bab ii

9
 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang pengertian populasi sampel, keuntungan metode  pengambilan sampel, dan jenis-jenis metode sampling. 2.1 Pop ula si dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita  baik terhingga maupun tak tak hingga. Istilah populasi mengandung makna  pengamatan yang diperoleh dari penelitian statistik yang berhubungan dengan orang banyak. Di masa kini, statistikawan menggunakan istilah tersebut untuk sembarang pengamatan yang menarik perhatian kita, apakah populasi tersebut sekelompok orang, binatang atau benda. Dalam statistik infere nsia, kita ingin memperole h kesimpulan mengenai  populasi, meskipun kita tidak mungkin atau tidak praktis untuk mengamati kes eluruhan ind ivi du ya ng men yu sun pop ulasi. Oleh kar ena itu kit a ter pak sa meng gantu ngkan pada sebagi an angg ota popu lasi untuk membant u kita menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut. Ini membawa kita pada teori penarikan sampel. ampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. !ika kita menginginkan kesimpulan dari sampel terhadap populasi menjadi sah, kita harus mendapatkan "ont oh ya ng me waki li populasi. Bi la sampe l yang di ambi l ti da k me waki li  populasi, dapat membawa pada kesimpulan yang salah mengenai populasi ter sebu t. Pro sedu r pen gambil an sampel ya ng men gha silk an kesi mpula n ya ng konsisten terlalu tinggi atau terlalu rendah mengenai suatu "iri populasi dikatakan  berbias. #ntuk menghilangkan kemungkinan bias ini kita perlu mengambil sampel a"ak sederhana. 2.2 Keu ntu nga n Me tod e Pen gamilan Sampe l Dal am pen ggu naa nnya, pop ula si men gen ai inf ormasi yang dii ngi nka n memang terbatas dan ditentukan batasnya $  finite and delimited % seperti mesin- mesin dalam suatu pabrik, pendudu k suatu kota, ikan-ikan dalam sebuah kolam.

Upload: yuli-wahyuni

Post on 13-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab II

TRANSCRIPT

BAB III

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian populasi sampel, keuntungan metode pengambilan sampel, dan jenis-jenis metode sampling.2.1 Populasi dan SampelPopulasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita baik terhingga maupun tak tak hingga. Istilah populasi mengandung makna pengamatan yang diperoleh dari penelitian statistik yang berhubungan dengan orang banyak. Di masa kini, statistikawan menggunakan istilah tersebut untuk sembarang pengamatan yang menarik perhatian kita, apakah populasi tersebut sekelompok orang, binatang atau benda.

Dalam statistik inferensia, kita ingin memperoleh kesimpulan mengenai populasi, meskipun kita tidak mungkin atau tidak praktis untuk mengamati keseluruhan individu yang menyusun populasi. Oleh karena itu kita terpaksa menggantungkan pada sebagian anggota populasi untuk membantu kita menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut. Ini membawa kita pada teori penarikan sampel.

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Jika kita menginginkan kesimpulan dari sampel terhadap populasi menjadi sah, kita harus mendapatkan contoh yang mewakili populasi. Bila sampel yang diambil tidak mewakili populasi, dapat membawa pada kesimpulan yang salah mengenai populasi tersebut. Prosedur pengambilan sampel yang menghasilkan kesimpulan yang konsisten terlalu tinggi atau terlalu rendah mengenai suatu ciri populasi dikatakan berbias. Untuk menghilangkan kemungkinan bias ini kita perlu mengambil sampel acak sederhana.2.2 Keuntungan Metode Pengambilan Sampel

Dalam penggunaannya, populasi mengenai informasi yang diinginkan memang terbatas dan ditentukan batasnya (finite and delimited) seperti mesin-mesin dalam suatu pabrik, penduduk suatu kota, ikan-ikan dalam sebuah kolam. Dalam melakukan penelitian yang berpopulasi besar atau yang memiliki keterbatasan informasi tentang populasi tesebut, maka dapat digunakan sampel untuk mempermudahnya. Adapun keuntungan dari metode sampling yaitu:

