bab ii

10
BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1. Value Engineering 1. Pengertian Value Engineering Value engineering adalah suatu metode evaluasi yang menganalisa teknik dan nilai dari suatu proyek atau produk yang melibatkan: pemilik, perencana dan para ahli yang berpengalaman dibidangnya masing- masing dengan pendekatan sistematis dan kreatif yang bertujuan utuk menghasilkan mutu dan biaya serendah-rendahnya yaitu dengan batasan fungsional dan tahapan rencana tugas yang dapat mengidentifikasi biaya-biaya dan usaha yang tidak diperlukan atau kurang mendukung (Donomartono, 1999). Definisi lain mengatakan bahwa Value Engineering adalah suatu pendekatan sistematis untuk memperoleh hasil yang optimal dari setiap biaya yang dikeluarkan. Dimana diperlukan suatu usaha kreatif untuk menganalisa fungsi dengan menghapus atau memodifikasi penambahan harga yang tidak perlu dalam proses pembiayaan konstruksi, operasi atau pelaksanaan, pemeliharaan, pergantian alat dan lain-lain (Dell’Isola, 1974). Value Engineering ( VE ) adalah.

Upload: mira-anggreni

Post on 14-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

VE

TRANSCRIPT

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1.1. Value Engineering1. Pengertian Value Engineering

Value engineering adalah suatu metode evaluasi yang menganalisa teknik dan nilai dari suatu proyek atau produk yang melibatkan: pemilik, perencana dan para ahli yang berpengalaman dibidangnya masing-masing dengan pendekatan sistematis dan kreatif yang bertujuan utuk menghasilkan mutu dan biaya serendah-rendahnya yaitu dengan batasan fungsional dan tahapan rencana tugas yang dapat mengidentifikasi biaya-biaya dan usaha yang tidak diperlukan atau kurang mendukung (Donomartono, 1999).Definisi lain mengatakan bahwa Value Engineering adalah suatu pendekatan sistematis untuk memperoleh hasil yang optimal dari setiap biaya yang dikeluarkan. Dimana diperlukan suatu usaha kreatif untuk menganalisa fungsi dengan menghapus atau memodifikasi penambahan harga yang tidak perlu dalam proses pembiayaan konstruksi, operasi atau pelaksanaan, pemeliharaan, pergantian alat dan lain-lain (DellIsola, 1974).

Value Engineering ( VE ) adalah. suatu pendekatan bersifat kreatif dan sistematis yang bertujuan mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan. Biaya yang tidak perlu ini adalah biaya yang tidak memberikan kualitas, kegunaan, sesuatu yang menghidupkan penampilan yang baik ataupun sifat yang diinginkan oleh konsumen (Miles, 1961).

Aplikasi Value Engineering biasa digunakan pada tahap perencanaan maupun pada tahap pelaksanaan. Akan tetapi perlu ditekankan kembali bahwa Value Engineering bukanlah :

a. Suatu revisi desain yang diperlukan untuk mengoreksi kesalaha-kesalahan yang dibuat oleh perencana maupun mengoreksi perhitungan.

b. Suatu proses untuk membuat sesuatu menjadi murah ataupun pemotongan harga dengan mengurangi penampilan.

c. Kontrol kualitas ataupun pemeriksaan ulang dari perencanaan proyek.Value Engineering sangat diperlukan dan terus meningkat akhir-akhir ini, hal itu disebabkan karena :

a. Biaya konstruksi yang meningkat.

b. Kurangnya sumber dana dalam pembangunan.

c. Suku bunga yang tinggi.

d. Inflasi yang meningkat setiap tahun

e. Kemjuan teknologi yang meningkat pesat maupun metode pembangunannya

2. Prinsip Dasar Value Engineering

Tujuan utama menciptakan suatu produk pada dasarnya adalah agar produk yang dibuat dapat terjual dengan cepat, dengan keuntungan yang maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan demikian para perancang produk (desain produk) seharusnya tidak menciptakan fungsi-fungsi produk maupun penggunaan bahan produksi yang berlebihan pada akhirnya tidak berguna dan harganyapun tinggi. Jadi gagasan harus dikembangkan dengan bertitik tolak dari:

a. Penghematan biayaYaitu menggunakan biaya seminimal mungkin tanpa mengurangi fungsi dan kualitas dari suatu produk.

