADALUARSA

PENAGIHAN Pasal 24

(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi menjadi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak saat terhutangnya retribusi, kecuali apabila wajib retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi.

(2) Kadaluarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tertangguh apabila :

a. Diterbitkan surat teguran ; dan

b. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik langsung maupun tidak langsung.

BAB XVSANKSI ADMINISTRASI

Pasal 25(1) Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau

kurang bayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebasar 2 % (dua prosen) setiap bulan dari retribusi terutang atau kurang bayar danditagih dengan menggunakan STRD.

(2) Dalam hal kadaluarsanya retribusi terhutang akibat kelalaian petugas penagih, maka retribusi terhutang menjadi tanggung jawab petugas yang bersangkutan:

BAB XVI KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 26

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau

laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi;

c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain

Page 24: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

83 84

serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti

pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi;

g. menyuruh berhenti atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawah sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat ini;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi;i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa

sebagai tersangka atau saksi;j. menghentikan penyidikan; dank. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana dibidang retribusi menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan penyampaian hasil penyidikannya kepada

penuntut umum sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang-UndangNomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

BAB XVII KETENTUAN PIDANA

Pasal 27

(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah

retribusi terutang.(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XVIIII KETENTUAN

PENUTUP Pasal 28

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan diatur lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanannya.

Pasal 29

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah kabupaten Flores Timur Nomor 5 Tahun 1999 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 1999Nomor 4 Seri B Nomor 3 dan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 3 Tahun 2000 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 5 Tahun 1999 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2000Nomor 10 Seri B Nomor 4) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 25: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

83 84

Pasal 30

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur.

Ditetapkan di LarantukaPada tanggal 12 Juni 2009

BUPATI FLORES TIMUR

CAP TDT

SIMON HAYON

Diundangkan di LarantukaPada tanggal 12 Juni 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

CAP TDT

FRANSISKUS DIAZ ALFFI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2009 NOMOR 5

PENJELASAN ATAS

PERATURAN

DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 5 TAHUN

2009

TENTANG

RETRIB

USI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

Page 26: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

83 84

materil sudah dilakukan perubahan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 3 Tahun 2000 dalam perjalanan waktu ternyata masih terdapat banyak hal yang belum diregulasikan secara patut dan komprehensif berkenaan dengan Retribusi Pemanfaatan Kekayaan Daerah.

Disamping itu ada sejumlah pasal pengaturan sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan keadaan dewasa ini. Oleh karena itu Pemerintah memandang perlu mengajukan Rancangan ini dengan maksud mengakomodir sejumlah hal yang belum diatur dalam peraturan daerah tersebut, agar lebih komprehensif sekaligus menjawab perkembangan keadaan dewasa ini.

1. UMUM Bahwa Kekayaan

Daerah sebagai Aset Pemerintah Daerah yang

II. PASAL DEMI PASAL

dimanfaatkan

untuk

menunjang

kelancaran

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan sehingga

terhadap semua obyek aset daerah mengalami pengurangan nilai ekonomisnya, dan terhadap keadaan ini perlu di dayagunakan secara optimal untuk dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

Bahwa pengaturan pemakaian Kekayaan Daerah dimaksudkan untuk penertiban pemakaian yang dilandasi tertib fisik, administrasi dan tertib hukum.

Bahwa dengan ditetapkannya Undang –Undang Nomor 18 Tahun

1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor

34

Tahun2000yang

mengisyaratkan bahwa daerah dapat melaksanakan pungutan sebagai pembayaran atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh PemerintahDaerah kepada orang atau badan hukum yang memakai kekayaan daerahdengan mempertimbangkan adanya kontribusi yang memadai.

Retribusi pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan daerah atau sebutan lain

Page 27: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

83 84

sebagai aset daerah, sudah diatur dalam peraturan daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 5 Tahun 1999 yang kemudian dari aspek

Pasal 1Cukup jelas. Pasal 2

Dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dimaksud untuk memberikan ketegasanbahwa jenis pungutan ini merupakan biaya sewa pemakaian kekayaan daerah.

Pasal 3Hu

ruf a

Cukup jelasHuruf b

Cukup jelasHuruf c

Cukup jelasHuruf d

Cukup jelas

Page 28: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

87 88

Huruf eCukup jelas

Huruf fCukup jelas

Huruf gYang dimaksud dengan fasilitas penunjang lain milik pemerintah daerah adalah fasilitas berupa barang laboratorium yang merupakan aset pemerintah yang telah diserahkan sebagai aset pemerintah daerah.

Pasal 4Cukup jelas

Pasal 5Yang dimaksud dengan badan adalah badan privat baik yang

berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukumPasal 6

Cukup jelas. Pasal 7

Cukup jelas. Pasal 8

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan biaya total penyediaan jasa yang meliputi administrasi, pemeliharaan, perawatan dan penyusutan barang milik daerah adalah Total semua komponen biaya yang dikeluarkan atas pemanfaatan suatu barang milik daerah

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Point 8Tarif retribusi pemanfaatan alat berat tidak termasuk biaya mobilisasi dan bahan bakar minyak

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 12.Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal 16Cukup jelas.

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Cukup jelas.

Pasal 20Cukup jelas.

Pasal 21Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Cukup jelas.

Page 29: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

89 90

Pasal 24Cukup jelas.

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 0041

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

No. 5, 2009 Penjelasan dalam Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0044

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2009

TENTANG

PEMBENTUKAN KECAMATAN SOLOR SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI FLORES TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pendekatan pelayanan bagi masyarakat di Kabupaten Flores Timur, serta untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat guna menjamin perkembangan dan kemajuan pada masa yang akan datang maka perlu dilakukan pembentukan kecamatan;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas dan memperhatikan kemampuan ekonomi, sosial budaya, sosial politik, potensi wilayah, jumlah penduduk, luas

Page 30: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

91 92

wilayah dan pertimbangan lainnya di wilayah Solor Selatan serta meningkatnya beban tugas dan volume kerja di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Kabupaten Flores Timur, perlu dibentuk Kecamatan baru;

c. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan, maka perlu membentuk Kecamatan Solor Selatan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kecamatan Solor Selatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 53, tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4389);

2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antar Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun2000 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

dan

BUPATI FLORES TIMUR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SOLOR SELATAN.

Page 31: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

93 94

BAB I KETENTUAN

UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Flores Timur.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Flores Timur.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Ddaerah yang selanjutnya disebut DPRDadalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Flores Timur.

4. Bupati adalah Bupati Flores Timur.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur.

6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat daerah.

7. Camat adalah Kepala Kecamatan sebagai Perangkat Daerah.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Kecamatan Solor Selatan

Pasal 3

(1) Kecamatan Solor Selatan berasal dari hasil pemekaran sebagian wilayahKecamatan Solor Barat dan Kecamatan Solor Timur yang terdiri atas :

a. Desa Kelike;

b. Desa Kelike Aimatan;

c. Desa Sulengwaseng;

d. Desa Kenere;

e. Desa Lemanu;

f. Desa Lewograran; dan

g. Desa Bubuatagamu.

(2) Desa-desa dari Kecamatan Solor Barat terdiri dari Desa Kelike, DesaKelike Aimatan, Desa Sulengwaseng, Desa Kenere dan Desa Lemanu.

(3) Desa-desa dari Kecamatan Solor Timur terdiri dari Desa Lewograran danDesa Bubuatagamu.

BAB III

JUMLAH PENDUDUK, LUAS DAN BATAS WILAYAH

Pasal 4

Luas wilaya Kecamatan Solor Selatan adalah : 13,34 km2

Pasal 5

Batas wilayah Kecamatan Solor Selatan adalah :

a. Sebelah Utara dengan Kecamatan Solor Barat;

b. Sebelah Selatan dengan Laut Sawu;

c. Sebelah Timur dengan Kecamatan Solor Timur;

d. Sebelah Barat dengan Kecamatan Solor Barat

Page 32: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

95 96

Pasal 6

Batas wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dituangkan dalam peta yang tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 7

Batas wilayah Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur.

Ditetapkan di Larantukapada tanggal 21 Desember 2008.

BUPATI FLORES TIMUR

CAP TDTBAB IV IBUKOTA

KECAMATAN

Pasal 8

Ibukota Kecamatan Solor Selatan berkedudukan di Kelike.

BAB V KETENTUAN

PENUTUP

Peraturan Daerah ini dinyatakan syah

Diundangkan di LarantukaPada tanggal 21 Desember 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

SIMON HAYON

Pasal 9

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya.

Pasal 10

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

CAP TDT

FRANSISKUS DIAZ ALFFI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2009 NOMOR 0044

Page 33: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

97 98

Keuangan Kepada Partai Politik di Kabupaten FloresTimur perlu diatur dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumembentuk Peraturan Daerah tentang BantuanKeuangan Kepada Partai Politik Di Kabupaten FloresTimur;

: 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalamWilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

No. 6, 2010 Penjelasan dalam Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0046

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

NOMOR 1 TAHUN 2010

TENTANG

BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN FLORES TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI FLORES TIMUR,

Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan pendidikan politik bagi kader Partai sebagai potensi Daerah maka Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD perlu diberikan bantuan keuangan;

b. bahwa untuk melaksanakan Pasal 34 ayat (4) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik dan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada PartaiPolitik sebagaimana dijabarkan lebih lanjut dalam

Mengingat

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Page 34: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

99 100

2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara

6.

Republik Indonesia Nomor 4801);

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4721);

5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang PartaiPolitik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4836), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 18);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

dan

BUPATI FLORES TIMUR

Page 35: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

101 102

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN FLORES TIMUR.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Flores Timur;2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Flores Timur;3. Bupati adalah Bupati Flores Timur;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Flores Timur ;5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat

APBD adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintah Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

6. Partai Politik adalah Partai Politik di Kabupaten Flores Timur yang memperoleh kursi di DPRD;

7. Bantuan Keuangan adalah bantuan keuangan yang bersumber dari APBD yang diberikan secara proporsional berdasarkan jumlah perolehan suara kepada Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD; dan

BAB IIPERHITUNGAN BANTUAN KEUANGAN

Pasal 2

(1) Bantuan Keuangan kepada Partai Politik yang bersumber dari APBD diberikan kepada Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD setiap tahun anggaran.

(2) Bantuan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan secara proporsional berdasarkan jumlah perolehan suara.

(3) Besarnya bantuan keuangan kepada Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 3Tata cara perhitungan bantuan keuangan kepada Partai Politik sebagai berikut :a. besarnya nilai bantuan persuara untuk Partai Politik yang memperoleh

kursi di DPRD adalah jumlah bantuan APBD Tahun Anggaran sebelumnya dibagi dengan jumlah perolehan suara hasil Pemilihan Umum DPRD periode sebelumnya berdasarkan perhitungan suara yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Flores Timur;

b. besarnya jumlah bantuan keuangan yang dialokasikan dalam APBD setiap tahun untuk Partai Politik adalah jumlah perolehan suara hasil Pemilihan Umum 2009 dikalikan dengan nilai bantuan persuara sebagaimana dimaksud pada huruf a; dan

c. jumlah bantuan keuangan dari APBD setiap tahun kepada Partai Politik adalah jumlah perolehan suara Partai Politik hasil Pemilihan Umum 2009 dikalikan dengan nilai bantuan persuara sebagaimana dimaksud pada huruf a.

BAB III PENGANGGARAN

Pasal 4

Anggaran bantuan keuangan Partai Politik disampaikan oleh Bupati kepadaDPRD sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 5Bantuan keuangan kepada Partai Politik yang dialokasikan setiap tahun anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 huruf b dianggarkan dalam jenis bantuan keuangan dengan objek belanja bantuan keuangan kepada Partai Politik.

Page 36: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

103 104

Pasal 6(1) Bantuan keuangan kepada Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD

dianggarkan setiap tahun oleh Pemerintah Daerah.(2) Penetapan besarnya anggaran bantuan keuangan kepada Partai Politik

memperhatikan kemampuan keuangan Daerah.

BAB IVPENGAJUAN PERMOHONAN BANTUAN KEUANGAN

Pasal 7

(1) Partai Politik menyampaikan permohonan bantuan keuangan secara tertulis kepada Bupati untuk menyalurkan Bantuan Dana melalui rekening kas umum Partai Politik dengan menggunakan kop surat dan cap stempel.

(2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah/Cabang atau sebutan lainnya di Tingkat Kabupaten.

(3) Dalam hal Ketua dan Sekretaris berhalangan, penandatanganan permohonan dapat diwakilkan kepada pengurus lain dengan menunjukkan Surat Kuasa.

(4) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud diajukan dengan melampirkan:a. surat Keputusan DPP/DPW/DPD Partai Politik yang menetapkan

Susunan Kepengurusan Partai Politik Tingkat Kabupaten yang dilegalisir oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Politik atau sebutan lainnya;

b. surat Keterangan autentifikasi hasil penetapan perolehasn kursi dan suara Partai Politik hasil Pemilihan Umum DPRD yang dilegalisir oleh Ketua atau Sekretaris KPU Kabupaten Flores Timur;

c. nomor Rekening Kas Umum Partai Politik yang dibuktikan dengan pernyataan pembukaan rekening dari Bank yang bersangkutan;

d. rencana penggunaan Dana Bantuan Keuangan Partai Politik; dan

e. laporan realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan tahun anggaran sebelumnya; dan

f. surat Pernyataan Partai Politik yang menyatakan bersedia dituntut sesuai peraturan perundang-undangan apabila memberikan keterangan yang tidak benar yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah atau Dewan Pimpinan Cabang di atas meterai dengan menggunakan Kop Surat Partai Politik.

(5) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tembusannya disampaikan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Flores Timur dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Flores Timur.

(6) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibuat dalam rangkap 2 (dua).

BAB VVERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI PARTAI POLITIK

Pasal 8(1) Verifikasi kelengkapan administrasi Partai Politik dilakukan oleh Tim

Verifikasi Kelengkapan Administrasi Pengajuan Permohonan Bantuan Keuangan Partai Politik Tingkat Kabupaten Flores Timur.

(2) Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Flores Timur.

(3) Keanggotaan Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Flores Timur, unsur Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dan Bagian Hukum pada Sekretariat Daerah.

(4) Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganKeputusan Bupati.

(5) Biaya Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan padaAPBD.

Page 37: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

105 106

Pasal 9

(1) Hasil verifikasi kelengkapan administrasi permohonan bantuan keuanganPartai Politik dibuat dalam berita acara.

(2) Format berita acara hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini.

(3) Berita acara hasil verifikasi kelengkapan administrasi permohonan bantuan keuangan Partai Politik tingkat Kabupaten Flores Timur disampaikan oleh Tim Verifikasi Tingkat Kabupaten kepada Bupati dengan melampirkan kelengkapan persyaratan administrasi permohonan yang merupakan bagian tidak terpisahkan.

BAB VIPENYERAHAN BANTUAN KEUANGAN

Pasal 10

(1) Penyaluran Bantuan Keuangan kepada Partai Politik dilaksanakan olehKDPPKAD.

(2) Penyerahan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan persyaratan administrasi :a. surat Keterangan Bank yang menyatakan kepemilikan Nomor

Rekening Bank atas nama Dewan Pimpinan Daerah yang masih berlaku;

b. Foto copy Surat Keterangan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);c. surat Tanda Terima Uang Bantuan yang dibuat dalam bentuk

kwitansi yang ditandatangani di atas meterai oleh pimpinan Partai Politik dengan menggunakan Kop Surat dan Cap Stempel Partai Politik; dan

d. berita Acara Serah Terima dibuat dalam rangkap 4 (empat) yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Flores Timur sebagai Pihak

Pertama dan oleh Ketua dan Bendahara Dewan Pimpinan Daerah atau sebutan lainnya sebagai Pihak Kedua.

(3) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diserahkan secara bertahap, maksimal 2 (dua) tahapan.

(4) Apabila bantuan keuangan diserahkan secara bertahap maka penyerahan tahap berikutnya dapat dilakukan setelah ada laporan pertanggungjawaban atas penggunaan bantuan keuangan pada tahap sebelumnya.

(5) Dalam hal bantuan keuangan diserahkan sekaligus dalam 1 (satu) tahun anggaran maka laporan pertanggungjawabannya wajib disampaikan paling lama 1 (satu) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.

BAB VIIPENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

Pasal 11Bantuan Keuangan Partai Politik digunakan sebagai dana penunjang kegiatanPendidikan Politik dan operasional sekretariat.

Pasal 12(1) Kegiatan Pendidikan Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

berkaitan dengan :a. peningkatan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;b. peningkatan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; danc. peningkatan kemandirian, kedewasaan dan membangun karakter

bangsa dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.(2) Kegiatan pendidikan politik dilaksanakan dengan memperhatikan

keadilan dan kesetaraan gender untuk membangun etika dan budaya politik sesuai dengan Pancasila.

Page 38: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

107 108

Pasal 13Kegiatan operasional sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 berkaitan dengan:a. administrasi umum;b. pelangganan daya dan jasa;c. pemeliharaan data dan arsip; dan d. pemeliharaan peralatan kantor.

Pasal 14Pemerintah Daerah dapat meminta Instansi yang berkompeten untuk melakukan pemeriksaan atas penggunaan dana bantuan.

BAB VIII PERTANGGUNGJAWABAN

PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

Pasal 15

(1) Partai Politik wajib membuat pembukuan dan memelihara bukti penerimaan dan pengeluaran atas dana bantuan keuangan.

(2) Partai Politik wajib membuat Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan secara bertahap 6 (enam) bulan setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima.

(3) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat rekapitulasi, realisasi penerimaan dan rincian realisasi belanja dana bantuan keuangan Partai Politik per kegiatan.

(4) Format Laporan Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.

Pasal 16

Partai Politik wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan yang bersumber dari APBD secara berkala 1 (satu) tahun sekali kepada Bupati setelah diperiksa oleh BPK.

Pasal 17

Partai Politik yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 dikenai sanksi berupa penghentian bantuan keuangan dari APBD dalam tahun anggaran berjalan sampai laporannya diterima oleh Bupati.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah KabupatenFlores Timur Nomor 5 Tahun 2006 (Lembaran Daerah Nomor 28 Tahun 2006Seri E Nomor 21) tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik TingkatKabupaten dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

Page 39: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

109 110

Pasal 19

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur.

Ditetapkan di Larantuka pada tanggal 23 April 2010

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

NOMOR 1 TAHUN 2010

TENTANG

BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN FLORES TIMUR

I. KETENTUAN UMUM

Diundangkan di Larantuka pada tanggal 23 April 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR,

CAP TDT

FRANSISKUS DIAZ ALFFI

BUPATI FLORES TIMUR,

CAP TDT

SIMON HAYON

Dengan berdasarkan atas Hukum (rechtstaat), negara telah memberikan ruang kepada setiap warga negara dalam rangka pelibatannya untuk ikut merumuskan kebijakan-kebijakan negara dalam rana sistem perwakilan. Sistem sebagaimana dimaksud telah direduksi dalam sistem kelembagaan Partai Politik sebagai institusi politik yang berperan sebagai instrumen penyanggah kedaulatan rakyat. Dengan demikian maka keberadaan Partai Politik sesungguhnya sangat strategis sebagai wahana membentuk karakter kader bangsa yang bermartabat untuk kemudian memiliki kemampuan yang cukup dalam merumuskan kebijakan-kebijakan publik yang berkualitas.

Dalam konteks ini Partai Politik sebagai potensi daerah patut mendapat perhatian Pemerintah Daerah dari aspek penyediaan anggaran dalam bentuk bantuan keuangan sebagaimana amanat

peraturan perundang-undangan untuk kepentingan pembinaan dan pendidikan politik bagi kader partai. Bantuan keuangan dalam konteks ini diberikan secara proporsional kepada Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD berdasarkan perolehan suara sah yang ditetapkan dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah. Untuk kepentingan penggunaan bantuan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 1 keuangan ini, Partai Politik dituntut untuk secara transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana bantuan

keuangan. Transparansi dan akuntabilitas ini kemudian menjadi syarat penilaian kinerja Partai Politik

Page 40: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

111 112

dalam hal pemberian bantuan keuangan pada tahapan dan/atau tahun anggaran berikutnya.

Sejumlah ketentuan dalam Peraturan Daerah ini merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 yang sudah dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran dan Laporan pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik. Sehubungan dengan itu maka perihal bantuan keuangan kepada Partai Politik berdasarkan perolehan kursi di DPRD yang sudah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 5 Tahun 2006 dipandang tidak sesuai lagi sehingga perlu disesuaikan dengan referensi

peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut di atas.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Ayat 1

Cukup jelas.

Ayat 2Yang dimaksudkan dengan proporsional adalah perhitungan perolehan bantuan dana kepada masing-masing Partai Politik dalam 1 (satu) tahun anggaran atau selama 12 (dua belas) bulan berdasarkan perhitungan perolehan suara sah hasilPemilihan Umum.

Ayat 3

Cukup Jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Huruf a

Cukup jelas.

Page 41: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

113 114

Huruf b

Yang dimaksud dengan pelangganan daya dan jasa adalah biaya tetap yang dibebankan atas penggunaan daya dan jasa seperti ; listrik, telpon, air dan lain-lainnya yang menjadi kebutuhan tetap sekretariat.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Pasal 14

Yang dimaksudkan dengan instansi yang berkompeten adalah instansi yang berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah/negara.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas. Pasal 19

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 0046

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 1 Tahun 2010TANGGAL : 23 April 2010

FORMAT BERITA ACARAVERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI BANTUAN KEUANGAN

KEPADA PARTAI POLITIK ...................................................

NOMOR :................................

Pada hari ini..........tanggal............bulan...........tahun..........., Tim

Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan Partai Politik Tingkat

Kabupaten Flores Timur yang dibentuk dengan eputusan Bupati Flores Timur

Nomor.........Tahun......tanggal........., telah melaksanakan Verifikasi

persyaratan administrasi bantuan keuangan kepada partai politik tahun..........

yang diajukan oleh DPC(atau sebutan lain) ..................

Berdasarkan hasil verifikasi kelengkapan administrasi antuan

keuangan kepada partai politik, Tim menyatakan bahwa Partai............. telah

memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuan keuangan dari

Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur yang didasarkan pada hasil

perolehan suara pada Patai Politik yang mendapatkan kursi di DPRD

Kabupaten Flores Timur pada Pemilihan Umum Tahun 2009 sebanyak

............. suara sah x Rp............ = Rp. ..............

Demikian Berita Acara Hasil Verifikasi Kelengkapan Bantuan

Keuangan kepada partai............... ini, dibuat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Page 42: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

115 116

N

O.JENIS PENGELUARAN

JUMLAH

(Rp)

REALISASI

(Rp)KET

1 2 3 4 5A. PENDIDIKAN POLITIKB. OPERASIONAL SEKRETARIAT

1. Administrasi Umum a. Keperluan ATKb. Rapat Internal Sekretariatc. Ongkos Perjalanan Dinas

dalam rangka mendukung kegiatan operasional sekretariat

2. Langganana Daya dan Jasa a. Telepon dan Listrikb. Air Minumc. Jasa Pos dan Giro

1. .............................................. Ketua (.........................)2. .............................................. Sekretaris (........................)

3. .............................................. Anggota (........................)

4. .............................................. Anggota (........................)

5. .............................................. Anggota (........................)

6. .............................................. Anggota (........................)

7 .............................................. Anggota (........................)

TIM VERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK TINGKAT KABUPATEN FLORES TIMUR

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 1 Tahun 2010TANGGAL : 23 April 2010

FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABANBANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK..............................................

TINGKAT KABUPATEN FLORES TIMUR

NOMOR :................................

Bersama ini disampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik ............ yang telah diperiksa BPK pada tanggal.........bulan.........tahun........ (terlampir) sebagai berikut :

BUPATI FLORES TIMUR,

CAP TDT

SIMON HAYON

Page 43: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

117 118

d. Surat Menyurat3. Pemeliharaan Data dan Arsip4. Pemeliharaan Peralatan Kantor

Jumlah

Mengetahui

Ketua Partai Politik, Bendahara Partai Politik,

(.......................................) (.............................................)

