bab ii

29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metabolisme Lipid Lipid merupakan kelompok senyawa heterogen termasuk lemak, minyak, dan steroid. Lipid tidak larut dalam air, kemudian lipid dapat larut pada pelarut non-polar yaitu ether dan chloroform. Lipid disimpan dalam jaringan adiposa, dimana lemak juga berfungsi sebagai isolator termal dalam jaringan subkutan dan sekitar organ-organ tertentu. Lipid non-polar bertindak sebagai isolator listrik yang memungkinkan propagasi yang cepat dari gelombang depolarisasi sepanjang syaraf mielin. Terdapat empat macam lipid utama yang terdapat pada lipoprotein yaitu trigliserol (16%), phospholipid (30%), kolesterol (14%), kolesterol ester (4%). 12 Lipid dapat digunakan untuk membentuk membran sel dan membran intrasel. Hampir semua lemak pada makanan 7

Upload: dwi-cahayani-utami

Post on 06-Feb-2016

243 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

script

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metabolisme Lipid

Lipid merupakan kelompok senyawa heterogen termasuk lemak, minyak,

dan steroid. Lipid tidak larut dalam air, kemudian lipid dapat larut pada pelarut

non-polar yaitu ether dan chloroform. Lipid disimpan dalam jaringan adiposa,

dimana lemak juga berfungsi sebagai isolator termal dalam jaringan subkutan dan

sekitar organ-organ tertentu. Lipid non-polar bertindak sebagai isolator listrik

yang memungkinkan propagasi yang cepat dari gelombang depolarisasi sepanjang

syaraf mielin. Terdapat empat macam lipid utama yang terdapat pada lipoprotein

yaitu trigliserol (16%), phospholipid (30%), kolesterol (14%), kolesterol ester

(4%).12

Lipid dapat digunakan untuk membentuk membran sel dan membran

intrasel. Hampir semua lemak pada makanan diserap oleh usus kemudian masuk

ke pembuluh limfatik di usus.

7

Page 2: BAB II

8

Gambar 2.1 Metabolisme Lipid. Transportasi trigliserida oleh kilomikron ke jaringan limfe. Dikutip dari: Tushuizen ME, Diamant M, Heini RJ. 2004.13

Selama proses pencernaan, sebagian besar trigliserida terbagi menjadi

monogliserida dan asam lemak yang kemudian disintesis menjadi molekul baru

menjadi kilomikron (diameter 0,08 dan 0,6 mikron). Di sisi lain, fosfolipid dan

kolesterol diserap dari gastrointestinal masuk ke kilomikron.13

2.1.1 Lipoprotein

Lipoprotein mempunyai bagian hidrofobik yang terdiri dari kolesterol ester

dan trigliserida yang dikelilingi oleh kolesterol yang tidak diesterisasi, fosfolipid,

dan apoprotein. Beberapa lipoprotein tertentu yang terdiri dari very high

molecular weight B proteins yang terdapat dalam dua bentuk yaitu B-100 yang

disintesis di hati dan ditemukan di VLDL, VLDL remnants (IDL), LDL (dibentuk

dari VLDL), dan LP(A) lipoprotein. Lipid dan protein atau lipoprotein adalah

Page 3: BAB II

9

konstituen seluler penting pada membran sel dan mitokondria dan sebagai saran

transportasi lipid dalam darah.13,14

Lipoprotein terdiri atas trigliserida, kolesterol, fosfolipid, dan protein. Total

lipoprotein plasma adalah 700mg/dl, yang terdiri atas:1

Tabel 2.1 Total lipoprotein plasmaLipoprotein Plasma Kadar dalam plasma (mg/dl)

Kolesterol 180mg/dl

Fosfolipid 160mg/dl

Trigliserida 160mg/dl

Protein 200mg/dl

Dikutip dari: Biokimia Kedokteran Dasar1

Lebih dari 95% dari semua lipid membentuk protein. Lipoprotein

merupakan partikel kecil, mempunyai ukuran yang lebih kecil dari kilomikron.

