bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar web...dengan internet, sebuah toko online bisa tetap terbuka...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari teori-teori yang mendukung untuk
mempermudah dalam mempelajari dan merancang program yang diharapkan dapat
berfungsi secara maksimal. Pada bab ini penulis mencoba mengemukakan beberapa
teori, namun teori-teori tersebut tidak dijelaskan secara keseluruhan, melainkan hanya
bagian tertentu yang berkaitan serta mendukung dalam pelaksanaan pembuatan
website.
A. Website
1. Internet
Menurut Hidayatullah (2015:1), “ Internet adalah jaringan global yang
menghubungkan komputer-komputer diseluruh dunia. Dengan internet
komputer bisa mengakses data yang terdapat pada komputer lain dibenua yang
berbeda. Dengan internet, sebuah toko online bisa tetap terbuka 24 jam sehari
dan 7 hari dalam seminggu tanpa henti. Dengan internet, kejadian penting yang
terjadi disuatu negeri bisa segera diketahui oleh orang lain dinegara
yang berbeda”.
Menurut Sibero (2014:10), “internet (Interconnected Network) adalah jaringan
komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat
juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas”.
2. Website
Menurut Abdullah (2015:1), “Website dapat diartikan sekumpulan halaman
yang berisi infomasi dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video,
audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi
internet”.
Menurut Hidayatullah (2014:1) mengatakan bahwa “Web dapat diartikan
sekumpulan halaman yang berupa laman yang berisi informasi dalam bentuk
digital baik itu berupa text, gambar, animasi, video, dan audio lainnya yang
disediakan melalui jalur koneksi internet”.
Halaman website biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam format Hyper
Text Markup Language (HTML), yang bisa di akses melalui HTTP. HTTP
adalah suatu protocol yang menyampaikan berbagai informasi dari server
website untuk ditampilkan kepada pada user atau pemakai melalui web
browser”.
Menurut Bekti (2015:35), “Website merupakan kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi text, gambar diam atau gerak,
animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait,yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.
Jenis-jenis website terdiri dari 3 macam yaitu:
1. Website statis
Website statis adalah suatu website yang memiliki halaman yang
tidak berubah. Artinya, untuk melakukan sebuah perubahan pada
suatu halaman hanya dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan
mengedit kode-kode yang menjadi struktur dari website itu sendiri.
Contoh website statis: website perusahaan (company profile)
dan search engine (google,bing).
2. Website dinamis
Website dinamis adalah suatu website yang secara strukturnya
diperuntukkan untuk update sesering mungkin. Website ini selain
utamanya untuk diakses oleh para pengguna juga telah disediakan
halaman backhend yaitu untuk mengedit kode dari website tersebut.
Contoh: blog/website pribadi, katalog online, situs e-commerce,situs
berita,website portal.
3. Website interaktif
Website interaktif adalah suatu website yang diperuntukan untuk
berinteraksi dengan orang lain secara online. Pengguna website jenis
ini biasanya komunitas atau pengguna internet aktif. Pengguna di
website ini dapat berinteraksi dan beradu argumen tentang apa yang
sedang mereka pikirkan. Contoh: situs media social,situs form
online,blog.
3. Web Server
Menurut Pratama (2015:448), “Web Server dapat diartikan sebagai perangkat
lunak yang dijalankan disistem operasi pada komputer server maupun desktop,
yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) dalam bentuk protokol
pada jaringan komputer”.
Menurut Sibero (2014:11), Web Server adalah “sebuah komputer yang terdiri
perangkat keras dan perangkat lunak. Secara berbentuk fisik dan cara kerjanya,
perangkat keras web server tidak berbeda dengan komputer rumah atau PC,
yang membedakan kapasitas dan kapabilitasnya”.
4. Web Browser
Menurut Sibero (2014:12), Web Browser adalah “aplikasi perangkat lunak
yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web”.
