bab ii

Upload: novita-ogino-tilukay

Post on 05-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

a. Latar Belakangb. Tujuan

BAB IIKARSINOMA PENIS

A. ANATOMI PENIS

Gambar 1. Tentang system reproduksi pada laki-lakiSecara Anatomis penis terbagi atas radix, corpus dan glans penis (Gambar 1) ketiganya tersusun dari tiga korpus berbentuk silinder yang mengandung jaringan kavernosa erektil yakni sepasang corpus cavernosus yang terletak di bagian dorsal dan satu corpus spongisoum yang terletak pada bagian ventral. Setiap corpus cavernosum dilapisi oleh lapisan fibrosa yang disebut tunica albuginea dan kedua corpus cavernosum dipisahkan oleh septum penis. Disebelah superficial tunica albuginea terdapat fasia profunda penis, yang merupakan lanjutan dari fascia perineal profunda yang membentuk lapisan membranosa yang kuat yang menutupi dan meletakkan kedua corpus cavernosa dengan corpus spongisum. Kedua corpus cavernosamembentuk crus penis pada bagian posterior. Corpus spongiosum yang terletak di bagian bawah (bagian ventral) dan di dalamnya terdapat uretra pars spongiosa. Di ujung dari glans penis terdapat bagian uretra anterior berupa celah terbuka yang disebut orificium urethra externa. (Guyton, delmars)

B. DEFINISIKarsinoma penis merupakan karsinoma sel skuamosa dari epitel glans penis atau permukaan dalam prepusium. Faktor penyebab utama ialah ransangan lama seperti balano-protitis kronik pada fimosiis. Tidak jelas apakah spegma mengandung zat karsinogen atau merupakan ransangan yang tidak khasKeganasan ini hampir tidak ditemukan pada orang yang sudah menjalani sirkumsisi. Insiden tertinggi pada fimosis, termasuk mereka yang disunat, tetapi dengan kebersihan preputium dan glans penis yang baik, insiden karsinoma rendah, sama dengan mereka yang disunat.

C. PATOLOGIKarsinoma penis mulai dari kelainan kecil di permukaan dalam preputium atau glans penis termasuk korona glans. Bentuk kelainan dapat papiler, eksofitik, rata atau tukak. Karsinoma ini berangsur-angsur membesar sampai meliputih seluruh penis hingga sebagian besar atau seluruhnya hilang dan meluas ke region pubis, skrotum, dan bagian bawah dinding perut. Kelenjar limfe pertama yang terkena ialah kelenjar inguinal superficial, kemudian dapat meluas ke kelenjar iliaka eksterna, interna dan obturator. Kelenjar inguinal maligan yang membesar dapat membetuk paket besar. Gumpalan ini mungkin mengalami nekrosis yang meluas ke kulit di atasnya sampai terbentuk tukak yang kotor dan berbau karena radang kronik sekunder. Erosi ke dalam pembuluh besar femoral dapat mengakibatkan perdarahan berbahaya. Karsinoma skuamosa penis yang umumnya berdiferensiasi baik, merupakan kanker dengan tingkat keganasan rendah tetatpi mempunyai daya destruksi setempat yang kuat.

Klasifikasi tingkat perluasan karsinoma penis menggunakan sistem TNM

D. ETIOLOGIE. EPIDEMIOLOGIF. GAMBARAN KLINISKebanyak penderita dating dengan keluhan benjolan, biasanya tidak nyeri. Keluhan ini disertai dengan kesulitan miksi dan atau benjolan yang tidak nyeri di lipatan paha. Pada pemeriksaan, benjolan biar pun kecil, dapat di raba dengan mudah dibawah preputium. Biasnya terdapat fimosis. Pada fimosis paskasunat sering ditemukan ujung prepusium sempit sekali karena jaringan fibrosis oleh balanopostitis kronik. Prepusium sendiri luas sekali sehingga menjadi kantong kemih kedua Pada waktu miksi urin keluar ke prepusium yang membesar karena sumbatan ujungnya, Penderita kemudian mengosongkan prepusium tersebut dengan pengerutan.Lokasi karsinoma penis adalah glans penis, sulkus koronarius atau permukaan dalam prepusium, bentuknya dapat berupa kutil atau tukak. Dasar tukak ganas berkonsistensi keras. Kadang tumor atau tukak tidak tampak karena balanopostitis dengan pembengkakan dan secret yang berbau dan banyak smegma. Tanda lain bergantung pada perluasan local dan penyebaran regional di daerah inguinal akan membesar karena radang kronik sehingga metastasis di dalamnya sukar ditentukan secara palpasi

G. DIAGNOSISa. Anamnesisb. Pemeriksaan fisikc. Pemeriksaan Penunjang

H. PENATALAKSANAANTujuan tindakan bedah ialah penyembuhan dengan mengeluarkan karsinoma secara total. Perkembangan karsinoma skuama umunya lambat karena derajat keganasannya rendah, tetapi destruksi local mungkin luas sekali1. Untuk tumor yang kecil, dilakukan bedah laser. Setiap langka akan dikontrol dengan biopsy untuk menentukan apakah batas jaringan sehat sudah dicapai2. Tumor yang terbatas pada prepusium dapat ditangani dengan sirkumsisi3. Tumor di glans dengan eksisi atau amputasi, jika ada destruksi batang penis, amputasi tidak dapat dihindarkan4. Pada region inguinal dilakukan diseksi kelenjar inguinal jika ditemukan jaringan ganas pada biopsy. 5. Radiasi dapat dilakukan untuk kelainan kecil atau jika penderita menolak pembedahan. Radiasi dapat dilakukan sebagai terapi paliatif, dengan dosisi 6.000 rad selama 3-6 minggu6. Kadang dilakuka bleomisin sebagai kemoterapi, tetapi tidak perna dicapai untuk myembuhkan

I. PROGNOSISPrognosis tergantung dari tingkat penyebaran sewaktu mulai penanganan. Pada tumor T1 N0, ketahanan hidup 5 tahun dapat mencapai 90%, sedangkan pada tumor T2 N0 antara 70% dan 80%Setelah amputasi penis, faal seks memang terganggu untuk bersetubuh walaupun ejakulasi dan orgasme tidak terganggu