bab ii landasan penciptaan -...

29
12 BAB II LANDASAN PENCIPTAAN A. LANDASAN TEORI 1. Desain Desain memiliki pemaknaan yang luas, dari kata desain itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kerangka bentuk atau rancangan, dan dapat pula diartikan sebagai motif, pola, atau corak. Menurut P.J. Booker mengemukakan pendapatnya tentang arti desain bahwa “ Simulating what we want to make (or do), before we make (or do) it as many times as may be necessary to feel confident in the final result” (Sarwono dan Lubis, 2007:2). Ini menjelaskan bahwa proses desain diperlukan simulasi terlebih dahulu sebelum menciptakan, dan dilakukan berulang-ulang sampai yakin mendapatkan hasil akhirnya. Dalam lingkup seni rupa, desain digunakan pada ilmu seni grafis yaitu Desain Grafis atau yang lebih dikenal saat ini dengan nama Desain Komunikasi Visual (DKV). Grafis, atau Graphic dalam bahasa Inggris, dan Graphein dalam bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai dikenal manusia pada zaman prasejarah yaitu dalam bentuk lukisan pada dinding-dinding goa. Hal ini membuktikan bahwa di beberapa bagian dunia sudah ada seni grafis. Pembuatan desain harus memiliki makna atau memperkuat makna dan pesan yang sudah ada. Maka dari itu desain dibutuhkan sebagai media penyampaian pesan dalam bentuk visual.

Upload: lydan

Post on 03-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

12

BAB II

LANDASAN PENCIPTAAN

A. LANDASAN TEORI

1. Desain

Desain memiliki pemaknaan yang luas, dari kata desain itu sendiri dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kerangka bentuk atau rancangan, dan dapat

pula diartikan sebagai motif, pola, atau corak. Menurut P.J. Booker

mengemukakan pendapatnya tentang arti desain bahwa “ Simulating what we

want to make (or do), before we make (or do) it as many times as may be

necessary to feel confident in the final result” (Sarwono dan Lubis, 2007:2). Ini

menjelaskan bahwa proses desain diperlukan simulasi terlebih dahulu sebelum

menciptakan, dan dilakukan berulang-ulang sampai yakin mendapatkan hasil

akhirnya.

Dalam lingkup seni rupa, desain digunakan pada ilmu seni grafis yaitu

Desain Grafis atau yang lebih dikenal saat ini dengan nama Desain Komunikasi

Visual (DKV). Grafis, atau Graphic dalam bahasa Inggris, dan Graphein dalam

bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai dikenal

manusia pada zaman prasejarah yaitu dalam bentuk lukisan pada dinding-dinding

goa. Hal ini membuktikan bahwa di beberapa bagian dunia sudah ada seni grafis.

Pembuatan desain harus memiliki makna atau memperkuat makna dan

pesan yang sudah ada. Maka dari itu desain dibutuhkan sebagai media

penyampaian pesan dalam bentuk visual.

Page 2: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

13

2. Desain Komunikasi Visual

Desain grafis memiliki ciri khusus yaitu bentuk karya desain dua dimensi.

Maksud dari karya desain dua dimensi ini adalah karya yang hanya dapat dilihat

dari satu arah pandang saja, seperti bidang drawing, ilustrasi, grafik, diagram,

desain buku, komputer grafis, kartografi (gambar peta), periklanan, fotografi,

ilmu percetakan dan juga poster. Semua jenis karya desain dua dimensi ini dibuat

dengan menggunakan tulisan, gambar, warna, dan bentuk.

Perkembangan desain grafis semakin pesat hingga merambah ke dunia

multimedia (di antaranya audio dan video), sehingga dalam istilah desain grafis

berpindah nama menjadi Desain Komunikasi Visual (DKV) yang maknanya lebih

luas. Sumbo Tinarbuko (2009:23) menjelaskan pengertian Desain Komunikasi

Visual adalah:

... ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam pelbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna, komposisi, dan layout. ... Desain Komunikasi Visual (DKV) sangat akrab dengan kehidupan

manusia sebagai suatu kegiatan yang menyangkut alam pikiran dan perbuatan

manusia. DKV sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang

perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual.

3. Komputer Grafis

Perkembangan teknologi masa kini yang sudah sedemikian canggih

membuat komputer menjadi alat yang sangat penting. Dalam desain, terutama

desain dalam bentuk multimedia, peranan komputer grafis sangat dibutuhkan dan

Page 3: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

14

penting untuk dipelajari. Program sederhana yang umum digunakan adalah Adobe

Photoshop, Corel Draw, dan Adobe Illustrator. Program-program tersebut sudah

tidak jarang digunakan sebagai media pembuatan karya grafis.