b. Waktu Yaitu memeanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, ini dimaksudkan menggunakan waktu yang minimal denganmendapatkanhasil yang maksimal.c. Bahan Yaitu menggunakan bahan yang benar-benar memenuhi fungsi maupun kualitas. (Dhanardono, 2008) 3. Analisa FungsionalPengertian analisa fungsi merupakan suatu pendekatan untuk mendapatkan suatu nilai tertentu, dalam hal ini fungsi merupakan karakterisitk produk atau proyek yang membuat produk atau proyek dapat bekerja atau dijual. Menurut Ir. Julianus H, MSIE (1995) fungsi adalah kegunaan atau manfaat yang diberikan produk kepada pemakai untuk memenuhi suatu atau sekumpulan kebutuhan tertentu.

Secara umum fungsi dibedakan menjadi fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer adalah fungsi, tujuan atau prosedur yang merupakan tujuan utama dan harus dipenuhi serta suatu identitas dari suatu produk tersebut dan tanpa fungsi tersebut produk tidak mempunyai kegunaan sama sekali. Fungsi sekunder adalah fungsi pendukung yang mungkin dibutuhkan untuk melengkapi fungsi dasar agar mempunyai nilai yang baik. Analisa fungsi bertujuan untuk :a. Mengidentifikasikan fungsi - fungsi essensial (sesuai dengan kebutuhan) dan menghilangkan fungsi fungsi yang tidak diperlukan.b. Agar perancang dapat mengidentifikasikan komponen komponen yang dapat menghasilkan komponen komponen yang diperlukan.Menurut Miles (1961) dalam berfikir kreatif dari analisa fungsi akan timbul suatu pertanyaanpertanyaan yang dapat digambarkan atau umum diaplikasikan sebagai berikut :

a. Apa tujuan proyek itu ?b. Apa fungsinya ?c. Berapa biayanya ?

d. Berapa biaya minimalnya ?

e. Apakah ada alternatif dengan jenis pekerjaan yang sama ?

f. Apakah ada alternatif biaya ?

g. Apadah fungsi fungsi yang bisa dihilangkan sebagian ?

h. Apakah yang bisa menyebabkan dihilangkan?

i. Apakah dengan menggunakan itu mendukung nilai bangunan ?Walau pertanyaanpertanyaan diatas begitu sederhana, tetapi akan sulit untuk dijawab dan butuh waktu yang lama untuk menjawab secara tepat dan benar jika keadaan proyek termasuk dalam kategori proyek besar. Kemudian setelah diketahui beberapa item permasalahan yang akan dikaji maka langkah selanjutnya ditentukan perbandingan antara cost dan worth, dimana cost adalah biaya yang harus dibayar untuk item pekerjaan tertentu ( diestimasikan oleh perencana ) dan worth adalah biaya minimal untuk suatu item pekerjaan tetapi fungsi pekerjaan tetap dipenuhi ( biaya rendah yang diperoleh setelah ide diketemukan tetapi fungsinya tetap )

Cara yang dianggap paling efektif didalam analisis fungsi Value Engineering adalah dengan metode FAST (Functional Analysis System Techniques). Yang digambarkan secara sistematis dalam bentuk diagram bagan yang saling berkaitan satu sama lain dan diatur secara bertahap untuk mengidentifikasikan fungsi-fungsi serta menggambarkan kaitan antara fungsi-fungsi. Beberapa istilah fungsi pada metode FAST, yaitu :a. Fungsi UtamaFungsi bebas yang menggambarkan kegiatan utama yang harus ditampilkan pada sistem.b. Fungsi SekunderTergantung fungsi lain yang lebih tinggi tingkatannya.c. Fungsi Jalur KritisSemua fungsi yang secara berurutan menggambarkan Bagaimana (How) dan Mengapa (Why) dari fungsi lain pada urutan tersebut.

d. Fungsi Tingkat TinggiFungsi yang terletak di bagian paling kiri Diagram FAST. Fungsi Dasar merupakan fungsi tingkat tinggi dalam batasan lingkup masalah.e. Fungsi Tingkat RendahFungsi yang terletak pada bagian paling kanan dari fungsi lain padadiagram FAST.

