bab i profil perusahaan - perpustakaan digital...

18
BAB I Profil Perusahaan 1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Perkembangan Bisnis Maskapai Penerbangan Domestik Sejak ada deregulasi penerbangan tahun 1999, banyak pemain-pemain dari swasta berlatar belakang pebisnis travel mendirikan maskapai penerbangan. Diantaranya Lion Air dan Adam Air. Dua maskapai penerbangan ini, merupakan maskapai yang banyak diminati oleh konsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tarif murah (low fare). Konsumen yang dulunya menggunakan transportasi darat sekarang beralih ke transportasi udara karena untuk sampai ke tujuan lebih cepat. Perang tarif yang luar biasa ini, membuat Garuda sebagai market leader dalam bisnis penerbangan harus lebih meningkatkan performansi maskapai sejalan dengan visi dari perusahaan Garuda Indonesia. Melihat fakta yang terjadi di lapangan, maskapai Garuda masih memimpin daftar penumpang terbanyak dari maskapai lainnya. Berdasarkan data majalah SWA bisnis, tahun lalu 6,9 juta penumpang diangkut national flag carrier ini. Dominasi ini terus berlanjut dari tahun 2001 – 2005. Dominasi ini diikuti juga dengan utang Garuda yang besar dan kondisi yang kritis karena pangsa pasar yang terpangkas. Lion Air sebagai maskapai yang berdiri tahun 1999, merupakan saingan terdekat dari Garuda. Bahkan jumlah penumpang Lion Air melebihi jumlah penumpang Garuda. Jumlah penumpang tahun lalu 5,4 juta di tambah dengan anak usaha Wings Air 1,7 juta penumpang sudah melebihi jumlah penumpang Garuda. Maskapai yang lain seperti Adam Air berdiri tahun 2002, mengangkut penumpang dari 484 ribu penumpang naik menjadi 2,4 juta penumpang. Kondisi ini juga terjadi oleh Sriwijaya Air yang menunjukkan performa yang lumayan dari 690 ribu penumpang menjadi 2,3 juta penumpang. Untuk lebih jelas dapat dilihat perkembangan peringkat jumlah penumpang penerbangan domestik 2001-2005.

Upload: tranngoc

Post on 03-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

1

BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Perkembangan Bisnis Maskapai Penerbangan Domestik

Sejak ada deregulasi penerbangan tahun 1999, banyak pemain-pemain dari swasta

berlatar belakang pebisnis travel mendirikan maskapai penerbangan. Diantaranya

Lion Air dan Adam Air. Dua maskapai penerbangan ini, merupakan maskapai

yang banyak diminati oleh konsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi

adalah tarif murah (low fare). Konsumen yang dulunya menggunakan transportasi

darat sekarang beralih ke transportasi udara karena untuk sampai ke tujuan lebih

cepat. Perang tarif yang luar biasa ini, membuat Garuda sebagai market leader

dalam bisnis penerbangan harus lebih meningkatkan performansi maskapai

sejalan dengan visi dari perusahaan Garuda Indonesia.

Melihat fakta yang terjadi di lapangan, maskapai Garuda masih memimpin daftar

penumpang terbanyak dari maskapai lainnya. Berdasarkan data majalah SWA

bisnis, tahun lalu 6,9 juta penumpang diangkut national flag carrier ini. Dominasi

ini terus berlanjut dari tahun 2001 – 2005. Dominasi ini diikuti juga dengan utang

Garuda yang besar dan kondisi yang kritis karena pangsa pasar yang terpangkas.

Lion Air sebagai maskapai yang berdiri tahun 1999, merupakan saingan terdekat

dari Garuda. Bahkan jumlah penumpang Lion Air melebihi jumlah penumpang

Garuda. Jumlah penumpang tahun lalu 5,4 juta di tambah dengan anak usaha

Wings Air 1,7 juta penumpang sudah melebihi jumlah penumpang Garuda.

Maskapai yang lain seperti Adam Air berdiri tahun 2002, mengangkut penumpang

dari 484 ribu penumpang naik menjadi 2,4 juta penumpang. Kondisi ini juga

terjadi oleh Sriwijaya Air yang menunjukkan performa yang lumayan dari 690

ribu penumpang menjadi 2,3 juta penumpang. Untuk lebih jelas dapat dilihat

perkembangan peringkat jumlah penumpang penerbangan domestik 2001-2005.

