bab ii

Upload: dyvia-rosa-lumbanstone

Post on 09-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab 2

TRANSCRIPT

63

BAB IITINJAUAN UMUM

2.1 PT BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN) BANDUNG

2.1.1 Sejarah Perkembangan BATANKegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Panitia Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik. Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA), yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi BATAN.Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktifdanfasilitas nuklir lainnya.Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan U No. 10 tentang ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir (BATAN)dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).

Tabel 1. Tabel Sejarah Perkembangan BATANTahunKeterangan

1954Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet

1958Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (PP No.65 Tahun 1958)

1964Penetapan UU No.31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Atom 1964

1965Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian Reaktor Triga Mark II berdaya 250 kW oleh Presiden RI serta Perubahan nama Lembaga Tenaga Atom menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)

1966Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat, Jakarta 1966

1967Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta

1968Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co-60 PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

1970Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung

1971Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW

1972Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN)

1979Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100 kW di PPTA Yogyakarta oleh Presiden RI

1984Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 keV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

1987Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy dengan daya 30 MW

1988Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA Serpong oleh Presiden RI

1992Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan Terkontaminasi di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI

1994Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

1995Dalam memperingati HUT RI ke 50, BATAN berhasil melaksanakan"Whole Indonesian Core"untuk Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy.

1996Pembentukan PT Batan Teknologi (persero), Divisi : Produksi Elemen Bakar Reaktor, Produksi Radioisotop, Produksi Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir

1997Penetapan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang memisahkan Badan Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan tenaga nuklir

1998Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional dengan Keppres No.197 Tahun 1998

2000Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MWdi Pusat Penelitian Tenaga Nuklir (PPTN) Bandung olehWakil Presiden RI

2001Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

2003Penyerahan hasil " " kepada Presiden RI; Pencapaian 10% jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional; Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 350 keV, 10 mA di PPTN Yogyakarta:Pengoperasian Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan - Pertanian Terpadu di Kalsel

2004Pencapaian target 10% varietas unggul tanaman pangan nasional menggunakan teknik nuklir

2005Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir

2006Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di seluruh Indonesia

200850 tahun BATAN Berkarya

2.1.2 Struktur Organisasi BATAN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

KerjasamaKerjasama : Dalam dan Luar NegeriKerjasama dalam bidang iptek nuklir dengan berbagai instansi lain di dalam dan luar negeri diselenggarakan dengan tujuan untuk alih pengetahuan dan teknologi nuklir, peningkatan kemampuan, keterampilan dan kualitas SDM BATAN dalam mengoptimalkan pendayagunaan potensi litbangyasa. Program kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan penyerapan hasil litbangyasa BATAN, mendorong tumbuhnya usaha baru untuk usaha kecil dan menengah serta meningkatkan inovasi teknologi di kalangan masyarakat.

Tabel 2. Dalam NegeriInstitusiBidang / Materi

31 Perguruan tinggiPendidikan, penelitian & pengembangan pemanfaatan tenaga nuklir

27 Pemerintah DaerahPemanfaatan iptek nuklir dalam menunjang program peningkatan kesejahteraan masyarakat

12 Rumah SakitPemanfaatan produk dan peralatan hasil litbang nuklir di bidang kesehatan

Kementrerian KesehatanPengembangan dan pengawasan penggunaan tenaga nuklir di bidang kesehatan

BBIK, KEMENPERINDAGLitbang di bidang industri dan perdagangan

Badan Pengawas Tenaga NuklirPengembangan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir

Kementrian Negara Riset & TeknologiPengembangan kajian riset ilmu pengetahuan dan teknologi

HKTIPendayagunaan iptek nuklir di bidang pertanian dan peternakan

PT. Sanghyang Seri (Persero)Pendayagunaan iptek nuklir di bidang pertanian

LKBN ANTARAPenyebarluasan informasi iptek nuklir & hasil litbangyasa

Badan Meteorologi dan GeofisikaPenyelidikan / penelitian untuk memperoleh data meteorologi dan geofisika

19 Perusahan SwastaPenelitian, pengembangan, fabrikasi dan pemasaranhasil litbang iptek nuklir serta pengolahan limbah industri

3 Pondok PesantrenPemanfaatan hasil litbang iptek nuklir di bidang pertanian dan peternakan

SEAMO BIOTROPPendayagunaan iptek nuklir di bidang pertanian

Lembaga Ilmu Pengetahuan IndonesiaPengembangan kajian riset ilmu pengetahuan dan teknologi

Tabel 3. Luar NegeriInstitusiBidang/ Materi

22 Institusi Luar NegeriPayung kerja sama dalam litbang dan aplikasi iptek nuklir untuk tujuan damai (Argentina, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman, Itali, Jepang dan Korea Selatan).Penerapan kerja sama/ kesepakatan dalam berbagai kerja sama dalam bidang keteknikan, kesehatan, TIK, studi kelayakan, energi, safeguard, penelitian gabungan dan pengembangan SDM(Westinghouse, General Electric, USNRC, DOE, Nucleonic Medical, AECB, AECL, KFA Julich, Siemens, Amersham, UKEEA, ENEEA, JAERI, JAIF, Mitsubishi, Newjec, TIT, KAKEN Co.Ltd, KEK, KAERI, KHNP and KIRAMS).

IAEAKerja sama Teknis dan Kesepakatan Kerja sama kawasan untuk penelitian, pengembangan dan pelatihan terkait dengan iptek nuklirBidang/ Materi

2.1.4 Kedudukan, Tugas Pokok dan FungsiSesuai dengan UU No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran dan Keppres RI No. 64/2005, BATAN ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, BATAN menyelenggarakan fungsi:1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir,4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

2.1.3 Visi dan MisiVisiEnergi Nuklir sebagai pemercepat kesejahteraan bangsa.

Misi1. Melaksanakan penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi dalam mendukung program pembangunan nasional2. Melaksanakan manajemen kelembagaan untuk mendukung kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi

2.1.4 Tujuan dan Sasaran2.1.4.1 TujuanTujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan dukungan nyata dalam pembangunan nasional dengan peran :1. Meningkatkan hasil litbang energi nuklir, isotop dan radiasi, dan pemanfaatan/pendayagunaanya oleh masyarakat dalam mendukung program pembangunan nasional2. Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi dalam rangka mendukung penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi

2.1.5.2SasaranSasaran pembangunan iptek nuklir yang ingin dicapai adalah :1. Peningkatan hasil litbang enisora berupa bibit unggul tanaman pangan, tersedianya insfrastruktur dasar pembangunan PLTN, pemahaman masyarakat terhadap teknologi nuklir, pemanfaatan aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk kesehatan; dan2. Peningkatan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi meliputi kelembagaan iptek, sumber daya iptek dan penguatan jejaring iptek dalam rangka mendukung pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi di masyarakat.2.1.5 Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)Badan Tenaga Nuklir Nasional disingkatBATAN, adalahLembagam Pemerintah Non KementerianIndonesiayang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaganuklir. Kepala Batan saat ini dijabat olehDr. Hudi Hastowoyang menggantikan Kepala BATAN periode sebelumnya yaituDr. Soedyartono Soentono, M.Sc. BATAN mengoperasikan 3 buah reaktor nuklir di Indonesia, 2 buah reaktorTrigamark II dan sebuah reaktor nuklir 30 MW di Serpong.

2.1.6.1 Fasilitas NuklirUntuk melaksanakan kegiatan Litbangyasa iptek nuklir telah dibangun dan dilengkapi berbagai fasilitas /sarana penelitian yang tersebar di beberapa lokasi yaitu Kawasan Nuklir Serpong di Kawasan Puspiptek, Kawasan Nuklir Bandung, Kawasan Nuklir Yogyakarta, Kawasan Nuklir Pasar Jumatdi Jakarta, Stasiun Pemantauan Gempa Mikro dan Meteorologi di ujung Watu dan Ujung Lemah Abang Jepara, dan unit Penelitian Eksplorasi Penambangan Uranium di Kalan, Kalimantan Barat.

2.1.6.2 Kawasan Nuklir BandungKawasan Nuklir Bandung dibangun pada tahun 196 yang menempati area sekitar 3 hektar dan merupakan tempat dibangunnya reaktor pertama di Indonesia. Di kawasan ini terdapat Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR). Kegiatan yang dilakukan meliputi pendayagunaan reaktor untuk penelitian dan pembinaan keahlian, litbang bahan dasar, radioisotop dan senyawa bertanda, instrumentasi dan teknik analisis radiometri, pengawasan keselamatan kerja terhadap radiasi dan lingkungan. Kedokteran nuklir pertama kali dikembangkan di Kawasan Nuklir Bandung yang merupakan embrio dari kedokteran nuklir di Indonesia. Saat ini kegiatan kedokteran nuklir dikembangkan lebih lanjut di beberapa rumah sakit di Indonesia. Untuk mendukung pelaksanaan litbang, Kawasan Nuklir Bandung dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain Reaktor Triga Mark II dengan daya 250 kW (1965). Daya reaktor ini pada tahun 1971 ditingkatkan menjadi 1000 kW dan kemudian menjadi 2000 kW pada tahun 2000. Fasilitas lain yang terdapat di kawasan ini adalah laboratorium fisika, kimia dan biologi, produksi isotop dan senyawa bertanda.

