bab ii kajian pustaka dan perumusan hipotesis a. …eprints.umm.ac.id/38449/3/bab ii(1).pdf ·...

15
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Sari (2017) tentang Pengaruh Tax Amnesty, Pengetahuan Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak. Menyatakan bahwa Tax Amnesty dan Pengetahuan Perpajakan berpengaruh Positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Sedangkan Pelayanan Fiskus berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda menggunakan program SPSS for windows. Hasil penelitian Pramushinta & Siregar (2011) tentang Pengaruh Layanan Fiskus dan Pelaksanaan Sunset Policy Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Upaya Peningkatan Pajak. Menyataan bahwa Pelayanan Fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak sedangkan sunset policy tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner.Data dari kuisioner dianalisis menggunakan Structural Equiating Model(SEM). Hasil penelitian Winerungan (2013) tentang Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Menyakatakan bahwa Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Data yang

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Sari (2017) tentang Pengaruh Tax Amnesty, Pengetahuan

Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak. Menyatakan

bahwa Tax Amnesty dan Pengetahuan Perpajakan berpengaruh Positif terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak. Sedangkan Pelayanan Fiskus berpengaruh negatif

terhadap kepatuhan wajib pajak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda menggunakan

program SPSS for windows.

Hasil penelitian Pramushinta & Siregar (2011) tentang Pengaruh Layanan

Fiskus dan Pelaksanaan Sunset Policy Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam

Upaya Peningkatan Pajak. Menyataan bahwa Pelayanan Fiskus berpengaruh

positif terhadap kepatuhan wajib pajak sedangkan sunset policy tidak berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner.Data dari kuisioner dianalisis menggunakan Structural Equiating

Model(SEM).

Hasil penelitian Winerungan (2013) tentang Sosialisasi Perpajakan,

Pelayanan Fiskus dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Menyakatakan bahwa Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi

Perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Data yang

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

6

digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Skunder. Teknik

analisis yang digunakan oleh penelitian ini adalah menggunakan regresi berganda

dengan bantuan software SPSS.

Hasil penelitian Basit (2014) tentang Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku,

Pengetahuan Pajak, Persepsi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Menyatakan bahwa Persepsi Kontrol Perilaku tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak. Sedangkan Pengetahuan Pajak dan Persepsi Keadilan

Pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Data yang

digunakan oleh penelitian ini adalah data primer berupa kuisioner. Teknik analisis

data yang digunakan adalah Structural Equiating Model(SEM).

Hasil penelitian Hardiningsih (2011) tentang Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak. Menyatakan bahwa Kesadaran

Membayar Pajak dan Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap kemauan

membayar pajak. Sedangkan Pengetahuan Pajak, Pemahaman Pajak, Persepsi

Efektifitas berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak. Data yang

digunakan untuk penelitian ini adalah data primer berupa kuisioner. Teknik

analisis data yang digunakan adalah

B. Tinjauan Pustaka

1. Teori Atribusi

Robbins & Judge (2008) Menyatakan bahwa Teori Hubungan (Atribution

theory) telah dikemukakan untuk mengembangkan penjelasan tentang cara-cara

kita menilai individu secara berbeda, bergantung pada arti yang kita hubungkan

dengan perilaku tertentu. Pada dasarnya, teori ini mengemukakan bahwa ketika

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

7

mengobservasi perilaku seorang individu, kita berupaya untuk menentukan

apakah perilaku tersebut disebabkan secara internal atau eksternal. Perilaku yang

disebabkan secara internal adalah perilaku yang diyakini dipengaruhi oleh kendali

pribadi seorang individu. Perilaku yang disebabkan secara eksternal dianggap

sebagai akibat dari sebab-sebab luar yaitu, individu tersebut dianggap telah

dipaksa berperilaku demikian oleh situasi.

Teori atribusi relevan menjelaskan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yang digunakan dalam model penelitian ini.

Kepatuhan wajib pajak dapat dikaitkan dengan sikap wajib pajak dalam membuat

penilaian terhadap pajak itu sendiri. Persepsi seorang untuk membuat penilaian

mengenai orang lain sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal

orang lain tersebut. (Jatmiko, 2006)

2. Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), berarti tunduk

dan patuh pada aturan. Menurut Keputusan Menteri No.544/KMK.04/2000, wajib

pajak patuh adalah sebagai berikut :

a. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak dalam

dua tahun terakhir.

b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah

memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak.

c. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di

bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

8

d. Dalam dua tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam hal

terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada

pemeriksaan yang terakhir untuk tiap-tiap jenis pajak yang terutang paling

banyak lima persen.

e. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk dua tahun terakhir diaudit

oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atau

pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak mempengaruhi laba rugi

fiskal.