Sumber informasi web diidentifikasikan dengan Uniform Resource Identifier
(URI) yang dapat terjadi dari halaman web, vidio, gambar, ataupun konten
lainnya.
B. Bahasa Pemrograman
Menurut Dipraja (2014:26), “ programming language (bahasa pemrograman)
merupakan suatu sintak untuk mendefinisikan program komputer, bahasa ini
memungkinkan seorang programmer dapat membuat suatu program aplikasi,
contohnya: borland Delphi”.
Bahasa pemrograman berbasis web yang penulis gunakan untuk penulisan
laporan Tugas Akhir ini terdiri dari HTML ( Hypertext Markup Language ) ,
JavaScript, CSS ( Cascading Style Sheet ), PHP ( Hypertext Preprocessor ),
Dreamweaver CS6 dan JQuery. Adapun pembahasan dari bahasa pemrograman yang
digunakan yaitu:
1. HTML ( Hypertext Markup Language )
Menurut Masrur (2016:5), “HTML adalh format standar yang digunakan untuk
membuat halaman web. HTML merupakan subset dari Bahasa yang
lebih luas, yaitu SGML (Standard Generalized Markup Languange)”.
Menurut Sibero (2014:19) HTML adalah “bahasa yang digunakan pada
dokumen web sebagai bahasa pertukaran dokumen web dan struktur dokumen
HTML terdiri dari tag pembuka dan tag penutup”.
2. Javascript
Menurut Sibero (2014:150) Javascript “adalah bahasa pemograman yang
untuk dapat berjalan pada web browser dan Javascript adalah bahasa skrip
(Scripting Langguage), yaitu Kumpulan interuksi perintah yang digunakan
untuk mengendalikan beberapa bagian dari sistem oprasi yang terdiri dari
variabel, dan fungsi lainnya”.
Definisi lain dari Purbadian (2015:54) mengemukakan bahwa “JavaScript
merupakan bahasa pemprograman script yang berjalan pada sisi client atau
browser”.
3. CSS ( Cascading Style Sheet )
Menurut (Suryana & TaryanadanKoeshervatin, 2014), “CSS ( Cascading Style
Sheet ) adalah suatu bahasa Stylesheet yang digunakan untuk mengatur
tampilan sebuah website”. Baik tata letaknya, jenis huruf, warna, dan semua
yang berhubungan dengan tampilan. Pada umumnya CSS digunakan untuk
memformat halaman web yang ditulis dengan HTML atau XHTML.
Menurut Purbadian (2015:24) “CSS (Cascading Style Sheets) adalah suatu
bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mendesain halaman web agar
tercipta suatu halaman lkweb yang rapi, terstruktur, dan seragam”.
Menurut Sibero (2014:112) “CSS (Cascading Style Sheet) memiliki arti gaya
menata halaman bertingkat, yang berarti setiap satu elemen yang telah di
format dan memiliki anak dan telah diformat, maka anaknya dari elemen
tersebut secara otomatis mengikuti format elemen induknya”.
4. PHP ( Hypertext preprocessor )
PHP sering dipakai para programmer untuk membuat situs web yang bersifat
dinamis karena gratis dan berguna dalam merancang aplikasi web.
Menurut Supono dan Putratama (2016:3) mengemukakan bahwa ”PHP
(Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan
untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat
dimengerti oleh komputer yang berbasis server-side yang dapat ditambahkan
ke dalam HTML”.
Menurut Solichin (2016:11) mengemukakan bahwa “PHP merupakan salah
satu bahasa pemrograman berbasis web yang ditulis oleh dan untuk
pengembang web”.
Menurut Sibero (2014:49) PHP adalah “suatu bahasa dengan hak cipta terbuka
atau juga dikenal dengn istilah Open Source, yaitu penggunaan dapat
mengembangkan kode-kode fungsi PHP, dan suatu pemograman interpreter
yaitu proses penarjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang
dimengerti komputer secara lansung pada saat baris kode dijalankan”.