1. Mengurangi biaya

Jika data yang telah didapat berasal dari sebagian populasi, maka pengeluaran atau biaya akan lebih murah daripada melakukan sensus lengkap. Dengan populasi besar, hasil yang cukup akurat dapat diperoleh dari sampel yang didapatkan dengan fraksi yang kecil dari populasi. 2. Tingkat ketelitian lebih besar

Sebuah sampel mungkin memberikan hasil yang lebih teliti daripada pencacahan lengkap, jika dipakai tenaga-tenaga yang berkualitas baik dan diberi latihan yang intensif, serta pengawasan terhadap pekerjaan lapangan diperketat, selanjutnya hasilnya dapat diproses dengan baik jika volume pekerjaan dikurangi.

3. Kecepatan lebih besar

Dengan alasan yang sama, data dapat dikumpulkan dan diringkas lebih cepat dengan sebuah sampel daripada dengan penghitungan lengkap. Hal ini merupakan sebuah pertimbangan yang penting bila membutuhkan informasi secara cepat.

4. Cakupan lebih besar

Dengan jenis tertentu, dalam pemeriksaan secara tepat terhadap tenaga yang dilatih atau peralatan yang dispesialisasikan dan yang dibatasi ketersediaannya, harus digunakan untuk memperoleh data. Survei-survei yang bertumpu pada penarikan sampel haruslah lebih besar cakupannya dan fleksibel mengenai jenis informasi yang dapat diperoleh. Pada sisi lain, jika informasi yang akurat diinginkan untuk beberapa sub bagian dari populasi, ukuran sampel yang dibutuhkan kadang-kadang menjadi besar, sehingga pencacahan lengkap memberikan penyelesaian yang lebih baik.

Dengan berbagai keuntungan sampel di atas, maka kebanyakan peneliti selalu menggunakan sampel untuk mewakili populasi yang ditelitinya.2.3 Jenis-Jenis Metode Sampling

Menurut Santoso dan Tjiptono (2001), Sampling merupakan salah satu alat yang penting dalam melakukan riset pemasarang yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data yang dikumpulkan. Sampling menyangkut studi yang dilakukan secara rinci terhadap sejumlah informasi yang relatif kecil (sampel) yang diambil dari suatu kelompok yang lebih besar (populasi). Secara garis besar, metode sampling dapat dibedakan menjadi:

2.3.1. Probability samplingProbability sampling adalah metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki peluang spesifik dan bukan nol untuk terpilih sebagai sampel. Besar peluang tersebut dapat sama, dapat pula tidak sama dengan anggota lainnya. Sebagai contoh, jika pemimpin sebuah majalah ingin memilih sampel; acak sebanyak 100 orang dari 10.000 orang pembacanya, maka setiap pelanggan memiliki peluang 1% (100/10.000) untuk terpilih menjadi sampel. Beberapa jenis probability sampling yang banyak digunakan diantaranya:

a. Sampling Acak Sederhana

Suatu sampel dikatakan random apabila setiap unsur atau anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Ada dua cara yang yang dapat digunakan dalam sampling acak sederhana, yaitu:

Metode Undian

Proses pemilihan sampel berdasarkan metode ini relatif sangat mudah. Setiap anggota populasi diberi nomor dari nomor 1 sampai nomor terakhir. Kemudian dilakukan pengundian untuk mendapatkan sampel sejumlah yang diinginkan. Misalnya dari populasi sebanyak 50 orang akan dipilih 5 orang. Maka setiap orang diberi nomor unit dari nomor 1 sampai nomor 50. Selanjutnya diundi dimana orang yang nomornya terpilih akan menjadi sampel penelitian. Metode ini mudah diterapkan pada populasi yang jumlahnya relatif sedikit. Pada populasi yang berjumlah banyak metode ini sangat tidak praktis untuk diterapkan. Metode Dengan Tabel Bilangan Random