4. Poster

Poster termasuk jenis karya Desain Komunikasi Visual (Soehoet, 2003;

Riyanto, 2011) memiliki pengertian bahwa “Poster merupakan suatu gambar atau

medium komunikasi, yang menekankan suatu pemaknaan yang terkandung di

dalamnya, sehingga dapat dimengerti walau hanya sepintas dilihat”.

Poster berfungsi sebagai penyampai pesan melalui gambar serta tulisan

yang saling mendukung, maka dengan itu maksud yang ingin disampaikan dapat

diterima oleh pembaca. Kunci utama dari poster ini adalah harus dapat menarik

perhatian dan dapat dipahami langsung walau dilihat secara sepintas. Gambar atau

ilustrasi yang menarik dan menjadi fokus pada pemaknaan dalam poster sangat

penting untuk ditampilkan, didukung dengan tipografi yang sesuai serta kata-kata

yang singkat namun jelas maknanya.

a. Jenis-Jenis Poster

Penggunaan poster semakin beragam seiring perkembangan zaman. Dari

poster yang berfungsi hanya sebagai penyampai informasi hingga poster yang

bertujuan untuk berkarya seni. Semua jenis poster memiliki kepentingannya

masing-masing, namun tetap pada fungsi utamanya yaitu komunikasi.

Page 4: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

15

Berikut beberapa jenis poster (Kusrianto, 2009:338) yang dibedakan dari

desain dan penggunaannya, diantaranya adalah:

1) Poster Teks

Sebagaimana namanya, poster ini mengutamakan teks dalam penyampaian

informasi, tetapi ada pula gambar-gambar yang tertera di dalamnya, biasa berupa

simbol, gambar atau ornamen-ornamen tertentu. Pada awalnya poster

dipergunakan untuk menyampaikan pengumuman pemerintah kepada rakyatnya

di abad ke-15. Poster teks digunakan sebagai pengumuman dalam penobatan raja,

proklamasi, hingga iklan para pedagang yang berpindah-pindah.

2) Poster Bergambar

Gambar 2.1. Poster Bergambar (Sumber : picasaweb.google.com)

Dengan perkembangan zaman yaitu semakin majunya teknologi

percetakan dan terjadinya Revolusi Industri di Prancis pada akhir abad ke 17 yang

Page 5: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

16

disebut sebagai awal abad modern, poster kemudian dicetak dalam jumlah besar.

Para seniman-seniman poster Prancis diantaranya Henri de Toulouse Lautrec,

Piere Bonnard, dan Jules Cheret merubah poster menjadi ekspresi seni yang

inovatif, yaitu berupa poster bergambar yang semua dibuat dengan cara manual.

3) Poster Propaganda

Pada Perang Dunia I dan II, poster semakin populer dan banyak digunakan

bahkan beberapa poster itu dijadikan barang bersejarah yang mempunyai nilai

tinggi. Poster ini dibuat sebagai penghimbau atau ajakan kepada rakyat untuk

menjadi tentara. Tahun 1917 di Amerika Serikat muncul poster Uncle Sam: I

Want You! karya James Mountgomery Flagg yang dinobatkan menjadi karya

desain grafis yang bersejarah selama bertahun-tahun, hingga kini poster itu masih

ada yang memakai dalam bentuk plesetan untuk berbagai kampanye.

Gambar 2.2. Poster Propaganda (Sumber: sikil-tuo.blogspot.com)

Page 6: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

17

4) Poster Kampanye

Poster ini dipergunakan untuk menarik simpati masyarakat pada pemilihan

umum. Sampai saat ini poster kampanye selalu dipakai dalam pemilihan kepala

daerah maupun kepala negara. Penggunaan poster ini sudah digunakan sejak

tahun 1848 saat pemilihan presiden Amerika Serikat.

Gambar 2.3. Poster Kampanye (Sumber: en.wikipedia.org)

5) Poster Wanted

Poster ini digunakan untuk menemukan penjahat yang sangat dicari oleh

negara. Dalam poster wanted yang ditampilkan paling utama adalah foto orang

yang dicari dengan berbagai sudut pandang, umumnya dari depan dan samping,

kemudian tertera keterangan-keterangan lain. Pada awalnya poster wanted

dijadikan sebuah sayembara dalam penangkapan penjahat, bagi yang dapat

menangkap atau memberikan informasi maka akan diberikan hadiah uang tunai

yang tertera jumlahnya pada poster tersebut. Namun setelah itu poster wanted

sudah tidak memperlihatkan hadiah yang ditawarkan lagi, karena kesadaran

masyarakat yang semakin baik untuk membantu pemerintah dalam penangkapan

penjahat.

Page 7: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

18

Gambar 2.4. Poster Wanted (Sumber: fbi.gov dan bet.com)

6) Poster Riset dan Kegiatan Ilmiah

Gambar 2.5. Poster Kegiatan Ilmiah

(Sumber: ewb-uk.org)

Poster ini biasa digunakan di kalangan akademisi untuk mempromosikan

kegiatan karya ilmiah yang akan dilakukan. Selain untuk mempublikasikan karya

ilmiah seseorang atau sekelompok ilmuwan, poster riset dan kegiatan ilmiah ini

juga harus berkaitan dengan keterangan hak cipta dari hasil penemuannya.