5. Dreamweaver CS6
Menurut Madcoms (2013:2) “Adobe Dreamweaver CS6 adalah versi terbaru
dari Adobe Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite
6”.
6. JQuery
Menurut Sianipar (Hidayat et al., 2017), “JQuery merupakan sebuah pustaka
Javascript yang memuat banyak perangkat siap pakai. Perangkat-perangkat
tersebut berupa kode-kode javascript pustaka yang dapat langsung dipakai
untuk halaman web”.
JQuery juga menawarkan banyak fungsi utilitas untuk menentukan kapabilitas
browser, dan juga dikenal dengan kemampuan dari efek visualnya.
C. Basis Data
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:43), “basis data adalah media untuk
menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”.
Menurut Raharjo (2015:1) mengatakan bahwa “Istilah database atau disebut
juga basis data banyak memiliki definisi. Untuk sebagian kalangan, secara sederhana
database diartikan sebagai kumpulan data seperti buku, nomor telepon, daftar pegawai,
dan lain sebagainya. Ada juga menyebut database dengan definisi lain yang lebih
formal dan tegas”. Basis Data atau Database didefinisikan sebagai kumpulan data yang
terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi,
diambil, dan dicari secara cepat. Selain berisi data, database juga berisi metadata.
Metadata adalah data yang menjelaskan tentang struktur dari data itu sendiri.
Berikut adalah basis data yang digunakan, meliputi:
1. MySQL Menurut Masrur (2016:124) mengatakan bahwa: “MySQL adalah
salah satu Relational Database Management System bersifat Open Source. Struktur
database disimpan dalam table – table yang saling berelasi. Karena sifat Open Source,
MySQL dapat dipergunakan dan didistribusikan baik untuk kepentingan individu
maupun corporate secara gratis, tanpa memerlukan lisensi dari pembuatnya. MySQL
dapat dijalankan dalam berbagai platform sistem operasi antara lain Windws, Linux,
Unix, Sun OS dan lain – lain”.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:43) “basis data merupakan salah satu
bagian dalam rekayasa perangkat lunak yang terkomputerisasi dan bertujuan utama
memelihara data yang sudah diolah atau media penyimpanan informasi agar dapat
diakses dengan mudah dan cepat”. Sedangkan menurut Yakub dan Hisbanarto
(2015:25) menjelaskan, “basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan atau punya relasi”.
Sedangkan menurut Purbadian (2015:43) mengemukakan bahwa “Basis data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah
diolah atau informasi dan membuat infomasi tersedia saat dibutuhkan”.
Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa Basis data adalah
kumpulan dari data atau file dalam komputer secara sistematik.
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Sukamto (2015:28), “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga
disebut model sekuensial linier ( sequential linier ) atau alur hidup klasik ( classic life
cycle )”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap
pendukung (support)”.
Berikut ini merupakan alur hidup perangkat lunak model waterfall dari
Sukamto (2015:28) yaitu :
1. Analisa kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak, hasi dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari fungsi logic dan fungsional
serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintence)
Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan
mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah
ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2 Teori Pendukung
A. Struktur Navigasi
Struktur navigasi atau alur dari suatu program yang merupakan rancangan
hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu
mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website.
Menurut Andriansyah (2016:61), “Struktur navigasi dapat diartikan sebagai
alur dari suatu program yang menggambarkan rancangan hubungan antar area yang
berbeda sehingga memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen website”.
1. Struktur Navigasi Linear
Struktur Navigasi Linear adalah struktur yang hanya memiliki satu rangkaian
cerita yang berurut yang menampilkan satu persatu tampilan layar berurut
menurut urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini
adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat
dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan
melakukan navigasi secara berurutan, dalam frame atau byte informasi satu ke
yang lainnya.