Page 2: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

2

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

8,000,000

2005 2004 2003 2002 2001

Garuda IndonesiaLion AirlinesAdam AirMandala AirlinesSriwijaya AirBatavia AirMerpati NusantaraWings AbadiBouraq IndonesiaAwair/Indonesia Air Asia

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Penumpang Maskapai Penerbangan di Indonesia 2001 - 2005

Sumber: Majalah SWA 18 Mei 2006 (Burung – burung Besi dalam Seleksi)

Potensi pasar di bisnis penerbangan akan terus meningkat yang diperkirakan

tumbuh 17,2 % menjadi 34 juta penumpang. Siapa yang akan meraih itu semua,

merupakan pertanyaan yang menarik. Sama menariknya dengan pertanyaan kira-

kira siapa yang akan menjadi penguasa pasar di tahun-tahun mendatang.

1.2 Sejarah Perusahaan

Garuda Indonesia mulai dikenal saat terjadinya perang kemerdekaan Indonesia

melawan Belanda tahun 1940, ketika itu Garuda menerbangkan transportasi

khusus dengan nama Douglas DC-3. 26 January 1949, adalah tanggal ditemukan

perusahaan penerbangan dikenal dengan ”Garuda Indonesian Airways”. Pesawat

pertama DC-3 dikenal dengan nama Seulawah dan dibeli dengan harga 120,000

malaysia dollars oleh orang Aceh ( pedagang lokal ).

Garuda bergabung dengan KLM tgl 31 maret 1950, kemudian Garuda Indonesia

memperkenalkan DC-3 kepada pemerintah burma. Tahun 1953, Garuda Indonesia

Page 3: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

3

mempunyai 46 pesawat, walaupun tahun 1955 armada Catalina pensiun. Tahun

1956, Garuda membuat penerbangan haji pertama ke kota mekah.

Tahun 1960, kemajuan yang pesat dalam indutstri penerbangan, armada 1960

termasuk 8 Convair 240s, 8 Convair 340s, dan 3 Convair 440s. Tahun 1961 dan

sampai 1965, 3 Convair 990 mesin jet dan 3 Lockhead L-188 electra

diperkenalkan, dan rute dibuka di Kai Tak International Airport di Hongkong.

Setelah konsentrasi di domestik dan pelayanan regional, penerbangan pertama ke

Eropa tanggal 28 september 1963 ke Amsterndam dan Frankfurt. Tahun 1965,

penerbangan ke Eropa diperluas termasuk Roma dan Paris via Bombay dan Cairo

dengan menggunakan pesawat terbang eksklusif Convair 990. Pada tahun itu,

penerbangan ke China dimulai dengan penerbangan Garuda ke Canton via Phnom

Penh. Juga tahun 1965, mesin jet tiba untuk Garuda dengan Douglas DC-8

terbang ke bandara Schipol di Amsterdam.

Tahun 1970 diperkenalkan McDonell Douglas DC-9 dan Fokker F28 bermesin

jet, dan pada satu titik Garuda memiliki 36 jet Fokker, membuat Garuda

merupakan operator penerbangan terbesar didunia F28 saat itu. Tahun 1980,

Garuda memperkenalkan Airbus seperti Airbus A300 dan Airbus A300-600

seperti halnya dengan Boeing 737s, Boeing 747s, dan McDonnell Douglas Md-

11.

Krisis ekonomi asia timur 1998 memukul Indonesia termasuk Garuda dengan

sangat keras, hasilnya terjadi beberapa pemotongan terhadap rute yang tidak

profit. Disamping mempunyai jaringan rute seluruh dunia, Garuda pada saat itu

tidak mengoperasikan penerbangan ke Eropa atau Amerika Utara. Karena

sebagian besar terkait sejarah dengan Belanda, Garuda melanjutkan operasi

penerbangan ke Amsterdam setelah memangkas pengurangan jumlah produksi,

walaupun penerbangan-penerbangan yang lain sejak saat itu tidak dilanjutkan.

Situasi tidak membantu saat terjadinya serangan teroris 11 september, bom bali,

tsunami 2004, dan SARS. Semua itu berkontribusi untuk menurunkan

Page 4: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

4

penerbangan udara dan turis Indonesia. Bagaimanapun juga, perusahaan

penerbangan telah menyempurnakan dengan baik dari masalah –masalah ekonomi

dan tampaknya menjadi baik ekonomi pertengahan 2000.