Page 8: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

19

7) Poster Buku Komik

Poster komik digunakan sebagai iklan sebuah komik, atau lebih sering

digunakan sebagai hiasan. Seperti contoh poster komik yang sangat terkenal yaitu

poster Dragon Ball dan Sailor Moon.

Gambar 2.6. Poster Komik (Sumber: gallery.minitokyo.net)

8) Poster Karya Seni

Di era komputer grafis, dimana kebebasan berekspresi dalam berkarya seni

sudah kian banyak dan kreatif, poster-poster karya seniman terdahulu banyak

dibuat oleh para desainer grafis dalam bentuk plesetan-plesetan. Selain itu karya

seni poster merupakan ekspresi dari desainer grafis yang biasanya dijadikan ajang

berkreasi bagi mahasiswa yang mempelajari bidang seni grafis.

Page 9: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

20

9) Poster Pelayanan Masyarakat

Gambar 2.7. Poster Pelayanan Masyarakat

(Sumber: thegreentopia.blogspot.com)

Poster pelayanan masyarakat tidak bersifat komersial atau

diperdagangkan, karena poster ini biasanya dilombakan oleh lembaga-lembaga

pemerintahan. Kesadaran bermasyarakat dan memiliki apresiasi terhadap topik

yang akan dikampanyekan perlu dirasakan oleh seniman poster ini. Poster

pelayanan masyarakat juga kadang-kadang dimanfaatkan sebagai media kritik

sosial terhadap perilaku masyarakat dan pemerintah.

10) Poster Affirmation

Poster affirmation bertujuan untuk memotivasi seseorang dengan kata-kata

yang tertulis dalam poster. Ciri dari poster ini yaitu didesain dengan warna hitam

atau gambar alam sebagai latar belakangnya dan bertuliskan kata-kata motivasi.

Page 10: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

21

11) Poster Komersial

Poster ini digunakan sebagai iklan suatu produk yang dikemas secara

kreatif dan artistik sehingga mampu mencuri perhatian pembacanya. Desain

poster yang dibuat khusus untuk mempromosikan produk yang diiklankan ini,

diproduksi dengan budget tertentu sesuai anggaran sales promotion. Poster

komersial ini banyak ditemukan dimana saja.

12) Poster Film

Industri film yang akan memperkenalkan dan mempromosikan film-film

yang akan ditayangkan sangat mementingkan pengiklanan dalam promosi film-

filmnya. Promosi dipergunakan untuk memperkenalkan sebuah film agar menarik

untuk ditonton orang sebanyak-banyaknya. Media yang umum digunakan dalam

iklan sebuah film adalah poster. Maka peran poster film sangatlah penting untuk

menarik minat masyarakat. Poster film harus mampu merangsang imajinasi

penonton dan mengkomunikasikan apa yang ada dalam film kepada penonton.

Sampai saat ini, poster film dibuat menggunakan teknologi dan

profesionalisme yang tinggi dari para desainer-desinernya. Poster ini pun banyak

disenangi publik karena rata-rata sangat menarik dan mempunyai potensi jual

yang cukup tinggi, bahkan adapun yang menjadi kolektor poster film.

Sebelum poster film masuk ke dalam dunia komputerisasi, pembuatan

poster film masih dilakukan dengan cara free hand atau manual yang dilukis

langsung pada kertas atau kain. Seperti poster film di era 1970-an dengan judul

Page 11: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

22

“Cinta Pertama” karya Teguh Karya ini menggunakan latar belakang ilustrasi

gambaran tangan.

Gambar 2.8. Poster Film dengan Teknik Manual (Sumber: kaskus.us)

Teknologi semakin berkembang hingga perlahan-lahan dalam pembuatan

poster film pun meningkat dari segi kualitas visual. Kecanggihan komputer masa

kini memberikan dampak yang sangat besar bagi pada desainer-desainer poster

dalam mengembangkan kreatifitasnya. Poster film pun hampir sebagian besar

didukung dengan fotografi yang canggih, sehingga desainer dapat berkreasi dalam

memanipulasi gambar foto untuk menciptakan kesan yang menarik.

Page 12: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

23

Film-film yang beredar dalam industri perfilman mempunyai berbagai

genre, yakni film drama, komedi, horor, kartun, action, dan lain sebagainya.

Tentunya dalam pembuatan poster pun akan berbeda dan menyesuaikan karakter

dalam filmnya itu sendiri.

Gambar 2.9. Poster Film Drama Romantika (Sumber: coretanfilm.wordpress.com)

Film ber-genre drama ada beberapa macam lagi, seperti drama romantika,

drama keluarga, drama persahabatan, drama pendidikan, dan lain sebagainya.

