bab ii

50
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rongga Mulut Rongga mulut merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang letaknya meluas dari bibir sampai istmus fausium yaitu perbatasan mulut dengan faring. Mulut terdiri atas bagian vestibulum oris dan kavum oris propia. (Syaifuddin,2009) 1. Vestibulum Oris Vestibulum oris terletak diantara bibir dan pipi bagian luar, gusi dan gigi di bagian dalam, bagian atas dan bawah dibatasi lipatan membran mukosa bibir pipi dan gusi. Pipi membentuk lateral vestibulum yang disusun oleh mukulus buksinator dan dilapisi oleh membran mukosa. Sebelah luar mukulus buksinator ditutupi oleh fasia buko faringealis yang berhadapan dengan gigi molar kedua dan bagian atas terdapat papila 13

Upload: eco-lrenuoille

Post on 16-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

BAB II SKRIPSI ORAL HYGIENE EKO

TRANSCRIPT

19

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Rongga MulutRongga mulut merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang letaknya meluas dari bibir sampai istmus fausium yaitu perbatasan mulut dengan faring. Mulut terdiri atas bagian vestibulum oris dan kavum oris propia. (Syaifuddin,2009)1. Vestibulum OrisVestibulum oris terletak diantara bibir dan pipi bagian luar, gusi dan gigi di bagian dalam, bagian atas dan bawah dibatasi lipatan membran mukosa bibir pipi dan gusi. Pipi membentuk lateral vestibulum yang disusun oleh mukulus buksinator dan dilapisi oleh membran mukosa. Sebelah luar mukulus buksinator ditutupi oleh fasia buko faringealis yang berhadapan dengan gigi molar kedua dan bagian atas terdapat papila kecil tempat bermuaranya duktus glandula parotis.2. Kavila Oris PopiaBagian ini ada diantara arkus alviolaris, gusi, dan gigi yang memiliki atap yang dibentuk oleh palatum durum (palatum keras) pada bagian depan dan palatum molle (palatum lunak) pada bagian belakang. Sebagian besar dasar mulut dibentuk oleh anterior lidah dan lipatan membran mukosa. Pada garis tengah lipatan balik membran mukosa , sisi lidah pada gusi terdapat diatas mandibula. Pada garis tengah lipatan membran mukosa terdapat frenolum lingua yang menghubungkan permukaan bawah lidah dengan dasar mulut, di kiri kanan frenolum lingua terdapat papila kecil yang bagian puncaknya bermuara pada duktus glandula submandibularis.Menurut Potter & Perry (2005) rongga mulut dilapisi dengan membran mukosa yang terus menerus pada kulit. Membran merupakan jaringan epitel yang melapisi dan melindungi organ, mensekresi mukus untuk menjaga jalan saluran sistem pencernaan basah dan terminyaki, dan mengabsorpsi nutrien. Menurut Syaifuddin (2009) organ-organ kelengkapan rongga mulut terdiri dari Bibir, pipi, gigi, lidah, dan kelenjar ludah.1. BibirBagian eksternal ditutupi oleh kulit, sedangkan bagian internal oleh jaringan epitel yang mengandung mukosa. Bagian ini memiliki banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf sensorik. Pada kavum oris terdapat dua buah palatum (tulang langit-langit) yaitu palatum durum dan palatum molle.a. Palatum durum (palatum keras)Tersusun dari tulang keras, dibentuk oleh prosesus palatinus dari os palatum, berbentuk lengkung dilapisi oleh selaput mukosa dan periosteum, bagian belakangnya terdapat banyak kelenjar platina.

