bab ii

21
 BAB II LANDASAN TEORI A. KONSEP DASAR KEPATUHAN 1. Pengertian Kepatuhan (compliance) berarti mengikuti suatu spesifikasi standar, atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang biasanya diterbitkan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang dalam suatu bidang tertentu. Kepatuhahan adalah suatu perkilaku manusia yang taat terhadap peraturan, perintah, prosedur dan disiplin. Sedangkan tingkat kepatuhan adalah besar kecilnya penyimpanan pelaksanaan pelayanan dibandingkan dengan standar pelayanan yang ditetapkan anjuran (Notoatmodjo,2007). Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat. Kepatuhan adalh derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya ( Kaplak dkk, 1997 dalam Pauzi Rahman, 2010). Menurut Sacket dalam Pauzi Rahman (2010) kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan. Laurence Green (1980) dalam Pauzi Rachman (2010), perilaku patuh dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu : 8

Upload: boyzbanjarboyz

Post on 12-Jul-2015

749 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 121

BAB II

LANDASAN TEORI

A KONSEP DASAR KEPATUHAN

1 Pengertian

Kepatuhan (compliance) berarti mengikuti suatu spesifikasi

standar atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang biasanya

diterbitkan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang dalam suatu

bidang tertentu Kepatuhahan adalah suatu perkilaku manusia yang taat

terhadap peraturan perintah prosedur dan disiplin Sedangkan tingkat

kepatuhan adalah besar kecilnya penyimpanan pelaksanaan pelayanan

dibandingkan dengan standar pelayanan yang ditetapkan anjuran

(Notoatmodjo2007)

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti disiplin

dan taat Kepatuhan adalh derajat dimana pasien mengikuti anjuran

klinis dari dokter yang mengobatinya ( Kaplak dkk 1997 dalam Pauzi

Rahman 2010) Menurut Sacket dalam Pauzi Rahman (2010) kepatuhan

adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang

diberikan oleh profesional kesehatan

Laurence Green (1980) dalam Pauzi Rachman (2010)

perilaku patuh dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu

8

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 221

a Factor predisposisi ( presisposising factor)

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat

terhadap kesehatan keyakinan nilai kepercayaan dan sebagainya

Factor factor tersebut mempengaruhi perilaku seseorang termasuk

dalam perilaku kesehatan

b Factor pendukung (enabling factor)

Faktor yang memingkinkan terjadinya perilaku Factor ini

meliputi lingkungan fisik tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana

kesehatan

c Factor pendorong (reinforcing factor)

Faktor yang memperkuat terjadinya perilaku Faktor ini

meliputi sikap dan praktik petugas kesehatan maupun tokoh

masyarakat (Notoatmojo 2003)

2 Faktor ndash faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

a Faktor internal

1) Tingkat kebutuhan pasien

Pasien yang merasa terapi yang dilakukan merupakan

kebutuhannya untuk sembuh akan lebih patuh daripada pasien yang

tidak memiliki harapan untuk sembuh

2) Derajat penyakit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 321

Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang semakin tinggi pula

tingkat tingkat kepatuhan pada terapi yang dilakukan

3)

Efek samping terapi

Jika terapi yang diberikan menimbulkan efek samping yang tidak

sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan pasien maka pasien

cenderung tidak patuh

b Faktor eksternal

1) Tenaga medis

Pemberian motivasi oleh tenaga medis yang baik akan memberikan

motivasi pada pasien untuk melaksanakan terapi secara patuh

2) Keluarga

Keluarga akan memberikan motivasi terbesar bagi pasien untuk

melaksanakan terapi dengan patuh

3)

Masyarakat

Pengkondisian di masyarakat kadang menghalangi untuk

melaksanakan terapi secara patuh misalnya saat seseorang dilarang

merokok akan tetapi dorongan dari pergaulan di masyarakat

menyebabkan pasien tidak patuh httpmorningcampcom acses

tanggal 27 maret 2011

3 Pengukuran Kepatuhan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 421

Menurut niven (2002) dalam httpmorningcampcom acses tanggal 27

maret 2011 pengukuran kepatuhan dikatagorikan menjadi

a

Patuh

Bila perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh

professional kesehatan

b Tidak patuh

Bila pasien menunjukkan ketidaktaatan terhadap instruksi yang

diberikan

4 Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut

Suddart dan Brunner (2002) dalam Pauzi Rahman (2010)

a Variabel demografi seperti usia jenis kelamin suku bangsa status

social ekonomi pekerjaan dan pendidikan

b Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala

akibat terapi

c Variabel program terapiotik seperti komplektitas program dan efek

samping yang tidak menyenangkan

d Variabel psikososial seperti intelegensia sikap terhadap tenaga

kesehatan penerimaan atau penyangklan terhadap penyakit keyakinan

agama atau budaya dan biaya finansia dan lainnya yang termasuk

mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet

dalam psikosial kesehatan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521

