internalisasi nilai-nilai islam untuk pembentukan akhlak ...eprints.ums.ac.id/38449/10/naskah...

23
1 NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM, LAWEYAN, SURAKARTA Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan OLEH : UMI NOPIARTI NIM. Q 10011O187 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2015

Upload: hoanghanh

Post on 03-Apr-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

1

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN

AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM,

LAWEYAN, SURAKARTA

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister

dalam Ilmu Manajemen Pendidikan

OLEH :

UMI NOPIARTI

NIM. Q 10011O187

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2015

Page 2: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

2

HALAMAN PENGESAHAN

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM,

LAWEYAN, SURAKARTA

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan

Pembimbing I,

Prof.Dr. Abdul Ngalim, MM.,M.Hum

Pembimbing II,

Drs. Budi Sutrisno, M.Pd

Page 3: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

3

ABSTRACT

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM,

LAWEYAN, SURAKARTA

Oleh :

Umi Nopiarti; Abdul Ngalim; Budi Sutrisno

Universitas Muhammadiyah Surakarta

The purpose of the study is described. 1) The planning process of the

internalization Islamic values for moral formation in learning Indonesia

language. 2) The Organizing process of internalization Islamic values for moral

formation in learning Indonesia language.3) The process of internalization

Islamic values for moral formation in learning Indonesia language.4) Evaluation

of the internalization Islamic values for moral formation in learning Indonesia

language .5) The factors supporting and inhibiting in the process of

internalization Islamic values for moral formation in learning Indonesia

language.

This type of research is qualitative and use an ethnographic approach to

research. Subjects were principal, teachers, and students. the Methods of data

collection use in-depth interviews, observation, and documentation. The Analysis

use a triangulation. Results of the research are: 1) The process of internalization

Islamic values for moral formation in learning Indonesia language in SD

Muhammadiyah Surakarta 16 Karangasem has done with some reference to the

teacher's task according to the standard of teacher work.2) The Organizing

process internalization of Islamic values for moral formation in Indonesian

language learning in SD Muhammadiyah Surakarta 16 Karangasem focused on

language acquisition, not on language learning. 3) The process of internalization

Islamic values for moral formation in learning Indonesia in SD Muhammadiyah

Surakarta Karangasem 16 includes learning implementation strategies, that use

Page 4: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

4

of media and learning resources, and the implementation has done with focus of

the characteristics SD Muhammadiyah 16 education in Karangasem Surakarta.4 )

Evaluation of the process internalization of Islamic values for moral formation in

learning Indonesia language in SD Muhammadiyah Surakarta Karangasem 16

includes classroom-based assessment to obtain information on the development

and progress competence and achievement students.5) Supporting factors in the

process of internalization of Islamic values for morals in the learning Indonesia

language in SD Muhammadiyah Surakarta 16 Karangasem is formed on

institutional support, human resources, and the support of parents. The factors

that barrier is the limited of time.

Keywords: internalization, moral, Indonesian language.

Page 5: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

5

PENDAHULUAN

Penurunan moral dalam diri masyarakat terlihat semakin nyata akhir-akhir

ini. Sangat ironis bahwa penurunan tersebut terjadi di setiap lapisan masyarakat,

mulai dari generasi muda hingga pada elite negeri ini. Kondisi ini menjadikan

banyak pihak untuk menyalahkan, menyudutkan, dan juga melontarkan berbagai

macam kritikan terhadap dunia pendidikan Indonesia. Hal ini bukan suatu hal

yang berlebihan karena pada dasarnya, pendidikan merupakan salah satu

elemen penting bagi pembentukan karakter individu, seperti pembentukan

perilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia atau

akhlak menjadi sebuah indikator utama dalam keberlangsungan kehidupan yang

lain. Manusia yang berakhlak baik akan menjadikan kehidupannya lebih tertata

dan teratur sesuai dengan aturan agama maupun Undang-undang.

