bab ii
TRANSCRIPT
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 121
BAB II
LANDASAN TEORI
A KONSEP DASAR KEPATUHAN
1 Pengertian
Kepatuhan (compliance) berarti mengikuti suatu spesifikasi
standar atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang biasanya
diterbitkan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang dalam suatu
bidang tertentu Kepatuhahan adalah suatu perkilaku manusia yang taat
terhadap peraturan perintah prosedur dan disiplin Sedangkan tingkat
kepatuhan adalah besar kecilnya penyimpanan pelaksanaan pelayanan
dibandingkan dengan standar pelayanan yang ditetapkan anjuran
(Notoatmodjo2007)
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti disiplin
dan taat Kepatuhan adalh derajat dimana pasien mengikuti anjuran
klinis dari dokter yang mengobatinya ( Kaplak dkk 1997 dalam Pauzi
Rahman 2010) Menurut Sacket dalam Pauzi Rahman (2010) kepatuhan
adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang
diberikan oleh profesional kesehatan
Laurence Green (1980) dalam Pauzi Rachman (2010)
perilaku patuh dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu
8
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 221
a Factor predisposisi ( presisposising factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan keyakinan nilai kepercayaan dan sebagainya
Factor factor tersebut mempengaruhi perilaku seseorang termasuk
dalam perilaku kesehatan
b Factor pendukung (enabling factor)
Faktor yang memingkinkan terjadinya perilaku Factor ini
meliputi lingkungan fisik tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana
kesehatan
c Factor pendorong (reinforcing factor)
Faktor yang memperkuat terjadinya perilaku Faktor ini
meliputi sikap dan praktik petugas kesehatan maupun tokoh
masyarakat (Notoatmojo 2003)
2 Faktor ndash faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
a Faktor internal
1) Tingkat kebutuhan pasien
Pasien yang merasa terapi yang dilakukan merupakan
kebutuhannya untuk sembuh akan lebih patuh daripada pasien yang
tidak memiliki harapan untuk sembuh
2) Derajat penyakit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 321
Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang semakin tinggi pula
tingkat tingkat kepatuhan pada terapi yang dilakukan
3)
Efek samping terapi
Jika terapi yang diberikan menimbulkan efek samping yang tidak
sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan pasien maka pasien
cenderung tidak patuh
b Faktor eksternal
1) Tenaga medis
Pemberian motivasi oleh tenaga medis yang baik akan memberikan
motivasi pada pasien untuk melaksanakan terapi secara patuh
2) Keluarga
Keluarga akan memberikan motivasi terbesar bagi pasien untuk
melaksanakan terapi dengan patuh
3)
Masyarakat
Pengkondisian di masyarakat kadang menghalangi untuk
melaksanakan terapi secara patuh misalnya saat seseorang dilarang
merokok akan tetapi dorongan dari pergaulan di masyarakat
menyebabkan pasien tidak patuh httpmorningcampcom acses
tanggal 27 maret 2011
3 Pengukuran Kepatuhan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 421
Menurut niven (2002) dalam httpmorningcampcom acses tanggal 27
maret 2011 pengukuran kepatuhan dikatagorikan menjadi
a
Patuh
Bila perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh
professional kesehatan
b Tidak patuh
Bila pasien menunjukkan ketidaktaatan terhadap instruksi yang
diberikan
4 Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan
Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut
Suddart dan Brunner (2002) dalam Pauzi Rahman (2010)
a Variabel demografi seperti usia jenis kelamin suku bangsa status
social ekonomi pekerjaan dan pendidikan
b Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala
akibat terapi
c Variabel program terapiotik seperti komplektitas program dan efek
samping yang tidak menyenangkan
d Variabel psikososial seperti intelegensia sikap terhadap tenaga
kesehatan penerimaan atau penyangklan terhadap penyakit keyakinan
agama atau budaya dan biaya finansia dan lainnya yang termasuk
mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet
dalam psikosial kesehatan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521
5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan
Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat
digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain
a Pemahaman tentang intruksi
Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham
tentang intruksi yamg diberikan kepadanya
b Kualiatas inetraksi
Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien
merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan
c Isolasi social dan keluarga
Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat
menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima
d Keyakinan sikap dan kpribadian
Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu
usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk
memperkirakan adanya ketidakpatuhan
6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien
Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et
al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh
pasien diantaranya
a Pendidikan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621
Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti
penggunan buku dan lain lain
b Akomodasi
Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri
kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang
lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan
semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan
terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan
membuat kepatuhan pasien berkurang
c Modifikasi factor lingkungan dan social
Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman
sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu
memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti
pengurangan berat badan dan lainya
d Perubahan model terapi
Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan
pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut
e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien
Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan
balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik
B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721
1 Pengertian
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan
menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap
berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam
keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )
2 Kriteria dan Klasifikasi
Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri
2003 dalam cahayaningsih 2008)
a Kriteria
1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang
didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional
ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau
kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan pencitraan
2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal
b Klasifikasi
Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan
LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang
lebih rendah
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821
Tabel 11
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi LFG
mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG
atau normalgt89
2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89
3 LFG sedang 30-59
4 LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)
SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008
Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)
Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml
Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml
Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit
Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur
berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan
formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG
nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada
orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan
kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun
3 Etiologi
UIn x V
PIn Cl In =
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 221
a Factor predisposisi ( presisposising factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan keyakinan nilai kepercayaan dan sebagainya
Factor factor tersebut mempengaruhi perilaku seseorang termasuk
dalam perilaku kesehatan
b Factor pendukung (enabling factor)
Faktor yang memingkinkan terjadinya perilaku Factor ini
meliputi lingkungan fisik tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana
kesehatan
c Factor pendorong (reinforcing factor)
Faktor yang memperkuat terjadinya perilaku Faktor ini
meliputi sikap dan praktik petugas kesehatan maupun tokoh
masyarakat (Notoatmojo 2003)
2 Faktor ndash faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
a Faktor internal
1) Tingkat kebutuhan pasien
Pasien yang merasa terapi yang dilakukan merupakan
kebutuhannya untuk sembuh akan lebih patuh daripada pasien yang
tidak memiliki harapan untuk sembuh
2) Derajat penyakit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 321
Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang semakin tinggi pula
tingkat tingkat kepatuhan pada terapi yang dilakukan
3)
Efek samping terapi
Jika terapi yang diberikan menimbulkan efek samping yang tidak
sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan pasien maka pasien
cenderung tidak patuh
b Faktor eksternal
1) Tenaga medis
Pemberian motivasi oleh tenaga medis yang baik akan memberikan
motivasi pada pasien untuk melaksanakan terapi secara patuh