Poster film drama biasanya ditampilkan dengan foto objek pemeran dengan gaya

yang sederhana, baik itu dari ekspresi maupun gerakan. Desain poster film drama

dirancang dengan warna-warna ekspresi sesuai karakter film itu sendiri, seperti

nuansa asmara, kebahagiaan, dan kesedihan.

Page 13: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

24

Gambar 2.10. Poster Film Komedi (Sumber: sayabilangfilm.wordpress.com)

Poster film komedi tentu berbeda dengan poster film drama. Ciri khas

yang terlihat jelas adalah ekspresi dan gerakan dari objek pemeran film

ditampilkan dengan gaya yang terkesan dilebih-lebihkan. Warna-warna dan desain

umumnya dibuat dengan meriah dan cerah, seperti oranye, biru muda, kuning,

hijau muda, putih, dan warna-warna muda lainnya. Tipografi judul cenderung

berukuran besar, dan biasanya didesain khusus membentuk karakter tipografi

yang menarik dan lucu sesuai jenis film itu sendiri.

Page 14: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

25

Gambar 2.11. Poster Film Horor (Sumber: jaddery.blogspot.com)

Poster film horor harus dapat mengesankan suasana misteri, yaitu dengan

menampilkan objek pemeran film yang mengekspresikan ketakutan dan

ketegangan, bahkan tidak jarang sosok hantu dalam film itu pun ditampilkan.

Warna yang sering digunakan tentu warna-warna gelap dan merah yang

diidentikan dengan darah atau kematian.

Selain ilustrasi yang mencekam dan mengesankan kemistisan, dalam

penentuan desain tipografi pun sangat perlu diperhatikan. Karakter huruf harus

sesuai dengan jenis film dan latar belakang poster. Seperti poster film horor di

atas, menampilkan jenis huruf yang didesain khusus seperti huruf yang rusak, dan

pada huruf “i” digantikan dengan sebuah gambar siluet manusia tergantung. Hal

Page 15: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

26

ini tentu akan semakin memperkuat penyampaian pesan dan maksud dalam film

tersebut.

Gambar 2.12. Poster Film Action (Sumber: washingtonbanglaradio.com)

Film ber-genre action menampilkan kesan dramatis dan selalu

menunjukkan adegan aksi dalam filmnya. Ekspresi objek pemeran film cenderung

serius, dan sangat menonjolkan karakter perannya terutama antagonis, sedangkan

pemeran utama diperlihatkan sebagai sosok hero atau pahlawan. Pada poster film

action, warna selalu mengesankan suasana dramatis dan fotografi dirancang

khusus demi menampilkan kesan poster yang bagus dan menarik.

Page 16: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

27

Masih terdapat banyak lagi jenis-jenis poster film menurut genre filmnya.

Semua memiliki ciri masing-masing yang tentunya tetap seorang desainer poster

film lah yang harus kreatif dan inovatif dalam merancang poster film.

b. Unsur dalam Poster

Poster memiliki elemen-elemen yang perlu diperhatikan terkait segala

unsur yang terdapat di dalamnya. Komunikasi yang diutarakan dalam bentuk

visual dilihat dari gambar, bentuk, warna, dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas

dari arti komunikasi visual itu sendiri, yaitu segala sesuatu yang dapat dilihat dan

dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Dalam poster tentunya

memiliki unsur-unsur tersebut, yakni adanya ilustrasi dan tulisan atau tipografi

yang dapat memperkuat penyampaian pesan.

Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dan berhubungan erat

dengan poster, diantaranya unsur-unsur visual yang terdapat dalam segala jenis

perwujudan bentuk visual, lalu prinsip seni rupa untuk kepentingan nilai estetika

pada sebuah karya visual, kemudian warna yang memiliki nilai psikologis, selain

itu juga perlu dipelajari tentang tipografi dimana karakter bentuk huruf sangat

berpengaruh pada pesan yang disampaikan, serta ilustrasi yang menjadi perhatian

utama dalam visualisasi poster.

Berikut unsur-unsur yang terdapat dalam poster, yaitu:

1) Unsur-Unsur Visual

Dalam menampilkan suatu bentuk visual, diperlukan unsur-unsur sebagai

berikut:

Page 17: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

28

a) Titik

Titik merupakan suatu unsur visual yang berukuran relatif kecil. Titik

cenderung ditampilkan dalam variasi jumlah, susunan serta kepadatan tertentu,

dan tampilan dalam bentuk kelompok.

b) Garis

Garis merupakan kumpulan titik-titik yang tersusun yang ditampilkan

dalam bentuk gorasan atau coretan. Unsur ini sangat berpengaruh terhadap

terciptanya suatu bentuk objek, dan juga menjadi batas suatu bidang atau warna.