2.1.1.1 Jenis-Jenis Lipoprotein

Terdapat empat jenis lipoprotein yang diklasifikasikan berdasarkan

densitasnya yang diukur dengan ultrasentrifugasi, yaitu:15

1. Kilomikron, dihasilkan di dalam sel epitel usus dari lemak makanan,

berdensitas , 0,95 g/ml.

2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein), dihasilkan di hepar terutama dari

karbohidrat makanan, berdensitas 0,95-1,006 g/ml.

Page 4: BAB II

10

3. IDL (Intermediate Density Lipoprotein), dihasilkan di dalam darah berupa

sisa VLDL setelah pencernaan triasilgliserol, berdensitas 1,006-1,063 g/ml.

4. LDL (Low Density Lipoprotein), dihasilkan di dalam darah berupa sisa IDL

setelah pencernaan triasilgliserol, berdensitas 1,063-1,21 g/ml.

5. HDL (High Density Lipoprotein), dihasilkan di hepar dan membantu

pertukaran protein dan lemak dengan lipoprotein lain, berdensitas 2,029-

2,063 g/ml.

2.2 Sintesis dan Katabolisme Lipoprotein

2.2.1 Kilomikron

Kilomikron dibentuk di usus dan membawa trigliserida, kolesterol yang

tidak diesterisasi, dan kolesterol ester. Kilomikron ditransfer menuju ductus

thoracicus dan dibawa menuju aliran darah. Trigliserida dikeluarkan dari

kilomikron di jaringan ekstrahepatik bersama dengan VLDL yang melibatkan

hidrolisis oleh sistem lipoprotein lipase. Sisa-sisa kilomikron diambil oleh

receptor mediated endocytosis ke dalam hepatosit.13

2.2.2 VLDL (Very Low Density Lipoprotein)

VLDL disekresi di hati dan mengeluarkan trigliserida ke jaringan perifer.

VLDL trigliserida dihidrolisis oleh lipoprotein lipase, menghasilkan asam lemak

bebas untuk disimpan di jaringan seperti otot jantung dan otot rangka. Penurunan

trigliserida menghasilkan sisa (IDL). Beberapa IDL diendositosis secara langsung

oleh hati, sisanya dikonversi menjadi LDL oleh pengeluaran trigliserida yang

Page 5: BAB II

11

dimediasi oleh hepatic lipase. Proses ini menjelaskan terjadinya “pemindahan

beta”, yaitu peningkatan LDL.13

2.2.3 LDL (Low Density Lipoprotein)

LDL dikatabolisme di hepatosit dan sel lain, termasuk receptomediated

endocytosis. Ester kolesterol dari inti LDL dihidrolisis, menghasilkan kolesterol

bebas untuk sintesis membran sel. Sel juga mendapatkan kolesterol oleh sintesis

de novo melalui jalur yang melibatkan asam mevalonik oleh HMG-CoA reduktase.

Enzim ini dan reseptor LDL secara transkripsional diatur oleh kandungan

kolesterol dalam sel. Biasanya sekitar 70% LDL dikeluarkan dari plasma oleh

hepatosit. Bahkan lebih banyak kolesterol dibawa ke hati melalui sisa-sisa VLDL

dan kilomikron. Jadi, hati memainkan peranan utama dalam ekonomi kolesterol.

Tidak seprti sel lain, hepatosit mampu mengeluarkan sekresi kolesterol ke dalam

empedu dan dengan konversi kolesterol asam empedu.13

2.2.4 LP(A) Lipoprotein

LP (A) lipoprotein dibentuk dari LDL dan LP (A) protein. Kadar LP (A)

dalam serum dari 0 sampai 200mg/dl dan ditentukan terutama oleh faktor genetik.