3. Sanksi Pajak

Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada

orang yang melanggar peraturan. Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007

Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua

macam sanksi, yaitu :

a. Sanksi administrasi, sanksi ini berupa sanksi administrasi denda, sanksi

administrasi bunga dan sanksi administrasi kenaikan.

b. Sanksi pidana, sanksi ini berupa sanksi pidana kurungan dan sanksi

pidana penjara.

Mardiasmo (2006) menyatakan bahwa Sanksi perpajakan merupakan

jaminan bahwa ketentuan perundang undangan perpajakan (norma perpajakan)

akan dituruti/ditaati/dipatuhi atau bisa dengan kata lain sanksi perpajakan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

9

merupakan alat pencegahan (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma

perpajakan.

4. Pelayanan Fiskus

Kualitas layanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan

tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggung

jawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus. Pelayanan perpajakan

dibentuk oleh dimensi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Ketentuan

Perpajakan, dan sistem informasi perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima

kepada wajib pajak akan terpenuhi bilamana SDM melakukan tugasnya secara

professional, disiplin, dan transparan. Pelayanan berkualitas yang diberikan

kepada wajib pajak antara lain:

Pertama, prosedur administrasi pajak dibuat sederhana agar mudah

dipahami oleh semua wajib pajak, pendaftaran NPWP, adanya sistem informasim

perpajakan dan sistem administrasi perpajakan, sehingga sistem ini pelayanan

prima kepada wajib pajak menjadi semakin nyata.

Kedua, petugas pajak atau Fiskus diharapkan memiliki kompetensi dalam

skill, knowledge, dan experience dalam hal kebijakan perpajakan, administrasi

pajak dan perundang-undangan perpajakan, pelayanan petugas bank tempat

pembayaran wajib melayani dan memberikan penjelasan terhadap wajib pajak

dengan ramah agar wajib pajak benar-benar paham sesuai yang diharapkan atau

diinginkan.

Ketiga, KPP memberikan kemudahan dalam pembayaran yang dilakukan

melalui e-Banking yang bisa dilakukan dimana saja, Penyampaian SPT melalui

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

10

drop box yang dapat dilakukan dimana saja, tidak harus di KPP tempat wajib

pajak terdaftar, disediakan sistem pelaporan melalui e-SPT dan e-Filling. NPWP

yang dapat dilakukan secara online melalui e-Register dari website pajak.

Keempat, KPP memberikan perluasan tempat pelayanan terpadu (TPT),

dengan perluasan ini dapat meningkatkan pelayanan wajib pajak dengan

menetapkan suatu pelayanan yang terpadu untuk setiap KPP, sehingga dapat

memberikan pelayanan kepada wajib pajak tanpa harus mendatangi masing-

masing seksi (Hardiningsih, 2011)

5. Pengetahuan Perpajakan

Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang

wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengetahuan akan peraturan perpajakan

masyarakat melalui pendidikan formal maupun non formal akan berdampak

positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Pengetahuan

peraturan perpajakan dalam sistem perpajakan yang baru, wajib pajak diberikan

kepercayaan untuk melaksanakan kegotong royongan nasional melalui sistem

menghitung, memperhitungkan, membayar, melaporkan sendiri pajak yang

terutang.

Dengan adanya sistem ini diharapkan para wajib pajak tau akan fungsi

pembayaran pajak. Dan diharapkan sistem ini dapat terwujud keadilan. Yang

dimaksud adil disini wajib pajak menghitung dengan sesuai ketentuan perpajakan

dan pemerintah tau menggunakan semua ini sesuai kebutuhan guna untuk

membangun Negara (Hardiningsih, 2011)

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

11

C. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak

a. Kesadaran Membayar Pajak

Kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajiban pajak akan meningkat

bilamana dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak.

Meningkatnya pengetahuan perpajakan masyarakat melalui pendidikan

perpajakan baik formal maupun non formal akan berdampak positif terhadap

kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Karakteristik wajib pajak yang

dicerminkan oleh kondisi budaya, sosial, dan ekonomi akan dominan membentuk

perilaku wajib pajak yang tergambar dalam tingkat kesadaran mereka dalam

membayar pajak (Hardiningsih, 2011)

b. Program Tax Amnesty

Tax Amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada

kelompok pembayar pajak tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam

waktu tertentu berupa pengampunan kewajiban pajak (termasuk bunga dan denda)

yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut

hukuman pidana (Ngadiman & Huslin, 2015).

c. Sosialisasi Perpajakan

Bentuk sosialisasi perpajakan bisa dilakukan dengan penyuluhan. Kegiatan

penyuluhan dan pelayanan pajak memegang peranan penting dalam upaya

memasyarakatkan pajak sebagai bagian dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Kegiatan penyuluhan pajak memiliki andil besar dalam mensukseskan

sosialisasi pajak keseluruh wajib pajak. Berbagai media diharapkan mampu

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

12

menggugah kesadaran masyarakat untuk patuh terhadap pajak dan membawa

pesan moral terhadap pentingnya pajak bagi Negara (Winerungan, 2013).