5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat

digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain

a Pemahaman tentang intruksi

Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham

tentang intruksi yamg diberikan kepadanya

b Kualiatas inetraksi

Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien

merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan

c Isolasi social dan keluarga

Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam

menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat

menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima

d Keyakinan sikap dan kpribadian

Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu

usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk

memperkirakan adanya ketidakpatuhan

6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien

Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et

al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh

pasien diantaranya

a Pendidikan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621

Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang

pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti

penggunan buku dan lain lain

b Akomodasi

Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri

kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang

lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan

semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan

terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan

membuat kepatuhan pasien berkurang

c Modifikasi factor lingkungan dan social

Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman

sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu

memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti

pengurangan berat badan dan lainya

d Perubahan model terapi

Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan

pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut

e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien

Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan

balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik

B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721

1 Pengertian

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan

menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap

berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan

kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam

keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )

2 Kriteria dan Klasifikasi

Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri

2003 dalam cahayaningsih 2008)

a Kriteria

1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang

didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional

ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus

(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau

kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat

didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil

pemeriksaan pencitraan

2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan

dengan atau tanpa kerusakan ginjal

b Klasifikasi

Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan

LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang

lebih rendah

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821

Tabel 11

Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Stadium Deskripsi LFG

mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG

atau normalgt89

2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89

3 LFG sedang 30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)

SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008

Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)

Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml

Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml

Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit

Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)

terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur

berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan

formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG

nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada

orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan

kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun

3 Etiologi

UIn x V

PIn Cl In =

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 2: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 221

a Factor predisposisi ( presisposising factor)

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat

terhadap kesehatan keyakinan nilai kepercayaan dan sebagainya

Factor factor tersebut mempengaruhi perilaku seseorang termasuk

dalam perilaku kesehatan

b Factor pendukung (enabling factor)

Faktor yang memingkinkan terjadinya perilaku Factor ini

meliputi lingkungan fisik tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana

kesehatan

c Factor pendorong (reinforcing factor)

Faktor yang memperkuat terjadinya perilaku Faktor ini

meliputi sikap dan praktik petugas kesehatan maupun tokoh

masyarakat (Notoatmojo 2003)

2 Faktor ndash faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

a Faktor internal

1) Tingkat kebutuhan pasien

Pasien yang merasa terapi yang dilakukan merupakan

kebutuhannya untuk sembuh akan lebih patuh daripada pasien yang

tidak memiliki harapan untuk sembuh

2) Derajat penyakit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 321

Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang semakin tinggi pula

tingkat tingkat kepatuhan pada terapi yang dilakukan

3)

Efek samping terapi

Jika terapi yang diberikan menimbulkan efek samping yang tidak

sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan pasien maka pasien

cenderung tidak patuh

b Faktor eksternal

1) Tenaga medis

Pemberian motivasi oleh tenaga medis yang baik akan memberikan

motivasi pada pasien untuk melaksanakan terapi secara patuh

2) Keluarga

Keluarga akan memberikan motivasi terbesar bagi pasien untuk

melaksanakan terapi dengan patuh

3)

Masyarakat

Pengkondisian di masyarakat kadang menghalangi untuk

melaksanakan terapi secara patuh misalnya saat seseorang dilarang

merokok akan tetapi dorongan dari pergaulan di masyarakat

menyebabkan pasien tidak patuh httpmorningcampcom acses

tanggal 27 maret 2011

3 Pengukuran Kepatuhan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 421

Menurut niven (2002) dalam httpmorningcampcom acses tanggal 27

maret 2011 pengukuran kepatuhan dikatagorikan menjadi

a

Patuh

Bila perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh

professional kesehatan

b Tidak patuh

Bila pasien menunjukkan ketidaktaatan terhadap instruksi yang

diberikan

4 Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut

Suddart dan Brunner (2002) dalam Pauzi Rahman (2010)

a Variabel demografi seperti usia jenis kelamin suku bangsa status

social ekonomi pekerjaan dan pendidikan

b Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala

akibat terapi

c Variabel program terapiotik seperti komplektitas program dan efek

samping yang tidak menyenangkan

d Variabel psikososial seperti intelegensia sikap terhadap tenaga

kesehatan penerimaan atau penyangklan terhadap penyakit keyakinan

agama atau budaya dan biaya finansia dan lainnya yang termasuk

mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet

dalam psikosial kesehatan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521

