bab ii
DESCRIPTION
descrip atematkaTRANSCRIPT
BAB IIPENGUKURAN DEBIT
Debit (discharge) atau besarnya aliran sungai (stream flow) adalah volume
aliran yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai per satuan
waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/det). Aliran
adalah pergerakan air di dalam alur sungai.
2.1. Pendahuluan
2.1.1. Latar Belakang
Debit (discharge) atau besarnya aliran sungai (stream flow) adalah
volume aliran yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai per
satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik
(m3/det). Aliran adalah pergerakan air di dalam alur sungai. Pengukuran debit
yang dilaksanakan di suatu pos duga air tujuannya terutama adalah untuk
membuat lengkung debit dari pos duga air yang bersangkutan. Lengkung debit
dapat merupakan hubungan yang sederhana antara tinggi muka air dan debit,
dapat pula merupakan hubungan yang komplek apabila debit disamping fungsi
dari tinggi muka air juga merupakan fungsi dari kemiringan muka air, tingkat
perubahan muka air dan fungsi dari faktor lainnya.
Pada dasarnya pengukuran debit adalah pengukuran luas penampang
basah, kecepatan aliran dan tinggi muka air. Dengan demikian pengukuran
debit adalah proses pengukuran dan perhitungan kecepatan aliran, kedalaman
dan lebar aliran serta perhitungan luas penampang basah untuk menghitung
debit dan pengukuran tinggi muka airnya.
2.1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui debit sungai yang
tidak ada current meternya.
Tujuannya adalah untuk mengukur debit suatu sungai dengan metode
pelampung serta untuk mengetahui jenis sungai tersebut apakah Influent atau
Effluent.
2.1.3. Lokasi, Waktu, dan Kesampaian Daerah
Dari Laboratorium Kampus 2 Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta menuju Lokasi Pengamatan di Imogiri Timur, Jl.Pleret di sungai
Opak. Dilaksanakan pada Minggu, 12 oktober 2014 pukul 08.00 WIB hingga
12.00 WIB. Kesampaian daerah menggunakan sepeda motor dengan jarak
yang ditempuh ± 18 km.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Dasar Teori
Teori yang mendasari pengukuran debit ini adalah percobaan Darcy,
yaitu Hukum Darcy, bahwa banyaknya volume air yang mengalir dari suatu
tubuh sungai adalah hasil kali antara kecepatan aliran dengan luas penampang
media yang dialirinya atau luas penampang bangun alur yang dialirinya. Dapat
ditulis:
dimana
Dimana:
Q = debit aliran
V = kecepatan aliran
A = luas penampang
s = Jarak , t = waktu
Sungai adalah suatu tubuh Running Water yang terkumpul pada suatu
saluran dan bergerak menuju Base Level of Erosion akibat pengaruh gaya
gravitasi. Pengukuran debit dengan menggunakan metode pelampung adalah
metode yang digunakan untuk pengukuran debit pada sungai. Sungai selain
mempunyai kecepatan aliran juga mempunyai debit bervariasi pada tiap
sungai, bahkan dalam satu sungai pada hilir dan hulu mempunyai debit yang
berbeda. Perbedaan debit disebabkan antara lain oleh :
1. Adanya penambahan air dari air limbah atau dari rembesan-rembesan yang
ada di sekitar sungai.
2. Sungai tersebut disuplai airtanah di sekitarnya.
3. Sungai tersebut menyuplai artanah di sekitarnya.
2.2.2. Alat dan Bahan
Alat yang dipergunakan antara lain :
a. Pelampung.
b. Stop Watch / alat ukur waktu.
c. Roll meter / tali ukur (tali yang diberi interval panjang)
d. Penggaris panjang/grid jacob staff.
e. Alat tulis lengkap.
2.2.3. Cara Kerja
Cara kerja dalam perhitungan debit sungai adalah :
a. Pilih bagian sungai yang memenuhi syarat Hulu atau Hilir.
b. Rentangkan roll meter/tali ukur sepanjang 25 meter untuk panjang jarak
antara Hulu dan Hilir, selanjutnya 50 meter dibentangkan untuk mengukur
lebar sungai.
c. Lepaskan pelampung dari titik Hulu ke titik Hilir dan catat waktunya pada
tepi kiri, kanan dan tengah sampai 3 kali ( t1, t2, t3 = dihasilkan T).
d. Ukur penampang sungai dari tepi kiri ke tepi kanan dengan interval 50 cm,
kemudian ukur kedalamannya.
e. Hitung debit sungai dengan rumus di atas, Q = A x V.