b. Palatum molle (palatum lunak)Bagian depan bersatu dengan palatum durum, sedangkan bagian belakang membentuk istmus fausium berhubungan dengan faring yang terdiri atas jaringan fibrosa dan jaringan mukosa. Pada ujungnya terdapat anak lidah (uvula). Pada tiap sisi uvula terdapat dua lipatan yaitu arkus palatoglasus dan arkus palatofaringeus.2. PipiMerupakan kelengkapan mulut bagian luar yang dilapisi oleh kulit. Bagian dalam oleh jaringan epitel yang mengandung selaput lendir (membran mukosa). Otot pengunyah memanjang dari maksila ke mandibula dan sifatnya lebih elastis. Muskulus buksinator membentuk basis otot pipi sebelah luar. Pipi memiliki fasia bukofaringeal dengan jaringan lemak korpus adiposa.3. GigiMerupakan alat bantu yang berfungsi untuk mengunyah dan berbicara terdiri dari gigi sulung dan gigi permanena. Gigi sulung (gigi susu)Tumbuh sejak umur 6-8 bulan dan lengkap saat berumur 2,5 tahun yang terdiri atas :1. Gigi seri / dens insisivius : bentuknya seperti pahat, gunanya untuk memotong.2. Gigi taring / dens kaninus : berbentuk panjang dan kuat, gunanya untuk memotong.3. Gigi geraham / dens molare : berguna untuk menggiling dan menghancurkan makanan.b. Gigi permanen (gigi tetap)Merupakan gigi yang tumbuh pada umur 6-18 tahun, berjumlah 32 buah. Susunannya sama dengan gigi susu ditambah dengan geraham premolar sebanyak 12 buah. Gigi permanen merupakan penyempurnaan dari gigi susu.Gigi dan geraham terletak dalam alveolus dentis dari tulang maksila dan mandibula. Gigi mempunyai satu akar sedangkan geraham mempunyai 2-3 akar. Pada ujung akar gigi terdapat foramen apikalis yaitu tempat masuk akar gigi ke kanalis menuju kavum pulpitis. Akar gigi ditutupi oleh segmentum yang berhubungan dengan alveolus dentis melalui membran periodentalis. Dentin merupakan bagian terbesar gigi yang dilapisi oleh email.Fungsi gigi untuk mengunyah makanan. Mengunyah makanan adalah pemecahan partikel besar menjadi partikel kecil yang dapat ditelan tanpa menimbulkan tersedak. Proses ini merupakan proses mekanik pertama yang dialami makanan pada waktu melalui sakluran pencernaan. Proses mekanik pertama ini bertujuan untuk menghancurkan, melicinkan, dan membasahi makanan yang kering dengan saliva, serta mengaduk makanan sampai rata. Apabila terdapat makanan dalam mulut maka terjadi rangsangan reflek otot-otot untuk menggerakkan otot mandibula. Dalam pergerakan ini yang berfungsi adalah otot elevator dan otot depresor.Kerja sama otot pengunyah dengan otot lidah dan pipi sangat penting dalam proses mengunyah yang efisien untuk membentuk bolus yang ditelan. Tindakan mengunyah dikendalikan oleh saraf somatik yang menuju otot mulut dan rahang. Gerakan mengunyah secara refleks diaktifkan oleh tekanan pada makanan terhadap gusi, gigi, palatum durum, dan lidah. Kebanyakan otot pengunyah dipersarafi oleh cabang saraf ke-5 (nervus trigeminus) dan dikontrol oleh otak belakang.4. LidahTerdapat dalam kavum oris. Lidah terdiri atas susunan otot serat lintang yang kasar dilengkapi dengan mukosa lidah dan berperan dalam proses mekanisme pencernaan di mulut dengan menggerakkan ke segala arah. Bagian- bagian lidah adalah sebagai berikut :a. Pangkal lidah (radiks lingua)Pada pangkal lidah terdapat anak lidah (epiglotis) yang berfungsi menutup jalan pernapasan pada waktu menelan, supaya makanan tidak masuk ke jalan pernapasan.b. Badan lidah (dorsum lingua)Pada bagian ini terdapat puting-puting pengecap untuk menentukan rasa makanan (asam, manis, pahit, dan asin).c. Ujung lidah (apeks lingua)Membantu membalikkan makanan, proses berbicara, merasakan makanan, dan membantu proses menelan.5. Kelenjar Saliva.Kelenjar saliva adalah kelenjar yang menyekresi larutan mukus kedalam mulut bertujuan membasahi dan melumasi partikel makanan sebelum ditelan. Kelenjar ini mengandung lipase lingua untuk mencerna lemak dan ptyalin/amylase untuk mencerna tepung. Bagian-bagian dari kelenjar saliva adalah :a. Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris).Kelenjar ini terdapat dibawah rahang atas bagian tengah, salurannya bernama duktus wartoni yang bermuara pada rongga mulut dekat frenolum lingua.b. Kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingua)Kelenjar ini terdapat dibawah selaput lendir dasar rongga mulut, bermuara di dasar rongga mulut dan dipersarafo oleh saraf otonom.c. Kelenjar parotisKelenjar ini terletak dibawah telinga diantara prosesus mastoid kiri dan kanan dekat os mandibularis. Salurannya bernama duktus stensoni, keluar dari glandula parotis melalui pipi (muskolus buksinator), sekresi saliva normalnya setiap hari sebesar 1000-1500 ml.B. Oral Hygiene.1. PengertianOral hygiene adalah perawatan gigi dan mulut secara berkala untuk mempertahankan kebersihan rongga mulut, gigi, dan lidah. Oral hygiene