bab ii

16
BAB II Daerah Penangkapan Ikan dan Beberapa Metoda Pencarian Ikan Klasifikasi Ikan menurut Ekologinya Ikan yang ada dilaut, umunya diklasifikasikan menurut ordo, keluarga, genus dan seterusnya. Pengklasifikasian dapat juga ditempouh dengan cara fvertikal dan horizontal. Luasnya penyebaran ikan, disamping itu, masing-masing jenis ikan, sebagaimana kita ketahui umumnya memiliki kebiasaan, pergerakan dan kebiasaan renang serta reaksi terhadap rangsangan maupun hal lain yang menyangkut faktor fisiologis yang berada satu jenis dengan jenis lainnya. Pengklasifikasian ikan menurut kelompok-kelompok ekologinya adalah sebagai berikut : 1. Ikan dasar, yaitu ikan yang hidup didasar perairan atau bahkan menguburkan diri didasar perairan tersebut. 2. Ikan dasar yang hidup dekat dasar perairan. 3. Ikan pelagik yang hidup diantara permukaan dan dasar perairan. Kelompok ekologis tersebut menyebabkan adanya penggolongan zona pengeksploitasian sebagai berikut : a) Zona dasar atau demersal hingga ketinggian 0,5 m diatas perairan. b) Zona dasar hingga ketinggian 10 m diatas perairan. c) Zona pelagik.

Upload: regi-octa-perdana

Post on 24-Oct-2015

78 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

Daerah Penangkapan Ikan dan Beberapa Metoda Pencarian Ikan

Klasifikasi Ikan menurut Ekologinya

Ikan yang ada dilaut, umunya diklasifikasikan menurut ordo, keluarga, genus dan seterusnya.

Pengklasifikasian dapat juga ditempouh dengan cara fvertikal dan horizontal. Luasnya penyebaran

ikan, disamping itu, masing-masing jenis ikan, sebagaimana kita ketahui umumnya memiliki

kebiasaan, pergerakan dan kebiasaan renang serta reaksi terhadap rangsangan maupun hal lain yang

menyangkut faktor fisiologis yang berada satu jenis dengan jenis lainnya. Pengklasifikasian ikan

menurut kelompok-kelompok ekologinya adalah sebagai berikut :

1. Ikan dasar, yaitu ikan yang hidup didasar perairan atau bahkan menguburkan diri didasar

perairan tersebut.

2. Ikan dasar yang hidup dekat dasar perairan.

3. Ikan pelagik yang hidup diantara permukaan dan dasar perairan.

Kelompok ekologis tersebut menyebabkan adanya penggolongan zona pengeksploitasian sebagai

berikut :

a) Zona dasar atau demersal hingga ketinggian 0,5 m diatas perairan.

b) Zona dasar hingga ketinggian 10 m diatas perairan.

c) Zona pelagik.

Sebagaimana telah dikemukakan, pembagian ini tidaklah sepenuhnya tepat, walau pembagian tersebut

dicirikan oleh beda bentuk atau postur tubuh ikan yang dapat dibedakan diantara ketiga zona ekologi

tersebut.

Page 2: BAB II

Daerah Penangkapan Ikan

Daerah penangkapan ikan adalah suatu daerah perairan tempat ikan berkumpul dimana

penangkapan ikan dapat dilakukan dengan baik dengan ciri-ciri tempat tersebut sebagai tempat

pelaksanaan aktifitas penangkapan dan terdapat gerombolan ikan yang bernilai ekonomi. Ada

beberapa indikasi penting yang dapat dijadikan panduan bagi penentuan suatu daerah penangkapan

ikan seperti :

a) Berdasarrkan pengetahuan tentang keberadaan suatu jenis plankton tertentu.

b) Keadaan topografi dasar laut dan juga sendimen yang menyusunnya.

c) Sifat kimia air laut, suhu dan kejernihan air.

d) Data hasil penangkapan ikan selama beberapa tahun terhadap jenis ikan tertentu.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan sebagai suatu daerah penangkapan ikan yang

baik adalah :

1) Didaerah tersebut terdapat banyak ikan sepanjang tahun atau seperiode tertentu.

