bab ii

10
BAB II DASAR TEORI Suatu proyek konstruksi adalah dimana proses penerapan fungsi – fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. (http://elib.unikom.ac.id) 2.1 Material Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Berdasarkan pengertian tersebut maka material teknik adalah material yang digunakan untuk menyusun sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan perancangan di bidang teknik. Metode pengontrolan material yang baik mengarah kepada efisiensi yang lebih tinggi, yaitu metode jadwal material dapat berjalan dengan baik. (ilmusipil.com) 2.2 Peralatan Peralatan kerja yang digunakan terdiri dari alat- alat berat dan alat-alat pelengkap lainnya, baik yang digerakkan secara manual atau mekanis. Pemilihan jenis peralatan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan merupakan faktor penting yang mempengaruhi proses 3

Upload: rahmad-aneuk-lhokseumawe

Post on 14-Feb-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

njkjkj

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

DASAR TEORI

Suatu proyek konstruksi adalah dimana proses penerapan fungsi – fungsi

manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada

suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

agar tercapai tujuan proyek secara optimal. (http://elib.unikom.ac.id)

2.1 Material

Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati

ruang. Berdasarkan pengertian tersebut maka material teknik adalah material yang

digunakan untuk menyusun sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan

perancangan di bidang teknik. Metode pengontrolan material yang baik mengarah

kepada efisiensi yang lebih tinggi, yaitu metode jadwal material dapat berjalan

dengan baik. (ilmusipil.com)

2.2 Peralatan

Peralatan kerja yang digunakan terdiri dari alat-alat berat dan alat-alat

pelengkap lainnya, baik yang digerakkan secara manual atau mekanis. Pemilihan

jenis peralatan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan merupakan faktor

penting yang mempengaruhi proses penyelesaian suatu pekerjaan secara cepat dan

tepat. Pertimbangan dari segi biaya sehubungan dengan penggunaan peralatan

harus tetap ada, artinya harus ada optimasi dari harga produksi per satuan waktu

untuk setiap peralatan yang digunakan. Selama pelaksanaan pekerjaan di proyek,

pemeliharaan dan perawatan peralatan utama untuk alat-alat berat harus dilakukan

secara rutin, sehingga kondisi alat selalu baik dan siap pakai. Hal ini sangat

penting agar dalam pelaksanaan nanti tidak terlambat karena adanya kerusakan

pada peralatan kerja. (ilmusipil.com).

3

Page 2: BAB II

2.3 Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu

proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu

penyelesaian suatu pekerjaan proyek. Namun perlu diperhatikan juga bahwa

manusia merupakan sumber daya yang kompleks dan sulit diprediksi sehingga

diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih mendalam dalam pengelolaan

tenaga kerja. (ilmusipil.com). Dalam menejemen tenaga kerja terdapat proses

pengambilan keputusan yang berhubugan dengan :

a. Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja.

b. Recruitment dan pembagian tenaga kerja dalam kelompok kerja.

c. Komposisi tenaga kerja untuk setiap junis pekerjaan.

d. Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek berlangsung.

2.4 Penjadwalan

Penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan kegiatan

proyek hingga menghasilkan waktu penyelesaian secara keseluruhan.

Menurut Soedrajat, untuk mengitung waktu kerja yang diperlukan untuk

melaksanakan aktivitas dapat menggunakan rumus :

W = x1 hari……………………………………………. (2.1)

Keterangan :

W = Waktu pelaksanaan (hari)

V = Volume tiap jenis pekerjaan

N = Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan (orang)/ kelompok kerja

Pk = Produktivitas tia tenaga kerja (m³/ jm)

2.4.1 Network Planning

Network planning ialah cara/teknik baru di dalam perencanaan dan

pengawasan suatu proyek. Cara ini penting sekali bagi mereka yang mengelola

4

Page 3: BAB II

daan bertanggung jawab dalam bidang Engineering, Production, Marketing,

Administration dan Research.

Sejak diketemukannya pada tahun 1957, penggunaan dalam semua bidang

menunjukkan manfaat yang meyakinkan dalam hal penghematan biaya dan waktu,

dan mempertinggi efisiensi kerja baik di bidang tenaga kerja (manusia), peralatan

dan bahan bahan. (Djojowirono, S, Manajemen Konstruksi, Teknik Sipil

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta)

Manfaat dari network planning adalah sebagai berikut :

a. Diketahui logika ketergantungan dari kegiatan yang satu dengan

kegiatan yang lain.

b. Ditunjukkan dengan jelas waktu-waktu penyelesaian yang kritis dan

yang tidak, sehingga memungkinkan untuk mengatur pembagian usaha

dan perhatian.

c. Memberikan bantuan yang sangat berharga dalam komunikasi.

d. Memungkinkan dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih

ekonomis dipandang dari segi pembiayaan.

e. Terdapatnya kepastian dalam penggunaan sumber-sumber tenaga,

bahan-bahan dan peralatan. (Djojowirono, S, Manajemen Konstruksi,

Teknik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta)

Langkah-langkah yang harus diambil dalam melakukan perencanaan

dengan network adalah sbb:

a. Menentukan batasan-batasan dari pekerjaannya. Tentukan kapan

dapat dimulai dan kapan harus diakhiri.

b. Memecah (break down) pekerjaan itu menjadi kegiatan-

kegiatan.Untuk ini perencana harus bekerjasama dengan pelaksana.