2) Keluarga
Keluarga akan memberikan motivasi terbesar bagi pasien untuk
melaksanakan terapi dengan patuh
3)
Masyarakat
Pengkondisian di masyarakat kadang menghalangi untuk
melaksanakan terapi secara patuh misalnya saat seseorang dilarang
merokok akan tetapi dorongan dari pergaulan di masyarakat
menyebabkan pasien tidak patuh httpmorningcampcom acses
tanggal 27 maret 2011
3 Pengukuran Kepatuhan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 421
Menurut niven (2002) dalam httpmorningcampcom acses tanggal 27
maret 2011 pengukuran kepatuhan dikatagorikan menjadi
a
Patuh
Bila perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh
professional kesehatan
b Tidak patuh
Bila pasien menunjukkan ketidaktaatan terhadap instruksi yang
diberikan
4 Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan
Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut
Suddart dan Brunner (2002) dalam Pauzi Rahman (2010)
a Variabel demografi seperti usia jenis kelamin suku bangsa status
social ekonomi pekerjaan dan pendidikan
b Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala
akibat terapi
c Variabel program terapiotik seperti komplektitas program dan efek
samping yang tidak menyenangkan
d Variabel psikososial seperti intelegensia sikap terhadap tenaga
kesehatan penerimaan atau penyangklan terhadap penyakit keyakinan
agama atau budaya dan biaya finansia dan lainnya yang termasuk
mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet
dalam psikosial kesehatan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521
5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan
Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat
digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain
a Pemahaman tentang intruksi
Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham
tentang intruksi yamg diberikan kepadanya
b Kualiatas inetraksi
Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien
merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan
c Isolasi social dan keluarga
Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat
menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima
d Keyakinan sikap dan kpribadian
Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu
usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk
memperkirakan adanya ketidakpatuhan
6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien
Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et
al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh
pasien diantaranya
a Pendidikan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621
Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti
penggunan buku dan lain lain
b Akomodasi
Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri
kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang
lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan
semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan
terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan
membuat kepatuhan pasien berkurang
c Modifikasi factor lingkungan dan social
Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman
sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu
memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti
pengurangan berat badan dan lainya
d Perubahan model terapi
Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan
pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut
e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien
Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan
balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik
B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721
1 Pengertian
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan
menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap
berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam
keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )
2 Kriteria dan Klasifikasi
Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri
2003 dalam cahayaningsih 2008)
a Kriteria
1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang
didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional
ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau
kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan pencitraan
2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal
b Klasifikasi
Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan
LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang
lebih rendah
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821
Tabel 11
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi LFG
mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG
atau normalgt89
2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89
3 LFG sedang 30-59
4 LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)
SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008
Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)
Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml
Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml
Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit
Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur
berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan
formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG
nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada
orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan
kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun
3 Etiologi
UIn x V
PIn Cl In =
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 321
Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang semakin tinggi pula
tingkat tingkat kepatuhan pada terapi yang dilakukan
3)
Efek samping terapi
Jika terapi yang diberikan menimbulkan efek samping yang tidak
sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan pasien maka pasien
cenderung tidak patuh
b Faktor eksternal
1) Tenaga medis
Pemberian motivasi oleh tenaga medis yang baik akan memberikan
motivasi pada pasien untuk melaksanakan terapi secara patuh
2) Keluarga
Keluarga akan memberikan motivasi terbesar bagi pasien untuk
melaksanakan terapi dengan patuh
3)
Masyarakat
Pengkondisian di masyarakat kadang menghalangi untuk
melaksanakan terapi secara patuh misalnya saat seseorang dilarang
merokok akan tetapi dorongan dari pergaulan di masyarakat
menyebabkan pasien tidak patuh httpmorningcampcom acses
tanggal 27 maret 2011
3 Pengukuran Kepatuhan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 421
Menurut niven (2002) dalam httpmorningcampcom acses tanggal 27
maret 2011 pengukuran kepatuhan dikatagorikan menjadi
a
Patuh
Bila perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh
professional kesehatan
b Tidak patuh
Bila pasien menunjukkan ketidaktaatan terhadap instruksi yang
diberikan
4 Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan
Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut
Suddart dan Brunner (2002) dalam Pauzi Rahman (2010)
a Variabel demografi seperti usia jenis kelamin suku bangsa status
social ekonomi pekerjaan dan pendidikan
b Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala
akibat terapi
c Variabel program terapiotik seperti komplektitas program dan efek
samping yang tidak menyenangkan
d Variabel psikososial seperti intelegensia sikap terhadap tenaga
kesehatan penerimaan atau penyangklan terhadap penyakit keyakinan
agama atau budaya dan biaya finansia dan lainnya yang termasuk
mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet
dalam psikosial kesehatan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521
5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan
Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat
digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain
a Pemahaman tentang intruksi
Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham
tentang intruksi yamg diberikan kepadanya
b Kualiatas inetraksi
Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien
merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan
c Isolasi social dan keluarga
Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat
menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima
d Keyakinan sikap dan kpribadian
Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu
usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk
memperkirakan adanya ketidakpatuhan
6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien
Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et
al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh
pasien diantaranya
a Pendidikan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621
Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti
penggunan buku dan lain lain
b Akomodasi
Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri
kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang
lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan
semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan
terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan
membuat kepatuhan pasien berkurang
c Modifikasi factor lingkungan dan social
Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman
sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu
memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti
pengurangan berat badan dan lainya
d Perubahan model terapi
Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan
pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut
e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien
Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan
balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik
B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721
1 Pengertian
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan
menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap
berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam
keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )
2 Kriteria dan Klasifikasi
Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri
2003 dalam cahayaningsih 2008)
a Kriteria
1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang
didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional
ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau
kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan pencitraan
2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal
b Klasifikasi
Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan
LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang
lebih rendah
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821
Tabel 11
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi LFG
mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG
atau normalgt89
2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89
3 LFG sedang 30-59
4 LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)
SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008
Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)
Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml
Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml
Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit
Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur
berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan
formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG
nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada
orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan
kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun
3 Etiologi
UIn x V
PIn Cl In =
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 421
Menurut niven (2002) dalam httpmorningcampcom acses tanggal 27
maret 2011 pengukuran kepatuhan dikatagorikan menjadi
a
Patuh
Bila perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh
professional kesehatan
b Tidak patuh
Bila pasien menunjukkan ketidaktaatan terhadap instruksi yang
diberikan
4 Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan
Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut
Suddart dan Brunner (2002) dalam Pauzi Rahman (2010)
a Variabel demografi seperti usia jenis kelamin suku bangsa status
social ekonomi pekerjaan dan pendidikan
b Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala
akibat terapi
c Variabel program terapiotik seperti komplektitas program dan efek
samping yang tidak menyenangkan
d Variabel psikososial seperti intelegensia sikap terhadap tenaga
kesehatan penerimaan atau penyangklan terhadap penyakit keyakinan
agama atau budaya dan biaya finansia dan lainnya yang termasuk
mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet
dalam psikosial kesehatan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521
5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan
Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat
digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain
a Pemahaman tentang intruksi
Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham
tentang intruksi yamg diberikan kepadanya
b Kualiatas inetraksi
Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien
merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan
c Isolasi social dan keluarga
Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat
menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima
d Keyakinan sikap dan kpribadian
Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu
usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk
memperkirakan adanya ketidakpatuhan
6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien
Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et
al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh
pasien diantaranya
a Pendidikan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621
Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti
penggunan buku dan lain lain
b Akomodasi
Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri
kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang
lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan
semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan
terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan
membuat kepatuhan pasien berkurang
c Modifikasi factor lingkungan dan social
Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman
sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu
memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti
pengurangan berat badan dan lainya
d Perubahan model terapi
Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan
pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut
e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien
Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan
balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik
B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721
1 Pengertian
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan
menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap
berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam
keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )
2 Kriteria dan Klasifikasi
Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri
2003 dalam cahayaningsih 2008)
a Kriteria
1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang
didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional
ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau
kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan pencitraan
2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal
b Klasifikasi
Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan
LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang
lebih rendah
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821
Tabel 11
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi LFG
mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG
atau normalgt89
2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89
3 LFG sedang 30-59
4 LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)
SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008
Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)
Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml
Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml
Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit
Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur
berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan
formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG
nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada
orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan
kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun
3 Etiologi
UIn x V
PIn Cl In =
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521
5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan
Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat
digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain
a Pemahaman tentang intruksi
Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham
tentang intruksi yamg diberikan kepadanya
b Kualiatas inetraksi
Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien
merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan
c Isolasi social dan keluarga
Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat
menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima
d Keyakinan sikap dan kpribadian
Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu
usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk
memperkirakan adanya ketidakpatuhan
6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien
Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et
al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh
pasien diantaranya
a Pendidikan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621
Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti
penggunan buku dan lain lain
b Akomodasi
Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri
kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang
lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan
semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan
terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan
membuat kepatuhan pasien berkurang
c Modifikasi factor lingkungan dan social
Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman
sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu
memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti
pengurangan berat badan dan lainya
d Perubahan model terapi
Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan
pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut
e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien
Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan
balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik
B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721
1 Pengertian
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan
menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap
berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam
keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )
2 Kriteria dan Klasifikasi
Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri
2003 dalam cahayaningsih 2008)
a Kriteria
1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang
didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional
ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau
kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan pencitraan
2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal
b Klasifikasi
Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan
LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang
lebih rendah
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821
Tabel 11
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi LFG
mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG
atau normalgt89
2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89
3 LFG sedang 30-59
4 LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)
SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008
Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)
Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml
Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml
Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit
Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur
berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan
formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG
nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada
orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan
kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun
3 Etiologi
UIn x V
PIn Cl In =
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621
Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti
penggunan buku dan lain lain
b Akomodasi
Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri
kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang
lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan
semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan
terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan
membuat kepatuhan pasien berkurang
c Modifikasi factor lingkungan dan social
Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman
sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu
memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti
pengurangan berat badan dan lainya
d Perubahan model terapi
Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan
pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut
e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien
Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan
balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik
B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721
1 Pengertian
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan
menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap
berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam
keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )
2 Kriteria dan Klasifikasi
Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri
2003 dalam cahayaningsih 2008)
a Kriteria
1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang
didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional
ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau
kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan pencitraan
2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal
b Klasifikasi
Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan
LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang
lebih rendah
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821
Tabel 11
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi LFG
mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG
atau normalgt89
2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89
3 LFG sedang 30-59
4 LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)
SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008
Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)
Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml
Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml
Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit
Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur
berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan
formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG
nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada
orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan
kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun
3 Etiologi
UIn x V
PIn Cl In =
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721
1 Pengertian
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan
menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap
berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam
keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )
2 Kriteria dan Klasifikasi
Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri
2003 dalam cahayaningsih 2008)
a Kriteria
1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang
didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional
ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau
kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan pencitraan
2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal
b Klasifikasi
Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan
LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang
lebih rendah
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821
Tabel 11
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi LFG
mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG
atau normalgt89
2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89
3 LFG sedang 30-59
4 LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)
SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008
Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)
Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml
Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml
Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit
Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur
berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan
formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG
nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada
orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan
kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun
3 Etiologi
UIn x V
PIn Cl In =
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821
Tabel 11
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi LFG
mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG
atau normalgt89
2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89
3 LFG sedang 30-59
4 LFG berat 15-29
5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)
SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008
Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)
Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml
Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml
Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit
Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur
berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan
formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG
nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada
orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan
kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun
3 Etiologi
UIn x V
PIn Cl In =
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921
Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular
hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital
GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam
waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)
Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu
ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik
dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)
4 Manifestasi klinis
Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang
ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem
tubuh seperti dibawah ini
Sistem Gastrointestinal
a Anoreksia nausea vomitus
b Foeter uremik stomatitis dan parotitis
c Cegukan
Integumen
a Kulit pucat
b Gatal-gatal
c Ekimosis
d Urea flost
e Bekas garukan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021
Hematologik
a Anemia
b Gangguan fungsi trombosit
c Gangguan leukosit
Sistem Saraf dan Otot
a Restless Leg Syndrome
b Burning Feet Syndrome
c Ensefalopati Metabolik
d Miopati
Kardio vaskular
a Hypertensi
b Nyeri dan sesak nafas
c Gangguan irama jantung
d Edema
Endokrin
a Gangguan sexual
b Gangguan toleransi glukosa
c Gangguan metabolisme lemak
d Gangguan metabolisme vitamin D
Gangguan Sistem Lain
a Tulang
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121
b Asam Basa
c Elektrolit
5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu
(Cahayaningsih 2008)
a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal
sebagai berikut
1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan
2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru
3) Seimbangnya elektrolit
4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi
b Tidak terjadi perdarahan
c Tekanan Darah dapat dikendalikan
d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )
e Tidak terjadi toksisitas
Tatalaksana
Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan
klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak
lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini
diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221
pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah
dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan
terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal
tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren
kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi
1 Dialisis peritoneal
Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien
gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan
membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan
dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta
cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat
dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam
kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan
selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut
dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya
berat (10-30 menit)
Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan
Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda
mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321
masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama
memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal
kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney
2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011
2 Hemodialisa
Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka
dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang
disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran
darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan
buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui
pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang
yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam
dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam
dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan
yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)
yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal
Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-
zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam
dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi
pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan
dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah
energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi
dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita
penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )
acses tanggal 20 maret 2011
C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL
KRONIK
Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik
sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh
dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun
Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui
Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas
permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah
jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees
tanggal 20 maret 2011
Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan
mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya
pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang
tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521
pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air
sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah
mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )
dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero
2008)
Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien
adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala
ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya
masih rasional
Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien
normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi
Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir
diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)
Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala
dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi
postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul
tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas
Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya
naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat
badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode
intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang
berlebihan (Cahayaningsih 2008)
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621
Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan
cara
BBI = ( TB ndash
100 )-( TB-100) x 10 atau
BBI = (TB ndash 100 ) x 90
1 Terapi Diit
Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada
penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal
ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik
disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk
jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam
httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )
Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14
penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih
50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi
penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih
kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor
Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka
dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita
semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah
disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat
dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam
httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)
2 Tujuan Diit
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721
Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu
mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat
penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit
3 Syarat Diit
Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah
a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB
b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai
biologi tinggi
c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan
lemak tak jenuh
d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak
e Natrium 1-3 gr
f
Kalium 1560-2730 mg
g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )
h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat
vitamin C dan vitamin D
Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik
yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan
uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis
(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821
Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))
a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat
melakukan aktifitas normal
b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik
c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diit
a Energi
Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah
katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg
BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan
non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai
sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak
mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain
b Protein
Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga
keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis
Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai
biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya
sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur
daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai
anjuran
c Natrium
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921
Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control
tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu
mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan
asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan
antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang
ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda
kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit
atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada
ldquocornet beef ldquo
d Kalium
Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan
1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-
buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong
daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai
e Kalsium dan fosfor
Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari
terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan
jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400
mghari
f Cairan
Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12
kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021
maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan
ditambah 500cc
D KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami
berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot
oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang
menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada
penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya
dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa
sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat
menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya
menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat
kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura
Gambar 21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan
5122018 BAB II - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121
Ket
Diteliti
Tidak Ditelit
Terapi
Hemodialisa
Pasien GGK
Kepatuhan pembatasan
cairan
Tidak patuh
muncul tanda dan gejala
kelebihan cairan misalnya
hipertensi udema sesak
nafas
Patuh
- tidak ada tanda tanda
udema dan pertambahan
berat badannya masih
rasional
Faktor internal
Tingkat
kebutuhan
pasien
Derajatpenyakit
Efek samping
tera i
Faktor eksternal
Tenaga medis
Keluarga
masyarakat
Karakteristik pasien GGK
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
pekerjaan