Generasi yang berakhlak mulia menjadi sebuah salah satu tujuan utama

dalam tujuan pendidikan Indonesia. Dasar dari tujuan tersebut termuat dalam

UU no. 20 tahun 2003, bab II pasal 3 mengenai fungsi dan tujuan pendidikan

nasional. Dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Berpijak pada tujuan nasional tersebut, sudah menjadi sebuah keharusan

bagi dunia pendidikan nasional untuk mampu mewujudkannya. Bukan hal yang

berlebihan apabila pembentukan akhlak mulia pada diri anak didik dijadikan

sebagai sebuah tujuan utama pelaksanaan praktik pendidikan di Indonesia. Ini

dapat diawali dengan memberikan kesadaran pada diri para pendidik mengenai

urgensi hal tersebut. Selanjutnya, pelaksanaan pendidikan perlu disertai dengan

penguatan nilai-nilai agama.

Page 6: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

6

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk muslim

terbesar. Dengan kondisi tersebut, nilai-nilai Islam dapat diterapkan sebagai

salah satu upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut di atas.

Penerapan nilai-nilai Islam di dalam pelaksanaan pendidikan nasional diharapkan

mampu memberikan penguatan dan memberikan kontribusi yang besar

terhadap pembentukan akhlak mulia peserta didik. Penerapan tersebut dapat

dilakukan dengan mengintegrasikan materi-materi pembelajaran dengan nilai-

nilai Islam. Sebagai contoh dengan menyisipkan materi-materi akhidah dan

syariah.

Persepsi tersebut di atas muncul sebagai salah satu solusi yang dapat

ditawarkan berdasar pada kompleksnya permasalahan yang terjadi di pendidikan

nasional. Permasalahan ini dapat dilihat dari terjadinya kemunduran akhlak pada

diri peserta didik dan bahkan pada diri pendidik. Kenyataan tersebut diperkuat

dengan adanya berbagai macam pemberitaan mengenai berbagai macam

pelanggaran, mulai dari pelanggaran asusila hingga hal yang berbau kriminal

yang turut memberikan sumbangan noda hitam bagi dunia pendidikan nasional.

Selain itu, juga dapat dilihat pada perilaku yang ditunjukkan oleh para elite

negeri ini yang tidak sedikit pula melakukan berbagai penyimpangan, baik

agama, hukum, maupun sosial.

Ada berbagai bentuk dan contoh nyata berbagai penyimpangan yang

terjadi di Indonesia. Penyimpangan yang dilakukan oleh remaja yang notabene

masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa, antara lain bolos pada jam

sekolah, merebaknya geng motor yang pada akhirnya banyak terjadi kebut-

kebutan di jalanan, minum minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan

terlarang, hingga pada tindakan asusila. Penyimpangan yang terjadi pada elite

pun tidak jauh berbeda, misalnya tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme yang

makin merebak di segala lini, perebutan kekuasan, dan tindakan asusila pun tidak

luput menjangkiti diri para elite.

Page 7: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

7

Indikator lain dari penurunan perilaku ini adalah sopan santun individu

yang mulai berkurang. Sopan santun ini dilihat pada perilaku dan bahasa yang

digunakan. Perilaku menghargai dan kata-kata halus dari individu kini menjadi

sebuah barang mewah dalam kehidupan sehari-hari. Individu cenderung

mementingkan dirinya sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Individu

juga cenderung mengabaikan perasaan orang lain dan mengartikan kebebasan

berpendapat adalah kebebasannya untuk berpendapat apapun dengan

mengabaikan orang lain.

Apabila dilihat lebih dalam, permasalahan tersebut tidak sepenuhnya

disebabkan oleh remaja atau anak tetapi lebih dari itu. Pendidikan yang anak-

anak terima baik dari sekolah maupun yang ditanamkan di dalam keluarga perlu

kita koreksi lebih dalam. Sebenarnya banyak dari anak-anak atau remaja yang

melakukan penyimpangan-penyimpangan tersebut justru mereka yang berasal

dari latar belakang keluarga dan latar pendidikan yang bagus tetapi banyak dari

mereka yang justru keluar dari garis-garis keteraturan sosial. Perlu kita

memahami bagimana pendidikan yang disampaikan kepada anak-anak ini

menempatkan pada pemahaman dan porsi yang tepat yang bisa diterima oleh

anak. Banyak kasus yang berseberangan dengan teori serta konsep yang

dikemukakan oleh para ahli dan tokoh pendidikan maupun tokoh psikologi

tentang konsep pendidikan yang sesuai dengan pemahaman dan porsi yang pas

bagi anak.

