bab ii

Upload: ariarianto

Post on 10-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pembahasan

TRANSCRIPT

29

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPerkembangan dunia semakin maju, sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman. Dengan perkembangan jaman ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga kehidupan masyarakat lebih layak.Transportasi juga merupakan bagian dari perkembangan yang terjadi. Karena transportasi merupakan sarana pendukung berjalannya perkembangan. Transportasi yang dibutuhkan pada perkembang jaman ini yaitu yang dapat bekerja tanpa henti, hemat, kuat, dan ramah lingkungan.Kriteria yang dibutuhkan sangat sesuai dengan mesin diesel. Karena mesin diesel memiliki karakter kuat, tahan lama, hemat bahan bakar, ramah lingkungan. Maka untuk sekarang mesin diesel mengalami perkembangan yang sangat pesat, ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan jaman.Perkembangan pada mesin diesel yang sangat menonjol yaitu mengenai sistem bahan bakarnya. Yang saat ini terus diteliti yaitu masalah sistem bahan bakarnya agar tercipta mesin diesel yang minim getaran, bertenaga, hemat bahan bakar, responsive.Salah satu sistem bahan bakar memiliki komponen utama yaitu pompa injeksi. Pompa injeksi mempunyai berbagai kontruksi berbagai tipe antara lain Distributor Injection System(DPA dan VE), Unit Injection System, Pump Controlled Injection System, Common Rail Injection System.Dari berbagai tipe kontruksi pompa injeksi yang telah dipaparkan diatas maka penulis mencoba mengangkat salah satu kontruksi pompa injeksi, yaitu kontruksi pompa injeksi distributor tipe VE. Karena penulis beranggapan kalau kontruksi pompa injeksi VE mempunyai kelebihan yaitu lebih halus dan bisa untuk putaran tinggi. Maka judul makalah ini yaitu : Pompa Injeksi Distributor Tipe VE

B. Tujuan1. Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah memberikan pemahaman tentang polusi udara kepada pembaca dan mengajak pembaca senan tiasa mencintai dan menjaga lingkungan dari polutan udara.2. Tujuan khusu dari penulisan makalah ini adalaha. Untuk memenuhi tugas perkuliahan polusi udarab. Mengetahui pengertian polusi udarac. Menenal jenis polutan di udarad. Mengetahui sumber-sumber polutan di udarae. Mengetahui cara memberikan pertolongan pada keracunan gas polutan di udaraf. Mengetahui upaya mengurangi polusi udarag. Mengajak pembaca untuk lebih efisien memanfaatkan energi bahan bakar.

BAB IIPEMBAHASANA. PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL

1. Prinsip Kerja Motor Diesel Motor diesel yang ada dewasa ini merupakan bentuk perkembanganteknologi dibidang otomotif, penemu motor diesel adalah seorang ahli dariJerman, bernama Rudolf Diesel (1858 1913). Ia mendapat hak paten untukmesin diesel pada tahun 1892, tetapi mesin diesel tersebut baru dapatdioperasikan dengan baik pada tahun 1897.Gas pembakaran yang terjadi akibat udara yang dikompresi dan bahanbakar yang diinjeksi di dalam ruang bakar, yaitu ruangan yang dibatasi olehdinding silinder, kepala torak dan kepala silinder mampu menggerakkan torakyang selanjutnya memutar poros engkol. Torak bergerak translasi bolak-balikdi dalam silinder dihubungkan dengan pena engkol pada poros engkol yangberputar pada bantalannya, dengan perantaraan batang penggerak.Siklus yang terdapat dalam motor diesel empat langkah, yaitu :

a. Langkah hisap.Pada langkah hisap, udara dimasukkan kedalam silinder. Pistonmembentuk kevakuman di dalam silinder seperti pada mesin bensin,piston bergerak kebawah dari titik mati atas ke titik mati bawah. Terjadinyakevakuman ini menyebabkan udara segar masuk ke dalam silinder. Katupbuang tertutup selama langkah hisap.

