bab ii

5
BAB II PEMBAHASAN Kata kreatif berasal dari bahasa inggris “create” yg berarti menciptakan, creation artinya ciptaan. Kemudian kata tersebut diadopsi kedalam bahasa Indonesia yaitu kreatif.yg memiliki kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yg baru. Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Menurut J.C. Coleman dan C.L. Hammen (1974),berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu yang baru - dalam konsep, pengertian, penemuan, karya seni. D.W. Mckinnon (1962) menyatakan, selain menghasilkan sesuatu yang baru, seseorang baru bisa dikatakan berpikir secara kreatif apabila memenuhi dua persyaratan. Pertama , sesuatu yang dihasilkannya harus dapat memecahkan persoalan secara realistis. Misalnya, untuk mengatasi kemacetan di ibukota, bisa saja seorang walikota mempunyai gagasan untuk membuat jalan raya di bawah tanah. Memang, gagasan itu baru, tetapi untuk ukuran Indonesia solusi itu tidak realistis. Dalam kasus itu, sang walikota belum dapat dikatakan berpikir secara kreatif. Kedua, hasil pemikirannya harus merupakan upaya mempertahankan suatu pengertian atau pengetahuan yang murni. Dengan kata lain, pemikirannya harus murni berasal dari pengetahuan atau pengertiannya sendiri, bukan jiplakan atau tiruan. Misalnya, seorang perancang busana mampu menciptakan rancangannya yang unik dan mempesona. Perancang itu dapat

Upload: dian-selalutersenyum

Post on 28-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

Kata kreatif berasal dari bahasa inggris “create” yg berarti menciptakan, creation artinya ciptaan. Kemudian kata tersebut diadopsi kedalam bahasa Indonesia yaitu kreatif.yg memiliki kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yg baru.

Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah.

Menurut J.C. Coleman dan C.L. Hammen (1974),berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu yang baru - dalam konsep, pengertian, penemuan, karya seni.

D.W. Mckinnon (1962) menyatakan, selain menghasilkan sesuatu yang baru, seseorang baru bisa dikatakan berpikir secara kreatif apabila memenuhi dua persyaratan.

Pertama, sesuatu yang dihasilkannya harus dapat memecahkan persoalan secara realistis. Misalnya, untuk mengatasi kemacetan di ibukota, bisa saja seorang walikota mempunyai gagasan untuk membuat jalan raya di bawah tanah. Memang, gagasan itu baru, tetapi untuk ukuran Indonesia solusi itu tidak realistis. Dalam kasus itu, sang walikota belum dapat dikatakan berpikir secara kreatif.

Kedua, hasil pemikirannya harus merupakan upaya mempertahankan suatu pengertian atau pengetahuan yang murni. Dengan kata lain, pemikirannya harus murni berasal dari pengetahuan atau pengertiannya sendiri, bukan jiplakan atau tiruan. Misalnya, seorang perancang busana mampu menciptakan rancangannya yang unik dan mempesona. Perancang itu dapat disebut kreatif kalau rancangan itu memang murni idenya, bukan mencuri karya atau gagasan orang lain.

Dr. Jalaludin Rakhmat (1980) untuk bisa berpikir secara kreatif, si pemikir sebaiknya berpikir analogis. Jadi, proses berpikirnya dengan cara menganalogikan sesuatu dengan hal lain yang sudah dipahami. Kalau menurut pemahaman si pemikir, kesuksesan adalah keberhasilan mencapai suatu tujuan, maka saat ia berpikir tentang kesuksesan, ciri-ciri berupa "berhasil mencapai tujuan" menjadi unsur yang dipertimbangkan. Misalnya, seseorang dikatakan sukses bila ia dengan bekerja keras telah berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Tanpa tujuan yang jelas sulit bagi seseorang untuk bisa sukses.

Namun, karena setiap orang mempunyai tujuan berbeda, maka standar kesuksesan setiap orang pun berbeda. Di samping berpikir secara analogis, untuk berpikir secara kreatif, si pemikir juga harus mengoptimalkan imajinasinya untuk mereka-reka berbagai hubungan dalam suatu masalah. Dengan ketajaman imajinasi, kita dapat melihat hubungan yang mungkin tidak terlihat oleh orang lain. Contohnya, Einstein melihat hubungan antara energi, kecepatan, dan massa suatu benda.

Page 2: BAB II

Newton melihat hubungan antara apel jatuh dan gaya tarik bumi. Seorang pemuda Indonesia Baruno melihat hubungan antara keahliannya membuat kerajinan tangan dengan enceng gondok, sandal, dan uang.

Syarat-syarat berpikir kreatif :

a) Melibatkan respons atau gagasan yang baru.b) Memecahkan persoalan secara realistis.

c) Mempertahankan dan mengembangkan orisinalitas.

d) Berpikir secara divergen: fluency, flexibility, originality

e) Berpikir analogis: berpikir tidak konvensional, mampu melihat berbagai hubungan yang tidak terlihat.

Ciri-Ciri orang yg kreatif :

1. Memiliki banyak ide dan kemauan 2. Memiliki jiwa yg suka dng tatangan 3. Selalu mencoba dgn sesuatu yg baru 4. memiliki jiwa yg professional

Proses berpikir kreatif :

Pada tahap orientasi masalah , si pemikir merumuskan masalah dan mengindentifikasi aspek-aspek masalah tersebut. Dalam prosesnya, si pemikir mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang tengah dipikirkan.

