bab ii

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ventilasi Paru Fungsi utama respirasi adalah memperoleh O 2 untuk digunakan oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan CO 2 yang diproduksi oleh sel (Sherwood, 2011). Menurut Guyton (2007), pernapasan dapat dibagi menjadi empat fungsi utama: (ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan alveoli paru; (2) difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah; (3) pengangkutan oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel jaringan tubuh; (4) pengaturan ventilasi 2.1.1 Mekanika Ventilasi Paru Menurut Guyton (2007), hal-hal yang berperan dalam mekanisme ventilasi paru adalah otot-otot yang menyebabkan pengembangan dan pengempisan paru, pergerakan udara dari dan ke paru dan tekanan yang menyebabkan pergerakan tersebut dan efek rangka thoraks terhadap kemampuan pengembangan paru. Berikut adalah penjelasan mengenai hal-hal yang mempengaruhi mekanisme dari ventilasi paru: 2.1.1.1 Otot yang Menimbulkan Pengembangan dan Pengempisan Paru Menurut Guyton (2007), paru-paru dapat mengembang dan mengempis melalui dua cara:

Upload: dianne-kartika-putri

Post on 10-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ventilasi ParuFungsi utama respirasi adalah memperoleh O2 untuk digunakan oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan CO2 yang diproduksi oleh sel (Sherwood, 2011). Menurut Guyton (2007), pernapasan dapat dibagi menjadi empat fungsi utama:(ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan alveoli paru;(2) difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah;(3) pengangkutan oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel jaringan tubuh;(4) pengaturan ventilasi

2.1.1 Mekanika Ventilasi ParuMenurut Guyton (2007), hal-hal yang berperan dalam mekanisme ventilasi paru adalah otot-otot yang menyebabkan pengembangan dan pengempisan paru, pergerakan udara dari dan ke paru dan tekanan yang menyebabkan pergerakan tersebut dan efek rangka thoraks terhadap kemampuan pengembangan paru. Berikut adalah penjelasan mengenai hal-hal yang mempengaruhi mekanisme dari ventilasi paru:

2.1.1.1 Otot yang Menimbulkan Pengembangan dan Pengempisan ParuMenurut Guyton (2007), paru-paru dapat mengembang dan mengempis melalui dua cara:(1) Gerakan naik turunnya diafragma untuk memperbesar dan memperkecil rongga dada. Pada saat inspirasi, diafragma berkontraksi menarik permukaan bawah paru ke arah bawah. Kemudian, saat ekspirasi, diafragma berelaksasi, sifat elastis daya lenting paru (elastic recoil), dinding dada dan struktur abdomen menekan paru-paru sehingga udara keluar.(2) Terangkatnya iga atau costae. Pada saat posisi istirahat, paru-paru akan mengembang karena os costae miring ke bawah dengan demikian sternum turun ke belakang ke arah kolumna vertebralis. Tetapi, bila costae di elevasikan, os costae maju sehingga sternum bergerak ke depan menjauhi spinal dan membentuk jarak anteroposterior dada kira-kira 20% lebih besar selama inspirasi maksimum dibandingkan dengan ekspirasi. 3

Comment by Reza Hakim: Di potong bagian gambarnya saja.Keterangan gambar (fig 37-2) ditampilkan dalam bahasa indoonesia dan urutan gambarnya disesuaikan dengan bab yanng ada (Gambar 2.1, Gambar 2.2, dst). Jangan lupa diakhir keterangan (sebelum titik) dicantumkan sumber gambar.Gambar 2.1: Pengembangan dan pengempisan rangka dada selama ekspirasi dan inspirasi, terdapat kontraksi otot-otot diafragma, otot interkostalis, elevasi dan depresi costae (Guyton,2007).

Oleh karena itu, otot-otot yang dapat mengelevasikan thorax diklasifikasikan sebagai otot-otot inspirasi dan otot yang dapat menurunkan thorax disebut otot-otot ekspirasi. Otot yang memegang peranan penting dalam inspirasi adalah m. interkostalis eksterna dan dibantu oleh otot-otot yang lain yaitu m. sternocleidomastoideus untuk mengangkat sternum, m. serratus anterior untuk mengangkat sebagian costae dan m. skalenus untuk mengangkat costae pertama dan kedua. Sedangkan otot yang berperan selama ekspirasi adalah m. rektus abdominalis dan m. intercostalis internus (Guyton, 2007). Selama ekspirasi, os costae membentuk sudut ke arah inferior dan m. intercostalis eksternus memanjang ke depan dan ke bawah. Sehingga pada saat berkontraksi, otot ini menarik os costae bagian atas ke arah ventral dan berhubungan dengan costae yang lebih bawah, keadaan ini menghasilkan daya ungkit terhadap costae untuk terangkat sehingga menimbulkan inspirasi. M. intercostalis internus memiliki fungsi yang berlawanan karena membentuk sudut antar costae yang berlawanan sehingga daya ungkit yang dihasilkan berlawanan pula (Guyton, 2007).