Dalam metode ini, untuk mendapatkan sampel acak dipergunakan tabel bilangan random. Berikut ini adalah contoh tabel bilangan random:

08 59 51 65 98.............dst

87 83 22 19 76 .............dst

Misalnya dari jumlah kelurahan pelanggan suatu majalah sebanyak 100 orangakan dipilih 10 sampel. Proses pengambilan sampel acak dengan tabel bilangan random dilakukan sebagai berikut:

a.Anggota-anggota populasi mula-mula diberi nomor dari 1 hingga 100

b.Penggunaan tabel bilangan random dengan menggunakan 2 digit, karena populasinya berjumlah 100 orang. Misalkan jumlah populasinya 1000 orang maka digunakan 3 digit.

c.Apabila kita mulai dengan angka pertama, maka yang terpilih sebagai sampel 1 adalah anggota populasi nomor 08, sampel 2 anggota nomor 87, sampel 3 anggota nomor 59, demikian seterusnya sampai diperoleh 10 sampel.

Keuntungan menggunakan metode sampel acak sederhana :

1. Peneliti tidak membutuhkan pengetahuan tentang populasi sebelumnya

2. Bebas dari kesalahan-kesalahan klasifikasi yang kemungkinan dapat terjadi

3. Kemudahan dalam analisis data dan kesalahankesalahan dapat dihitungb. Sampling Acak Stratifikasi

Apabila unsur-unsur populasi bersifat heterogen proses pengambilan sampel dengan menggunakan sampling acak sederhana akan menimbulkan bias karena masing-masing anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama dan ada kemungkinan tidak mewakili semua unsur yang ada dalam populasi. Untuk mengurangi pengaruh faktor heterogenitas itu, dapat dilakukan pembagian unsur-unsur atau anggota-anggota populasi ke dalam kelompokkelompok kecil (subkelompok) yang disebut strata. Stratifikasi atau pembagian ini dapat dilakukan berdasarkan ciri tertentu atau populasi untuk keperluan penelitian. Misalnya stratifikasi pelanggar menurut jenis kelamin (pria dan wanita), penghasilan (tinggi,sedang,rendah), pendidikan (SD,SLTP,SLTA,,S1/S2/S3) dan sebagainya. Yang patut diperhatikan adalah jumlah stratanya jangan terlalu banyak, karena akan ada strata yang jumlah anggotanya sangat kecil. Di samping itu juga dapat menyulitkan persiapan dan tabulasi data. Langkah berikutnya adalah memilih sampel secara acak dan masing-masing strata tersebut. Ada dua cara untuk menentukan jumlah sampelnya yaitu:

Uniform Sampling Fraction

Setiap strata akan diambil sampel dalam proporsi yang sesuai kenyataan. Dengan kata lain, besar kecilnya sampel untuk setiap strata bergantung pada ukuran relatif populasi masing-masing strata

Variable Sampling Fraction (Disproportional atau optimal)

Sampling dengan cara ini hampir sama dengan uniform sampling fraction. Perbedaannya adalah bahwa proporsi sub kategori stratanya tidak didasarkanpada proporsi yang sebenarnya dalam populasi tetapi lebih didasarkan pada pertimbangan analitis. Hal ini dilakukan karena sub kategori tertentu terlampau sedikit. Keuntungan menggunakan metode sampling acak stratifikasi adalah:

1. Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili

2. Kemungkinan bagi peneliti untuk meneliti hubungan antara satu lapisan dengan lapisan yang lain, begitu juga memperbandingkannya

3. Aspek representatifnya lebih menyakinkan sesuai dengan sifat-sifat yang membentuk dasar unit-unit yang mengklasifikasinya, sehingga mengurangi keanekaragamannya.

