bab i perbaikan

26
1 BAB I (SATU) PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pangan berperan sangat penting didalam menunjang sektor perekonomian indonesia. Hal ini dikarenakan industri pangan yang juga merupakan asset pemerintah telah menyumbang out put sebesar Rp. 145 trilyun pada tepung terigu tahun 2007. Elain itu kontribusi industri pangan dalam menciptakan lapangan kerja telah membuka kesempatan bekerja pada sekitar 3.153 juta tenaga kerja indonesia. Peranan industri pangan sendiri bagi perkembangan industri adalah bahwa industri pangan telah menyumbang eksport 3.56 % dari total ekspor industri kecil menengah. Industri pangan mempunyai potensi yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian hal ini mengingat potensi penyerapan tenaga kerja yang sangat besar. Sejalan dengan itu diperlukan upaya-upaya pembinaan, bantuan dan kemudahan modal, serta pembenahan manajemen dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas usaha sehingga pengusaha ekonomi lemah akan mempunyai daya saing didalam dunia usaha. Salah satu industri pangan di kecamatan labuh baru, pekanbaru adalah perusahaan roti. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan dimana keuntungan tersebut pada akhirnya dapat digunakan untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Kegiatan produksi semakin bertambah penting seiring dengan semakin

Upload: bukan-untuk-sembarang-hati

Post on 23-Jun-2015

1.225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i perbaikan

1

BAB I (SATU)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.

Industri pangan berperan sangat penting didalam menunjang sektor perekonomian

indonesia. Hal ini dikarenakan industri pangan yang juga merupakan asset pemerintah telah

menyumbang out put sebesar Rp. 145 trilyun pada tepung terigu tahun 2007. Elain itu

kontribusi industri pangan dalam menciptakan lapangan kerja telah membuka kesempatan

bekerja pada sekitar 3.153 juta tenaga kerja indonesia.

Peranan industri pangan sendiri bagi perkembangan industri adalah bahwa industri

pangan telah menyumbang eksport 3.56 % dari total ekspor industri kecil menengah. Industri

pangan mempunyai potensi yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian hal ini

mengingat potensi penyerapan tenaga kerja yang sangat besar. Sejalan dengan itu diperlukan

upaya-upaya pembinaan, bantuan dan kemudahan modal, serta pembenahan manajemen

dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas usaha sehingga pengusaha ekonomi lemah

akan mempunyai daya saing didalam dunia usaha. Salah satu industri pangan di kecamatan

labuh baru, pekanbaru adalah perusahaan roti.

Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan

dimana keuntungan tersebut pada akhirnya dapat digunakan untuk mempertahankan

kelangsungan usaha. Kegiatan produksi semakin bertambah penting seiring dengan semakin

Page 2: Bab i perbaikan

2

pesatnya usaha-usaha yang dilakukan sehingga hal ini memerlukan dasar-dasar pemikiran

bagi kegiatan operasional, pengolahan sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas perusahaan

agar dapat berjalan efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas diperlukan

adanya perencanaan yang baik. Perencanaan dipergunakan sebagai acuan untuk

melaksanakan kegiatan yang harus dilaksanakan agar pelaksanaan kegiatan tercapai sesuai

dengan apa yang direncanakan maka di perlukan adanya pengawasan.

Pengawasan dalam kegiatan produksi akan mengupayakan penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi sekecil mungkin, dengan kata lain perencanaan produksi akan

tercapai bilamana disertai pula dengan kegiatan pengawasan yang baik sehingga tidak terjadi

penyimpangan, penyelewengan dan pemborosan antara lain penggunaan sumber yang ada.

Industri roti adalah industri yang memproduksi roti, yang terletak di daerah labuh baru.

Dengan sumber daya yang dimiliki telah mencoba meningkatkan hasil produksinya, namun

hingga sekarang belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel I (Satu)

Target dan Realisasi Produksi Roti

Pada UD ROTI MANIS

Tahun 2007-2011

No Tahun Target produksi (pcs) Realisasi Produksi (pcs) Persentase (%)

1 2007 300.000 200.000 66.6

Page 3: Bab i perbaikan

3

2

3

4

5

2008

2009

2010

2011

400.000

500.000

600.000

700.000

300.000

400.000

500.000

600.000

75

80

83

85

Sumber : data olahan UD ROTI MANIS

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi produksi selama lima tahun

menunjukan angka yang stabilbahkan cenderung ada kenaikan namun jika dilihat dari

persentase antara target dan realisasi menunjukan adanya penurunan pada tahun 2007

persentase penurunan 66.6 % yaitu target 300.000 pcs realisasi sebesar 200.000 pcs, pada

tahun 2008 mempunyai angka penaikan 75 % , tahun 2009 mempunyai penaikan angka

sebesar 80 %, pada tahun 2010 mempunyai peningkatan sebesar 83% dantahun 2011 sebesar

85 % peningkatan.