4. Cost ModelDalam pengertiannya Cost Model merupakan suatu model atau gambaran yang difungsikan untuk memaparkan analisa biaya-biaya yang akan muncul dari suatu kegiatan proyek dari berbagai unsur/item pekerjaan(Dellisola, 1962)

Didalam penyusunan anggaran suatu proyek dilakukan dengan cara membuat estimasi anggaran terlebih dahulu, lalu dengan analisa fungsi dalam Value Engineering (VE) didapatkan alternatif yang kesemuanya mengeliminasi biaya-biaya yang tidak perlu dan akhirnya dapat mereduksi biaya proyek secara keseluruhan. Dengan adanya cost model memungkinkan untuk mempermudah untuk menganalisa semua biaya-biaya baik langsung atau tidak langsung yang akan timbul pada masa kontruksi sehingga akan menjadi panduan atau acuan dalam usaha untuk menganalisa biaya-biaya itu dengan Value Engineering.

5. Rencana Kerja Rekayasa Nilai (Value Engineering Job Plan) Rencana kerja (Job plan) adalah pendekatan sistematik dari Rekayasa Nilai. Rencana kerja ini merupakan rencana yang terarah untuk melaksanakan Rekayasa Nilai termasuk implementasi hasil Rekayasa Nilai tersebut. Rencana kerja juga menjadi penentu kunci keberhasilan dari studi Rekayasa Nilai. Melalui pendekatan rencana kerja penerapan Rekayasa Nilai dilakukan, mulai dari melakukan identifikasi item kerja dari keseluruhan proyek, menemukan item kerja dengan potensi dengan biaya yang tidak diperlukan, hingga mencari alternatif-alternatif baru secara kreatif untuk menampilkan fungsi yang sama diinginkan seperti desain sebelumnya. Rencana kerja ini juga membantu dalam menentukan bagian-bagian yang mempunyai biaya yang tinggi dibandingkan dengan fasilitas-fasilitas yang serupa. Adapun tahapan rekayasa nilai sebagai berikut :

a. Tahap Informasi Tahap informasi merupakan tahap awal dalam rencana kerja Rekayasa Nilai yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang berhubungandenganitem-item pekerjaan yang akan dianalisis, untuk memperoleh item kerja yang akan dilakukan Rekayasa Nilai dengan cara mendefinisikan fungsi item dalam proyek.

b. Tahap Kreatif

Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan ide-ide alternatif sebanyak-banyaknya untuk dapat memenuhi fungsi dasar dari item kerja tersebut. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan ide serta berfikir secara kreatif oleh seluruh anggota tim Rekayasa Nilai. Berfikir kreatif adalah suatu hal yang penting pada tahap ini karena dengan hal itu idea tau gagasan akan berkembang. Pada tahap ini tidak dilakukan analisa terhadap ide-ide yang dikeluarkan oleh setiap anggota tim sehingga semua ide akan ditampung untuk memenuhi fungsi dasar tanpa melihat pertimbangan lebih dahulu.c. Tahap Analisa

Tujuan dari tahap analisa ini adalah untuk melakukan evaluasi, pembenahan dan analisa biaya terdapat ide yang dihasilkan dan untuk mendata alternatif yang layak serta potensi untuk menghasilkan penghematan.

d. Tahap Rekomendasi

Tahap ini adalah tahap terakhir dalam rencana kerja Rekayasa Nilai yang tujuannya yaitu menawarkan atau memberikan laporan mengenai seluruh tahap sebelumnya dalam rencana Rekayasa Nilai kepada pihak manajemen atau pemberi tugas untuk dapat diputuskan apakah desain yang dipilih mampu dan baik untuk dilakukan. (Saptono, 2012)