BUPATI FLORES TIMUR,

CAP TDT

SIMON HAYON

LEMBARAN DAERAH

KABUPATEN FLORES TIMUR

No. 7, 2010 Penjelasan dalam Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0047

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

NOMOR 2 TAHUN 2010

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA LATON LIWO II,DESA LAMANABI, DESA DULI JAYA, DESA BOKANG WOLOMATANG, DESA DULIPALI, DESA RIANG RITA,

DESA KLATANLO, DESA LEWOMUDA, DESA BAOBAGE, DESA LAMALEKA, DESA BALAWELING NOTEN, DESA LELEN BALA, DESA

SAOSINA, DESA WOLOKLIBANG, DESA RIANG PADU, DESA NELELAMAWANGI II, DESA KOLIPETUNG, DESA NUBALEMA DUA, DESA

TITEHENA DAN DESA LEWONAMA

DENGAN

RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI FLORES TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat di daerah;

Page 44: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

119 120

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 4Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor72 Tahun 2005 tentang Desa yang mengamanatkan bahwa hal Pembentukan Desa diatur dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa Laton Liwo II, Desa Lamanabi, Desa Duli Jaya, Desa Bokang Wolomatang, Desa Dulipali, Desa Riang Rita, Desa Klatanlo, Desa Lewomuda, Desa Baobage, Desa Lamaleka, Desa Balaweling Noten, Desa Lelen Bala, Desa Saosina, Desa Woloklibang,Desa Riang Padu, Desa Nelelamawangi II, Desa Kolipetung, Desa Nubalema Dua, Desa Titehena dan Desa Lewonama;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara

Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4415);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor169, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4593);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27Tahun 2006 tentang Penetapan dan PengesahanBatas Desa;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan;

Page 45: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

121 122

9. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 4Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Flores Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran DaerahKabupaten Flores Timur Nomor 0024);

10. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran DaerahKabupaten Flores Timur Nomor 0030);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN FLORES TIMURdan

BUPATI FLORES TIMUR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DESALATON LIWO II, DESA LAMANABI, DESA DULI JAYA, DESA BOKANG WOLOMATANG, DESA DULIPALI, DESARIANG RITA, DESA KLATANLO, DESA LEWOMUDA, DESA BAOBAGE, DESA LAMALEKA, DESA BALAWELING NOTEN, DESA LELEN BALA, DESA SAOSINA, DESA WOLOKLIBANG, DESA RIANG PADU, DESA NELELAMAWANGI II, DESA KOLIPETUNG,DESA NUBALEMA DUA, DESA TITEHENA DAN DESA LEWONAMA

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Flores Timur.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Flores Timur.3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Flores Timur.

4. Bupati adalah Bupati Flores Timur.5. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Pembentukan Desa adalah tindakan mengadakan Desa Baru di dalam wilayah desa yang sudah ada atau desa induk.

7. Desa Induk adalah Desa yang sebagian wilayahnya sudah dimekarkan menjadi Desa Baru.

8. Batas Wilayah Desa adalah Batas Wilayah Administrasi PemerintahanDesa.

BAB II

PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN IBU KOTA

Bagian Kesatu

Pembentukan

Page 46: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

123 124

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Laton Liwo II, Desa Lamanabi, Desa Duli Jaya, Desa Bokang Wolomatang, Desa Dulipali, Desa Riang Rita, Desa Klatanlo, Desa Lewomuda, Desa Baobage, Desa Lamaleka, Desa Balaweling Noten, Desa Lelen Bala, Desa Saosina, Desa Woloklibang, Desa Riang Padu, Desa Nelelamawangi II, Desa Kolipetung, Desa Nubalema Dua, Desa Titehena dan Desa Lewonama.

Bagian KeduaBatas Wilayah, Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Ibu Kota

Paragraf 1

Desa Laton Liwo II

Pasal 3

(1) Desa Laton Liwo II berasal dari sebagian wilayah Desa Laton Liwo.

(2) Wilayah Administrasi Desa Laton Liwo II berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Patisirawalang;b. sebelah Barat dengan Desa Laton Liwo;c. sebelah Utara dengan Laut Flores; dand. sebelah Selatan dengan Desa Ratulodong.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Laton Liwo II 39 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Laton Liwo II 301 Jiwa dengan 77 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Laton Liwo II berkedudukan di Laton Liwo II.

Paragraf 2Desa Lamanabi

Pasal 4

(1) Desa Lamanabi berasal dari sebagian wilayah Desa Ratulodong.

(2) Wilayah Administrasi Desa Lamanabi berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Gekeng Deran dan Desa Lewobunga; b. sebelah Barat dengan Desa Patisirawalang dan Desa Laton Liwo; c. sebelah Utara dengan Desa Patisirawalang dan Laut Flores; dan

d. sebelah Selatan dengan Desa Sinar Hadigala dan Desa Ratulodong.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Lamanabi 28,2 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Lamanabi 358 Jiwa dengan 87 Kepala

Keluarga. (6) Ibu Kota Desa Lamanabi berkedudukan di Lamanabi.

Paragraf 3Desa Duli Jaya

Pasal 5

(1) Desa Duli Jaya berasal dari sebagian wilayah Desa Serinuho.

(2) Wilayah Administrasi Desa Duli Jaya berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Serinuho; b. sebelah Barat dengan Desa Watowara; c. sebelah Utara dengan Laut Flores; dan

d. sebelah Selatan dengan Desa Leraboleng.

Page 47: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

125 126

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Duli Jaya 1.300 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Duli Jaya 596 Jiwa dengan 97 Kepala Keluarga. (6) Ibu Kota Desa Duli Jaya berkedudukan di Duli Jaya.

Paragraf 4Desa Bokang Wolomatang

Pasal 6(1) Desa Bokang Wolomatang berasal dari sebagian wilayah Desa Ile

Gerong.

(2) Wilayah Administrasi Desa Bokang Wolomatang berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Ile Gerong;b. sebelah Barat dengan Desa Kobasoma;c. sebelah Utara dengan Desa Tenawahang; dan

d. sebelah Selatan dengan Desa Lewolaga.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Bokang Wolomatang 3, 370 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Bokang Wolomatang 345 Jiwa dengan 95 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Bokang Wolomatang berkedudukan di BokangWolomatang.

Paragraf 5Desa Dulipali

Pasal 7

(1) Desa Dulipali berasal dari sebagian wilayah Desa Nobo Konga.

(2) Wilayah Administrasi Desa Dulipali berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Nobo Konga;b. sebelah Barat dengan Desa Pululera;c. sebelah Utara dengan Desa Nileknohing; dand. sebelah Selatan dengan Desa Klatanlo dan Desa Nurri.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Dulipali 5.820 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Dulipali 626 Jiwa dengan 137 Kepala

Keluarga. (6) Ibu Kota Desa Dulipali berkedudukan di Dulipali.

Paragraf 6Desa Riang Rita

Pasal 8

(1) Desa Riang Rita berasal dari sebagian wilayah Desa Nurri.

(2) Wilayah Administrasi Desa Riang Rita berbatasan :a. sebelah Timur dengan Selat Lewotobi;b. sebelah Barat dengan Gunung Lewotobi;c. sebelah Utara dengan Desa Nurri; dan

d. sebelah Selatan dengan Desa

Birawan.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan

Page 48: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

127 128

Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanDaerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Riang Rita 3.850 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Riang Rita 531 Jiwa dengan 124 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Riang Rita berkedudukan di Riang Rita.

Paragraf 7Desa Klatanlo

Pasal 9(1) Desa Klatanlo berasal dari sebagian wilayah Desa Hokeng Jaya.

(2) Wilayah Administrasi Desa Klatanlo berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Duli Pali;b. sebelah Barat dengan Desa Hokeng Jaya; c. sebelah Utara dengan Desa Pululera; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Nawokote.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII PeraturanDaerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanDaerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Klatanlo 4,2 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Klatanlo 1590 Jiwa dengan 242 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Klatanlo berkedudukan di Klatanlo.

Paragraf 8Desa Lewomuda

Pasal 10(1) Desa Lewomuda berasal dari sebagian wilayah Desa Lamika. (2) Wilayah Administrasi Desa Lewomuda berbatasan :

a. sebelah Timur dengan Desa Kawalelo;b. sebelah Barat dengan Desa Lamika;c. sebelah Utara dengan Desa Watotika Ile; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Lewotobi.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Lewomuda 26,4 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Lewomuda 760 Jiwa dengan 102 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Lewomuda berkedudukan di Lewomuda.

Paragraf 9Desa Baobage

Pasal 11(1) Desa Baobage berasal dari sebagian wilayah Desa Tobitika.

(2) Wilayah Administrasi Desa Baobage berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Pledo;b. sebelah Barat dengan Desa Tobitika;c. sebelah Utara dengan Laut Flores; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Tobitika.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Baobage 40 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Baobage 446 Jiwa dengan 156 Kepala Keluarga.

(6) Ibu Kota Desa Baobage berkedudukan di Baobage.

Page 49: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

129 130

Paragraf 10Desa Lamaleka

Pasal 12(1) Desa Lamaleka berasal dari sebagian wilayah Desa Pledo.

(2) Wilayah Administrasi Desa Lamaleka berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Sandosi;b. sebelah Barat dengan Desa Balaweling;c. sebelah Utara dengan Desa Balaweling; dan

d. sebelah Selatan dengan Desa Pledo.(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam

peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Lamaleka 30 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Lamaleka 317 Jiwa dengan 108 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Lamaleka berkedudukan di Lamaleka.

Paragraf 11Balaweling Noten

Pasal 13(1) Desa Balaweling Noten berasal dari sebagian wilayah Desa Balaweling.

(2) Wilayah Administrasi Desa Balaweling Noten berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Sandosi; b. sebelah Barat dengan Desa Lewopulo; c. sebelah Utara dengan Laut Flores; dand. sebelah Selatan dengan Desa Balaweling.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Balaweling Noten 8 Km².(5) Jumlah Penduduk Desa Balaweling Noten 609 Jiwa dengan 145 Kepala

Keluarga.(6) Ibu Kota Desa Balaweling Noten berkedudukan di Balaweling Noten.

Paragraf 12Desa Lelen Bala

Pasal 14(1) Desa Lelen Bala berasal dari sebagian wilayah Desa Dawataa.

(2) Wilayah Administrasi Desa Lelen Bala berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Horowura;b. sebelah Barat dengan Desa Dawataa;c. sebelah Utara dengan Desa Nimun Danibao; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Ipi Ebang.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Lelen Bala 5,2 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Lelen Bala 431 Jiwa dengan 103 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Lelen Bala berkedudukan di Lelen Bala.

Paragraf 13Desa Saosina

Pasal 15(1) Desa Saosina berasal dari sebagian wilayah Desa Narasaosina.

Page 50: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

131 132

(2) Wilayah Administrasi Desa Saosina berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Narasaosina;b. sebelah Barat dengan Kelurahan Waiwerang Kota, Desa Lamahala

Jaya dan Desa Horowura;c. sebelah Utara dengan Kecamatan Adonara Tengah; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Waiburak.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Saosina 135,5 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Saosina 644 Jiwa dengan 116 Kepala Keluarga. (6) Ibu Kota Desa Saosina berkedudukan di Saosina.

Paragraf 14Desa Woloklibang

Pasal 16(1) Desa Woloklibang berasal dari sebagian wilayah Desa Pajinian.

(2) Wilayah Administrasi Desa Woloklibang berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Riangpadu;b. sebelah Barat dengan Desa Bugalima;c. sebelah Utara dengan Desa Pajinian; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Ile Pati.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Woloklibang 15 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Woloklibang 301 Jiwa dengan 76 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Woloklibang berkedudukan di Woloklibang.

Paragraf 15Desa Riangpadu

Pasal 17

(1) Desa Riangpadu berasal dari sebagian wilayah Desa Pajinian.

(2) Wilayah Administrasi Desa Riangpadu berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Danibao;b. sebelah Barat dengan Desa Woloklibang; c. sebelah Utara dengan Desa Pajinian; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Ile Pati.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XV Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Riangpadu 24 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Riangpadu 657 Jiwa dengan 117 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Riangpadu berkedudukan di Riangpadu.

Paragraf 16Desa Nelelamawangi II

Pasal 18

(1) Desa Nelelamawangi II berasal dari sebagian wilayah DesaNelelamawangi.

Page 51: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

133 134

(2) Wilayah Administrasi Desa Nelelamawangi II berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Duablolong;b. sebelah Barat dengan Desa Nelereren;c. sebelah Utara dengan Desa Nelelamawangi; dan d. sebelah Selatan dengan Selat Boleng.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVI Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Nelelamawangi II 16 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Nelelamawangi II 781 Jiwa dengan 122 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Nelelamawangi II berkedudukan di Nelelamawangi II.

Paragraf 17Desa Kolipetung

Pasal 19

(1) Desa Kolipetung berasal dari sebagian wilayah Desa Tikatukang.

(2) Wilayah Administrasi Desa Kolipetung berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Horinara;b. sebelah Barat dengan Desa Tikatukang;c. sebelah Utara dengan Desa Kolilanang; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Puhu.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVII Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Kolipetung 42 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Kolipetung 763 Jiwa dengan 140 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Kolipetung berkedudukan di Kolipetung.

Paragraf 18Desa Nubalema Dua

Pasal 20

(1) Desa Nubalema Dua berasal dari sebagian wilayah Desa Nubalema.

(2) Wilayah Administrasi Desa Nubalema Dua berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Oe Sayang;b. sebelah Barat dengan Desa Lewobele;c. sebelah Utara dengan Desa Wewit; dand. sebelah Selatan dengan Desa Nubalema.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVIII Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Nubalema Dua 175 Km².

(5) Jumlah Penduduk Desa Nubalema Dua 821 Jiwa dengan 189 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Desa Desa Nubalema Dua berkedudukan di Desa NubalemaDua.

Paragraf 19Desa Titehena

Pasal 21(1) Desa Titehena berasal dari sebagian wilayah Desa Kalelu.

(2) Wilayah Administrasi Desa Titehena berbatasan :a. sebelah Timur dengan Desa Sulengwaseng;

Page 52: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

135 136

b. sebelah Barat dengan Desa Lamaole;c. sebelah Utara dengan Desa Kalelu; dand. sebelah Selatan dengan Desa Lamawalang.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIX Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Titehena 148,2 Km².(5) Jumlah Penduduk Desa Titehena 704 Jiwa dengan 113 Kepala Keluarga. (6) Ibu Kota Desa Desa Titehena berkedudukan di Desa Titehena.

Paragraf 20Desa Lewonama

Pasal 22(1) Desa Lewonama berasal dari sebagian wilayah Desa Pamakayo. (2) Wilayah Administrasi Desa Lewonama berbatasan :

a. sebelah Timur dengan Desa Pamakayo;b. sebelah Barat dengan Desa Balaweling I;c. sebelah Utara dengan Selat Solor; dan d. sebelah Selatan dengan Desa Lemanu.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XX Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Desa Lewonama 9.240 Km².(5) Jumlah Penduduk Desa Lewonama 794 Jiwa dengan 133 Kepala

Keluarga.(6) Ibu Kota Desa Desa Lewonama berkedudukan di Desa Lewonama.

Pasal 23Dengan dibentuknya Desa-Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 maka luas Wilayah Administrasi Desa-Desa Induk masing-masing dikurangi dengan Wilayah Administrasi Desa yang dibentuk.

BAB III KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24Desa-desa yang dibentuk dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan definitif untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan serta pemberdayaan kemasyarakatan terhitung6 (enam) bulan kemudian setelah diundangkan Peraturan Daerah ini.

Pasal 25Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur.

Ditetapkan di Larantuka pada tanggal 23 April 2010

BUPATI FLORES TIMUR,

CAP TDT

SIMON HAYON

Diundangkan di Larantuka pada tanggal 23 April 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR,

CAP TDT FRANSISKUS

DIAZ ALFFI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 2

Page 53: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

137 138

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

NOMOR 2 TAHUN 2010

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA LATON LIWO II,DESA LAMANABI, DESA DULI JAYA, DESA BOKANG WOLOMATANG, DESA DULIPALI, DESA RIANG RITA,

DESA KLATANLO, DESA LEWOMUDA, DESA BAOBAGE, DESA LAMALEKA, DESA BALAWELING NOTEN, DESA LELEN BALA, DESA

SAOSINA, DESA WOLOKLIBANG, DESA RIANG PADU, DESA NELELAMAWANGI II, DESA KOLIPETUNG, DESA NUBALEMA DUA, DESA

TITEHENA DAN DESA LEWONAMA

I. UMUM

Konsep pembangunan berparadigma Otonomi Desa sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa memberikan gambaran adanya pendistribusian kewenangan oleh Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Desa untuk mengatur Rumah Tangga Desanya secara otonom. Konsep otonom dalam pandangan ini sejatinya sedang dalam upaya membalikkan konsep awal dari “ Membangun Desa” menjadi “Desa Membangun”. Hal ini dimaksudkan untuk kepentingan mendorong pelibatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pembangunan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa. Membentuk desa baru dalam konteks memekarkan desa-desa yang sudah ada merupakan langkah strategis Pemerintah Daerah untuk mendekatkan pelayanan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi kepemerintahan. Pendekatan pelayanan ini dimaksudkan untuk percepatan pemenuhan kebutuhan layanan pemerintahan yang berorientasi biaya rendah. Disamping itu, pada aspek batas Wilayah Administrasi bagi desa-desa yang baru dibentuk; Batas desa yang

dimaksudkan di dalam Peraturan Daerah ini adalah Batas Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa, bukan batas hak-hak ulayat dan hak-hak Wilayah Adat dalam pengertian Lewo; oleh karena itu hak-hak ulayat dan hak-hak Wilayah Adat dalam pengertian Lewo tetap hidup dan diakui keberadaannya serta tidak terpisahkan dengan adanya pembentukan desa baru.Pembentukan Desa-Desa baru sebagaimana dimaksud merupakan jawaban atas aspirasi masyarakat Desa-Desa setempat yang menginginkan pendekatan pelayanan demi terwujudnya kesejahteran masyarakat desa yang diakomodir melalui mekanisme sebagaimanadiamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Laton Liwo sebelum dimekarkan adalah 64 Km², Luas Wilayah Desa Laton Liwo II adalah 39 Km², sehingga Luas Desa Laton Liwo sesudah dimekarkan menjadi 26 Km².

Page 54: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

139 140

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Laton Liwo sebelum dimekarkan adalah808 Jiwa dengan 179 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Laton Liwo II adalah 301 Jiwa dengan 77 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Laton Liwo sesudah dimekarkan menjadi 507 Jiwa dengan 102 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Ratulodong sebelum dimekarkan adalah 43,7Km², Luas Wilayah Desa Lamanabi adalah 28,2 Km², sehinggaLuas Desa Ratulodong sesudah dimekarkan menjadi 15,5 Km².

Pasal 5

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Serinuho sebelum dimekarkan adalah 4.125Km², Luas Wilayah Desa Duli Jaya adalah 1.300 Km², sehinggaLuas Desa Serinuho sesudah dimekarkan menjadi 2.825 Km².

Ayat (5)Jumlah Penduduk Desa Serinuho sebelum dimekarkan adalah1.118 Jiwa dengan 284 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Duli Jaya adalah 596 Jiwa dengan 97 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Serinuho sesudah dimekarkan menjadi 522 Jiwa dengan 187 Kepala Keluarga.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)Ayat (5)

Ayat (6)

Jumlah Penduduk Desa Ratulodong sebelum dimekarkan adalah1.887 Jiwa dengan 473 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Lamanabi adalah 358 Jiwa dengan 87 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Ratulodong sesudah dimekarkan menjadi 1.529 Jiwa dengan 386 Kepala Keluarga.

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.Cukup jelas.

Page 55: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

141 142

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Ile Gerong sebelum dimekarkan adalah16.115 Km², Luas Wilayah Desa Bokang Wolomatang adalah3.370 Km², sehingga Luas Desa Ile Gerong sesudah dimekarkan menjadi 12.745 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Ile Gerong sebelum dimekarkan adalah843 Jiwa dengan 230 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Bokang Wolomatang adalah 345 Jiwa dengan 95 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Ile Gerong sesudah dimekarkan menjadi 498 Jiwa dengan 135 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 7

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Nobo Konga sebelum dimekarkan adalah12.368,6 Km², Luas Wilayah Desa Dulipali adalah 5.820 Km², sehingga Luas Desa Nobo Konga sesudah dimekarkan menjadi6.548,6 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Nobo Konga sebelum dimekarkan adalah1.869 Jiwa dengan 419 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Dulipali adalah 626 Jiwa dengan 137 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Nobo Konga sesudah dimekarkan menjadi 1.243 Jiwa dengan 284 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 8Ayat (1)

Cukup jelas. Ayat (2)

Cukup jelas. Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Nurri sebelum dimekarkan adalah 12,33 Km², Luas Wilayah Desa Riang Rita adalah 3.850 Km², sehingga Luas Desa Nurri sesudah dimekarkan menjadi 8,48 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Nurri sebelum dimekarkan adalah 1.262Jiwa dengan 277 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Riang Rita adalah 531 Jiwa dengan 124 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Nurri sesudah dimekarkan menjadi 731 Jiwa dengan 153 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Page 56: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

143 144

Pasal 9Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Hokeng Jaya sebelum dimekarkan adalah7.7 Km², Luas Wilayah Desa Klatanlo adalah 4,2 Km², sehinggaLuas Desa Hokeng Jaya sesudah dimekarkan menjadi 3.5 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Hokeng Jaya sebelum dimekarkan adalah3.180 Jiwa dengan 538 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Klatanlo adalah 1.590 Jiwa dengan 242 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Hokeng Jaya sesudah dimekarkan menjadi 1.590 Jiwa dengan 296 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Lamika sebelum dimekarkan adalah 56 Km², Luas Wilayah Desa Lewomuda adalah 26,4 Km², sehingga Luas Desa Lamika sesudah dimekarkan menjadi 29.6 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Lamika sebelum dimekarkan adalah1.575 Jiwa dengan 265 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Lewomuda adalah 760 Jiwa dengan 102 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Lamika sesudah dimekarkan menjadi 415 Jiwa dengan 163 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 11Ayat (1)

Cukup jelas. Ayat (2)

Cukup jelas. Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (4)

Pasal 10Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Luas Wilayah Desa Tobitika sebelum dimekarkan adalah 8 Km², Luas Wilayah Desa Baobage adalah 4 Km², sehingga Luas Desa Tobitika sesudah dimekarkan menjadi 4 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Tobitika sebelum dimekarkan adalah945 Jiwa dengan 309 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Baobage adalah 446 Jiwa dengan 156 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Tobitika sesudah dimekarkan menjadi 499 Jiwa dengan 153 Kepala Keluarga.

Page 57: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

145 146

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 12Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Pledo sebelum dimekarkan adalah 6.05 Km², Luas Wilayah Desa Lamaleka adalah 30 Km², sehingga Luas Desa Pledo sesudah dimekarkan menjadi 3.05 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Pledo sebelum dimekarkan adalah2.182 Jiwa, Jumlah Penduduk Desa Lamaleka adalah 317 Jiwa dengan 108 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Pledo sesudah dimekarkan menjadi 1.865 Jiwa dengan485 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 13Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Balaweling sebelum dimekarkan adalah 16Km², Luas Wilayah Desa Balaweling Noten adalah 8 Km², sehingga Luas Desa Balaweling sesudah dimekarkan menjadi 8Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Balaweling sebelum dimekarkan adalah991 Jiwa dengan 339 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Balaweling Noten adalah 427 Jiwa dengan 153 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Balaweling sesudah dimekarkan menjadi 364 Jiwa dengan 186 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 14Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Dawataa sebelum dimekarkan adalah 11.2Km², Luas Wilayah Desa Lelen Bala adalah 5,2 Km², sehinggaLuas Desa Dawataa sesudah dimekarkan menjadi 6 Km².

Page 58: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

Ayat (5) Pasal 16

147 148

Pasal 15

Jumlah Penduduk Desa Dawataa sebelum dimekarkan adalah639 Jiwa dengan 181 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Lelen Bala adalah 431 Jiwa dengan 103 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Dawataa sesudah dimekarkan menjadi 208 Jiwa dengan 78 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Narasaosina sebelum dimekarkan adalah406,5 Km², Luas Wilayah Desa Saosina adalah 135,5 Km², sehingga Luas Desa Narasaosina sesudah dimekarkan menjadi271 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Narasaosina sebelum dimekarkan adalah1.487 Jiwa dengan 314 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Saosina adalah 644 Jiwa dengan 116 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Narasaosina sesudah dimekarkan menjadi 843 Jiwa dengan 198 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Luas Wilayah Desa Pajinian sebelum dimekarkan adalah 55 Km², Luas Wilayah Desa Woloklibang adalah 15 Km², sehingga Luas Desa Pajinian sesudah dimekarkan menjadi 40 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Pajinian sebelum dimekarkan adalah1.608 Jiwa dengan 348 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Woloklibang adalah 301 Jiwa dengan 76 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Pajinian sesudah dimekarkan menjadi 1.307 Jiwa dengan 272 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 17Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Page 59: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

Ayat (4) Pasal 19

149 150

Luas Wilayah Desa Pajinian sebelum dimekarkan adalah 40 Km², Luas Wilayah Desa Riangpadu adalah 24 Km², sehingga Luas Desa Pajinian sesudah dimekarkan menjadi 16 Km².