b. Langkah kompresi. Pada langkah kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas. Pada saat ini kedua katup tertutup, udara yang dihisap selama langkah hisap ditekan sampai tekanannya naik sekitar 30 kg/cm2 ( 427 psi, atau 2,942 kpa ) dengan temperatur sekitar 500-8000C (932-1472OF).

c. Langkah pembakaran. Udara yang terdapat dalam silinder didorong keruang bakar pendahuluan (precombustion chamber) yang terdapat pada bagian atas masing-masing ruang bakar (jenis indirect). Pada akhir langkah pembakaran, ignition nozzel terbuka dan menyemprotkan kabut bahan bakar ke dalam ruang bakar pendahuluan dan campuran udara bahan bakar selanjutnya terbakar oleh panas yang dibangkitkan oleh tekanan. Panas dan tekanan keduanya naik secara mendadak dan bahan bakar yang tersisa pada ruang bakar pendahuluan ditekan keruang bakar utama di atas piston. Kejadian ini menyebabkan bahan bakar terurai menjadi partikel-partikel kecil dan bercampur dengan udara pada ruang bakar utama (main combustion) dan terbakar dengan cepat. Energi pembakaran mengekspansikan gas dengan sangat cepat dan piston terdorong ke bawah. Gaya yang mendorong piston ke bawah diteruskan ke batang piston dan poros engkol dan dirubah menjadi gerak putar untuk memberi tenaga pada mesin.

d. Langkah buang. Pada saat piston menuju titik mati bawah, katup buang terbuka dan gas pembakaran dikeluarkan melalui katup buang pada saat piston bergerak kebawah lagi. Gas akan terbuang habis pada saat piston mencapai titik mati atas, dan setelah itu proses dimulai lagi dengan langkah hisap. Selama mesin menyelesaikan empat langkah (hisap, kompresi, pembakaran, buang), poros engkol berputar dua kali dan menghasilkan satu tenaga.

Berdasarkan uraian tentang prinsip kerja mesin diesel yang membakar bahan bakar berdasarkan suhu kompresi secara bertahap, maka penyaluran bahan bakar pada mesin diesel harus memenuhi syarat: 1.) Mesin diesel harus mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi agar mempunyai suhu dan tekanan kompresi yang tinggi sehingga mampu membakar bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Bahan bakar mesin diesel mempunyai sifat titik nyalanya tinggi sehingga harus dibuat menjadi partikel atau butiran yang lebih kecil. 2.) Agar bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder mesin diesel dapat mudah terbakar maka diperlukan ruang bakar yang dapat memungkinkan bahan bakar dan udara dapat bercampur secara homogen dalam bentuk partikel yang lebih kecil-kecil dari sebelumnya. 3.) Di samping mesin diesel harus memiliki ruang bakar yang memungkinkan atomisasi bahan bakar, maka bahan bakar yang disalurkan ke dalam ruang bakar harus dengan injeksi. Dengan injeksi maka bahan bakar akan berbentuk partikel-partikel atau butiran-butiran yang kecil. Oleh karena itu dalam mesin diesel diperlukan peralatan untuk injeksi yaitu pompa injeksi dan injector (pengabut). Pompa injeksi berfungsi menekan bahan bakar dari tangki ke injector, sedangkan injector berfungsi menyemprotkan bahan bakar tepat waktu ketika diperlukan pada akhir langkah kompresi. 4.) Berdasarkan 3 hal di atas maka pada mesin diesel diperlukan suatu sistem bahan bakar yang dapat memenuhi syarat agar terjadi pembakaran yang baik. Sistem bahan bakar yang baik harus terdiri dari komponen-komponen yang baik pula.

Pada Sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air yang tedapat pada bahan bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar.