Pembinaan keimanan dan taqwa di sekolah bukan hanya tanggung jawab

guru agama. Setiap komponen dalam pendidikan harus ikut bertanggung jawab

secara serius agar tercipta satu kondisi yang memungkinkan terintegrasinya nilai-

nilai keimanan dan ketakwaan dalam setiap proses pembelajaran. Setiap guru

bidang studi hendaknya tidak hanya mengajarkan bidang studinya, namun juga

harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai keimananan dan ketakwaan dalam

setiap proses pembelajaran tersebut.

Page 8: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

8

Dengan demikian, pembinaan keimanan dan ketakwaan terintegrasi

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian halnya

dengan integrasi nilai imtaq (iman dan taqwa) dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

Pengintegrasian nilai-nilai keimanan dan taqwa ke dalam mata pelajaran

merupakan salah satu aspek dari pendidikan karakter. Pendidikan karakter

adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang

meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME),

diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia

insan kamil. .

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan karakter adalah

suatu program pendidikan (sekolah dan luar dekolah) yang mengorganisasikan

dan menyederhanakan sumber-sumber moral dan disajikan dengan

memerhatikan pertimbangan psikologis untuk pertimbangan pendidikan..

Di sisi lain pendidikan karakter pada anak usia dini , dewasa ini sangat di

perlukan di karenakan saat ini Bangsa Indonesia sedang mengalami krisis

karakter dalam diri anak bangsa. Karakter di sini adalah watak, tabiat, akhlak,

atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai

kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang,

bepikir, bersikap dan bertindak. Kebajikan tersebut berupa Sejumlah nilai moral,

dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, hormat pada orang

lain, disiplin, mandiri, kerja keras, kreatif.

Pendidikan karakter di nilai sangat penting untuk di mulai pada anak usia

dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk

mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau

budi pekerti luhur. Nilai-nilai positif dan yang seharusnya dimiliki seseorang

menurut ajaran budi pekerti yang luhur tersebut perlu diinternalisasikan sejak

dini.

Page 9: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

9

Batasan pendidikan yang dibuat para ahli tampak begitu beraneka ragam

dan kandungannya juga berbeda antara yang satu dengan yang lain. Pendidikan

selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek, teori pendidikan adalah

pengetahuan tentang makna dan bagaimana seyogyanya pendidikan itu

dilaksanakan. Sedangan praktek adalah tentang pelaksanaan pendidikan secara

konkretnya.

SD Muhammadiyah 16 Karangasem Laweyan Surakarta sebagai lembaga

formal ingin menanamkan sejak dini ajaran Islam lewat internalisasi nilai-nilai

Islam kepada para siswanya melalui kegiatan berbagai kegiatan. Tentu saja hal

ini sangat baik ditanamkan kepada para siswa dengan pembiasaan ataupun

dengan keteladanan maka akan melekat pada diri mereka untuk selalu

menjalankan ajaran Islam dan menjadi hamba Allah sesuai dengan ketentuan Al-

Qur’an dan Sunnah nabi. Oleh karena itu dalam penelitian ini mempunyai tujuan

mengkaji dan mendiskripsikan internalisasi nilai-nilai islam untuk pembentukan

akhlak yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ialah

jenis penelitian yang berusaha menggambarkan gejala dan fenomena, baik

fenomena alamiah maupun rekayasa (Ibrahim 2007: 4). Tujuan penelitian ini

untuk mendiskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat

serta huungan antar fenomena yang diselidiki sehingga menghasilkan banyak

temuan penting (Nasir 2003:54). Penelitian deskriptif ditujukan untuk

mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya ( Sutama

2012 : 38).

Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri antara lain (1) dilakukan pada latar

alami, karena alat penting adalah data langsung dan perisetnya,(2) peneliti

sebagai instrument, (3) menggunakan metode kualitatif, (4) penelitian bersifat

Page 10: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

10

deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar yang

mengutamakan data langsung, (5) lebih memperhatikan proses daripada hasil,(6)

adanya batas yang ditentukan oleh fokus,(7) adanya criteria khusus untuk

keabsahan data, dan(8) desain bersifat sementara (Moleong, 2006:4).

Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan subyek penelitian terkait

internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan akhlak dalam pembelajaran

bahasa Indonesia di subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah sebuah

sekolah dasar yaitu SD Muhammadiyah 16 yang terletak di Kelurahan

Karangasem, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Sebuah sekolah swasta yang

menjadikan Islam sebagai nilai-nilai yang dikembangkan dalam pengelolaan

manajemen sekolahnya.

Desain penelitian ini adalah etnografi. Studi etnografi merupakan studi

yang mendeskripsikan dan menginterprestasikan budaya, kelompok sosial atau

sistem. Etnografi menurut Muhadjir (94: 1996) merupakan model penelitian yang

mempelajari peristiwa kultural, yang menyajikan pandangan hidup subyek yang

menjadi studi, dan dikonstruksi dengan pola perilaku masyarakat yang menjadi

obyek penelitiannya. Menurut Wollcot (Santana, 2007:102) aspek-aspek

etnografi menjelaskan dan menyakinkan pembaca untuk mengenali keragaman

kultur. Masalah etnografi memfokuskan diri pada fenomena yang berjalan, gejala

yang sedang berlangsung (Sutama, 2010:77).

Pendekatan etnografi sebagaimana dikemukakan oleh Garfinkel (Bungin,

2004: 118) sebagai ”refer to the investigation of the rational properties of

indexical expressions and other practical actions as contingent ongoing

accomplishments of organized artful practices of everyday life”.

Menurut Garfinkel di atas, etnografi mengacu pada suatu studi mengenai

bagaimana seorang individu dalam masyarakat bertindak dan berkreasi serta

memahami hidup keseharian mereka. Ciri khas kajian etnografi adalah pada kerja

lapangan yang intens dan menuntut perhatian total dari peneliti terhadap

budaya dan kehidupan sehari-hari kelompok masyarakat atau individu yang

Page 11: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

11

menjadi subjek penelitian. Kondisi tersebut mengharuskan adanya hasil yang

mendalam dan deskriptif, maka biasanya jumlah informan yang diambil sedikit,

kurang lebih 5 sampai 7 orang saja. Perlu digaris bawahi bahwa penelitian

etnografi bukanlah bermaksud untuk mencapai generalisasi terhadap fenomena

yang diamati, tetapi bagaimana menanamkan kebenaran suatu peristiwa dengan

tetap mengaitkannya pada konteks yang ada

Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, perilaku, dan tindakan subjek

penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam (indepth interview)

dan pengamatan langsung di lapangan.yang terkait dengan internalisasi nilai-

nilai Islam untuk pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di

SD Muhammadiyah 16 Karangasem, Laweyan, Surakarta. Selain itu, untuk

keperluan dalam pembahasan tentang internalisasi nilai-nilai Islam untuk

pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Muhammadiyah 16 Karangasem, Laweyan, Surakarta juga dilengkapi dengan

data yang berupa dokumen, catatan-catatan yang dimiliki oleh sekolah. Data-

data tersebut merupakan data yang berkaitan dengan internalisasi nilai-nilai

Islam untuk pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di

sekolah tersebut

Dalam penelitian ini, data terdiri atas data primer dan data sekunder. data

primer adalah data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber utamanya

(Kountur,2007 :1820. untuk memperoleh data primer, dilakukan melalui

wawancara,observasi, dan dokumentasi di lapangan. Data-data ini merupakan

data tentang internalisasi nilai- nilai Islam untuk pembentukan akhlak dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah 16 Karangasem, Laweyan,

Surakarta, yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

evaluasi pembelajaran.