Industri roti dalam menjalankan usahanya masih mengandalkan perputaran modal

sendiri yang sangat terbatas, sehingga untuk meningkatkan kapasitas produksi masih sangat

menyulitkan. Tenaga kerja industri berjumlah 20 (dua puluh) orang yang hingga saat ini

belum memperoleh pelatihan maupun upaya-upaya lain dalam usaha peningkatan

keterampilan. Faktor lain yang mempengaruhi proses produksi adalah ketersediaan bahan

baku.

Page 4: Bab i perbaikan

4

Berdasarkan latar belakang ini lah kelompok kami tertarik untuk menitik beratkan

permasalahannya pada bidang produksi sehingga kami memilih judul : “ANALISIS

PRODUKSI ROTI PADA UD.ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU,

PEKANBARU”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas kami mencoba merumuskan permasalahan

sebagai berikut : “Faktor-faktor apa yang menyebabkan tidak tercapainya target

produksi roti pada UD ROTI MANIS di kecamatan labuh baru, pekanbaru”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target yang

ditetapkan

b. Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan mengatasi masalah yang dihadapi oleh

perusahaan.

2. Manfaat penelitian.

a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam mengatasi permasalahan

yang dihadapi.

Page 5: Bab i perbaikan

5

BAB II (DUA)

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1. Pengertian produksi

Produksi adalah merupakan suatu cara, metode maupun tekhnik bagaimana

penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru yang dilaksanakan dalam perusahaan.

Defini lain mengenai produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha

penciptaan dan penambahab kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Penambahan atau

penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat ini menumbuhkan faktor-faktor

produksi.

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa produksi merupakan

suatu atau kegiatan yang dilakukan untuk memproses atau mengolah, menciptakan,

meningkatkan kegunaan manfaat serta menambah daya guna suatu barang atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

Menurut Jay Heizer dan Barry Render mengatakan bahwa Manajemen

Operasi/produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang

dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan

jasa berlangsung di semua organisasi. Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua organisasi

menjalankan 3 (tiga) fungsi , yaitu :

1. Pemasaran

Yang menghasilkan permintaan atau paling tidak menerima pemesanan untuk

sebuah barang atau jasa.

Page 6: Bab i perbaikan

6

2. Produksi/operasi

Yang menghasilkan produk

3. Keuangan/akuntansi

Yang mengawasi sehat atau tidaknya sebuah organisasi, membayar tagihan, dan

mengumpulkan uang

Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan

penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber

daya dana serta bahan secara efektif dan efisiean untuk menciptakan dan menambah

kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Dengan demikian manajemen produksi merupakan

suatu proses kegiatan untuk : perencanaan, pengarahan, peng koordinasian serta pengawasan

dari proses produksi atau dengan kata lain, manajemen produksi adalah usaha pengelolaan

secara optimal terhadap faktor-faktor produksi. Kegiatan manajemen produksi dan operasi

tidak hanya menyangkut pemrosesan(manufacturing) berbagai barang tetapi juga kegiatan

produksi dalam organisasi yang menyediakan berbagai bentuk jasa. Menurut Handoko,

manajemen produksi dan operasi merupakan usaha pengelolaan secara optimal. Penggunaan

sumber daya atau sering disebut faktor produksi, tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan

mentah dan sebagainya. Dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi

berbagai produk dan jasa. Perencanaan adalh salah satu fungsi manajemen yang berisi

perumusan dan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan

sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan.

Perencanaan menunjukan tujuan yang penting dan menjelaskan hal-hal yang harus

dilakukan untuk mencapainya. Perencanaan merupakan pijakan untuk tahapan yang lebih

lanjut dan tugas-tugas manajerial yaitu : pengorganisasian (organizing), mengalokasikan, dan

Page 7: Bab i perbaikan

7

mengatur sumber produksi untuk mencapai tugas-tugas pokok, pengarahan (leading),

mengarahkan usaha sumber daya manusia untuk menjamin tercapainya penyelesaian tugas

dengan sempurna dan pengawasan (controlling). Perencanaan produksi adalah tindakan nyata

yang diperlukan guna melakukan sesuatu kegaiatan produksi. Tindakan ini diambil setelah

jenis produksi di desain, jumlah yang dapat diterima pasar telah ditentukan, biaya dan harga

penjual telah diperhitungkan, maka dilakukan perencanaan kegiatan produksi.

Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat

perencanaan, yaitu :

1. Perencanaan merupakan suatu fungsi utama manager. Pelaksanaan pekerjaan

tergantung kapada baik dan buruknya suatu perencanaan.

2. Perencanaan harus didasarkan atas kenyataan-kenyataan obyektif yang rasional

untuk mewujudkan adanya kerjasama yang efektif.