2. Proses Pembakaran Bahan Bakar Pada Motor Diesel. Seperti telah diterangkan terdahulu motor diesel tidak memerlukan busi. Disamping itu, berlainan dengan pada motor bensin, pada motor diesel penyalaan bahan bakar itu tidak dimulai pada satu titik, tetapi terjadi di beberapa tempat, dimana terdapat campuran bahan bakar udara yang ideal untuk pembakaran. Proses pembakaran adalah suatu reaksi kimia cepat antara bahan bakar (hidrokarbon) dengan oksigen dari udara. Proses pembakaran ini tidak terjadi sekaligus tetapi memerlukan waktu dan terjadi dalam beberapa tahap. Disamping itu penyemprotan bahan bakar juga tidak dapat dilaksanakan sekaligus tetapi berlangsung antara 30 - 40 derajat sudut engkol. Supaya lebih jelas baiklah kita perhatikan garafik tekanan versus besarnya sudut engkol seperti tertulis pada Gambar. Pada gambar ini dapat dilihat tekanan udara akan naik selama langkah kompresi berlangsung Beberapa derajat sebelum torak mencsapai TMA bahan bakar mulai disemprotkan. Bahan bakar akan segera menguap dan bercampur dengan udara yang sudah bertemperatur tinggi. Oleh karena temperaturnya sudah melebihi temperatur penyalaan bahan bakar, bahan bakar akan terbakar sendiri dengan cepat. Waktu yang diperlukan antara saat bahan bakar mulai disemprotkan dengan saat mulai terjadinya pembakaran dinamai periode persiapan pembakaran (1) Waktu persiapan pembakaran bergantung pada beberapa faktor, antara lain pada tekanan dan temperatur udara pada saat bahan bakar mulai disemprotkan, gerakan udara dan bahan bakar, jenis dan derajat pengabutan bahan bakar, serta perbandingan bahan bakar-udara lokal. Jumlah bahan bakar yang disemprotkan selama periode persiapan pembakaran tidaklah merupakan faktor yang terlalu menentukan waktu persiapan pembakaran. Sesudah melampoi periode persiapan pembakaran, bahan bakar akan terbakar dengan cepat. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar. sebagai garis lurus yang menanjak, karena proses pembakaran tersebut terjadi dalam suatu proses pengecilan volume (selama itu torak masih bergerak menuju TMA). Sampai torak bergerak kembali beberapa derajat sudut engkol sesudah TMA, tekananya masih bertambah besar tetapi laju kenaikan tekanannya berkurang. Hal ini disebabkan karena kenaikan tekanan yang seharusnya terjadi dikompensasi oleh bertambah besarnya volume ruang bakar sebagai akibat bergeraknya torak dari TMA ke TMB. Periode pembakaran, ketika terjadi kenaikan tekanan yang berlangsung dengan cepat (garis tekan yang curam dan luas, garis BC pada Gambar. 3) dinamai periode pembakaran cepat (2). Periode pembakaran ketika masih terjadi kenaikan tekanan sampai melewati tekanan yang maksimum dalam tahap berikutnya (garis CD, Gambar. 3), dinamai periode pembakaran terkendali (3). Dalam hal terakhir ini jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam silinder sudah mulai berkurang, bahkan mungkin yang sudah dihentikan. Selanjutnya dalam periode pembakaran lanjutan (4) terjadi proses penyemprotan pembakaran dan pembakaran dari bahan bakar yang belum sempat terbakar. Laju kenaikan tekanan yang terlalu tinggi tidaklah dikehendaki karena dapat menyebabkan beberapa kerusakan. Maka haruslah diusahakan agar periode persiapan pembakaran terjadi sesingkat-singkatnya sehingga belum terlalu banyak bahan bakar yang siap untuk terbakar selama waktu persiapan pembakaran. Dipandang dari segi persiapan kekuatan mesin, disamping laju kenaikan tekanan pembakaran itu, perlu pula diperhatikan tekanan gas maksimum yang diperoleh. Supaya diperoleh efesiensi yang setinggi-tingginya, pada umumnya diusahakan agar tekanan gas maksimum terjadi pada saat torak berada diantara 15 20 derajat sudut engkol sesudah TMA

B. SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR DIESELSystem bahan bakar sebuah motor bakar diesel adalah sebuah sistim yang berfungsi untuk menyuplai bahan bakar bertekanan tinggi dan menginjeksikan bahan bakar kedalam ruang bakar. peran yang sangat 1. Fungsi Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesela. Menyimpan bahan bakar.b. Menyaring bahan bakar.c. Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.d. Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.e. Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.f. Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan penyaluran bahan bakar.g. Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.