Tahun 2001, biaya penerbangan murah Citilink dibuka, didirikan untuk

memberikan pelayanan di beberapa kota di Indonesia. Garuda menjadi perwakilan

untuk Benelux ditetapkan Agustus 2006 dimana Garuda akan meresume rute ke

Amsterdam may 2007.

Tahun 2005, Garuda Indonesia membawa penumpang 8,679,443 dengan load factor 67,73 %.

1.3 Rute penerbangan

Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan full service airline di Indonesia,

dengan konfigurasi kelas terbagi menjadi 3 yaitu 747-400, bisnis dan kelas

ekonomi. Rute-rute domestik dan internasional menjadi andalan Garuda

Indonesia. Rute di Indonesia ada 20 destination, Citilink 12 destination dan untuk

rute internasional ada 22 destination. Penjelasannya sebagai berikut :

1. Garuda Indonesia : 20 Destination

Ampenan, Banda Aceh, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Biak, Denpasar,

Jakarta, Jayapura, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru,

Semarang, Solo, Surabaya, Timika, Ujung Pandang, Yogyakarta

2. Citilink : 12 Destination

Balikpapan, Bandung, Batam, Denpasar, Jakarta, Mataram, Medan,

Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Tarakan, Ujung Pandang.

Page 5: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

5

3. International : 22 Destinations

a. Asia :

Bangkok, Hong Kong, Kuala Lumpur, Singapore, Seoul, Shanghai,

Guangzhou (Canton), Beijing, Ho chi Minh City

b. Japan:

Tokyo, Nagoya, Osaka

c. South West Pacific:

Auckland, Adelaide, Brisbane, Darwin, Melbourne, Perth, Sydney

d. Middle East :

Jeddah, Dhahran, Riyadh

Garuda Indonesia menawarkan rute penerbangan ke 13 tujuan internasional

lainnya melalui perjanjian code share dengan China Airline, China Soutern

airlines, Malaysian Airlines, Korean Air, Gulf Air Qatar Airways, Sillkair,

Vietnam Airines, dan Philipines Airlines.

1.4 Lingkup Bidang Usaha

Bidang usaha Garuda Indonesia merupakan jasa angkutan udara penumpang dan

barang, yang didukung oleh anak perusahaan dan Strategic Business Unit (SBU).

Bidang usaha Garuda Indonesia antara lain meliputi:

a. Angkatan udara komersial berjadwal untuk penumpang, barang, dan pos

dalam negeri dan luar negeri

b. Angkatan udara borongan untuk penumpang dan barang dalam negeri dan

luar negeri

c. Reparasi dan pemeliharaan pesawat udara baik untuk keperluan sendiri

maupun untuk pihak ketiga

d. Jasa pelayanan penunjang operasional pengangkutan udara

e. Jasa pelayanan sistem informasi yang berkaitan dengan pengangkutan

udara

f. Jasa konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang berkaitan dengan

pengangkutan udara

g. Jasa pelayanan kesehatan personil penerbangan

Page 6: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

6

Dalam melayani jasa angkutan udara penumpang dan barang, Garuda Indonesia

mengalami pasang dan surut, seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut

ini.

Jumlah penumpang/tahun(dalam ribuan)

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

Tahun

Jum

lah

penu

mpa

ng(o

rang

)

Gambar 1.2 Grafik Jumlah penumpang tahun 1995-2005 (dalam ribuan)

Sumber: Garuda Indonesia, 2006

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan penumpang yang cukup

signifikan pada tahun 1998, hal ini diakibatkan oleh krisis moneter yang menimpa

Indonesia. Tetapi secara perlahan tapi pasti jumlah penumpang Garuda Indonesia

kembali meningkat seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia.

Cargo/tahun(dalam ribuan)

0

50,000

100,000

150,000

200,000

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

Tahun

Car

go (k

g)

Gambar 1.3 Grafik Jumlah cargo tahun 1995-2005 (dalam ribuan)

Sumber: Garuda Indonesia, 2006

Page 7: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

7

Penurunan jumlah kargo yang signifikan juga terjadi pada tahun 1998, sama

halnya dengan penurunan pada jumlah penumpang. Tetapi sejak tahun 1999,

jumlah kargo yang dikirim melalui Garuda Indonesia mengalami peningkatan.

