bab ii
TRANSCRIPT
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengaruh Gaya Lorentz Pada Muatan Bergerak
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh
arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah
maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B),
seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)
Gambar 1. Gaya Loretz.
Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan
mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang
searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak
dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I
dalam suatu medan magnet B (Halliday, 1997). Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari
telunjuk, menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ).
Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah
gerak berlawanan dengan arah arus. Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I =
q/t maka persamaan gaya adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam
daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen
yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa
lingkaran (Giancoli, 2001). Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah
menembus bidang) secara terus menerus akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya
Lorentz yang timbul menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ.
Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
homogen sedemikian sehingga membentuk lintasan lingkaran adalah :
*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kia
mendapatkan persamaan :
Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan sehari-hari adalah alat ukur listrik, kipas dll.
2.2 Gaya Magnetik di Antara Dua Kawat Sejajar BerarusGaya magnet juga dialami oleh dua buah kawat sejajar yang saling berdekatan yang
beraliran arus listrik (Zaelani, 2006). Timbulnya gaya pada masing-masing kawat dapat dianggap
bahwa kawat pertama berada dalam medan magnetik yang ditimbulkan oleh kawat kedua dan
sebaliknya kawat kedua berada dalam medan magnetik yang ditimbulkan oleh kawat pertama.
Apabila arah arus pada kawat itu searah maka pada kedua kawat akan terjadi gaya tarik-menarik
dan sebaliknya jika arah arus pada kedua kawat berlawanan, maka akan tolak-menolak (Soejadi,
2012). Gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak pada kedua kawat merupakan akibat adanya
gaya magnet pada kedua kawat tersebut.
Sebagai contoh, medan magnetik B1 yang dihasilkan oleh I1 dapat dinyatakan dengan
persamaan :
B1=μ0 I 1
2 πa
Menurut persamaan pada gaya magnetik, maka gaya F1 per satuan panjang l1 pada
penghantar yang membawa arus I2 adalah :
F1
l1
=B1 I 2 sinθ
Jika arah garisnya tegak lurus terhadap medan magnetik (θ= 900 ), maka gayanya
menjadi:
F1
l1
=B1 I 2 F1
l1
=μ0 I 1 I 2
2 πa
Kemudian, medan magnetik B2 yang dihasilkan oleh I2 dinyatakan :
B2=μ0 I 2
2 πa
Gaya F2 per satuan panjang l2 pada penghantar yang membawa arus I1:
F2
l2
=B2 I 1sin θ
F1
l1
=B2 I 1
F1
l1
=μ0 I 1 I 2
2 πa
Ternyata gaya per satuan panjang (F/l) untuk kedua penghantar adalah sama. Besarnya gaya
tarik-menarik atau gaya tolak-menolak antara dua penghantar lurus panjang sejajar berarus
adalah :
F1
l1
=F2
l2
=μ0 I 1 I 2
2 πa
Fl=
μ0 I 1 I 2
2 πa
Dapat disimpulkan bahwa “pada dua penghantar lurus sejajar yang dialiri arus listrik akan
terjadi gaya tarik-menarik, jika arus listriknya searah dan terjadi gaya tola-menolak jika arus
listriknya berlawanan arah.
2.3 Aplikasi Gaya Lorentz dalam Kehidupan
1 Galvanometer
Dalam kehidupan sehari-hari penerapan gaya lorentz dapat memudahkan pekerjaan manusia. Ciri
khas dari motor listrik adalah adanya kumparan yang dilalui arus listrik dan timbulnya medan
magnet yang menyebabkan kumparan berputar sehingga terjadilah sumber tegangan yang
mengalirkan arus listrik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan kipas angin, bola
lampu dan blender.
Penerapan gaya lorentz yang lain, untuk alat ukur listrik, salah satunya adalah galvanometer.