5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat

digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain

a Pemahaman tentang intruksi

Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham

tentang intruksi yamg diberikan kepadanya

b Kualiatas inetraksi

Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien

merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan

c Isolasi social dan keluarga

Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam

menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat

menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima

d Keyakinan sikap dan kpribadian

Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu

usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk

memperkirakan adanya ketidakpatuhan

6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien

Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et

al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh

pasien diantaranya

a Pendidikan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621

Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang

pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti

penggunan buku dan lain lain

b Akomodasi

Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri

kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang

lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan

semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan

terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan

membuat kepatuhan pasien berkurang

c Modifikasi factor lingkungan dan social

Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman

sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu

memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti

pengurangan berat badan dan lainya

d Perubahan model terapi

Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan

pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut

e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien

Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan

balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik

B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721

1 Pengertian

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan

menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap

berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan

kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam

keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )

2 Kriteria dan Klasifikasi

Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri

2003 dalam cahayaningsih 2008)

a Kriteria

1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang

didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional

ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus

(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau

kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat

didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil

pemeriksaan pencitraan

2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan

dengan atau tanpa kerusakan ginjal

b Klasifikasi

Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan

LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang

lebih rendah

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821

Tabel 11

Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Stadium Deskripsi LFG

mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG

atau normalgt89

2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89

3 LFG sedang 30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)

SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008

Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)

Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml

Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml

Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit

Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)

terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur

berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan

formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG

nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada

orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan

kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun

3 Etiologi

UIn x V

PIn Cl In =

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 3: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 321

Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang semakin tinggi pula

tingkat tingkat kepatuhan pada terapi yang dilakukan

3)

Efek samping terapi

Jika terapi yang diberikan menimbulkan efek samping yang tidak

sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan pasien maka pasien

cenderung tidak patuh

b Faktor eksternal

1) Tenaga medis

Pemberian motivasi oleh tenaga medis yang baik akan memberikan

motivasi pada pasien untuk melaksanakan terapi secara patuh

2) Keluarga

Keluarga akan memberikan motivasi terbesar bagi pasien untuk

melaksanakan terapi dengan patuh

3)

Masyarakat

Pengkondisian di masyarakat kadang menghalangi untuk

melaksanakan terapi secara patuh misalnya saat seseorang dilarang

merokok akan tetapi dorongan dari pergaulan di masyarakat

menyebabkan pasien tidak patuh httpmorningcampcom acses

tanggal 27 maret 2011

3 Pengukuran Kepatuhan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 421

Menurut niven (2002) dalam httpmorningcampcom acses tanggal 27

maret 2011 pengukuran kepatuhan dikatagorikan menjadi

a

Patuh

Bila perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh

professional kesehatan

b Tidak patuh

Bila pasien menunjukkan ketidaktaatan terhadap instruksi yang

diberikan

4 Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut

Suddart dan Brunner (2002) dalam Pauzi Rahman (2010)

a Variabel demografi seperti usia jenis kelamin suku bangsa status

social ekonomi pekerjaan dan pendidikan

b Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala

akibat terapi

c Variabel program terapiotik seperti komplektitas program dan efek

samping yang tidak menyenangkan

d Variabel psikososial seperti intelegensia sikap terhadap tenaga

kesehatan penerimaan atau penyangklan terhadap penyakit keyakinan

agama atau budaya dan biaya finansia dan lainnya yang termasuk

mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet

dalam psikosial kesehatan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521

5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat

digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain

a Pemahaman tentang intruksi

Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham

tentang intruksi yamg diberikan kepadanya

b Kualiatas inetraksi

Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien

merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan

c Isolasi social dan keluarga

Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam

menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat

menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima

d Keyakinan sikap dan kpribadian

Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu

usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk

memperkirakan adanya ketidakpatuhan

6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien

Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et

al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh

pasien diantaranya

a Pendidikan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621

Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang

pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti

penggunan buku dan lain lain

b Akomodasi

Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri

kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang

lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan

semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan

terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan

membuat kepatuhan pasien berkurang

c Modifikasi factor lingkungan dan social

Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman

sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu

memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti

pengurangan berat badan dan lainya

d Perubahan model terapi

Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan

pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut

e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien

Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan

balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik

B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721

1 Pengertian

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan

menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap

berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan

kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam

keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )

2 Kriteria dan Klasifikasi

Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri

2003 dalam cahayaningsih 2008)

a Kriteria

1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang

didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional

ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus

(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau

kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat

didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil

pemeriksaan pencitraan

2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan

dengan atau tanpa kerusakan ginjal

b Klasifikasi

Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan

LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang

lebih rendah

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821

Tabel 11

Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Stadium Deskripsi LFG

mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG

atau normalgt89

2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89

3 LFG sedang 30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)

SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008

Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)

Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml

Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml

Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit

Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)

terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur

berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan

formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG

nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada

orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan

kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun

3 Etiologi

UIn x V

PIn Cl In =

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 4: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 421

Menurut niven (2002) dalam httpmorningcampcom acses tanggal 27

maret 2011 pengukuran kepatuhan dikatagorikan menjadi

a

Patuh

Bila perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh

professional kesehatan

b Tidak patuh

Bila pasien menunjukkan ketidaktaatan terhadap instruksi yang

diberikan

4 Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut

Suddart dan Brunner (2002) dalam Pauzi Rahman (2010)

a Variabel demografi seperti usia jenis kelamin suku bangsa status

social ekonomi pekerjaan dan pendidikan

b Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala

akibat terapi

c Variabel program terapiotik seperti komplektitas program dan efek

samping yang tidak menyenangkan

d Variabel psikososial seperti intelegensia sikap terhadap tenaga

kesehatan penerimaan atau penyangklan terhadap penyakit keyakinan

agama atau budaya dan biaya finansia dan lainnya yang termasuk

mengikuti regimen hal tersebut diatas juga ditemukan oleh Bart Smet

dalam psikosial kesehatan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521

5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat

digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain

a Pemahaman tentang intruksi

Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham

tentang intruksi yamg diberikan kepadanya

b Kualiatas inetraksi

Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien

merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan

c Isolasi social dan keluarga

Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam

menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat

menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima

d Keyakinan sikap dan kpribadian

Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu

usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk

memperkirakan adanya ketidakpatuhan

6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien

Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et

al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh

pasien diantaranya

a Pendidikan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621

Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang

pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti

penggunan buku dan lain lain

b Akomodasi

Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri

kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang

lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan

semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan

terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan

membuat kepatuhan pasien berkurang

c Modifikasi factor lingkungan dan social

Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman

sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu

memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti

pengurangan berat badan dan lainya

d Perubahan model terapi

Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan

pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut

e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien

Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan

balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik

B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721

1 Pengertian

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan

menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap

berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan

kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam

keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )

2 Kriteria dan Klasifikasi

Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri

2003 dalam cahayaningsih 2008)

a Kriteria

1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang

didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional

ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus

(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau

kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat

didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil

pemeriksaan pencitraan

2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan

dengan atau tanpa kerusakan ginjal

b Klasifikasi

Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan

LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang

lebih rendah

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821

Tabel 11

Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Stadium Deskripsi LFG

mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG

atau normalgt89

2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89

3 LFG sedang 30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)

SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008

Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)

Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml

Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml

Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit

Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)

terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur

berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan

formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG

nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada

orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan

kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun

3 Etiologi

UIn x V

PIn Cl In =

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 5: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 521

5 Faktor ndash Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Factor-faktor yang memepengaruhi ketidakpatuhan dapat

digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2002) antara lain

a Pemahaman tentang intruksi

Tidak seorangpun dapat mematuhi inruksi jika ia salah paham

tentang intruksi yamg diberikan kepadanya

b Kualiatas inetraksi

Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien

merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan

c Isolasi social dan keluarga

Keluarga dapat menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam

menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat

menentukan tentang program pengobatan yang mereka terima

d Keyakinan sikap dan kpribadian

Becker et al (1979) dalam Pauzi (2010) telah membuat suatu

usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk

memperkirakan adanya ketidakpatuhan

6 Factor ndash Factor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien

Faktor yag mendukung kepatuhan pasien menurut Feuer Stein et

al (dalam Pauzi 2010) ada beberapa factor yang mendukung sikap patuh

pasien diantaranya

a Pendidikan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621

Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang

pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti

penggunan buku dan lain lain

b Akomodasi

Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri

kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang

lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan

semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan

terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan

membuat kepatuhan pasien berkurang

c Modifikasi factor lingkungan dan social

Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman

sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu

memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti

pengurangan berat badan dan lainya

d Perubahan model terapi

Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan

pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut

e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien

Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan

balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik

B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721

1 Pengertian

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan

menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap

berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan

kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam

keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )

2 Kriteria dan Klasifikasi

Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri

2003 dalam cahayaningsih 2008)

a Kriteria

1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang

didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional

ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus

(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau

kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat

didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil

pemeriksaan pencitraan

2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan

dengan atau tanpa kerusakan ginjal

b Klasifikasi

Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan

LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang

lebih rendah

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821

Tabel 11

Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Stadium Deskripsi LFG

mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG

atau normalgt89

2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89

3 LFG sedang 30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)

SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008

Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)

Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml

Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml

Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit

Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)

terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur

berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan

formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG

nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada

orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan

kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun

3 Etiologi

UIn x V

PIn Cl In =

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 6: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 621

Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang

pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif seperti

penggunan buku dan lain lain

b Akomodasi

Suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri

kpribadian pasien yang daoat mempengaruhi kepatuhan Pasien yang

lebih mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan

semetara pasien yang tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan

terlebih dahulu Tingkat ansietas yang telalu tinggi atau rendah akan

membuat kepatuhan pasien berkurang

c Modifikasi factor lingkungan dan social

Membangun dukungan social dari keluarga dan teman ndash teman

sangat penting kelompok penduduk dapat dibentuk untuk membantu

memahami kepatuhan terhadap program pengobatan seperti

pengurangan berat badan dan lainya

d Perubahan model terapi

Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan

pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut

e Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien

Merupakan suatu yang sangat penting untuk memberikan umpan

balik pada pasien setelah memperoleh informasi diagnostik

B KONSEP DASAR GAGAL GINJAL

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721

1 Pengertian

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan

menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap

berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan

kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam

keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )

2 Kriteria dan Klasifikasi

Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri

2003 dalam cahayaningsih 2008)

a Kriteria

1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang

didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional

ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus

(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau

kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat

didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil

pemeriksaan pencitraan

2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan

dengan atau tanpa kerusakan ginjal

b Klasifikasi

Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan

LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang

lebih rendah

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821

Tabel 11

Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Stadium Deskripsi LFG

mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG

atau normalgt89

2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89

3 LFG sedang 30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)

SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008

Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)

Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml

Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml

Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit

Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)

terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur

berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan

formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG

nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada

orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan

kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun

3 Etiologi

UIn x V

PIn Cl In =

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 7: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 721

1 Pengertian

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu keadaan

menurunnya fungsi ginjal yang bersifat kronik progresif dan menetap

berlangsung Beberapa tahun pada keadaan ini ginjal kehilangan

kemampuannya untuk mempertahankan volume dan cairan tubuh dalam

keadaan asupan diet normal ( Ardaya 2003 )

2 Kriteria dan Klasifikasi

Kriteria dan Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (Pernefri

2003 dalam cahayaningsih 2008)

a Kriteria

1) Kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih yang

didefinisikan sebagai abnormalitas structural atau fungsional

ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi Glomerolus

(LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau

kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat

didalam darah atau urin serta ada tidaknya gangguan hasil

pemeriksaan pencitraan

2) LFG yang kurang dari 60mLmenit173msup2 lebih dari 3 bulan

dengan atau tanpa kerusakan ginjal

b Klasifikasi

Klasifikasi didefinisikan berdasarkan derajat penurunan

LFG dimana stadium yang lebih tinggi memiliki nilai LFG yang

lebih rendah

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821

Tabel 11

Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Stadium Deskripsi LFG

mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG

atau normalgt89

2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89

3 LFG sedang 30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)

SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008

Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)

Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml

Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml

Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit

Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)

terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur

berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan

formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG

nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada

orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan

kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun

3 Etiologi

UIn x V

PIn Cl In =

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 8: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 821

Tabel 11

Stadium Penyakit Ginjal Kronik

Stadium Deskripsi LFG

mLmenit173msup21 Kerusakan ginjal dengan LFG

atau normalgt89

2 Kerusakan ginjal LFG normal 60-89

3 LFG sedang 30-59

4 LFG berat 15-29

5 Gagal ginjal lt 15 (atau dialysis)

SumberKDOQI2006 dalam cahayaningsih 2008

Cara perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG) Hasjim (1981)

Konsentrasi dalam urin (UIn) = mgml

Konsentrasi dalam plasma (PIn) = mgml

Volume urine yang terbentuk (V) = mlmenit

Dalam pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glumerolus (LFG)

terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seperti umur

berat badan jenis kelamin dan kreatinin serum Hal ini berdasarkan

formula Cockcroft-Gault yaitu untuk laki-laki pada penyakit GG

nilai LFG turun dibawah nilai normal LFG juga akan menurun pada

orang lanjut usia Sesudah 30 tahun nilai LFG akan menurun dengan

kecepatan sekitar 1 mlmenit pertahun

3 Etiologi

UIn x V

PIn Cl In =

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 9: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 921