Garis memiliki arah serta dimensi memanjang dan bentuk yang beragam. Bentuk

garis diantaranya lurus, melengkung, zigzag, bergelombang, dan lainnya.

c) Bidang

Bidang adalah suatu unsur yang memiliki dimensi panjang dan lebar.

Dalam perwujudannya, bidang terbagi menjadi dua macam yaitu bidang geometri

dan bidang non-geometri. Bidang geometri adalah bidang yang dapat diukur

keluasannya, sedangkan bidang non-geometri sukar untuk diukur keluasannya.

Terciptanya bidang yaitu dengan susunan garis maupun titik dengan kepadatan

tertentu, selain itu juga bidang dapat tercipta dengan mempertemukan potongan

hasil goresan satu atau lebih.

d) Ruang

Adanya ruang dikarenakan adanya bidang. Ruang lebih mengarah pada

perwujudan tiga dimensi yang melibatkan pembagian bidang atau jarak antarobjek

yang berunsur, titik, garis, bidang, dan warna. Ruang terbagi dua, yaitu ruang

nyata dan semu.

Page 18: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

29

e) Warna

Warna adalah sebuah gejala visual yang terkadang tidak begitu

diperhatikan oleh manusia, namun kehadirannya menambah nilai tersendiri dalam

kehidupan manusia. Penggunaan warna dalam karya seni rupa diperkirakan telah

ada sejak zaman prasejarah dengan elemen tumbuhan, biji-bijian, tanah liat, atau

darah binatang, terbukti dengan lukisan berwarna dalam gua di Lascaux dan

Altamira Perancis Selatan dan Spanyol.

Teori warna sangat diperhatikan oleh beberapa ilmuwan, diantaranya Sir

Isaac Newton, Sir David Brewster, dan Albert Munsell. Newton berpendapat

bahwa semua warna tergabung pada cahaya putih. Pada tahun 1831 Sir David

Brewster, ahli fisika dari Skotlandia, menentukan hasil penemuannya bahwa

warna merah, kuning, dan biru merupakan warna primer, sedangkan warna

lainnya adalah gabungan dari ketiganya.

Gambar 2.13. Lingkaran Warna Munsell (Sumber: dokumen pribadi)

Page 19: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

30

Setiap warna memiliki ekspresi rasa tersendiri yang menimbulkan kesan

rasa sesuatu. Merah sebagai rasa panas, oranye atau jingga sebagai rasa hangat,

kuning sebagai rasa kurang hangat, hijau sebagai rasa sejuk, biru sebagai rasa

dingin, dan ungu sebagai rasa beku. (Bambang Sapto : Catatan kuliah seni lukis I)

Warna ialah suatu unsur yang sangat penting dalam memberikan respons

dari orang. Setiap warna memberikan kesan dan identitas tertentu, walaupun itu

subjektif tergantung pada pengamatnya. Warna memiliki banyak kegunaan selain

dapat mengubah rasa, bisa juga mempengaruhi cara pandang dan dapat menutupi

ketidaksempurnaan serta dapat membangun suasana atau kenyamanan untuk

semua orang. Setiap orang dalam memilih warna berdasarkan cara pandang yang

berbeda, dan menurut banyak ahli psikologi warna dianggap dapat mempengaruhi

kejiwaan dan karakter seseorang.

Menurut Marian L. David dalam buku Design in Dress (Sulasmi 2002:37),

warna-warna mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang. Warna memiliki

kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya, dan setiap

warna juga mampu memberikan respons secara psikologis, berikut daftarnya:

Warna Respons psikologis yang mampu

ditimbulkan

Merah Merah jingga Jingga

Cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitif, menarik, bahaya, dosa, pengorbanan, vitalitas. Semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah. Hangat, semangat muda, ekstremis, menarik.

Page 20: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

31

Kuning jingga Kuning Kuning hijau Hijau muda Hijau biru Biru Biru ungu Ungu Merah ungu Coklat Hitam Abu-abu Putih

Kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka. Cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengecut, pengkhianatan. Persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri. Kurang pengalaman, tumbuh, cemburu, iri hati, kaya, segar, istirahat, tenang. Tenang, santai, diam, lembut, seria, kepercayaan. Damai, setia, konservatif, pasif terhormat, depresi, lembut, menahan diri, ikhlas. Spiritual, kelelahan, hebat, kesuraman, kematangan, sederhana, rendah hati, keterasingan, tersisih, tenang, sentosa. Misteri, kuat, supremasi, formal, melankolis, pendiam, agung (mulia). Tekanan, intrik, drama, terpencil, penggerak, teka-teki. Hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, sentosa, rendah hati. Kuat, duka cita, resmi, kematian, keahlian, tidak menentu. Tenang. Senang, harapan, murni, lugu, bersih, spiritual, pemaaf, cinta, terang.