2.1.6 Reaktor NuklirReaktor menurut arti sesungguhnya adalah tempat berlangsungnya reaksi. Apabila ditinjau berdasarkan pada proses reaksinya maka ada beberapa jenis reactor, yaitu : reactor kimia, reactor bakar dan reactor nuklir. Reaktor nuklir adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Reaktor nuklir sudah banyak digunakan baik di Negara-negara maju maupun Negara berkembang. Reaktor yang beroperasi di dunia sebagian besar digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir.Saat ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada reaksi fisi nuklir, dan sering dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa kalangan menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan cara yang aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusi merupakan teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa piranti lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnya pembangkit thermoelektrik radioisotop dan baterai atom, yang membangkitkan panas dan daya dengan cara memanfaatkan peluruhan radioaktif pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch fusor, di mana reaksi fusi nuklir terkendali digunakan untuk menghasilkan radiasi neutron.Energi potensial nuklir adalah energi potensial yang terdapat pada partikel di dalam nukleus atom. Partikel nuklir seperti proton dan neutron tidak terpecah di dalam proses reaksi fisi dan fusi, tapi kumpulan dari mereka memiliki massa lebih rendah daripada jika mereka berada dalam posisi terpisah/ sendiri-sendiri. Adanya perbedaan massa ini dibebaskan dalam bentuk panas dan radiasi di reaksi nuklir (panas dan radiasinya mempunyai massa yang hilang, tapi terkadang terlepas ke sistem, dimana tidak terukur). Energi matahari adalah salah satu contoh konversi energi ini. Di matahari, proses fusi hidrogen mengubah 4 miliar ton materi surya per detik menjadi energi elektromagnetik, yang kemudian diradiasikan ke angkasa luar.Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sagat berbahaya bagi manusia.Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).Berdasarkan fungsinya reactor nuklir dapat dibedakan menjadi dua yaitu :1. Reactor penelitian / riset yaitu reactor nuklir yang digunakan untuk tujuan penelitian , pengujian bahan, pendidikan atau pelatihan dan bias juga untuk memproduksi radioisotope.1. Reactor daya , yaitu reactor nuklir yang digunakan untuk menghasilkan daya listrik / pembangkit tenaga listrik. Ada perbedaan antara kedua reaktor ini, yaitu pada reaktor penelitian yang diutamakan adalah pemanfaatan yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk keperluan berbagai penelitian dan produksi radioisotop. Sedangkan panas yang dihasilkan dirancang sekecil mungkin, sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen kendali, dan sebagian diubah menjadi neutron untuk berlangsungnya reaksi berantai.RSG G.A Siwabessy merupakan salah satu reactor riset yang mempunyai daya nominal 30 Mw dan menggunakan bahan bakar uranium dengan perkayaan rendah. Raktor ini mulai dibangun tahun 1983 dan diresmikan operasinya padda tanggal 20 agustus 1987 oleh Presiden Republik Indonesia.Nama G.A siwabessy diberikan sebagai penghormatan atas jasa Prof. G.A Siwabessy sebagai perintis kegiatan tenaga nuklir di Indonesia.RSG G.A Siwabessy merupakan reactor jenis kolam, berbahan bakar jenis MTR dalam bentuk disperse U3O8Al dengan perkayaan lebih kecil dari 20 % U-235 dalam kelongsong Al. reactor ini dengan nominam 30 Mw dapat menghasilkan netron termal di fasilitasi iradiasi sebesar 2 x 1014n/cm2det.RSG G.A Siwabessy mempunyai system keselamatan yang sangat baik, dimana apabila terjadi kegagalan pada system reactor, maka system proteksi reactor menanggapi kegagalan tersebut dengan tindakan penyelamatan otomatis berupa pemadaman reactor dan diikuti tindakan lain yang disesuaikan dengan sebab kegagalan system tersebut.RSG G.A Siwabessy didesain dan dipasok oleh perusahaan interatom GmbH yang sekarang bergabung menjadi Siemens AG dari republic Federasi jerman. RSG G.A Siwabessy dengan seluruh fasilitas pendukungnya akan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :1. Fasilitas reactor serbaguna digunakan selain untuk kegiatan litbang bidang teknologi nuklir juga untuk melayani kegiatan iradiasi nuklir.1. Fasilitas Power ramp Test atau fasilitas uji daya ramp adalah fasilitas iradiasi dengan loop pendingin yang digunakan untuk menguji pin elemen bakar reactor daya jenis PWR/BWR pada daya yang berubah-ubah.1. Fasilitas Radiografi Neutron adalah fasilitas yang digunakan untuk melakukkan radiografi material dengan menggunakan berkas neutron.1. Fasilitas Cyrano dan Chouca Rig adalah fasilitas uji (statis) pin elemen bakar reactor daya. Fasilitas ini berupa sebuah rig yang dapat dibongkar pasang di dalam kolam reactor secara vertical dan choucha rig adalah fasilitas iradiasi untuk uji bahan struktur reactor.1. Fasilitas iradiasi untuk analisis aktivasi neutron (AAN). AAN adalah suatu teknis analisis dengan membuat bahan uji menjadi radioaktif dengan iradiasi neutron.1. Fasilitas silicon Doping adalah fasilitas yang digunakan untuk mengiradiasi kristal tunggal silicon menjadi bahan semikonduktor.1. Fasilitas produksi radioisotope adalah fasilitas proses fisi maupun aktivasi jenis radioisotope untuk keperluan medis ( Tc-99m, I-125, I-131,dll)1. Fasilitas system rabbit, ini digunakan untuk melakukan aktivasi neutron dan produksi radioisotope dengan waktu radiasi pendek. Ada 2 sistem rabbit, yaitu hydraulic dan pneumatic.Berdasarkan bahan pendingin yang digunakan :1. Reaktor berpendingin air, meliputi reaktor jenis PWR (Pressurized Water Reactor = reaktor air tekan), BWR (Boiling Water Reactor = reaktor air didih), GMBWR (Graphite Moderated Boiling Water Reactor = reaktor air didih moderasi grafit), PHWR (Pressurized Heavy Water Reactor = reaktor air berat tekan).1. Reaktor berpendingin gas, gas yang biasa digunakan adalah CO2 dan N2. Reaktor yang termasuk dalam jenis ini adalah MR (Magnox Reactor = reaktor magnox) dan AGR (Advanced Gas-Cooled Reactor = reaktor maju berpendingin gas).

Berdasarkan bahan moderator (pemerlambat) yang digunakan :1. Reaktor air ringan : bahan moderasi yang digunakan adalah air ringan. Reaktor dalam kelompok ini adalah : PWR, BWR, BMBWR.1. Reaktor air berat : bahan moderasi yang digunakan adalah air berat (air yang mempunyai kandungan Deuterium lebih besar daripada air ringan). Reaktor dalam kelompok ini adalah : PHWR dan Reaktor Candu (Canadium-Deuterium-Uranium).1. Reaktor grafit : bahan moderasi yang digunakan adalah grafit. Reaktor dalam kelompok ini adalah : MR, AGR, dan RBMR (reaktor yang digunakan oleh Rusia).

Prinsip Kerja Reaktor NuklirEnergi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. Elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron.

Gambar 2.2 skema reaktor nuklir

Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis (kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang diizinkan. Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.2.1.7 Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) adalahLembaga Pemerintah Non Departemen(LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BAPETEN bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaganuklirdiIndonesiamelalui peraturan perundangan, perizinan, dan inspeksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. BAPETEN didirikan pada tanggal 8 Mei 1998 dan mulai aktif berfungsi pada tanggal 4 Januari 1999.Sudah 60 tahun yang lalu sejak dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di bulan Agustus 1945. Ledakan nuklir tersebut melepaskan panas dan radiasi yang luar biasa, dan mengakibatkan banyak penderitaan, kehancuran dan korban jiwa. Sekalipun energi nuklir pernah memberikan stikma buruk sebagai tenaga pemunah massal, berbagai aplikasi tenaga nuklir telah memberikan manfaat di saat ini dan dikemudian hari , termasuk di Indonesia.

Pemanfaatan Tenaga Nuklir di IndonesiaBerlawanan dengan kebanyakan pendapat orang, tenaga nuklir memberikan banyak manfaat bagi peradaban manusia. Berbagai macam penggunaan tenaga nuklir muncul dalam kehidupan kita. Selama lebih dari seratus tahun, tenaga nuklir telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kontribusi nyata tampak dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Dalam bidang pertanian, kita menggunakan teknik nuklir untuk menghasilkan varietas padi unggul dan murah, sehingga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi kita. Selain itu, teknologi radiasi juga telah banyak digunakan industri, terutama untuk memeriksa volume produk minuman dalam kemasan, ketebalan kertas, kualitas pipa dan lain sebagainya.Sinar radiasi juga dapat digunakan sebagai teknik perunut, diagnosa proses industri, analisa komposisi dan uji bahan tak rusak. Radiasi sinar gamma juga banyak digunakan untuk membasmi bakteria dalam proses sterilisasi makanan. Di berbagai belahan dunia, tenaga nuklir telah dan akan menjadi alternatif penting dalam menyediakan tenaga listrik tanpa menghasilkan gas rumah kaca, sehingga bisa mengurangi efek rumah kaca di planet kita ini.Memandang hal di atas, pemerintah Indonesia, bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat, membuat UU No 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, yang menunjukkan pentingnya energi nuklir bagi kesejahteraan kita dan perlunya keselamatan dalam penggunaanya. Usaha untuk meningkatkan manfaat dari energi nuklir dilaksanakan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), sedangkan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) diberikan wewenang dan tanggung jawab melalui tugas pengawasan untuk meminimalisasi resiko yang berkaitan dengan penggunaan tenaga nuklir di Indonesia.Pengawasan penggunaan tenaga nuklir dimaksudkan untuk menjamin pemakaian yang baik dan benar dengan tetap menjaga penggunaan khusus untuk tujuan damai dan memberikan manfaat dan kesejahteraan pada masyarakat seluas-luasnya.

BAPETEN - Badan Pengawas Tenaga Nuklir di IndonesiaPengawasan tenaga nuklir di Indonesia tidak bisa dihindari dan sangat diperlukan. Dengan makin berkembangnya teknologi nuklir dan penggunaannya di masyarakat makin meluas, pengawasan ditujukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan lingkungan. Berdasarkan Undang-Undang, BAPETEN melaksanakan kewajiban pemerintah dalam mengawasi penggunaan tenaga nuklir. UU Tenaga Nuklir tahun 1997 memberikan mandat pada BAPETEN untuk membuat peraturan, menerbitkan izin, melakukan inspeksi dan mengambil langkah penegakan peraturan untuk menjamin kepatuhan pengguna tenaga nuklir terhadap peraturan dan ketentuan keselamatan.

Tugas PokokMelaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir dengan menyelenggarakan peraturan, perizinan dan inspeksi.