Ayat (5)Jumlah Penduduk Desa Pajinian sebelum dimekarkan adalah1.307 Jiwa dengan 272 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Riangpadu adalah 657 Jiwa dengan 117 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Pajinian sesudah dimekarkan menjadi 650 Jiwa dengan 155 Kepala Keluarga.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 18Ayat (1)

Cukup jelas. Ayat (2)

Cukup jelas. Ayat (3)

Cukup jelas. Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Nelelamawangi sebelum dimekarkan adalah35 Km², Luas Wilayah Desa Nelelamawangi II adalah 16 Km², sehingga Luas Desa Nelelamawangi sesudah dimekarkan menjadi19 Km².

Ayat (5)Jumlah Penduduk Desa Nelelamawangi sebelum dimekarkanadalah 1.578 Jiwa dengan 269 Kepala Keluarga, JumlahPenduduk Desa Nelelamawangi II adalah 781 Jiwa dengan 122Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk DesaNelelamawangi sesudah dimekarkan menjadi 797 Jiwa dengan147 Kepala Keluarga.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Tikatukang sebelum dimekarkan adalah 81Km², Luas Wilayah Desa Kolipetung adalah 42 Km², sehinggaLuas Desa Tikatukang sesudah dimekarkan menjadi 39 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Tikatukang sebelum dimekarkan adalah1.644 Jiwa dengan 338 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Kolipetung adalah 763 Jiwa dengan 140 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Tikatukang sesudah dimekarkan menjadi 881 Jiwa dengan 198 Kepala Keluarga.

Pasal 20Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Page 60: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

Ayat (4) Pasal 22

151 152

Luas Wilayah Desa Nubalema sebelum dimekarkan adalah 350Km², Luas Wilayah Desa Nubalema Dua adalah 175 Km², sehingga Luas Desa Nubalema sesudah dimekarkan menjadi 175Km².

Ayat (5)Jumlah Penduduk Desa Nubalema sebelum dimekarkan adalah1.418 Jiwa dengan 340 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Nubalema Dua adalah 821 Jiwa dengan 189 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Nubalema sesudah dimekarkan menjadi 591 Jiwa dengan 151 Kepala Keluarga.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 21Ayat (1)

Cukup jelas. Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas. Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Kalelu sebelum dimekarkan adalah 15.694Km², Luas Wilayah Desa Titehena adalah 148,2 Km², sehinggaLuas Desa Kalelu sesudah dimekarkan menjadi 15,548,8 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Kalelu sebelum dimekarkan adalah 1.440Jiwa dengan 203 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Titehena adalah 704 Jiwa dengan 113 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Kalelu sesudah dimekarkan menjadi 736Jiwa dengan 90 Kepala Keluarga.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Desa Pamakayo sebelum dimekarkan adalah16.681 Km², Luas Wilayah Desa Lewonama adalah 9.240 Km², sehingga Luas Desa Pamakayo sesudah dimekarkan menjadi7.441 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Desa Pamakayo sebelum dimekarkan adalah1.556 Jiwa dengan 272 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Desa Lewonama adalah 794 Jiwa dengan 133 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Desa Pamakayo sesudah dimekarkan menjadi 762 Jiwa dengan 139 Kepala Keluarga.

Pasal 23

Cukup Jelas

Pasal 24

Cukup Jelas

Pasal 25

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 0047

Page 61: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

153 154

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

No. 8, 2010 Penjelasan dalam Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0048

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

NOMOR 3 TAHUN 2010

TENTANG

PEMBENTUKAN KELURAHAN WAIHALI, KELURAHAN POHON BAO, KELURAHAN SAROTARI TENGAH DAN KELURAHAN SAROTARI TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI FLORES TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat di daerah;

b bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan yang mengamanatkan bahwa hal Pembentukan Kelurahan diatur dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan Waihali, Kelurahan Pohon Bao, Kelurahan Sarotari Tengah dan Kelurahan Sarotari Timur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4415);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

Page 62: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

155 156

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4737);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Kelurahan;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun2007 tentang Pelimpahan Urusan PemerintahanKabupaten/Kota kepada Lurah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 4Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Flores Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2008Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenFlores Timur Nomor 0024);

10.Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0031);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

dan

BUPATI FLORES TIMUR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN KELURAHAN WAIHALI, KELURAHAN POHON BAO, KELURAHAN SAROTARI TENGAH DAN KELURAHAN SAROTARI TIMUR

BAB I KETENTUAN

UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Flores Timur.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Flores Timur.3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Flores Timur.

4. Bupati adalah Bupati Flores Timur.5. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah

Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan.

6. Pembentukan kelurahan adalah Pembentukan Kelurahan Baru yang merupakan pemekaran dari Kelurahan Induk.

Page 63: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

157 158

7. Kelurahan Induk adalah Kelurahan yang sebagian wilayahnya sudah dimekarkan menjadi Kelurahan Baru.

8. Batas Wilayah Kelurahan adalah Batas Wilayah Administrasi PemerintahKelurahan.

BAB II

PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN IBU KOTA

Bagian Kesatu

PembentukanPasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Kelurahan Waihali, Kelurahan PohonBao, Kelurahan Sarotari Tengah dan Kelurahan Sarotari Timur.

Bagian Kedua

Batas Wilayah, Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Ibu Kota

Paragraf 1

Kelurahan WaihaliPasal 3

(1) Kelurahan Waihali berasal dari sebagian wilayah Kelurahan Puken TobiWangi Bao.

(2) Wilayah Administrasi Kelurahan Waihali berbatasan :a. sebelah Timur dengan Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao;b. sebelah Barat dengan Kelurahan Pohon Bao;c. sebelah Utara dengan Gunung Ile Mandiri; dan

d. sebelah Selatan dengan Selat Larantuka.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Kelurahan Waihali 7,20 Km².

(5) Jumlah Penduduk Kelurahan Waihali 1.729 Jiwa dengan 288 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Kelurahan Waihali berkedudukan di Waihali.

Paragraf 2Kelurahan Pohon Bao

Pasal 4(1) Kelurahan Pohon Bao berasal dari sebagian wilayah Kelurahan Puken

Tobi Wangi Bao.

(2) Wilayah Administrasi Kelurahan Pohon Bao berbatasan :a. sebelah Timur dengan Kelurahan Waihali;b. sebelah Barat dengan Kelurahan Ekasapta;c. sebelah Utara dengan Gunung Ile Mandiri; dan d. sebelah Selatan dengan Selat Larantuka.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Kelurahan Pohon Bao 7,60 Km².

(5) Jumlah Penduduk Kelurahan Pohon Bao 1.921 Jiwa dengan 353 KepalaKeluarga.

(6) Ibu Kota Kelurahan Pohon Bao berkedudukan di Pohon Bao.

Page 64: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

159 160

Paragraf 3

Kelurahan Sarotari Tengah

Pasal 5

(1) Kelurahan Sarotari Tengah berasal dari sebagian wilayah KelurahanSarotari.

(2) Wilayah Administrasi Kelurahan Sarotari Tengah berbatasan :a. sebelah Timur dengan Kelurahan Sarotari Timur;b. sebelah Barat dengan Kelurahan Sarotari;c. sebelah Utara dengan Gunung Ile Mandiri; dan d. sebelah Selatan dengan Selat Larantuka.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Kelurahan Sarotari Tengah 7,42 Km².

(5) Jumlah Penduduk Kelurahan Sarotari Tengah 2.103 Jiwa dengan 403Kepala Keluarga.

(6) Ibu Kota Kelurahan Sarotari Tengah berkedudukan di Sarotari Tengah.

Paragraf 4Kelurahan Sarotari Timur

Pasal 6(1) Kelurahan Sarotari Timur berasal dari sebagian wilayah Kelurahan

Sarotari.

(2) Wilayah Administrasi Kelurahan Sarotari Timur berbatasan :a. sebelah Timur dengan Kelurahan Weri;b. sebelah Barat dengan Kelurahan Sarotari Tengah;c. sebelah Utara dengan Gunung Ile Mandiri; dan d. sebelah Selatan dengan Selat Larantuka.

(3) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digambarkan dalam peta wilayah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Luas Wilayah Kelurahan Sarotari Timur 11,43 Km².

(5) Jumlah Penduduk Kelurahan Sarotari Timur 2.023 Jiwa dengan 407Kepala Keluarga.

(6) Ibu Kota Kelurahan Sarotari Timur berkedudukan di Sarotari Timur.

Pasal 7

Dengan dibentuknya Kelurahan-Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 maka luas Wilayah Administrasi Kelurahan-Kelurahan Induk masing- masing dikurangi dengan Wilayah Administrasi Kelurahan yang dibentuk.

BAB III KETENTUAN

PERALIHANPasal 8

Kelurahan-kelurahan yang dibentuk dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan

definitif untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan

pembangunan dan pelayanan serta pemberdayaan kemasyarakatan

terhitung

6 (enam) bulan kemudian setelah diundangkan Peraturan Daerah ini.

Page 65: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

161 162

Pasal 9Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur.

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

NOMOR 3 TAHUN 2010

TENTANG

Diundangkan di Larantuka pada tanggal 23 April 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR,

CAP TDT FRANSISKUS

DIAZ ALFFI

Ditetapkan di Larantuka pada tanggal 23 April 2010

BUPATI FLORES TIMUR,

CAP TDT

SIMON HAYON

PEMBENTUKAN KELURAHAN WAIHALI, KELURAHAN POHON BAO,

KELURAHAN SAROTARI TENGAH DAN KELURAHAN SAROTARI TIMUR

I. UMUM

Tuntutan terhadap percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat dalam kerangka Otonomi Daerah seyogyanya menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah dalam upaya mensolusikan penilaian publik atas penyelenggaraan fungsi kepemerintahan dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan yang dipandang belum memenuhi harapan. Kebijakan membentuk Kelurahan baru dengan cara memekarkan Kelurahan yang sudah ada, merupakan langkah strategis untuk mensolusikan tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan fungsi pemerintahan saat ini. Dengan demikian pembentukan Kelurahan dalam konteks pemekaran ini dapat memacu pelibatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pembangunan, percepatan dan pendekatan pelayanan fungsi pemerintahan dalam hal pelayanan kemasyarakatan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.

Pembentukan Kelurahan-Kelurahan baru sebagaimana dimaksud merupakan jawaban atas aspirasi masyarakat setempat yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 4 menginginkan pendekatan pelayanan demi terwujudnya kesejahteran masyarakat yang diakomodir melalui mekanisme sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 66: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

163 164

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup Jelas.

Pasal 2

Cukup Jelas.

Pasal 3

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao sebelum dimekarkan adalah 617,28 Km², Luas Wilayah Kelurahan Waihali adalah 7,20 Km², sehingga Luas Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao sesudah dimekarkan menjadi 610,08 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao sebelum dimekarkan adalah 6.892 Jiwa dengan 1.376 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Kelurahan Waihali adalah 1.729 Jiwa dengan 288Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Kelurahan Puken TobiWangi Bao sesudah dimekarkan menjadi 5.163 Jiwa dengan 1.088Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 4Ayat (1)

Cukup jelas. Ayat (2)

Cukup jelas. Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao sebelum dimekarkan adalah 610,08 Km², Luas Wilayah Kelurahan Pohon Bao adalah 7,60 Km², sehingga Luas Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao sesudah dimekarkan menjadi 602,48 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao sebelum dimekarkan adalah 5.163 Jiwa dengan 1.088 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Kelurahan Pohon Bao adalah 1,921 Jiwa dengan353 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao sesudah dimekarkan menjadi 3.242 Jiwa dengan 735 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 5Ayat (1)

Cukup jelas. Ayat (2)

Cukup jelas. Ayat (3)

Cukup jelas.

Page 67: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

165 166

Ayat (4)

Luas Wilayah Kelurahan Sarotari sebelum dimekarkan adalah30,48 Km², Luas Wilayah Kelurahan Sarotari Tengah adalah7,42 Km², sehingga Luas Kelurahan Sarotari sesudah dimekarkan menjadi 23,06 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Kelurahan Sarotari sebelum dimekarkan adalah6.081 Jiwa dengan 1.231 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Kelurahan Sarotari Tengah adalah 2,103 Jiwa dengan 403 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Kelurahan Sarotari sesudah dimekarkan menjadi 4.068 Jiwa dengan 828 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Luas Wilayah Kelurahan Sarotari sebelum dimekarkan adalah23.06 Km², Luas Wilayah Kelurahan Sarotari Timur adalah11,43 Km², sehingga Luas Kelurahan Sarotari sesudah dimekarkan menjadi 11.63 Km².

Ayat (5)

Jumlah Penduduk Kelurahan Sarotari sebelum dimekarkan adalah4.068 Jiwa dengan 828 Kepala Keluarga, Jumlah Penduduk Kelurahan Sarotari Timur adalah 2,023 Jiwa dengan 407 Kepala Keluarga, sehingga Jumlah Penduduk Kelurahan Sarotari sesudah dimekarkan menjadi 2.045 Jiwa dengan 421 Kepala Keluarga.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup Jelas

Pasal 8

Cukup Jelas

Pasal 9

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 0048

Page 68: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

167 168

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

No. 9, 2010 Penjelasan dalam Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0049

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010

TENTANG

PEPENNYEYELLEENNGGGGAARRAAAANN AADDMMIINNIISSTTRRASASII KKEPEEPENDUDUNDUDUKAKANN

DDEENNGGAANNRRAAHMHMAATT TTUHUHAANN YAYANNGG MMAAHHAA EESSAA BBUUPAPATITI

FFLLOORREESS TITIMURMUR,,

MMenenimimbanbangg :: aa.. bahbahwwaa ununttuukk kkepepeennttiinngagann llegaegalilittaass aattaass sseettiiaapp PePeririststiwiwaa KKepepeendnduududukkaann dadann PePeririststiwiwaa PPeennttiinngg llaaiinnnnyaya yyaanngg ddiiaallaammii pepenndduududukk gguunnaa mmeemmbeberirikkaann peperlirlindnduungngaann,, ppeengangakkuuaann sseerrtata ppeennenenttuauann ststaattuuss ppriribadbadiiddaann ssttaattuusshhuukkuummppenendduduudukk;;

bb.. bahbahwwaa dadallaamm rraangngkaka mmenenyyeelleennggggaarraakkaann AdAdmiminniiststrraasisi KKeeppeendndududuukkaann sseebbagaagaimimaannaa ddiiaammananaatktkaann ddaallaamm UUnnddaangng-U-Undndaanngg NNoommoorr 2233TTahuahunn 22000066 tteennttaanngg AAddmiminniiststrraasisi KepKepeendnduududukkanan,, ddiipeperlrluukkaann ppenenaattaaaann tteerrhhaadadapp ppeennyyeelleengngggaarraaaann pepenndadaffttaarraann ppenendduudduuk,k, penpenccaattaattaann ssiippiill ddaann pepenngegelloollaaaann SSiiststiimm IInnffoormrmaasisi MManaanajjeemmeenn KepKepeenndduduudukkaann dedemmii tteerwrwuujjuuddnnyaya tteerrttiibb AdAdmiminniiststrraasisi KKeepepenndduududukkaann ddii DDaeaerraahh;;

c.c. bahbahwwaa beberrdadassaarrkkaann ppeerrttimimbabanngagann sseebbaagagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ddaallaamm huhurruuff aa dadann hhuurruuff bb,, peperlrluu mmeemmbenbenttuukk PePerraattuurraann DDaeaerraahh tteennttaanngg PenPenyyeellenengggagarraaaann AdAdmiminniiststrraasisi KeKeppeenndududduukkaann;;

MMengengiinnggaatt :: 11.. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3019);

33.. UUndandanngg-U-Undndaanngg NNoommoorr 3399 TTaahhuunn 19199999 ttenenttanangg HHaakk AAssaasisi MMananuussiiaa ((LeLemmbabarraann NNeegagarraa RRepubepublilikk IInnddoneonessiiaa TTaahhuunn 19199999 NNoommoorr 116655,, TTaammbabahhaann LeLemmbabarraann NNeeggaarraa RRepubepublilikk IInnddoonneessiiaa NNoommoorr38388866));;

4. Undang-Undang Nomor 23 TTaahhuunn 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

5. Undang-Undang Nomor 10 TTaahhuunn 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Page 69: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

169 170

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IInnddoonneessiiaa Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik IInnddoonneessiiaa Nomor 4438);

88.. UUndandanngg-U-Undndaanngg NNoommoorr 1122 TTaahhuunn 22000066 tteennttaanngg KeKewwaarrggaanneegagarraaaann RReepubpublilikk IIndndoonenessiiaa ((LeLemmbabarraann NNeegagarraa RRepubepublilikk IInndodonneessiiaa TTahuahunn 20200066 NNoommoorr 6633 TTaammbabahhaann LeLemmbbaarraann NNegaegarraa RRepepuubblilikk IInnddoonenessiiaa NNoommoorr 46463344));;

99.. UUndandanngg-U-Undndaanngg NNoommoorr 2233 TTaahhuunn 22000066 tteennttaanngg AdAdmiminniiststrraasisi KeKeppeenndududduukkaann (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik IInnddoonneessiiaa Nomor 4674);

1010.. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik IIndndoonenessiiaa Nomor 4593);;

1111.. PePerraattuurraann PPeemmeeririnnttaahh NNoommoorr 3377 TTaahhuunn 22000077 ttenenttanangg PePellaakkssaannaaaann UUndndaangng-U-Undndaanngg NNoommoorr 2233TTahuahunn 22000066 tteennttaanngg AAddmiminniiststrraasisi KKeepepenndududduukkaann (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik IInnddoonneessiiaa Nomor 4736);;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

14. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 119);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Flores Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2008Nomor 0024);

Page 70: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

171 172

DDengengaann PPeerrsseettuujjuauann BeBerrssaammaa

DDEEWWAANN PEPERWRWAKAKIILLAANN RRAKYAAKYATT DDAEAERRAAHH KABKABUUPPAATTEENN FFLLOORREESS TITIMUMURRdadann

BBUUPAPATITI FFLLOORREESS TITIMUMURR MMEEMUMUTTUUSKASKANN ::

MMeneenettaappkkaann :: PEPERRAATTURURAANN DDAEAERRAAHH TTEENNTTAANNGG PEPENNYELEYELENNGGGGAARRAAAANN AADMDMIINNIISSTTRRASASII KEPEKEPENNDDUDUUDUKAKANN..

BABABB II KEKETTEENNTTUUAANN

UMUUMUMM PaPassaall 11

DDaallaamm PePerraattuurraann DDaeaerraahh iinnii yyaanngg ddimimaaksksuudd ddeengngaann ::11.. DDaeaerraahh aaddaallaahh KKaabubuppaatteenn FFlloorreess TTimimuurr..22.. PePemmeeririnnttaahh DDaaeerraahh aaddaallaahh PePemmeeririnnttaahh KKababuupapatteenn FFlloorreess TTimimuurr..33.. BupBupaatiti aadadallaahh BBupupaatiti FFlloorreess TTimimuurr..44.. IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa adaadallaahh DiDinnaass KKeeppeendnduududukkaann dadann CCaattaattaann SSiippiill

DDaeaerraahh KKababuupapatteenn FFlloorreess TTimimuurr yyanangg beberrttaanngggugunnggjjaawwaabb ddaann beberwrweenananngg mmeellaaksksanaanakkaann pepellaayyaannaann dadallaamm uurruussaann AdAdmiminniiststrraasisi KeKeppenendduudduukkaann..

55.. DDookkuummeenn KKeepepenndduududukkaann adaadallaahh dodokkuummeenn rreessmmii yyanangg ddiitteerrbbiittkkaann oolleehh IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa yyaanngg mmeemmpunpunyyaaii kkeekkuuaattaann huhukkuumm ssebebaagagaii aallaatt bbuuktikti auautteennttiikk yyaanngg ddiihahassililkkaann dadarrii pepellaayyaannaann PePenndadaffttaarraann PPeenndududduukk ddaann PenPenccaattaattaann SSiippilil..

66.. DDaatata KKepepeenndduduudukkaann aaddaallaahh ddaatata oorranangg peperroorranangg aatatauu ddaatata agagrreeggaatt yyanangg tteerrststrruuktktuurr sseebbaaggaaii hahassiill dadarrii kkegegiiaattaann PPeennddaaftftaarraann PPeendnduududukk ddaann PenPenccaattaattaann SSiippilil..

77.. PePettuugagass RRegegiiststrraasisi aaddaallaahh PPeegagawwaaii NNegeegerrii SSiippiill yyanangg ddiibbeerrii ttuugagass ddaann ttanangggguungngjjaawwaabb mmeemmbbeeririkkaann ppeellaayyaananann pepellaapoporraann PePeririststiwiwaa KepKepeenndduduudukkaann ddaann PePeririststiiwwaa PePennttiinngg sseerrtata pepenngegelloollaaaann ddaann ppenenyyaajijiaann DDaatata KKepepeenndduduudukkaann ddii ttiingngkkaatt DDeessaa//KeKelluurrahahaann..

88.. MMuuttaasisi PPeendnduududukk adaadallaahh peperruubbahahaann ddaatata pepennddududuukk sseebbagaagaii aakkiibabatt tteerjrjadadiinnyaya ppenenggaakkuuaann ddaann ppenenggeessaahahann aananak,k, ppeengngaangngkkaattaann aananakk,,

peperruubbahahaann nanammaa,, peperruubabahhaann ststaattuuss kkeeppeenndduududukkaann,, peperruubbaahhaann kkeewwaarrgaganneeggaarraaaann,, ppeerrububahahaann ddaann ppeemmbabattaallaann aaktktaa,, ppiindndaahh aattaauu dadattanangg dadann peperruubabahhaann llaaiinnnnyyaa..

99.. PenPendduudduukk aadadallaahh WWaarrggaa NNegaegarraa IInnddoonenessiiaa ddaann OOrranangg AAssiinngg yyaanngg beberrtteemmppaatt ttiinnggaggall ddii IInnddoonneessiiaa..

1010.. WWaarrggaa NNeeggaarraa IIndndoonenessiiaa yyanangg sseellananjjuuttnnyaya ddiissiingngkkaatt WNWNII adaadallaahh oorraanngg-- oorranangg bbaangngsasa IInndodonneessiiaa aassllii dadann oorrangang--oorranangg bbaangngssaa llaaiinn yyaanngg ddiissaahhkkaann dedenngagann UUnnddangang-U-Unndadanngg sseebabaggaaii wwaarrggaa NNegaegarraa IInnddononeessiiaa..

1111.. OOrranangg AAssiinngg adaadallaahh oorraanngg bubukkaann wwaarrggaa NNeeggaarraa IInnddononeessiiaa..1212.. OOrranangg AAssiinngg TTiinngggagall TTeerrbbaattaass aaddaallaahh OOrraanngg AAssiinngg yyanangg ttiinngggagall dadallaamm

jjangangkaka wwaakkttuu tteerrbabattaass ddii WilWilaayyaahh NNegaegarraa RRepepuubblilikk IIndndoonenessiiaa ddaann tteellaahh mmendendaapapatt IzIziinn TTiinngggagalTlTeerrbbaattaass dadarrii iinnststaannsisi yyaanngg bbeerwrwenenaangng..

1313.. OOrranangg AAssiinngg TTiinngggagall TTetetaapp adaadallaahh OOrranangg AAssiinngg yyanangg beberraaddaa dadallaamm WilWilaayyaahh RRepepuubblilikk IInnddoonneessiiaa ddaann tteellaahh mmeennddaapapatt IzIziinn TTiingganggall TTeettaapp dadarrii iinnststanansisi yyaanngg beberwrweenananngg..

1414.. PenPendduudduukk RRenenttaann AAddmiminniiststrraasisi KepKepeenndduduudukkaann yyaanngg sseellananjjuuttnnyaya ddiisseebbuutt PenPendduudduukk RRenenttaann AAddmiminniiststrraasisi adaadallaahh PPeenndduduudukk yyanangg mmeengangallaammii hahammbabattaann dadallaamm mmeemmpeperroolleehh DDookkuummeenn PPenendduduudukk yyaanngg ddiisseebbababkkaann oolleehh benbenccananaa aallaamm,, kkeerruussuuhhaann ssoossiiaall,, aattaauu bbeerrtteemmppaatt ttiingngggaall ddii ddaaeerraahh tteerrbebellaakkanangg..