Data sekunder adalah data yang bersumber dari penelitian orang lain yang

dibuat untuk maksud yang berbeda. data tersebut dapat berupa fakta, tabel

gambar dan lain-lain (Kountur, 2007 :177). Data sekunder dalam penelitian ini

Page 12: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

12

didapat dari dokumen-dokumen atau artikel tentang internalisasi nilai- nilai

Islam untuk pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Muhammadiyah 16 Karangasem, Laweyan, Surakarta, yang mencakup

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

Analisis data ini dilakukan dengan model interaktif. Proses analisis

interaktif dimulai pada waktu pengumpulan data dan peneliti selalu membuat

reduksi data dan kajian data. Artinya data yang berupa catatan lapangan yang

terdiri dari bagian deskripsi dan refleksinya adalah data yang dikumpulkan, dari

itu peneliti membuat ringkasan tentang pebgertian yang ada atau reduksi

data.Adapun hubungan antar komponen dalam analisis kualitatif digambarkan

seperti pada bagan berikut ini.

Bagan III.1. Komponen-komponen Analisis data Model Interaktif

(Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, 1992 : 20).

Pemeriksaan keabsahan data, yang digunakan agar penelitian betul-betul

akurat dan dapat dipercaya dengan menggunakan model yaitu :Kredibilitas.

Dalam menguji kredibilitas Guba dalam Sutama (2012:71) menyarankan tiga cara

yaitu: memperpanjang waktu dilapangan sehingga dapat menghimpun dan

memeriksa seluruh data yang dibutuhkan, melakukan pengamatan hingga

Pengumpulan data

Reduksi data

Penyajian data

Penarikankan kesimpulan atau verifikasi

Page 13: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

13

terperinci dengan memfokuskan penelitian pada hal-hal tertentu secara

mendalam dan terus-menerus, untuk menguji temuan tersebut dengan metode

triangulasi. Seperti disarankan oleh Denzin dalam Sutama (2012:71).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Perencanaan internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan akhlak dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Perencanaan pembelajaran bahasa

Indonesia di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta dilakukan

beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan pemetaan

kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus,

dan penyusunan rencana pelaksanaan pelajaran (RPP).

2. Pengorganisasian internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan akhlak

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pengorganisasian materi dalam

pembelajaran bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah 16 Karangasem

Surakarta lebih difokuskan pada aspek pemerolehan bahasa.

Implementasinya dilakukan dengan cara memperluas materi ketrampilan

berbahasa praktis dan aktual, baik dalam pengembangan kosa kata,

mendengarkan, membaca, bercakap-cakap, dan menulis. Prioritas atau

penekanan diberikan pada materi yang paling berguna atau dibutuhkan

siswa dalam berbahasa, sesuai dengan tujuan belajar bahasanya.

3. Pelaksanaan internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan akhlak dalam

pembelajaran bahasa Indonesia . Pelaksanaan dilakukan dengan mengacu

pada beberapa kekhususan dalam pendidikan di SD Muhammadiyah 16

Karangasem Surakarta. Ketiga karakteriastik tersebut meliputi:

a) Mengintegrasikan nilai Islam ke dalam bangunan kurikulum;

b) Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk

mencapai optimalisasi proses belajar mengajar;

c) Menjamin seluruh proses kegiatan sekolah untuk selalu berorientasi

pada mutu; dan

Page 14: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

14

d) Menumbuhkan budaya profesionalisme yang tinggi di kalangan tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Evaluasi internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan akhlak dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.

a. Model evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah 16

Karangasem Surakarta menggunakan penilaian berbasis kelas. Penilaian

tersebut dilakukan secara terus-menerus, yaitu pada saat siswa

melaksanakan proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.

b. Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi perkembangan dan

kemajuan siswa dalam pencapaian kompetensi. Oleh karena itu, jika siswa

belum mencapai kompetensi tertentu, guru harus mengulang hingga

siswa menguasai kompetensi tersebut. Program perbaikan dan

pengayaan adalah salah satu cara penilaian berkesinambungan.

c. Selain dilakukan oleh guru, evaluasi pembelajaran juga dilakukan oleh

kepala sekolah. Evaluasi yang dilakukan oleh guru berupa evaluasi

pembelajaran, sedangkan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah

dilakukan melalui supervisi pembelajaran.

5. Faktor pendukung dalam proses internalisasi nilai-nilai Islam untuk

pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa faktor pendukung dalam proses internalisasi nilai-nilai

Islam untuk pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di

SD Muhammadiyah 16 Karangasem, Laweyan, Surakarta berupa dukungan

kelembagaan, sumber daya manusia, dan dukungan orang tua siswa. Adapun

faktor yang menjadi penghambat adalah keterbatasan waktu. Untuk itu

solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan kolaborasi antar guru.