2. Syarat sistem injeksi bahan bakar mesin dieselSistem injeksi bahan bakar mesin diesel harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar harus setiap saat tertentu memberikan sejumlah tertentu bahan bakar ke tiap-tiap silinder mesin diesel.b. Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar harus diinjeksikan ke dalam silinder tepat pada saat kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga yang maksimum. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu lambat selama langkah usaha menyebabkan terjadinya kerugian tenaga.c. Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar. Kerja mesin diesel yang halus pada tiap-tiap silinder tergantung pada lama waktu yang diperlukan untuk menginjeksikan bahan bakar. Kecepatan mesin yang lebih tinggi harus dicapai dengan pemasukan bahan bakar yang lebih cepat pula.d. Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan udara untuk pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan menjadi partikel-pertikeal yang halus. Dengan demikian penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan.3. komponen-komponen injeksi bahan bakar mesin diesel a. Tangki bahan bakar (fuel tank)b. Saringan bahan bakar (fuel filter)c. Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)d. Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)e. Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)f. Injektor (fuel injector)g. Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)

Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen sistem injeksi tambahan yang lain adalah:a. Pengatur kecepatan (governor)b. Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis (advancer/automatic timer)c. Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin dengan saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.d. Cara kerja pompa injeksi distributore. vPompa adalah alat yang digunakan untuk menekan dan mengalirkan bahan bakar ke ruang bakar melalui delivery line dan injection nozlePompa jenis ini di desain untuk kendaraan ringan (maks 2000cc dan maksimal 6 silinder), karena satu dalivery valve di desain untuk melayani keseluruhan injection nozle pada kendaraan.f. vBahan bakar diesel dibersihkan oleh water sedimenter dan fuel filter dan diletakkan ke rumah pompa injeksi olehvane typefeed pump yang mempunyai 4buah vane.Bahan bakar melumasi komponen pompa pada saat mengalir ke pump plunger. Sebagian BB kembali ke tangki melalui overflow screw sambil mendinginkan bagian2 pompa yang dilewatinya.g. vPump plunger bergerak lurus bolak balik sambil berputar karena bergeraknya drive shaft, camplate, tappet rollers, plunger spring dan bagian2 lain.Gerakan bolak balik plunger menaikan tekanan bahan bakar dan menekan BB melalui delivery valve ke injection nozle. Mechanical governor mengatur banyaknya BB yang disemprotkan dari nozle dengan menggerakan spill ring sehingga mengubah saat akhir langkah efektif plunger.Fuel injection timing diatur oleh pressure timer. Timer itu sendiri diatur oleh tekanan pengiriman dari feed pump. Posisi taped roller di ubah-ubah oleh timer untuk mengatur injection timing.

4. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Dieselpada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan dikompresikan. Bahan bakar dan udara dicampur di dalam silinder dengan cara setelah udara dikompresikan, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran. Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar) sehingga temperatur udara naik 700-900oc. Bahan bakar harus dikabutkan halus, oleh pompa injeksi pada tekanan (100-250 bar).Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang bakar yaitu injeksi langsung dimanainjection nozzlemenyemprotkan bahan bakar langsung keruang bakar utama(main combustion chamber)pada akhir langkah kompresi. Udara tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya suhu dan tekanannya naik bahan bakar cepat menguap dan menyala dengan sendirinya setelah disemprotkan.Cara menyemprotan yang kedua ialah injeksi tidak langsung dimana bahan bakar disemprotkan olehinjection nozzleke kamar depan(precombustion chamber). Udara yang dikompresikan oleh torak memasuki kamar pusar dan membentuk aliranturbulensiditempat bahan bakar yang diijeksikan. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama melalui salurantransferuntuk menyelesaikan pembakaran.Pada sistem bahan bakar mesin diesel,feed pumpmenghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring olehfuel filterdan kandungan air yang terdapat pada bahan bakar dipisahkan olehfuel sedimentersebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar. Dari pompa injeksi selanjutnya melalui pipa injeksi bahan bakar dialirkan keinjektoruntuk diinjeksikan ke ruang bakar.