Selain melayani penerbangan regular, Garuda Indonesia juga melayani

penerbangan jemaah haji. Jumlah jemaah haji yang dilayani oleh Garuda

Indonesia dari tahun 1995-2006 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini. Tabel 1.1 Penerbangan Jemaah Haji Garuda Indonesia

Year Pilgrim Flight Group

Total A/C Type A/C

1995 198,851 454 23 13 B-747, 6 MD-11, 4 DC-10 1996 193,194 461 23 11 B-747, 6 MD-11, 6 DC-10 1997 199,680 474 24 11 B-747, 4 MD-11, 2 B-767, 7 DC-10 1998 199,729 455 25 16 B-747, 6 MD-11, 3 B-767 1999 43,671 118 7 3 B-747, 4 B-767 2000 111,730 293 14 4 B-747, 6 B-767, 4 MD-11 2001 112,212 302 15 3 B-747, 5 B-767, 2 A-330, 2 A-340, 3 MD-11 2002 107,478 304 15 2 A-330, 4 B-747, 9 B-767 2003 105,125 294 15 3 B-742, 9 B-767, 2 A-330, 1 B-744 2004 109,508 298 17 4 B-747, 9 B-767, 4 A-330 2005 105,333 280 14 3 A-330, 5 B-737, 6 B-767 2006 103,919 275 13 4 B-747, 4 B-767, 5 A-330

Sumber: Garuda Indonesia, 2006

Dari tabel dapat dilihat bahwa selama kurun waktu 1995-1998, jumlah jemaah

haji yang dilayani oleh Garuda Indonesia cukup konstan. Namun pada tahun 1999

terjadi penurunan yang sangat drastis. Tetapi seiring dengan membaiknya kondisi

perekonomian Indonesia, maka jumlah jemaah haji yang dilayani mengalami

peningkatan pada tahun 2000 dan seterusnya.

1.4.1 Anak Perusahaan

Garuda Indonesia tumbuh dan berkembang dalam menjalankan usaha tidak

terlepas dari perusahaan yang mendukungnya, diantara mitra kerjasama Garuda

sebagai berikut :

Page 8: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

8

1. PT Aerowisata

(Travel, Hotel, Transportation and Airline Catering Service)

2. PT. ABACUS DISTRIBUTION SYSTEM

(Computer Reservation System)

STRUKTUR ORGANISASI

PT. ABACUS DISTRIBUTION SYSTEM

Gambar 1.4 Struktur Organisasi PT.Abacus Distribution System

(Sumber : PT. Abacus Distribution System, 2007)

Page 9: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

9

3. PT. GAPURA ANGKASA

(Ground Handling)

STRUKTUR ORGANISASI

PT. GAPURA ANGKASA

Gambar 1.5 Struktur Organisasi PT Gapura Angkasa

( Sumber : PT Gapura Angkasa, 2005)

4. PT. GMF Aero Asia

(Aircraft Maintenance)

5. PT. LSYI (Lufthansa System Indonesia)

(Airlines IT Provider)

Page 10: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

10

STRUKTUR ORGANISASI

PT. LSYI (LUFTHANSA SYSTEM INDONESIA)

Gambar 1.6 Struktur Organisasi PT LYSI (Lufthansa System Indonesia)

(Sumber : PT. LYSI, 2007)

1.4.2 Strategic Business Unit (SBU)

Garuda Indonesia dalam menjalankan bisnis penerbangan didukung oleh suatu

unit-unit usaha disebut juga dengan unit bisnis Garuda. Dalam hal ini perannya

sangat penting dalam menjalankan tujuan dari perusahaan Garuda Indonesia

tersebut.

A. Garuda Indonesia Training Center(GITC)

Jasa dan Fasilitas :

1. Sertifikat ISO 9001:2001 dari TUV – Germany

Page 11: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

11

2. Simulator penerbangan F-28, A-330, DC-9, DC-10, B 747-200, MD-11, B 737

300/400.