setidaknya dilakukan sedikitnya 3 kali sehari dan dianjurkan untuk melakukannya sendiri. (Potter dan Perry, 2005). Menurut Kusumawardani (2011) oral hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah mulut dan gigi terjadi karena kita kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kesadaran menjaga oral hygiene sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah gigi dan mulut yang paling manjur.2. Tujuan dan Manfaat Oral HygieneHygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir. Menggosok gigi yang berarti membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan, plak, dan bakteri, memasase gusi dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Flossing membantu lebih lanjut dalam mengngkat plak dan tartar diantara gigi untuk mengurangi inflamasi gusi dan infeksi. Hygiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulus nafsu makan. (Potter dan Perry, 2005)Hygiene mulut yang baik termasuk kebersihan mulut, kenyamanan, dan kelembaban struktur mulut adalah perawatan yang tepat untuk mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi serta untuk menyegarkan mulut, mempertinggi daya tahan tubuh badan dan memperbaiki fungsi mulut. (Potter dan Perry, 2005)3. Cara melakukan Oral HygieneMenurut Kusumaardani (2011), cara-cara melakukan oral hygiene yang dapat dilakukan sendiri dan cukup efektif seperti :a. Menggosok gigiMenggosok gigi merupakan pembersihan gigi yang dapat dilalukan oleh setiap orang secara mandiri. Perawatan gigi dapat dilakukan dirumah dengan sikat gigi teratur, dua kali sehari dengan metode yang benar. Menggosok gigi dengan teliti sedikitnya dua kali sehari (setalah makan dan sebelum tidur) adalah program hygiene mulut yang efektif. (Potter dan Perry, 2005). Semua orang sudah tahu tentunya cara menyikat gigi, mungkin juga dilakukan setiap hari. Jadi yang penting disini adalah pengenalan tekhnik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi yang tepat. Tekhnik sikat gigi yang secara horizontal adalah lazim dikenal umum, dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi gigi. Lebih lanjut lagi penyakit-penyakit periondontal akan mudah terjadi.Pemilihan bulu sikat yang halus juga penting supaya tidak melukai gusi. Hendaknya sikat gigi diganti sekurang-kurangnya tiap sebulan sekali, dengan demikian bulu sikat masih tetap efektif dalam membersihkan gigi. Pasta gigi berflouride selayaknya dipilih karena dari penelitian kandungan flouride tersebut mampu menurunkan angka karies melalui dua hal ; mengeliminasi dental plak yang merupakan cikal bakal karies serta suplemen topikal flouride bagi gigi sebagai mineral protektif penting terhadap karies. (Kusumawardani, 2011)b. Kumur-kumur Antiseptik (Oral Rinse)Terdapat beberapa bahan aktif yang sering digunakan sebagai bahan untuk kumur-kumur, yang dijual bebas umumnya berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti metal salisilat (seperti pada produk Listerine), sedangkan yang perlu diresepkan dokter adalah chlorhexidine 0,20 % (seperti pada produk minosep) dan H202 1,5 % atau 3,0 %. Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat (Kusumawardani, 2011)c. Flossing GigiFlossing gigi merupakan hal yang penting untuk mengangkat plak dan tartar dengan efektif diantara gigi. Flossing melibatkan insersi floss gigi yang berlilin atau tidak berlilin diantar semua permukaan gigi. Gerakan menggergaji digunakan untuk menarik serat halus diantar gigi untuk mengangkat plak dan tartar dari email gigi. (Potter dan Perry, 2005). Akhir-akhir ini cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk membersihkan di sela-sela gigi, tapi tekhniknya harus dimengerti dengan tepat karena jika tidak, bukannya mencegah penyakit periodontal akan tetapi yang terjadi malah melukai gusi dan membuat radang. (Kusumawardani, 2011)d. Membersihkan LidahMembersihkan lidah juga mulai banyak digunakan, baik untuk membersihkan dorsum lingual yang seringkali luput kita bersihkan saat sikat gigi. (Kusumawardani, 2011). Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman opurtunitis serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient. (Ghofur, 2012)e. Mengurangi makanan yang manisMakanan yang manis seperti tebu, gula-gula, kue kering yang manis, teh atau kopi yang bergula dapat merusak gigi dengan cepat. (Ghofur, 2012). Makanan manis atau yang mengandung tepung akan menempel pada permukaan gigi. Setelah memakan yang manis, biasakanlah menggosok gigi dalam waktu 30 menit untuk mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam (misalnya apel dan makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi plak. Kualitas keasaman makanan mengeliminasi bakteri yang membentuk pada gigi. Diet seimbang yang baik meningkakan integritas jaringan mulut. (Potter dan Perry, 2005)