C. POMPA INJEKSISistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan sistem paling penting di antara sistem-ssitem yang lain. Dengan sistem injeksi bahan bakar yang baik dan tepat akan menghasilkan tenaga mesin yang optimal. Sebaliknya sistem injeksi bahan bakar yang kurang baik dan kurang tepat dapat menyebabkan tenaga mesin diesel kurang optimal, bahkan mungkin saja mesin diesel tidak dapat dijalankan sama sekali. Banyak orang yang menyatakan bahwa sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan jantung hidup matinya mesin. Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel mencakup rangkaian komponen-komponen yang berhubungan dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap bahan bakar dari tangki bahan bakar, memompakan bahan bakar, sampai bahan bakar tersebut diinjeksikan ke dalam ruang bakar silinder mesin dalam rangka memperoleh tenaga. Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan udara untuk pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan menjadi partikel-pertikeal yang halus. Dengan demikian penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Pompa injeksi biasanya dipasang dibagian sisi mesin dan digerakan oleh crankshaft melalui timing gear atau sebuah timing belt. Ada dua tipe pompa injeksi : Tipe distributor dan tipe in line Untuk pompa injeksi tipe distributor atau rotary dirancang untuk memenuhi kebutuhan pemakai yang menginginkan mesin menghasilkan kecepatan putaran lebih tinggi lagi, khususnya untuk digunakan pada mesin diesel yang kecil, dan dibuat lebih ringan serta lebih ringkas bila dibandingkan dengan konvensional pompa injeksi tipe in-line dalam kapasitas yang sama. Bahan bakar diesel dibersihkan oleh water sedimenter dan fuel filter kemudian ditekan ke rumah pompa injeksi oleh vane type feed pump yang mempunyai empat buah vane, bahan bakar melumasi komponen pompa pada saat mengalir ke pump plunger, sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui overflow screw sambil mendinginkan bagianbagian pompa yang dilewatinya. Pump plunger bergerak lurus bolak-balik samil berputar karena bergeraknya drive shaft, camplate, tappet rolers, plunger spring dan bagian-bagian lainnya.

D. POMPA INJEKSI DISTRIBUTOR1. Komponen pompa distributor

Nama bagian : 1. Poros penggerak pompa 2. Pompa pengalir 3. Katup pengatur tekanan 4. Roda gigi penggerak governor 5. Cincin tol 6. Cincin nok 7. Torak advans saat penyemprotan 8. Busing pengatur

9. Plunyer 10. Katup penyalur 11. Governor 12. Solenoid 13. Penyetel volume maksimal 14. Spunyer 15. Tuas pengatur

a. Pompa pengalir Fungsi : Menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya kedalam ruang pompa injeksi Petunjuk : Kemampuan menghisap kecil (max. 1 meter). Apabila kosong sama sekali, pompa tidak mampu menghisap

b. Katup pengatur tekanan Fungsi : Mengatur tekanan bahan bakar kedalam ruang pompa sesuai dengan putaran mesin. Putaran mesin rendah (idle) : tekanan bahan bakar rendah. Putaran mesin tinggi, tekanan bahan bakar bensin tinggi. Tekanan yang berubah digunakan untuk menggerakkan advans saat penyemprotan

c. .Spunyer Fungsi : Mempertahankan tekanan bahan bakar didalam ruang pompa ( karena lubang pembuangan kecil ) Mengatur pembuangan udara secara otomatis Mengatur aliran solar untuk pendinginan pompa

d. Kepala distributor Fungsi : Sebagai silinder dari plunyer Sebagai tempat saluran tekanan tinggi Sebagai tempat duduk dari katup penyalur

Keterangan Kepala distributor dikonstruksi untuk mesin-mesin dengan 3, 4, 5 dan 6 silinder.