Fungsi Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir; penyusunan rencana dan program nasional di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir; pembinaan dan penyusunan peraturan serta pelaksanaan pengkajian keselamatan nuklir, keselamatan radiasi, dan pengamanan bahan nuklir; pelaksanaan perizinan dan inspeksi terhadap pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir, instalasi nuklir, fasilitas bahan nuklir, dan sumber radiasi serta pengembangan kesiapsiagaan nuklir; pelaksanaan kerjasama dibidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir dengan instansi Pemerintah atau organisasi lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia; pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bahan nuklir; pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan terhadap upaya yang menyangkut keselamatan dan kesehatan pekerja, anggota masyarakat dan perlindungan terhadap lingkungan hidup; pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BAPETEN; pelaksanaan pembinaan administrasi, pengendalian dan pengawasan di lingkungan BAPETEN; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Presiden.

Tujuan1. Terjaminnya kesejahteraan, keamanan dan ketentraman masyarakat;2. Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup;3. Memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir;4. Meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir untuk menimbulkan budaya keselamatan di bidang nuklir;5. Mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan nuklir;6. dan Menjamin terpeliharanya dan ditingkatkannya disiplin petugas dalam pelaksanaan pemanfaatan nuklir.2.1.8 RadiasiRadiasi adalah pancaran energi melalui materi atau ruang dalam bentuk partikel berenergi atau gelombang elektromagnetik. Radiasi tertentu memiliki energi yang cukup untuk membuat electron keluar dari orbit atom materi yang dilaluinya. Proses ini disebut ionisasi dan radiasi yang bias menimbulkan ionisasi disebut radiasi pengion. Karena proses interaksi dengan materi seperti ini maka radiasi pengion akan mengalami penurunan intensitas ketika melewati materi.

RadioaktifitasRadioaktifitas adalah proses spontan dan alami ketika atom yang tidak stabil dari isotope sebuah unsur radioaktif mengalami transformasi atau meluruh menuju kondisi stabil dengan cara memancarkan atau meradiasikan kelebihan energi dalam bentuk partikel atau gelombang elektromagnetik. Jumlah inti atom suatu material radioaktif yang meluruh dalam jangka waktu tertentu dinamakan aktifitas dari material tersebut. Umur paruh suatu unsur atau material radioaktif adalah waktu yang diperlukan oleh unsur tersebut agar aktifitasnya berkurang menjadi setengah dari aktifitas awalnya.

Radiasi Dalam Kehidupan Sehari-hariTubuh manusia dalam kehidupan sehari-hhari akan menerima paparan radiasi pengion secara alami yang disebut natural background radiation. Radiasi ini berasal dari luar angkasa yang diseebut radiasi kosmik, radiasi terrestrial dari material radioaktif dalam kerak bumi, gas radioaktif di atmosfir dan radiasi dari dalam tubuh yang berasal dari makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.

Efek RadiasiRadiasi dapat berinteraksi langsung dengan molekul tubuh dan merusaknya. Pada prinsipnya DNA tubuh memiliki kemampuan mengagumkan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat radiasi. Jika DNA mengalami kerusakan, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu kerusakan akan diperbaiki sebelum siklus tumbuh sel tubuh selesai. Jika tidak, maka sel akan mati. Terdapat pula kemungkinan lainnya yaitu sel akan selamat tapi berperilaku menyimpang akibat kerusakan DNA yang dikkenal dengan istilah mutasi. Sel dengan DNA mutsi ini bias terus tumbuh sehingga bisa menimbulkan kanker.a. Efek langsungPengaruh langsung akibat menerima dosis radiasi yang sangat besar dalam waktu singkat bisa berupa terbakar, terjadi perubahan komponen darah, kelelahan, diare, pusing, dan kematian. Pengaruh ini akan berkembang dalam satuan jam, hari, atau minggu yang bergantung pada dosis radiasi yang diterima.b. Efek tertundaKatarak akan timbul dalam waktu berbulan-bulan atau beertahun-tahun setelah lensa mata menerima dosis radiasi 200-300rem demikian juga kanker mungkin timbul 10-15 tahun setelah tubuh menerima dosis radiasi.

Pemanfaatan Radiasia. Bidang MedisRadiasi pengion bisa dimanfaatkan dengan banyak cara di biidang pengobatan medis (radiotherapy). Yang paling dikenal adalah untuk mendiagnosa pencitraan misalkan CT (computer tomography) Scan dan pengobatan kanker.b. Bidang industryPenggunaan terbesar radiasi pengion di bidang industry adalah dalam modifikasi karakteristik suatu materi. Radiasi dapat dipergunakan untuk menginisiasi terjadinya polimerisasi, memperkeras polimer atau menaikkan titik leleh. Penggunaan utama lainnya adalah untuk mensterilkan peralatan kedokteranc. Peralatan Rumah TanggaSalah satu peralatan yang sering dijumpai di rumah maupun gedung adalah detector asap untuk peringatan kebakaran.

2.1.9 Reaktor Daya (PLTN)1. Reaktor air mendidihReaktor jenis ini memanfaatkan air sebagai pendingin reactor dan moderator. Panas yang dihasilkan oleh reaksi fisi dalam elemen bakar akan diserap oleh air, sehingga air akan mendidih dan berubah menjadi uap. Uap yang dihasilkan akan digunakan untuk menggerakkan turbin generator sehingga dihasilkan listrik.

Gambar 2.3 Konsep sistem PLTN tipe reaktor air didihModerator adalah medium untuk memperlambat kecepatan partikel neutron cepat. Air pendingin digunakan untuk mengambil panas yang dihasilkan dalam teras reactor (reactor core) sehingga temperatur air akan naik. Temperatur air dibiarkan meningkat hingga mencapai titik didih. Uap yang dihasilkan pada proses pendidihan air kemudian disalurkan untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator listrik. Dalam reaktor tipe ini, uap yang terbentuk akan menyebabkan reaktivitas reaktor menjadi negatif. Reaktivitas negative dapat menahan kenaikan daya reaktor, sehingga penambahan reaktivitas (penaikan daya reaktor) dapat dikendalikan secara stabil dengan batang pengendali

1. Reaktor air bertekananReaktor ini menggunakan air sebagai pendingin. Reactor ini memiliki dua system sirkulasi pendingin, yaitu primer dan sekunder. Sirkulasi pendingin primer berhubungan langsung dengan sumber panas. Sirkulasi pendingin sekunder dibuat bertekanan tinggi sehingga tidak akan mendidih walaupun berada dalam temperature yang sangat tinggi. Panas dari system pendingin primer dialirkan ke system sekunder. Air dalam system sekunder ini akan berubah menjadi uap dan kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin generator dan menghasilkan listrik.Dalam PWR, kalor yang dihasilkan dalam batang-batang bahan bakar diangkut keluar dari teras reaktor oleh air yang terdapat di sekitarnya (sistem pendingin primer). Air ini secara terus-menerus dipompakan oleh pompa primer ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor (sistem pendingin primer).

Gambar 2.4 Diagram PLTN Jenis PWRUntuk mengangkut kalor sebesar mungkin, suhu air dikondisikan mencapai 3000C. Untuk menjaga air tidak mendidih (yang dapat terjadi pada suhu 1000C pada tekanan 1 atm), air diberi tekanan 160 atm. Air panas diangkut melalui suatu alat penukar panas (heat exchanger), dan kalor dari air panas dipindahkan ke air yang mengalir di sekitar alat penukar panas (sistem pendingin sekunder). Kalor yang dipindahkan ke sistem pendingin sekunder memproduksi uap yang memutar turbin. Turbin dikopel dengan suatu generator listrik, tempat daya keluaran listrik menuju konsumen melalui kawat transmisi tegangan tinggi. Setelah keluar dari turbin, uap didinginkan kembali menjadi air oleh pengembun (condenser) dan kemudian dikembalikan lagi ke alat penukar panas oleh pompa sekuder.

2.1.10 Limbah RadioaktifLimbah radioaktif merupakan hasil samping dari kegiatan pemanfaatan teknologi nuklir. Dalam limbah radioaktif ini terdapat unsur-unsur radioaktif yang masih memancarkan radiasi. Limbah radioaktif tidak boleh dibuang ke lingkungan karena radiasi yang dipancarkan berpotensi memberikan efek merugikan terhadap kesehatan manusia. Program pengelolaan limbah radioaktif ditujukan untuk menjamin agar tidak seorang pun akan menerima paparan radiasi melebihi nilai batas yang dizinkan. Terdapat hal-hal unik yang menguntungkan dalam rangka pengelolaan limbah radioaktif: 1. Sifat fisika dari zat radioaktif yang selalu meluruh menjadi zat stabil (tidak radioaktif lagi). Karena terjadi peluruhan, maka jumlah zat radioaktif akan selalu berkurang oleh waktu. Sifat ini sangat menguntungkan karena cukup hanya dengan meyimpan secara aman, zat radioaktif sudah berkurang dengan sendirinya. 2. Sebagian besar zat radioaktif yang terbentuk dalam teras reaktor nuklir umumnya memiliki waktu paro yang sangat pendek, mulai orde beberapa detik hingga beberapa hari. Hal ini menyebabkan peluruhan zat radioaktif yang sangat cepat yang berarti terjadi pengurangan volume limbah yang sangat besar dalam waktu relatif singkat. 3. Saat ini telah berhasil dikembangkan berbagai jenis alat ukur yang sangat peka terhadap radiasi. Dengan alat ukur ini keberadaan zat radioaktif skecil apa pun selalu dapat dipantau. Pengolahan Limbah Radioaktif Secara keseluruhan, pengelolaan limbah radioaktif yang lazim dilakukan meliputi tiga pendekatan pokok bergantung besar kecilnya volume limbah, tinggi rendahnya aktivitas zat radioaktif serta sifat-sifat fisika dan kimia limbah tersebut. Tiga pendekatan pokok itu meliputi :1. Limbah radioaktif dipekatkan dan dipadatkan yang pelaksanaannya dilakukan di dalam wadah khusus untuk selanjutnya disimpan dalam waktu yang cukup lama. Cara ini efektif untuk pengelolaan limbah radioaktif cair yang mengandung zat radioaktif beraktivitas sedang dan atau tinggi. 1. Limbah radioaktif disimpan dan dibiarkan meluruh dalam tempat penyimpanan khusus sampai aktivitasnya sama dengan aktivitas zat radioaktif lingkungan. Cara ini efektif jika dipakai untuk pengelolan limbah radioaktif cair atau padat yang beraktivitas rendah dan berwaktu paroh pendek. 1. Limbah radioaktif diencerkan dan didispersikan ke lingkungan. Cara ini efektif untuk pengelolaan limbah radioaktif cair atau gas beraktivitas rendah.