2.3. Perhitungan Debit
2.3.1. Data Lapangan Bagian Hulu
2.3.1.1. Data lebar sungai
Dari hasil pengukuran diperoleh lebar sungai bagian hulu adalah 37,5 m.
2.3.1.2. Data waktu pelampung
Tabel 1. waktu pelampung
bagian waktu t 1 t 2 t 3Kiri 03’06’’ 04’35” 04’14”
Tengah 03’17’’ 04’01” 02’52”Kanan 04’03’’ 03’24” 03’05”
∑ (t total) 10’26’’ 12’0’’ 10’11’’ 626S 720S 611 S
2.3.1.3. Data kedalaman sungai
Tabel 2. kedalaman sungai bagian huluNo. Interval Kedalaman
(cm)
No. Interval Kedalaman
(cm)
1 0-50 34 39 1900-1950 65
2 50-100 48 40 1950-2000 69
3 100-150 62 41 2000-2050 67
4 150-200 68 42 2050-2100 68
5 200-250 66 43 2100-2150 67
6 250-300 56 44 2150-2200 70
7 300-350 38 45 2200-2250 70
8 350-400 15 46 2250-2300 70
9 400-450 10 47 2300-2350 67
10 450-500 13 48 2350-2400 69
11 500-550 20 49 2400-2450 70
12 550-600 28 50 2450-2500 64
13 600-650 33 51 2500-2550 70
14 650-700 30 52 2550-2600 85
15 700-750 40 53 2600-2650 73
16 750-800 36 54 2650-2700 73
17 800-850 30 55 2700-2750 61
18 850-900 17 56 2750-2800 57
19 900-950 10 57 2800-2850 70
20 950-1000 12 58 2850-2900 70
21 1000-1050 27 59 2900-2950 79
22 1050-1100 49 60 2950-3000 82
23 1100-1150 65 61 3000-3050 83
24 1150-1200 65 62 3050-3100 84
25 1200-1250 80 63 3100-3150 83
26 1250-1300 87 64 3150-3200 88
27 1300-1350 95 65 3200-3250 88
28 1350-1400 91 66 3250-3300 88
29 1400-1450 84 67 3300-3350 83
30 1450-1500 61 68 3350-3400 81
31 1500-1550 60 69 3400-3450 60
32 1550-1600 60 70 3450-3500 60
33 1600-1650 65 71 3500-3550 50
34 1650-1700 63 72 3550-3600 40
35 1700-1750 63 73 3600-3650 40
36 1750-1800 65 74 3650-3700 30
37 1800-1850 65 75 3700-3750 20
38 1850-1900 63
2.3.1.4. Gambar penampang sungai (Terlampir)
2.3.1.5. Perhitungan luas penampang
X 50 = 1450
X 50 = 3950
X 50 = 5500
X 50 = 5375
X 50 = 4575
X 50 = 4700
X 50 = 5150
X 50 = 5525
X 50 = 6175
X 50 = 6800
X 50 = 6500
X 50 = 6000
X 50 = 6750
X 50 = 5500
X 50 = 5625
X 50 = 5900
X 50 = 5875
X 50 = 5350
X 50 = 5000
X 50 = 4750
X 50 = 4625
X 50 = 4750
X 50 = 4825
X 50 = 4875
X 50 = 4925
X 50 = 4875
X 50 = 4750
X 50 = 4775
X 50 = 4825
X 50 = 4675
X 50 = 4450
X 50 = 4350
X 50 = 4300
X 50 = 3900
X 50 = 3800
X 50 = 4500
X 50 = 4300
X 50 = 4125
X 50 = 4275
X 50 = 4500
X 50 = 5500
X 50 = 5800
X 50 = 5175
X 50 = 4875
X 50 = 5000
X 50 = 5125
X 50 = 5250
X 50 = 5125
X 50 = 5050
X 50 = 4800
X 50 = 4250
X 50 = 3700
X 50 = 2950
X 50 = 2250
X 50 = 1500
X 50 = 750
X 50 = 250
2.3.1.6. Perhitungan kecepatan
S = Jarak
T = waktu
2.3.1.7. Perhitungan debit
Luas Penampang Hulu = 263200 cm2
= 26,3200 m2
Q = V x A
= 0,072 m/s x 26,3200 m2
= 1,89504 m3/s
2.3.2. Data Lapangan Bagian Hilir
2.3.2.1. Data lebar sungai
Dari hasil pengukuran diperoleh lebar sungai bagian hulu adalah 34 m.