Sumber: Andriansyah (2016:61)
Gambar II.1
Struktur Navigasi Linear
2. Struktur Navigasi Non Linear
Struktur navigasi non linear atau struktur navigasi tidak berurut merupakan
pengembangan dari struktur navigasi linear. Pada struktur ini di perkenankan
membuat navigasi bercabang. Percabangan yang dibuat pada struktur non
linear ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, karena pada
percabangan non linear ini walaupun terdapat percabangan tetap tetapi tiap-
tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada master page
dan slavepage, pengguna akan melakukan navgasi dengan bebas melalui isi
proyek dengan tidak terikatjalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber: Andriansyah (2016:62)
Gambar II.2
Struktur Navigasi Non Linear
3. Struktur Navigasi Hirarki
Strukture navigasi hirarki struktur dasar ini disebut juga struktur linear
dengan percabangan karena pengguna melakukan navigasi disepanjang
cabang pohon stuktur yang terbentuk oleh logika isi.
Sumber: Andriansyah (2016:62)
Gambar II.3
Struktur Navigasi Hirarki
4. Struktur Navigasi Campuran
Struktur navigasi jenis ini pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas
(secara non-linear), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau
informasi penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada
suatu hirarki.
Sumber: Andriansyah (2016:63)
Gambar II.4
Struktur Navigasi Campuran
B. Entity Relationship Diagram (ERD)
1. Definisi Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Pratama (2014:49) “ERD (Entity Relationship Diagram) diagram
yang menggambarkan keterkaitan antar tabel beserta dengan field-field didalamnya
pada suatu database sistem”. Database memuat minimal sebuah tabel dengan sebuah
atau beberapa buah field (kolom) didalamnya. Namun pada kenyataanya, database
lebih sering memiliki lebih dari satu buah tabel (dengan beberapa field didalamnya).
Menurut Rosa A.S. dan M. Shalahuddin (Hidayat et al., 2017), “Pemodelan
awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity
Relationship Diagram (ERD)”.
ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika.
ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan
basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu
menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran diantaranya notasi chen
(dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Balker, Ian
Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang
banyak digunakan adalah notasi dari Chen.
2. Komponen ERD
a. Entitas (Entity)
Entitas adalah suatu yang nyata atau abstrak dimana kita akan menyimpan data.
b. Relasi (Relationship)
Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas,
misalnya pembayaran pegawai. Kardinalitas menentukan kejadian suatu
entitas untuk suatu kejadian pada entitas yang berhubungan.
c. Atribut (Atribute)
Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas
tertentu. Sebutan lain atribut adalah properti, elemen data dan field. Misalnya
nama, alamat, nomor pegawai, dan gaji adalah atribut entitas pegawai. Sebuah
atribut atau kombinasi atribut yang mengidentifikasi satu dan hanya satu
instansi suatu entitas disebut kunci utama atau pengenalan
3. Derajat Relasi (Cardinality Ratio)
Menurut Indrajani (Taufik, 2017) “Relationship Degree atau derajat
relationship adalah jumlah entitas yang berpatisipasi dalam satu relationship”. Derajat
relationship yang sering dipakai didalam ERD sebagai berikut :
a. Unary Relationship
Unary Relationship adalah relationship yang terjadi diantara entity yang
berasal dari entity set yang sama.
b. Binary Relationship
Binary Relationship adalah model relationship antar instance-instance untuk
suatu tipe entitas.
c. Ternary Relationship
Ternary Relationship adalah merupakan relationship instance-instance dari
tiga tipe entitas secara sepihak.
4. Kardinalitas
Menurut Husda & Wangdra (2016:113), “Kardinalitas (cardinality) adalah
jumlah minimum dan maksimum kemunculan satu entitas yang mungkin
dihubungkan dengan kemunculan tunggal dari entitas lain”.
a. Satu-ke-satu (1 : 1)
Tingkat hubungan dinyatakan satu-ke-satu jika satu kejadian pada entitas yang
pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian yang ada pada
entitas kedua. Dan sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya
bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang
pertama.
b. Satu-ke-banyak (1 : N atau N : 1)
Tingkat satu hubungan ke-banyak adalah sama dengan banyak pada satu,
tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada
entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian
pada entitas yang kedua, sebalikya untuk satu kejadian pada entitas yang kedua
hanya bisa mempunyai satu hubungan pada entitas yang pertama.
c. Banyak-ke-banyak (N : M atau M : N)
Tingkat hubungan banyak-ke-banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah
entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas
lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi
entitas yang kedua.