f. Kontrol ke dokter gigi secara berkalaMungkin setelah melakukan upaya-upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar kita beranggapan kontrol ke dokter gigi tidaklah penting, namun kontrol ke dokter gigi secara teratur diperlukan sebagai salah satu upaya preventif. Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun kita tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat segera ditangani agar lubang yang ditinggalkan tidak semakin besar. (Ghofur, 2012)4. Akibat Oral Hygiene yang buruk.Menurut Potter dan Perry (2005) sepanjang masa hidup seseorang, perubahan fisiologis mempengaruhi kondisi dan penampilan struktur dalam rongga mulut. Pentingnya menjaga kebersihan rongga mulut untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit rongga mulut yang tidak diinginkan. Masalah-masalah yang umum dan sering terjadi di rongga mulut antara lain :a. Karies GigiKaries gigi merupakan masalah mulut paling umum dari orang muda. Perkembangan lubang merupakan proses patologi yang meilbatkan kerusakan email gigi pada akhirnya mengalami kekurangan kalsium. Kekurangan kalsium adalah hasil dari akumulasi musin, karbohidrat, basilus asam laktat pada saliva yang normal ditemukan pada mulut yang menbentuk lapisan gigi yang disebut plak. Plak adalah transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar kepala gigi pada margin gusi.b. HalitosisHalitosis (bau nafas) merupakan masalah umum rongga mulut. Hal ini akibat hygiene mulut yang buruk, pemasukan makanan tertentu atau proses infeksi atau penyakit. Hygiene mulut yang tepat dapat mengeliminasi bau kecuali penyebabnya adalah kondisi sistemik seperti peyakit liver atau diabetes. (Potter dan Perry, 2005)c. PulpitisPulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri. Pulpa adalah bagian gigi paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Penyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adalah pembusukan gigi, penyebab kedua adalah cedera. Pulpa terbungkus dalam dinding yang keras sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk membengkak ketika terjadi peradangan, yang terjadi hanyalah peningkatan tekanan di dalam gigi. (Ghofur, 2012)d. Penyakit PeriodontalPenyakit periodontal adalah penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membran periodontal atau ligamen periodontal. Gejala penyakit periodontal meliputi gusi yang berdarah, bengkak, jaringan yang radang, garis gusi yang menyusut, dengan pembentukan celah atau kantong antara gigi dan gusi, dan kehilangan gigi tiba-tiba. (Potter dan Perry, 2005)e. GingivitisGingivitis adalah peradangan gusi, biasanya terjadi karena hygiene mulut yang buruk atau terjadi tanda-tanda leukimia, defisiensi vitamin, atau diabetes melitus. Perawatan mulut khusus merupakan keharusan apabila seseorang mengalami masalah oral ini (Potter dan Perry, 2005). Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing yang tidak benar, sehingga pla tetap ada di sepanjang garis gusi. Jika plak tetap melekat pada gigi selama lebih dari 72 jam, maka akan mengeras dan membentuk karang gigi. (Kusumawarani, 2011)f. GlositisGlositis adalah peradangan yang terjadi pada lidah, hasil karena penyakit infeksi atau cidera, seperti luka bakar atau gigitan. (Potter dan Perry, 2005)g. StomatitisStomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi, seperti tembakau, defisiensi vitamin, infeksi oleh bakteri, virus atau jamur, atau penggunaan obat kemoterapi. (Potter dan Perry, 2005). Menurut Kusumawardani (2011), Stomatitis adalah luka terbuka kecil di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa nyeri. Penyakit ini disebabkan oleh kuman yang menyebabkan sebagian gusi, lidah, atau bibir meradang. C. Pendidikan Kesehatan1. Konsep Dasar Pendidikan KesehatanPendidikan kesehatan dalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perseorangan, masyarakat, dan bangsa. Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara kesehatan. (Susilo, 2011)Pendidikan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari setiap upaya kesehatan masyarakat (dalam hal ini perawat/harus ada unsur tehnis keperawatan) dan unsur pendidikan/penyuluhan sebagai penunjang. Sifat pelayanan dalam pendidikan kesehatan adalah bantuan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat agar mereka mampu dan mandiri dalam menanggulangi masalah kesehatan mereka sendiri secara optimal. (Ali, 2010)2. Tujuan Pendidikan KesehatanMenurut Ali (2005), pendidikan kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif berperan serta dalam upaya kesehatan. Tujuan tersebut dapat lebih diperinci menjadi :a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakatb. Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehatc. Mendorong pengembangan dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang ada secara tepatd. Terciptanya suasana yang kondusif dimana individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mengubah sikap dan tingkah lakunya.Bedasarkan WHO dalam Susilo (2011), tujuan pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku orang atau masyarakat dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat, seperti kita ketahui bila perilaku tidak sesuai dengan prinsip kesehatan, maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan terhadap kesehatan. 3. SasaranSasaran pendidikan kesehatan di indonesia, bedasarkan kepada program pembangunan indonesia, adalah :a. Masyarakat umum dengan berorientasi pada masyarakat pedesaanb. Masyarakat dengan kelompok tertentu, seperti wanita, pemuda, remaja, termasuk dalam kelompok khusus ini adalah kelompok lembaga pendidikan mulai dari TK hingga ke perguruan tinggi, sekolah agama swasta maupun negeri.c. Sasaran individu dengan tekhnik pendidikan kesehatan individu.