Tabel 2.1 Psikologi Warna

Seorang desainer harus sangat memperhitungkan interaksi warna dengan

tepat karena berhubungan erat dengan penggunaan dan pemakaian karya

Page 21: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

32

desainnya. Menggunakan warna dengan baik dan tepat merupakan masalah desain

yang rumit. Macam-macam individu ataupun macam-macam budaya mempunyai

standar serta kriteria yang berbeda-beda dalam menentukan warna yang baik dan

tepat.

2) Prinsip Desain

Dalam menampilkan suatu karya poster yang memiliki nilai estetik,

ternyata perlu diperhatikan masalah komposisi. Arti dari komposisi itu sendiri

adalah “... pengorganisasian unsur-unsur rupa yang disusun dalam karya desain

grafis secara harmonis antara bagian dengan bagian, maupun antara bagian

dengan keseluruhan.” (Kusrianto, 2007:34). Komposisi dilihat dari beberapa hal

berdasarkan prinsip-prinsip desain sebagai berikut:

a) Unity atau Kesatuan

Kesatuan merupakan salah satu prinsip seni rupa yang menekankan pada

keselarasan beberapa elemen yang terdapat pada suatu karya grafis. Unsur-unsur

yang disusun baik dalam wujud maupun ide saling mendukung hingga diperoleh

fokus yang dituju.

Untuk menentukan kesatuan perlunya menentukan dominasi agar

diperoleh pengaruh yang tepat. Dominasi ini bertujuan agar karya grafis, seperti

poster, dapat langsung dilihat, diperhatikan, dan dimengerti maksud yang

disampaikan. Penentuan dominasi pada karya grafis diperlihatkan dari ukuran,

warna, dan penempatan. Ukuran besar dapat menjadi dominan diisi dengan unsur-

unsur grafis, sedangkan dalam hal warna dilihat dari perpaduan berbagai macam

Page 22: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

33

warna yang saling mendukung dan menonjolkan satu warna untuk mengarahkan

konsentrasi dalam memahami karya tersebut. Penempatan objek yang menjadi

fokus dipertimbangkan sedemikian rupa agar dapat berpengaruh dan berperan

penting.

b) Balance atau Keseimbangan

Keseimbangan atau balance merupakan suatu prinsip seni rupa atau

prinsip desain dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah. Unsur-

unsur rupa seperti gambar, warna, tipografi yang mengisi ruang atau bidang

dipertimbangkan ukuran dan bentuknya sedemikian rupa sehingga terlihat

seimbang.

Pengaturan komposisi, warna, dan ukuran sangat berpengaruh dalam

menyesuaikan keseimbangan tampilan atau visual karya rupa. Tampilan dalam

segi ukuran diwujudkan dalam bentuk penyesuaian jumlah dan jarak, berbeda bila

dalam segi warna diseimbangkan melalui penentuan warna terang dan gelap.

Semua elemen yang terdapat dalam sebuah karya, khususnya dalam hal ini karya

poster, akan saling mendukung dan mempengaruhi keseimbangan visual dalam

tampilan karya.

c) Rhythm atau Irama

Irama atau ritme yaitu suatu prinsip seni rupa atau prinsip desain yang

dinilai dari penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti pola tertentu. Pola yang

tersusun dapat terlihat sangat jelas maupun tidak, namun tentunya tetap memiliki

susunan yang direncanakan. Berbeda dengan pertimbangan kesatuan dan

Page 23: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

34

keseimbangan, irama bertujuan untuk menghasilkan keindahan dan keharmonisan

dalam penyusunan elemen-elemen tertentu.

3) Tipografi

Desain grafis atau Desain Komunikasi Visual (DKV) sangat

mementingkan tipografi. Tipografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu

tentang huruf cetak. DKV tidak bisa lepas dari tipografi sebagai unsur

pendukungnya. Huruf disusun dan dirancang dengan komposisi yang tepat untuk

memperoleh efek tampilan yang dikehendaki.

Jenis huruf sangat banyak dan beragam, bahkan dapat mencapai ribuan

hingga jutaan macam karakter huruf. Maka dari itu, desainer harus cermat dalam

menentukan jenis huruf yang tepat dalam karyanya.

Sejarah tipografi berawal dari penemuan huruf cetak timah yang

ditemukan oleh Johann Guttenberg pada tahun 1440. Guttenberg dijuluki sebagai

Bapak Desain Grafis.

Huruf terdiri dari bagian-bagian yang secara ilmiah memiliki nama.

Masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik dalam ilmu tipografi.

Maka dari itu, para ahli mengelompokkan jenis-jenis huruf sesuai ciri masing-

masing bagian tersebut. Perubahan ciri di bagian-bagian huruf manandai

perkembangan sejarah seni perancang huruf dimana perkembangannya dapat

diikuti pada masing-masing periode sejak abad 17.