1515.. PenPenddaaffttaarraann PePenndududduukk aaddaallaahh PPeennccaattaattaann BBiioodadattaa PPeendnduududuk,k, PenPenccaattaatatann AAttaass PePellaapoporraann PePeririststiwiwaa KepeKepenndduududukkaann dadann PePendandattaaaann PePenndududduukk RRenenttaann AAddmiminniiststrraasisi KKepepenendududduukkaann sseerrtata ppeenneerrbbiittaann DDookkuummeenn PPeendnduududukk beberruuppaa KKaarrtutu IIdedennttiittaass aattaauu SuSurraatt KKeetteerrananggaann PePenndduudduuk.k.

1616.. PePeririststiwiwaa KepKepeenndduduudukkaann aadadallaahh kkeejjaaddiiaann yyaanngg ddiiaallaammii pendupendudduukk yyaanngg haharruuss ddililaappoorrkkaann kkaarreennaa mmeemmbabawwaa imimpplilikkaasisi tteerrhahaddaapp pepenneerrbbiittaann aattaauu peperruubbahahaann KaKarrttuu KeKelluuaarrggaa,, KaKarrtutu TTaandndaa PPeenndudududukk dadann aattaauu ssuurraatt kkeetteerraannggaann kkeepepenndududduukkaann llaaiinnnnyaya mmeelilippuutiti ppiinnddaahh,, dadattangang,,peperruubbaahahann aallaammaat,tt,tiinnggggaall sseemmenenttaarraa,, sseerrtata peperruubabahhaann ssttaattuuss ttiinnggggaall tteerrbabattaass mmenenjjadadii ttiingngggaaltlteettapap..

1717.. BBiiodaodattaa PPeendnduududukk aadadallaahh kkeetteerraannggaann yyaanngg beberirisisi eelleemmeenn ddaatata tteennttaanngg jjaattii ddiriiri,, iinnffoormrmaasisi dadassaarr riwriwaayyaatt peperrkkeemmbbananggaann ddaann ppeerrububaahahann kkeeaadadaaann yyaanngg ddiiaallaammii oolleehh ppeenndduduudukk sseejjaaksksaaaatt kkeellahahiriraann..

Page 71: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

173 174

1818.. DDaatata PPriribbadadii adaadallaahh peperrsseeoorrananggaann tteerrtteenntutu yyaanngg ddiissiimmpanpan,, ddiriraawwaatt ddaann ddijijagagaa kkebebeenanarraann sseerrttaa ddiliilinndudunnggii kkeerraahhaassiiaaaannnnyyaa..

1919.. NNoommoorr IIndundukk KeKeppeenndududduukkaann yyaanngg sseellaannjjuuttnnyyaa ddiissiingngkkaatt NNIKIK aaddaallaahh nonommoorr iidendenttiittaass ppenendduudduukk yyaanngg beberrssiiffaatt ununiik/k/kkhahas,s, ttuunnggggaall ddaann mmeelleekkaatt papaddaa sseesseoeorraanngg yyanangg tteerrddaaftftaarrsseebabaggaaii ppeendnduududukk IInnddoonneessiiaa..

2020.. KaKarrtutu KeKelluuaarrggaa yyaanngg sseellaannjjuuttnnyyaa ddiissiingngkkaatt KKKK adaadallaahh KaKarrtutu IIddenenttiittaass kkeelluauarrggaa yyanangg mmeemmuuaatt ddatataa ttenenttanangg nanammaa,, ssuussuunnaann ddaann hhuububunnggaann dadallaamm kkeelluauarrggaa,, sseerrtata iiddeennttiittaass aannggoggottaa kkeelluauarrggaa..

2121.. KepaKepallaa KKeelluauarrggaa aadadallaahh ::aa.. oorranangg yyaanngg bbeerrtteemmppaatt ttiinnggaggall dedennggaann oorraanngg llaaiinn,, bbaaiikk mmeemmpunpunyyaaii

huhubbununggaann ddaarraahh mmaaupupuunn ttiidadak,k, yyaanngg bbeerrttaannggggunungg jjaawwaabb tteerrhahaddaapp anangggogottaa kkeelluuaarrggaa llaaiinnnnyyaa..

bb.. oorranangg yyaanngg bbeerrtteemmppaatt ttiinnggggaall sseoeorraanngg ddiririi aattaauuc.c. kkepaepallaa kkeessananttririaann,, aassrraammaa,,rruummaahh yyaattiimm ppiiaatutu ddaann llaaiinn-l-laaiinn ddimimananaa

bebebbeerrapapaa oorraanngg bbeerrtteemmppaatt beberrssaammaa--ssaammaa..2222.. KaKarrtutu TTaandndaa PePenndduududukk yyaanngg sseellaannjjuuttnnyyaa ddiissiingngkkaatt ddenenggaann KKTPTP aaddaallaahh

bubuktikti ddiririi ssebebaagagaii llegegiittimimaassii penpendduduudukk yyanangg ddiitteerrbbiittkkaann oolleehh pepemmeeririnnttaahh KabKabuupapatteenn yyaanngg bbeerlrlaakuku ddii sseelluurruuhh wilwilaayyaahh NNeeggaarraa KeKessaattuauann RReeppuubblilikk IIndndoonenessiiaa..

2323.. PPiindndaahh dadattanangg pepenndduududukk adaadallaahh peperruubabahhaann llookkaasisi tteemmpapatt ttiinngggagall uunnttuukk mmeneenettaapp kkaarreennaa peperrppiindndahahaann ddaarrii tteemmppaatt yyaanngg llaammaa kkee tteemmppaatt yyaanngg babarruu..

2424.. PePejjaabbaatt PPenenccaattaattaann SSiippiill adaadallaahh PPeejjababaatt yyaanngg mmeellaakkuukkaann ppeennccaattaattaann PePeririststiwiwaa PePennttiinngg yyaanngg ddiiaallaammii sseesseoeorraanngg ppaaddaa IInnststanansisi PePellaaksksaannaa yyaanngg pepenngagannggkkaattannannyyaa sseessuuaaii dendenggaann kkeettenenttuauann

peperraattuurraann peperruunnddaangng-- ununddanangganan..2525.. PePeririststiwiwaa PPeennttiinngg aaddaallaahh kkeejjadadiiaann yyaanngg ddiiaallaammii oolleehh sseesseoeorraanngg mmeelilippuutiti ::

kkeellahahiriranan,, kkeemmaattiiaann,, peperrkkaawiwinannan,, peperrcceerraaiiaann,, ppeemmbbaattaallaann peperrkkaawiwinnanan,, pepenngagannggkkaattaann anaanak,k, ppeengngaakkuauann anaanakk ddaann ppeennggeessaahahann aannaak,k, ppeerrububaahhaann nanammaa,, peperruubabahhaann kkeewwaarrggananegaegarraaaann dadann PePeririststiwiwaa PPenenttiinngg llaaiinnnnyyaa..

2626.. IzIziinn TTiinngggagall TTeerrbabattaass adaadallaahh iizziinn ttiinngggagall yyaanngg ddiibeberriikkaann kkepepaaddaa oorraanngg AAssiinngg uunnttuukk ttiinngggagall ddiwiliwilaayyaahh KKaabubuppaatteenn FFlloorreess TTimimuurr dadallaamm jjaannggkaka wwaaktuktu yyanangg tteerrbbaattaass sseessuauaii dedennggaann kkeettenenttuauann peperraattuurraann peperruundndaangng--uunnddaangngaann..

2727.. IzIziinn TTiingngggaall TTeettaapp aaddaallaahh iizziinn ttiingngggaall yyaanngg ddiibbeeririkkaann kkepepaaddaa OOrraanngg AAssiinngg ununttuukk ttiinngggagall mmeenneettaapp ddii wwililaayyaahh KKababuupapatteenn FFlloorreess TTimimuurr sseessuauaii ddeennggaann kkeetteennttuuaann ppeerraattuurraann ppeerruundndangang--uundndaanngganan..

2828.. SSiiststeemm IInnffoormrmaasisi AdAdmiminniiststrraasisi KeKeppeenndududduukkaann yyaanngg sseellananjjuuttnnyaya ddiissiingngkkaatt SSIIAAKK adaadallaahh SSiisstteemm IInnffoormrmaasisi yyanangg mmeemmananffaaaattkkaann tteekknonollogogii iinnffoormrmaasisi ddaann kkoommununiikkaasisi uunnttuukk mmeemmffaassiliilittaasisi pepenngegelloollaaaann iinnffoormrmaasisi AdAdmiminniiststrraasisi KepKepeenndduduudukkaann ddii ttiinnggkkaatt penpenyyeelleennggggaarraaaann ddaann IInnststanansisi PePellaakkssaannaa ssebebaagagaii ssaattuu kkeessaattuuanan..

2929.. PenPenggaakkuuaann aananakk aadadallaahh ppenenggaakkuuaann sseeccaarraa huhukkuumm dadarrii sseoeorraanngg bbapapaakk tteerrhahaddaapp aannaakknnyaya yyaanngg llaahhiirr ddililuauarr iikkaattaann peperrkkaawiwinnaann yyanangg ssahah,, mmeennjjaaddii anaanakk ssaahh ssepaepassaanngg ssuuaammii iiststeeriri..

3030.. PenPenggeessaahahann AAnanakk aaddaallaahh pepenngegessaahahann ssttaattuuss huhukkuumm sseoeorraanngg anaanakk yyaanngg llahahiirr ddililuauarriikkaattaann ppeerrkkaawiwinnaann yyanangg ssahah,, mmenenjjadadii aannaakk ssaahh sseeppaassaanngg ssuauammii iiststeeriri..

3131.. BuBukuku HHaaririaann PPeeririststiwiwaa PenPenttiinngg ddaann PePeririststiwiwaa KKepepeendnduududukkaann yyaanngg sseellananjjuuttnnyaya ddiissiinnggkkaatt BBHHPPPPKK aaddaallaahh bbuukuku yyaanngg ddiipapakkaaii ununttuukk mmeennccaattaatt kkegegiiaattaann hhaaririaann ddii DDeessaa//KKeelluurrahaahann,, KKeeccaammaattaann aattaauu KKababuupapatteenn bbeerrkkaaiittaann dedenngagann pepellaayyaannaann tteerrhhadadaapp pepellaapoporraann PePeririststiwiwaa PPenenttiinngg ddaann PePeririststiwiwaa KepKepeenndduduudukkaann aattaauu ppeenngugurruussaann dodokkuummeenn pepenndduududuk.k.

3232.. BuBukuku IInndduukk PPeenndduduudukk yyaanngg sseellananjjuuttnnyyaa ddiissiingngkkaatt BBIIPP aaddaallaahh bubukkuu yyaanngg ddiigugunnaakkaann mmenenccaattaatt kkebeeberradadaaaann ddaann ssttaattuuss yyaanngg ddiimilimilikiki oolleehh sseesseoeorraanngg yyanangg ddiibbuuaatt uunnttuukk sseettiiaapp kkeelluauarrggaa yyaanngg ddiipeperrbbahahaarruuii sseettiiaapp tteerjrjaaddii PePeririststiwiwaa PenPenttiinngg ddaann PPeeririststiwiwaa KepeKepenndududduukkaann bbaaggii penpendduudduukk wwaarrggaa NNegaegarraa IInnddoneonessiiaa ttiinnggaggall tteettaapp dadann OOrraanngg AAssiinngg TTiinnggggaalTlTeettaapp..

3333.. BuBukuku MMuuttaasisi PPenendduudduukk yyaanngg sseellananjjuuttnnyaya ddiissiinnggkkaatt BBMMPP adaadallaahh bubukkuu yyaanngg ddiigugunnaakkaann uunnttuukk mmeennccaatatatt peperruubabahhaann sseettiiaapp PePerriiststiwiwaa PePennttiinngg dadann PePeririststiwiwaa KKeepepenndduududukkaann yyanangg mmeennyyaangngkkuutt jjuumlmlaahh ddaann ssttaattuuss aannggggootata kkeelluauarrggaa sseessuauaii ddeengngaann nnoommoorr uurruutt KKKK ddii DDeessaa//KeKelluurrahahaann bagbagii wwaarrggaa NNegaegarraa IInnddoneonessiiaa ttiinnggaggall tteettaapp dadann OOrraanngg AAssiinngg TTiinnggggaall TTeettaapp..

3434.. SuSurraatt KKeetteerraangngaann aaddaallaahh SSuurraatt yyaanngg ddiikkeelluauarrkkaann oolleehh IInnststaannsisi PePellaaksksananaa mmengengeenanaii sseessuuaatutu hahall yyanangg beberrkkaaiittaann ddenenggaann ttugaugass pepellaayyaannaann KepKepeenndduduudukkaann ddaann PPeennccaattaattaann SSiippilil..

3535.. HHaarrii adaadallaahh hhaarrii kkeerjrjaa..

Page 72: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

175 176

3636.. KanKanttoorr UrUruussaann AAgagammaa KKeeccaammaattaann sseellananjjuuttnnyyaa ddiissebebuutt KKUUAA KKeeccaammaattaann adaadallaahh ssaattuuaann kkeerjrjaa yyaanngg mmeellaaksksaannaakkaann penpenccaattaattaann nniikkahah,, ttaallaak,k, cceerraaii ddaann rruujjuukkppaaddaa ttiingngkkaatt kkeeccaammaattaann bbagagii pepenndududduukykyaanngg beberragaagammaa IsIsllaamm..

3737.. HHaakk AAkskseess adaadallaahh hahakk yyaanngg ddiibeberirikkaann oolleehh MMenentteerrii kkeepapaddaa pepettuugagass yyaanngg beberraaddaa papaddaa IInnststaannsisi PePellaakkssananaa uunnttuukk mmenenggaakskseess dadattaabbaassee kkepepeendnduududukkaann sseessuauaii dedengngaann ijiijinn yyaanngg ddiibeberirikkaann..

BABABB IIIIKEKEWWEENNAANNGGAANN PPEENNYYEELLEENNGGGGAARRAAAANN

PaPassaall 22

((11)) KeKewweennananggaann ppenenyyeellenenggggaarraaaann AdAdmiminniiststrraasisi KKeeppeenndduduudukkaann ddii DDaeaerraahhddililaaksksanaanakkaann oolleehh sseebbuuaahh IInnststanansisi PePellaakkssananaa..

((22)) IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa sseebbaaggaaimimananaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) beberrttuugagass mmeellaaksksanaanakkaann ffuunnggsisi ppeennyyeellengengggaarraaaann AAddmiminniiststrraasisi KKeepepenndududduukkaann..

((33)) KeKewweennananggaann IInnssttanansisi PePellaaksksananaa sseebbaaggaaimimananaa ddimimaakkssuudd papaddaa aayyaatt ((11))mmeelilipuputiti ::aa.. kkoooorrddiinanasisi PenPenyyeelleennggaggarraaaann dadann PePenngagawwaassaann AdAdmiminniiststrraasisi

KepKepeenndduduudukkaann ddii DDaeaerraahh;;bb.. pepenngagattuurraann tteekknniiss ppeennyyeellenengggagarraaaann AdAdmiminniiststrraasisi KeKeppeenndududduukkaann

sseessuauaii dedenngagann KKeetteennttuuaann PPeerraattuurraann PePerrununddangang--ununddaanngangan;;c.c. pepemmbbiinnaaaann ddaann ssoossiiaalilissaasisi penpenyyeelleenngggagarraaaann AdAdmiminniiststrraasisi

KepKepeenndduduudukkanan;;dd.. pepellaaksksaananaaann kkegegiiaattaann pepellaayyaannaann mmaasysyaarraakkaatt ddii bbiiddanangg AdAdmiminniiststrraasisi

KepKepeenndduduudukkanan;; ddaannee.. pepenngegelloollaaaann dadann ppeennyyaajijiaann DDaatata KKepepeenndduduudukkaann beberrskskaallaa KaKabbuuppaatteenn..

PaPassaall 33

((11)) UUnnttuukk mmenenjjaamiminn eeffeektktiivviittaass ddaann eeffiissiienenssii,, IInnssttananssii PePellaaksksaannaa ddapapaatt mmendendiiststriribubussiikkaann uurruussaann penpenyyeelleennggaggarraaaann AdAdmiminniissttrraasisi KepKepeenndduduudukkaann kkepepaaddaa KeKeccaammaattaann,, DDeessaa ddaann KeKelluurraahhaann ununttuukk mmenenyyeelleenngggagarraakkaann ssebebaaggiiaann uurruussaann AdAdmiminniiststrraasisi KepKepeenndduduudukkanan..

((22)) PendPendiiststriribbuussiiaann uurruussaann ppenenyyeelleenngggagarraaaann AAddmiminniiststrraasisi KKeepepenndduududukkaann ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((11)) ddiitteettapapkkaann dedenngagann PPeerraattuurraann BupBupaattii..

PaPassaall 44

((11)) KeKewwaajijibbaann IInnststaannsisi PePellaakkssananaa ddaallaamm mmeellaaksksanaanakkaann uurruussaann AAddmiminniiststrraasisiKepKepeenndduduudukkaann mmeelilippuutiti ::aa.. mmendaendaffttaarr PPeeririststiwiwaa KKeepepenndududduukkaann ddaann mmenenccaattaatt PePerriiststiwiwaa PePennttiingng;;bb.. mmeemmbeberirikkaann ppeellaayyaannaann yyanangg ssaammaa dadann pprrooffeessiioonanall kkepepaaddaa

sseettiiaapp pepenndududduukk aattaass pepellaapoporraann PePeririststiwiwaa KKepepeenndduduudukkaann dadann PePeririststiwiwaa PenPenttiinngg;;

c.c. mmeneenerrbbiitktkaann DDookkuummeenn KKeeppenendduduudukkanan;;dd.. mmendoendokkuummenenttaassiikkaann hahassiill PenPenddaaffttaarraann PePenndduududukk dadann PenPenccaattaattaann SSiippilil;;ee.. mmenenjjaamiminn kkeerraahhaassiiaaaann dadann beberrttanangggguungngjjaawwaabb tteerrhahadadapp kkeaeammaannaann

dadatata aattaassPePeririststiwiwaa KeKeppeendnduduudukkaann dadann PePeririststiwiwaa PPenenttiingng;; dadannf.f. mmeellaakkuukkaann vveeririffiikkaasisi ddaann vvaalilidadasisi ddaatata dadann iinnffoormrmaasisi yyaagg ddiissaammpapaiikkaann

oolleehh ppeenndududduukk dadallaamm pepellaayyaannaann PPeendndaaftftaarraann PenPendduudduukk ddaann PenPenccaattaattaann SSiippilil..

((22)) KeKewwaajijibbaann sseebabaggaaimimananaa ddiimmaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) huhurruuff aa uunnttuukk ppeennccaattaattaann nniikkahah,, ttaallaak,k, cceerraaii ddaann rruujjuukk bagbagii ppeendnduududukk yyaanngg bbeerragaagammaa IsIsllaamm ppaaddaa ttiingngkkaatt KeKeccaammaattaannddililaakkuukkaann oolleehh PPegaegawwaaii

pepennccaattaatt ppaaddaa KKUUAA KeKeccaammaattanan..((33)) KeKewwaajijibbaann sseebbaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd papaddaa aayyaatt ((11)) uunnttuukk ppeerrsysyaarraattaann ddaann

ttaattaaccaarraa PenPenccaattaattaann PPeeririststiwiwaa PenPenttiinngg bbagagii ppeennddududuukk yyanangg agaagammananyyaa bebelluumm ddiiaakkuuii sseebbagaagaiiagaagammaa beberrddaassaarrkkaann kkeetteennttuuaann ppeerraattuurraann peperruunnddangang-- ununddananggaann aattaauu bagbagii ppeenngghhaayyaatt kkeepeperrccaayyaaaann bbeerrppeeddoommaann papaddaa ppeerraattuurraann peperruunndadanngg--uunndadannggaann..

PaPassaall 55

((11)) KeKewweennananggaann IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa dadallaamm mmeellaaksksanaanakkaann uurruussaannAdAdmiminniiststrraasisi KKeepepenndduududukkaann mmeelilipuputiti ::aa.. mmeemmpeperroolleehh kkeetteerraannggaann dadann dadattaa yyaanngg bebennaarr tteennttaanngg PPeeririststiwiwaa

KepKepeenndduduudukkaann ddaann PePeririststiiwwaa PPeennttiinngg yyaanngg ddililaapoporrkkaann PenPendduudduuk;k;

Page 73: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

177 178

bb.. mmeemmpeperroolleehh dadattaa mmenenggeenanaii PePeririststiwiwaa PenPenttiinngg yyaanngg ddiiaallaammii PePenndududduukk aattaass dadassaarr puputtuussaann aattaauu pepenenettaappaann ppenenggadadililaann;;

c.c. mmeemmbeberirikkaann kkeetteerraannggaann aattaass llaappoorraann PePeririststiwiwaa KKeeppenendduduudukkaann ddaann PePeririststiwiwaa PPeennttiinngg ununttuukk kkepepeennttiinnggaann penpenyyeeliliddiikkanan,, penpenyyiiddiikkaann,, ddaann pepemmbubuktktiiaann kkepepaaddaa LeLemmbabaggaa PPeerradadililaann;; ddaann

dd.. mmengeengelloollaa ddaatata dadann mmeenndadayyaagugunnaakkaann iinnffoormrmaasisi hhaassiill PePenndadaffttaarraannPenPendduudduukk ddaann PenPenccaattaattaann SSiippiill ununttuukk kkeepepennttiingngaann pepemmbanbanggununaann..

((22)) KeKewweennananggaann sseebbaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) huhurruuff aa ddaann huhurruuff bb beberlrlaakuku jjuuggaa bagbagii KKUUAA KeKeccaammaattaann kkhhuussuussnnyaya uunnttuukk penpenccaattaattaann NiNikkahah,, TTaallaak,k, CCeerraaii dadann RRuujjuukk bbagagii PePenndududduukk yyaanngg beberraagagammaa IsIsllaamm..

((33)) SeSellaaiinn kkeewweenanannggaann ssebebaagagaimimananaa ddimimaakkssuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) IInnststanansisi PePellaaksksaannaa mmeemmppuunnyyaaii kkeewwenenaannggaann uunnttuukk mmeendndaapapatktkaann ddaatata hhaassiill penpenccaattaattaann PPeeririststiwiwaa PePerrkkaawiwinannan,, PePerrcceerraaiiaann ddaann RRuujjuukk bbaaggii PePenndududduukk yyanangg beberraagagammaa IsIsllaamm dadarrii KKUUAA KeKeccaammaattaann..

BABABB IIIIIIHHAAKK DDAANN KEKEWWAAJJIIBABANN PEPENDUDUNDUDUKK

PaPassaall 66

SeSettiiaapp PPeenndduduudukk mmeemmppununyyaaii hahakk uunnttuukk mmeemmpeperroolleehh ::aa.. dodokkuummeenn KKepepeenndduduudukkanan;;bb.. pepellaayyaannaann yyaanngg ssaammaa dadallaamm PenPenddaaffttaarraann PePenndududduukk ddaann PPenenccaattaattaann SSiippilil;;c.c. peperlirlindnduungngaann aattaass DDaatata PPriribbadadii;;dd.. kkepaepaststiiaann hhuukkuumm aattaass kkepepeemilimilikkaann dodokkuummeenn;;ee.. iinnffoormrmaasisi mmenenggeennaaii ddaatata hhaassiill PePenndadaffttaarraann PPeendnduududukk dadann PPeennccaattaattaann

SSiippiill aattaass ddiriirinnyaya ddanan//aattaauu kkeelluuaarrganganyyaa;; ddaannf.f. gangantiti rrugugii ddaann pepemmuulilihhaann nanammaa babaiikk ssebebaagagaii aakkiibbaatt kkeessaallaahhaann dadallaamm

PenPenddaaffttaarraann PePenndduududukk ddaann PPeennccaattaattaann SSiippiill sseerrtata ppenenyyaallaahhggununaaaann DDaatata PPriribadbadii oolleehh IInnststaannsisiPPeellaakkssanaana..

PaPassaall 77

((11)) SeSettiiaapp PePenndududduukk wwaajijibb mmeellapoaporrkkaann PePeririststiwiwaa KKeepepenndududduukkaann ddaannPePeririststiwiwaa PPeennttiinngg yyaanngg ddiiaallaamiminnyaya kkeeppaaddaa IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa..