LP (A) dapat ditemukan pada plak aterosklerosis.13

2.2.5 HDL (High Density Lipoprotein)

Apoprotein HDL disekresi oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid berasal

dari permukaan monolayers dari kilomikrondan VLDL selama lipolisis. HDL juga

membutuhkan kolesterol dari jaringan perifer. HDL mengirimkan kolesterol ester

langsung ke hati melalui receptor docking (Scavenger receptor, SR-BI).13

Page 6: BAB II

12

2.3 Kolesterol

Kolesterol terdapat di dalam jaringan dan lipoprotein plasma dalam bentuk

kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang dari asetil-

KoA.14

2.3.1 Manfaat Kolesterol

Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid lain pada tubuh

seperti kortikosteroid, hormon, asam empedu, dan vitamin. Kolesterol adalah lipid

amfipatik dan pada keadaan demikian menjadi komponen struktural esensial yang

membentuk membran sel serta lapisan eksterna lipoprotein plasma. Senyawa

amfipatik adalah senyawa yang memiliki sifat hidrofobik (non-polar) dan sifat

hidrofilik (polar) serta ikut membantu penyusunan membran sel.14

2.3.2 Sintesis Kolesterol

Kolesterol dapat ditemukan dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Dapat juga disintesis oleh diri sendiri. Prosesnya dimulai dari:14

1. Sintesis mevalonat yang memerlukan 2 asetil-KoA dan dikatalis oleh HMG

CoA reductase dan terjadi di retikulum endoplasmik.

2. Konversi mevalonate menjadi isopentenyl pyrophosphate (IPP) dan

dimethylally pyrophosphate (DPP)

3. Kondensasi IPP dan DPP menjadi farnesyl pyrophosphate (FPP)

4. Konversi FPP menjadi squalene

5. Konversi squalene menjadi lanosterol lalu menjadi kolesterol.

Page 7: BAB II

13

2.3.3 Transport Kolesterol

Lipoprotein mengangkut kolesterol bebas di dalam darah melalui sirkulasi

darah, tempat unsur ini segera mengimbangi struktur kolesterol pada lipoprotein

lainnya dan membran sel. Ester kolesteril merupakan bentuk penyimpanan

kolesterol yang ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Senyawa ini

diangkut sebagai muatan di dalam ini hidrofobik lipoprotein. LDL merupakan

perantara ambilan kolesterol dan ester kolesteril ke dalam banyak jaringan.

Kolesterol bebas dikeluarkan dari jaringan oleh HDL dan kemudian diangkut ke

hati untuk konversi menjadi asam empedu dalam proses yang dikenal sebagai

pengangkutan balik kolesterol (reverse cholesterol transport).14

2.3.4 Ekskresi Kolesterol

Kolesterol dieliminasi dari tubuh dengan berbagai cara yaitu konversi

menjadi bile acids yang nantinya akan diekskresikan melalui feses, dan sekresi

cairan empedu yang akan membawa kolesterol ke usus untuk proses eliminasi.14

2.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Kolesterol Plasma

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi kolesterol di

dalam plasma, diantaranya adalah seperti berikut:15

1. Peningkatan jumlah kolesterol yang dicerna setiap hari sedikit

meningkatkan konsentrasi kolesterol plasma. Tetapi hal ini akan

menghambat enzim yang paling essensial untuk sintesis endogenous

kolesterol, yaitu 3-hydroxyl-3-methylglutary CoA reductase sehingga

menyediakan satu mekanisme umpan balik negative. Dengan demikian,

Page 8: BAB II

14

biasanya peningkatan jumlah kolesterol plasma tidak lebih dari 15% dari

kolesterol normal.

2. Diet lemak yang sangat jenuh dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol

plasma sampai 25%. Keadaan ini adalah akibat penumpukkan lemak di

dalam hati sehingga dapat meningkatkan jumlah asetil-KoA di dalam sel

hati untuk menghasilkan kolesterol.

3. Pencernaan lemak yang mengandung asam lemak tidak jenuh yang paling

tinggi biasanya dapat menekan konsentrasi plasma dari jumlah sedikit

sampai cukup banyak. Mekanisme efek ini masih belum diketahui.