4. Karakteristik masing-masing strata dapat diestimasikan sehingga dapat dibuat perbandingannya. Cluster sampling

Pada metode ini, unsur-unsur populasi dibagi dalam sub kelompok yang disebut klaster. Pembagian unsur-unsur populasi ke dalam klaster ini dapat dilakukan dengan menggunakan dasar wilayah administrasi pemerintahan maupun batas-batas alam (seperti jalan, sungai, gunung dan lain-lain). Selanjutnya setelah unsur-unsur populasi dibagi ke dalam klaster, maka dari beberapa klaster ini dipilih salah satu klaster secara acak. Dari klaster yang dipilih ini, baru kemudian dipilih sampelnya secara acak pula. Perbedaan metode ini dengan sampel acak stratifikasi adalah pada pengambilan sampelnya. Pada sampling acak stratifikasi, sampel dipilih dari seluruh strata, sedangkan pada cluster sampling, sampel hanya diambil dari salah satu klaster saja. Oleh karena masing-masing klaster ini mempunyai sifat homogen, maka tidak perlu seluruh klaster diambil sampel.

Keuntungan menggunakan metode cluster sampling adalah :

1.Daftar sampel, identifikasi, dan penomoran yang dibutuhkan hanya untuk para anggota dari unit sampling yang dipilih dalam sampel

2.Jika unit sampling didefinisikan secara geografis akan lebih menghemat biaya dan waktu pelaksanaanya.

Kelemahan menggunakan metode cluster sampling adalah :

1.Terdapat 2 tahap penarikan sampel secara acak yang membutuhkan ketepatan

2.Tingkat kesalahan menjadi tinggi bila jumlah sampling unit yang dipilih menurun. Sampling Sistematis (Sistematic Random Sampling)

Dalam sampling sistematis, unsur-unsur populasi dipilih dengan jarak interval yang sama. Sebelum kita memilih sampel secara sistematis, kita memilih sampel awal secara acak, lalu dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu, misalnya setiap jarak kelima, kesepuluh, dan seterusnya. Sebagai contoh, titik awalnya nomor 8 dan jarak intervalnya 10, maka sampelnya adalah nomor 8, 18, 23, 28, 38, dan seterusnya. Perbedaan antara sampling sistematis dan sampling acak sederhana adalah bahwa pada sampling sistematis, unsur-unsur populasi itu tidak mempunyai kesempatan yang sama setelah ditentukan jarak interval dan titik awal untuk memilih sampel. Sampling Bertahap (Multistage sampling)

Biasanya sampel dipilih hanya satu kali, yaitu sebelum proses pengumpulan data dilakukan. Cara ini memiliki kelemahan apabila sampel tersebut ditentukan terlampau kecil. Oleh sebab itu, apabila kita menggunakan sampel yang kecil, sebaiknya sampel tersebut dipilih secara bertahap (beberapa kali) sampai pada keadaan dimana dipandang telah cukup untuk mengambil suatu kesimpulan. Proses seperti ini disebut sampling bertahap (multistage sampling). Variasi lain dari sampling bertahap adalah mengkombinasikan dua atau lebih teknik sampling probabilitik lainnya. 2.3.2 Nonprobability Sampling

Dalam non probability sampling, setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampling, bahkan probabilitas anggota populasi tertentu untuk terpilih tidak diketahui. Dalam non probability sampling, pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak pada penggunaan teori probabilitas. Beberapa jenis non probability sampling yang sering dijumpai adalah:a. Quota sampling

Quota sampling merupakan metode memilih sampling yang memiliki ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau quota yang diinginkan. Misalkan peneliti ingin meneliti konsumen yang telah memiliki sepeda motor bebek di jogjakarta. Peneliti ingin memastikan bahwa setiap merk sepeda motor bebek terwakili secara proporsional dalam sampel. Misalnya, peneliti ingin agar total responden berjumlah 100 orang, dengan rincian: 35 orang pemilik Honda, 20 orang pemilik Yamaha, 16 orang pemilik Suzuki, 6 orang pemilik Jialing, dan sisanya pemilik merek-merek lain. Peneliti bertanggung jawab mencari responden agar kuota tersebut terpenuhi. Prosedur pencarian responden dilakukan berdasarkan accidental sampling.