((22)) SSyyaarraatt--sysyaarraatt dadann mmeekkananiissmmee pepellaappoorraann oolleehh pependnduduudukk dadallaamm kkaaiittaann dedenngagann PePeririststiwiwaa KKeepepenndduududukkaann ddaann PePeririststiwiwaa PenPenttiinngg ddiitteettaappkkaann ddeennggaann PePerraattuurraann BBuuppaattii..

BABABB IIVV

PEPETTUUGGAASS RREEGIGISSTTRRAASSII DDAANN PEPEJJAABABATT PEPENCNCAATTAATT SSIIPPIILL

PaPassaall 88

PenPenddaaffttaarraann PPeenndududduukk dadann PPenenccaattaattaann SSiippiill bagbagii WWaarrggaa NNegaegarraa IIndndoonenessiiaa ddaann WWaarrggaa NNegegaarraa AAssiinngg ddii dedessaa aattaauu kkeelluurrahahaann ddililaaksksaananakkaann oolleehh PPeettuugagassRRegegiiststrraassii..

PaPassaall 99

PePettuugagass rregegiiststrraasisi ssebebaaggaaimimananaa ddimimaakkssuud d dadallaamm PaPassaall 88 ddiiaannggkkaatt ddaann ddiibeberrhheennttiikkaann oolleehh BBuuppaattii dadarrii PegaPegawwaaii NNeeggeerrii SSiippiill yyanangg mmeemmeennuhuhii peperrsysyaarraattanan..

PaPassaall 1100

((11)) PePejjaabbaatt PenPenccaattaatt SSiippiill ddijijabaabatt oolleehh PPeeggaawwaaii NNeegegerrii SSiippiill ddaarrii IInnssttanansisiPePellaaksksaanana..

((22)) PePejjaabbaatt PPeennccaattaatt SSiippiill sseebabagagaimimananaa ddimimaaksksuudd ppadadaa aayyaatt ((11)) ddiiangangkkaatt ddaann ddiibeberrhheennttiikkaann oolleehh BBuuppaatiti dadarrii PegaPegawwaaii NNegeegerrii SSiippiill yyanangg mmeemmeennuhuhii peperrsysyaarraattaann aattaass uussuullaann kkeepapallaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa..

PaPassaall 1111

((11)) PePejjaabbaatt ppenenccaattaatt ssiippiill mmeneenerimrimaa,, mmeemmvveeririffiikkaasisi dadann mmeemmvvaalilidadasisi kkebebeenanarraann dadattaa,, mmeennccaattaatt dadattaa,, mmenenaannddaattaangngaannii rregegiisstteerr ddaann kkuuttiippaann aaktakta sseerrtata mmeemmbbuuaatt ccaattaattaann ppiinnggggiirr papaddaa aakkttaa--aaktakta CCaattaattaann SSiippilil..

((22)) DDaallaamm hahall pepejjababaatt ppeennccaattaatt ssiippiill sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuudd ppadadaa aayyaatt ((11))beberrhahallaanngganan,, BuBuppaatiti ddaappaatt mmenunenunjjuukk pepejjababaatt llaaiinn dadarrii IInnststanansisi PePellaakkssananaa..

Page 74: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

179 180

BABABB VV PEPENDNDAAFTFTAARRAANNPEPENDUNDUDDUUKK

BagBagiiaann KKeessaattuu

PenPenccaattaattaann BBiiooddaattaa,, KaKarrttuu KeKelluauarrggaa ddaann KaKarrtutu TTaannddaa PenPendduudduuk.k.

PaParragagrraaff 11

PenPenccaattaattaann dadann PePemmuuttaakkhhiirraann BBiioodadattaa PPeenndududduukk

PaPassaall 1122

((11)) IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa mmeellaaksksanaanakkaann ppeennccaattaattaann,, ppeenenerrbbiittaann ddaann pepemmuuttaakkhhiriraann bbiiooddaatata ppeenndduduuduk.k.

((22)) PenPenccaattaattaann sseebabaggaaimimaannaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) ddililaakkuukkaann oolleehh ppeettuugagass dedenngagann mmeemmeeririksaksa ststaattuuss ddaann kkeebbeenanarraann iiddeennttiittaass yyaanngg ddimiliimilikiki penpendduudduuk.k.

PaPassaall 1133

((11)) PenPenyyaammpapaiiaann iinnffoormrmaasisi uunnttuukk ppeennccaattaattaann bbiiooddaatata babaggii babayiyi aattaauu aannaakk ddiwiwaakkililii oolleehh oorraanngg ttuuaannyyaa aattaauu aannggggootata kkeelluuaarrggaannyaya sseessuuaaii ddeengngaann peperrsysyaarraattaann yyaanngg ddiitteennttuukkaann..

((22)) PenPenyyaammpapaiiaann iinnffoormrmaasisi ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) ununttuukk penpenccaattaattaann bbiioodadattaa bagbagii oorranangg ppenenyyaannddanangg ccaaccaatt dapadapatt ddiikkuauassaakkaann kkepepaaddaa oorraanngg llaaiinn ddeennggaann mmeemmbabawwaa SSuurraatt KKeetteerraannggaann ddaarrii PePemmeeririnnttaahh DDeessaa//KeKelluurraahhaann dodomimissililiyiyanangg bbeerrssaannggkkuuttanan..

PaPassaall 1144

PePemmuuttaakkhhiriraann bbiioodadattaa pepenndududduukk ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd dadallaamm PaPassaall 1122 aayyaatt ((11)) ddililaakkuukkaann oolleehh ppeettuuggaass IInnststaannsisi PPeellaaksksaannaa beberrddaassaarrkkaann llaapoporraann pepenndududduukk yyaanngg ddiittuuaangngkkaann dadallaamm SuSurraatt PePerrnnyyaattaaaann PPeerrububaahhaann DDaatata KepKepeenndduduudukkanan..

PaPassaall 1155

PePerruubbahahaann bbiioodadattaa WNWNI,I, OOrranangg IInnddoonneessiiaa TTiinnggggaall TTeerrbabattaass ddaann OOrraanngg IIndndoonenessiiaa TTiinnggaggall TTeettaapp yyaanngg tteerjrjadadii ddii lluuaarr neneggeerrii kkaarrenenaa tteerjrjadadiinnyaya PePeririststiwiwaa PenPenttiinngg,, sseetteellaahh kkeemmbbaallii keke DDaeaerraahh ddiiccaattaatt oolleehh IInnssttanansisi PPeellaaksksananaa

beberrdadassaarrkkaann llapoaporraann pepenndududduukk ppaalilinngg llaammaa 3300 ((ttiiggaa ppuulluhuh)) hhaarrii sseejjaakk kkedaedattaanngangan..

PaParragagrraaff 22

NNoommoorr IInndduukk KKeeppeendnduududukkaann

PaPassaall 1166

((11)) SeSettiiaapp PPeenndduduudukk wwaajijibb mmeemilimilikiki NNIIKK..((22)) NNIKIK ddiibeberirikkaann oolleehh PePemmeerriinnttaahh sseetteellaahh BBiiododaatata PPeenndduduudukk ddirireekkaamm dadallaamm

BanBankk DDaatata KKeeppeendnduududukkaann NNaassiioonnaall mmeenngggguunanakkaann SSIIAAKK dadann ddiitteerrbbiitktkaann oolleehh IInnststaannsisiPePellaaksksaannaa..

((33)) NNIKIK sseebbagaagaimimaannaa ddimimaakkssuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) bbeerlrlaakuku sseueummuurr hhiiddupup,, tteerrddiririi dadarrii 1166 ddiiggiitt ddiiddaassaarrkkaann ppadadaa vvaaririaabbeell kkooddee wilwilaayyahah,, ttaangngggaall llahahiirr ddaann nonommoorr sseerrii ppenendduudduuk.k.

((44)) NNIKIK sseebbaaggaaimimananaa ddimimaakkssuud d papaddaa aayyaatt ((22)) ddiiccaannttuummkkaann ddaallaamm sseettiiaappDDookkuummeenn KKepepeendnduududukkaann dadann ddijijaaddiikkaann ddaassaarr ppeenenerrbbiittaann PPaasspoporr,, SSuurraatt IzIziinn MMenenggeemmududii,, NNoommoorr PPookkookk WWaajijibb PaPajjaakk,, PoPoliliss AAssuurrananssii,, SSeerrttiiffiikkaatt HHaakk aattaass TTaannaahh ddaann pepenneerrbbiittaann dodokkuummeenn llaaiinnnnyyaa..

PaParragagrraaff 33

KaKarrtutu KKeelluauarrggaa

PaPassaall 1177

((11)) KKKK wwaajijibb ddimiliimilikiki oolleehh sseettiiaapp KeKeppaallaa KKeelluauarrggaa..((22)) KKKK ddiitteerrbbiittkkaann oolleehh PPeemmeeririnnttaahh DDaeaerraahh ddiittananddaa ttananganganii oolleehh

KKepaepallaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa aattaass nnaammaa BuBuppaatiti sseetteellaahh mmeemmeenuhnuhii sysyaarraatt--sysyaarraatt yyanangg ddiitteettapapkkaann..

((33)) PenePenerrbbiittaann KKKK sseebbaagagaiimmananaa ddimimaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((22)) ddililaakkuukkaann beberrdadassaarrkkaann pepermrmoohhononaann ppenendduduudukk..

((44)) PenPendduudduukk WNWNII aattaauu OOrranangg AAssiinngg TTiinngggagall TTeettaapp sseebbaagagaimimananaa ddimimaaksksuudd papaddaa aayyaatt ((33))hhananyaya ddaapapatt ddiidadaffttaarrkkaann dadallaamm ssaatutu KKKK..

((55)) PePerruubbahahaann ssuussuunnaann kkeelluauarrggaa dadallaamm KKKK wwaajijibb ddililaapoporrkkaann kkeeppaaddaa IInnssttanansisiPePellaaksksaannaa sseellaammbbaatt-l-laammbbaattnnyaya 3300 ((ttiiggaa pupulluuhh)) haharrii sseejjaakk tteerjrjadadii peperruubbahahaann..

Page 75: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

181 182

((66)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann ssebebagaagaimimaannaa ddimimaakkssuud d papaddaa aayyaatt ((55)) IInnststaannsisiPePellaaksksaannaa mmeennddaaftftaarrkkaann ddaann mmeenneerrbbiitktkaann KKKK bbaarruu..

((77)) KKKK sseebabaggaaimimananaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) mmeemilimilikiki nonommoorr yyanangg tteerrddiririi dadarrii1166 ddiiggiitt ddiidadassaarrkkaann papaddaa kkoommbbiinanasisi vvaaririaabebell kkooddee wilwilaayyahah,, ttaanngggagall penpenccaattaattaann dadann nonommoorr sseerrii KKKK..

((88)) NNoommoorr KKKK ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((77)) beberlrlaakuku uunnttuukk sseellaammananyyaa,, kkeeccuauallii tteerjrjaaddii ppeerrububaahahann KKeepapallaa KeKelluuaarrgaga..

((99)) KKKK sseebabaggaaimimananaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) ddijijadadiikkaann ssaallaahh ssaatutu dadassaarr pepenneerrbbiittaann KKTTPP..

((1010)) KeKetteennttuuaann llebebiihh llaannjjuutt mmengeengennaaii sysyaarraatt--sysyaarraatt penepenerrbbiittaann KKKKssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd papaddaa aayyaatt ((22)) ddiiaattuurr dedennggaann PPeerraattuurraann BBuupapattii..

PaParragagrraaff 44

KaKarrtutu TTaannddaa PPenendduduudukkPaPassaall 1188

((11)) KKTPTP ddiitteerrbbiittkkaann oolleehh PePemmeeririnnttaahh DDaaeerrahah,, ddiittaannddaa ttaangngaannii oolleehh KKepaepallaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa aattaass nnaammaa BuBuppaatiti sseetteellaahh mmeemmenenuuhhii sysyaarraatt--sysyaarraatt yyanangg ddiitteettapapkkaann..

((22)) PenePenerrbbiittaann KKTPTP sseebbaaggaaimimananaa ddimimaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((11)) ddililaakkuukkaann beberrdadassaarrkkaann pepermrmoohhononaann ppenendduduudukk..

((33)) KKTPTP beberlrlaakuku sseeccaarraa NNaassiioonanall,, ddiigguunanakkaann sseebabaggaaii ttaannddaa ppeennggenaenall ddaallaamm pepellaayyaannaann ppuubblilik.k.

((44)) KKTPTP ddiibeberirikkaann kkeeppaaddaa ppenendududduukk WNWNII dadann OOrraanngg AAssiinngg TTiinngggagall TTeettaapp yyanangg tteellaahh beberruussiiaa 1177 ttahahuunn ddaann//aattaauu ssuuddaahh kkaawiwinn//ppeerrnanahh kkaawiwinn..

((55)) SeSettiiaapp PPeenndduduudukk yyaanngg mmeemmenuhenuhii ssyyaarraatt hhananyyaa mmeemilimilikiki 11 ((ssaattuu)) KKTTPP.. ((66)) PenePenerrbbiittaann KKTPTP beberrtteemmppaatt ddii IInnssttanansisi PPeellaaksksaannaa..((77)) KeKetteennttuuaann lleebbiihh llananjjuutt mmengengeenanaii sysyaarraatt--sysyaarraatt pepenneerrbbiittaann KKTPTP

ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd papaddaa aayyaatt ((11)) ddiiaattuurr dedennggaann PPeerraattuurraann BBuupapattii..

PaPassaall 1199((11)) KKTPTP uunnttuukk WNWNII beberlrlaakkuu sseellaammaa mmaasasa 55 (lim(limaa)) ttaahuhunn,, kkeeccuuaallii bbililaa tteerjrjadadii

peperruubbahahaann ddaattaa..((22)) PenPendduudduukk wwaajijibb mmeellapoaporrkkaann peperrppananjjaangngaann mmaasasa bbeerlrlaakuku KKTPTP kkeeppadadaa

IInnststaannsisi PePellaakkssaannaa aappababililaa mmaasasa beberlrlaakkununyaya tteellaahh bbeerraakkhhirir..

((33)) DDaallaamm hahall PePemmeeririnnttaahh DDaeaerraahh mmeenenerimrimaa llapoaporraann PePerruubabahhaann DDaatata ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((11)),, kkepaepaddaa PPeendnduududukk ddiitteerrbbiittkkaann PePerruubbahahaann KKTTPP..

((44)) PenePenerrbbiittaann KKTPTP WNWNII yyanangg babarruu DDaattaanngg dadarrii LuaLuarr NNeeggeerrii ddililaakkuukkaann sseetteellaahh ddiitteerrbbiitktkaann SuSurraatt KKeetteerraanngagann DDaattaanngg DDaarrii LuaLuarr NNegeegerrii oolleehh IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa ;;

((55)) MMaasasa beberlrlaakuku KKTPTP bbagagii OOrranangg AAssiinngg TTiingganggall TTeettaapp ddiisseessuauaiikkaann ddeennggaann mmaasasa beberlrlaakkununyaya IzIziinn TTiinnggggaall TTeettaapp..

((66)) KKTPTP uunnttuukk WNWNII yyaanngg beberruussiiaa 6600 ttaahuhunn keke aattaass beberlrlaakuku sseueummuurr hhiiddupup..((77)) KKTPTP sseueummuurr hhiidduupp sseebbagaagaiimmananaa ddimimaaksksuudd papaddaa aayyaatt ((66)) haharruuss ddililaakkuukkaann

pepennggggaannttiiaannnnyyaa,, aappaabbililaa pepenndududduukk yyanangg bbeerrssangangkkuuttaann ppiinnddaahh tteemmppaatt ttiingngggaall aattaauu tteerjrjadadii ppeerruubbaahhaann ddaattaa..

((88)) KKTPTP wwaajijibb ddiibabawwaa ppaaddaa ssaaaatt bbeepeperrggiiaann..

BagBagiiaann kkeeduduaa

PenPenddaaffttaarraann PePeririststiwiwaa KKepepeendnduududukkaannPaParragagrraaff 11

PePerruubbahahaann AAllaammaattPaPassaall 2200

DDaallaamm hahall tteerjrjadadii pepemmeekkaarraann wilwilaayyaahh aattaauu pepemmbbanangugunanann yyaanngg mmenenyyeebabbabkkaann peperruubbahahaann aallaammaatt ppeenndudududuk,k, mmaakaka ppeendnduududukk yyaanngg beberrssaangngkkuuttaann wwaajijibb mmeellapoaporrkkaann kkeepapaddaa IInnststanansisi PePellaaksksaannaa ununttuukk ddiitteerrbbiittkkaann KKKK ddaann KKTPTP yyanangg babarruu ddeenngagann ddiibbeeririkkaann kkeemmududaahahann peperrsysyaarraattaann oolleehh IInnststanansisi PPeellaaksksaanana..

PaParragagrraaff 22

PPiindndaahh DDaattanangg PPeendnduududukk ddaallaamm WilWilaayyaahh DDaaeerraahhPaPassaall 2211

((11)) PenPendduudduukk yyaanngg ppiinndadahh dadallaamm wilwilaayyaahh DDaaeerraahh wwaajjiibb mmeellapoaporr kkeepapaddaaIInnststaannsisi PePellaaksksaannaa uunnttuukk mmendendaapapattkkaann SuSurraatt KKeetteerrananggaann PPiindndaahh..

((22)) KeKetteerraannggaann ppiindndaahh sseebbaagagaiimmananaa ddimimaakkssuudd papaddaa aayyaatt ((11)) beberlrlaakuku bbaaggii ::

aa.. peperrppiinnddaahhaann pepenndduududukk ananttaarr KabKabuupapatteenn ananttaarr PPrropopiinnssii;; dadann bb.. peperrppiinnddaahhaann pepenndduududukk ananttaarr KabKabuupapatteenn dadallaamm PPrropopiinnssii..

Page 76: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

183 184

((33)) PPiindndaahh bbagagii bbeerrdodomimissiliilinnyaya pepenndududduukk ddii aallaammaatt yyanangg babarruu ununttuukk wwaakkttuu llebebiihh dadarrii 11 ((ssaattuu)) ttaahhuunn aattaauu beberrdadassaarrkkaann kkebuebuttuuhhaann yyaanngg beberrssaannggkkuuttaann uunnttuukk wwaakktutu yyanangg kkuurranangg dadarrii 11 ((ssaattuu)) ttaahuhunn,, wwaajijibb mmeellapoaporrkkaann kkeeppadadaa IInnssttananssii PePellaaksksaannaa uunnttuukk ddiitteerrbbiitktkaann SuSurraatt KeKetteerraannggaann PPiindndaahh..

((44)) BeBerrdadassaarrkkaann SuSurraatt KKeetteerrananggaann PPiinnddaahh ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) ppeendnduududukk yyaanngg beberrssaannggkkuuttaann wwaajijibb mmeellapapoorr kkeeppadadaa IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa ddii ddaeaerraahh ttuujjuuaann uunnttuukk ppeenenerrbbiittaann SuSurraatt KeKetteerraannggaann PPiinnddaahh DDaattaanngg..

PaPassaall 2222

((11)) OOrranangg AAssiinngg yyanangg mmeemilimilikiki IzIziinn TTiingganggall TTeerrbbaattaass ddaann OOrranangg AAssiinngg yyaanngg mmeemilimilikiki IzIziinn TTiingganggall TTeettaapp yyanangg ppiinnddaahh ddaarrii DDaeaerraahh,, wwaajijibb mmeellapoaporrkkaann rrenenccaannaa kkeeppiinnddahahaannnnyaya kkeepapaddaa IInnssttanansisi PePellaaksksaanana..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaappoorraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) IInnssttanansisiPePellaaksksaannaa mmeendndaaftftaarr dadann mmeneenerrbbiitktkaann SSuurraatt KKeetteerranangagann PPiinnddahah..

((33)) OOrranangg AAssiinngg mmeellaapoporrkkaann kkedaedattaanngagann kkeeppadadaa IInnssttaannsisi PePellaaksksaannaa ppaalilinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa ppuulluhuh)) haharrii sseejjaakk ddiitteerrbbiitktkaann SuSurraatt KeKetteerraannggaann PPiinnddaahh DDaattaanngg..

((44)) SuSurraatt KeKetteerrananggaann PPiinnddaahh DDaattaanngg sseebabaggaaimimananaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((33)) ddiigugunnaakkaann sseebbaaggaaii dadassaarr ppeerrububaahahann ddaann ppeenneerrbbiittaann KKKK,, KKTTPP aattaauu SuSurraatt KeKetteerraannggaann TTeemmpapatt TTiinnggggaall bagbagii OOrranangg AAssiinngg yyaanngg bbeerrssangangkkuuttaann..

PaPassaall 2233

PenPendduudduukk DDaeaerraahh yyaanngg ppiindandahh keke lluauarr nnegeegerrii dadallaamm wwaaktuktu 11 ((ssaattuu)) ttaahhuunn beberrttuurruutt--ttuurruutt aattaauu llebebiihh dadarrii 11 ((ssaattuu)) ttaahhuunn wwaajjiibb mmeellaappoorrkkaann rrenenccaannaa kkepepiinnddaahhannannyyaa kkeepapaddaa IInnssttanansisi PPeellaaksksaannaa ununttuukk ddililaakkuukkaann ppeennccaattaattaann ddaann pepenneerrbbiittaann SuSurraatt KKeetteerraangngaann PPiinnddahah..

PaPassaall 2244

((11)) WWaarrggaa DDaeaerraahh yyaanngg ddaattaanngg dadarrii lluauarr nneegegerrii wwaajijibb mmeellapoaporrkkaann kkedaedattaanngagannnnyaya kkeeppaaddaa IInnssttanansisi PePellaakkssaannaa papalilinngg llaammbbaatt 1144 ((eemmpapatt bebellaas)s) haharrii sseejjaakkttaannggaggall kkededaattaangngannannyyaa..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaakkssuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)),, IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa mmeenndadaffttaarr ddaann mmeneenerrbbiitktkaann SuSurraatt KKeetteerraanngagann DDaattaanngg ddaarrii lluauarr neneggeerrii ssebebaagagaii dadassaarr pepenneerrbbiittaann KKKK dadann KKTTPP..

PaPassaall 2255

((11)) OOrranangg AAssiinngg yyaanngg mmeemilimilikiki IzIziinn TTiingganggall TTeerrbbaattaass yyaanngg ddaattaanngg ddaarrii lluauarr neneggeerrii dadann OOrraanngg AAssiinngg yyanangg mmeemilimilikiki iizziinn llaaiinnnnyaya yyanangg tteellaahh beberruubbaahh ststaattuuss sseebabaggaaii pepemmeeggaanngg SuSurraatt IzIziinn TTiingngggaall TTeerrbabattaass yyanangg bbeerrenenccaannaa beberrtteemmppaatt ttiingngggaall ddii DDaeaerraahh wwaajijibb mmeellapoaporrkkaann kkeeppadadaa IInnssttanansisi PePellaaksksananaa papalilinngg llaammbabatt 1144 ((eemmpapatt bebellaas)s) haharrii sseejjaakk ddiitteerrbbiittkkaann IzIziinn TTiingngggaall TTeerrbbaattaas.s.

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaappoorraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) IInnssttanansisiPePellaaksksaannaa mmeendndaaftftaarr dadann mmeneenerrbbiitktkaann SSuurraatt KKeetteerranangagann TTeemmpapatt TTiingngggaall..

((33)) MMaasasa beberlrlaakkuu SSuurraatt KeKetteerraangngaann TTeemmppaatt TTiinngggagall ssebebaagagaimimananaa ddimimaaksksuuddpapaddaa aayyaatt ((22)) ddiisseessuauaiikkaann ddenenggaann mmaassaa bbeerlrlaakuku IzIziinn TTiingngggaall TTeerrbbaattaas.s.

((44)) SuSurraatt KKeetteerraangngaann TTeemmpapatt TTiingganggall sseebabaggaaimimananaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((22))wwaajijibb ddiibabawwaa ppadadaa ssaaaatt bbepepeerrggiianan..