4. Kekurangan insulin dan hormon tiroid dapat meningkatkan konsentrasi

kolesterol plasma manakala kelebihan hormon tiroid juga dapat menurunkan

konsentrasi kolesterol. Efek ini disebabkan oleh perubahan aktifitas enzim-

enzim metabolisme zat lemak.

2.4 Obat Yang Meningkatkan Kadar Kolesterol

Kolesterol dapat meningkat dengan mengkonsumsi obat, salah satunya

adalah Propylthiouracil. Propylthiouracil merupakan obat yang digunakan untuk

terapi penyakit hipertiroid.

2.4.1 Propylthiouracil (PTU)

Propylthiouracil adalah obat yang dapat memblok produksi hormon tiroid.

PTU digunakan untuk mengobati hipertiroid. PTU mempunyai kemampuan untuk

Page 9: BAB II

15

memblok sintesis hormon tiroid dan memberikan efek peningkatan kadar serum

total dan LDL kolesterol.

Tidak adanya hormon tiroid dapat meningkatkan kadar kolesterol darah,

dikarenakan mengganggu metabolisme lemak dan kolesterol, kemudian keadaan

ini dapat menyebabkan tidak adanya ekskresi hati dari kolesterol dan empedu.

Berikut adalah struktur kimia dari PTU.16,17

Gambar 2.2 Struktur Kimia Propitiouracil (PTU), Rumus kimia (6-propil-2-thiouracil.Dikutip dari: Gonikberg E. 2007.18

Apabila kadar tiroid menurun atau tidak ada, hal ini dapat meningkatkan

konsentrasi kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida di plasma, sehingga induksi

PTU dapat meningkatkan kadar trigliserida tikus.16,17

Page 10: BAB II

16

2.5 Dampak Peningkatan Kolesterol

2.5.1 Dislipidemia

Dislipidemia merupakan suatu gangguan metabolisme lipoprotein yaitu

kadar lipoprotein yang tinggi atau keadaan lipoprotein yang rendah. Gangguan ini

dimanifestasi oleh peningkatan kolesterol serum total, konsentrasi kolesterol LDL

(Low Density Lipoprotein), konsentrasi trigliserida dan penurunan kadar HDL

(High Density Lipoprotein).18

Nilai LDL dan HDL berdampak terhadap kesehatan jantung dan pembuluh

darah. Nilai LDL yang tinggi dikaitkan dengan risiko tinggi terhadap serangan

jantung, sebaliknya HDL tinggi dikaitkan dengan risiko rendah terhadap serangan

jantung. Hal ini dikarenakan LDL berperan membawa kolesterol  ke sel dan

jaringan tubuh. Kadar normal kolesterol total, HDL, dan kadar trigliserida adalah

sebagai berikut:18

Tabel 2.1 Kadar Normal Total KolesterolNormal Batas Normal Tinggi

Kolesterol Total <200 (5.2) 200-2392 (5.2-6.2) >240 (6.2)Kolesterol LDL <130 (3.4) 130-159 (3.4-4.1) >160 (4.1)Kolesterol HDL >60 (1.55) Pria >40 (1.04)

Wanita >50 (1.30)

Trigliserida <150 (1.7) 150-199 (1.7-2.3) >200 (2.3)

Dikutip dari: Biokimia Kedokteran Dasar1

Page 11: BAB II

17

Apabila jumlahnya berlebihan, kolesterol dapat mengendap pada dinding

pembuluh darah dan mengeras membentuk plak. Plak dibentuk dari unsur lemak,

kolesterol, kalsium, produk sisa sel dan materi-materi yang berperan dalam proses

pembekuan darah. Hal inilah yang kemudian dapat berkembang menjadi menebal

dan mengerasnya pembuluh darah yang dikenal dengan nama aterosklerosis.18

2.5.1 Aterosklerosis

Ateroskelrosis adalah penyakit degeneratif progresif pada arteri yang

menyebabkan oklusi pembuluh tersebut, mengurangi aliran darah yang

melaluinya. Aterosklerosis ditandai oleh plak-plak yang terbentuk dibawah

lapisan dalam pembuluh dinding arteri. Plak aterosklerosis terdiri dari inti kaya