d. Sunset Policy

Sunset Policy sebenarnya merupakan tax amnesty dengan tingkat yang

paling rendah. Tax amnesty adalah peluang dalam periode tertentu bagi wajib

pajak untuk membetulkan laporan pajaknya dan membayar jumlah tertentu demi

mendapatkan pengampunan berkaitan dengan kewajiban pajaknya (termasuk

bunga dan sanksi administrasi) di masa lalu atau masa tersebut dengan jaminan

bebas dari tuntutan pidana. Sunset policy hanya memberikan penghapusan atau

pengurangan sanksi administrasi. Sedangkan pokok utang pajaknya tetap harus

dilunasi. Pidana fiskal juga otomatis gugur jika wajib pajak melunasi pokok utang

pajak yang belum dilaporkan atau belum dibayarkan untuk tahun-tahun pajak

yang mendapat fasilitas Sunset Policy. Pemberian fasilitas ini juga dibatasi selama

satu tahun sejak undang-undang ini diberlakukan. (Suryarini & Anwar, 2010)

e. Persepsi Keadilan Sistem Pajak

Persepsi Keadilan Sistem Pajak adalah hasil kompromi yang disepakati

mengenai pajak masing-masing wajib pajak berdasarkan prinsip dasar perpajakan,

kekuatannya wajib wajib pajak prinsip, hukum perpajakan, juga kepercayaan

antara otoritas pajak dan wajib pajak. Oleh karena itu, sistem pajak yang adil

adalah sistem perpajakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan pembayar pajak

dan dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara sebagai dana

pembangunan. Ini juga didukung oleh beberapa penelitian yang menunjukkan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

13

bukti empiris tentang pengaruh persepsi kewajaran sistem perpajakan terhadap

kepatuhan pajak pembayar pajak (Puspita, Subroto, & Baridwan, 2016).

f. Sanksi Pajak

Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada

orang yang melanggar peraturan. Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007

Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua

macam sanksi, yaitu :

1. Sanksi administrasi, sanksi ini berupa sanksi administrasi denda, sanksi

administrasi bunga dan sanksi administrasi kenaikan.

2. Sanksi pidana, sanksi ini berupa sanksi pidana kurungan dan sanksi pidana

penjara.

Dengan adanya sanksi perpajakan yang telah ditetapkan, akan

mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak agar lebih patuh melaksanakan

kewajiban perpajakannya.

g. Pelayanan Fiskus

Kualitas layanan adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan

kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat

dipertanggung jawabkan serta harus dilakukan secara terus menerus.

(Hardiningsih, 2011)

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

14

Pelayanan perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas sumber daya

manusia (SDM), ketentuan perpajakan dan sistem informasi perpajakan. Dalam

kondisi wajib pajak merasa puas atas pelayanan yang diberikan kepadanya, maka

mereka akan cenderung melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. (Hardiningsih, 2011)

h. Pengetahuan Perpajakan

Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang

wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengetahuan akan peraturan perpajakan

masyarakat melalui pendidikan formal maupun non formal akan berdampak

positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Pengetahuan

peraturan perpajakan dalam sistem perpajakan yang baru, wajib pajak diberikan

kepercayaan untuk melaksanakan kegotong royongan nasional melalui sistem

menghitung, memperhitungkan, membayar, melaporkan sendiri pajak yang

terutang. (Hardiningsih, 2011)

D. Hubungan Sanksi Pajak, Pelayanan Fiskus, Pengetahuan Perpajakan

a. Hubungan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

Mardiasmo (2006) menyatakan sanksi perpajakan merupakan jaminan

bahwa ketentuan perundang undangan perpajakan (norma perpajakan) akan

dituruti/ditaati/dipatuhi atau bisa dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan

alat pencegahan (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.

Pengetahuan tentang sanksi dalam perpajakan menjadi penting karena pemerintah

Indonesia memilih menerapkan self assesstment system dalam rangka pelaksanaan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

15

pemungutan pajak. Jika sanksi pajak dipahami oleh wajib pajak tentang segala

konsekuensi pelanggaran perpajakannya, maka akan mempengaruhi kesadaran

wajib pajak untuk mentaati segala norma perpajakan yang berlaku. Hal tersebut

diharapkan membuat wajib sadar akan sanksi pajak yang telah ditetapkan dan

akan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai wajib pajak. Dengan demikian,

sanksi pajak yang telah ditetapkan akan mempengaruhi wajib pajak untuk

mematuhi segala kewajiban perpajakannya.