Pada tahap selanjutnya, preparasi, pikiran harus mendapat sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah tersebut. Kemudian informasi itu diproses secara analogis untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi. Si pemikir harus benar-benar mengoptimalkan pikirannya untuk mencari pemecahan masalah melalui hubungan antara inti permasalahan, aspek masalah, serta informasi yang dimiliki.

Pada tahap inkubasi , ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu, biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan terus bekerja secara otomatis mencari pemecahan masalah. Proses inkubasi yang tengah berlangsung itu akan sangat tergantung pada informasi yang diserap oleh pikiran. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses inkubasi.

Pada proses keempat, yakni iluminasi , proses inkubasi berakhir, karena si pemikir mulai mendapatkan ilham serta serangkaian pengertian (insight) yang dianggap dapat memecahkan masalah. Pada tahap ini sebaiknya diupayakan untuk memperjelas pengertian yang muncul. Di sini daya imajinasi si pemikir akan memudahkan upaya itu.

Page 3: BAB II

Pada tahap terakhir, yakni verifikasi , si pemikir harus menguji dan menilai secara kritis solusi yang diajukan pada tahap iluminasi. Bila ternyata cara yang diajukan tidak dapat memecahkan masalah, si pemikir sebaiknya kembali menjalani kelima tahap itu, untuk mencari ilham baru yang lebih tepat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif (Coleman & Hammen) :

a. Pertama , kemampuan kognitif. Seseorang harus mempunyai kecerdasan tinggi. Ia harus secara terus-menerus mengembangkan intelektualitasnya.

b. Kedua , sikap terbuka. Cara berpikir kreatif akan tumbuh apabila seseorang bersikap terbuka pada stimulus internal dan eksternal. Sikap terbuka dapat dikembangkan dengan memperluas minat dan wawasan.

c. Ketiga , sikap bebas, otonom, dan percaya diri. Berpikir secara kreatif membutuhkan kebebasan dalam berpikir dan berekspresi. Juga memerlukan kemandirian berpikir, tidak terikat pada otoritas dan konvensi sosial yang ada. Yang terpenting, ia percaya pada kemampuan dirinya.

Kata inovatif berasal dari kata bahasa inggis “innovate” yg artinya memperkenalkan sesuatu yg baru sedangkan innovative berarti bersifat memperbarui. Kemudian kata “innovate” dan “innovative” yg merupakan bahasa Indonesia dgn mengalami perubahan penulisan manjadi “inovatif” yg berarti bersifat memperkenalkan suatu yg baru. Sedangkan orang yg melakukan pembaharuan disebut “innovator”.

Menurut Scoott Berkun dalam bukunya, The Myth of  Innovation, mengemukanan bahwa berfikir inovatif bukan hanya terdiri dari sekedar lontaran  gagasan-gagasan atau ide-ide yang hebat saja, dibalik itu diperlukan kepercayaan yang kuat atas gagasan atau ide tersebut,  bahwa ide itu bisa dilakukan atau dikerjakan, dan selain daripada itu juga dibutuhkan kerja keras, fokus yang tajam pada hasil akhir, dan tetap gigih ketika menghadapi hambatan-hambatan merealisasikannya.

Ciri-Ciri manusia yang berfikir inovatif :1. Giat belajar dan bekerja2. Selalu berorientasi kedepan3. Kaya ide-ide yg cemerlang 4. Berfikir rasional dan berprasangka baik 5. menghargai waktu dan menggunakannya dgn sebaik-baiknya 6. Suka melakukan eksperimen-eksperimen dan penelitian

6 Cara Berpikir Inovatif

1. Membuka pikiran dan wawasan.Sebuah pengalaman adalah sesuatu yang sangat berharga. Membuka pikiran dan wawasan dilakukan untuk mencoba

Page 4: BAB II

sesuatu yang baru, karena pengalaman-pengalaman baru akan membantu memunculkan ide-ide.

2. Membuat variasi.Memperbanyak diskusi dengan orang lain adalah suatu hal yang positif dilakukan. Kreativitas akan muncul dengan melihat berbagai pendapat orang lain dari sudut pandang yang berbeda-beda.

3. Tahan mental.Stres, kelelahan, kebosanan, bahkan rasa sakit dapat menghambat daya kreativitas.

4. Berhenti mencari jawaban yang palingbenar.Jangan terpaku bahwa hanya ada satu solusi yang benar untuk menjawab permasalahan, namun berpikirlah berbagai macam kemungkinan.

5. Temukan kinerja kreatif diri sendiri. Kebanyakan orang tidak menyadari bagaimana cara dan kapan saja kreativitas dapat muncul secara maksimal. Setiap orang pun memiliki perbedaan dan keunikan masing-masing dalam memperolehnya.

6. Kesehatan membuat kekayaan.Tubuh yang sehat akan membuat daya kreativitasnya semakin kaya. Berpikir kreatif dapat dilakukan secara maksimal ketika tubuh, terutama otak, dalam kondisi sehat pula.