Page 15: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

15

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang internalisasi nilai-nilai

Islam untuk pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta, maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut.

1. Perencanaan proses internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan akhlak

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah 16 Karangasem

Surakarta dilakukan dengan mengacu pada tugas guru sesuai dengan standar

kerja guru. Standar kerja guru meliputi penyusunan program pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, analisis hasil evaluasi, dan tindak lanjut

hasil evaluasi. Perencanaan proses internalisasi nilai-nilai Islam untuk

pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia perlu dilakukan

dengan memperhatikan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan melalui

pembelajaran bahasa yang hendak dilakukan. Langkah ini dilakukan dengan

memadukan materi-materi yang diajarkan dalam setiap ketrampilan bahasa

yang hendak diajarkan dengan materi-materi yang mengandung nilai-nilai

Islam untuk pembentukan akhlak.

2. Pengorganisasian proses internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan

akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah 16

Karangasem Surakarta difokuskan pada pemerolehan bahasa (language

acquisition), bukan pada pembelajaran bahasa (langauge learning).

Implementasinya dilakukan dengan cara memperluas materi ketrampilan

berbahasa praktis dan aktual, baik dalam pengembangan kosa kata,

mendengarkan, membaca, bercakap-cakap, dan menulis. Hal-hal yang

menjadi pertimbangan guru dalam pengorganisasian materi pelajaran

bahasa Indonesia meliputi: a) Pengetahuan dan keterampilan berbahasa

yang diperoleh; b) Kebutuhan berbahasa nyata siswa; c) Kemampuan siswa

dalam menangkap ide; d) Menjadikan kelas sebagai masyarakat pemakai

bahasa Indonesia yang produktif; dan e) Variasi penugasan.

Page 16: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

16

Pengorganisasian materi pembelajaran yang difokuskan pada pemerolehan

bahasa (language acquisition) di SD Muhammadiyah 16 Karangasem

Surakarta dilakukan dengan membangun real-world tasks. Model tersebut

mengimplikasikan pembelajaran yang berisi contoh ujaran bahasa

Indonesia dari wacana autentik dan aktual. Harapannya, input yang

diterima siswa adalah input bermakna (comprehensible input), bukan

semata-mata input yang direkayasa (modified input).Materi diberikan

dengan latihan-latihan yang berupa tugas bercakap-cakap (berbicara),

membaca sebanyak-banyaknya, menulis terus-menerus, dan menggali

informasi melalui mendengarkan. Latihan-latihan yang diberikan selain

diberi porsi yang lebih banyak juga harus memberi motivasi yang

menyenangkan untuk berlatih terus-menerus.

3. Pelaksanaan proses internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan

akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah 16

Karangasem Surakarta meliputi sebagai berikut: a) Pelaksanaan program

pembelajaran bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah 16 Karangasem

Surakarta dilakukan melalui tiga strategi yang saling bersinergi satu sama

lain untuk mewujudkan satu tujuan, yaitu peningkatan kualitas

pembelajaran. Ketiga strategi tersebut adalah: 1) pelaksanaan

pembelajaran di kelas maupun di luar kelas; 2) penggunaan strategi

pembelajaran; dan 3) penggunaan media dan sumber belajar; dan b)

Pelaksanaan dilakukan dengan mengacu pada beberapa karakteristik

pendidikan di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta.

4. Evaluasi proses internalisasi nilai-nilai Islam untuk pembentukan akhlak

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah 16

Karangasem Surakarta meliputi: a) menggunakan penilaian berbasis kelas;

b) Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi perkembangan dan

kemajuan siswa dalam pencapaian kompetensi; dan c) Selain dilakukan

oleh guru, evaluasi pembelajaran juga dilakukan oleh kepala sekolah.

Page 17: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

17

5. Faktor pendukung dalam proses internalisasi nilai-nilai Islam untuk

pembentukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Muhammadiyah 16 Karangasem, Laweyan, Surakarta berupa dukungan

kelembagaan, sumber daya manusia, dan dukungan orang tua siswa.