2.3.2.2. Data waktu pelampung
Tabel 3. Waktu pelampungbagian waktu t 1 t 2 t 3
Kiri 4’36” 3’31’’ 2’24’’
Tengah 4’37” 2’15’’ 3’4’’
Kanan 5’17’’ 4’4’’ 2’9’’
∑ (t total) 14’30’’ 9’50’’ 7’37’’
870 S 590 S 457 S
2.3.2.3. Data kedalaman sungai
Tabel 4. Kedalaman sungai bagian hilirNo. Interval Kedalaman
(cm)
No. Interval Kedalaman
(cm)
1 0-50 45 35 1700-1750 79
2 50-100 57 36 1750-1800 65
3 100-150 60 37 1800-1850 63
4 150-200 77 38 1850-1900 67
5 200-250 98 39 1900-1950 70
6 250-300 99 40 1950-2000 68
7 300-350 76 41 2000-2050 66
8 350-400 78 42 2050-2100 70
9 400-450 78 43 2100-2150 70
10 450-500 75 44 2150-2200 70
11 500-550 80 45 2200-2250 70
12 550-600 80 46 2550-2300 70
13 600-650 77 47 2300-2350 65
14 650-700 75 48 2350-2400 64
15 700-750 73 49 2400-2450 65
16 750-800 72 50 2450-2500 65
17 800-850 70 51 2500-2550 64
18 850-900 78 52 2550-2600 70
19 900-950 60 53 2600-2650 80
20 950-1000 60 54 2650-2700 85
21 1000-1050 55 55 2700-2750 90
22 1050-1100 58 56 2750-2800 85
23 1100-1150 58 57 2800-2850 82
24 1150-1200 68 58 2850-2900 80
25 1200-1250 70 59 2900-2950 75
26 1250-1300 84 60 2950-3000 71
27 1300-1350 90 61 3000-3050 68
28 1350-1400 86 62 3050-3100 65
29 1400-1450 70 63 3100-3150 65
30 1450-1500 60 64 3150-3200 62
31 1500-1550 60 65 3200-3250 55
32 1550-1600 60 66 3250-3300 50
33 1600-1650 72 67 3300-3350 34
34 1650-1700 69 68 3350-3400 15
2.3.2.4. Gambar penampang sungai (Terlampir)
2.3.2.5. Perhitungan luas penampang
X 50 = 275
X 50 = 825
X 50 = 1350
X 50 = 1750
X 50 = 2225
X 50 = 2775
X 50 = 3300
X 50 = 3950
X 50 = 4650
X 50 = 4875
X 50 = 4650
X 50 = 4725
X 50 = 5200
X 50 = 5825
X 50 = 5025
X 50 = 2850
X 50 = 1875
X 50 = 1750
X 50 = 1825
X 50 = 1500
X 50 = 1700
X 50 = 2625
X 50 = 3050
X 50 = 3375
X 50 = 4050
X 50 = 4850
X 50 = 4325
X 50 = 3475
X 50 = 3450
X 50 = 3500
X 50 = 3550
X 50 = 3525
X 50 = 3700
X 50 = 3600
X 50 = 3200
X 50 = 3250
X 50 = 3425
X 50 = 3450
X 50 = 3475
X 50 = 3625
X 50 = 3825
X 50 = 3875
X 50 = 4350
X 50 = 5050
X 50 = 5100
X 50 = 4625
X 50 = 4125
X 50 = 3650
X 50 = 3175
X 50 = 3475
X 50 = 4350
X 50 = 4850
X 50 = 4750
X 50 = 4800
X 50 = 5000
X 50 = 5100
X 50 = 5275
X 50 = 5750
X 50 = 6250
X 50 = 5225
X 50 = 6125
X 50 = 6050
X 50 = 5900
X 50 = 5000
X 50 = 3575
X 50 = 1600
X 50 = 1000
2.3.2.6. Perhitungan kecepatan
S = Jarak
T = waktu
2.3.2.7. Perhitungan debit
Luas Penampang Hilir = 252400 cm2
= 25,2400 m2
Q = V x A
= 0,072 m/s x 25,24 m2
=1,81728 m3/s
2.4. Kesimpulan
Telah disimpulkan untuk menentukan debit air pada kali opak daerah Imogiri
Timur-Pleret didapatkan waktu kesampaian pelampung dari Hulu sampai Hilir
yaitu 0.072 m/s. Luas penampang Hulu didapatkan 26,32 m2 dan Hilir didapatkan
25,24 m2. Hasil debit air hulu 1,89504 m3/s dan hilir 1,81728 m3/s. Maka Q Hulu
lebih besar daripada Q Hilir, dapat disebut juga influent.