PaPassaall 2266

((11)) OOrranangg AAssiinngg yyaanngg mmeemilimilikiki IzIziinn TTiingganggall TTeerrbabattaass yyaanngg tteellaahh mmeenngguubbaahh ststaattuuss mmenenjjadadii OOrraanngg AAssiinngg yyaanngg mmeemilimilikiki IzIziinn TTiingngggaall TTeettaapp wwaajjiibb mmeellapoaporrkkaann kkeeppaaddaa IInnssttaannsisi PePellaaksksaannaa ppaalilinngg llaammbbaatt 1144 ((eemmppaatt bebellaas)s) haharrisiseejjaakk ddiitteerrbbiitktkaann SSuurraatt IIzziinn TTiingngggaalTlTeettaapp..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaappoorraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) IInnssttanansisiPePellaaksksaannaa mmeendndaaftftaarr dadann mmeneenerrbbiitktkaann KKKK ddaann KKTTPP..

PaPassaall 2277

((11)) OOrranangg AAssiinngg yyaanngg mmeemilimilikiki IzIziinn TTiingganggall TTeerrbbaattaass aattaauu OOrranangg AAssiinngg yyaanngg mmeemilimilikiki IzIziinn TTiingganggall TTeettaapp yyaanngg aakkaann ppiinnddaahh kkee lluauarr nnegeegerrii wwaajijibb mmeellapoaporrkkaann kkepepaaddaa IInnststanansisi PePellaaksksaannaa rrenenccaannaa kkeeppiindandahhaannnnyaya papalilinngg llaammbabatt 1144 ((eemmppaatt bbeellaas)s) hahariri..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((11)),, IInnssttananssiiPePellaaksksaannaa mmeellaakkuukkaann ppenenccaattaattanan..

Page 77: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

185 186

BagBagiiaann KKeettiiggaa

PenPenddaattaaaann PPeendnduududukk RReennttaann AAddmiminniiststrraasisi KKeepepenndduudduukkaannPaPassaall 2288

((11)) IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa wwaajijibb mmeellaakkuukkaann PePenndadattaaaann PenPendduudduukk RRenentatannAdAdmiminniiststrraasisi KKeeppeendnduududukkaann..

((22)) PenPendduudduukk RRenenttaann AdAdmiminniissttrraasisi KepenKependduudduukkaann sseebabagagaimimananaa ddimimaakkssuudd papaddaa aayyaatt ((11))mmeelilippuutiti ::aa.. pepenndududduukk kkoorrbabann bbenenccaannaa aallaamm;;bb.. pepenndududduukk kkoorrbabann bbenenccaannaa ssoossiiaall;; dadann c.c. oorranangg tteerlrlaannttaarr..

((33)) IInnststaannsisi PePellaakkssananaa dadappaatt mmeellaakkuukkaann pepenndadattaaaann PenPendduudduukk RRenenttaannAdAdmiminniiststrraasisi KKeeppeendnduududukkaann ddii tteemmpapatt ppeenanammppuunnggaann sseemmenenttaarraa..

((44)) HHaassiill pendpendaattaaaann ddiiggunaunakkaann ssebebaagagaii dadassaarr pepenneerrbbiittaann SuSurraatt KKeetteerraangngaannKepKepeenndduduudukkaann ununttuukk PPenendduduudukk RRenenttaann AAddmiminniiststrraasisi KepKepeenndduduudukkanan..

BABABB VVII PEPENCNCAATTAATTAANNSSIIPPILIL

BagBagiiaann KKeessaattuu

PenPenccaattaattaann KeKellahahiriraann

PaParragagrraaff 11

PenPenccaattaattaann KeKellahahiriraann TTeepapatt WWaaktuktu

PaPassaall 2299

((11)) SeSettiiaapp kkeellahahiriraann wwaajijibb ddiillapoaporrkkaann oorraanngg ttuanuanyyaa aatatauu kkeelluauarrggananyyaa aattaauu kkuauassaannyaya kkeeppadadaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa papalilinngg llaammbabatt 6600 ((enaenamm pupulluuhh)) haharrii sseejjaakk ttaangngggaall kkeellaahhiriraann ununtutukk ddililaakkuukkaann ppenenccaattaattanan..

((22)) TTeerrhahaddaapp ppeellapoaporraann kkeellaahhiriraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaakkssuud d ppaaddaa aayyaatt ((11))ddiitteerrbbiitktkaann KKuuttiippaann AAkkttaa KKeellahahiriranan..

PaParragagrraaff 22

PenPenccaattaattaann KeKellahahiriraann YYanangg MMeellaammpaupauii BBaattaass WWaaktuktu

PaPassaall 3300

((11)) PenPenccaattaattaann kkeellaahhiriraann yyaanngg pepellapoaporraannnnyyaa mmeellebebiihhii jjangangkaka wwaaktuktu 6600 ((enaenamm ppuulluhuh)) hhaarrii ssaammppaaii 11 ((ssaattuu)) ttaahuhunn sseejjaakk ttaannggaggall kkeellahahiriraann,, penpenccaattaattaann ddililaaksksaananakkaann sseetteellaahh mmeennddaapapatt peperrsseettuujjuuaann KKeeppaallaa IInnssttanansisi PePellaaksksaanana..

((22)) PenPenccaattaattaann KeKellahahiriraann yyanangg mmeellaammpaupauii bbaattaass wwaakkttuu 11 ((ssaattuu)) ttaahhuunn ddililaaksksanaanakkaann beberrddaassaarrkkaann pepenneettaapapann PPeengngaaddililaann NNeeggeeriri..

((33)) TTeerrhahaddaapp ppenenccaattaattaann kkeellaahhiriraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaakkssuudd ppaaddaa aayyaatt ((11))dadann aayyaatt ((22)) ddiitteerrbbiittkkaann KuKuttiipapann AAktakta KeKellaahhiriranan..

PaPassaall 3311

WNWNII yyanangg llahahiirr ddii lluuaarr nnegegeerrii wwaajijibb llapoaporr kkeepapaddaa IInnssttanansisi PePellaakkssaannaa sseebbaaggaaii pepenndududduukk DDaeaerraahh papalilinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa pupulluuhh)) haharrii sseejjaakk yyaanngg bbeerrssaannggkkuuttaann ppiindndaahh ddaattaanngg kkee DDaeaerrahah..

PaPassaall 3322

((11)) PenPenccaattaattaann KeKellahahiriraann ddaallaamm RRegegiiststeerr AAktakta KKeellahahiirraann ddaann pepenneerrbbiittaann KuKuttiippaann AAkkttaa KeKellaahhiriraann tteerrhahaddaapp pepeririststiwiwaa kkeellahahiirraann sseesseeoorraanngg yyaanngg ttiidadakk ddiikkeettahuahuii aassaall uussuullnnyyaa aattaauu kkeebbeerradadaaaann oorraanngg ttuanuanyyaa ddiiddaassaarrkkaann papaddaa llapoaporraann oorraanngg yyanangg mmeenenemmuukkaann ddilileengngkkapapii BeBeriritata AAccaarraa PePemmeeririksksaaaann dadarriiKKeeppoolilissiianan..

((22)) KuKuttiippaann AAktakta KeKellahahiriraann sseebabaggaaimimananaa ddimimaakkssuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) ddiitteerrbbiitktkaann oolleehh PPeejjaabbaatt PenPenccaattaattaann SSiippiill dadann ddiissimimpapann oolleehh IInnssttaannsisi PePellaaksksaanana..

BagBagiiaann KKededuuaa

PenPenccaattaattaann LahLahiirr MMaatiti

PaPassaall 3333

SeSettiiaapp llahahiirr mmaatiti wwaajijibb ddililaapoporrkkaann oolleehh ppeendnduududukk kkeeppadadaa IInnststaannsisi PPeellaaksksaannaa papalilinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa ppuulluuhh)) haharrii sseejjaakk llahahiirr mmaatiti uunnttuukk mmenenddaappaatktkaann SuSurraatt KeKetteerraannggaann LahLahiirr MMaattii..

Page 78: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

187 188

BagBagiiaann KKeettiiggaa

PenPenccaattaattaann PePerrkkaawiwinnaann

PaPassaall 3344

((11)) PePerrkkaawiwinnaann yyaanngg ssaahh sseellaaiinn yyaanngg bbeerragaagammaa IsIsllaamm wwaajijibb ddililaappoorrkkaann oolleehh pepenndududduukk kkepepaaddaa IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa ddii tteemmpapatt tteerjrjadadiinnyaya ppeerrkkaawiwinnaann papalilinngg llaammbabatt 6600 ((eenanammppuulluhuh)) haharrii sseejjaakk ttaanngggagall ppeerrkkaawiwinannan..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann ssebebagaagaimimaannaa ddimimaakkssuud d papaddaa aayyaatt ((11)) PePejjaababatt PenPenccaattaattaann SSiippiill mmenenccaattaatt ppaaddaa RReeggiiststeerr AAktakta PePerrkkaawiwinnaann ddaann mmeneenerrbbiitktkaann KKuuttiippaann AAkkttaa PPeerrkkaawiwinannan..

PaPassaall 3355

PenPenccaattaattaann PePerrkkaawiwinnaann ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ddaallaamm PaPassaall 3344 aayyaatt ((11))beberlrlaakuku pupullaa bbaaggii ::aa.. peperrkkaawiwinnaann yyaanngg ddiitteettapapkkaann oolleehh PePennggaaddililanan;; ddaannbb.. peperrkkaawiwinnaann OOrranangg AAssiinngg yyaanngg ddililaakkuukkaann ddii DDaeaerraahh aattaass pepermirminnttaaaann OOrranangg

AAssiinngg yyanangg bbeerrssangangkkuuttaann..

((22)) IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa sseebbagagaaimimananaa ddimimaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((11)) mmenenccaabubutt KuKuttiippaann AAktakta PePerrkkaawiwinnaann ddaarrii kkepeepemilimilikkaann ssububjjeekk AAkkttaa dadann mmenenggeelluauarrkkaann SuSurraatt KeKetteerraanngagann PePemmbbaattaallaann PPeerrkkaawiwinnaann..

BagBagiiaann KKeelimlimaa

PenPenccaattaattaann PePerrcceerraaiiaann

PaPassaall 3388

((11)) PePerrcceerraaiiaann bbaaggii ppenendduduudukk yyanangg bubukkaann bbeerraaggaammaa IsIsllaamm wwaajijibb ddililapoaporrkkaann oolleehh yyaanngg bbeerrssangangkkuuttaann kkepepaaddaa IInnssttanansisi PPeellaaksksananaa papalilinngg llaammbbaatt 6600 ((enaenamm ppuulluhuh)) hhaarrii sseetteellaahh PuPuttuussaann PePennggaaddililaann ttenenttaanngg peperrcceerraaiiaann yyaanngg tteellaahh mmeemmppeerroolleehh kkeekkuuaattaann huhukkuummtteettaapp..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaappoorraann sseebabaggaaimimananaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) PPeejjaabbaatt PenPenccaattaattaann SSiippiill mmenenccaattaatt ppadadaa RRegegiisstteerr AAktakta PPeerrcceerraaiiaann ddaann mmeneenerrbbiittkkaann KuKuttiippaann AAkktata PPeerrcceerraaiiaann..

PaPassaall 3399PaPassaall 3366

((11)) WNWNII yyanangg mmeellaaksksanaanakkaann peperrkkaawiwinnaann ddii lluauarr neneggeerrii wwaajijibb llapoaporr kkepepaaddaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa sseebbagagaaii PenPendduudduukk DDaeaerraahh papalliinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa pupulluhuh)) haharrii sseejjaakk yyaanngg bbeerrssangangkkuuttaann ppiinndadahh ddaattaanngg keke DDaeaerrahah..

((22)) IInnststaannsisi PePellaakkssaannaa mmeenneerrbbiitktkaann BuBuktikti PPeellaappoorraann PePerrkkaawiwinanann aattaass llaapoporraann dadarrii yyaanngg bbeerrssangangkkuuttaann..

((11)) PenPendduudduukk DDaeaerraahh yyaanngg mmeellaaksksaannaakkaann peperrcceerraaiiaann ddii lluuaarr neneggeerrii ddililaappoorrkkaann oolleehh yyanangg beberrssaangngkkuuttaann kkeepapaddaa IInnssttanansisi PePellaakkssananaa ppaalilinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa pupulluhuh)) haharrii sseejjaakk yyaanngg bbeerrssangangkkuuttaann ppiinndadahh ddaattaanngg keke DDaeaerrahah..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaappoorraann peperrcceerraaiiaann sseebabaggaaimimananaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) IInnststaannsisiPePellaakkssaannaa mmeenneerrbbiitktkaann BBuuktikti PPeellaappoorraann PePerrcceerraaiianan..

BagBagiiaann KKeeeennaammBagBagiiaann KKeeeemmppaatt

PenPenccaattaattaann PePemmbbaattaallaann PPeerrkkaawiwinanann

PaPassaall 3377

((11)) PePemmbabattaallaann peperrkkaawiwinnaann wwaajijibb ddililapoaporrkkaann oolleehh ppeendndududuukk yyaanngg mmeengangallaammii PePemmbabattaallaann PPeerrkkaawiwinanann kkepepaaddaa IInnssttanansisi PePellaakkssananaa papalilinngg llaammbabatt 9900 ((sseemmbbililaann pupulluhuh)) hhaarrii sseetteellaahh ppuuttuussaann PPenenggadadililaann ttenenttaanngg pepemmbbaattaallaann peperrkkaawiwinnaann yyaanngg tteellaahh mmeemmpeperroolleehh kkeekkuuaattaann huhukkuumm tteettaapp..

PenPenccaattaattaann PePemmbbaattaallaann PPeerrcceerraaiiaann

PaPassaall 4400

((11)) PePemmbabattaallaann PePerrcceerraaiiaann babaggii pepenndduududukk wwaajijibb ddililaappoorrkkaann oolleehh ppeenndududduukk kkepepaaddaa IInnststaannsisi PePellaakkssananaa papalilinngg llaammbbaatt 6600 ((eennaamm pupulluhuh)) hhaarrii sseetteellaahh puputtuussaann PPenenggadadililaann ttenenttaanngg pepemmbbaattaallaann peperrcceerraaiiaann mmeemmpunpunyyaaii kkeekkuauatatann huhukkuumm tteettaapp..

Page 79: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

189 190

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaakkssuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)),, IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa mmenenccababuutt KuKuttiipapann AAktakta PePerrcceerraaiiaann ddaarrii kkepepeemilimilikkaann ssububjjeekk aaktakta dadann mmeennggeelluauarrkkaann SSuurraatt KeKetteerrananggaann PePemmbbaattaallaann PPeerrcceerraaiianan..

BagBagiiaann KKeettuujjuuhh

PenPenccaattaattaann KeKemmaattiiaann

PaPassaall 4411

((11)) SeSettiiaapp kkeemmaattiiaann wwaajijibb ddililaappoorrkkaann oolleehh kkeelluauarrggaa aattaauu yyaanngg mmeewwaakkililii kkepaepaddaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa ppaalilinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa pupulluuhh)) haharrii sseejjaakk ttaannggggaall kkeemmaattiianan..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann ssebebagaagaimimaannaa ddimimaakkssuud d papaddaa aayyaatt ((11)) PePejjaababatt PenPenccaattaattaann SSiippiill mmenenccaattaatt papaddaa RReeggiiststeerr AAkktata KeKemmaattiiaann dadann mmeenneerrbbiitktkaann KuKuttiippaann AAkktata KKeemmaattiiaann..

((33)) PenPenccaattaattaann kkeemmaattiiaann ssebebagaagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((22)) ddililaakkuukkaann beberrdadassaarrkkaann SuSurraatt KeKetteerraanngagann KeKemmaattiiaann ddaarrii ppiihhaakk yyaanngg bbeerwrwenenaangng..

((44)) DDaallaamm hahall tteerjrjadadii kkeettiidadakkjjeellaassaann kkeebeberraaddaaaann sseesseoeorranangg kkaarrenenaa hhililaanngg aattaauu mmaatiti tteettapapii ttiidadakk ddiitteemmuukkaann jjeenanazzaahnhnyyaa ppenenccaattaattaann oolleehh PePejjababaatt PenPenccaattaattaann SSiippiill babarruu ddililaakkuukkaann sseetteellaahh aaddananyyaa ppeneneettaapapann PePennggaaddililanan..

((55)) DDaallaamm hahall tteerjrjadadii kkeemmaattiiaann sseesseeoorranangg yyanangg ttiiddaakk jjeellaass iidendenttiittaassnnyyaa,, IInnststaannsisi pepellaaksksaannaa mmeellaakkuukkaann penpenccaattaattaann kkeemmaattiiaann bbeerrdadassaarrkkaann kkeetteerraannggaann ddaarriiKKeepopolilissiianan..

BagBagiiaann KKedeedellapapaann

PenPenccaattaattaann PePenngagannggkkaattaann AnaAnak,k, PPeengangakkuauann AAnnaakk dadann PePenngegessahahaann AAnanakk

PaParragagrraaff 11

PenPenccaattaattaann PePenngagannggkkaattaann AnaAnakk

PaPassaall 4422

((11)) PenPenccaattaattaann ppeengngaangngkkaattaann aannaakk ddililaakkssanaanakkaann beberrddaassaarrkkaann ppeenenettaappaannPenPenggadadililaann ddii tteemmpapatt ttiinnggggaall pepemmoohohonn..

((22)) PenPenccaattaattaann pepennggaangngkkaattaann anaanakk ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) wwaajijibb ddililaappoorrkkaann oolleehh ppenendduduudukk kkeeppaaddaa IInnssttanansisi PePellaakkssananaa yyaanngg mmeneenerrbbiitktkaann KKuuttiippaann AAktakta KeKellaahhiriraann papalilinngg llaammbbaatt 3300 ((ttiiggaa pupulluuhh)) hhaarrii sseetteellaahh ddiitteerimrimananyyaa SSaalilinanann PePenneettaapapann PPeennggadadililaann oolleehh PPeendnduududuk.k.

((33)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann ssebebagaagaimimaannaa ddimimaakkssuud d papaddaa aayyaatt ((22)) PePejjaababatt PenPenccaattaattaann SSiippiill mmeemmbbuuaatt CCaattaattaann PPiinggnggiirr papaddaa RReeggiiststeerr AAktakta KeKellahahiriraann dadann KuKuttiippaann AAktakta KeKellaahhiriranan..

PaPassaall 4433

((11)) PenPendduudduukk WNWNII yyaanngg mmeellaakkuukkaann ppenenggangangkkaattaann aannaakk ddii lluauarr nneeggeerrii ddililapoaporrkkaann oolleehh yyanangg bbeerrssangangkkuuttaann kkeepapaddaa IInnststaannssii PePellaaksksaannaa papalilinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa pupulluuhh)) haharrii sseejjaakk yyaanngg bbeerrssaannggkkuuttaann ppiindndaahh ddaattaanngg kkee DDaeaerrahah..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llaappoorraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) IInnssttanansisiPePellaaksksaannaa mmeengengelluauarrkkaann SSuurraatt KKeetteerraangngaann PPenenggaannggkkaattaann AAnnaak.k.

PaParragagrraaff 22

PenPenccaattaattaann PePenngagakkuuaann AAnanakk

PaPassaall 4444

((11)) PenPenggaakkuuaann aananakk wwaajijibb ddililaapoporrkkaann oolleehh oorranangg ttuuaa ppaaddaa IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa papalilinngg llaammbbaatt 3300 ((ttiiggaa pupulluhuh)) haharrii sseejjaakk ttaanngggagall SuSurraatt PPeengangakkuauann AnAnaakk oolleehh aayyaahh ddaann ddiisseettuujjuuii oolleehh iibbuu ddaarrii aannaakk yyaanngg beberrssaangngkkuuttaann..

((22)) KeKewwaajijibbaann mmeellapoaporrkkaann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuudd papaddaa aayyaatt ((11)) ddiikkeeccuaualilikkaann bagbagii oorranangg ttuuaa yyaanngg aaggaammaannyaya ttiiddaakk mmeemmbbenaenarrkkaann ppeengangakkuauann aannaakk yyaanngg llahahiirr ddii lluauarr hhuubbununggaann peperrkkaawiwinanann yyaanngg ssahah..

Page 80: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

191 192

((33)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((11)) PPeejjaabbaatt PenPenccaattaattaann SSiippiill mmenenccaattaatt papaddaa RRegegiiststeerr AAkktata PPeenngagakkuuaann AAnanakk ddaann mmeneenerrbbiitktkaann KKuuttiippaann AAkkttaa PPenenggaakkuuaann AAnanak.k.

PaParragagrraaff 33

PenPenccaattaattaann PePenngegessaahhaann AnAnaakk

PaPassaall 4455

((11)) SeSettiiaapp pepenngegessahahaann aannaakk wwaajijibb ddililapoaporrkkaann oolleehh oorranangg ttuuaa kkeeppadadaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa ppaalilinngg llaammbbaatt 3300 ((ttiiggaa pupulluuhh)) haharrii sseejjaakk aayyaahh ddaann iibbuu ddaarrii anaanakk yyanangg bbeerrssangangkkuuttaann mmeellaakkuukkaann peperrkkaawiwinnaann ddaann mmenendadapapatktkaann KuKuttiippaann AAkkttaa PePerrkkaawiwinnaann..

((22)) KeKewwaajijibbaann sseebabaggaaimimananaa ddiimmaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) ddiikkeeccuaualilikkaann bagbagii oorraanngg ttuuaa yyaanngg aaggaammananyaya ttiidadakk mmeemmbenabenarrkkaann ppenenggeessaahahann anaanakk yyaanngg llahahiirr ddii lluauarr hhuububunnggaann ppeerrkkaawiwinanann yyanangg ssahah..

((33)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann ppeennggeessaahhaann aananakk sseebbaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd papaddaa aayyaatt ((11)) PePejjaabbaatt PPeennccaattaattaann SSiippiill mmeemmbuabuatt CCaattaattaann PPiinggnggiirr ppaaddaa RRegegiisstteerr AAktakta KKeellahahiriraann ddaann KKuuttiippaann AAktakta KKeellahahiriraann..

BagBagiiaann KeKesseemmbbililaann

PenPenccaattaattaann PePerruubabahhaann NNaammaa ddaann PPeerruubbahahaann SSttaattuuss KeKewwaarrggaannegaegarraaaann

PaParragagrraaff 11PenPenccaattaattaann PePerruubbaahahann NNaammaa

PaPassaall 4466

((11)) PenPenccaattaattaann ppeerruubbaahhaann nnaammaa ddililaaksksaananakkaann bbeerrdadassaarrkkaann ppeenneettaappaannPenPenggadadililaann NNeeggeerrii tteemmppaatt ppeemmohohoonn..

((22)) PenPenccaattaattaann peperruubabahhaann nanammaa sseebbaaggaaimimananaa ddimimaaksksuudd ppadadaa aayyaatt ((11)) wwaajijibb ddililapoaporrkkaann oolleehh ppeenndduduudukk kkepepaaddaa IInnststaannsisi PePellaakkssananaa yyanangg mmeenenerrbbiittkkaann AAktakta PPenenccaattaattaann SSiippiill ppaalilinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa pupulluuhh)) hhaarrii sseejjaakk ddiitteerimrimananyaya ssaalilinanann pepenneettaappaann PPenenggadadiillaann NNeegegerriioolleehh ppenendduudduuk.k.

((33)) BeBerrdadassaarrkkaann llaapoporraann ssebebagaagaimimaannaa ddimimaakkssuud d papaddaa aayyaatt ((22)) PePejjaababatt PenPenccaattaattaann SSiippiill mmeemmbbuuaatt CCaattaattaann PPiinnggggiirr papaddaa RRegegiisstteerr AAktakta PPenenccaattaattaann SSiippiill dadann KKuuttiipapann AAkkttaa PPeennccaattaattaann SSiippilil..

PaParragagrraaff 22PePerruubbahahaann SSttaattuuss KeKewwaarrggaaneneggaarraaaann

PaPassaall 4477

((11)) PePerruubbahahaann ssttaattuuss kkeewwaarrgagannegaegarraaaann dadarrii WWaarrggaa NNeegagarraa AAssiinngg mmenenjjadadii WWaarrggaa NNeeggaarraa IInnddoneonessiiaa wwaajijibb ddililaapoporrkkaann oolleehh ppeendnduududukk yyaanngg beberrssaannggkkuuttaann kkepepaaddaa iinnststanansisi pepellaakkssananaa ddii tteemmpapatt ppeeririststiwiwaa peperruubbahahaann ststaattuuss kkeewwaarrggaaneneggaarraaaann papalilinngg llaammbbaatt 6600 ((enaenamm pupulluuhh)) haharrii sseejjaakk BeBeriritata AAccaarraa PPeengunguccapapaann SuSummppaahh aattaauu PPeerrnnyyaattaaaann JJaannjjii SeSettiiaa oolleehh pepejjaababatt..

