bab ii aftercare

19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Perdarahan Antepartum Perdarahan antepartum merupakan perdarahan pada jalan lahir yang terjadi setelah kehamilan 22 minggu. Perdarahan yang terjadi setelah 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dibandingkan perdarahan sebelum usia kehamilan 22 minggu. Perdarahan antepartum yang berbahaya paling sering disebabkan karena kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak berasal karena kelainan plasenta seperti karena kelainan serviks biasanya tidak berbahaya. (Prawirohardjo, 2005) Klasifikasi dari perdarahan antepartum ,diantaranya : a. Kelainan Plasenta Plasenta Previa Plasenta previa merupakan suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal letak plasenta di bagian atas uterus. (Gasong MS, 1997)

Upload: putri-dwi-wahyu

Post on 18-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tinjauan pustaka

TRANSCRIPT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Perdarahan Antepartum

Perdarahan antepartum merupakan perdarahan pada jalan lahir yang terjadi setelah kehamilan 22 minggu. Perdarahan yang terjadi setelah 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dibandingkan perdarahan sebelum usia kehamilan 22 minggu. Perdarahan antepartum yang berbahaya paling sering disebabkan karena kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak berasal karena kelainan plasenta seperti karena kelainan serviks biasanya tidak berbahaya. (Prawirohardjo, 2005)Klasifikasi dari perdarahan antepartum ,diantaranya :

a. Kelainan Plasenta Plasenta Previa

Plasenta previa merupakan suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal letak plasenta di bagian atas uterus. (Gasong MS, 1997)

Solusio plasenta

Solusio plasenta adalah suatu keadaan dimana terlepasnya plasenta yang letaknya normal di korpus uteri yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin dilahirkan. Gambaran klinis pada solusio plasenta ialah adanya perdarahan pervaginam, peningkatan kontraksi uterus, dan distress pada fetus yang dapat berakibat kematian janin. (Cunningham 2010, Iram S 2006)

Perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya , dapat disebabkan karena ruptur sinus marginalis, atau vasa previa. Vasa previa merupakan keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis janin berinsersi dengan vilamentosa yaitu pada selaput ketuban (Cunningham , 2010)

b. Bukan karena kelainan plasenta

Misalnya didapatkan karena kelainan serviks dan vagina. Untuk mengetahui kelainan ini harus dilakukan pemeriksaan dengan speculum dengan seksama. Kelainan yang tampak dapat berupa :

Erosio portionis uteri

Carcinoma portionis uteri

Polypus cervicis uteri, varises vulva, dan traumaPerdarahan antepartum sering terjadi pada usia kehamilan muda. Bloody Show merupakan konsekuensi dari awal terbentuknya segmen bawah rahim dan dilatasi serviks yang akan menyebabkan rusaknya pembuluh darah kecil. Perdarahan dari uterus sering berasal dari sisi atas serviks, seperti pada plasenta previa yang disebabkan karena abnormalitas lokasi implantasi plasenta, sedangkan pada solusio plasenta yang disebabkan karena terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal dalam rahim sebelum waktunya ataupun vasa previa. (Cunningham, 2010)II.2. Plasenta Previa

II.2.1 Klasifikasi

Pembagian plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu: (Cunningham, 2010, Prawirohardjo 2005)1. Plasenta previa totalis, apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.

2. Plasenta previa lateralis, Apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.

3. Plasenta previa marginalis, jika pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan.

4. Plasenta Letak Rendah

Plasenta letak rendah terjadi ketika plasenta yang letaknya abnormal di segmen bawah uterus, akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. Pinggir plasenta berkisar antara 3 4 cm di atas pinggir pembukaan sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir. Pada plasenta letak rendah terdapat 28% kehamilan