Dengan ketiga pendekatan itu diharapkan bahwa aktivitas limbah radioaktif yang lepas ke lingkungan sama dengan aktivitas zat radioaktif yang secara alamiah sudah ada pada lingkungan. Dengan cara itu faktor keselamatan manusia dan lingkungan tetap merupakan prioritas utama dalam pemanfaatan teknologi nuklir.

2.2 PT. SURABAYA INDUSTRI ESTATE RUNGKUT-SIER (PERSERO)

2.2.1 Sejarah perkembangan PT. SIER (PERSERO)

Sekilas perusahaan PT.SIER (persero) merupakan perseroan milik negara yang didirikan pada tahun 1974 dihadapan notaris Abdul Latief,S.H dengan nomor 166 tanggal 28 februari 1974, yang kemudian dirubah dengan akta nomor 2 tanggal 1 agustus 1974 dan disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 1 september 1974. Dan terakhir dihadapan notaris Abdurrazaq Ashiblie,S.H. dilakukan perubahan anggaran dasar dengan nomor: 22 tanggal 23 mei 1998 dan telah disahkan Menteri Kehakiman sesuai keputusan nomor: 98 pada september 1998. Pendirian PT.Surabaya Industrial Estate Rungkut (persero) bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya dalam bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan lndustri dalam arti seluas-luasnya. PT.SIER (persero) mengelola 3 kawasan lndustri yang meliputi :1. Surabaya Industrial Estate Rungkut seluas 245 ha telah menampung sekitar 300 perusahaan.2. Sidoarjo Industrial Estate Berbek seluas 87 ha telah menampung sekitar 111 perusahaan.3. Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) dengan lahan seluas 51 8 ha berlokasi 60 km dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang dihubungkan dengan jalan toll. Di dalam kawasan ini terdapat kawasan berikat seluas 50 ha untuk mendukung aktivitas ekspor.Indonesia lokasi yang strategis untuk bisnis anda, pemilihan lokasi merupakan salah satu hal yang penting dalam mengoperasikan bisnis anda. Di Indonesia, khususnya Jawa Timur, SIER merupakan area industri terbaik, terbesar dan paling dikenal. Dikembangkan oleh PT. Sier berdasarkan master-plan yang rapi untuk memenuhi kebutuhan yang nyata akan industri dan lingkungan hidup. Dikelola dengan baik untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas termasuk fasilitas pengolahan air limbah, kemudahan akses ke pelabuhan Tanjung Perak dan bandar udara Juanda. Berlokasi di kotamadya Surabaya, kota terbesar ke-2 di Indonesia dan merupakan pusat pertumbuhan ekonomi terpesat dengan penduduk 3,5 juta jiwa. Ada sekitar 445 perusahaan yang mengembangkan usahanya dikawasan tersebut. PT.SIER (Persero) dikelola dengan sangat baik dan menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga lingkungan hidup di sekitarnya. Dengan banyaknya perusahaan yang ada, maka PT. SIER (Persero) membangun sebuah instalasi pengolahan limbah cair untuk menampung limbah cair dari semua perusahaan yang berada dikawasan tersebut yang diberi nama IPAL PT. SIER (Persero). Pengolahan limbah cair pada IPAL PT. SIER (Persero).

2.2.2 Visi dan MisiVisi : Menjadi Kawasan Industri modern didukung unit bisnis strategis, yang berkesinambungan, terkemuka dan ramah lingkungan.

Misi :1. Mewujudkan Kawasan Industri yang inovatif, berbasis teknologi informasi, dalam lokasi, produk, pelayanan dan fasilitas pendukung kesemua pihak yang berkepentingan.2. Adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan rencana pengembangan regional, nasional maupun intemasional.3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dalam penyediaan layanan penjualan, persewaan, penyediaan fasilitas industri dan sarana penunjangnya dengan kualitas terbaik guna mendukung proses bisnis.4. Mewujudkan pengelolaan Kawasan Industri ramah lingkungan yang bernilai tambah.

2.2.3 Lokasi PabrikPendirian PT.Surabaya Industrial Estate Rungkut (persero) bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya dalam bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan lndustri dalam arti seluas-luasnya. PT.SIER (persero) mengelola 3 kawasan lndustri yang meliputi :1.Surabaya Industrial Estate Rungkut seluas 245 ha telah menampung sekitar 300 perusahaan.2.Sidoarjo Industrial Estate Berbek seluas 87 ha telah menampung sekitar 111 perusahaan.3.Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) dengan lahan seluas 51 8 ha berlokasi 60 km dari pelabuhan Tanjung Perak surabaya yang dihubungkan dengan jalan toll. Di dalam kawasan ini terdapat kawasan berikat seluas 50 ha untuk mendukung aktivitas ekspor. Kawasan Rungkut SurabayaLuas lahan 245 Ha, Kec. Rungkut Surabaya. Saat ini telah terjual seluruhnya, menampung 300 pabrik/industri, dengan jumlah pekerja +/- 50.000 org.

Gambar 2.5 Kawasan Rungkut Surabaya Kawasan Berbek Sidoarjo. Perluasan ke-2 tahun 1985, luas lahan 87 Ha, Investor : 50, pekerja : +/- 10.000 org.

Gambar 2.6 Kawasasn Berbek Sidoarjo

Kawasan Rembang Pasuruan.Perluasan ke-3 tahun 1989. Luas lahan 500 Ha (dikembangkan 300 Ha). Investor : 53, jumlah pekerja : +/- 75.000 org. (setelah penuh semua).

Gambar 2.7 Kawasan Rembang Pasuruan2.2.4 Struktur OrganisasiPihak yang mengelola perusahaan diatur sedemikian rupa dalam suatu struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar tertentu yang menunjukkan hubungan suatu organisasi dan individu-individu yang berbeda di dalam suatu organisasi, melalui suatu struktur organisasi maka tugas dan wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat dapat diketaui dengan jelas dan tegas, sehingga diharapkan setiap satuan-satuan organisasi dapat bekerja bersama-sama secara harmonis. Struktur organisasi yang disusun dengan baik dan jelas akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lainnya, baik pada tingkat manajemen atas, menengah, maupun tingkat bawah. Suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan sifat dan jenis usahanya. Perusahaan yang sukses dinilai, salah satunya, dari keuntungan yang diperoleh setiap tahun ataupun peningkatan profit. Visi PT.SIER adalah Menjadi Kawasan Industri modern didukung unit bisnis strategis, yang berkesinambungan, terkemuka dan ramah lingkungan.

Gambar 2.8 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT SIER dibagi menjadi 2 divisi , yaitu : Divisi Komisaris dan Divisi Direksi.

1. Divisi KomisarisDewan Komisaris PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (Persero) berdasarkan keputusan Menteri Negara dengan Badan Usaha Milik Negara, Gubernur provinsi Jawa Timur dan Walikota Surabaya Nomor: 00/M-BUMN/2004, Nomor: 570 / 2770.1/436/2004, Nomor: 539 / 5814/021/2004 tanggal 19 Juni 2004 dan Surat Keputusan Bersama Nomor: 539/12326/021/2005, 570/4819.1/436.2/2005 sebagai berikut: Sutjahjono Soejitno (Commissioner) Lahir di Cepu Blora, pada tahun 1948, saat ini ia menjabat sebagai Deputi Sosial Badan Pelaksana Badan Pengendalian Lumpur Sidoarjo (BPLS), berdasarkan Keputusan Presiden No 31/M/2007 tanggal 8 April 2007. Menjabat sebagai Sekretaris Asisten Ekonomi dan Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Timur, Kepala PU Bina Marga dan kepala dinas sosial provinsi Jawa Timur. Purwito(Commissioner) Lahir di Ponorogo, pada 1950, saat ini ia menjabat Kepala Manajemen Keuangan Pemerintah Kota Surabaya, telah menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Anggaran Bagian Keuangan Pemerintah Kota Surabaya2. Divisi DireksiSusunan Direksi PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (Persero) berdasarkan keputusan Bersama Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Gubernur Propinsi Jawa Timur dan Walikota Surabaya Nomor : KEP-143/MBU/2007, Nomor : 539/9159/021/2007, Nomor 900/3038/436.67/2007 tanggal 13 Juli 2007 sebagai berikut:RUDHY WISAKSONO (Direktur Utama)Dilahirkan di Kudus, pada tahun 1952. Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Sudirman Purwokerto. Awal berkarir sebagai Kepala Cabang PT (Persero) Bhanda Ghara Reksa, kemudian menjabat sebagai Direktur Operasional dan terakhir sebagai Komisaris pada perusahaan yang sama, Pernah pula menjabat sebagai Direktur Executive pada PT (Pel.Nus) Tresna Muda Sejati, Yang Ming Shipping Line serta PT (Pel.Nus) Tanto Intim Line di Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Utama PT SIER (Persero) sejak tanggal 13 Juli Tahun 2007.

2.2.5 Strategi PerusahaanSecara umum strategi perusahaan ditujukan untuk menjamin kesinambungan usaha dan pertumbuhan korporat dimasa mendatang. Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditentukan, serta mempertimbang-kan berbagai perubahan lingkungan bisnis yang sedang maupun yang akan terjadi, yang akan menimbulkan peluang dan ancaman, kemampuan sumber daya yang dimiliki perusahaan beserta kekuatan dan kelemahan yang ada, dengan upaya perusahaan mengakomodasikan perspektif berbagai pihak, meliputi pemegang saham, pelanggan, proses bisnis intemal dan pertumbuhan serta pembelajaran organisasi maka strategi corporate yang dipilih adalah pemantapan usaha yang telah ada untuk mendukung pertumbuhan melalui pengembangan dan perluasan usaha. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, manajemen perusahaan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai dasar Perseroan yang meliputi : Bekerja Secara Profesional Untuk Melayani StakeholdersManajemen Perusahaan senantiasa mengelola jalannya perusahaan secara profesional untuk memberikan pelayanan terbaik secara cepat, tepat, terbuka dan ramah serta membina hubungan bisnis yang bersahabat dan beretika kepada stakeholders dengan berorientasi untuk peningkatan kualitas dan produktifitas serta kepuasan dengan berpegang teguh pada peraturan yang berlaku. Bekerja Secara Beretika Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG)Kegiatan usaha Perseroan dilaksanakan berlandaskan pada standard etika yang berdasar pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Manajemen Perusahaan bertekad mewujudkan GCG secara nyata dengan tujuan menjadikan PT.SlER (Persero) sebagai perusahaan terbaik dibidang Kawasan Industri dan memiliki good corporate image.