2) Alat tangkap dapat dioperasikan secara mudah tanpa ada hambatan.

3) Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan pendaratan ikan atau dapat dijangkau dengan mudah

oleh kapal penangkap.

4) Daerah tersebut aman dari peristiwa laut dan tidak terlarang oleh peraturan atau undang-

undang yang berlaku.

Keseimbangan lingkungan didalam suatu daerah penangkapan dapat saja mengalami perubahan

menurut waktu dengan sengaja kecendrungan penurunan jumlah hasil tangkapan atau terjadinya

gejala lebih tangkap yang dapat disebabkan oleh beberapa hal :

1) Adanya usaha penangkapan yang tidak mengindahkan asas kelestarian

2) Penggunaan ukuran mata jaring yang tidak selektif

3) Waktu penangkapan yang sembarang waktu

4) Penangkapan dengan racun atau baham peledak.

Oleh karena itu agar kelestarian sumberdaya hayati didalam daerah penangkapan dapat terpelihar ada

beberapa cara penting yang harus dilakukan :

1. Mengadakan pembatasan waktu penangkapan ikan dengan cara larangan penangkapan pada

waktu ikan sedang bertelur.

2. Menggunakan alat tangkap yang selektif.

3. Hindari usaha penangkapan ikan menggunakan racun atau bahan peleddak.

Page 3: BAB II

4. Hindari pencemaran lingkungan perairan.

Jenis-Jenis daerah Penangkapan Ikan

Jenis atau pengklasifikasian daerah penangkapan ikan seringkali didasarkan kepada spesies

yang menjadi tujuan penangkapan, alat tangkap yang dipakai atau menurut lokasi operasinya berbagai

usaha perikanan.

a) Klasifikasi menurut spesies

b) Berdasarkan jenis alat tangkap

c) Berdasarkan kedalaman perairan.

d) Berdasarkan nama kawasan perairan penangkapan.

e) Berdasarkan pembagian kawasan laut secara umum.

f) Klasifikasi daerah penangkapan iakan menurut nomura.

Daerah penangkapan terpenting adalah daerah penangkapan pantai dan selasar benua. Ada beberapa

alasan untuk itu :

a) Kedua daerah ini merupakan bagian yang terluas dari semua perairan penangkapan yang ada.

b) Daerah selasar benua merupakan tempat terluas dari semua daerah penangkapan yang ada.

c) Massa air diantara lapisan atas dan bawah pada daerah ini teraduk sempurna, sehingga garam

nutrisi menyebar secara merata

d) Daerah ini mendapatkan jumlah penetrasi sinar matahari lebih banyak karna kedalaman relatif

dangkal.

Pencarian Kelompok Ikan

Hal pertama yang dilakukan para nelayan yang pergi melakukan penangkapan ikan adalah

memilih dan menentukan dimana mereka akan melakukan penangkapan. Dengan kata lain tentunya

telah terlebih dahulu mempelajari dan memperkirakan berdasarkan kebiasaan dari jenis ikan yang

menjadi tujuan penangkapan yang telah mereka pilih. Agar suatu penangkapan berhasil, nelayan

memang dituntut untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang mungkin terjadi sambil terus

menerus mencari daerah penangkapan dari jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

Lebih lanjut Nomura dan Yamazaki mengungkapkan bahwa berdasarkan keberadaan serta

tingkah laku burung serta perubahan air laut, telah bisa diperkirakan besar kecilnya kelompok ikan

serta besar kecilnya ikan yang membentuk kelompok tersebut. Cara pencarian kelompok ikan lainnya

bisa juga ditempuh dengan menaburkan umpan selama dalam perjalanan menuju daerah penangkapan.

Indikasi adanya ikan adalah terjadinya perubahan air laut. Hal ini pula dapat dijadikan adanya

pergerakan ikan dibawahnya. Warna air yang tampak dipoermukaan, yang disebelah dalamnya

Page 4: BAB II

terdapat kelompok ikan yang sedang melakukan pergerakan ataupun ruaya, biasanya tampak sedikit

ebrbeda dengan warna air disekelilingnya. Cara pencarian kelompok ikan lainnya, juga bisa ditempuh

dengan menaburkan umpan selama dalam perjalanan menuju daerah penangkapan. Hal seperti ini

merupakan hal biasa dilakukan pada tuna dan cakalang.

