bab ii

7
BAB II MAINTENANCE LANDING GEAR SYSTEM A. Pengertian Landing Gear System Landing gear pesawat terbang terdiri dari 2 main gear dan 1 nose gear. Landing gear system berfungsi untuk mendukung pesawat pada saat landing dan take off, serta pada saat parking dan taxi. Secara struktur, landing gear menahan beban pesawat pada saat diam maupun pada saat bergerak. Main gear terdapat di bagian samping arah kedalam dari engine atau di wing spar bagian belakang. Nose gear terdapat di bawah bulkhead bagian belakang flight compartment (cockpit area). B. Karakteristik Landing Gear Landing gear pesawat terbang secara umum adalah tipe tricycle landing gera air/oil shock strut . Pada landing gear extention dan retraction menggunakan hydraulic power, tetapi dalam keadaan emergency / darurat, landing gear dapat dioperasikan extention secara manual dengan menggunakan “T” handle cable control yang terdapat di lantai cockpit. Pada main landing gear dilengkapi dengan brake. Pada masing- masing main landing gear, brake juga digerakkan secara manual maupun secara otomatis dan dilengkapi dengan anti skid system yang digunakan untuk menambah dan memaksimalkan pengereman. Indikasi landing gear control yang terdapat di cockpit, terdiri dari : 1) Landing gear selector lever and indicator light. 2) Nose gera steering control wheel. 3) Anti skid control switch and inoperative indicator. 4) Auto brake control switch and distram indicator. 4

Upload: arif-wibowo

Post on 01-Dec-2015

181 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

MAINTENANCE LANDING GEAR SYSTEM

A. Pengertian Landing Gear System

Landing gear pesawat terbang terdiri dari 2 main gear dan 1 nose gear. Landing gear

system berfungsi untuk mendukung pesawat pada saat landing dan take off, serta pada saat

parking dan taxi. Secara struktur, landing gear menahan beban pesawat pada saat diam

maupun pada saat bergerak. Main gear terdapat di bagian samping arah kedalam dari engine

atau di wing spar bagian belakang. Nose gear terdapat di bawah bulkhead bagian belakang

flight compartment (cockpit area).

B. Karakteristik Landing Gear

Landing gear pesawat terbang secara umum adalah tipe tricycle landing gera air/oil

shock strut. Pada landing gear extention dan retraction menggunakan hydraulic power, tetapi

dalam keadaan emergency / darurat, landing gear dapat dioperasikan extention secara manual

dengan menggunakan “T” handle cable control yang terdapat di lantai cockpit.

Pada main landing gear dilengkapi dengan brake. Pada masing-masing main landing

gear, brake juga digerakkan secara manual maupun secara otomatis dan dilengkapi dengan

anti skid system yang digunakan untuk menambah dan memaksimalkan pengereman.

Indikasi landing gear control yang terdapat di cockpit, terdiri dari :

1) Landing gear selector lever and indicator light.

2) Nose gera steering control wheel.

3) Anti skid control switch and inoperative indicator.

4) Auto brake control switch and distram indicator.

Sedangkan untuk nose landing gear digunakan pada saat di darat yang berguna pada

saat taxi dan take off.

C. Fungsi dan Komponen Landing Gear

Adapun fungsi dan komponen di dalam landing gear, antara lain :

1) Main Gear

Main gear berfungsi untuk mendukung fuselage. Di gunakan air / oil shock strut untuk

menahan tekanan pada saat landing dan menahan getaran pada saat taxi.

4

Page 2: BAB II

5

Main gear terdiri dari :

a) Shock Strut

Shock Strut sebagai pendukung utama dari landing gear. Shock strut terdiri dari

outer cylinder, inner cylinder, orifince support tube, snubber valve dan metering pin.

b) Drag Strut

Drag strut sebagai pengimbang shock strut untuk arah ke depan dan belakang. Drag

strut terdiri dari upper drag strut dan lower drag strut.

c) Trunnion Link

Trunnion link digunakan sebagai pegangan kearah depan pada saat gear retraction.

Beban landing gear diteruskan dari drag strut menuju trunnion link ke struktur

pesawat terbang. Trunnion link terpasang antara shock strut dan wing rear spar.

d) Side Strut

Side strut untuk memberikan lateral support ke shock strut. Side strut terdiri dari

upper dan lower segment, terpasang pada wing center.

e) Reaction Link

Reaction link meneruskan beberapa beban tekan pada landing gear ke atas dari

shock strut.

f) Torsion Link

Torsion link mencegah putaran antara inner shock strut dengan outer cylinder tanpa

efek samping selama normal operation. Torsion link terdiri dari upper dan lower.

g) Main Gear Door

Main gear door terpasang close (menempel) pada shock strut dan drag strut pada

saat gear retract yang mana terpasang pada shock strut. Shock strut terdiri dari outer

door, center door dan inner door. Outer door akan menutup wing. Center door

menempel dengan clamp pada shock strut dan drag strut. Sedangkan inner door

terpasang ke center door.