lemak yang dilapisi oleh pertumbuhan abnormal sel otot polos, ditutupi oleh

jaringan ikat kaya kolagen. Plak membentuk tonjolan ke dalam lumen pembuluh.19

2.5.1.1 Patogenesis

Aterosklerosis terjadi akibat akumulasi dari deposit lemak, platelet,

makrofag, monosit, dan netrofil pada lapisan intima pembuluh darah, kemudian

terjadinya degenerasi lapisan media dan intima.

Page 12: BAB II

18

Gambar 2.3 Patogenesis Aterosklerosis, Lipoprotein terakumulasi di tunika intima ateri. Dikutip dari: Tushuizen ME, Diamant M, Heini RJ. 2004.13

Proses aterosklerosis terjadi melalui beberapa tahap, yaitu:20,21

1. Pembentuka Fatty Streak

Pembentukan fatty streak dimulai dengan terakumulasinya lipoprotein

(terutama LDL) di tunika intima arteri. Terakumulasinya lipoprotein bukan hanya

disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas endotel, tetapi juga karena

lipoprotein yang terkumpul di tunika intima pada arteri berikatan dengan unsur-

Page 13: BAB II

19

unsur yang ada pada matriks ekstraseluler sehingga meningkatkan tempo berada

di dalam dinding arteri. Lipoprotein ini kemudian berikatan dengan molekul

proteoglikan pada ekstraseluler matriks dan mengalami modifikasi kimia.

2. Recruitment leukosit

Permukaan endotel arteri mengeluarkan beberapa macam zat yang bisa

menarik leukosit dan menempelkannya pada endotel yang mengalami jejas.

Leukosit yang “ditarik” ini terutama dari jenis monosit dan limfosit. Zat-zat yang

berperan sebagai adhesion molecule diantaranya adalah Vascular Cell Adhesion

Molecule-1 (VCAM-1), Intracellular Adhesion Molecule-1 (ICAM-1), Tumor

Necrosis Factor- (TNF- ), dan lain-lain. Setelah menempel di permukaan

endotel arteri, leukosit bisa menembus lapisan endotel lewat interaksi dengan

molekul VCAM 1 dan menetap di tunika intima arteri.

3. Pembentukan Foam Cell

Monosit yang berada di dalam tunika intima berubah menjadi makrofag

yang memfagositosis lipoprotein yang termodifikasi dan berubah menjadi foam

cell. Proses ini menyebabkan dilepasnya zat-zat mediator semacam sitokin dan

faktor pertumbuhan yang dapat merangsang terbentuknya plaque atheroma.

Mediator-mediator yang dihasilkan diantaranya adalah Interleukin-1 (IL-1) dan

TNF- yang dapat menginduksi endotel untuk memproduksi Platelet Derivate

Growth Factor (PDGF), Fibroblast Growth Factor, dan zat-zat lain yang ikut

berperan dalam proses aterosklerosis.

Page 14: BAB II

20

4. Pembentukan Plaque Atheroma

Seperti yang telah disebutkan diatas, sitokin-sitokin dan faktor pertumbuhan

yang dihasilkan seperti PDGF dapat merangsang migrasi dan proliferasi otot-otot

polos arteri. Dengan demikian, otot polos yang terdapat di tunika media arteri

dapat bermigrasi ke tunika intima arteri dan berproliferasi. Hal ini pada akhirnya

membuat plaque atheroma menjadi lebih besar dan membentuk atheroma.

Atheroma ini suatu saat bisa ruptur, terbawa aliran darah, dan bila sampai di

pembuluh darah kecil bisa terjadi penyumbatan sehingga terjadi iskemia.

