bab ii

14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. MOTORIK HALUS Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hamper sempurna walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyususn balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini di sebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan dan tubuh secara bersasmaan antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis, menggambar, menempel. 1. Pengertian Motorik Halus Sumanti (2005:143) menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang seiring membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup

Upload: wanda-chiee-babbyface

Post on 27-Sep-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lanjutan

TRANSCRIPT

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. MOTORIK HALUSPada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hamper sempurna walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyususn balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini di sebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri.Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan dan tubuh secara bersasmaan antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis, menggambar, menempel.

1. Pengertian Motorik HalusSumanti (2005:143) menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang seiring membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan penggunaan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek.Hal yang sama dikemukakan oleh Yudho dan Rudyanto (2005:118) menyatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggambar, menempel dan menyusun balok dan memasukkan kelereng.Demikian pula menurut Bambang Sujiono (2008:12.5) menyatakan bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi seperti menggunting kertas, menggambar, mewarnai, menganyam serta menempel. Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yng sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konsistensi perkembangan individu menurut Hurlock (1996) adalah sebagai berikut :a) Melalui keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang, seperti anak merasa senang dengan memiliki ketrampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.b) Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalm kehidupannya ke kondisi yang independen. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.c) Melalui perkembangan motorik anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis menmpel dan baris berbaris.d) Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya, bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang finger (terpinggirkan).

2. Perkembangan Motorik Halus AnakKemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubugan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinue secara rutin seperti : bermain puzzle, menyusun balok, memasukkan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya.Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkannya.Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungna dapat meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya.Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Disetiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang ingin dilihat dan di dengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya.Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan, tetapi bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman atau rasa takut dapat mengganggu usaha yang dilakukan si kecil.Terdapat dua dimensi dalam perkembangan motorik halus anak yang diuraikan oleh Gesell(1971) yaitu :1) Kemampuan memegang dan memanipulasi benda-benda2) Kemampuan dalam koordinasi mata dan tangan Beberapa dimensi perkembangan motorik halus anak :a) Melakukan kegiatan dengan satu lengan seperti mencoret-coret dengan alat tulisb) Membuka halaman buku berukuran besar satu per satuc) Memakai dan melepas sepatu berperekat/tanpa talid) Memakai dan melepas kaos kakie) Memutar pegangan pintuf) Memutar tutup botolg) Membangun menara dari 4-8 balokh) Memegang pensil/krayon besari) Mengaduk dengan sendok dan garpu tanpa menumpahkan makananj) Memegang gunting dan memotong kertask) Menggulung, menempel, menguleni, menekan dan menarik adonan atau tanah liat.

3. Kegunaan Motorik HalusKegunaan / peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan bermain. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yan gditujukan kepada anak sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Perkembangan motorik berkembang dengan kematangna syaraf dan otot.Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di TK adalah membantu mengembangakan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kogniitif, bahasa, fisik, motorik, kemandirian dan seni untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Memperkenalkan dan melatih gerakan motorik halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dengan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.Menggunakan motorik halus adalah dengan cara menggerakkan otot-otot halus pada jari dan tangan. Gerakan ini keterampilan bergerak, yang bisa mencakup beberapa fungsi yaitu melalui keterampilan motorik halus anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang dan anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunankan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK antara lain anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, memakai sepatu dan sebagainya.Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dapat dilakukan anak misalnya : menggunting kertas, menganyam kertas, menempel tapi tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama dalam melakukan gerakan motorik halus, anak juga memerlukan dukungna keterampilan fisik serta kematangan mental.Kegunaan motorik halus adalah :1) Mengembangkan kemandirian Contohnya : memakai baju sendiri, mengikat tali sepatu dll2) Mengembangkan sosialisasiContohnya : ketika anak menempel, menggambar bersama teman-temannya3) Mengembangkan konsep diriContohnya : anak telah mandiri dalam melakukan aktivitas tertentu4) Kebanggaan diri, anak yang mandiri akan merasa bangga terhadap kemandirian yang dilakukannya.5) Berguna bagi ketrampilan dalam aktivitas sekolah misalnya : memegang pensil atau pulpen.

B. KREATIVITASKreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau m enemukan sesuatu yang sudah ada sehingga manfaatnya bernilai lebih di bandingkan sebelumnya.Pada dasarnya setiap manusia di lahirkan di dunia memiliki potensi untuk menjadi kreatif yang dapat berkembang dan ditingkatkan melalui pembelajaran yang tepat.1. Pengertian Kreativitas AnakMenurut Anna Cralt (2000:11) kreativitas anak adalah berkaitan dengan imajinasi atau manifestasi kecerdikan dalam pencarian yang bernilai Teori Rogers Menekan (1962) bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diiri mewujudkan potensi dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.Teori Clark Moustakis (1967) psikolog humanistik lain yang termuka menyatakan bahwa beraktivitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain.