Adapun faktor yang menjadi penghambat adalah keterbatasan waktu.

Untuk itu solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan kolaborasi antar

guru.

Page 18: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

18

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, Imam.1966. Ikhtisar Ilhya Ulumuddin, terjemahan Mochtar Rasidi dan Mochtar Yahya. Yogyakarta: PT. Al. Falah

Al-Abrasyi.Athiyah. 1993. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam

(Terjemahan).Jakarta: PT. Bulan Bintang. Al Shammari, Zaid.2009. A Student Systematic Learning Theory. The International

journal of Learning. Kuwait.Vol18. Achmad Alfianto. Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah, Metamorfosis Ulat

Menjadi Kepompong. Diakases melalui: http://re-searchengines.com Adeyemi (2009) dengan judul “Teaching Character Education Across the

Curriculum and the Role of Stakeholders at the Junior Secondary Level in Botswana” International Journal of multicultural education Vol 11. No.9

Agboola dan Tsai 2012.“Bring Character Education into Classroom”. .European

Journal of Educational Research. Agbola, Alex, and Kaun Chen Tsai. 2012. Bring Character Education into

Classroom. European Journal of Educattional Research Vol. 1, No. 2 (2012), pp: 163-170, http://www.proquest.umi.com diakses pada 12 Desember 2013.

Al Quranul Karim. Departemen Agama RI. Cetakan 2009. PT. Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri Surakarta. Almabrururoh, Lilian Netya. 2007. Internalisasi Nilai-nilai Intelektual Profetik

Menuju Insan Kamil (Studi Tentang Pendidikan Intelektual Profetik menuju Insan Kamil Bagi Kader KAMMI Daerah Malang)

Aiinain, Ali Khalil Abu. 1985. Falsafah al-Tarbiyah fi al-Quran al-Karim. T.tp.: Dar

al-Fikr al-‘Arabiy. Anonim. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama .

Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 19: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

19

Anonim,2008. Panduan Pendidikan karakter. http://pendikar.dikti.go.id/gdp. Anshori,Dadang. 2012. Ruh Islam dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. di

akses 16 Februari 2013. http://ruh islam dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013. Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran SD/SMP/SMA/SMK

Bungin, Burhan (Ed). 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Creswell. J. W. 2012. Educational Research. Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Reserach, Second Edition. New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall

Dadang S. Anshori. Ruh Islam Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Diakses

pada 1 Maret 2013 melalui: file.upi.edu/Direktori/FPBS/. Dimyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta Departemen Agama RI. 1989. Al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: Toha

Putra Djatmika, Rahmat, Sistematika Ethika Islam,Jakarta : Pustaka Panjimas, 1996 Echols, John. Shadily, Hasan. 2003. An English- Indonesian Dictionary. Jakarta :

PT. Gramedia. Endraswara,Suwardi. 25 November 2013.”Makalah Pendekatan Kontekstual.

http://eprints.uny.ac.id. Diakses tanggal 15 Februari 2013. Faisal Ismail. 1988. Paradigma Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Titihan Ilahi Press. Fashihah, Hurrotun. 2007. Internalisasi nilai-nilai Islam Dalam Penerapan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi Kasus Di sekolah Islam Terpadu Ibadurrahman srengat- Blitar ).

Page 20: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

20

Harsono, 2008. Model-model Pengelola Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar. Harsono, 2011. Etnografi Pendidikan sebagai Desain Penelitian Kualitatif.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Hasnain, Imtiaz.1993. Komunikasi menurut Pendekatan Islam. Jurnal Komunika. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2175756-pengertian-internalisasi-

nilai/di akses tanggal 15 April 2013

http://mutiaraislam.wordpress.com/hvv diakses tanggal 15 April 2013

http://sharingkuliahku.wordpress.com/ diakses tanggal 15 April 2013

Kartono, Kartini. Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju. Katilmis, Ahmet; Halil Eksi;Cemil Ozturk, 2005. “ Efficiency of Social Studies

Integrated Character Education Program”.Jounal Articles of educational Sciences . Turkey. Volume 11, num. 2.