2.5.3 Obat-Obat Dislipidemia

Pengobatan dislipidemia dapat diobati dengan golongan obat sebagai

berikut:22

A. Statins

Statins berfungsi untuk menurunkan kadar LDL melalui mevalonic yang

kompetitif menghambat HMG-CoA reduktase (3-hydroxy-3-methyl-glutary-CoA

reduktase). Dengan mengurangi konversi HMG-CoA untuk mevalonate. Statin

menghambat langkah awal dalam biosintesis kolesterol. Statin mempengaruhi

kadar kolesterol darah dengan menghambat sintesis hepatic cholesterol, ditandai

dengan menigkatnya LDL receptor gene. Selain itu menurunkan kadar LDL

dengan cara meningkatkan removal dari prekursor LDL (VLDL dan IDL) dan

dengan menurunkan hepatic VLDL production.

Page 15: BAB II

21

B. Bile Acid Sequestrans

Bile Acid Sequenstrans merangsang produksi reseptor LDL, sehingga

meningkatkan LDL clearance dan menurunkan kadar LDL-C. Eek tersebut

sebagian diimbangi oleh peningkatan sintesis kolesterol yang disebabkan oleh

upregulasi HMG-CoA reduktase.

C. Niasin

Dalam jaringan adiposa, niasin menghambat lipolisis trigliserida oleh

hormone-sensitive lipase, sehingga mengurangi transport asam lemak bebas ke

hati dan menurunkan sintesis trigliserida di hati. Niasin bekerja melalui beberapa

cara yaitu; merangsang HM74A (HM74b)-gi-aadenylyl adenilat; Menghambat

produksi CAMP; menurunkan hormone-sensitive lipase activity; lipolisis

trigliserida; dan pengeluaran asam lemak. Niasin juga menghambat rate-limiting

enzyme of triglyceride synthesis.

D. Fibric Acid Derivatives

Salah satu fibric acid derivatives adalah Gemfibrozil. Fibrate mengikat

PPARa (Proliferator Activated Receptor) di hati dan jaringan adiposa, ginjal,

jantung, dan otot rangka. Fibrate menurunkan trigliserida dengan PPARa-

mediated stimulasi oksidasi asam lemak. Kemudian meningkatkan LPL yang

dapat meningkatkan pembersihan trigliserida yang kaya akan lipoprotein,

menurunkan ApoC-III, meningkatkan HDL-C juga menstimulasi PPARa dari apo

A-I dan apo A-II.

E. Ezetimibe

Page 16: BAB II

22

Menghambat proses transport spesifik di enterosit jejunum, dengan

mengambil kolerterol dari lumen. Menghambat intestinal acyl coenzyme A

cholesterol acyltransferase (ACAT), penyerapan kolesterol, penyerapan

kolesterol di usus.

F. Suplemen

Suplemen dapat membantu menghambat proses lipogenesis dan

menghambat sintesis HMG-CoA reduktase, contohnya adalah omega-3 dan

squalene. Omega-3 diperoleh dari ekstrak hati ikan salmon, sedangkan squalene

diperoleh dari ekstrak hati ikan hiu. Kedua bahan aktif ini merupakan asam lemak

tak jenuh rantai ganda.

2.6 Asam Lemak

Asam lemak tersusun dari rantai hidrokarbon dengan kelompok terminal

hidroksi. Asam lemak di tubuh dapat terbentuk bebas yang tidak teresterifikasi

dan dalam bentuk fatty acyl ester yang berasosiasi dengan molekul yang lebih

kompleks. Terdapat dua jenis asam lemak, yaitu asam lemak jenuh yang tidak

mempunyai ikatan lengkap dan asam lemak tidak jenuh yang mempunyai satu

atau lebih ikatan rangkap. 23

2.6.1 Asam Lemak Tak jenuh

Senyawa fosfolipid pada membran sel mengandung asam lemak tak jenuh

yang penting untuk mempertahankan fluiditas membran. Rasio asam lemak tak

jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids) terhadap asam lemak jenuh

Page 17: BAB II

23

(saturated fatty acids) di dalam makanan merupakan faktor utama dalam

penurunan konsentrasi kolesterol plasma melalui cara-cara diet dan dipandang

menguntungkan untuk mencegah penyakit jantung koroner.23

2.6.1.1 Squalene

Squalene merupakan asam lemak tak jenuh yang berasal dari ikan hiu.