((22)) BeBerrdadassaarrkkaann llapoaporraann ssebebaaggimimananaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)),, PePejjaabbaatt PenPenccaattaattaann SSiippiill mmeemmbbuuaatt ccaattaattaann ppiinggnggiirr papaddaa rregegiiststeerr aakkttaa penpenccaattaattaann ssiippiill dadann kkuuttiippaann aaktakta ppeennccaattaattaann ssiippilil..

PaPassaall 4488

((11)) PenPenccaattaattaann PePeririststiwiwaa PPenenttiinngg llaaiinnnnyaya ddililaakkuukkaann oolleehh PePejjaabbaatt PPenenccaattaattaann SSiippiill aattaass pepermirminnttaaaann ppeendnduududukk yyanangg beberrssaangngkkuuttaann sseetteellaahh puputtuussaann PenPenggadadililaann NNeeggeerrii yyaanngg tteellaahh mmeemmppeerroolleehh kkeekkuuaattaann hhuukkuumm tteettaapp..

((22)) PenPenccaattaattaann PePeririststiwiwaa PPeennttiinngg llaaiinnnnyaya ssebebaagagaimimaannaa ddiimmaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) papalilinngg llaammbbaatt 3300 ((ttiiggaa ppuulluhuh)) haharrii sseejjaakk ddiitteerimrimananyaya ssaalilinanann ppeenneettaappaann PenPenggadadililaann..

Page 81: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

193 194

BagBagiiaann KKeesseebbeellaass

PePerrggaannttiiaann KuKuttiipapann AAktakta

PaPassaall 4499

((11)) ApabApabililaa kkuuttiippaann aaktakta hhililaangng,, rruussaakk aattaauu mmuussnnaahh ddiiccatataatktkaann ppaaddaa IInnststaannsisiPePellaaksksaanana..

((22)) PenPenccaattaattaann sseebbaaggaaimimananaa ddiimmaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) ddiibubukkttiikkaann ddeengngaann SuSurraattKeKetteerraannggaann dadarrii KKeepopolilissiianan..

((33)) PenPenccaattaattaann sseebbaaggaaimimananaa ddimimaaksksuud d papaddaa aayyaatt ((22)) ddiibuabuatt CCaattaattaann PPiinggnggiriraann ppaaddaa aakkttaa yyaanngg bbeerrssangangkkuuttaann ddaann ddiitteerrbbiittkkaann PenPenggggaanntiti KuKuttiippaann AAktakta yyaanngg hhililaanngg,, rruussaakk aatatauu mmuussnnaahh..

BagBagiiaann KKededuuaa BBeellaass

PePemmbabattaallaann AAktakta

PaPassaall 5500

((11)) AAktakta penpenccaattaattaann ssiippiill dadappaatt ddiibabattaallkkaann beberrdadassaarrkkaann KeKeppuuttuussaannPenPenggadadililaann..

((22)) PenPenccaattaattaann ppeemmbabattaallaann aakkttaa ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd ppadadaa aayyaatt ((11)) ddiiccaattaatt papaddaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa ppaalilinngg llaammaa 3300 ((ttiiggaa pupulluhuh)) hhaarrii sseejjaakk ddiitteerimrimananyaya ssaalilinanann puputtuussaann PPeennggadadililaann..

((33)) PePemmbabattaallaann aaktakta sseebbagaagaiimmananaa ddimimaakkssuud d ppaaddaa aayyaatt ((22)) ddiiccaattaatt dadallaammRRegegiiststeerr AAkkttaa..

BABABB VVIIII

DDAATATA DDAANN DDOOKKUMUMEENN KKEEPEPENDUDUNDUDUKAKANN

BagBagiiaann KKeessaattuu

DDaatata KKepepeenndduduudukkaann

PaPassaall 5511

((11)) DDaatata KeKeppeenndududduukkaann tteerrddiririi dadarrii DDaatata PePerrsseoeorraanngagann dadann DDaatata AAggrreeggaattPenPendduudduuk.k.

((22)) DDaatata PPeerrsseoeorraannggaann mmeelilippuuttii ::aa.. nonommoorr KKKK;;bb.. NNIIKK;;c.c. nanammaa lleengngkkaapp;; dd.. jjeneniiss kkeellaamiminn;; ee.. tteemmpapatt llahahirir;;f.f. ttanangggagall//bubullaann /t/taahhuunn llahahirir;;gg.. gogolloonnggaann dadarrahah;;hh.. agaagammaa//kkeeppeerrccaayyaaaann;;ii.. ststaattuuss peperrkkaawiwinnanan;;jj.. ststaattuuss hhuububunngagann dadallaamm kkeelluauarrgaga;;k.k. ccaaccaatt ffiissiik/k/aattaauu mmenenttaall;;ll.. pepennddiiddiikkaann tteerraakkhhirir;;mm.. jjeneniiss pepekkeerjrjaaaann;;nn.. NNIKIK iibbuu kkanandduunngg;;oo.. nanammaa iibbuu kkaandnduungng;;pp.. NNIKIK aayyaahh;;qq.. nanammaa aayyahah;;rr.. aallaammaatt sseebebelluummnnyyaa;;s.s. aallaammaatt sseekkaarraanngg;;t.t. kkepeepemilimilikkaann aaktakta kkeellahahiriraann//ssuurraatt kkeenanall llaahhirir;;uu.. nonommoorr aakkttaa kkeellaahhiriranan//nonommoorr ssuurraatt kkeenanall llaahhirir;;v.v. kkepeepemilimilikkaann aaktakta peperrkkaawiwinanann//bubukkuu nniikkaahh;;ww.. nonommoorr aakkttaa ppeerrkkaawiwinnaann//bbuukuku nniikkaahh;;x.x. ttanangggagall peperrkkaawiwinnaann;;y.y. kkepeepemilimilikkaann aaktakta peperrcceerraaiianan;;z.z. nonommoorr aakkttaa ppeerrcceerraaiiaann/s/suurraatt cceerraaii;; ddaann aaaa.. ttanangggagall peperrcceerraaiiaann..

((33)) DDaatata agagrreegagatt mmeerruuppaakkaann ddaatata kkuuaannttiittaattiiff yyanangg mmeelilippututii kkeesseelluurruhuhaann dadattaa peperrsseoeorraannggaann ddaarrii sseelluurruuhh pepenndududduukk DDaaeerrahah..

Page 82: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

195 196

BagBagiiaann KKededuuaa

DDookkuummeenn KeKeppeenndududduukkaann

PaPassaall 5522

((11)) DDookkuummeenn KKeepepenndududduukkaann mmeelilipuputiti ::aa.. bbiiododaatata pepenndududduuk;k;bb.. KKKK;;c.c. KKTTPP;;dd.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann kkeeppeenndududduukkanan;; ddaann ee.. aaktakta ccaattaattaann ssiippilil..

((22)) SuSurraatt KeKetteerraanngagann KKeeppeenndduduudukkaann ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd papaddaa aayyaatt ((11))huhurruuff dd mmeelilipuputiti ::aa.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ppiinndadahh;;bb.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ppiinndadahh ddatatangang;;c.c. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ppiinndadahh keke lluauarr nneegegeriri;;dd.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ddaattaanngg dadarrii lluauarr neneggeeriri;;ee.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann tteemmppaatt ttiinnggaggall;;f.f. ssuurraatt kkeetteerraanngagann kkeellaahhiriranan;;gg.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann llahahiirr mmaattii;;hh.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann pepemmbabattaallaann peperrkkaawiwinnanan;;ii.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann pepemmbabattaallaann peperrcceerraaiianan;;jj.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann kkeemmaattiiaann;;k.k. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ppeennggangangkkaattaann aannaak;k;ll.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann pepellepaepassaann kkeewwaarrggaaneneggaarraaaann IInnddoonenessiiaa;;mm.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ppeenngggaganntiti ttananddaa iiddenenttiittaass;; ddaann nn.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ppeennccaattaattaann ssiippilil..

((33)) SuSurraatt--SuSurraatt KKeetteerraannggaann yyanangg bbeerrhhuububunnggaann ddenenggaann AAddmiminniiststrraasisiKepKepeenndduduudukkaann ssebebaagagaimimaannaa ddiiaattuurr dadallaamm PPeerraattuurraann DDaeaerraahh iinnii ddiitteerrbbiitktkaann dadann ddiittaandandattaannganganii oolleehh KKeepapallaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa..

PaPassaall 5533

((11)) AAktakta PenPenccaattaattaann SSiippiill tteerrddiririi dadarrii ::

aa.. rregegiiststeerr aakkttaa ppenenccaattaattaann ssiippilil;; dadann bb.. kkuuttiippaann aakkttaa ppenenccaattaattaann ssiippiill..

((22)) AAktakta PPenenccaattaattaann SSiippiill tteettaapp beberlrlaakuku sseellaammananyyaa ssepepaannjjanangg bebelluumm ddiibabattaallkkaann beberrddaassaarrkkaann KKepueputtuussaann PPeenngadgadililaann yyanangg mmeemilimilikiki kkeekkuauattaann huhukkuumm tteettaapp..

((33)) KuKuttiippaann AAkktata PPenenccaattaattaann SSiippiill tteerrddiririi dadarrii ::aa.. kkuuttiippaann aakkttaa kkeellaahhiriranan;;bb.. kkuuttiippaann aakkttaa kkeemmaattiianan;;c.c. kkuuttiippaann aakkttaa ppeerrkkaawiwinnaann;;dd.. kkuuttiippaann aakkttaa ppeerrcceerraaiiaann;; dadannee.. kkuuttiippaann aakkttaa ppenenggaakkuuaann aannaak.k.

((44)) KuKuttiippaann AAktakta CCaattaattaann SSiippiill sseebbagaagaimimaannaa ddimimaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((33))ddiitteerrbbiitktkaann ddaann ddiittaanndadattananggananii oolleehh KKepaepallaa IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa..

((55)) KeKetteennttuuaann llebebiihh llaannjjuutt mmeengngeenanaii ppeenenerrbbiittaann KuKuttiipapann AAktakta CCaattaattaann SSiippiill ddiiaattuurr ddeenngagann PePerraattuurraann BBuupapattii..

PaPassaall 5544

((11)) IInnststaannsisi PePellaakkssaannaa wwaajijibb mmeneenerrbbiittkkaann DDookkuummeenn KKeepepenndududduukkaann..((22)) DDookkuummeenn KeKeppeenndududduukkaann ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) mmeelilipuputiti ::

aa.. KKKK ddaann KKTTPP ppaalilinngg llaammbbaatt 1144 ((eemmppaatt bbeellaas)s) hhaariri;;bb.. kkuuttiippaann aakkttaa ppenenccaattaattaann ssiippiill papalilinngg llaammbabatt 3300 ((ttiiggaa ppuulluuhh)) hahariri;;c.c. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ppiinndadahh papalliinngg llaammbbaatt 1144 ((eemmppaatt bbeellaas)s) hahariri;;dd.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann ppiinndadahh ddatatanangg papalilinngg llaammbbaatt 1144 ((eemmppaatt bebellaas)s) hahariri;;ee.. ssuurraatt kkeetteerraangngaann ppiinnddaahh kkee lluauarr neneggeerrii ppaalilinngg llaammbabatt 1144 ((eemmppaatt bebellaas)s)

hahariri;;f.f. ssuurraatt kkeetteerrananggaann dadattanangg ddaarrii lluauarr negenegerrii papalilinngg llaammbbaatt 1144 ((eemmppaatt bebellaas)s)

hahariri;;gg.. ssuurraatt kkeetteerraannggaann tteemmppaatt ttiingngggaall ununttuukk oorraanngg aassiinngg yyanangg mmeemilimilikiki IzIziinn

TTiingganggall TTeerrbabattaass ppaalilinngg llaammbabatt 1144 ((eemmppaatt bbeellaas)s) hhaariri;;hh.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann kkeellaahhiriraann papalilinngg llaammbabatt 1144 ((eemmpapatt bebellaas)s) haharrii ;;ii.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann kkeemmaattiiaann papalilinngg llaammbabatt 33 ((ttiigaga)) haharrii ;;jj.. ssuurraatt kkeetteerraanngagann llahahiirr mmaatiti papalilinngg llaammbabatt 1144 ((eemmpapatt bebellaas)s) hahariri;;k.k. ssuurraatt kkeetteerraannggaann ppeemmbabattaallaann peperrkkaawiwinnaann ppaalilinngg llaammbabatt 77 ((ttuujjuhuh)) hhaariri;;

dadann

Page 83: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

197 198

ll.. ssuurraatt kkeetteerrananggaann ppeemmbabattaallaann peperrcceerraaiiaann ppaalilinngg llaammbbaatt 77 ((ttuujjuhuh)) hhaarrii sseejjaakk ttaangngggaallddiippeennuhuhiinnyyaa sseemmuuaa ppeerrsysyaarraattanan..

BABABB VVIIIIII

BLABLANNGGKKOO DDOOKKUMUMEENN KKEEPEPENDUDUNDUDUKAKANN

PaPassaall5555

PenPenggaaddaaaann bbllaannggkoko ddililaakkuukkaann oolleehh IInnststaannsisi PPeellaaksksananaa ddeennggaann mmeemilimilihh peperruussaahahaaann peperrcceettaakkaann yyanangg tteellaahh mmeemmpunpunyyaaii kkuuaaliliffiikkaasisi iizziinn penpencceettaakkaann dodokkuummeenn sseekkuurirititi sseessuauaii ddeengngaann PePerraattuurraann PPeerrununddaanngg--ununddanangganan..

PaPassaall 5566

((11)) PengPengiissiiaann eelleemmeenn ddaatata ppaaddaa bbllaangngkkoo KKKK,, KKTTPP,, ssuurraatt kkeetteerraangngaann ttiinnggggaall sseemmenenttaarraa dadann ssuurraatt kkeetteerrananggaann tteemmppaatt ttiingngggaall dadann rregegiiststeerr aaktakta sseerrtata kkuuttiippaann aakkttaa ccaattaattaann ssiippiillddiillaakkuukkaann ddenenggaann SSIIAAKK..

((22)) PengPengiissiiaann sseebabaggaaimimananaa ddiimmaaksksuud d ppadadaa aayyaatt ((11)) ddapaapatt mmeenngggugunnaakkaannSSiiststeemm MMananuuaall sseepanpanjjaanngg bbeelluumm ddiitteerraappkkaann SSIIAAKK sseeccaarraa ononlilinnee ddii DDaaeerraahh..

BABABB IIXX

SASANNKSKSII AADMDMIINNIISSTTRRAATIFTIF

PaPassaall5577

((11)) DDaallaamm hahall pepellaammppaauuaann bbaattaass wwaaktuktu pepellapoaporraann PePeririssttiwiwaa KepKepeendnduududukkaann dadann PePeririststiwiwaa PPenenttiinngg ssebebagaagaimimaannaa ddiiaattuurr ddaallaamm PePerraattuurraann DDaeaerraahh iinnii ddiikkenaenakkaann ssananksiksi aaddmiminniiststrraattiiff bbeerrupupaa ddeennddaa..

((22)) PenePenerrapapaann dedennddaa sseebabaggaaiimmananaa ddimimaaksksuud d ppaaddaa aayyaatt ((11)) ddiikkaattegoegoririkkaann ssebebaagagaii bbeeririkkuutt ::

aa.. tteerrhahaddaapp ppeendnduududukk WNWNII ddiikkenaenakkaann dedennddaa ssebeebessaarr RRpp..2255..000000,-,- ((dduuaa pupulluuhh limlimaa riribbuu rrupupiiahah));; ddaann

bb.. tteerrhahaddaapp pepenndduududukk WWaarrggaa NNegaegarraa AAssiinngg ddiikkenaenakkaann dedennddaa sseebebessaarrRRpp..5050..000000,-,- (lim(limaa pupulluuhh riribbuu rrupupiiahah))..

PaPassaall 5588

((11)) PenPendduudduukk yyaanngg bbeerrpeperrggiiaann ttiidadakk mmeemmbabawwaa sseerrtata KKTTPP ddiikkeennaakkaann ddeendndaa adadmiminniiststrraattiiff sseebebessaarr RRpp..2255..000000,-,- ((dduuaa pupulluuhh riribbuu rruuppiiaahh))..

((22)) SeSettiiaapp OOrraanngg AAssiinngg yyaanngg mmeemilimilikiki iizziinn ttiingganggall tteerrbbaattaass ssebebaagagaimimaannaa ddimimaaksksuudd dadallaamm PPaassaall 2255 aayyaatt ((44)) yyanangg bbeepeperrggiiaann ttiiddaakk mmeemmbabawwaa ssuurraatt kkeetteerraannggaann tteemmppaatt ttiingnggagall ddiikkeenanaii ddenenddaa adadmiminniiststrraattiiff ssebeebessaarr RRpp..110000..000000,-,- ((sseerraattuuss riribbuu rrupupiiahah))..

PaPassaall 5599

Dalam hal Pejabat pada Instansi Pelaksana melakukan tindakan atau sengaja melakukan tindakanyang memperlambat

pengurusanDokumen Kependudukan dalam batas waktu yang ditentukan dalam Peraturan Daerah ini dikenakan sanksi berupa denda paling banyak Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah).

BABABB XX

KEKETTEENNTTUUAANNLLAAIIN-N-LALAININ

PaPassaall 6600

((11)) PePejjaabbaatt SSiippiill ppaaddaa IInnssttanansisi PePellaaksksaannaa ddaapapatt mmeemmbbuuaatt SuSurraatt KKeetteerraannggaann ttenenttanangg PePeririststiwiwaa KKeepependnduduudukkaann ddaann PPeeririststiwiwaa PPeennttiinngg aappaabbililaa tteerjrjadadii KeaKeaddaaaann LLuauarr BBiiaassaa ddiiDDaaeerrahah..

((22)) SuSurraatt KKeetteerraangngaann sseebabaggaaimimananaa ddimimaaksksuudd ppaaddaa aayyaatt ((11)) ssebaebaggaaii dadassaarr pepenneerrbbiittaann DDookkuummeenn KKepepenendududduukkaann..

((33)) DDaallaamm hahall kkeeaaddaaaann DDaeaerraahh ssuuddaahh ddiinnyyaattaakkaann ppuulilihh,, IInnststaannsisi PePellaakkssaannaa wwaajijibb mmenenyyeelleenngggagarraakkaann pepellaayyananaann AAddmiminniiststrraasisi KKeepepenndududduukkaann..

Page 84: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

199 200

PaPassaall 6611

SuSurraatt KKeetteerraannggaann PePenngggaganntiti DDookkuummeenn PPeenndduduudukk bbagagii pepenngguungngsisi kkoorrbbaann benbenccananaa ddiiDDaaeerraahh ddiibeberirikkaann ttananppaa ddiippuunngugutt bbiiaayyaa..

BABABB XXII PEPEMMBBIIAAYYAAAANN

PaPassaall 6622

PePemmbbiiaayyaaaann uunnttuukk PePemmbbiinnaaaann ddaann PePellaayyananaann PenPenyyeellenengggagarraaaann AdAdmiminniiststrraasisi KepKepeenndduduudukkaann ddiibebebbanankkaann padpadaa AnAngggagarraann PPeendndaapapattaann ddaann BeBellananjjaa DDaaeerraahh KabKabuupapatteenn FFlloorreess TTimimuurr ddaann ssuummbeberr llaaiinn yyaanngg ssahah..

BABABB XXIIII KEKETTEENNTTUUAANNPEPERRAALLIIHHAANN

PaPassaall 6633

KKTPTP ddaann KKKK sseerrttaa SuSurraatt KKeetteerraannggaann KKeepepenndduududukkaann llaaiinnnnyaya yyanangg ddiitteerrbbiitktkaann ssebeebelluumm ddiitteettaappkkaann PePerraattuurraann DDaeaerraahh iinnii tteettaapp bbeerlrlaakuku ssaammpapaii ddeengngaann hhaabbiiss mmaasasa beberlrlaakkununyyaa..

BABABB XXIIIIII KEKETTEENNTTUUAANNPEPENUNUTTUUPP

PaPassaall 6644

PePerraattuurraann DDaaeerraahh iinnii mmuullaaii beberlrlaakuku papaddaa ttaannggaggall ddiiuundndangangkkanan..

AgaAgarr sseettiiaapp oorraanngg mmeengngetetahuahuiinnyyaa,, mmeemmeeririnnttaahhkkaann ppenenggununddaanngagann PePerraattuurraann DDaeaerraahh iinnii ddenenggaann ppeenneemmpapattaannnnyaya dadallaamm LeLemmbbaarraann DDaaeerraahh KKaabbuupapatteenn FFlloorreess TTimimuurr..

Ditetapkan di Larantuka pada tanggal 23 April 2010

BUPATI FLORES TIMUR,

CAP TDT

SIMON HAYON

Diundangkan di Larantuka pada tanggal 23 April 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR,

CAP TDT

FRANSISKUS DIAZ ALFFI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 4

Page 85: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

201 202

I.I. UMUUMUMM

PEPENNJJELELAASASANN

AATTAASS

PEPERRAATTURURAANN DDAEAERRAAHH KAKABBUUPAPATTEENN FFLLOORREESS TITIMUMURR NNOOMMOROR 44 TTAAHUHUNN 20201100

TTEENNTTAANNGG

PEPENNYEYELLEENNGGGGAARRAAAANN AADDMMIINNIISSTTRRASASII KKEPEEPENDUDUNDUDUKAKANN

DDaallaamm kkonontteeksks NNegaegarraa beberrdadassaarrkkaann aattaass hhuukkuumm ””RReecchhtsttstaaaatt””,,

DDaallaamm kkonontteeksks iinnii PePemmbebennttuukkaann PePerraattuurraann DDaaeerraahh iinnii ddiipapanndadanngg ssebebaagagaii ssebebuuaahh llaannggkkaahh tteepapatt oolleehh PPeemmeeririnnttaahh DDaaeerraahh KKababuupapatteenn FFlloorreess TTimimuurr ununttuukk mmeennjjaawwaabbii ttununttuuttaann UUnnddaanngg-U-Undndaanngg NNoommoorr 2233 TTaahhuunn 22000066 dadallaamm bbiinnggkkaaii ppeennyyeelleengngggaarraaaann ffuunnggssi-i-ffungungsisi ppeemmeerriinnttaahhaann ddii bbiidadanngg AdAdmiminniiststrraasisi KeKeppenendduudduukkaann.. HHaall iinnii ddimimaaksksududkkaann ununttuukk kkepepeennttiinnggaann pepennaattaaaann AAddmiminniiststrraasisi KeKeppenendduduudukkaann ddii KKaabbupupaatteenn FFlloorreess TTimimuurr sseeccaarraa pprrooffeessiioonanall,, tteerrttiibb ddaann beberrttanganggguunnggjjaawwaabb.. DDenenggaann dedemimikkiiaann ppeenanattaaaann AdAdmiminniiststrraasisi KepKepeenndduduudukkaann ddii daedaerraahh ddaallaamm kkonontteekkss penpenyyeelleengngggaarraaaann AdAdmiminniiststrraasisi KeKeppeenndududduukkaann oolleehh PePemmeeririnnttaahh DDaaeerraahh/I/Innststaannsisi PePellaakkssaannaa dadappaatt beberjrjaallaann sseeccaarraa sseeimimbanbangg aannttaarraa ttuunnttuuttaann ppeemmenuenuhhaann kkeewwaajijibabann oolleehh PPeenndududduukk ddaann tutunnttuuttaann

ppeellaayyaannaann yyaanngg pprrooffeessiioonanall ddaann beberrttaannggggungungjjaawwaabb oolleehh PPeemmeeririnnttaahh DDaaeerrahah//IInnssttanansisiPPeellaaksksaannaa..