5. Transformasi Diagram E.R ke LRS (Logical Record Structure)
Menurut Ladjamudin (Yulia, 2017), aturan-aturan dalam melakukan
transformasi E.R Diagram ke Logical Record Structure (LRS) adalah sebagai berikut:
a. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada
diluar kotak dan atribut berada didalam kotak.
b. Sebuah relasi kadang disatukan didalam sebuah kotak bersama entity, kadang
dipindah dalam sebuah kotak tersendiri.
Aturan pokok diatas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik
perhatian utama pada langkah transformasi yaitu Cardinality (Kardinalitas).
C. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Andriansyah (2016:53), “LRS merupakan transformasi dari
gambaran ERD dalam bentuk yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.
Penggambaran LRS hamper mirip dengan penggambaran normalisasi file, hanya saja
tidak digambarkan symbol asterix (*) sebagai symbol primary key (kunci utama) dan
foreign key (kunci tamu)”.
Menurut Tabrani (Hidayat et al., 2017), “Logical Record Structure terdiri dari
link-link diantara tipe record, Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya.
Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe
record”.
Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua
metode yang dapat digunakan, dimulai dengan dengan hubungan kedua model yang
dapat dikonverensikan ke LRS, metode yang lain dimulai dengan ER-Diagram dan
langsung dikonversikan ke LRS. Perbedaan LRS dan ERD adalah nama dan tipe
record berbeda diluar field tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara
tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari
LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record.
D. Pengujian Website
Menurut Pratama (2014:51), “Black box testing pengujian ini menekankan
pada sejauh mana fungsionalitas system informasi berjalan dengan baik sesuai dengan
yang diinginkan oleh pengguna dan pengembang”.
Terdapat setidaknya empat buah jenis pengujian pada pengujian disisi
pengembang (blacbox) ini. Keempat jenis pengujian tersebut meliputi:
1. pengujian interface (tatap muka) aplikasi
pengujian interface (tatap muka) aplikasi sistem informasi bertujuan untuk
mengetahui fungsionalitas dari setiap elemen interface yang di setiap sistem
informasi. Elemen ini berupa tombol (button) yang menjalankan aksi sesuai
yang diharapkan oleh pengguna dan pengembang.
2. pengujian fungsi dasar system
pengujian fungsi dasar system bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja
dari setiap fungsi dasar yang ada didalam aplikasi system informasi. Fungsi-
fungsi ini dalam penerapannya membentuk satu atau sejumlah modul. Modul
ini dapat anda gunakan baik disisi pengembang maupu sebagai
pengguna (missal: instansi modul akun administrator).
3. pengujian form handle system
pengujian form handle system bertujuan untuk mengetahui seperti apa dan
sejauh mana respon oleh system informasi terhadap inputan yang diberikan
oleh pengguna. Inputan yang diberikan oleh pengguna kedalam system
informasi dapat berupa inputan bernilai (misalkan: data) maupun inputan
kosong.
4. pengujian keamanan system
pengujian keamanan system bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keamanan yang dimiliki oleh system informasi untuk dapat memberikan
kenyamanan kepada para pengguna. Keamanan di cek dari sisi system
(misalkan: SQL infection), kebijakan (misalkan: ada tidaknya penanganan
minimal jumlah karakter untuk password, otentikasi via e-mail), serta
user/pengguna (misalkan: ada tidaknya perbedaan hak akses untuk setiap
kelompok pengguna).