1. Busing pengatur 2. Kepala distributor 3. Plunyer

4. Pemegang katup penyalur 5. Katup penyalur 6. Dudukan tuas start governor ( yang berlubang )

2. CARA KERJA POMPA INJEKSI TIPEDISTRIBUTORCara kerja pompa injeksi distributora. vPompa adalah alat yang digunakan untuk menekan dan mengalirkan bahan bakar ke ruang bakar melalui delivery line dan injection nozlePompa jenis ini di desain untuk kendaraan ringan (maks 2000cc dan maksimal 6 silinder), karena satu dalivery valve di desain untuk melayani keseluruhan injection nozle pada kendaraan.b. vBahan bakar diesel dibersihkan oleh water sedimenter dan fuel filter dan diletakkan ke rumah pompa injeksi olehvane typefeed pump yang mempunyai 4buah vane.Bahan bakar melumasi komponen pompa pada saat mengalir ke pump plunger. Sebagian BB kembali ke tangki melalui overflow screw sambil mendinginkan bagian2 pompa yang dilewatinya.c. vPump plunger bergerak lurus bolak balik sambil berputar karena bergeraknya drive shaft, camplate, tappet rollers, plunger spring dan bagian2 lain.Gerakan bolak balik plunger menaikan tekanan bahan bakar dan menekan BB melalui delivery valve ke injection nozle. Mechanical governor mengatur banyaknya BB yang disemprotkan dari nozle dengan menggerakan spill ring sehingga mengubah saat akhir langkah efektif plunger.Fuel injection timing diatur oleh pressure timer. Timer itu sendiri diatur oleh tekanan pengiriman dari feed pump. Posisi taped roller di ubah-ubah oleh timer untuk mengatur injection timing.

3. Aliran bahan bakar pompa injeksi tipe distributor Bahan bakar dari tangki bahan bakar(fuel tank) melalui water sedimenter dan fuel filter oleh feed pump yang terdapat di dalam pompa injeksi. Feed pump selain berfungsi menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar danmenekan ke dalam body pompa injeksi, juga mensirkulasikan bahan bakar untuk melumasi bagian-bagian pompa injeksi yang bergerak. Pump plunger mengatur banyaknya bahan bakar dan membagi bahan bakar dengan tekanan tertentu secara tepat sesuai dengan firing order kesemua injection, dimanan bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Kelebihan bahan bakar dari pompa injeksi dan injection nozzle akn kembali ke tangki bahan bakar (fuel tank) melalui over flow screw dan fuel return line. Sirkulasi bahan bakar seperti ini mendinginkan dan melumasi bagian pompa injeksi yang bergerak, juga menghangatkan bahan bakar di dalam tangki bahan bakar untuk mencegah terjadinya pengentalan bahan bakar di waktu bahan bakar dingin. Gerakan bolak-balik plunger menaikan tekanan bahan bakar dan menekan bahan bakar melalui delivery valve ke injection nozzle. Mechanical governor mengatur banyaknya bahan bakar yang diseprotkan dari nozzle dengan menggerakan spiil ring sehingga merubah saat akhir langkah efektif plunger. Fuel injection timing diatur oleh pressure timer, timer sendiri diatur oleh tekanan pengirim dari feed pump. Posisi tapped roller diubah-ubah oleh timer untuk mengatur Injection timing. Mesin mati bila injeksi bahan bakar berakhir : pada saat starter switch off, arus yang mengalir ke fuel cut off solenoid terputus dan saluran bahan bakar tertutup oleh solenoid plunger, akibatnya penginjeksian bahan bakar akan berhenti dan mesin akan mati.

BAB IIIPEMELIHARAAN

I. LANGKAH KERJAa. pembongkaran1. Pasanglah pompa injection pump pada bracket

2. Lepaskan nut spring washer kemudian bracket dan berikan tanda posisi pemasangan pada control level serta control shaft untuk memudahkan dalam merakit kembali.

3. Lepaskan control level, kemudian spring yang berbentuk silindris berlubang dan melingkar.

4. Lepaskan nut dan full load adjusting screw bersama dengan washer dan O-ring.

5. Lepaskan keempat baut yang memegang govenor cover.

6. Bautkan inserter pada control shaft, kemudian angkat dan pisahkan govenor cover dan shaft dengan tepat memegang control shaft dengan inserter.