Beberapa Metoda Menemukan kelompok ikan

Adapun metoda menemukan sekelompok ikan tersebut dapat dikelompokkan menjadi

beberapa bagian sebagai berikut :

Berdasarkan pengelihatan

Berdassarkan indikasi tertentu dilaut

Berdasarkan ujicoba penagkapan

Berdasarkan deteksi instrumen

Berdasarkan bantuan kapal udara

Fish Finder dan Sonar, alat bantu menemukan ikan

Alat untuk mendeteksi atau untuk mencari ikan dikenal dengan peralatan akustik. Peralatan

ini memanfaatkan prinsip perambatan gelombang suara secara vertikal didalam air. Pertimbangan

dalam memutus pemakaian peralatan akustik antara lain :

1. Tidak membutuhkan banyak waktu dalam mencari daerah penangkapan ikan

2. Ikan lebih banyak tertangkap

3. Kedalaman perairan dapat langsung diketahui

4. Bahaya bawah air dapat segera diketahui

5. Setting alat tangkap dapat dilakukan dengan mudah

6. Dan daerah penangkapan ikan baru mudah ditemukan

Keunggulan Metode akustik

a) Berkecepatan tinggi

b) Estimasi stok ikan secara langsung

c) Memungkinkan memperoleh dan memproses data secara real time

d) Tidak berbahaya atau merusak

e) Bisa digunakan jika metode lain tidak bisa dilakukan.

Page 5: BAB II

Ruang Lingkup Metode Akustik

Secara garis besar, penggunaan metode akustik ini adalah sbb :

Pada survey sumber daya hayati

Pada budidaya perairan

Studi tingkah laku ikan dan organisme laut lainnya

Pada penangkapan ikan

Prinsip Instrumen Akustik

Komponen utama fish finder

1) Transmitter

2) Transducter

3) Receiver

4) Display

5) Time base

Adapun fungsi dari setiap komponen adalah sbb :

1. Time base = menghasilkan clock dimana memungkinkan memperoleh akurasi dari

pengukuran kedalaman

2. Transmitter = power amplifier dalam transmitter meningkatksn keluaran power

beberapa ratus watt atau sampai beberapa kilowatt dan tingkat arus konstan.

3. Transducter = mengubah energi suara menjadi energi listrik ketika echo sinyal

diterima.

4. Receiver = sinyal echo yang lemah yang dihasilkan transducter harus diperkuat

beberapa ribu kali sebelum sampai ke receiver.

5. Display = mengukur selang waktu antara transmisi pulsa dan penerimaan echo.

Page 6: BAB II

Macam-macam Sistem Akustik

Suatu sistem akustik adalah satu proses yang tidak bisa dipisahkan, bekerjanya suatu

komponen sistem akustik tergantung dari bekerjanya komponen lain. Jenis dari sistem akustik

dibedakan berdasarkan perbedaan dari beam yang dipancarkan transducter. Sistem akustik tersebut

diantaranya adalah sistem single bearn, dual beam, split beam dan quasi beam.

Single beam merupakan alat akustik yang sangat sederhana, dimana alat ini belum dilengkapi

program pengolahan data dan umumnya hanya digunakan sebagai fish finder karna belum bersifat

kuantitif.

Dual beam adalah alat beam ganda merupakan modifikasi alat akustik single beam.

Split beam adalah alat akustik yang lebih canggih, selain dapat menghitung stok ikan alat ini sudah

dapat mengetahui posisi ikan dibawah beam.

Pendugaan Densitas Ikan dengan Split beam Echosounder

Perhitungan densitas ikan dilakukan dengan mengintegrasikan echo yang berasal dari

kelompok ikan yang terdeteksi. Kelompok ikan tersebut membentuk suatu lapisan perairan dengan

tebal perairan sesuai dengan ketebalan kelompok ikan. Metode integrasi echo merupakan teknik yang

efisien dan dapat dipercaya untuk pendugaan stok ikan.