2) Nose Gear

Pada nose gear terdapat nose wheel steering yang berguna untuk kontrol arah ketika

pesawat terbang taxi di darat. Nose wheel steering ini terdapat di sebelah kiri kapten pilot

yang dapat membelokkan pesawat terbang dengan sudut 78 ke kiri dan ke kanan. Nose

wheel steering system dapat juga dioperasikan dengan menggunakan rudder pedal ketika

pesawat terbang berada di darat. Rudder pedal dapat membelokkan pesawat terbang

Page 3: BAB II

6

dengan sudut 7 ke kiri dan ke kanan dari center. Nose gear terdiri dari drag brace, shock

strut, torsion link, hydraulic nose gear actuator dan hydraulic lock actuator.

a) Drag Brace

Drag brace berhubungan dengan lock mechanical menahan nose landing gear pada

saat up / down dan posisi lock. Drag brace terdiri dari upper dan lower link.

b) Shock Strut

Shock strut merupakan penyangga utama dari nose yang berisi fluid dan diisi dengan

dry nitrogen untuk menyerap beban pada saat take off dan landing. Shock strut

terdiri dari inner dan outer cylinder, matering pin assembly, upper dan lower orifice

assembly, upper dan lower centering cam assembly.

c) Torsion Link

Torsion link menahan rotasi (perputaran antara inner dan outer cylinder), kecuali

pada saat steering.

d) Nose Gear Door

Nose gear door mempunyai dua pintu samping kiri dan kanan yang akan menutup

pada saat retract. Nose gear door dipasang dengan menngunakan hinge (engsel)

pada nose wheel well side wall. Pintu dapat membuka dan menutup karena

terhubung dengan cranck dan rods yang terhubung dengan lug pada trunnion.

D. Maintenance pada Landing Gear System

Perawatan atau maintenance merupakan salah satu faktor yang penting dalam

mendukung suatu keselamatan penerbangan yang harus didukung oleh peralatan yang siap

bekerja setiap saat dan handal, untuk mencapai hal itu maka peralatan penunjang keselamatan

ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana. Secara skematik, program

perawatan di dalam suatu perusahaan.

Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk

menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.

Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara pihak yang satu

dengan pihak yang lainnya.

E. Tujuan maintenance

Adapun tujuan maintenance dalam sebuah perusahaan, antara lain :

1. Agar peralatan yang digunakan tetap bisa beroperasi selama proses penggunaan

berlangsung.

2. Untuk menjamin kelangsungan kinerja dari landing gear system.

Page 4: BAB II

7

3. Untuk memperpanjang umur penggunaan landing gear system di dalam suatu pesawat.

4. Untuk menjamin kesiapan operasional ketika diperlukan dalam keadaan darurat setiap

waktu.

5. Untuk menjamin keselamatan pilot dan penumpang pada saat melakukan aktifitas

penerbangan.

F. Jenis maintenance

Beberapa jenis maintenance yang sering dilakukan dalam sebuah perusahaan, yaitu :

1. Prepentif maintenance

Preventife maintenance dilakukan dengan jadwal yang teratur, sehingga kadang-kadang

disebut sebagai perawatan yang direncanakan atau perawatan yang dijadwal. Fungsi

penting dari cara perawatan jenis ini adalah menjaga kondisi operasional peralatan serta

meningkatkan kehandalannya. Tujuannya adalah menghilangkan penyebab-penyebab

kerusakan sebelum kerusakan terjadi. Perawatan yang terjadwal selalu lebih ekonomis

dari pada perawatan yang tidak terjadwal. Pekerjaan perawatan preventif ini dilakukan

dengan mengadakan inspeksi, pelumasan dan pengecekan peralatan seteliti mungkin.

Frekuensi inspeksi ditetapkan menurut tingkat kepentingan mesin, tingkat kerusakan dan

kelemahan mesin. Inspeksi berkala ini sangat membantu pengecekan untuk menemui

penyebab-penyebab yang menimbulkan kerusakan, dan juga untuk mempermudah usaha

perbaikannya melalui tahapan-tahapannya.

2. Breakdown maintenance

Maintenance atau perawatan jenis ini dilakukan ketika mesin sedang tidak berfungsi dan

perlu adanya perbaikan mesin tersebut. Cara perawatan ini memakan biaya yang lebih

tinggi karena adanya biaya tambahan, membayar operator produksi yang menganggur,

kemungkinan membayar lembur bagi tenaga perawatan yang melakukan kerja perbaikan,

perawatan ini merupakan perawatan yang tidak direncanakan.

3. Corective maintenance

Corektif maintenance adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi

kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali. Prosedur ini diterapkan

pada peralatan atau mesin yang sewaktu-waktu dapat rusak. Dalam kaitan ini perlu

dipelajari penyebabnya-penyebabnya, perbaikan apa yang dapat dilakukan, dan

bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak terulang lagi.

Page 5: BAB II

8

G. Keuntungan maintenance

Beberapa keuntungan maintenance yang digunakan pada perusahaan, yaitu :

1. Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dihemat kebutuhannya, sehingga

suku cadang selalu tersedia di gudang setiap waktu.

2. Keselamatan kerja operator lebih terjamin karena perawatan yang dilakukan secara

berkala.

3. Sedikitnya waktu yang digunakan pada saat shutdown.