3. Model mock-up pesawat berbadan lebar dan sempit (termasuk

luncuran darurat dan kolam renang untuk latihan prosedur darurat)

4. Fasilitas latihan pengoperasian pintu pesawat berbadan sempit dan lebar.

5. Pemeliharaan simulator.

6. Latihan prosedur kokpit.

7. Akomodasi penginapan untuk para siswa.

B. Cargo Center

Jasa dan fasilitas :

1. Closed Cicuit Televsion (CCTV) (sebgai alat monitor unutk menngktakan

keamnana barang atau cargo yang diangkut melalui gudang Garuda )

2. X-ray (sebagai security screening untuk keselamatan gudang cargo Garuda )

3. IOSA Certification atau IATA Operational Safety Audit (Standar aspek audit

keselamatan penerbangan dan mendapat pengakuan dari ICAO, FAA dan

Lembaga International lainnya yang berkepentingan dengan keselamatan

penerbangan)

4. Carega (Cargo Automation & Reservation System Garuda), merupakan sistem

yang terintegrasi, mulai dari reservation, acceptance, movement, manifesting,

outgoing, incoming, marketing & accounting

5. CCS (Cargo Community System), software ini khusus digunakan oleh para

agen-agen cargo, diharapkan dengan CCS ini semua informasi dan data cargo

yang akan dikirimkan lebih cepat, lebih realtime, karena semua proses

inputing data dapat dilakukan melalui kantor masing-masing.

6. Cargo - COPS (Cargo - Claim Online Process System) program ini

memberikan kemudahan dan kecepatan penyelesaian claim bagi konsumen

dan membantu bagi airlines dalam mengambil keputusan yang cepat, tepat,

dan akurat maupun terhadap pihak si "claimant" dalam hal kecepatan dan

kepastian jawaban atas claim yang diajukan.

Page 12: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

12

C. Garuda Medical Center (GMC)

Jasa dan fasilitas :

1. Certificate of ISO 9001

2. Aviation health

3. Medical check up

4. General Family Health

5. Dental service

6. ICU

7. Physiotherapy

8. Pharmacy

9. Diagnostic support facilities (laboratories, radiology, USG, audiometric,

tympanometri, spirometri, treadmill, medical eyes).

D. SBU Citilink Garuda Indonesia

SBU Citilink Garuda Indonesia adalah unit usaha strategis yang mengelola

kegiatan layanan jasa transportasi udara dengan konsep biaya rendah yang

bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan.

1.5 Visi, Misi, Tujuan dan Strategi

Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan yang telah lama beroperasi

mempunyai visi dan misi. Berikut visi dan misi dari Garuda Indonesia :

Visi : Menjadi maskapai penerbangan berkelas internasional dan terkemuka

melalui penyediaan jasa penerbangan yang berkualitas kepada penumpang

domestik dan internasional dengan keramahtamahan Indonesia.

Misi : Sebagai flag carrier yang berperan untuk mempromosikan Indonesia ke

negara-negara lain di dunia serta membantu perkembangan ekonomi

nasional dengan menyediakan layanan penerbangan secara profesional dan

menguntungkan.

Page 13: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

13

Tujuan penetapan visi dan misi Garuda Indonesia adalah untuk melaksanakan dan

menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang pembangunan dan

ekonomi nasional pada umumnya, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara

dan bidang lainnya yang berkaitan dengan jasa pengangkutan udara dengan

mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi, faktor keselamatan penerbangan, dan

terjaminnya keselamatan kekayaan negara.

Strategi: Dengan berdasarkan waktu, rencana strategi Garuda Indonesia saat

ini dibagi menjadi tiga langkah yaitu Survival, Turnaround, dan

Growth, dimana dalam tiap-tiap langkah terdiri dari item-item yang

menjadi pusat perhatian. Rencana strategis memiliki tujuan akhir

yaitu siap untuk IPO/Privatisasi.

Ready

For IPO/

Privatization

2006 Consolidation 2007 Rehabilitation

2008Service & Efficiency

2009Competitiveness

2010+Expansion & Improvement

Surviv

al

Turnaro

und

Growth

Siap

Untuk IPO/

Privatisasi

2006 Konsolidasi 2007 Rehabilitasi

2008Perlayanan & Efisiensi

2009Daya saing

2010+Ekspansi & Perbaikan

Surviv

al

Turnaro

und

Growth

Efisiensi Biaya / Peningkatan PendapatanMengurangi Arus Kas negatifPenataan RuteSBU Citilink menjadi Anak PerusahaanPersetujuan Strategic PartnershipSuntikan Modal disetujui Pemerintah

