bab ii

8
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Nilai jual buah jeruk bali Buah jeruk bali banyak tumbuh di perkebunan warga dan ada yang membudidayakan tanaman buah jeruk bali ini, namun pemanfaatan dari buah ini masih sangat sedikit. Masyarakat biasanya hanya memakan langsung daging buah jeruk ini atau dibuat jus sedangkan kulit buah ini dibuang atau menjadi limbah. Hasil penelitian Purbianti (2005) menunjukkan pektin paling banyak terdapat pada kulit jeruk bali dibandingkan pada kulit jeruk keprok dan jeruk lemon. Jeruk bali memiliki rendemen (11,13%), kadar air (17,17%), viskositas (16,67 cps), persentase kemurnian pektin (69,69%), dan derajat keputihan (56,33) dan terdapat senyawa-senyawa seperti alkaloid, plavonoid, likopen, serta vitamin C, (Kenastino, 2003). Nilai energi kulit jeruk bali yang cukup tinggi dan produk manisan kulit jeruk bali ini masih jarang ditemui di pasaran selain itu perolehan bahan baku jeruk bali ini masih tergolong mudah dan murah. Jadi, adanya ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin keberlangsungan usaha pembuatan manisan kulit jeruk bali sebagai inovasi makanan yang aman. 2.2 Analisis Pasar Jeruk bali merupakan tanaman buah yang mengandung banyak komponen. Sebagaian besar komponen jeruk bali terletak pada kulitnya, diantaranya terdapat senyawa alkaloid, flavonoid, likopen, vitamin C, serta yang paling dominan adalah pektin dan tanin. Namun limbah kulit jeruk bali ini belum sepenuhnya termanfaatkan. Karena profil inilah kami berusaha memberi kemudahan bagi konsumen dengan menyediakan produk dalam bentuk manisan agar lebih mudah dikomsumsi oleh masyarakat serta memamfaatkan secara maksimal limbah kulit jeruk yang dihasilkan.

Upload: kurniawanto

Post on 03-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hyh

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Nilai jual buah jeruk bali Buah jeruk bali banyak tumbuh di perkebunan warga dan ada yang membudidayakan tanaman buah jeruk bali ini, namun pemanfaatan dari buah ini masih sangat sedikit. Masyarakat biasanya hanya memakan langsung daging buah jeruk ini atau dibuat jus sedangkan kulit buah ini dibuang atau menjadi limbah. Hasil penelitian Purbianti (2005) menunjukkan pektin paling banyak terdapat pada kulit jeruk bali dibandingkan pada kulit jeruk keprok dan jeruk lemon. Jeruk bali memiliki rendemen (11,13%), kadar air (17,17%), viskositas (16,67 cps), persentase kemurnian pektin (69,69%), dan derajat keputihan (56,33) dan terdapat senyawa-senyawa seperti alkaloid, plavonoid, likopen, serta vitamin C, (Kenastino, 2003). Nilai energi kulit jeruk bali yang cukup tinggi dan produk manisan kulit jeruk bali ini masih jarang ditemui di pasaran selain itu perolehan bahan baku jeruk bali ini masih tergolong mudah dan murah. Jadi, adanya ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin keberlangsungan usaha pembuatan manisan kulit jeruk bali sebagai inovasi makanan yang aman. 2.2 Analisis Pasar Jeruk bali merupakan tanaman buah yang mengandung banyak komponen. Sebagaian besar komponen jeruk bali terletak pada kulitnya, diantaranya terdapat senyawa alkaloid, flavonoid, likopen, vitamin C, serta yang paling dominan adalah pektin dan tanin. Namun limbah kulit jeruk bali ini belum sepenuhnya termanfaatkan. Karena profil inilah kami berusaha memberi kemudahan bagi konsumen dengan menyediakan produk dalam bentuk manisan agar lebih mudah dikomsumsi oleh masyarakat serta memamfaatkan secara maksimal limbah kulit jeruk yang dihasilkan. Khususnya di Sulawesi Tenggara pesaing dari usaha manisan kulit jeruk bali ini belum ada karena masyarakat belum mengetahui potensi dan cara pembuatan manisan kulit jeruk ini. Produk manisan kulit jeruk bali ini diharapkan dapat diperjual-belikan sebagai bahan makanan yang benilai di seluruh lapisan masyarakat. Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk menenalkan produk ini dimasyarakat. Misalnya, media brosur dan dari perbincangan dengan orang lain, yang biasanya dari satu mulut ke mulut lain sehingga lebih efektif penyebarannya. Sebelum mengembangkan strategi pemasaran yang akan kami terapkan, terlebih dahulu perlu mengembangkan sebuah strategi diferensiasi dan penentuan posisi. Strategi diferensiasi yang akan digunakan adalah menawarkan produk terbaik pada harga menengah dengan pelayanan memuaskan yang dipromosikan dengan baik dan diarahkan untuk semua kalangan masyarakat. Posisi dari produk kami adalah sebagai inovator (pendahulu) sehingga kami harus gencar melakukan promosi. Strategi pemasaran yang dilakukan dalam usaha ini menggunakan analisis pemasaran yaitu memberi kebijakan harga, dimana harga yang diberikan kepada pelanggan yaitu

Page 2: BAB II

Rp. 5.000,00/ kemasan plastik. Selain itu sistem penjualan yang digunakan yaitu penjualan secara tunai dan sistem penitipan produk ke toko-toko.