NNegaegarraa bbeerrkkeewwaajijibbaann mmeemmbeberirikkaann jjaamiminnaann peperlirlinndduungngaann ddaann ppeennggaakkuuaann tteerrhahaddaapp pepennenenttuuaann ststaatutuss ppriribadbadii ddaann ststaattuuss hhuukkuumm sseettiiaapp PePeririststiwiwaa KepKepeenndduduudukkaann ddaann PePeririststiiwwaa PenPenttiinngg yyanangg ddiiaallaammii oolleehh pepenndududduukk yyanangg beberraaddaa ddii dadallaamm dadann//aattaauu ddii lluauarr wilwilaayyaahh NNeeggaarraa KeKessaattuauann RRepepuubblilikk IIndndoonenessiiaa.. SeSehhububuunnggaann ddenenggaann iittuu,, UUnnddangang-U-Unnddanangg NNoommoorr 2233 TTahuahunn20200066,, mmeenngagammaannaatktkaann sseeccaarraa tteegagass adadaannyaya kkeewwaajijibabann PPeemmeeririnnttaahh DDaeaerraahh uunnttuukk mmenenggaammbbiill llangangkkaahh-l-langangkkaahh ststrraatteeggiiss dadarrii aasspepekk llegaegall dadallaamm kkeerrangangkkaa mmenenjjaamiminn kkeeaabbssahahaann iidedennttiittaass ddaann kkepepaaststiiaann hhuukkuumm aattaass DDookkuummeenn KKeepepenndduududukkaann ununttuukk sseettiiaapp PePeririststiwiwaa KepKepeenndduduudukkaann ddaannPePeririststiwiwaa PenPenttiinngg yyaanngg ddiiaallaammii oolleehh sseettiiaapp PPeendndududuukk dadallaamm wilwilaayyaahhKabKabuupapatteenn FFlloorreess TTimimuurr..

SeSeccaarraa kkeesseelluurruhuhaann PenPenyyeellengengggaarraaaann PPeenndadaffttaarraann PPenendduduudukk ddaann PenPenccaattaattaann SSiippiill ddii ddaaeerraahh mmenenccaakkuupp :: HHaakk ddaann KKeewwaajijibabann PPenendduudduuk,k, KeKewweennananggaann PenPenyyeelleenngggagarraaaann ddaann IInnssttanansisi PPeellaakkssanaana,, RRegegiiststeerr ddaann PePejjaabbaatt PPeennccaattaattaann SSiippilil,, PenPenddaaffttaarraann PPeenndduduudukk,, PPeennccaattaattaann SSiippilil,, DDaattaa dadann DDookkuummeenn KKepepeenndduudduukkanan,, BBllanankoko ddaann DDookkuummeenn KeKeppeenndududduukkaann,, RReettriribubussii,, PPenenaatata UUssaahhaaaann PePenndadaffttaarraann PPeenndduduudukk ddaann PPeennccaattaattaann SSiippilil,, SSiiststeemm IInnffoormrmaasisi AdAdmiminniiststrraasisi KepKepeendnduududukkaann ((SSIIAKAK)),, PePellapoaporraann,, SSaannksiksi AdAdmiminniiststrraattiif,f, PPenenyyiiddiikkaann,, KKeetteennttuuaann PPiiddananaa,, PPeendndeennddaaaann dadann KeKettenenttuuaann llaaiinn-l-laaiinn..

II.II. PAPASSAALL DDEEMMII PAPASSAALLPaPassaall 11

CCuukkuupp jjeellaas.s. PaPassaall 22

AAyyaatt ((11))YanYangg ddimimaaksksuuddkkaann ddenengagann kkeewweenanannggaann aadadallaahh kkeewwenaenannggaann mmandaandatt yyaanngg ddiibeberirikkaann oolleehh BuBuppaatiti FFlloorreess TTimimuurr kkeeppaaddaa KKeepapallaa IInnststaannsisi PePellaaksksaannaa bbeerrdadassaarrkkaann ppeerraattuurraann ppeerrundundaangng-- ununddananggaann yyanangg beberlrlaakkuu..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp JJeellaas.s.

AAyyaatt ((33))CCuukkuupp JJeellaas.s.

PaPassaall 33CCuukkuupp JJeellaas.s.

PaPassaall 44CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 55CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 66CCuukkuupp jjeellaas.s.

Page 86: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

203 204

PaPassaall 77CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 88CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 99CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1100CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1111CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1122CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1133CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1144CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1155CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1166CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1177AAyyaatt ((11))

CCuukkuupp jjeellaas.s. AAyyaatt ((22))

CCuukkuupp jjeellaas.s. AAyyaatt ((33))

CCuukkuupp jjeellaas.s.AAyyaatt ((44))

CCuukkuupp jjeellaas.s. AAyyaatt ((55))

CCuukkuupp jjeellaas.s. AAyyaatt ((66))

CCuukkuupp jjeellaassAAyyaatt ((77))

CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((88))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((99))DDaallaamm rrangangkkaa mmenencciippttaakkaann kkeeppeemilimilikkaann :: 11 ((ssaattuu)) KKTPTP uunnttuukk11 ((ssaattuu)) pepenndududduukk ddiipeperlrluukkaann ssiiststeemm kkeaeammaannanan//pepennggeendandaliliaann dadarrii ssiisisi adadmiminniiststrraasisi aattauauppuunn tteekknonollooggii,, iinnffoormrmaasisi ddeengngaann mmeellaakkuukkaann vveeririffiikkaasisi dadann vvaaliliddaasisi dadallaamm ssiiststeemm dadattaabbaasese kkeeppeenndduduudukkaann sseerrttaa pepemmbebeririaann NNIIKK..

AAyyaatt ((1100)) CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1188CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 1199CCuukkuupp JJeellaas.s.

PaPassaall 2200CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 2211CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 2222CCuukkuupp JJeellaas.s.

PaPassaall 2233CCuukkuupp JJeellaas.s.

PaPassaall 2244AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaaksksuud d ddeenngagann ddaattaanngg ddaarrii lluauarr nneeggeerrii aaddaallaahh WWaarrggaa NNegaegarraa IInndodonneessiiaa yyaanngg ssebeebelluummnnyyaa ppiinnddaakk keke lluauarr neneggeerrii kkeemmududiiaann ddaattaanngg ununttuukk mmeneenettaapp kkeemmbaballii ddii KKaabbupupaatteenn FFlloorreess TTimimuurr

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 2255AAyyaatt ((11))

CCuukkuupp jjeellaas.s.

Page 87: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

205 206

AAyyaatt ((22))YanYangg ddimimaakkssuud d ddeennggaann ““SuSurraatt KeKetteerraannggaann TTeemmpapatt TTiingganggall”” adaadallaahh ssuurraatt kkeetteerraannggaann kkeepepenndududduukkaann yyaanngg ddiibeberirikkaann kkeeppadadaa OOrranangg AAssiinngg yyaanngg mmeemilimilikiki IzIziinn TTiinnggggaall TTeerrbbaattaass sseebbagaagaii bubukkttii ddiririi bahbahwwaa yyaanngg bbeerrssaannggkkuuttaann tteellaahh tteerrdadaffttaarr ddii PPeemmeeririnnttaahh DDaeaerraahh ssebebaagagaii pepenndduududukkttiingganggall tteerrbbaattaas.s.

AAyyaatt ((33))CCuukkuupp JJeellaass

AAyyaatt ((44))CCuukkuupp JJeellaass

PaPassaall 2266CCuukkuupp JJeellaass

PaPassaall 2277CCuukkuupp JJeellaass

PaPassaall 2288AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaaksksuudd ddeenngagann ““PendPenduududukk RReennttaann AdAdmiminniiststrraasisi KepKepeenndduduudukkanan””adaadallaahh ppeenndududduukk yyaanngg mmeennggaallaammii hhaammbabattaann dadallaamm mmeemmpeperroolleehh DDookkuummeenn KKeepepenndduududukkaann yyaanngg ddiissebebaabbkkaann oolleehh bbenenccaannaa aallaamm dadann kkeerruussuuhhaann ssoossiiaall.. PPeenndadattaaaann ddililaakkuukkaanndedenngagann mmeemmbbeennttuukk ttiimm ddii daedaerraahh yyaanngg beberraanngggogotatakkaann ddaarriiIInnststaannsisi tteerrkkaaiit.t.

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp JJeellaass

AAyyaatt ((33))CCuukkuupp JJeellaass

AAyyaatt ((44))CCuukkuupp JJeellaass

PaPassaall 2299AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaakkssuud d ddeennggaann ““ tteemmpapatt tteerjrjaaddii pepeririststiwiwaa kkeellahahiriraann ““ adaadallaahh wilwilaayyaahh tteerjrjadadiinnyaya kkeellahahiriraann wwaaktuktu ppeellapoaporraann kkeellahahiriraann ppaalilinngg llaammbabatt 6600 ((eenanamm pupulluuhh hahariri)) mmeerrupaupakkaann ttenenggggaanngg wwaakktutu yyaanngg mmeemmungungkkiinnkkaann bagbagii ppeendndududuukk uunnttuukk

mmeellapoaporrkkaann ppeeririststiwiwaa kkeellaahhiriraann sseessuauaii ddeennggaann kkododiisisi // lleettaakk GGeogeogrraaffiiss IInnddoneonessiiaa ppeenndduduudukk wwaajijibb mmeellaapoporrkkaann kkeellahahiriraann adaadallaahh KKeeppaallaa KKeelluauarrgaga..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3300AAyyaatt ((11))

PePerrsseettuujjuauann dadarrii IInnststanansisi pepellaaksksananaa ddiipeperlrluukkaann mmengengiinnggaatt pepellaappoorraann kkeellahahiriraann tteerrsseebbuutt ssududaahh mmeellaammpaupauii babattaass wwaaktuktu ssaammpapaii dedennggaann 11 ((ssaattuu)) ttahahuunn ddkkhhaawwaattirirkkaann tteerjrjaaddii mmananiippuullaasisi dadatata aattaauu hahall yyanangg ttiidadakk ddiiiingngiinnkkaann.. PePerrsseettuujjuuaann tteerrsseebubutt jjugugaa bbeerrffuunnggsisi sseebbagaagaii vveeririffiikkaasisi aattaass kkeeababssaahhaann dadatata yyaanngg ddililapoaporrkkanan..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((33))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3311CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3322CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3333YanYangg ddimimaakkssuud d ddeennggaann ““ LahLahiirr MMaatiti ”” adaadallaahh kkeellahahiriraann sseoeorraanngg babayiyi kkaanndudunnggaann beberruummuurr 2288 ((dduuaa pupulluuhh ddeellaappanan)) miminggngguu ppaaddaa ssaaaatt ddililahahirirkkaann ttaanpnpaa mmeennununjjuukkaann ttananddaa--ttaandndaa kkehehiiddupupaann..PePeririststiwiwaa llahahiirr mmaatiti hhaannyaya ddiibeberirikkaann SSuurraatt KeKetteerrananggaann LahLahiirr MMaattii,,ttiidadakk ddiitteerrbbiitktkaann AAkktata PenPenccaattaattaann SSiippilil.. MMeeskskiippuunn ttiiddaakk ddiitteerrbbiitktkaann AAktakta PPeennccaattaattaann SSiippiill tteettapapii ppeenndadattaaaannnnyaya ddiippeerlrluukkaann uunnttuukk kkepepeennttiinnggaann peperreennccaannaaaann ddaann ppeemmbbaangnguunnaann ddiibbiidadanngg kkeesseehhaattaann..

PaPassaall 3344AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaaksksuud d ddeennggaann ““PePerrkkaawiwinnaann”” adaadallaahh IIkkaattaann llahahiirr babattiinn ananttaarraa sseoeorraanngg ppririaa ddaann sseoeorraanngg wwananiittaa sseebabaggaaii ssuauammii iiststeerrii beberrdadassaarrkkaann kkeetteennttuuaann peperraattuurraann ppeerruunnddanangg--ununddanangganan..

Page 88: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

207 208

PePerrkkaawiwinnaann bbagagii ppeendnduudduukk yyaanngg bbeerraaggaammaa IsIsllaamm ddiiccaattaatt KKUUAA KeKec.c. bbeerrdadassaarrkkaann kkeetteennttuauann peperruunnddangang--ununddanangganan..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3355CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3366CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3377CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3388CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 3399CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 4400AAyyaatt ((11))

BagBagii ppenenggananuutt AAggaammaa IsIsllaamm ddiibeberlrlaakkuukkaann kkeettenenttuuaann mmenenggenaenaii RRuujjuukk yyaanngg ddiiaattuurr ddaallaamm UUndndaangng-U-Unnddanangg NNoommoorr 3322 TTahuahunn 11959544 ttenenttanangg PPeennccaattaattaann NiNikkaahh,, TTaallaak,k, ddaann RRuujjuukk JJoo.. UUndndaangng-U-Undndanangg NNoommoorr 11 TTahuahunn 19197744 ttenenttanangg PPeerrkkaawiwinnaann ddaann peperraattuurraann pepellaaksksaanannanyyaa..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 4411AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaaksksuudd ddeenngagann ““KeKemmaattiianan”” adaadallaahh ttiidadakk adadaannyaya sseeccaarraa pepermrmananeenntt sseelluurruuhh kkehehiiddupupaann papaddaa ssaaaatt mmaannaappuunn sseetteellaahh kkeellahahiriraann iittuu tteerjrjadadii..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((33))YanYangg ddimimaakkssuudd ddeennggaann ppiihhaakk ““beberwrwenangenang”” adaadallaahh KKepepaallaa RRuummaahhSaSakkiit,t, DDookktteerr//ppaarraa mmedediis,s, KKepaepallaa DDeessaa//LuLurraahh aattaauu KeKeppoolilissiianan..

AAyyaatt ((44))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((55))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 4422AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaakkssuudd ddeennggaann ““PPenenggangangkkaattaann AnaAnak”k” adaadallaahh PePerrbuabuatatann huhukkuumm ununttuukk mmengaengalilihhkkaann hahakk AnaAnakk ddaarrii lilingngkkununggaann KeKekkuauassaaaann KeKelluauarrggaa OOrraanngg TTuaua,, WWaallii yyanangg ssahah,, aattaauu oorraanngg llaaiinn yyaanngg beberrttaannggggunungg jjaawwaabb aattaasspeperraawwaattaann,, pepennddiiddiikkaann ddaann mmeemmbebessaarrkkaann anaanakk tteerrsseebbuutt keke ddaallaamm lilinnggkkuunngagann kkeelluauarrggaa oorraanngg ttuuaa aannggkkaattnnyyaa beberrdadassaarrkkaann puputtuussaann aattaauu ppeneenettaappaann PPeenngadgadililaann..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((33))YanYangg ddimimaaksksuudd dedennggaann ““CCaattaattaann PPiinnggggirir”” adaadallaahh ccaattaattaann mmengengeenanaii peperruubbaahahann ssttaattuuss aattaass tteerjrjaaddiinnyaya PPeeririststiwiwaa PenPenttiinngg dadallaamm bbenenttuukk CCaattaattaann yyaanngg ddiitteellaakkkkaann papaddaa bbagagiiaann ppiinggnggiirr AAkkttaa aattaauu bbaaggiiaann AAktakta yyaanngg mmeemmungungkkiinnkkaann ((ddii hhaallaammaann mmuukkaa//bbaaggiiaannmmuukaka aattaauu bebellaakkanangg AAktktaa)) oolleehh PePejjababaatt PPenenccaattaattaann SSiippilil..

PaPassaall 4433CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 4444AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaakkssuud d ddeennggaann ““PenPenggaakkuuaann AAnnaak’k’ adaadallaahh penpenggaakkuuaann sseoeorraanngg aayyaahh tteerrhhadadaapp anaanakknnyaya yyanangg llahahiirr ddii lluauarr IkIkaattaann PePerrkkaawiwinnaann ssaahh aattaassppeerrsseettuujjuauann iibbuu kkanandduunngg aananakktteerrssebuebutt..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((33))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 4455AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaaksksuudd ddeenngagann ““PenPenggeessaahhaann AAnnaak”k” adaadallaahh ppenenggeessaahhaann ststaattuuss sseeoorraanngg aannaakk yyaanngg llahahiirr ddii lluauarr iikkaattaann peperrkkaawiwinnaann ssaahh ppaaddaa ssaaaatt ppeennccaattaattaann peperrkkaawiwinnaann kkeedduuaa oorraanngg ttuuaa aananakk tteerrssebuebutt..

Page 89: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

209 210

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((33))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 4466AAyyaatt ((11))

CCuukkuupp jjeellaas.s. AAyyaatt ((22))

CCuukkuupp jjeellaas.s. AAyyaatt ((33))

PePemmbbuuaattaann CCaattaattaann PPiinnggggiirr papaddaa AAkkttaa PPenenccaattaattaann SSiippiillddiipeperruunnttuukkaann bbaaggii wwaarrggaa NNegaegarraa AAssiinngg yyaanngg mmeellaakkuukkaann peperruubbahahaann kkeewwaarrggananeegagarraaaann ddaann peperrnnaahh mmenenccaattaattkkaann pepeririststiwiwaa ddiiRRepepuubblilikIkInnddoonneessiiaa..

PaPassaall 4477AAyyaatt ((11))

YanYangg ddimimaaksksuud d dedenngagann ““PePeririststiiwwaa PenPenttiinngg LaLaiinnnnyyaa”” adaadallaahh PePeririststiwiwaa yyanangg ddiitteettapapkkaann oolleehh PPeengngaaddililaann NNeegegerrii yyaanngg ddiiccaattaattkkaann papaddaa IInnssttanansisi pepellaakkssananaa aantntaarraa llaaiinn peperruubbaahhaann jjeenniiss kkeellaamiminn..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 4488CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 4499CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 5500AAyyaatt ((11))

CCuukkuupp jjeellaas.s. AAyyaatt ((22))

HHuurruuff aaCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff bbCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ccCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ddCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff eeCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ffCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ggCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff hhCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff iiCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff jjCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff kkYanYangg ddimimaaksksuudd de dennggaann ccaaccaatt ffiissiikk ddanan//aattaauu mmeennttaall beberrdadassaarrkkaann kkeetteennttuuaann ppeerraattuurraann ppeerruundndaangng--uunnddaangngaann yyaanngg mmeenenettaappkkaann hahaltlteerrsseebubutt..

HHuurruuff llCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff mmCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff nnCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ooCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ppCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff qqCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff rrCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ssCCuukkuupp jjeellaas.s.

Page 90: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

211 212

HHuurruuff ttCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff uuCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff vvCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff wwCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff xxCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff yyCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff zzCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff aaaaCCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((33))YanYangg ddimimaaksksuud d ddeenngagann ““DDaatata AgAgrreegagat”t” adaadallaahh kkuummpupullaann ddaatata ttenenttanangg PePeririststiwiwaa KKepepenendududduukkaann,, PePeririststiwiwaa PPenenttiingng,, JJeenniissKeKellaamiminn,, KeKelloommpopokk UUssiiaa,, AgaAgammaa,, PPendendiiddiikkanan,, ddaann PePekkeerjrjaaaann.. YanYangg ddimimaaksksuud d dedennggaann ““DDaatata KKwwananttiittaattiif”f” adaadallaahh dadattaa yyaanngg beberruuppaa aannggkkaa--aannggkkaa,, yyaanngg ddimimaaksksuud d ddenenggaann ““DDaatata KKwwaalilittaattiif”f”adaadallaahh ddaatata yyaanngg bbeerruuppaa ppeennjjeellaassaann..

PaPassaall 5511AAyyaatt ((11))

HHuurruuff aaYanYangg ddimimaakkssuudd ddeengngaann ““BBiiodaodattaa PePenndduududuk”k” adaadallaahh kkeetteerrananggaann yyanangg beberirisisi eelleemmeenn ddaatata tteennttaanngg JJaatiti DiriDiri,, IInnffoormrmaasisi DDaassaarr,, sseerrtata RiwRiwaayyaatt PePerrkkeemmbbaannggaann ddaann peperruubbaahahann kkeaeaddaaaann yyanangg ddiiaallaammii oolleehh pepenndududduukskseejjaaksksaaaatt kkeellahahiriranan..

HHuurruuff bbCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ccCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ddCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff eeCCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((33))CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 5522AAyyaatt ((11))

HHuurruuff aaYanYangg ddimimaakkssuudd ddeengngaann ““BBiiodaodattaa PePenndduududuk”k” adaadallaahh kkeetteerrananggaann yyanangg beberirisisi eelleemmeenn ddaatata tteennttaanngg JJaatiti DiriDiri,, IInnffoormrmaasisi DDaassaarr,, sseerrtata RiwRiwaayyaatt PePerrkkeemmbbaannggaann ddaann peperruubbaahahann kkeaeaddaaaann yyanangg ddiiaallaammiioolleehh pepenndududduukk sseejjaakk ssaaaatt kkeellahahiriranan..

HHuurruuff bbCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ccCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff ddCCuukkuupp jjeellaas.s.

HHuurruuff eeCCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((33))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((44))CCuukkuupp jjeellaas.s.

AAyyaatt ((55))CCuukkuupp jjeellaass ..

PaPassaall 5533CCuukkuupp JJeellaas.s.

PaPassaall 5544CCuukkuupp jjeellaas.s.

Page 91: LEMBARAN DAERAH 2009 - Biro Hukum TIMUR_4... · Web viewNo. 3, 2009 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0040 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR

213 214

PaPassaall 5555AAyyaatt ((11))

PePemmbbaangnguunnaann ddaann ppeenngegemmbanbanggaann SSiiststiimm IInnffoormrmaasisi AdAdmiminniiststrraasisi KepKepeenndduduudukkaann beberrttuujjuuaann mmeewwuujjududkkaann kkoomimittmmeenn NNaassiionaonall ddaallaamm rrangangkaka mmeenncciippttaakkaann ssiiststiimm pepenngegennaall ttuungngggaall,, bbeerruuppaa NNIKIK bbagagii sseelluurruuhh PPeendnduududukk IInnddoonenessiiaa ddeennggaann dedemimikkiianan,, ddatataa ppenendduudduukkdadappaatt ddiiiinnttegegrraassiikkaann ddaann ddirireellaassiionaonallkkaann ddeennggaann dadatata hhaassiillrreekkaammaann PePellaayyananaann PPeennddaaftftaarraann PPeenndduduudukk ddaann PPenenccaattaattaann SSiippilil.. SSiiststeemm iinnii aakkaann mmeenngghahassililkkaann ddaatata ppeendnduududukk NNaassiionaonall yyaanngg ddiinanamimiss dadann mmuuttaakkhhirir.. PePemmbabanngugunnaann SSiiststeemm IInnffoormrmaasisi KepKepeenndduduudukkaann ddililaakkuukkaann ddenenggaann mmeennggggunaunakkaann ppeerraangngkkaatt kkeerraas,s, peperraannggkkaatt lluunanakk ddaann ssiiststeemm jjaariringangann kkoommuunniikkaasisi dadattaa yyanangg EEffiissiieenn dadann EEffeekkttiiff aagagarr ddapapaatt ddiitteerrapapkkaann ddii sseelluurruuhh wilwilaayyaahh NNeegagarraa KeKessaattuauann RReeppubublilikk IInndodonenessiiaa.. BBaaggii wilwilaayyaahh yyanangg bebelluumm mmeemilimilikiki ffaassiliilittaass KoKommununiikkaasisi dadattaa,, ssiiststeemm kkoommununiikkaasisi dadattaa ddililaakkuukkaann dedenngagann mmaannuauall ddaann sseemmii eelleektktrrononiik.k. YYaanngg ddimimaakkssuud d ddeengngaann “M“Manuaanuall”” adaadallaahh peperreekkaammaann dadatata sseeccaarraa mmananuuaall yyanangg pengpengirimirimaann dadatata ddililaakkuukkaann sseeccaarraa pepeririooddiikkddeengngaann ssiiststiimmpepellaapoporraann beberjrjenenjjaanngg kkaarrenenaa ttiidadakk tteerrssedediiaa liliststririkk aattaauuppuunn jjaariringngaann kkoommuunniikkaasisi ddaattaa.. YanYangg ddimimaaksksuudd ddenenggaann ““sseemmii eelleektktrrononiik”k” adaadallaahh peperreekkaammaann ddaatata dedenngagann mmeennggggunaunakkaann ccoommpuputteerr,, tteettapapii ppengengirimirimannannyyaa mmengengggunaunakkaann CCoommpapactct DDiisksk (CD(CD)) aattaauu ddiiskskeett sseeccaarraa pepeririododiicc kkaarrenenaa bebelluummtteerrssedediiaa jjaaririnngagann kkoommununiikkaasisi dadattaa..

AAyyaatt ((22))CCuukkuupp JJeellaas.s.

PaPassaall 5566CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 5577CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 5588CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 5599CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 6600CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 6611CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 6622CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 6633CCuukkuupp jjeellaas.s.

PaPassaall 6644CCuukkuupp JJeellaas.s.

TTAAMMBAHABAHANN LLEEMMBARABARANN DDAAERAERAHH KABUKABUPPAATTEENN FLFLOORERESS TIMTIMUURR NNOOMMOORR 00049049