Target Strength

Targer strength adalah suatu ukuran yang menggambarkan kemampuan suatu target untuk

mamntulkan gelombang suara yang membentur. Kekuatan pantulan gema dari ikan atau target lainnya

umumnya disebut target strength.

Aplikasi Sistem Akustik dalam Dunia Perikanan Dan Kelautan

System akustik pertama kali berkembang dinegara amerika serikat untuk keperluan angkatan

bersenjata. Setelah tahun 1935, alat musik sudah mulai digunakan untuk penelitian perikanan yang

dimulai dinegara Norwegia. Eksplorasi dibidang perikanan sebelumnya masih banyak menggunakan

metode tangging, marking larva and egg, CPUE ataupun metode lainnya. Metode ini umumnya

memerliukan dana yang besar dan waktu yang panjang namun hasil kurang memuaskan. Beberapa

aplikasi peralatan akustik didunia perikanan maupun kelautan antara lain :

Page 7: BAB II

Untuk mendeteksi ikan tunggal disuatu perairan tertentu

Untuk mendeteksi ruaya ikan

Untuk mengetahui ruaya ikan secara horizontal maupun vertikal stock ikan disuatu perairan.

Mengetahui kecepatan renang dan posisi ikan dibawah transducter.

Untuk mengetahui densitas ikan disuatu wadah.

Dalam bidang penangkapan alat akustik sudah mulai banyak digunakan dari alat akustik sedderhana

yang biasa disebut fish finder, sudah banyak digunakan ileh kapal purse seine maupun kapal

penangkapan lainnya.

Penggunaan dalam penangkapan :

Untuk mengetahui bukan mulut jaring dan trawi

Untuk melihat reaksi menghindar ikan pada mulut trawi

Untuk mengetahui keberadaan ikan didalam jaring pukat cincin

Untuk megetahui keberadaan ikan saat mencari daerah penangkapan

Untuk mengetahui keberadaan ikan hasil ytangkapan pada alat tangkap long line

Penggunaan dalam Bidang Survei Dasar Perairan

Penggunaan alat akustik dalam bidang geologi sekarang ini sudah banyak dilakukan. Satu

contoh Pusat Penelitian Geologi laut-Bandung telah melakukan berbagai survey geologi dengan

menggunakan alat akusti scan sonar untuk mengetahui tipe substrat seperti lumpur, pasir, kerikil dll.

Alat akustik frekuensi rendah dapat digunakan untuk dapat mengetahui lapisan dibawah dasar

perairan. Data dengan alat seismic ini akan dapat memberikan informasi hingga lapisan bawah hingga

lebih dari 100m. Dlama dunia pertambangan, alat akustik sudah banyak digunakan untuk eksplorasi

minyak dan gas bumi. Alat-alat ini biasanya berfrekuensi rendah hanya beberapa herz saja.

Sonar

Setelah nelayan diperkenalkan dengan jenis fish finder vertikal, maka mereka pun sangat

berkeinginan utuk tidak saja mampu mendeteksi dan melihat keberadaan ikan arah kedalam laut, akan

tetapi juga mendeteksinya dengan arah horizontal. Keinginan demikian mereka tempuh dengan

merebahkan transuder 900, yang berarti mengarahkam soundbeam arah mendatar, yang merupakan

perinsip kerja sonar.

Dewasa ini, sonar nampaknya lebih banyak dimanfaatkan, baik saat pendeteksian ikan

maupun saat dilakukan operasi penangkapan. Oleh karna itu pula penggunaan sonar akan lebih

menguntungkan bila digunakan bila digunakan pada jenis alat tangkap lain biasanya dioperasikan alat

Page 8: BAB II

ini diperlukan keahlian yang tinggi sehubungan denga pengoprasian atau kondisi operasi

penangkapan.

Cara/taktik mengumpulkan ikan

Tidak jarang terjadi bahwa walau kita sudah mengetahui adanya ikan pada suatu daerah

tertentu, kita masih saja menghadapi berbagai kesulitan yang harus kita tanggulangi. Kondisi atau

situasi tersebut antara lain :

1) Keadaan daerah penangkapan mungkin terlalu kasar, berkarang atau mungkin berbating yang

mungkin sangat berbahaya bagi pengoprasian jaring.

