bab ii

4
2 BAB II LANDASAN TEORI Dalam kegiatan eksplorasi, yang dilakukan nya kegiatan susur sungai, yaitu yang bertujuan untuk mendapatkan singkapan endapan bahan galian yang biasa terlihat pada sisi-sisi sungai. Tetapi pada kenyataan nya tidak selamanya, endapan bahan galian akan terlihat dipermukaan. Salah satu penyebabnya adalah mungkin masih tertutup oleh tanah penutupnya. Hal tersebutlah yang melatar belakangi untuk dilakukannya kegiatan pembuatan parit uji dan sumur uji, yang dimana bertujuan untuk membuktikan kemenerusan dari endapan bahan galian yang di indikasikan ada dari sisi-sisi sungai. Untuk meyakinkan dari indikasi yang telah dibuat, maka dilakukanlah kegiatan pembuatan parit uji dan sumur uji, dimana kegiatan ini merupakan kegiatan awal sebelum dilakukannya kegiatan pemboran. 2.1 Parit Uji (Trenching) Parit uji (trenching) merupakan salah satu cara dalam melakukan observasi singkapan atau dalam pencarian sumber (badan) bijih/endapan yang tidak tersingkap kepermukaan. Parit uji dilakukan dengan cara menggali tanah penutup dengan arah relatif tegak lurus dari bidang perlapisan. Pembuatan parit uji memiliki keterbatasan yaitu hanya bias 2

Upload: adi-sutrisno

Post on 23-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB II

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

2

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam kegiatan eksplorasi, yang dilakukan nya kegiatan susur sungai,

yaitu yang bertujuan untuk mendapatkan singkapan endapan bahan galian yang

biasa terlihat pada sisi-sisi sungai. Tetapi pada kenyataan nya tidak selamanya,

endapan bahan galian akan terlihat dipermukaan. Salah satu penyebabnya

adalah mungkin masih tertutup oleh tanah penutupnya.

Hal tersebutlah yang melatar belakangi untuk dilakukannya kegiatan

pembuatan parit uji dan sumur uji, yang dimana bertujuan untuk membuktikan

kemenerusan dari endapan bahan galian yang di indikasikan ada dari sisi-sisi

sungai.

Untuk meyakinkan dari indikasi yang telah dibuat, maka dilakukanlah

kegiatan pembuatan parit uji dan sumur uji, dimana kegiatan ini merupakan

kegiatan awal sebelum dilakukannya kegiatan pemboran.

2.1 Parit Uji (Trenching)

Parit uji (trenching) merupakan salah satu cara dalam melakukan

observasi singkapan atau dalam pencarian sumber (badan) bijih/endapan yang

tidak tersingkap kepermukaan. Parit uji dilakukan dengan cara menggali tanah

penutup dengan arah relatif tegak lurus dari bidang perlapisan. Pembuatan parit

uji memiliki keterbatasan yaitu hanya bias dilakukan pada overburden yang tipis,

karena pada pembuatan parit kedalaman yang efektif dan  ekonomis yang 

dapat di buat hanya sedalam 2 – 2.5 meter, selebih dari itu pembuatan parit uji

dinilai tidak efektif dan ekonomis. Pembuatan parit uji ini dilakukan dengan arah

tegak lurus ore body dan jika pembuatan parit uji ini dilakukan di tepi sungai

maka pembuatan parit uji harus tegak lurus dengan arah arus sungai. Parit uji

dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan, kemiringan

perlapisan, struktur tanah dan lain-lain

2

Page 2: BAB II

3

Sumber:http://www.africanqueenmines.com/images/trenching20team2%20sm.jpgFoto 2.1

Kegiatan Pembuatan Parit Uji

2.2 Sumur Uji (Test Pit)

Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka

sebaiknya dilakukan test pitting untuk menyelidiki tubuh batuan yang letaknya

relatif dalam. Tetapi harus ingat bahwa pada test pitting harus memilih daerah

yang terbebas dari bongkahan-bongkahan, hal ini karena akan menyulitkan kada

waktu pembuatan sumur uji dan juga harus memperhatikan daerah yang hendak

dibuat sumur uji harus bebas dari air, karena dengan adanya air dapat

menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan struktur batuan yang

terdapat pada sumur uji yang dibuat

Sumur uji merupakan suatu lubang-lubang hasil penggalian yang dibuat

menggunakan alat gali manual atau pun menggunakan alat gali mesin, yang

dimana dengan diameter sekitar 1 m hingga 1,5 m. Pembuatan sumur uji dibuat

yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi geologi dari bawah

permukaan. Namun dalam pembuatan sumur uji hanya mengamati dengan

kedalaman yang relatif dangkal. Dari pembuatan sumur uji ini dapat mengamati

seperti jenis tanah, ukuran butir tanah, tebal lapisan tanah penutup, adanya

bidang diskontinuitas bawah permukaan.

3

Page 3: BAB II

4

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/_doiw_LVmpS8/TQC5zWdjitI/Gambar 2.1Sumur Uji

Agar dapat diperoleh gambaran yang representatif mengenai bentuk dan 

letak endapan bahan secara garis besar, maka dibuatlah beberapa sumur uji 

dengan pola yang teratur seperti empat persegi panjang  atau bujur sangkar.

Meskipun bentuk penampang dari sumur uji biasa nya dibuat berbentuk persegi

panjang. Sedangkan kedalamannya tergantung dari kedalaman endapan bahan

galiannya atau batuan dasar (bedrock) nya dan kemantapan (kestabilan) dinding

sumur uji. Bila tanpa penyangga kedalaman sumur uji itu berkisar antara 4 - 5 m.

Namun dengan penggalian kedalaman yang tidak terlalu dalam

Pada pembuatan sumur uji ini kita juga harus mempertimbangkan

faktor keamanan, harus dapat membuat sumur dengan penyangga sedikit

mungkin tetapi tidak mudah runtuh. Hal ini juga akan mempengaruhi

kenyamanan pada waktu melakukan penelitian.

Sumber:http://2.bp.blogspot.com/6PtpjT67d9w/s1600/2384209_3.jpgFoto 2.2

Kegiatan Pembuatan Sumur Uji

4