Efisiensi Biaya / Peningkatan PendapatanProgram Change ManagementPerbaikan Operasional and LayananImplementasi Strategic PartnershipDivestasi Anak Persh / Korporatisasi SBU / Wujudkan JVArus Kas Positif / Penguatan Basis Modal

Ready

For IPO/

Privatization

2006 Consolidation 2007 Rehabilitation

2008Service & Efficiency

2009Competitiveness

2010+Expansion & Improvement

Surviv

al

Turnaro

und

Growth

Siap

Untuk IPO/

Privatisasi

2006 Konsolidasi 2007 Rehabilitasi

2008Perlayanan & Efisiensi

2009Daya saing

2010+Ekspansi & Perbaikan

Surviv

al

Turnaro

und

Growth

Efisiensi Biaya / Peningkatan PendapatanMengurangi Arus Kas negatifPenataan RuteSBU Citilink menjadi Anak PerusahaanPersetujuan Strategic PartnershipSuntikan Modal disetujui Pemerintah

Efisiensi Biaya / Peningkatan PendapatanProgram Change ManagementPerbaikan Operasional and LayananImplementasi Strategic PartnershipDivestasi Anak Persh / Korporatisasi SBU / Wujudkan JVArus Kas Positif / Penguatan Basis Modal

Gambar 1.7 Rencana Strategis Garuda Indonesia

(Sumber: Garuda Indonesia, 2006)

Dalam gambar di atas dijelaskan bahwa strategi survival yang meliputi

konsolidasi dan rehabilitasi dilaksanakan pada tahun 2006 – 2007. Strategi

turnaround dilaksanakan pada tahun 2008 – 2009. Pada tahun 2010 direncanakan

untuk pelaksanaan strategi growth yang meliputi ekspansi dan perbaikan.

Sementara itu cita-cita privatisasi Garuda Indonesia direncanakan setelah tahun

2010.

Page 14: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

14

1.6 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PT. GARUDA INDONESIA

Gambar 1.8 Struktur Organisasi Garuda Indonesia

(Sumber: Garuda Indonesia 2006)

1.7 Sumber Daya

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia terdiri dari sumber

daya manusia, teknologi dan teknologi.

1.7.1 Sumber daya manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menjalankan usaha di

bisnis maskapai penerbangan. Susunan manajemen Garuda Indonesia saat ini :

Board Of Commissioners :

• Mr.Abdulgani (chairman)

• Mrs. Gunarni Soeworo (Members)

• Mr. Bambang Wahyudi (Members)

• Mr. Slamet Riyanto (Members)

• Mr. Aries Muftie(Members)

Page 15: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

15

Board Of Management :

• Emirsyah Satar (President & CEO)

• Sunarko Kuntjoro (EVP Engineering , Maintenance&Information system)

• Agus Priyanto (EVP Sales & Marketing)

• Arya Respati Suryono (EVP Services)

• Capt. Ari Sapari (EVP Operations)

• Achirina (EVP Business Support & Corporate Affairs)

• Alex M.T. Maneklaran (EVP Finance)

Jumlah komposisi karyawan Garuda Indonesia dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 1.2 Komposisi Personil Garuda Indonesia

EMPLOYEE # Pilot and Copilot 579Flight Engineer 64Cabin Crew 2.142Sales & promotion 865Airport handling 455Maintenance & Engineering 87

All Other personel 1.414Garuda Aviation Training 120Garuda Cargo 395Garuda Medical Center 86Total 6207Sumber (Garuda-Indonesia.,2006)

Page 16: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

16

1.7.2 Teknologi

Teknologi yang dimilik Garuda saat ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.3 Armada Pesawat Garuda

No. Tipe pesawat Jumlah Total Kapasitas Tempat Duduk

1. Boeing 747-400 3 405

2. Airbus 330-300 6 293

3. Boeing 737-800 2 180

3. Boeing 737-400 19 124

4. Boing 737-300 17 104

5. Boeing 737-500 5 92

Total 52 Sumber ( Garuda-Indonesia.,2006)

1.7.3 Finansial

Laporan keuangan Garuda Indonesia selama periode 30 November 2005 sampai

30 November 2006 dapat dilihat pada Tabel 1.6 berikut ini.

Tabel 1.4 Laporan Keuangan Garuda Indonesia

Periode 11 bulan 30 November 2005 30 November 2006 Total Pendapatan 10,000 9,804 Total biaya operasional 10,764 10,466 Kerugian operasional (764) (663) Pendapatan lain-lain 93 352 Kerugian sebelum pajak (672) (311) Pajak - 2 Rugi bersih (672) (309)