Pembuatan karya desain komunikasi visual, misalnya poster, judul utama

menjadi penentu bagi pembaca untuk mengenali poster tersebut. Pemilihan jenis

Page 24: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

35

huruf harus dipertimbangkan dengan matang, begitupun menurut Danton

Sihombing (2001:66) berpendapat bahwa:

Memilih jenis huruf dapat dianalogikan seperti memilih sepasan sepatu pesta. Pertimbangannya adalah apakah tampilannya sesuai dengan pakaian yang akan dikenakan, bagaimana kenyamanannya, dan mungkin juga trend-nya. Melihat dari fungsi dan penampilannya, sebuah sepatu pesta tidaklah layak digunakan untuk mendaki gunung, bermain sepak bola, ataupun untuk bertamasya. .Judul harus ditulis dengan kontras yang cukup kuat, bentuk font yang

sesuai, serta tatanan huruf yang menarik. Selain judul, teks atau tulisan lainnya

yang mendukung dalam sebuah karya grafis juga harus diperhatikan. Teks adalah

salah satu elemen grafis selain gambar, maka desainer dapat mengolah teks agar

dapat berfungsi sebagai gambar atau pun sebaliknya. Teks dalam sebuah poster

umumnya menempati posisi strategis karena teks-lah yang berusaha

mengkomunikasikan maksud dan tujuan sebuah poster.

Berbagai macam cara desainer untuk mengolah macam-macam huruf,

bahkan huruf dapat dimodifikasi menjadi suatu tampilan huruf yang artistik dan

memiliki karakter tersendiri.

4) Ilustrasi

Ilustrasi secara harfiah berarti gambar yang dipergunakan untuk

menerangkan atau mengisi sesuatu. Ilustrasi merupakan unsur yang sangat penting

dalam sebuah karya grafis. Penggunaan ilustrasi umumnya dipakai dalam cover

buku, produk-produk iklan, poster, dan bahkan menjadi karya tersendiri.

Page 25: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

36

Ada dua cara pembuatan ilustrasi dalam desain komunikasi visual, yaitu:

a) Gambar Ilustrasi

Gambar ilustrasi dilakukan dengan cara free hand atau manual, bahkan

kini sudah dapat menggambar ilustrasi dengan komputer grafis dengan program-

program gambar berbasis vektor seperti Corel Draw dan Adobe Illustrator.

b) Fotografi

Fotografi berasal dari kata Yunani ”phos” dan ”graphein” yang berarti

”menulis dengan cahaya”, atau membuat gambar dengan alat optis dan sinar.

Maka fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto

dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut

pada media yang peka cahaya. Fotografi dan komunikasi grafis telah terhubung

secara dekat, dimulai dari percobaan pertama menangkap gambar alam dengan

kamera.

Membuat gambar ilustrasi, dan menyiapkan pelat pencetak untuk

memperbanyak, dan proses manual lainnya, terus dilakukan sampai hadirnya

fotografi. Serangkaian penemuan-penemuan melalui percobaan di abad 19

menghapus produksi dan reproduksi gambar menuju era mesin. Maka dari itu,

fotografi menjadi hal yang sangat populer dan diperlukan dalam menampilkan

ilustrasi sebuah karya desain komunikasi visual.

5. Simbolisasi

Pemahaman dalam penyampaian pesan terhadap suatu karya visual

tentunya tidak sederhana, karena dibutuhkannya ilmu cara menafsirkan makna

Page 26: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

37

tanda-tanda agar menjadi paham. Ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda

disebut dengan semiotika. Semiotics (Semiotik) atau Semiology ilmu tentang

tanda-tanda atau simbol. Fungsi dari mempelajari tanda agar kita dapat

memahami arti dari bentuk visual terutama dari karya desain grafis. Tujuan

mempelajari semiotika ini agar kita dalam menyampaikan pesan melalui karya

visual, dapat ditafsirkan sama oleh semua orang yang akan menerima pesan.

Mengutip pendapat dari Pierce, seorang ahli filsafat dan logika, dalam buku yang

ditulis Berger mengemukakan bahwa “Penalaran manusia hanya dapat bernalar

lewat tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika

dapat diterapkan pada segala macam tanda” (Tinarbuko 2009:12).

Melalui pendekatan teori semiotika, diharapkan dalam karya desain

komunikasi visual dapat dijelaskan dalam bentuk tanda, kode, dan makna yang

terkandung di dalamnya. Dengan demikian, pertimbangan-pertimbangan estetis

dapat ditemukan dalam karya desain komunikasi visual.

Tanda dalam kehidupan manusia dapat berupa gerak atau isyarat, seperti

lambaian tangan, juga anggukan kepala yang mengartikan tanda setuju. Selain itu

tanda juga dapat ditemukan melalui suara atau bunyi-bunyian, seperti bunyi

peluit, telepon, dan sebagainya, serta tanda dalam bentuk tulisan di antaranya

huruf dan angka.