2) Keadaan ikan terlalu menyebar.

3) Kelompok ikan berada pada area yang relatif lebih dalam dibandingkan dengan area cukup

jaring.

4) Kecepatan ikan terlalu tinggi, sukar untuk dihalangi maupun dihentikan.

5) Ikan-ikan ternyata tidak mengikuti arah yang diharapkan untuk menuju jenis alat tangkap

yang telah disediakan.

Ada kalanya walau mungkin telah dipilih musim penangkapan, daerah penangkapan, ataupun

hasil pencarian kelompok ikan yang paling baik, ternyata ikanya belum berada dalam keadaan

siap tangkap. Cara utama yang berkaitan dengan tujuan menghambat tersebut dapat digolongkan

menjadi dua kategori sebagai berikut :

Metode pikatan secara induktif

Metode mengumpulkan ikan bersifat paksaan

1. Metode pikatan secara Induktif

Metode mengumpulkan ikan ini ditempuh dengan jalan memikat ikan secara insting atau

naluriah, spontan serta selektif, sehingga memungkinkan bagi dilangsungkannya operasi

penangkapan.

2. Metode mengumpulkan secara kompulsif

Metode mengumpulkan ikan secara kompulsif atau paksaan ini dimaksudkan mengumpulkan

ikan sedemikian rupa sehingga mereka dapat tertangkap. Adapun metode ikan ini secara

umum dapat dibedakan sebagai berikut :

a) Mengejuti ikan dengan bantuan berupa bentuk apapun warna terrtentu.

b) Mengejuti ikan dengan suara atau bunyi tertentu.

Page 9: BAB II

Soal dan jawaban Bab II

1) Syarat-syarat yang harus di penuhi untuk dapat di katakan suatu daerah penangkapan ikan

yang baik adalah…

Jawaban:

1. Di daerah tersebut terdapat banyak ikan setiap tahun atau satu periode tertentu

2. Alat tangkap dapat di oprasikan secara mudah tanpa ada hambatan.

3. Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan pendaratan ikan atau dapat di jangkau dengan

mudah oleh kapal penangkap.

4.Daerah tersebut aman dari peristiwa laut dan tidak merupakan daerah telarang oleh

peraturan atau undang undang yang belaku.

2) Mengapa daerah penangkapan terpentig adalah daerah penangkapan pantai dan selasar benua?

Jawaban: Alasannya adalah karena kedua daerah ini bagian terluas dari semua penangkapan

yang ada ,daerah selasar benua merupakan tersrapnya berbagai garan tanah yang terbawa

arus sungai-sungai dari daratan,massa air di antara lapisan atas dan bawah tetaduk

sempurna sehingga garam nutrisi yang ada di dalamnya menyebar merata,mendapatkan

daerah penetrasi matahari terbanyak karena kedalamannya relative dangkal,tempat

beberapa jenis ikan melakukan pemijahan dan bertelur.

3) Metode akustik di gunakan pada ?

Jawaban:

1.pada survey sumber daya hayati laut

2. pada budi daya perairan

3.studi tingkah laku ikan dan organismelaut lainnya

4. penangkapan ikan

4) Fungsi TRANSDUCER adalah

Jawaban:

1.mengubah energi listrik menjadi energi suara ketika suara akan di pancarkan.

2.mengubah energy suara menjadi energy listrik ketika echo signal di terima.

Page 10: BAB II

3.memusatkan energy suara sebagai beam

5) Target streght memiliki nilai yang bergantung pada...................

Jawaban: bentuk dan ukuran ikan, sudut datang pulsa,orientasi ikan terhadap transducer,

keberadaan gelembung renang acoustic impedance dan elemen ikan walaupun pengaruh

elemen terakhir ini kecil karena nilai kerapatannya tidak jauh beda dari air sebagai

medium hidup.

Page 11: BAB II

RINGKASAN MATERI

Daerah Penangkapan Ikan dan Beberapa Metoda Pencarian Ikan

Oleh :

Eva Rasmiati

1304115220

Ilmu Kelautan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau

2013