7. Lepaskan control shaft dari govenor spring bersama dengan O-ring dan washer.

8. Lepaskan govenor spring dari retairing pin, kemudian lepaskan pin dan kedua springnya.

9. Kendorkan nut dengan mengunakan adjusting device lalu lepaskan.

10. Pasang pompa injeksi pada universal vise menghadap keatas, kendurkan governor shaft dengan special tool, kemudian lepaskan. Lepaskan flyweight holder bersama dengan lyweight, washer dan govenor sleeve.

11. Kendorkan plug dengan mengunakan socket wrench, kemudian lepaskan bersama dengan O-ring. Lepaskan delivery valve holder dengan mengunakan socket wrench, kemudian lepaskan bersamaan delivery valve dan washer.

12. Lepaskan delivery valve.

13. Lepaskan gasket dari delivery valve. 14. Lepaskan, magnet valve bersama dengan O-ring.

15. Lepaskan keempat baut dan distributor head dari rumah pompa

16. Lepaskan plunger dari housing pompa bersama dengan control sleeve plunger spring, spring seat, shim dan washer.

17. Lepaskan guide pin dan distributor head bersama dengan shim dan spring seat

18. Kendorkan kedua pivot bolt yang berada pada housing pompa dengan mengunakan socket wrench, dan lepaskan bersama dengan gasket.

19. Lepaskan govenor lever asembly yaitu starting lever, tersion lever dan corrector lever dengan melepas masingmasing pivot bolt.

20. Lepaskan cam disk bersama dengan shim.

21. Lepaskan disk bersama dengan spring.

22. Kendurkan ke empat baut lalu lepaskan timer cover bersama dengan timer springdan O-ring.

23. Gunakan tweezer (special tool) untuk melepas chip dan pin dari roller holder pin yang menghubungkan timer piston dengan roller holder asembly.

24. Geserlah roller holder pin kearah tengah dari roller holder asembly.

25. Lepaskan timer piston bersama dengan sliding dan shim

26. Lepaskan roller assembly dengan menjepit bagian tengah roller holder dengan tang yang berujung panjang kemudian ditarik secara perlahan.

27. Putarlah drive shaft sampai keyway menghadap bagian atas pompa injeksi, kemudian pasang oil seal pada drive shaft untuk mencegah jangan sampai keyway merusak oil seal

28. Lepaskan gear, rubber damper dan oil seal g

29. Kendorkan regulating valve dengan mengunakan socket wrench kemudian dilepaskan bersamasama dengan O-ring.

30. Kendorkan kedua baut yang memegang feed pump cover, kemudian lepaskan.

31. Setelah melepas rumah pompa dari bracket, masukkan feed pump holder kedalam rumah pompa dan balikan posisi dari pompa injeksi. Dengan mengetuk rumah pompa dengan mengunakan palu plastik, lepaskan feed pump assembly bersama dengan cover dengan menarik feed pump holder kearah bawah.

32. Ganti semua O-ring, gasket, oil seal seal ring.

b.Langkah perakitan Langkah Perakitan dilakukan sebaliknya dari langkah pembongkaran

II. ANALISA Langkah Pemerikasaan dan Analisa Kerusakan 1. Perikasa katup delivery. Catatan: Jangan sampai menyentuh permukaan sliding dari plunger pompa dan katup delivery. Tarik keluar katup, dan lepaskan. Cek bahwa katup bergerak masuk dengan perlahan ke kedudukannya. Apabila kerja tidak sesuai spesifikasi ganti katup satu set. 2. Periksa plunger pompa, ring dan kepala Distributor. 3. Periksa pegas plunger dari adanya penyimpangan, dengan batas maksimal penyimpangan 2,0 mm. 4. Periksa panjang pegas. Gunakan jangka sorong untuk mengukur panjang bebas dari setiap pegas

Pegas katup delivery 24.4 mm / 0,961 inchi Pegas plunger 30,0 mm / 1,181 inchi Pegas kopling 16,6 mm / 0,654 inchi 5. Periksa solenoid pemutus bahan bakar. Gunakan omh meter untuk mengukur tahanan antara terminal dan bodi solenoid. Tahanan pada suhu 20 0C / 68 0F berkisar antara 9,5 11,9 6. Gantilah perapat oli/seal dengan menggunakan kunci pas, ungkit keluar seal oli. Dan berhatihatilah jangan merusak bodi pompa.

