bab ii

5
3 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Beton Beton didefinisikan sebagai campuran semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan. Kekuatan beton (kuat tarik, kuat tekan, kuat lekat) bertambah tinggi dengan bertambahnya umur. Yang dimaksudkan dengan umur di sini dihitung sejak beton dibuat. Kenaikan kekuatan beton mula-mula cepat akan tetapi lama-kelamaan kenaikan tersebut menjadi semakin lambat. Oleh karena itu sebagai standar kekuatan beton dipakai kekuatan beton pada umur 28 hari. Bila karena sesuatu hal diinginkan untuk mengetahui kekuatan pada umur yang kurang dari 28 hari, dapat dilakukan dengan menguji kuat tekan beton pada umur 3 hari misalnya dan hasilnya dikalikan dengan faktor tertentu untuk mendapatkan perkiraan kuat tekan beton umur 28 hari (Pramono &Suryadi, 2005). Penggantian sebagian atau secara total semen dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan dalam proses pembuatan beton menjadi pilihan alternatif. Usaha lain adalah mereduksi penggunaan semen sebagai bahan pengikat

Upload: raga-sampela

Post on 07-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Membahas penambahan fly ash ke dalam campuran beton

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II

3

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Beton

Beton didefinisikan sebagai campuran semen portland atau sembarang semen

hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa

menggunakan bahan tambahan. Kekuatan beton (kuat tarik, kuat tekan, kuat lekat)

bertambah tinggi dengan bertambahnya umur. Yang dimaksudkan dengan umur di

sini dihitung sejak beton dibuat. Kenaikan kekuatan beton mula-mula cepat akan

tetapi lama-kelamaan kenaikan tersebut menjadi semakin lambat. Oleh karena itu

sebagai standar kekuatan beton dipakai kekuatan beton pada umur 28 hari. Bila

karena sesuatu hal diinginkan untuk mengetahui kekuatan pada umur yang kurang

dari 28 hari, dapat dilakukan dengan menguji kuat tekan beton pada umur 3 hari

misalnya dan hasilnya dikalikan dengan faktor tertentu untuk mendapatkan perkiraan

kuat tekan beton umur 28 hari (Pramono &Suryadi, 2005).

Penggantian sebagian atau secara total semen dengan bahan lain yang lebih ramah

lingkungan dalam proses pembuatan beton menjadi pilihan alternatif. Usaha lain

adalah mereduksi penggunaan semen sebagai bahan pengikat beton, dengan

melakukan penelitian serta pemanfaatan material lain seperti fly ash, abu sekam, hulk

ash, abu ampas tebu, metakaolin, silika fume yang dapat mengurangi sebagian

penggunaan semen. Oleh sebab itu, saat ini perlu dikaji penggunaan material

penyusun beton yang dibuat dengan konsep ramah lingkungan. Serta memanfaatkan

material lain yang mempunyai karakteristik, performa dan kekuatan yang mirip

material beton tapi juga ramah lingkungan (Hadinoto, 2013).

Menurut Pramono & Suryadi (2005) beton yang baik adalah yang mempunyai

kuat tekan tinggi, kuat tarik tinggi, kuat lekat tinggi, rapat air, tahan ausan, tahan

cuaca, tahan kimia, susutannya kecil dan elastisitasnya tinggi. Pada umumnya apabila

beton mempunyai kuat tekan tinggi, sifat-sifat yang lainjuga lebih baik. Pada

Page 2: Bab II

4

dasarnya beton bukan merupakan bahan yang elastis, karena beton akan bersifat

elastis hanya bila bebannya kecil saja.

Sedangkan menurut Istimawan (1991) beton yang yang baik memiliki beberapa

indikator yaitu :

1. Kuat beton terhadap gaya tekan Kuat tekan beton diwakili oleh tegangan tekan maksimum yang diberikan dengan

satuan N/m atau Mpa (Mega Pascal). Untuk beton dengan umur 28 hari berkisar

antara 10 – 65 MPa.

2. Kuat beton terhadap gaya tarik Kuat tekan dan tarik bahan beton tidak berbanding lurus. Nilai kuat tarik bahan

beton yang normal hanya berkisar antara 5% dari kuat tekannya. Kuat tarik bahan

beton yang tepat sulit untuk diukur. Suatu pendekatan yang umum dilakukan dengan

menggunakan modulus of rupture

3. Sifat rangkak dan susutRangkak adalah sifat dimana beton mengalami perubahan bentuk (deformasi)

permanen akibat beban yang tetap bekerja padanya. Pada umumnya beton dengan

mutu tinggi mempunyai tingkat nilai rangkak yang kecil

B. Fly ash (abu terbang)Fly ash (Abu Terbang) merupakan limbah yang berasal dari abu bekas

pembakaran batubara. Fly ash dapat digunakan sebagai bahan campuran substitusi

semen karena memiliki keunggulan daya lekat yang kuat karena mengandung silika

dan alumina dengan kadar kapur yang rendah. Abu terbang sendiri tidak memiliki

kemampuan mengikat seperti halnya semen. Tetapi dengan kehadiran air dan ukuran

partikelnya yang halus, oksida silika yang dikandung oleh abu terbang akan bereaksi

secara kimia dengan kalsium hidroksida yang terbentuk dari proses hidrasi semen dan

menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat.

Fly ash dari limbah PLTU berupa butiran halus ringan, bundar, serta bersifat

pozzolanik. Penambahan Abu terbang (Fly ash) pada campuran beton bersifat

pozzolanic, sehingga bisa menjadi bahan tambah mineral yang baik untuk beton.

Page 3: Bab II

5

Pozzolan adalah bahan yang mengandung silika atau silica dan alumunium yang

bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada temperatur biasa membentuk

senyawa bersifat cementitious (bersifat mengikat) (Alfian. 2014).

Dalam Alfian (2014) Abu terbang atau fly ash dapat dibedakan menjadi 3 jenis

Kelas F : Fly ash yang mengandung CaO < 10%,(SiO2 + Al2O3 + Fe2O3) >

70% dan karbon (C) berkisar antara 5%-10% yang dihasilkan dari pembakarn

batubara jenis anthracite atau bitumen. Mempunyai sifat cementitious dan hanya

bersifat pozolanic sehingga baik digunakan dalam campuran beton

Kelas C : Fly ash yang mengandung CaO >10% (SiO2 + Al2O3 + Fe2O3) >

50%, Kadar karbon (C) sekitar 2% yang di hasilkan dari pembakaran batubara

jenis lignite atau sub bitumen. Karena kandungan CaO yang cukup tinggi, fly ash

tipe C mempunyai sifat cementitious dan sifat pozolan sehingga baik digunakan

dalam campuran beton

Kelas N : Pozzolan alam / pozzolan yang telah di kalsinasi. Selain itu juga hasil

berbagai pembakaran yang mempumnyai sifat pozzolan yang baik, tidak terlalu

baik dalam campuran beton

Fly ash yang memiliki ukuran butiran halus digunakan sebagai bahan pengisi

dalam pembuatan beton memadat mandiri. Penggunaan fly ash sebagai bahan pengisi

dalam campuran beton dapat meningkatkan homogenitas dan viskositas beton segar.

Fly ash lebih ringan daripada semen, sehingga pada penggantian semen dengan fly

ash pada berat yang sama, maka akan diperoleh volume fly ash yang lebih besar.

Jumlah fly ash (komponen halus) yang lebih besar dapat mempengaruhi viskositas

pada campuran beton (Fitria, dkk. 2014)