bab i ph

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Tujuan Praktikum BAB II DASAR TEORI pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi. Umumnya indicator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah. Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah pH berasal dari

Upload: andreas-jonathan

Post on 24-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar Belakang1.2.Tujuan PraktikumBAB IIDASAR TEORI pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi. Umumnya indicator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah. Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah pH berasal dari "p", lambang matematika dari negative logaritma, dan "H", lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Defenisi yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hydrogen. pH adalah singkatan dari power of Hydrogen. pH = -log[H+]

Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur asam-basa sebagai berikut:1. Kertas LakmusJenis Kertas LakmusDalam larutan yang bersifat

AsamBasaNetral

Lakmus merahmerahbiruMerah

Lakmus birumerahbiruBiru

2. Indikator UniversalIndikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator. Larutan indikator universal yang biasa digunakan dalam laboratorium terdiri dari metal jingga (trayek : 2,9-4,0), metal merah (trayek : 4,2-6,3), bromtimol biru (trayek : 6,0-7,6), dan fenolftalein (trayek : 8,3-10,0). Indikator-indikator itu memberi warna yang berbeda bergantung pada pH larutan.IndikatorTrayek perubahan warnaPerubahan warna

Metil Jingga2,9 4,0Merah-Kunig

Metil Merah4,2-6.3Merah-kuning

Bromtimol Biru6,0-7,6Kuning-biru

Fenolftalein8,3-10,0Tak berwarna-merah

3. pH MeterSelain menggunakan indikator universal, untuk mengetahui nilai pH suatu zat juga bisa digunakan alat yang disebut pH meter. pH meter mempunyai elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Nilai pH dapat langsung diketahui melalui tampilan layar digital pada alat tersebut. BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1.Alat dan Bahan1. Kertas lakmus biru dan merah2. pH kertas3. pH meter4. 3.2.Langkah KerjaBAB IVDATA dan PEMBAHASAN4.1.Data1. Urin: asampH kertas = 7pH meter = 5,53MR = berubah menjadi merahPP = tak berwarna

5. HCl 2N: asampH meter = 0,82MR = berubah menjadi merahPP = tak berwarna

2. Saliva: basapH kertas = 9MR = berubah menjadi kuningPP = tak berwarna

6. NaOH 0,1N: basapH meter = 11,92MR = berubah menjadi kuningPP = berubah menjadi merah

3. Plasma darah: basapH kertas = 8pH meter = 7,42MR = berubah menjadi kuningPP = tak berwarna7. HCl 0,1N: asampH meter = 1,62MR = berubah menjadi merahPP = berubah menjadi merah

4. NaOH 2N: basapH meter = 12,14MR = berubah menjadi kuningPP = tak berwarna

4.2.PembahasanPada praktikum pH ini, praktikan mengambil 7 sampel untuk ditentukan asam-basanya, yaitu urin, saliva, HCl 2N, NaOH 0,1N, HCl 0,1 N, NaOH 2N, dan plasma darah. Urin, saliva dan plasma darah diambil dari salah satu anggota kelompok. Yang pertama dilakukan adalah mengukur asam basa dari urin. Menggunakan pH kertas didapat pH 7. Lalu diukur lagi dengan menggunakan pH meter didapat pH 5,3. Lalu urin diukur lagi menggunakan indicator MR dan PP. Pada saat ditetesi MR, urin berubah menjadi merah, dan saat ditetesi PP tetap atau tak berwarna. Adanya warna merah saat ditetesi MR dan tak ada perubahan warna saat ditetesi PP menunjukkan sifat urin yang asam, dan sesuai dengan teori.Sampel yang kedua yaitu saliva, yang diberi perlakuan yang sama dengan urin. Saliva diuji menggunakan pH kertas didapat pH 9. Karena saliva yang sedikit, maka tidak dilakukan pengukuran dengan pH meter karena pH meter membutuhkan sampel yang banyak agar dapat diukur. Berikutnya saliva ditetesi dengan MR dan PP. Saat ditetesi MR terjadi perubahan warna, yaitu menjadi kuning, menunjukkan bahwa saliva bersifat basa. Saat ditetesi PP tak terjadi perubahan warna. Sampel yang ketiga yaitu plasma darah. Saat diuji menggunakan pH kertas diperoleh pH 8. Saat diukur menggunakan pH meter diperoleh pH 7,42. Lalu plasma darah ditetesi dengan MR dan PP. Pada saat ditetesi MR terjadi perubahan warna menjadi kuning, yang menunjukkan bahwa plasma darah bersifat basa. Pada saat ditetesi PP tak terjadi perubahan warna.Sampel yang keempat yaitu NaOH 2N. Saat diuji menggunakan pH meter, diperoleh pH 12,14. Dan saat ditetesi MR dan PP, pada MR terjadi perubahan warna menjadi kuning, menunjukkan bahwa NaOH 2 N bersifat basa. Saat ditetesi PP tak terjadi perubahan warna.Sampel kelima adalah HCl 2N. Saat diuji menggunakan pH meter diperoleh pH 0,82. Dan pada saat ditetesi MR dan PP, pada MR terjadi perubahan warna menjadi merah, menunjukkan bahwa HCl 2N bersifat asam. Saat ditetesi PP tak terjadi perubahan warna.Sampel keenam adalah NaOH 0,1 N. Saat diuji menggunakan pH meter diperoleh pH 11,92. Dan pada saat ditetesi MR dan PP, pada MR terjadi perubahan warna menjadi kuning, menunjukkan bahwa NaOH 0,1,N bersifat basa. Saat ditetesi PP terjadi perubahan warna menjadi merah.Sampel ketujuh adalah HCl 0,1N. Saat diuji menggunakan pH meter diperoleh pH 1,62. Dan pada saat ditetesi MR dan PP, pada MR terjadi perubahan warna menjadi merah, menunjukkan bahwa HCl 0,1N bersifat asam. Saat ditetesi PP terjadi perubahan warna menjadi merah.

BAB VKESIMPULAN pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi. Untuk menentukan suatu bahan asam atau basa dan mengetahui nilainya, dapat digunakan kertas lakmus, pH kertas atau indicator universal dan pH meter