2.2.6 Bidang UsahaBidang usaha PT.SIER (persero) meliputi usaha sebagai berikut:Bidang usaha utama1. Merencanakan, membangun,serta mengembangkan kawasan industry guna penyediaan tanah, prasarana, serta fasilitas-fasilitas industry lainnya yang dibutuhkan bagi para investor.2. Melakukan kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan atas seluruh areal kawasan industri.3. Memberikan pelayanan kepada para penanam modal dalam rangka pendirian dan pengelolaan pabrik atau usaha industrinya.4. Penjualan tanah matang siap bangun, persewaan bangunan pabrik siap pakai (bpsp) untuk keperluan usaha industrie skala menengah.5. Persewaan bangunan sarana usaha lndustri kecil (suik) untuk keperluan usaha industry skala kecil.6. Persewaan bangunan pergudangan.7. Penyediaan kawasan berikat (epz) untuk perusahaan-perusahaan industri yang berorientasi ekspor.Bidang usaha penunjang1. Persewaan ruangan perkantoran, dan business center.2. Persewaan fasilitas olah raga dan fasilitas rekreasi.3. Pengelolaan fasilitas unit poliklinik.4. Persewaan manajemen pergudangan / total logistik.5. Pengelolaan fasilitas stasiun pompa bensin umum (SPBU)6. Pengelolaan fasilitas stasiun pompa bensin elpiji (SPBE)7. Usaha jasa pemborongan (contracting) dan jasa konsultasi (consultant).

2.2.7 Fasilitas PerusahaanFasilitas-fasilitas yang disediakan:1. Pusat mengolahan air limbah2. Pembuangan sampah3. Keamanan4. Pemadam kebakaran5. Gas6. Bank7. Masjid8. Kontraktor9. Listrik pln tersedia daya 6,6 dan 13,20 kva10. Biaya pemasangan Rp. 350,- / kva11. Air PDAM12. Telepon 1 sst13. Standard kontrak: 2 (dua) tahun dapat diperpanjang14. Sistem pembayaran sewa, dibayar dimuka setiap bulan berjalan15. Uang jaminan: membayar uang jaminan (deposit) senilai 6 (enam) bulan sewa, akan dikembalikan tanpa bunga diakhir sewa.16. Jumlah gudang yang dimiliki PT.SIER (persero) sebanyak 19 unit, dengan total luas lantai 17.932 m2, yang terdiri dari: Rungkut-Surabaya: 16 units; Berbek-Sidoarjo: 3 unit. Total : 19 units17. Gudang disediakan untuk disewa para penghuni kawasan atau dari luar kawasan.

2.2.8 Jenis-Jenis Limbah CairKegiatan industri sering kali mengahasilkan limbah cair yang sullit dihindari sebagai hasil sampingnya, sehingga perlu dilakukan upaya untuk memperkecil dampak negativ terhadap lingkungan, seperti kematian pada biota air baik ikan dan tumbuhan air yang ada di dalamnya karena dapat menyebabkan terganggunya ekosistem alam. Hal ini dapat terjadi karena pembuangan limbah cair tersebut, yang dapat mengganggu jika langsung dibuang ke badan air karena limbah tersebut mengandung asam, basa, dan bahan bahan organik seperti detergent, pupuk, pestisida yang berasal dari limbah pertanian, logam berat misalnya : Cu, Mn, Hg, dan lain lain. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengolahan terhadap limbah cair tersebut.Tujuan utama dari pengelolaan air limbah adalah untuk mengurangi COD, partikel tercampur, serta membunuh organism pathogen. Selain itu diperlukan tambahan pengolahan untuk menghilangkan bahan nutrisi, komponen beracun, serta bahan lain yang tidak dapat digradasikan agar konsentrasi yang ada menjadi rendah dan air limbah dapat memenuhi standart baku untuk air bersih.

2.2.8.1 Limbah Cair Limbah cair adalah suatu cairan yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan. Adapun limbah itu sendiri dapat b erasal dari limbah industry dan domestic. Jumlah air limbah tersebut yaitu dari industri, tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri dari derajat pengolahan air limbah yang ada.2.2.8.2 Limbah Cair DomestiAir limbah domestik terdiri dari : buangan manusia, buangan dapur, tempat pencucian, dan kamar mandi.Air limbah tersebut mengandung :1. Padatan berukuran besar yang terapung dan tersuspensi, misalnya : tinja2. Padatan tersuspensi yang lebih kecil, misalnya : tinja yang hancur sebagian3. Padatan yang sangat halus adalah suspensi koloid, yaitu padatan tersuspensi yang tidak dapat mengendap serta polutan dalam bentuk larutan sejati, air limbah tersebut merupakan bahan berbahaya terutama dalam jumlah besar. 2.2.8.1 Limbah Cair IndustriLimbah cair industri adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh usaha atau kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan ( Perda Provinsi Jatim No. 5 Tahun 2000 ).

2.2.9 Karakteristik Limbah2.2.9.1 Karakteristik Fisik1. WarnaAir limbah yang masih segar umumnya berwarna abu abu dan sebagian akibat dari penguraian senyawa senyawa organic oleh bakteri, maka air limbah menjadi hitam. Hal ini menunjukkan bahwa air limbah berada pada keadaan septic (Metcalf dan Eddy, 1991).Warna air limbah menunjukkan kekuatannya. Air limbah yang masih baru berwarna abu abu sedang limbah yang sudah basi atau busuk berwarna gelap. Dalam hal ini warna sering digunakan oleh orang awam untuk menilai keadaan air limbah, namun warna tidak menunjukkan secara tegas bahaya yang dikandungnya (Mahida, 1984)2. BauBau dapat menunjukkan air limbah masih baru atau telah membusuk. Bau bauan busuk menyerupai bau Nitrogen Sulfida, menunjukkan adanya air limbah yang busuk. Banyak bau yang tidak sedap itu disebabkan karena adanya campuran nitrogen, sulfur, dan fosfor, dan juga berasal dai pembusukan protein serta bahan organic lain yang terdapat dalam air limbah. Namun bau yang paling menyengat adalah bau yang berasal dari Hidrogen Sulfida. Bau dapat menunjukkan konsentarasi yang sangat kecil dari suatu zat tertentu yang terkandung dalam air limbah (Mahida, 1984). 3. TemperaturePada umumnya temperature air limbah lebih tinggi daripada temperature air minum. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan yang lebih panas dari pemakaian rumah tangga atau aktivitas aktivitas pabrik. Temperature air limbah memberi pengaruh kehidupan dalam air, kelarutan gas, aktivitas bakteri, serta reaksi reaksi kimia dan kecepatan reaksi (Metcalf dan Eddy, 1991).4. Total PadatanTotal padatan adalah zat zat yang tertinggal sebagai residu penguapan pada temperatur 1030C 1050C. zat zat yang hilang pada tekanan uap tersebut tidak dapat didefinisikan sebagai total padatan (Metcalf dan Eddy, 1991).2.2.9.2 Karakteristik Kimia0. Senyawa OrganikKira kira 75% suspended solid dan 40% filterable solid dalam air limbah merupakan senyawa senyawa organic. Senyawa organic tersebut berasal dari kombinasi karbon, hydrogen, dan oksigen, serta nitrogen dalam senyawa. Senyawa organic yang terdapat dalam air limbah antara lain : Protein: 40 60% Karbohidrat: 25 - 50% Lemak dan minyak: 10% (Metcalf dan Eddy, 1991)0. Senyawa AnorganikKonsentrasi senyawa organic dalam aliran air akan meningkat karena formasi geologis sebelum dan selama aliran, maupun karena penambahan limbah baru ke dalam aliran tersebut. Konsentrasi unsur juga akan bertambah dengan proses penguapan alami pada permukaan air dan akan meninggalkan unsur anorganik dalam air. Adapun komponen- komponen limbah anorganik yang terpenting antara lain : alkalinitas, klorida, nitrogen, fosfat, dan sulfat (Metcalf dan Eddy, 1991).0. Gas GasGas gas yang terdapat dalam air limbah yang belum diolah antara lain : N2, O2, CO2, H2S, NH3, dan CH4. Dan ketiga gas yang disebut pertama, terdapat dalam air limbah sebagai akibat dari adanya kontak langsung air limbah dengan udara. Sedangakan ketiga gas yang terakhir dari dekomposisi zat zat organik oleh bakteri dalam air limbah (Metcalf dan Eddy, 1991).2.2.9.3 Karakteristik Biologi Kelompok mikroorganisme terpenting dalam air limbah ada 2 macam, yaitu : Kelompok protista : terdiri dari protozoa Kelompok tumbuh tumbuhan : meliputi paku pakuan dan lumutBakteri berperan penting dalam air limbah, terutama dalam proses biologis, misalnya : trikling filter. Sedangkan protozoa dan air limbah berfungsi untuk mengontrol ssemua bakteri sehingga terjadi keseimbangan. Alga sebagai penghasil oksigen pada proses fotosintesis juga dapat mengurangi nitrogen yang terdapat dalam air. Namun alga juga dapat menimbulkan gangguan pada permukaan air karena alga dapat timbul dengan cepat dan menutupi permukaan air pada kondisi yang menguntungkan (sampai kedalam satu meter dibawah permukaan air, sangat efektif bagi pertumbuhan alga secara cepat), sehingga menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus permukaan air.