Catatan: Belum diaudit selama 11 bulan (dalam miliar rupiah) Sumber: Kompas, Senin, 18 Desember 2006 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sampai tanggal 30 November 2006 Garuda

Indonesia masih mengalami kerugian. Namun kerugian yang dialami Garuda

Indonesia semakin menurun seiring dengan penekanan biaya operasional yang

dilakukan serta pendapatan lain-lain yang diperoleh.

Page 17: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

17

1.8 Tantangan Bisnis

Pada saat sekarang ini, banyak perusahaan swasta mendirikan maskapai

penerbangan dengan tarif murah (low cost carrier ) berlomba-lomba merebut

pasar transportasi udara yang masih terbuka. Masing-masing perusahaan

penerbangan memberikan harga yang relatif murah, sebagai contoh maskapai

penerbangan Lion Air yang pertama kali memperkenalkan low cost carrier di

Indonesia. Semenjak itu banyak bermunculan maskapai penerbangan yang lain

mengikuti jejak Lion Air. Kondisi ini membuat Garuda untuk lebih meningkatkan

performansi maskapai sejalan dengan visi Garuda Indonesia.

Berikut Kondisi maskapai penerbangan Industri penerbangan di Indonesia dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.5 Kondisi Maskapai Penerbangan di Indonesia

Maskapai Berdiri

tahun

Kondisi sekarang

Batavia Air 2002 Mengoperasikan pesawat 98 penerbangan setiap hari

dan melayani 24 kota tujuan di Indonesia, serta

Guangzhou (china) dan kuching (malaysia)

Baraya Air Taxi 1967 Melayani penerbangan charter dan komuter

(pengumpan) dan menyelenggarakan sekolah

penerbang. Pada maret 2005 melanjutkan rute

Bandung-Nusawiru (Ciamis) yang ditinggalkan

Merpati Airline

Garuda Indonesia 1949 Pada 2005 merugi Rp 691 miliar. Angka kerugian ini

masih lebih rendah daripada angka tahun 2004 yang

mencapai Rp 811 miliar.

Lion Air 1999 Pada 26 mei 2005 memesan 60 pesawat baru jenis

boeing 737 seri 900 secara bertahap mulai awal 2006

hingga 2007. Untuk keperluan itu, telah

mengucurkan US$3,9 miliar, sebagian dari

Page 18: BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital ITBdigilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-ferryputra-27130-2-2007ts-1.pdf · rute internasional ada 22 destination. ... IOSA Certification

BAB I Profil Perusahaan

18

konsorsium tiga bank asing yang ditunjuk langsung

oleh Boeing

Mandala Air 1969 PT Cardig International Aviation mengakuisisi 100%

saham PT Mandala Airlines senilai Rp 300 miliar

Merpati Nusantara 1962 Kondisinya sekarang sangat kritis. Total utangnya Rp

1,74 triliun dengan total aset Rp 590 miliar

Pelita Air Service 1970 Semula mengoperasikan 6 pesawat : empat foker-100

dan dua foker-28. Kini hanya mengoperasikan dua

pesawat Fokker-28 milik perusahaan. Empat lainnya

yang disewa telah dikembalikan.

Sriwijaya Air 2003 Berencana membeli 8-9 unit pesawat Boeing 737 seri

400 dan 300. Beberapa rute baru dibuka dari

Surabaya, seperti ke Manado, Yogyakarta, dan

Bandung

Adam Air 2002 Hingga akhir tahun ini berencana menambah pesawat

yang dioperasikan menjadi 27 unit. Frekuensi

penerbangan juga akan ditambah, untuk penerbangan

International, yaitu ke Kuala Lumpur, Dili dan Perth

(Australia). Rute lokal akan ditambah untuk kawasan

Indonesia Timur, seperti Ambon, Timika, Jayapura,

Gorontalo, Palu, dan Kendari.

Awair/Indonesia

Air Asia

2000 Pemiliknya : Air Asia Group (saham 49%), Pin

Harris dan PT Fersindo. Sumber : SWA 10/XXII/18-31 MEI 2006