Galvanometer digunakan untuk mengukur arus listrik yang kecil. Prinsip kerjanya sama dengan
motor listrik, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi
berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga
dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk suatu kumparan, dan diletakkan
diantara kutub-kutub sebuah magnet permanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan
kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Maka sisi
kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorentz yang sama
tetapi berlawanan arah, yang akan menyebabkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan
oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran
dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang
ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.
2. Pengeras Suara
Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip gaya lorentz. Komponen dasar pengeras suara terdiri
dari tiga bagian yaitu sebuah kerucut kertas yang bersambungan dengan sebuah kumparan suara
(silinder yang dikitari oleh kawat tembaga) dan sebuah magnet permanen berbentuk silinder
(kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan). Ketika arus dilewatkan pada lilitan
kumparan , maka padanya akan bekerja gaya lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen.
Besar kecilnya gaya bergantung pada arua yang dihasilkan oleh terminal pengeras suara sehingga
akan menyebabkan maju mundurnya kerucut kertas yang menumbuk udara sehingga dihasilkan
gelombang-gelombang bunyi sesuai dengan frekuensi pengeras suara. akan mengalir arus dari
terminal pengeras suara menuju kumparan suara , sehingga didalam kumparan akan ada aliran
elektron yang berada di dalam medan magnet. Elektron yang berada di medan magnet akan
mengalami gaya lorentz yang dapat menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga
elektron-elektron yang ada disekitar kerucut bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan
gelombang bunyi.
3. Video Recorder
Pada video recorder, sinyal disimpan dalam pita magnetic. Video recorder sangat tergantung
pada magnetisme dan listrik. Ia menggunakan dorongan listrik untuk memutar drum pada
kecepatan tinggi dan menggerakkan pita yang melaluinya dengan lembut. Untuk merekam suatu
program, arus yang melui kumparan kawat di dalam drum digunakan untuk menciptakan pola
magnetik pada pita. Jika pita tersebut diputar ulang, alat perekam menggunakan pola magnetik
ini untuk menghasikkan arus yang dapat diubah ke dalam gambar.
Gambar video recorder
4. Relai
Relai merupakan suatu alat dengan sebuah sakelar, untuk menutup relai digunakan
magnet listrik. Arus yang relatif kecil dalam kumparan magnet listrik dapat digunakan untuk
menghidupkan arus yang besar tanpa terjadi hubungan listrik antara kedua rangkaian.
Gambar relai
CONTOH SOAL:
1. Sebuah partikel bermuatan 1 μC bergerak tegak lurus dalam medan magnet homogen
yang besarnya 10-4 T dengan jika kecepatan partikelnya 105 m/s. , maka tentukan gaya
Lorentz yang dialami oleh partikel ?
Jawab :
Diketahui : q = 1 μC = 10-6 C
B = 10-4 T
V = 105 m/s
Ditanya : FL = …………….. ?
Dijawab :
FL = q . v . B . sin θ
= 10-6 C . 10-4 T . 105 m/s
= 10-5 N
2. Sebuah muatan positif bergerak dibawah sebuah kawat berarus listrik sebesar 5 A
berjarak 10 cm. Kecepatan muatan 2000 m/s searah dengan arah arus listrik. Jika besar
muatannya 2.106 C berapa besar dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh muatan
tersebut ?
Jawab :
Diketahui : I = 5 A
a = 0,1 m
v = 2000 m/s
Q = 2.106 C
Ditanya : FL = ….. ?
Dijawab : FL = B.Q.v sin θ
= μ0. I. Q. v. (sin 90/2∏. a)
= 4∏. 107. 5. 2.106 . 2000 / 2∏. 0,1
= 4. 108 Newton dengan arah mendekati kawat
3. Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat mengalir arus listrik
yang sama besar yaitu 10 A dengan arah arus yang sama. Bila panjang kawat 1 meter
maka tentukan besar dan arah gaya Lorentz yang dialami kedua kawat !
Jawab :
Diketahui : I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m
ℓ = 1 meter
Ditanya : FL = …………………….?
Dijawab :
FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1
= 2 . 10-4 N