Squalene adalah bahan aktif yang diisolasi dari ikan hiu dengan komponen yang

dikenali sebagai Triterpenoid. Triterpenoid ini mempunyai konfigurasi seperti

steroid. Triterpenoid merupakan satu kelompok besar dan memiliki cabang-

cabang yang terdiri dari subkelas Free Triterpenes, Tritepenoid saporins, Steroida

saponins, Cardiac glycosides, Physterol, Curcurbitacins, Quassinoids. Namun,

hanya 2 subkelas yang dapat membantu dalam menghambat peningkatan kadar

kolesterol darah, yaitu physterol dan saponins. 26

Physterol adalah komponen aktif yang minor tetapi mempunyai kelebihan

dalam meregulasi pertumbuhan sel-sel tumor dan kolesterol dalam darah.

Physterol memberikan efek dalam menghambat peningkatan kadar kolester.

Physterol memiliki struktur yang mempunyai kumpulan hydroxyl pada C3 dan

kumpulan methyl tambahan. 26

Saponin merupakan bagian aktif yang dapat menyebabkan presipitasi

peningkatan kolesterol. Saponin dijumpai dalam bentuk glikosida. Kombinasi

lipofilik (fatsoluble) aglicon pada satu ujung molecular dan hidrofilik (water

soluble) pada satu yang ujung lagi memberi kemampuan untuk menurunkan

tekanan permukaan sehingga membentuk karakter seperti detergen.26

Page 18: BAB II

24

Triterpenoid saponins merupakan tipe yang paling banyak di distribusi

dalam bentuk oleanolic acid yang membentuk struktur pentacyclic (5 carbon

ring) dan dikenali sebagai oleanane type ring system. 26

2.7 Kerangka Pemikiran

Dislipidemia merupakan keadaan yang ditandai salah satunya dengan

meningkatnya kadar LDL di dalam darah atau hiperkolesterolemia. Hal ini dapat

meningkatkan risiko terjadinya pembentukan plak, yaitu pada proses

aterosklerosis, sehingga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah,

khususnya pembuluh darah arteri koroner, yang secara utama memberikan suplai

darah ke jantung. Pengobatan dislipidemia dapat dilakukan dengan cara

mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti statins, bile acid sequestrans, niasin,

fibric acid derivatives, dan ezetimibe.7, 12

Selain obat-obat tersebut, asam lemak omega-3 dan squalene yang terdapat

di dalam suplemen minyak ikan dapat menurunkan dengan hebat kadar kolesterol

dan trigliserida yang tinggi di dalam darah. Suplemen minyak ikan terdiri dari

berbagai jenis dengan kandungan omega-3 dan squalene yang berbeda. Asam

lemak omega-3 dalam minyak ikan salmon terdiri dari EPA dan DHA dapat

membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Squalene dalam minyak

ikan hiu juga mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sehingga hal ini

dapat menjadi kerangka pemikiran dari peniliti bahwa efek penurunan kadar

Page 19: BAB II

Suplemen minyak ikan hiu

25

kolesterol minyak ikan salmon dan minyak ikan hiu berbeda dilihat dari

kandungannya dan juga dosis yang diberikan.

Gambar 2.4 Skema Kerangka Pemikiran

2.8 Hipotesis

DTL dan PTU

Squalene mengandung triterpenoid dan saponin, menghambat sintesis HMG-CoA reduktase

Meningkatkan LDL darah

Peningkatan HDL,

Penurunan LDL

Omega 3 mengandung EPA dan DHA, menghambat lipogenesis

Asam lemak tak jenuh essensial

Suplemen minyak ikan salmon

Page 20: BAB II

26

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat diperoleh hipotesis sebagai

berikut:

1. Squalene mampu menurunkan kadar kolesterol.