4. Tahap-tahap KegiatanMengubah perilaku seseorang itu tidak mudah, oleh karena itu kegiatan pendidikan kesehatan harus melalui tahap-tahap yang hati-hati, secara ilmiah. Dalam hal ini Hanlon (1964) seperti dikutip oleh Susilo (2011) mengemukakan tahap-tahap dalam pendidikan kesehatan meliputi a. Tahap SensitisasiTahap ini dilakukan guna memberikan informasi dan kesadaran pada masyarakat terhadap adanya hal-hal penting berkaitan dengan kesehatan, misalnya kesadaran akan adanya pelayanan kesehatan, kesadaran akan adanya fasilitas kesehatan, kesadaran akan adanya wabah penyakit, kesadaran akan adanya wabah imunisasi. Kegiatan ini tidak memberikan peningkatan atau penjelasan mengenai pengetahuan. Bentuk kegiatan ini adalah siaran radio berupa radio spot, poster, selebaran atau lainnya.b. Tahap publisitasTahap ini adalah kelanjutan dari tahap sensitisasi. Bentuk kegiatan misalnya press release dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan untuk menjelaskan lebih lanjut jenis atau macam pelayanan kesehatan apa saja yang diberikan pada fasilitas pelayanan kesehatan.

c. Tahap EdukasiTahap ini sebagai kelanjutan dari tahap sensitisasi. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap serta mengarahkan kepada perilaku yang diinginkan oleh kegiatan tersebut. Pada bidang kesehatan gigi, maka sebelum datangnya sakit, masyarakat atau perorangan memahami pentingnya memeriksa kesehatan giginya pada puskesmas atau masyarakat atau memahami pentingnya gosok gigi pada waktu dan cara yang benar.d. Tahap MotivasiTahap ini merupakan kelanjutan dari tahap edukasi. Perorangan atau masyarakat setelah mengikuti pendidikan kesehatan, benar-benar mengubah perilaku sehari-harinya, sesuai dengan perilaku yang dianjurkan dalam pendidikan kesehatan.D. Anak Sekolah1. Pengertian Anak SekolahAnak usia sekolah atau masa sekolah adalah anak yang berada dalam rentang usia 6 sampai mendekati 12 tahun memiliki berbagai label, yang masing-masing menguraikan karakteristik penting dari periode tersebut. Periode ini dimulai dengan masuknya anak ke lingkungan sekolah, yang memiliki dampak signifikan dalam perkembangan dan hubungan anak dengan orang lain. (Wong, 2002)Menurut Hidayat (2009), secara khusus perkembangan pada masa ini anak banyak mengembangkan kemampuan interaksi sosial, belajar tentang nilai-nilai moral dan budaya lingkungan keluarganya dan mulai mencoba mengambil bagian dari kelompokuntuk berperan, terjadi perkembangan secara lebih khusus lagi, terjadi perkembangan konsep diri, keterampilan membaca, menulis serta berhitung, belajar menghargai di sekolah.2. Perkembangan anak sekolah dasarPerkembangan anak usia sekolah dasar disebut juga perkembagan masa pertengahan dan akhir anak yang merupakan kelanjutan dari masa awal anak. (Hidayat, 2009). Menurut Wong (2002) masa usia sekolah ditandai dengan terjadinya perkembanagan biologis, psikososial, kognitif, dan moral anak.a. Perkembangan biologisSelama masa kanak-kanak pertengahan, pertumbuhan tinggi dan berat terjadi lebih lambat tetapi pasti jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Antara usia 6-12 tahun, anak-anak akan mengalami pertumbuhan sekitar 5 cm per tahun untuk mencapai tinggi badan 30 sampai 60 cm dan berat badannya akan bertambah hampir dua kali lipat, bertambah 2 sampai 3 kg per tahun. Anak-anak usia sekolah lebih anggun daripada saat mereka berada pada usia pra sekolah, dan mereka dapat berdiri tegak diatas kaki mereka sendiri. Proporsi tubuh mereka tampak lebih ramping, dengan kaki yang panjang, proporsi tubuh bervariasi, dan pusat gaya berat mereka lebih rendah. perubahan yang paling nyata dan dapat menjadi indikasi terbaik peningkatan kematangan pada anak-anak adalah penurunan lingkar kepala dalam hubungannya terhadap tinggi tubuh saat berdiri, penurunan lingkar pinggang dalam hubungannya dengan tinggi badan dan peningkatan panjang