Pengetesan Penyemprotan Minyak Untuk Injection Pump tipe Distributor7. Pasang pompa injeksi pada fixing stand dan dihubungkan dengan teststand pompa injeksi. 8. Penyetelan prestrike, antara lain:

a. Setelah melepas baut yang terpasang pada plug, pasang measuring device beserta dial gauge, dan hubungkan pipa bahan bakar supply dan overflow kepompa injeksi. b. Aliran arus pada magnet valve guna untuk membuka aliran minyak pada Injection Pump tersebut. c. Letakkan dial gauge pada posisi 0 pada titik mati bawah plunger. Kemudian putar pompa secara manual searah putaran seasuai dengan spesifikasinya, kemudian ukurlah prestroke dari plunger melalui dial gauge hingga oil test berhenti mengalir. d. 33. Hubungkan pipa bahan bakar dan pipa injeksi.

Analisa dan Perbaikan kerusakan pada pompa injeksi tipe rotary / distributor 1. O-ring menjadi keras. Penyebab: karena panas yang di hasilkan Injection pump akan membuat O-ring yang terbuat dari karet tersebut akan menjadi keras. Perbaikan: setiap pembongkaran sebaiknya O-ring selalu diganti guna mencegah terjadi kebocoran pada Injection Pump. 2. Mesin tidak mau hidup. Penyebab: tangki bahan bakar yang kosong, Pipa saluran bahan bakar yang tersumbat, adanya udara yang terperangkap pada ruang bahan bakar, blade feed pump macet, kabel magnet putus atau tidak mau bekerja.Perbaikan: isi bahan bakar apabila kosong, bersihkan saluran bahan bakar jika tersumbat, buang udara yang terperangkap pada ruang bahan bakar lakukanlah air bleding dengan memompakan feed pump, Periksa kabel penghubung magnet perbaikilah jika putus dan apabila feed pump tidak berfungsi berkemungkinan blade feed pump macet, bongkar dan perbaiki. 3. Nozzle tidak bekerja. Penyebab: nozzle atau nozzle holder tidak berfungsi atau rusak, kerusakan ini juga terjadi pada Injection Pump tipe Inline. Perbaikan: Periksa saluran bahan bakar dari Injection Pump (periksa saluran dari kotoran yang menyumbat) setelah saluran bahan bakar baik, lakukan pengecekan bila perlu lakukan pembongkaran pada nozzle bersihkan, jika nozzle tidak dapat dipakai lagi ganti dengan yang baru. 4. Mesin tidak mencapai kecepatan maksimal. Penyebab: Governor spring terlalu lemah, Control lever tidak dapat mencapai posisi kecepatan maximum, dan penyemprotan bahan bakar tidak baik kerusakan ini juga dialami oleh Injection Pump tipe Inline. Perbaikan: Untuk spring governor bila telah lemah ganti dengan yang baru, aturlah control lever dengan memutar adjusting lever dan periksalah saluran bahan bakar, nozzle

DAFTAR PUSTAKAhttp://id.shvoong.com/products/auto/2127966-perbaikan-pompa-injeksi-diesel/http://arrytom1.blogspot.com/

The American Society of Mechanical EngineersRichard Rosenberg, PresidentDr. Wellen G. Davison, Vice President, Region IDonald W. Kitchin, Jr., History and Heritage,Region I

Rengine diesel Toyota reparation

Manual service book mitshubishi L300

J .Thromelman, mesin diesel. Prinsip-prinsip motor diesel untuk otomotif

Hidayatullah.2011. system bahan bakar motor diesel.