2.2.10 Indikasi Pencemaran AirIndikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun pengujian.1. Perubahan pH (tingkat keasaman atau konsentrasi ion hydrogen). Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan kisaran nilai 6,5 7,5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki pH air sungai dan dapat mengganggu kehidupan organism didalamnya. Hal ini akan semakin parah jika daya dukung lingkungan rendah. Limbah dengan pH asam / rendah bersifat korosif terhadap logam.2. Perubahan warna, bau dan rasa. Air normal dan air bersih tidak akan berwarna, sehinggatampak bening / jernih. Bila kondisi air warnanya berubah maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air tercemar. Timbulnya bau pada air lingkungan merupakan indikasi kuat bahwa air telah tercemar. Air yang berbau dapat berasal dari limbah industry atau hasil dari degradasi oleh mikroba. Mikroba yang hidup dalam air akan mengubah senyawa organic mwnjadi bahan yang mudah menguap dan berbau sehingga mengubah rasa.3. Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut. Endapan koloid dan bahan terlarut berasal dari adanya limbah industry yang berbentuk padat. Limbah industri yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan mengendap didasar sungai dan yang larut sebagian akan menjadi koloid dan akan menghalangi bahan bahan organic yang sulit diukur melalui uji BOD karena sulit didegradasi melalui reaksi biokomia, namun dapat diukur melalui uji COD. Adapun pencemaran air pada umumnya terdiri dari:1. Bahan buangan padat2. Bahan buangan organik3. Bahan buangan anorganikTeknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestic maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dapat dipelihara oleh masyarakat sekitar. Jadi tekhnologi yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutan telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:1. Pengolahan secara fisika2. Pengolahan secara kimia3. Pengolahan secara biologiUntuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri sendiri atau secara kombinasi.

2.2.11 BioremediasiBioremediasi adalah proses pembersihan lingkungan dari polutan kimia dengan menggunakan organisme hidup untuk mendegradasi materi berbahaya menjadi subtansi yang lebih aman. Biremediasi memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan jenis remediasi secara kimia.. karena remediasi kimia dapat menimbulkan polutan ynag baru. Reaksi fundamental yang terjadi dalam bioremediasi adalah reaksi redoks. Reaksi ini dapat terjadi secara aorob (Thieman and Palladino, 2004)Metode bioremediasi yang paling banyak digunakan adlah proses lumpur aktif. Lumpur aktif adalah kumpulan massa bakteri. Proses lumpur aktif awalnya hanya mengggunakan satu reactor aerobic untuk mendegradasi materi organic. Sekarang telah dilakokan improvissasi menggunakan multi-reaktor yang terdiri dari zona anaerobic, anoxic dan aerobic. Dalam birermediasi, control mikroorganisme sangat penting karena merekalah yang menjadi subyek dalan bioremediasi (Drysdale et al, 1990.Bakteri yang paling umum dan efektif digunakan adalah indigenous bacteriai yang secara alami dapat ditemukan dalam polutan. Terdapat beberapa cara untuk meningkattkan keefektifan baktri bakteri dalam melakukan tugasnya dalam bioremeidiasi. Pertama adalah pemberian nutrient ( nutrient enrichment ). Nutrient yang diberikan dapat berup sumber fosfat, nitrogen, karbon atau oksigen. Peran dalam pemberian nutrient ini adalah menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme. Kedua adalah bioaugmentasi yang dilakukan dengan menambahkan bakteri ke lokasi pengolahan limbah sehingga dapat membantu kerja dari indigenous bacteria dalam melakukan degradasi limbah (Thieman and Palladino 2004). Tahapan tahapan dalam pengolahan limbah cair secara biologis adalah sebagai berikut : a. Preliminary treatment (screening)Limbah cair sering kali mengandung materi materi yang mengapung seperti kayu,kertas dan sebagainya. Materi materi ini perlu disingkirkan sebelum limbah memasuki sistem pengolahan karena materi materi ini dapat merusak mesin ( conntoh : aerator,pompa ) yang digunakan dalam system pengolahan limbah b. Sedimentasi primer Limbah pada tahap ini telah terbebas dari solid berukuran besar dan materi yang mengapung. Namun limbah ini masih mengandung partikel tersuspensi yang ukurannya terentang antara 0,05 1 mm. partikel inilah yang disebut dengan settleable solid. Peran dari sedimentasi primer ini adalah untuk menghilangkan partikel ini. Tahap sedimentasi primer bukan tahap yang harus ada atau esensia dalam system pengolahan limbah. Walaupun demikian sedimentasi primer dapat mengurangi nilai BOD sampai 40%. Keuntungan lainnya meliputi penggunaan reactor yang klebih kecil untuk tahap pengolahan limbah berikutnya (karena BOD telah berkurang) sehingga dapat menghemat biaya operasi. Selain itu tahap sedimentasi primer akan menyebabkan sedimentasi sekunder dapat dilakukan di tempat yang lebih kecil.c. Secondary treatmentTahap ini adalah dimana degradasi secara biologis berlangsung. Limbah dialihkan dengan reactor ke aerasi. Aerasi dapat dilakukan melalui dasar atau permukaan reactor. Jika melalui dasar reactor berjalannya aerasi akan ditunjukkan oleh adanya gelembung gelembung udara akibat difusi udara dari bawah ke atas. d. Sedimentasi sekunderSedimentasi sekunder dilakukan pada clarifier. Tahap ini berperan memisahkan sludge dari effluent hasil pengolahan limbah. Semakin dalam tangki clarifier yang digunakan maka semakin banyak pula solid yang dapat dipisahkan. e. KlorinasiTahap ini adalah tahap akhir sebelum effluent hasil pengolahan dapat dibuang ke lingkungan. Klorinasi berperan untuk membunuh mikroorganisme yang tadinya berperan dalam bioremediasi. Dengan demikian lingkungan tidak menerima berbagai jenis mikroorganisme yang kemungkinan dapat mengacaukan ekosistem perairan yang bersangkutan (Horan, 1990).

2.2.12 Baku Mutu LimbahAir limbah yang dihasilkan oleh proses industri memiliki beberapa indikator yang perlu diuji kadarnya. Menurut surat keputusan Gubernur Jawa Timur No. 45 Tahun 2000 tentang baku mutu limbah cair bagi industri atau kegiatan industri lainnya di Jawa Timur. Parameter parameter air limbah yang diperiksa antara lain :1. Setteable Solid (SS)2. COD (Cemical Oxygen Demand)3. DO (Disolved Oxygen)4. TSS (Total Suspended Solid)5. Sludge Volume Indeks (SVI)6. pH7. Anion Kation2.2.13 Parameter Kualitas Air LimbahMenurut Mulyadi (1984) untuk mengetahui kualitas atau karakteristik limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan, dapat ditentukan dengan parameter parameter sebagai berikut :1. Parameter organik, meliputi : COD, DO, minyak, phenol, dan lain lain.2. Parameter anorganik, meliputi keasaman, logam, halogen, fosfat, nitrogen, amoniak, nitrit, nitrat, dan lain lain.3. Parameter lain, meliputi : warna, kekeruhan, bau, rasa, temperature, TSS, TDS.4. Parameter biologis, meliputi : jenis jenis mikroba.

2.2.14 Dampak LimbahSesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka air limbah sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi, tidak berarti air limbah tidak perlu diolah. Karena apabila limbah tidak dikelola dengan baik dan benar maka akan menimbulkan gangguan tehadap lingkungan dan kehidupan yang ada. Menurut Sugiharto (1987) menyatakan bahwa efek buruk dari air limbah dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam gangguan, antara lain : a) Gangguan terhadap kesehatanSudah mebjadi suatu kenyataan bahwa air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, air limbah berfungsi sebagai media pembawa penyakit seperti kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta shistosomiasis. Air limbah sendiri mengandung banyak bakteri pathogen penyebab iritasi, bau, dan warna, bahkan pada suhu yang tinggi menimbulkan bahan bahn lain yang mudah terbakar.b) Gangguan terhadap komponen biotikBanyak zat tercemar dalam air limbah mengakibatkan turunnya kadar oksigen yang terlarut dalam air, sehingga menyebabkan kehidupan air yang membutuhkan oksigen terganggu, bahkan kematian makhluk hidup dalam air meningkat.c) Gangguan terhadap keindahanBanyak zat organik yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan menghasilkan limbah yang berupa bahan bahan organic dalam jumlah yang besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang kesaluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Selama waktu tersebut maka air limbaha mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalam, sehingga menimbulkan bau yang sangat menusuk hidung. Selain itu juga menimbulkan gangguan keindahan tempat disekitar tumpukan ampas tersebut.d) Gangguan terhadap kerusakan benda.Apabila air limbah mengandung gas carbondioksida yang agresif, maka akan mempercepat proses karat pada benda yang terbuat dari besi serta bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya benda tesebut maka biaya pemeliharaan semakin besar, yang akan menimbulkan kerugian material. Selain carbondioksida agresif air limbah yang berkadar pH rendah atau tinggi akan menimbulkan kerusakan pada benda benda yang lainnya. Lemak merupakan sebagian besar komponen air limbah yang mempunyai sifat menggumpal pada suhu udara normal, dan akan berubah cair pada suhu panas. Lemak yang berupa cairan pada saat dibuang ke saluran air limbah akan menumpuk secara komulatif pada saluran tersebut Karen alemak mengalami pendinginan dan lemak akan menempel pada dinding saluran sehingga menimbulkan penyumbatan. Selai itu lemak yang menempel akan mengakibatkan kebocoran pada saluran limbah.