Adapun penyebab dari gagal ginjal seperti penyakit vaskular

hypertensif gangguan jaringan penyambung gangguan kongenital

GGK terjadi karena serangan ulang dari GGA yang berlangsung dalam

waktu beberapa bulan tahun (Mansjoer 1999)

Adapun klasifikasi penyakit yang menyebabkannya yaitu

ISK peradangan dan heriditer penyakit metabolik nefropati toxik

dan nefropati obstruktif ( Brown Collin B 1991)

4 Manifestasi klinis

Karena GGK merupakan penyakit sistemik maka respon yang

ditimbulkannya juga sistemik yang mengganggu hampir seluruh sistem

tubuh seperti dibawah ini

Sistem Gastrointestinal

a Anoreksia nausea vomitus

b Foeter uremik stomatitis dan parotitis

c Cegukan

Integumen

a Kulit pucat

b Gatal-gatal

c Ekimosis

d Urea flost

e Bekas garukan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 10: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1021

Hematologik

a Anemia

b Gangguan fungsi trombosit

c Gangguan leukosit

Sistem Saraf dan Otot

a Restless Leg Syndrome

b Burning Feet Syndrome

c Ensefalopati Metabolik

d Miopati

Kardio vaskular

a Hypertensi

b Nyeri dan sesak nafas

c Gangguan irama jantung

d Edema

Endokrin

a Gangguan sexual

b Gangguan toleransi glukosa

c Gangguan metabolisme lemak

d Gangguan metabolisme vitamin D

Gangguan Sistem Lain

a Tulang

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 11: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1121

b Asam Basa

c Elektrolit

5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan orang dengan kegagalan ginjal kronis yaitu

(Cahayaningsih 2008)

a Stabilisasi lingkungan interna yang diusahakan melalui hal-hal

sebagai berikut

1) Kesadaran mental dan interaksi sesuai dengan lingkungan

2) Terkendalinya odema perifer dan tidak terjadi odema paru

3) Seimbangnya elektrolit

4) Tidak terjadi infeksi inflamasi sendi

b Tidak terjadi perdarahan

c Tekanan Darah dapat dikendalikan

d Terkendalinya gangguan nutrisi ( intake nutrisi cukup )

e Tidak terjadi toksisitas

Tatalaksana

Pada umumnya faal ginjal yang masih tersisa diukur dengan

klirens kreatinin Pada gagal ginjal kronik nilai klirens kreatinin tidak

lebih dari 5 mlmenit Bila penderita berada dalam kondisi seperti ini

diperlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 12: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1221

pengganti Terapi pengganti pada gagal gjnjal kronik antara lain adalah

dialisis dan traspalasi ginjal Dialisis adalah tindakan yang dilakukan

terhadap penderita dengan penurunan fungsi ginjal berat di mana ginjal

tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme

mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

memproduksi hormon-hormon Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan

produk-produk sisa metabolisme

menimbulkan gejali uremia Dialisis dilakukan bila hasil test kliren

kreatinin lt 15 mlmenit Tindakan dialisis meliputi

1 Dialisis peritoneal

Salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan pasien

gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis menggunakan

membrantersebut darah filtrasi Keuntungan dialisis bila dibandingkan

dengan memodialisis secara tekhnik lebih sederhana cukup aman serta

cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus sehingga dapat

dilakukan disetiap rumah sakit Cairan dialisis diinfusikan kedalam

kuvum perifone antara lain dengan bantuan gaya berat Setelah dibiarkan

selama 20-30 menit klem selang drainase dilepas dan cairan tersebut

dibiarkan mengalir keluar dari kavum periforeal dengan bantuan gaya

berat (10-30 menit)

Kemudian cairan dalam botol yang baru segera diinfusikan

Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda- beda

mesin yang lebih baru sangat efisien darah mengalir lebih cepat dan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 13: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1321

masa dialisa lebih pendek (2-3 jam sedangkan mesin yang lama

memerlukan waktu 3-5 jam) Sebagian besar penderita gagal ginjal

kronik perlu menjalani dialisa sebanyak 3 kali seminggu (Whitney

2008 dalam httpdigilibunimusacid)acses tanggal 20 maret 2011

2 Hemodialisa

Hemodalisa adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarka

dari tubuh pasien dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang

disebut dialyzer Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran

darahuntuk memenuhi kebutuhan ini maka dibuat suatu hubungan

buatan diantara arteri dan vena (fisfula arteriovenosa) melalui

pembedahan pada hemodalisa darah penderita mengaliri melalui selang

yang dihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa kedalam

dialyzer Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam

dialyzer maka diberikan heparin Di dalam dialyzer suatu selaput buatan

yang memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan (dialiset)

yang memiliki komposisi kimia yang menyerupai cairan tubuh normal

Tekanan didalam ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan

tekanan didalam darah sehingga cairan limbah metabolik dan zat-

zatracun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk kedalam

dialyset Tetapi sel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus

pori-pori selaput buatan ini Darah yang telah dicuci lalu

dikembalikan kedalam tubuh penderita Transpalasi ginjal adalah terapi

pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 14: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1421

Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme proteinkegemukan

dan hiperlipidemia Diet pada bulan pertama setalah transpalasi adalah

energi cukup dengan protein tinggi setelah itu berubah menjadi energi

dan protein cukup Karena sangat tergantung pada keadaan penderita

penyusunan diet dilakukan secara individual httpdigilibunimusacid )

acses tanggal 20 maret 2011

C TINDAKAN PENGENDALIAN CAIRAN PADA GAGAL GINJAL

KRONIK

Pembatasan asupan air pada penderita penyakit ginjal kronik

sangat perlu dilakukan Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskuler Air yang masuk ke dalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun

Insensible Water Lass Dengan konsumsi bahwa air yang keluar melalui

Insensible Water Lass antara 500-800 mlhari (sesuai dengan luas

permukaan tubuh) maka air yang masuk dianjurkan 500-800 ml ditambah

jumlah urin (Sudoyo dkk 2006 dalam httpdigilibunimusacid)acsees

tanggal 20 maret 2011

Perubahan kemampuan untuk mengatur cairan dan

mengekskresikan natrium merupakan tanda awal gagal ginjal Biasanya

pasien gagal ginjal kronik mengalami hipervolemia akibat ginjal yang

tidak mampu mengekskresikan natrium dan air Namun ada juga eberapa

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 15: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1521

pasien dengan GGK yang tidak mampu menambaj natrium dan air

sehingga mengalami hipovolemia Tujuan pengendalian cairan adalah

mempertahankan status normotentif ( tekanan darah dalam batas normal )

dan status normovolemik ( volume cairan dalam batas normal ) (Baradero

2008)

Berat badan ideal dan manajemen cairan bila dialisis pasien

adekuat maka pasien harus dapat mencapai berat badan ideal tanpa gejala

ndash gejala tidak ada tanda tanda udema dan pertambahan berat badannya

masih rasional

Berat badan ideal adalah berat badan kering dimana kondisi pasien

normotensif tidak mengalami kelebihan cairan (udeme) atau dehidrasi

Berat badan ideal ini adalah berat badan yang harus dicapai pasien di akhir

diaacutelisis (Cahayaningsih 2008)

Berat badan di bawah berat badan ideal akan muncul gejala

dehidrasi dan atau deplesi volume misalnya hipotensi kram hipotensi

postural atau pusing Berat badan dia atas berat badan ideal akan muncul

tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hipertensi udema sesak nafas

Tanda ndash tanda ini harusnya tidak muncul bila berat badan pasien hanya

naik satu sampai dua kilogram di atas berat badan idealnya Dengan berat

badan ideal bila pasien mengalami akumulasi cairan 1-2 kg selama periode

intradialistik pasien tidak akan mengalami kelebihan cairan yang

berlebihan (Cahayaningsih 2008)

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 16: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1621

Mengukur Berat Badan Ideal pada remaja dan dewasa dengan

cara

BBI = ( TB ndash

100 )-( TB-100) x 10 atau

BBI = (TB ndash 100 ) x 90

1 Terapi Diit

Sejalan dengan perkembangan ilmu terapi dietetik pada

penderita gagal ginjal kronik mengalami kemajuan Penderita gagal

ginjal kronik dapat hidup normal dan produktif dengan terapi dietetik

disamping dapat menunda menjalani cuci darah (hemodialisa) untuk

jangka waktu yang cukup lama (Triyani Kresnawan1991 dalam

httpdigilibunimusacid)acses 20 maret 2011 )

Pada tahun 1991 telah diadakan penelitian status gizi pada 14

penderita gagal ginjal kronik di RSCM dimana ditemukan kurang lebih

50 penderita berada dalam keadaan gizi kurang Asupan zat gizi

penderita bila dibanding dengan kecukupan yang dianjurkan masih

kurang kecuali asupan protein nabati natrium dan fosfor

Dengan mempertimbamgkan hal-hal tersebut diatas maka

dirasakan perlu adanya penyusunan diet dengan harapan agar penderita

semaksimal mungkin dapat mengkonsumsi hidangan yang telah

disusun sesuai dengan keadaan penyakitnya Adapun tujuan dan syarat

dietnya adalah sebagai berikut (Triyani Kresnawan 1991dalam

httpdigilibunimusacid ) akses tanggal 20 maret 2011)