tungkai dalam hubungannya dengan tinggi badan. Observasi ini sering memberikan petunjuk terhadap tingkat kematangan fisik anak yang terbukti berguna dalam memprediksi kesiapan anak untuk memenuhi tuntutan sekolah.b. Perkembangan psikososialMasa kanak-kanak pertengahan adalah periode perkembangan psikososial yang dideskripsikan oleh Freud sebagai periode laten, yaitu waktu tenang antara fase odipus pada masa kanak-kanak dan erotisisme masa remja. Selama waktu ini, anak-anak membina hubungan dengan teman sebaya sesama jenis setelah pengabaian pada tahun-tahun sebelumnya dan didahului ketertarikan pada lawan jenis yang menyertai pubertas. Anak-anak usia sekolah ingin sekali mengembangkan keterampilan dan berpartisipasi dalam pekerjaan yang berarti dan berguna secara sosial. Mereka mendapatkan rasa kompetensi personal dan interpersonal, menerima instruksi sistematik yang digambarkan oleh budaya individual mereka, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi orang yang berguna, yang memberikan kontribusi dalam komunitas sosial mereka.c. Perkembangan Kognitif Ketika anak memasuki masa sekolah, mereka mulai memperoleh kemampuan untuk menghubungkan serangkaian kejadian untuk menggambarkan mental anak yang dapat diungkap secara verbal maupun simbolik. Tahap inilah yang disebut sebagai Operasional Konkret oleh Piaget, ketika anak mampu menggunakan proses berpikir untuk mengalami peristiwa dan tindakan. Pemikiran egosentris yang kaku pada tahun-tahun prasekolah digantikan dengan proses pikiran yang memungkinkan anak melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.Selama tahap ini, anak mengembangkan pemahaman mengenai hubungan antara sesuatu hal dan ide. Anak mengalami kemajuan dari membuat penilaian berdasarkan apa yang mereka lihat (pemikiran perseptual) sampai membuat penilaian berdasarkan alasan mereka (pemikiran konseptual). Kemampuan anak meningkat dalam menguasai simbol-simbol dan untuk menggunakan simpanan memori mengenai pengalaman masa lalu mereka untuk mengevaluasi dan menginterpretasi masa kini. Keterampilan yang paling penting, yaitu kemampuan membaca, diperoleh selama tahun-tahun sekolah dan menjadi alat yang paling berharga untuk menyelidiki kemandirian anak. Kemampuan anak untuk mengeksplorasi, berimajinasi, dan memperluas pengetahuan ditingkatkan dengan kemampuan membaca semenjak mereka mengalami kemajuan dari pengulangan dan kebingungan pada usaha awal untuk meningkatkan pemahaman.d. Perkembangan MoralMenurut teori Kohlberg dalam Wong (2002), pada saat pola pikir anak mulai berubah dari egosentrisme ke pola pikir yang lebih logis, mereka juga bergerak melalui tahap perkembangan kesadaran diri dan standar moral. Anak yang lebih kecil tidak mempercayai bahwa standar perilaku berdasar dari dalam diri mereka sendiri tetapi lebih mempercayai bahwa peraturan ditetapkan dan diatur oleh orang lain. Anak usia sekolah yang lebih besar lebih mampu menilai suatu tindakan berdasarkan niat dibandingkan dengan akibat yang dihasilkan. Peraturan dan penilaian tidak lagi bersifat mutlak dan otoriter serta mulai berisi lebih banyak kebutuhan dan keinginan orang lain.3. Nutrisi Anak sekolahMenurut Potter dan Perry (2005), periode usia sekolah merupakan salah satu masalah nutrisi secara relatif. Jika terjadi defisiensi, biasanya defisiensi zat besi, vitamin A, atau kalsium. Obesitas dapat menjadi masalah karena anak sering bergegas kerumah setelah sekolah atau bermain dan makan makanan yang paling mudah diperoleh dan menarik. Sayangnya, makanan ini seringkali bergizi buruk dan tinggi kalori. Menyediakan makanan ringan yang bergizi merupakan cara terbaik bagi orang tua untuk menjadi masukan gizi yang baik. Orang tua harus menyediakan makanan yang mudah diperoleh seperti buah segar, sayuran mentah, keju, popcorn, dan makanan-makanan yang tidak mengandung gula yang berlebihan.Wong (2002) menyatakan rasa suka dan tidak suka terhadap makanan terbentuk pada usia-usia awal yang berlanjut pada masa kanak-kanak pertengahan, walaupun kecenderungan terhadap satu pilihan makanan mulai berakhir dan anak-anak mulai merasakan banyak ragam makanan. Namun demikian dengan tersedianya restoran siap saji, pengaruh media massa dan godaan keberagaman makanan yang sangat besar, memudahkan anak untuk mengkonsumsi makanan tanpa kalori yang tidak meningkatkan pertumbuhan dan dapat merusak kesehatan gigi dan mulut, seperti gula, zat tepung, dan lemak yang berlebihan.Saat ini banyak perhatian para ahli terhadap konsumsi gula berlebihan pada anak. Banyak diantara kita tidak menyadari yang termasuk gula tersebut ternyata bukanlah hanya gula pasir yang biasa kita tambahkan dalam makanan sehari-hari. Gula tambahan tersebut termasuk sirup jagung tinggi fruktosa, gula putih, gula merah, sirup jagung, padatan sirup jagung, gula mentah, sirup malt, sirup maple, sirup pancake, pemanis fruktosa, fruktosa cari dan madu. Makanan yang banyak mengandung gula yang biasa dikonsumsi anak antara lain adalah permen, jeli, biskuit, coklat, donat, soda dan es krim. (Devi, 2012)Kelebihan konsumsi gula dapat mengakibatkan terjadinya karies gigi, diabetes, obesitas, dan jantung koroner. Karies gigi adalah penyakit yang berasal dari mikroba dimana karbohidrat pangan di fermentasi oleh bakteri pembentuk asam yang menyebabkan demineralisasi gigi. (Devi, 2012)4. Kesehatan GigiGigi permanen (sekunder) yang pertama muncul kira-kira pada usia 6 tahun, dimulai dengan gigi geraham yamg muncul pada usia 6 tahun. Gigi lainnya muncul dalam urutan yang hampir sama dengan pemunculan gigi primer dan diikuti dengan penanggalan gigi susu. Karena gigi permanen muncul seama masa usia sekolah, kebersihan gigi yang baik dan perhatian yang rutin terhadap adanya karies gigi merupakan bagian dari supervisi kesehatan yang penting selama periode ini. Tekhnik menggosok gigi yang benar harus diajarkan kembali, dan karbohidrat yang terfermentasi yang berperan penting dalam menyebabkan gigi berlubang harus diperhatikan. Pemeriksaan gigi secara teratur dan pemberian tambahan zat flourida yang berkelanjutan merupakan bagian integral yang penting dalam program pemeliharaan kesehatan. (Wong, 2002)Cara mencegah gigi berlubang yang paling efektif adalah dengan higiene oral yang baik. Anak-anak harus diajar untuk melakukan perawatan gigi dan mulut secara mandiri dengan pengawasan dan panduan dari orang tua. Gigi harus disikat setelah makan, setelah makan kudapan, dan sebelum tidur. Anak-anak yang dengan sering menyikat giginya dan terbiasa dengan mulut bersih pada usia yang lebih awal biasanya mempertahankan kebiasaan ini seumur hidup mereka. (Wong, 2002)E. Pengetahuan Pengetahuan menurut Talbot (1995) dalam Potter dan Perry (2005) adalah informasi, dan penemuan adalah proses kreatif untuk mempertahankan pengetahuan baru. Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil dari tahu seseorang terhadap objek melali indera yang dimilikinya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour).Menurut Notoatmodjo (2003), Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut :1. Tingkat PendidikanPendidikan adalah suatu usaha menggambarkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka seseorang tersebut akan lebih mudah untuk menerima informasi baru, dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun media massa. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan lebih rendah tidak berarti mutlak pendidikannya rendah pula.2. InformasiInformasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan tentang inovasi baru.3. BudayaBudaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena informasi-informasi baru akan disaring apakah sesuai dengan kebudayaan yang ada.4. PengalamanPengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional

.5. Sosial EkonomiTingkatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup disesuaikan dengan penghasilan yang ada, sehingga menuntut pengetahuan yang dimiliki harus dipergunakan semaksimal mungkin, begitupun dalam mencari bantuan ke sarana kesehatan yang ada. Mereka sesuaikan dengan pendapatan keluargaPengetahan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda, secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkatan pengetahuan, yakni (Notoatmodjo, 2012) :a. Tahu (Know)Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikanm menyatakan, dan sebagainya. Contoh : dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita.b. Memahami (compehension)Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpukan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan-makanan yang bergizi.c. Aplikasi (aplication)Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus-rumus statistik dalam perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.d. Analisis (Analysis)Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan maih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.e. Sintesis (synthesis)Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumuan yang telah ada.f. Evaluasi (evaluation)Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justiikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat, dapat menfsirkan sebab-sebab mengapa ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya.Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan (overt behaviour). Rendahnya pengetahuan mengenai kesehatan merupakan faktor presdiposisi dari perilaku kesehatan yang mengarah pada timbulnya penyakit. Pengetahuan ini erat pula kaitannya dengan sikap seseorang tentang penyakit dan upaya pencegahannya. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. (Notoadmodjo, 2012)

F. SikapSikap merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya). (Notoadmodjo 2012).Menurut Sunaryo (2002) sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek, baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup tersebut.Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial dalam Notoadmodjo (2012) menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi merupakan presdiposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghaytan terhadap objek. Allport (1954) dalam Notoadmodjo (2012) menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok yaitu :a. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek,c. Kecenderungan untuk bertindak (lend to behave)Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Suatu contoh misalnya, seorang ibu telah mendengar tentang penyakit polio (penyebabnya, akibatnya, pencegahannya, dan sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya anaknya tidak terkena polio. (Notoadmodjo, 2012)Tingkatan sikap menurut Bloom dalam Notoadmodjo (2012) ada empat bedasarkan intensitasnya, yaitu :a. Menerima (receiving)Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan danperhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi.b. Merespons (responding)Memberikann jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap, karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing)Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya seorang ibu yang mengajak ibu yang lain untuk pergi menimbangkan anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi, adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.d. Bertanggung jawab (responsible)Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya adalah segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi, misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri.Menurut Notoadmodjo (2012) pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran sikap secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Pertanyaan secara langsung juga dapat dilakukan dengan cara memberikan pendapat dengan menggunakan kata setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan-pernyataan terhadap objek tertentu, dengan menggunakan skala Lickert. Misalnya, Beri pendapat Anda tentang pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan memberikan penilaian sebagai berikut :4 : bila sangat setuju3 : bila setuju2 : bila tidak setuju1 : bila sangat tidak setuju (Hidayat, 2009)Sikap juga dapat diukur dari pertanyaan-pertanyaan secara tidak langsung, misalnya :a. Apabila rumah ibu luas, apakah boleh dipakai untuk kegiatan posyandu ?b. Seandainya ada kegiatan di puskesmas, apakah anda mau membantu G. Kerangka TeoriBagan 2.1Kerangka TeoriPendidikan Kesehatan (Penyuluhan, Diskusi, Demonstrasi)

Faktor yang memperngaruhi pengetahuan : Tingkat Pendidikan Informasi Pengalaman Budaya Sosial Ekonomi

Pengetahuan Dan Sikap

Komponen Sikap Kepercayaan, Ide Kehidupan Emosional Kecenderungan untuk bertindak

Sumber : Notoatmodjo.( 2003)13