Keuntungan menggunakan metode quota sampling adalah :

1. Memerlukan biaya yang murah dalam penggunaanya

2. Mudah dalam pengolahan data

Kelemahan menggunakan metode quota sampling adalah :

1. Berpotensi menghasilkan bias yang tersamar

2. Peneliti memilih mana yang mereka suka (dalam kiteria di atas) dan mungkin mereka memilih yang paling mudah diteliti, maka bias dapat timbul.

3. Mustahil untuk menaksir ketelitian (sebab sampel tidak diambil secara acak)b. Accidental samplingMetode ini merupakan prosedur sampling yang memilih sampel dan orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses, misalnya mahasiswa yang kebetulan ada di kampus atau remaja yang kebetulan sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Dalam berbagai penelitian yang menggunakan mahasiswa sebagai responden, metode ini banyak digunakan. Misalnya, mahasiswa sering membagikan quesioner kepada teman kuliahnya yang dikenal. Dosen mengedarkan quesioner kepada para mahsiswnya atau mahasiswa di kelas-kelas lain yang diampu oleh rekan dosen yang dikenalnya. Bentuk lain dari accidental sampling meliputi jaringan toserba dan pasar swalayan yang meneliti karakteristik demografis para pelanggan yang sedng antri membayar di kasir, quesioner yang disisipkan di majalah, dan wawancara people on the street(mewawancarai orang yang kebetulan dijumpai di jalan-jalan). c. Purposive sampling Purposive sampling merupakan teknik non probabilty sampling yang memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berpengalaman berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Misalnya, orang yang mempunyai tingkat pendapatan tertentu, profesi tertentu. Sampel yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Peneliti akan berusaha agar dalam sampel tersebut terdapat wakil wakil segala lapisan populasi. Dengan demikian perlu diusahakan agar sampel memiliki ciri-ciri yang esensial dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif. Penentuan ciri-ciri khusus apa yang dipandang esensial sangat tergantung pada pertimbangan atau penilaian subjektif dari peneliti. Misalnya, untuk menilai kualitas sarjana, peneliti dapat menggunakan sampel dari pegawai departemen P dan K, dosen, orang tua mahasiswa, mahasiswa, dan para pengusaha sebagai konsumen jasa pendidikan. Selanjutnya, peneliti menentukan siapa-siapa saja yang dianggap representatif untuk setiap kategori atau golongan.

Keuntungan menggunakan metode purposive sampling adalah:

1. Memerlukan biaya yang murah dalam penggunaanya

2. Membutuhkan waktu yang singkat dalam penggunaanya

Kelemahan menggunakan metode purposive sampling adalah:

1. Kesalahan (error) yang timbul tidak bisa diukur secara pasti

2. Kepresisian output tidak dapat diperhitungkan

3. Hanya untuk kontek pengambilan sampel informald. Snowball samplingSnowball sampling merupakan prosedur sampling responden dipilih berdasarkan metode-metode probabilitas (misalnya simple random sampling), kemudian mereka diminta untuk memberikan informasi mengenai rekan-rekan lainnya sehingga diperoleh lagi responden tambahan. Dengan demikian, sehingga semakin lama kelompok responden semakin besar bagaikan bola salju (snowball) yang menggelinding dari puncak bukit ke bawah. Metode sampling ini biasanya digunakan untuk menemukan anggota dari populasi yang agak langka dengan cara getok tular(referrals). Sebagai contoh, snowball sampling dapat digunakan untuk menjaring konsumen kelas kakap yang membeli Sony Play Station minimal 20 buah per bulan. Keuntungan menggunakan metode ini adalah sampel yang dihasilkan dapat mewakili populasi yang diteliti (representatif). Kelemahan menggunakan metode ini adalah membutuhkan biaya yang lebih besar dan waktu penelitian yang lebih lama.