Koesoema, Doni A. 2007. Pendidikan Karakter : strategi Mendidik anak di Zaman

Global.cet I. Jakarta: Grasindo. Kosasih, Engkos. 2008.Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta : PT. Erlangga Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM

Publising. Komaruddin. Erien.2005. Panduan Kreatif Bahasa Indonesia. Bogor : Yudhistira kridalaksana, Harimurti,dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Lickona, Thomas.1992. Educating for Character, How Our Schools can Teach Respect and Responsibility. New York : Bantam Book

Mahbubi. 2012. Pendidikan Karakter. Yogyakarta : Pustaka Ilmu. Margono, S. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Page 21: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

21

Manshur, Ali Nashif. 2007. Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah SAW. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Marzuki. 2008. “Pembentukan Kultur Akhlak Mulia di Kalangan Mahasiswa

Universitas Negeri Yogyakarta Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Laporan Penelitian. Yogyakarta: FISE UNY.

Muka Sa’id. 1986. Etika Masyarakat Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita. Moleong,C.J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya Muhadjir, Noeng. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasin. Mulyana, Rohmat.(2004). Mengartikulasi Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Nasir, Muhammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Notodiputro, Khairil A. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. www.

pendidikan.kurikulum 2013.go.id. Di akses 15 februari 2012. Nurhadi. 2012. Pembelajaran kontekstual dan penerapannya dalam KBK. Malang : Universitas Negeri Malang. Parawansa, Khofifah Indar. 2012. Pendidikan Karakter Implementasi Aswaja

sebagai Nilai Pendidikan karakter. Yogyakarta :Pustaka Ilmu Yogyakarta

Partanto, Pius a. dan M. dahlan al-Barry.1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:

Arkola. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan

Pendidikan Keagamaan.

Prestwich, Dorothy.L, 2011. “ Character Education in america’s Schools”. Academic Journal Article. school community Journal, Vol.14, No.1, Spring 204.

Page 22: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

22

Rahman, Roli Abdul. 2009. Menjaga Akidah Dan Akhlak. Surakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Ramayulis. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia

Russell & Busey 2011. “Using Case Studies to Engage Urban Students on the United States Constitution”. journal of Mulculturalismin Education. Florida. Vol.7.

Salim, Moh. Haitami. 2013. Pendidikan Agama dalam Keluarga. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media.

Sagala, Syaiful. 2006.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :Alfabeta

Sanger, Dixie.2006. “ Communication and Behavioral Considerations in Planning Programs for Female Juvenile Delinquents”. the Jounal of correctional education Vol 57. No. 2

Sudrajat, Akhmad. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran dalam Paradigma Baru. Yogyakarta: Paramitra Publising

Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK,R & D. Surakarta : Fairuz Media.

Suyanto.”Urgensi Pendidikan karakter, dalam: http://www.mandikdasmen.

Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rosdakarya.

Spradley, James.P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana

Sugiyono.2008. Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Tarigan, H.G. 2008. Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Edisi 3 Cet. I.

Thompson . Marthie P. 2006 “Associations Between Delinguency and Suicidal Behaviors in a Nationally Representative Sample of Adolescent”. Journal of Adolescent Healthvol.40.

Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 23: INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK ...eprints.ums.ac.id/38449/10/Naskah Publikasi.pdfperilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia

23

Zakiah Darajat. 1993. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.

Zakiyatul Jamilah (2013) pada acara Diklat Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Ilmiah.

Zamroni, Iman. 2007. Proses Internalisasi Islam Dalam Membentuk Kepribadian Siswa (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Di SD Raudhatul Aqo’I di Bangil)

Zuhdi, Darmiyati, dkk. 2012. Model Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Multi Presindo.

Sugiyono.2008. Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka. Edisi 3 Cet. I.

Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Zakiah Darajat. 1993. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan

Bintang.

Zakiyatul Jamilah (2013) pada acara Diklat Pendampingan Implementasi

Kurikulum 2013, Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Ilmiah.

Zamroni, Iman. 2007. Proses Internalisasi Islam Dalam Membentuk Kepribadian

Siswa (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Di SD Raudhatul Aqo’I di

Bangil)

Zuhdi, Darmiyati, dkk. 2012. Model Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Multi

Presindo.