2. Ciri-ciri Kreativitas AnakMenurut Paul Torrance dalam Koclami (2011:24) mengembangkan ciri-ciri tindakan kreatif anak yang prasekolah adalah :1) Anak prasekolah yang kreatif belajar dengan cara yang kreatif yaitu dimana anak belajar untuk memenuhi kebutuhannya melalui eksperimen, eksplorasi, manipulasi dan bermain2) Anak prasekolah yang kreatif memililki rentang perhatian yang panjang terhadap hal membutuhkan usaha kreatif. Anak yang kreatif tidak mudah bosan terhadap sesuatu yang baru seperti mainan, biasanya ketertarikannya lebih dari 60 menit bahkan lama.3) Anak prasekolah yang kreatif belajar banyak melalui fantasi dan pemecahan permasalahn dengan menggunakan pengalaman.

3. Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Kreativitas AnakMenurut Clark dalam Zainal Abidin (2010:3) yang mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu :Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaanSituasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaanSituasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatuSituasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirianSituasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati, bertanya, merasa, mengklasifikasikan, mencatat, menterjemahkan, memperkenalkan, menguji hasil perkiraan dan mengkomunikasikannya.

C. MEDIAMenurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) media adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang seperti kerktas, kanvas, kain, papan, triplek, haid barel, keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita serta bahan lainnya.Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa media adalah komponen sumber belajar siswa yang dapat mendorong siswa untuk belajar, berimajinasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan bermain.

D. MENEMPELPada anak usia dini menempel berkaitan dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar, lebih jauh lagi menempel juga dapat meningkatkan kemampuan otak kanan untuk penglihatan(visualisasi) yang nantinya dapat meningkatkan semua aktivitas intelektual anak.

1. Pengertian Menempel/KolaseMenempel/kolase dalam pengertian yang paling sederhana adalah penyusunan berbagai macambahan pada sehelai kertas yang diatur. Anak-anak di kelas biasanya memilih dan mengatur potongan bentuk dari kertas, kain bahan-bahan bertekstur lalu meletakkan di tempat yang mereka suka sebagai bagian dari pengalaman mereka dapat membuat keputusan sendiri tentang penggunaan warna, ukuran dan bentuk. Adapun beberapa macam kolase yaitu : 1) Menempel/kolase dengan kertas dan kain 2) Menempel/kolase dengan tekstur

2. Beberapa pendapat menurut para ahlinya tentang menempel/ kolase yaitu : 1) Menurut M. Soleh Kasim (1981:10) kolase adalah menggambar dengan teknik tempelan 2) Menurut Muharam E. (1992:84) menyatakan : menempel/kolase adalah teknik melukis dan menggunakan warna-warni kepingan batu, kaca, marmer, keramik, kayu yang di tempelkan. Kolase merupakan bentuk gambar yang diwujudkan dengan menyyusun kepingan berwarna yang di olesi lem kemudian ditempelkan pada bidang gambar.3) Menurut Budiono MA (2005:15) mengartikan menempel/kolase sebagai komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan yang ditempelkan pada permukaan gambar.4) Menurut Sunaryo A(2002:8-9) menyatakan keterampilan menempel/kolase merupakan aktivitas yang penting dan kompleks.5) Menurut Susanto M (2002:63) menyatakan bahwa kata kolase yang dalam bahasa inggris disebut collage berasal dari kata coller dalam bahasa perancis yang berarti merekat. Selanjutnya kolase dipahami sebagai suatuteknik seni menempel berbagai macam materi selain cat seperti kertas, kain, kaca, logam, kulit telur, dan sebagainya kemudian dikombinasi dengan menggunakan cat (minyak) atau teknik lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat di simpilkan bahwa kolase adalah kegiatan menempel ke dalam bentuk gambar yang telah di tentukan.

3. Sejarah Menempel/KolaseDalam sejarahnya seni kolase berkembang pesat di Venice Italia, kira-kira abad 17 selanjutnya berkembang di Perancis, Inggris, Jerman dan di kota-kota lain di Eropa. Kolase menjadi media yang di gemari kalangan seniman karena unik dan menuntut kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan sebagainya. Henri Mattise adalah salah satu seniman yang beralih kepada seni kolase ketika jari-jari tangannya terserang arthritis sehingga tidak mampu melukis lagi.

4. Manfaat Menempel/Kolase bagi Anak Usia DiniManfaat menempel bagi anak usia dini adalah :a) Melatih motorik halusb) Meningkatkan kreativitasc) Melatih konsentrasid) Mengenal warnae) Mengenal bentukf) Melatih memecahkan masalahg) Mengasah kecerdasan spasialh) Melatih ketekunani) Meningkatkan kepercayaan diri