2.3 Rencana Produksi Target atau rencana produksi manisan kulit jeruk bali selama satu bulan adalah sebagai berikut:Total Investasi Yang Diperlukan = Rp. 1.000.000,-Analisis Pendapatan dan Keuangan Produksi 1 bulan = 500 kemasan plastikHarga yang ditawarkan kepada konsumen Rp. 5.000,00 per kemasanHasil penjualan 1 bulan = 500 kemasan plastik X Rp. 5.000,00 = Rp. 2.500.000,-Total biaya Operasional selama 1 bulan = Rp. 1.000.000,-Keuntungan tiap bulan adalah = Rp. 2500.000 - Rp. 1.000.000,- = Rp. 1.500.000,-

Page 3: BAB II

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Produksi Bahan yang harus dipersiapkan adalah 100 kg kulit jeruk bali, 70 kg gula pasir, kapur sirih, asam sitrat, beserta alat-alat yang digunakan yaitu kompor, panci, baskom, timbangan, pengaduk, gelas ukur dan alat pelengkap yaitu kemasan plastik, hand sealer dan label. Tahap ini yang pertama-tama perlu dilakukan adalah memisahkan kulit buah jeruk dengan daging buahnya, kemudian kulit buah jeruk yang berwarna hijau dikupas lalu bagian kulit jeruk yang berwarna putih dipotong-potong dan dicuci dengan air bersih yang mengalir. Setelah benar-benar bersih, kulit jeruk yang telah dipotong-potong kemudian direndam dengan larutan kapur sirih selama 24 jam. Setelah 24 jam perendaman, kulit jeruk dicuci dan dimasak dalam larutan gula, larutan gula tersebut diaduk perlahan-lahan hingga mengental dan ditambahkan asam sitrat yang bertujuan memberi cita rasa dan membuat manisan bisa bertahan untuk waktu yang relatif lama.

3.2 Tahap Pengemasan Manisan Kulit Jeruk Tahap pengemasan, sebelum dimasukkan ke dalam kemasan plastik, kemasan plastik harus dalam keadaan steril dari bakteri-bakteri yang ada didalamnya. Setelah itu manisan dimasukkan kendalam kemasan plastik dan dikemas menggunakan mesin pengemas hand sealer agar manisan lebih tahan lama.

3.3 Promosi dan Pemasaran Promosi dan Pemasaran, promosi dapat dilakukan sebelum produk dibuat, akan tetapi agar lebih mudah menarik minat konsumen maka perlu dibuat sampel produk. Setelah produk selesai dibuat dan dikemas, maka siap untuk dipasarkan ke konsumen. Pemasaran dapat disebarkan pada toko-toko penduduk, pasar tradisional, koperasi dan dapat langsung memesan ke tempat usaha.

Page 4: BAB II

C. Dosen Pembimbing A. Identitas Diri

Tahun Lulus

Program Pendidikan (diploma, spesialis, dan

doktor)

Perguruan Tinggi

Jurusan/ Bidang Studi

1992 S1 Unhas Biologi

1997 S2 UGM Yogyakarta

Biologi

B. Riwayat Pendidikan

C. Pengalaman Penelitian

D. Pelatihan Profesional

Tahun Jenis Pelatihan (dalam/luar negeri) Penyelenggara Jangka Waktu

2006 Magang Mata Kuliah Biokimia FMIPA ITB 19 Juni-3 Juli

2009 Pengembangan Soft Skill Sivitas Akademika Untuk Mencapai Tri Sukses

UNHALU 26 Agustus

2012 Pelatihan Peningkatan Keterampilan UNHALU 26-30 Juni

Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota Tim

Sumber Dana

2001 Efektifitas Cyanobacteria Non Simbiotik Pada Media Dengan Kadar N Berbeda Terhadap Penyerapan Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) Jaringan Air (Ipomoea Aquatica Forsk)

Ketua Lembaga Penelitian

Unhalu

2003 Pengaru Pupuk Azolla Terhadap Pertumbuhan Tanaman Mahoni

Anggota SPP DPP

2011 Analisis Potensi Kacang Laut (Vigna Marina (Burm) Merr). Sebagai Tumbuhan Produktif Lahan Bergaram dan Sumber Nutrisi Alternatif.

Ketua BLU - Unhalu

Page 5: BAB II

Teknik Instruksional (PEKERTI)

2012 Pelatihan Pengenalan SNI-ISO 17025: 2008

UNHALU 14-17 Juli

Tahun Kegiatan/Nama Kegiatan Tempat

2006 Pelatihan Basic Science Bidang Biologi Pada Guru-Guru SLTA Sekota Kendari

FMIPA Unhalu

2006 Simulasi Teknis Pengolahan Limbah Kulit Buah Pisang Menjadi Nata De Banana Skin

FMIPA Unhalu

2007 Penyuluhan Budidaya Tanaman Obat Secara Organik

Kel. Padaleu Kendari

2009 Pembimbingan Guru-Guru Biologi SMUN 4 Kendari dalam Program Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)

SMUN 4 Kendari

2011 Penyuluhan Teknik Perbanyakan dan Penanaman Bakau

Desa Waworaha Kec. Soropia, Konawe

2011 Penggemukan Kepiting Dengan Pemanfaatan Ikan Non Ekonomis dan Pelibatan Masyarakat di Desa Besule Kec. Lasolo Kab. Konawe Utara

Konawe Utara

E.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

Page 6: BAB II