2.2.15 Analisa LaboratoriumKegiatan didalam laboratorium antara lain menganalisa limbah di IPAL PT.SIER (Persero) yang berasal dari seluruh pabrik yang berada dikawasan Rungkut dan Berbek industry. Kegiatan rutin laboratorium yaitu menganalisa sample yang diambil dari tiga tempat yaitu influent, oferflow primary settling (ops) dan effluent yang selanjutnya akan dianalisa berdasarkan parameter parameter sebagai berikut:1. TSS (Total Suspended Solid)2. SS (Settleable Solid)3. DO (Dissolved Oxigen)4. COD (Cemycal Oxigen Demand)5. Analisa anion kation6. Transparansi7. pH

2.2.16 Sistem Pengolahan Air Limbah di IPAL PT.SIER (PERSERO) Surabaya2.2.16.1 Manajemen Pengolahan Air LimbahManajemen pengoalahn limbah ini bertujuan untuk mendukung kelancaran proses produksi. Manajemen pengolahan limbah di PT. IPAL SIER (Persero) terbagi menjadi dua kelompok yaitu : manajemen pengolahan limbah yang dilaksanakan di pabrik dan manajemen limbah di kawasan industri.a. Manajemen Pengolahan Air Limbah di PabrikPengolahan limbah di pabrik dilaksanakan oleh pengelola pabrik yang bersangkutan dengan harapan agar dapat meminimalisasi ongkos pengelolaan limbah yang harus dibayarkan ke PT. IPAL SIER (Persero) selaku pihak pengelola. Manajemen ini didasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak pengolah. Penetapan tersebut meliputi, pengolahan fasilitas IPAL (sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu Kepres Nomor 53/1989). Untuk dapat mengelola fasilitas IPAL, perusahaan harus mempunyai kemampuan teknik dan managerial yang memadai, yaitu untuk memenuhio persyaratan pengelolahan yang efisien serta secar teknis memiliki kemampuan teknologi untuk mengelola limbah sesuai batasan air buangan akhir yang diisyaratkan. Pengelolahan fasilitas yang dilakuakan oleh pabrik adalah pengelolahan yang terdapat di dalam kawasan pabrik itu sendiri, misalnya saluran yang menghubungkan pembuangan limbah di dalam pabrik dengan bak control dan saluran air limbah ke PT. IPAL SIER (Persero) dan saluran air hujan yang ada di lingkungan pabrik itu sendiri. Untuk mencapai tujuan manjemenpengelolahan limbah, tiap tiap pabrik di kawasan industry menerapkan metode yang tidak sama, meskipun demikian pada dasarnya mempunya tujuan yang sama yaitu melakukan mpengolahan awal terhadap limbah yang belum memenuhi syarat untuk masuk ke PT. IPAL SIER (Persero).b. Manajemen Pengolahan Limbah di Kawawasan IndustriManajemen pengolahan limbah di kawasan industry dibagi menjadi 2 kelompok kegiatan yaitu : sanitasi dan pengolahn limbah yang berasal dari seluruh kawasan industry. Untuk mendukung kelancaran proses dikenakan biaya pemeliharaan dan operasi dari system pengolahan limbah yang dikenal dengan istilah BPO kepada semua pabrik yang ada di kawasan industry yang dikeloal oleh PT. IPAL SIER (Persero) sesuai dengan Pasal 11 surat perjanjian sewa menyewa pabrik dan Pasal 8 surat perjanjian sewa menyewa SUIK. BPO ini berlaku selama 1 tahun dan diadakan peninjauan kembali setiap tahun.Penentuan besarnya BPO yang harus dibayar oleh tiap pabrik didasarkan pada : 1. Besarnya beban polusi air (limbah yang dibuang ke saluran air limbah PT. IPAL SIER (Persero))2. Besarnya volume atau debit air limbah di pabrik.

2.2.17 Sumber Air LimbahSumber air limbah yang diolah di PT. IPAL SIER (Persero) berasal dari seluruh pabrik dan perkantoran yang berada di kawasan Rungkut dan Brebek. Jumlah pabrik dan perkantoran yang membuang air limbah di PT. IPAL SIER (Persero) sebanyak 393 perusahaan. Nama nama perusahan tersebut dapat dilihat pada lampiran.Sumber air limbah yang masuk ke PT. IPAL SIER (Persero) Surabaya beraneka ragam. Air limbah yang masuk ke IPAL berasal dari berbagai jenis industry diantaranya : a. Industry kayu dan rotanb. Industry plasticc. Industry logamd. Industry kimiae. Industry makanan dan minumanf. Industry tembakaug. Industry tekstilh. Industri kareti. Industry penyamakan kulit

2.2.17.1 PERSYARATAN AIR LIMBAHAir limbah sebelum masuk ke saluran air limbah yang ada di PT. IPAL SIER (Persero) maka tiap tiap industry harus memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak PT. IPAL SIER (Persero). Hal ini dilakukan agar tidak merusak saluran, mesin, dan peralatan yang ada di PT. IPAL SIER (Persero), dimana persyaratan dan ketentuan untuk karakteristik air limbah tersebut dibuat menyesuaikan dengan design bangunan pengolahan air limbah di PT. IPAL SIER (Persero). Ketentuan itu dapat diuraikan sebagai berikut :a. Ketentuan umumBahan yang dilarang dibuang ke dalam system saluran air limbah kawasan industry yang dikelola PT. SIER (Persero) antara lain :1. Air hujan, air tanah, air dari talang, air dari pekarangan.2. Kalsium karbida 3. Bahan yang mudah terbakar4. Cairan, zat padat dan gas yang karena jumlahnya sudah cukup untuk dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan yang dapat menyebabkan kerusakan system saluran air limbah.5. Bahan baku yang karena kondisinya sendiri atau penggabungan atau reaksi elemen dengan air limbah lainnya dapat menimbulkan gas, uap, bau, atau bahan semacamnya yang dapat membahayakan kehidupan masyarakat.6. Ragi, ter, aspal, minyak mentah, minyak pelumas, solar, karbon disulfida, hidro sulfida, poli sulfida.7. Bahan radioaktif.8. Semua limbah yang dapat menimbulkan pelapisan keras, atau endapan di dalam system saluran air limbah.9. Limbah yang mengandung bahan pewarna yang tidak dapat diolah secara biologis.10. Bahan yang dapat merusak atau mengganggu mesin maupun peralatan yang terpasang dalam saluran dan system pengolahan air limbah.11. Pestisida, fungisida, herbisida, insektisida, radentisida, fumigans.12. Limbah padat.

b. Ketentuan khususSecara khusus, air limbah yang boleh dibuang ke system saluran air limbah PT. IPAL SIER (Persero) tiidak boleh melebihi standart yang telah ditetapkan, yaitu yang tercantum pada table berikut :NoParameter FisikaKodeNilaiSatuan

1Suhu40Celcius

2Jumlah Padatan TerlarutTDS2000Mg/l

3Jumlah padatan TersuspensiTSS400Mg/l

4Warna300Pt. Co Scala

NoParameter KimiaKodeNilaiSatuan

1Biological Oxygen DemandBOD1500Mg/l

2Chemical Oxygen DemandCOD3000Mg/l

3Derajat keasamanpH6-9Mg/l

4AmoniaNH320Mg/l

5DeterjenMBAS5Mg/l

6Phenol2Mg/l

7FlouridaF30Mg/l

8KloridaCl500Mg/l

9Minyak & Lemak30Mg/l

10NitratNO350Mg/l

11NitritNO25Mg/l

12Sisa KlorCl21Mg/l

13SulfatSO4500Mg/l

14SulfidaS1Mg/l

NoITEM KIMIAKodeNilaiSatuan

15ArsenAs1Mg/l

16BariumBa5Mg/l

17BesiFe30Mg/l

18KadmiumCd1Mg/l

29KobaltCo1Mg/l

20Krom HeksavalenCr2Mg/l

21ManganMn10Mg/l

22NikelNi2Mg/l

23Air RaksaHg0,005Mg/l

24SeleniumSe1Mg/l

25SengZn5Mg/l

26TembagaCu5Mg/l

27TimbalPb3Mg/l

28SianidaCN1Mg/l

Jika air limbah akan dibuang oleh suatu industry ke system saluran air limbah ke PT. IPAL SIER (Persero) melebihi standart. Maka industry tersebut wajib menggunakan pengolahan pendahuluan (pretreatment) sebelum air limbahnya masuk ke saluran tersebut. Standart limbah yang masuk ke PT. IPAL SIER (Persero) telah dicantumkan seperti pada lampiran.

2.2.17.2 INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH Bangunan pengolahan air limbah dan spesifikasinyaBerikut ini akan diuraikan mengenai : fungsi, kapasitas, spesifikasi, utilitas penunjang masing masing bangunan pengolahan air limbah yang ada di PT. IPAL SIER (Persero).

1. Sumur pengumpul Sumur pengumpul ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air limbah yang bersunber dari semua industri industri di kawasan PT. IPAL SIER (Persero). Namun, air limbah atau air buangan dari setiap industry harus memenuhi standar yang telah ditentukan oleh PT.IPAL SIER (Persero). Sumur ini berbentuk lingkaran (circular) dengan diameter 5 m dan kedalaman 8 m. sumur ini terbagi menjadi dua bagian yang dibatasi oleh beton setebal 30 cm,kedua bagian tersebut adalah : Dua buah pipa yang besarnya masing masing 400 mm dan 600 mm yang berfungsi sebagai saluran buangan industry dan perkantoran. Dua buah rel yang terpasang pada dinding sumur dan papan yang terbentang 4 m yang digunakan sebagai pijakkan petugas yang akan membersihkan sumur. Saringan kasar yang terpasang pada piapa induk dan berfungsi untuk menahan benda benda besar yang masuk dalam sumur basah seperti : kayu, plastic, kaleng, dan lain lain.Debit yang masuk ke sumur pengumpul ini 8000 l/hari. Jumlah debit yang masuk tergantung pada aktifitas perkantoran dan pabrik disekitar PT. IPAL SIER (Persero). Dalam sumur pengumpul limbah cair akan mengalami homogenisasi sehingga pada saat dialirkan ke proses selanjutnya akan mempunyai kondisi dan beban pencemaran yang sama. Limbah cair di sumur pengumpul ini dipompa menggunakan pompa sentrifugal dengan debit 60 l/ detik.