b. Hubungan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

Menurut Hardiningsih (2011) secara sederhana definisi kualitas adalah

suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses,

dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang

menginginkannya. Standar kualitas pelayanan prima kepada wajib pajak akan

terpenuhi bilamana SDM melakukan tugasnya secara professional, disiplin, dan

transparan. Pelayanan fiskus berperan penting dalam peningkatkan kepatuhan

wajib pajak. Jika pelayanan fiskus baik, maka akan mempermudah wajib pajak

untuk mendapatkan informasi tentang kewajiban perpajakannya. Dengan

pelayanan fiskus yang baik pula akan memberikan persepsi positif tentang

pelayanan yang diterima. Dalam kondisi wajib pajak merasa puas atas pelayanan

yang diberikan kepadanya, maka mereka akan cenderung akan melaksanakan

kewajiban pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Hal tersebut didukung oleh

penelitian Hardiningsih (2011) yang menyatakan kesadaran wajib pajak dalam

membayar pajak akan meningkat bilamana dalam masyarakat muncul persepsi

positif terhadap pajak.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

16

c. Hubungan pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak

Menurut Hardiningsih (2011) Pengetahuan pajak adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Pengetahuan akan peraturan perpajakan masyarakat melalui pendidikan formal

maupun non formal akan berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk

membayar pajak. Apabila wajib pajak memiliki pengetahuan perpajakan yang

cukup maka melaksanakan kewajiban perpajakan akan lebih mudah. Semakin

tinggi tingkat pengetahuan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan akan

meningkatkan tingkat kesadaran dan akan melaksanakan kewajiban

perpajakannya. Dengan pengetahuan perpajakan yang baik pula akan memiliki

persepsi yang baik terhadap sistem perpajakan dan peningkatan informasi tentang

hukum pajak dan peraturan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

E. PENGEMBANGAN HIPOTESIS

a. Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan teori atribusi sanksi pajak merupakan penyebab eksternal

yang mempengaruhi persepsi wajib pajak dalam penilaian mengenai perilaku

kepatuhan wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakan. Menurut

Mardiasmo (2006) menyatakan sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa

ketentuan perundang undangan perpajakan (norma perpajakan) akan

dituruti/ditaati/dipatuhi atau bisa dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan

alat pencegahan (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.

Hasil penelitian Ngadiman & Huslin (2015) menyatakan bahwa sanksi pajak

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

17

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, hal tersebut didukung oleh

penelitian Husnurrosyidah & Nuraini (2016) yang menyatakan bahwa sanksi

pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian

peneliti mengambil kesimpulan, jika wajib pajak memahami setiap konsekuensi

terhadap sanksi pajak yang telah ditetapkan maka akan mempengaruhi wajib

pajak untuk melaksanakan setiap kewajiban perpajakannya.

H1 : Sanksi Pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak

b. Pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan teori atribusi pelayanan fiskus merupakan penyebab eksternal

yang mempengaruhi persepsi wajib pajak dalam penilaian mengenai perilaku

kepatuhan wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakan. Menurut

Hardiningsih (2011) Pelayanan perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas sumber

daya manusia (SDM), ketentuan perpajakan dan sistem informasi perpajakan.

Standar kualitas pelayanan prima kepada wajib pajak akan terpenuhi bilamana

SDM melakukan tugasnya secara professional, disiplin dan transparan. Hasil

penelitian Pramushinta & Siregar (2011) menyatakan bahwa pelayanan fiskus

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, hal tersebut didukung oleh

penelitian Cahyaputra & Toly (2013) yang menyatakan bahwa pelayanan fiskus

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian peneliti

mengambil kesimpulan dalam kondisi wajib pajak merasa puas atas pelayanan

yang diberikan kepadanya, maka mereka cenderung akan melaksanakan

kewajiban membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

18

H2 : Pelayanan Fiskus berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak.

c. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan tehadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan teori atribusi pengetahuan perpajakan merupakan penyebab

internal yang mempengaruhi persepsi wajib pajak dalam penilaian mengenai

perilaku kepatuhan wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Menurut Hardiningsih (2011) Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap

dan tata laku seorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengetahuan

akan peraturan perpajakan masyarakat melalui pendidikan formal maupun non

formal akan berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar

pajak. Hasil penelitian Sari (2017) menyatakan bahwa pengetahuan perpajakan

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, hal tersebut didukung oleh

penelitian Basit (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan perpajakan

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian peneliti

mengambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan perpajakan

maka akan meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban

perpajakannya.

H3 : Pengetahuan Perpajakan Berpengaruh Signifikan terhadap kepatuhan

wajib pajak

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/38449/3/BAB II(1).pdf · 2018. 10. 25. · Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak

19

F. Kerangka Pemikiran Teoritis (Dalam Bentuk Bagan alur)

Gambar 2.1

Kepatuhan

Wajib Pajak (Y)

Sanksi Pajak

(X1)

Pelayanan

Fiskus (X2)

Pengetahuan

Perpajakan (X3)