Kehidupan manusia sehari-hari penuh dengan tanda dan makna, seperti

halnya melihat orang tertawa dapat bermakna apakah dia mentertawakan kita atau

mengajak kita untuk tertawa. Semua makna budaya diciptakan menggunakan

Page 27: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

38

simbol-simbol. Menurut pendapat Spradley, simbol adalah objek atau peristiwa

apapun yang menunjuk pada sesuatu (Tinarbuko 2009:19).

Salah satu cara yang digunakan para pakar untuk membahas tentang

makna melalui simbol adalah dengan membedakan makna denotatif dan makna

konotatif. Pemaknaan denotatif hanya menyampaikan informasi data, misalnya

ada gambar manusia, binatang, pohon, dan rumah, begitu pula warna-warnanya,

seperti hijau, kuning, merah, dan sebagainya. Sedangkan pemaknaan konotatif

meliputi aspek makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi, seperti gambar

orang tersenyum dapat diartikan sebagai keramahan atau kebahagiaan, atau bisa

saja senyum sebagai ekspresi penghinaan, semua tergantung terhadap unsur-unsur

disekitarnya yang memperjelas makna yang dapat dipahami.

B. LANDASAN EMPIRIK

1. Remaja

Remaja sebagai bunga dan harapan bangsa serta pemimpin di masa depan

sangat diharapkan dapat mencapai perkembangan sosial secara matang, dalam arti

dia memiliki penyesuaian sosial yang tepat. Kemampuan penyesuaian sosial ini

diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Perkembangan

remaja memiliki perhatian khusus untuk dipahami, karena menurut Stanley Hall,

seorang ahli psikologi dan pendidikan, periode remaja dianggap sebagai masa

“Strum and Drang”, yaitu sebagai periode yang berada dalam dua situasi: antara

kegoncangan, penderitaan, asmara, dan pemberontakan dengan otoritas orang

dewasa. (Yusuf 2011:185)

Page 28: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

39

Remaja merupakan suatu periode yang mengalami perubahan dalam

hubungan sosial, yang ditandai dengan berkembangnya minat terhadap lawan

jenis, sebagaimana pendapat dari George Levinger (Yusuf 2011:186) bahwa:

Remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenisnya, yang biasanya terjadi pada saat kontak dengan kelompok. Dalam berinteraksi dengan kelompok, remaja mulai tertarik pada anggotanya. Perasaan tertarik atau sifat positif terhadap teman dalam kelompok merupakan dasar bagi perkembangan hubungan pribadi yang akrab diantara anggota kelompok tersebut. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena

sifat-sifat khasnya dan problematika hubungan sosial yang menentukan kehidupan

individu dalam masyarakat orang dewasa. Pada masa ini dapat dibagi lagi menjadi

beberapa masa, yaitu:

a. Masa Praremaja (remaja awal)

Masa praremaja hanya berlangsung singkat, dimana pada masa ini ditandai

dengan sifat-sifat remaja yang negatif, sehingga sering disebut sebagai masa

negatif. Sifat-sifat negatif tersebut bercirikan dengan gejala remaja seperti rasa

tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik, dan sebagainya. Pada umumnya,

perilaku remaja yang negatif tersebut terlihat dalam prestasi, baik prestasi

jasmani maupun prestasi mental, dan negatif dalam sikap sosial.

b. Masa Remaja (remaja madya)

Gejala remaja pada masa remaja madya ini, sebagai masa mencari sesuatu yang

dapat dipandang bernilai. Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja suatu

dorongan untuk hidup, membutuhkan teman yang dapat menolong,

memahaminya, dan dapat turut merasakan suka dan duka bersama.

Page 29: BAB II LANDASAN PENCIPTAAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sdt_0707878_bab_ii.pdf · bahasa Yunani yang berarti menulis atau menggambar. Karya grafis mulai

40

c. Masa Remaja Akhir

Pada dasarnya di masa remaja akhir ini telah terpenuhi tugas-tugas

perkembangan masa remaja, yaitu menentukan pendirian hidupnya dan menuju

individu ke dalam masa dewasa.

Dalam hubungan persahabatan, remaja memilih teman yang memiliki

kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, baik menyangkut minat,

nilai, sikap, dan kepribadian. Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti itu

menampilkan sikap yang dengan moral atau keagaamaan dapat

dipertanggungjawabkan, seperti kelompok remaja yang taat beribadah, rajin

belajar, berbudi pekerti yang baik, aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, maka

bagi remaja tersebut kemungkinan besar akan terpengaruh dengan teman

kelompoknya secara sikap dan perilaku yang baik pula. Begitupun sebaliknya

bila remaja bergaul dengan kelompok remaja yang dengan sikap dan perilaku

negatif, seperti mengidap narkotika, minuman keras bahkan free sex, maka

dapat berpengaruh besar pula remaja akan mengikuti pola perilaku negatif yang

dilakukan teman kelompoknya tersebut.