Secara lengkap semua kegiatan yang akan dilaksanakan harus dicatat,

apabila ada kegiatan yang terlupakan akibatnya sangat fatal. Oleh

karena itu dalam tahapan ini perlu mendapatkan perhatian dan usaha

yang intensif. Dan juga pemecahan pekerjaan kedalam kegiatan-

5

Page 4: BAB II

kegiatan itu harus menghasilkan kegiatankegiatan yang setingkat,

dalam istilah network. Misalnya kegiatan memaku tidak setingkat

dengan kegiatan pengurugan tanah, dan sebagainya.

c. Tentukan urutan-urutan dari kegiatan diatas, urutan-urutan ini

disebut precedence relationship, dalam menentukan urutan-urutan ini

kita harus berpihak pada pengetahuan logika, (kita tidak bisa

memasang atap kalau penunjangnya belum terpasang).

d. Kegiatan mana yang harus mendahului kegiatan yang lain.

e. Kegiatan mana yang harus mengikuti kegiatan yang lain.

f. Kegiatan mana yang harus dilaksanakan secara serentak.

g. Dari informasi mengenai hubungan (relationship) antara setiap

kegiatan dalam pekerjaan dibuatkan diagram jaringannya, dalam hal

ini harus dingat bahwa suatu pekerjaan dimulai pada suatu event (saat

mulai atau start event) dan berakhir pada suatu event lain (saat selesai

atau finish event).

Cara menganalisis Network Planning.

Untuk membentuk suatu gambar dari rencana network planning tersebut

perlu digunakan symbol-simbol, adapun simbol tersebut terdiri dari :

= Anak panah(menyatakan kegiatan atau aktivitas)

adalah suatu pekerjaan dimana penyelesaiannya

memerlukan (jangka waktu tertentu) dan resource

(tenaga kerja, material, biaya, peralatan dan metode

tertentu).

= Lingkaran kecil (node) menyatakan sebuah

kejadian atau peristiwa

= Anak panah terputus-putus (Dummy) menyatakan

kegiatan semu atau bukan kegiatan tetapi bisa

dianggap juga kegiatan, hanya saja tidak

membutuhkan waktu.

6

Page 5: BAB II

= Anak panah garis ganda atau tebal merupakan

lintasan kritis yaitu lintasan yang dimulai dari

peristiwa awal network diagram, sehingga bila

sebuah kegiatan kritis terlambat maka proyek akan

mengalami keterlambatan juga.

2.4.2 Time Schedule

Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-

masing item pekerjaan proyek secara keseluruhan yaitu rentang waktu yang

ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Time schedule pada proyek

konstruksi dapat dibuat dalam bentuk. (ilmusipil.com)

Tujuan atau manfaat pembuatan time schedule pada sebuah proyek

konstruksi antara lain:

a. Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan.

b. Pedoman waktu untuk pendatangan material yang sesuai dengan item

pekerjaan yang akan dilaksanakan.

c. Pedoman waktu untuk pengadaan alat – alat kerja.

d. Time schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu

pelaksanaan proyek.

e. Sebagai tolok ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.

f. Time schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah

kontrak kerja proyek konstruksi.

g. Sebagai  pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu.

h. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda     atas

keterlambatan proyek atau bonus atas percepatan proyek.

7

Page 6: BAB II

Untuk dapat menyusun time schedule atau jadwal pelaksanaan proyek

yang baik dibutuhkan:

a. Gambar kerja proyek

b. Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek

c. Bill of Quantity ( BQ ) atau daftar volume pekerjaan

d. Data lokasi proyek berada

e. Data sumberdaya meliputi material, peralatan, sub kontraktor yang

tersedia disekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung.

f. Data sumber daya material, peralatan, sub kontraktor yang harus

didatangkan ke lokasi proyek.

g. Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang di

butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

h. Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.

i. Data jenis transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi proyek.

j. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item

pekerjaan.

k. Data kapasitas prosduksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor,

material.

l. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan,

tenggang waktu pembayaran progress dll.

2.4.3 Kurva Kemajuan Pekerjaan

Pada pelaksanaan kegiatan proyek, perlu ada manajemen yang baik,

terutama dari segi biaya dan prestasi kerja. Metode Kurva S sering digunakan

karna dapat mewakili dari segi sebuah proyek, sub proyek, atau kumpulan

aktivitas yang dibuat. Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja

(bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horizontal.

Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan

oleh proyek. Perbandingan Kurva S rencana dengan kurva pelaksana

memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai,

lambat, ataupun lebih dari direncanakan. (ilmusipil.com).

8