2 Tujuan Diit

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 17: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1721

Penyusunan diet yang baik bertujuan dapat membantu

mempertahankan status gizi yang optimal mencoba memperlambat

penurunan fungsi ginjal dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit

3 Syarat Diit

Syarat pemberian diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah

a Energi cukup yaitu 35 kkalkg BB

b Protein rendah yaitu 06-075 gkg BB Sebagian harus bernilai

biologi tinggi

c Lemak cukup yaitu 20-30 dari kebutuhan energi total Diutamakan

lemak tak jenuh

d Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi

yang berasal dari protein dan lemak

e Natrium 1-3 gr

f

Kalium 1560-2730 mg

g Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah

pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan ( + 500 ml )

h Vitamin cukup bila perlu diberikan suplemen piridoksin asam folat

vitamin C dan vitamin D

Sedangkan terapi diit pada gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

akan timbul klinis dan laboratories Secara umum disebut sindrom sistemik

yang terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil katabolisme dengan

uremia mual dan lain-lainnya dan memperpanjang waktu dianalisis

(Roesma1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 18: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1821

Tujuan Diit menurut (Roesma 1992 dalam httpdigilibunimusacid ))

a Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

melakukan aktifitas normal

b Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik

c Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diit

a Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah

katabolisme jaringan tubuh Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kalkg

BBhari dibutuhkan asupan yang optimal dari golongan bahan makanan

non protein Ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan protein sebagai

sumber energi Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak

mentegamargarin gula madu sirup jamu dan lain-lain

b Protein

Asupan protein cukup 1-12 grkg BBhari untuk menjaga

keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama didialisis

Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai

biologi tinggi yang lebih lengkap kandungan asam amino escensialnya

sumber protein ini biasanya dari golongan hewani misalnya telur

daging ayam ikan susu kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai

anjuran

c Natrium

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 19: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 1921

Asupan natrium 40-120 mEqhari (270-920 mghari) untuk control

tekanan darah dan oedema Pembatasan natrium dapat membantu

mengatasi rasa haus dengan demikian dapat mencegah kelebihan

asupan cairan Bahan makanan tinggi natrium yang tidak dianjurkan

antara lain Bahan makanan yang dikalengkan Garam natrium yang

ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat atau soda

kue natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran natrium nitrit

atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging seperti pada

ldquocornet beef ldquo

d Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan Asupan kalium diberikan

1560-2730 mghari Bahan makanan tinggi kalium pada umbi buah-

buahan alpokat pisang ambon mangga tomat rebung daun singkong

daun pepaya bayam kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai

e Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium ini untuk menghindari

terjadinya seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan

jaringan tubuh Asupan phospor 400-900 mghari kalsium 1000-1400

mghari

f Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 12

kg setiap hari Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 20: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2021

maupun minuman di berikan sesuai dengan air seni yang dikeluarkan

ditambah 500cc

D KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Seperti yang telah diketahui Pasien yang menjalani HD mengalami

berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal

Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual muntah nyeri lemah otot

oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang

menjalani HD di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kepatuhan terapi pada

penderita hemodialisa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

karena jika pasien tidak patuh akan terjadi penumpukan zat-zat berbahaya

dari tubuh hasil metabolisme dalam darah Sehingga penderita merasa

sakit pada seluruh tubuh dan jika hal tersebut dibiarkan dapat

menyebabkan kematian Pada dasarnya penderita gagal ginjal baik akut

maupun kronik sangat tergantung pada terapi hemodialisa yang fungsinya

menggantikan sebagian fungsi ginjal Sehingga perlu diidentifikasi tingkat

kepatudan dalam pembatasan intake cairan pada pasien yang menjalani

terapi hemodialisa di RSUD Ratu Zaleha Martapura

Gambar 21

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan

Page 21: BAB II

5122018 BAB II - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullbab-ii-55a35913739ba 2121

Ket

Diteliti

Tidak Ditelit

Terapi

Hemodialisa

Pasien GGK

Kepatuhan pembatasan

cairan

Tidak patuh

muncul tanda dan gejala

kelebihan cairan misalnya

hipertensi udema sesak

nafas

Patuh

- tidak ada tanda tanda

udema dan pertambahan

berat badannya masih

rasional

Faktor internal

Tingkat

kebutuhan

pasien

Derajatpenyakit

Efek samping

tera i

Faktor eksternal

Tenaga medis

Keluarga

masyarakat

Karakteristik pasien GGK

Usia

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

pekerjaan