Gambar 2.9 Sumur pengumpulPada sumur ini diambil sample influent limbah cair untuk diteliti di dalam laboratorium untuk diketahui jumlah COD, DO, dan lain lain. Hal tersebut dilakukan karena limbah cair yang masuk ke dalam PT. IPAL SIER (Persero) harus memenuhi standart yang telah ditentukan.2. Sumur keringSumur yang ada di IPAL adalah sumur yang sering disebut dengan rumah pompa. Perlu kita ketahui bahwa di dalam rumah pompa tersebut ada 4 pompa yang berfungsi membantu jalannya pengolahan limbah yang ada dii IPAL. Pompa tersebut adalah pompa centrifugal yang secara otomatis dapat bekrja dengan sendirinya dengan level control untuk memompa air limbah ke bak pengendap pertama (primary settling tank).Pompa ini masing masing dapat bekerja dalm mengalirkan air limbah dengan debit 60 liter/dt. Dan peralatan yang digunakan di rumah pompa ini antara lain : Crane untuk mengangkat Vertical centrifugal pump untuk pemomopaan air limbah.Secara keseluruhan sumur pengumpul ini mempunyai fungsi sebagai berikut :a. Sebagai tempat penampung sementara dari limbah industry di kawasan PT. IPAL SIER (Persero) Surabaya. Sumur ini mampu menampung buangan industry dan perkantoran dengan debit sebesar 10.000 m3/hari. Limbah yang terkumpul disumur pengumpul ini dialirkan secara otomatis oleh pompa sentrifugal (centrifugal pump) berdasarkkan level control menuju bak pengendap pertama (primary settling tank).b. Pembersihan sampah sampah atau kotoran yang mengapung dilakukan secara manual oleh operator melalui dua buah rel (jet savelling/ crame)c. Pada sumur pengumpul ini juga terjadi proses homogenesis air limbah yaitu pemerataan.3. Bak pengendap pertama (primary settling tank)Bak pengendap pertama atau settling tank mempunyai fungsi umum yaitu : Mengendapkan pertikel partikel terutama zat padat tersuspensi secara gravitasi Penyaringan kotoran terapung Sebagai tempat homogenisasi air limbah sebelum masuk ke oxidation ditch. Pemerataan beban hidrolisis dan organic sehingga tidak akan terjadi shock loading pada proses selanjutnya akibat flokulasi beban.Bak pengendap pertama berbentuk persegi panjang yang dilengkapi dengan buffle serta tiga bak kecil yang memiliki fungsi tertentu.

Gambar 2.10 Primary Sattling Tank

Bak pengendap pertama ini dilengkapi dengan : Meter air yang dihubungkan dengan baling baling yang fungsinya untuk mengetahui debit air (influent) dengan jelas. Penyekat (skimmer) yang mempunyai ketebalan 80 cm, berjumlah dua buah dan terpasang secara simetris. Alat ini digunakan untuk menghalangi benda benda yang terapung agar tidak masuk ke tahap slanjutnya, misalnya : plastic, busa deterjen, minyak dan partikel terapung lainnya. Dan kemudian dibelokkan ke selokan dan di alirrkan ke bak floating (floating tank) ini benda benda tterapung tersebut akan diambil secara mekanik sedangkan air yang berada dibawah akan dialirkan kedalm oxidation ditch. Pompa yang dipasang pada bagian bak besar (bak pengendapp pertama) yang berfungsi untuk mengalirkan partikel terapung lumpur hasil dari pengendapan ke bak penampung partikel partikel terapung ini dilengkapi dengan saluran air yang berbentuk selokan (parit) sehingga aliran air limbah dapat berjalan mudah dan lancar sehingga operator mudah mengontrolnya Lumpur hasil pengendapan dibawa ke bak pengering lumpur (sludge drying bed) Factor factor yang mempengaruhi di bak pengendap pertama :a. Berat jenis padatanMekanisme pengendapan pada bak pengendap pertama adalah dengan gaya gravitasi dengan berdasarkan berat jenis padatan yang tersuspensi pada air limbah. Dimana padatan yang tersuspensi tersebut yang berat jenisnya lebih besar daripada air maka akan mengendap,sedangkan yang lebih kecil akan terapung.b. Waktu detensiKarena mekanisme pada bak pengendap pertama dengan menggunakan gaya gravitasi maka diperlukan waktu detensi yang terbaik untuk dapat mengendapkan padatan. Diperolehb waktu optimal detensi adalah 2 3 jam, karena jika waktu terlalu lama akan terjadi pembusukan yang menimbulkan bau busuk. Sedangkan waktu detensi 1 1,5 jam akan terjadi penurunan : BOD : 25% - 40% Suspended Solid : 60% - 65% Bahan Organik : 35% - 40%c. Laju airKecepatan air yang deras akan dihasilkan waktu detensi yang kecil maka didapatkan proses pengendapan yang kurang baik, sedangkan pada aliran yang kecil mengakibatka waktu detensi yang lama akan menimbulkan pembusukan pada bak pengendapan pertama.d. Kecepatan pengendapane. Efisiensi pemisahan suspended solidSpesifikasi bak pengendapan pertama (primary settling tank) : Panjang : + 40 m Lebar : + 10 m Kedalaman : + 1,6 3 mDalam bak pengendap pertama dilakukan pembersihan benda benda terapung (floating material) secara manual (menggunakan tenaga manusia). Benda benda tersebut antara lain : plastik dan kayu yang ikut masuk ke dalam aliran air limbah. Pemisahan partikel kasar dilakukan dengan gaya grafitasi. Di sini partikel partikel yang mengendap akan dialirkan ke dalam sludge drying bed.Pada bak ini juga diambil sample untuk meneliti kandungan BOD, COD, dan lain lain sebagai overflow primary settling (OPS). 4. Parit oksidasi (oxidation ditch)Pada oxidation ditch ini, air limbah diolah secara biologis dengan bantuan mikroorganisme pengurai air limbah, sehingga dibutuhkan oksigen untuk aktivitas organisme dalam menguraikan bahan organic dalam air limbah. Kebutuhan oksigen diperoleh dari proses aerasi dengan menggunakan Mammoth Rotor.

Gambar 2.11 Oxidation Ditch

Oxidation ditch ini berbentuk parit melingkar memenjang yang berjumlah 4 buah. Oxidation ditch ini mampu mengolah air limbah sebanyak 9000 m3/hari. Oxidation ditch ini memiliki tepian permukaan kolam yang kasar serta dilapisi dengan batu kali sebagai tempat menempelnya mikroorganisme.Pada setiap unit oxidation ditch dilengkapi dengan unit mammoth rotor yang berfungsi untuk mengaduk limbah sehingga dapat diperoleh oksigen yang cukup untuk proses pengolahan.Pada oxidation ditch ini harus diteliti kadar lumpur yang masuk ke dalam bak oksidasi karena jika terlalu banyak ataupun terlalu sedikit lumpur yang ada maka proses pengolahan tidak akan berjalan dengan baik.5. Distribution boxDi dalam bak pembagi ini lumpur aktif yang masih tercampur dengan air limbah dari oxidation ditch akan dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian akan dialirkan ke bak pengendap kedua (clarifier) dan satu bagian lagi akan dialirkan kedalam oxidation ditch (di recycle) sebesar 30% dari total lumpur yang masuk ke bak pembagi (distribution box).

Gambar 2.12 Bak pembagi (Distribution Box)

Lumpur aktif dikembalikan ke oxidation ditch dengan bantuan return sludge pump tipe screw pump conveyor, sedangkan air limbah dan lumpur aktif yang dialirkan menuju bak pengendap kedua dilakukan dengan menggunakan prinsip perbedaan tekanan yaitu prinsip perbedaan diameter dua buah pipa (yaitu pipa menuju secondary clarifier dan pipa menuju distribution box).Fungsi dari bak ini adalah : Sebagai tempat penampung sementara air limbah dari oxidation ditch sebelum masuk ke secondary clarifier. Sebagai pembagi lumpur aktif yang akan dialirkan ke secondary clarifier yang akan dikembalikan ke oxidation ditch.Bak ini dilengkapi dua pompa yang berfungsi submersible yang berfungsi mengalirkan lumpur yang akan dibuang ke bak pengering lumpur dan srew pump yang berfungsi untuk mengembalikan lumpur ke oxidation ditch sebagai return sludge.Spesifikasi pompa adalah : a. Screw pump Daya: 17 KW Frekuensi putaran: 50 Hz Kapasitas: 60 m3/menitb. Submersible pump Daya : 3,75 KW Frekuensi putaran: 50 Hz Kapasitas: 50 m3/ menitSpesifikasi bak distribusi adalah : Panjang: 7,2 m Lebar: 4 m Kedalaman: 3 m

6. Bak pengendap kedua (secondary clarifier)Bak pengendap kedua ini berfungsi sebagai pengendap lumpur yang terkandung dalam air limbah setelah melewati proses oksidasi sehingga air menjadi bersih untuk dibuang ke sungai. Pada bak pengendap kedua ini dilengkapi dengan alat pengeruk lumpur atau scrapper. Alat ini berbentuk jembatan (scrubber bridge) yang mampu membentang dari arah tengah bak seperti jari jari lingkaran yang mampu mengintari bak.

Gambar 2.13 bak pengendap II (secondary claryfier)

Alat ini biasanya digerakkan oleh motor listrik dengan daya 0,25 KW dan frekuensinya 50 Hz. Gerakan pada alat ini sangat lambat dikarenakan untuk mencegah terjadinya gelombang pada air saat pemutaran. Gelombang air akan dapat mengganggu pengendapan (sedimentasi).Spesifikasi dari bak pengendap kedua ini antara lain ; Bentuk: cicular Jumlah: 2 buah Diameter: 21 m Kemiringan dasar (slope): 1,24 Kedalaman tepi: 2,5 m Kedalaman tengah: 3 m Kecepatan pelimpahan air: 0,7 m3/jamBak pengendapan kedua ini memiliki dua bagian yaitu :a. Bagian dasar yang memiliki lengkungan yang berfungsi sebagai tempat penampungan lumpur serta sekaligus meninggikan tekanan air sehingga lumpur tersebut dapat dialirkan secara alami ke bak distribusi dengan menerapkan hukum bejana yang didasarkan akan perbedaan tekanan.b. Bagian tengah bak dimana terdapat pipa dengan diameter 5 m dengan panjang 2,5 m yang berfungsi seperti buffel berfungsi sebagai pencegah aliran putaran olahan yang berasal dari bak pendistribusi yang masuk ke bak ini.

7. Bak pengering Lumpur (sludge drying bed)Bak ini berbentuk persegi panjang yang memiliki dasar kemiringan. Bak ini dilengkapi pasir kasar, pasir halus dan batuan sebagai penyaring. Pasir ini harus terus diisi saat pengerukan limbah cair karena jumlahnya akan terus berkurang pada saat pengerukan. Pengeringan di bak ini dilakukan dengan bantuan dari sinar matahari langsung.Di IPAL PT. SIER (Persero) Surabaya terdapat 2 jenis bak pengering yaitu: Bak pengering Primer yang berfungsi untuk mengeringkan lumpur yang berasal dari bak pengendap pertama. Bak pengering sekunder yaitu bak pengering yang digunakan untuk mengeringkan lumpur yang berupa return sludge dari bak pembagi.

63