3. Perencanan harus memiirkan dengan matang tentang budget, program policy,

procedure, method, dan standard untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Salah satu faktor manajemen produksi yang lain yang penting adalah pengawasan,

sebab rencana yang baik akan gagal sama sekali bila manager tidak melaksanakan atau

melakukan pengawasan. Menurut Sukarno, pengawasan merupakan tindakan-tindakan

perbaikan dalam pelaksanaan kerja agar supaya segala kegiatan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan, petunjuk-petunjuk dan instruksi-instruksi, sehingga tujuan yang telah

ditetapkan tercapai. Fungsi pengendalian atau pengawasan kerja adalah menemukan

kelemahan dan kesalahan untuk dibetulkan dan mencegah pengulangannya. Pengendalian di

operasikan terhadap semua hal , benda-benda, orang dan kegiatan.

Page 8: Bab i perbaikan

8

Maksud dari suatu pengawasan adalah :

1. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.

2. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan

mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang

sama atau timbulnya kesalahan yang baru.

3. Untuk mengetahui hasil pekerjaan dengan yang telah ditetapkan dalam rencana.

4. Untuk mengetahuiapakah pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan

kebijaksanaan yang telah di tentukan.

5. Untuk mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam

planning terararh kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan.

Agar pengawasan bisa berjalan efektif harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai

berikut:

1. Prinsip tercapainya tujuan

Pengawasan harus ditujukan terhadap tercapainya tujuan yaitu dengan

mengadakan koreki utnuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan suatu

perencanaan.

2. Prinsip efisiensi pengawasan

Pengawasan adalah efisiensi bilamana dapat menghindarkan penyimpangan-

penyimpangan suatu perencanaan sehingga tidak timbul hal-hal lain di luar

dugaan.

Page 9: Bab i perbaikan

9

3. Prinsip tanggung jawab pengawasan

Pengawasan hanya dapat dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan perencanaan.

4. Prinsip refleksi perencanaan

Pengawasan harus disusun dangan baik sehingga dapat mencerminkan krakter dan

susunan perencanaan.

5. Prinsip pengawasan terhadap masa yang akan datang.

Pengawasan yang efektif harus ditujukan terhadap pencegahan penyimpangan

perencanaan yang terjadi baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

2.2. Faktor-faktor produksi

Semakin berkembangnya suatu perusahaan industry akan menimbulkan beberapa

faktor penting yang diperlukan dalam ber produksi, yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan

faktor-faktor produksi, yaitu :

a. Tanah adalah tempat yang dipergunakan untuk membangun dan mendirikan suatu

pabrik

b. Modal adalah suatu tindakan untuk menyediakan dan memproduktifkan uang

c. Tenaga kerja adalah merupakan faktor yang utama bagi pengusaha sebagai motor

penggerak dalam melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan karena berhasil

tidaknya pencapai tujuan akan dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja

Page 10: Bab i perbaikan

10

d. Tenaga ahli adlah tenaga yang mempunyai keahlian khusus pada suatu bidang

pekerjaan tertentu

2.3 Bahan baku

Bahan baku merupakan benda nyata yang digunakan dalam proses produksi. Bahan

baku juga merupakan faktor produksi yang sangat penting, kekurangan bahan baku yang

tersedia dapat berkaitan terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku untuk di

proses. Menurut pendapatan lain persediaan adalah merupakan barang-barang yang ada

sebelum diperlukan, yakni meliputi :

1. Raw material, yaitu bahan mentah yang diterima belum pernah di proses semenjak

sampai di gudang

2. Supplies inventory, yaitu bahan-bahan yang diperoleh untuk membantu terlaksananya

proses produksi, tapi barang-barang tersebut tidak nampak pada produk.

3. Material in process, yaitu bahan yang pernah mengalami procesing tetapi belum

pernah dipakai.

4. Finish good, yaitu barang yang telah selesai dikerjakan dan siap untuk dijual.

Persediaan bahan baku yang terlalu besar dapat berkaitan terlalu tinggi beban biaya

guna menyimpan dan memelihara bahan baku tersebut selama penyimpanan di gudang.

Sedangkan menurut Assauri, persediaan bahan baku adalah persediaan dari barang yang

berwujud yang digunakan daam proses produksi yang dapat di peroleh dari sumber alam atau

dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan yang menghasilkan bahan baku, bagi

Page 11: Bab i perbaikan

11

produk yang mempergunakan bahan baku yang diperoleh untuk diolah yang telah melalui

beberapa proses produksi dan diharapkan menjadi barang jadi.

Dari pengertian diatas jelas menunjukan bahwa setiap perusahaan baik yang bergerak

dalam bidang perdagangan ataupun industri tetap saja mempunyai persediaan berupa barang

jadi, setengah jadi ataupun bahan baku. Namun pada prinsipnya setiap perusahaan

mengadakan persediaan bahan baku disebabkan bahan baku yang dipergunakan tidak dapat

didatangkan satu persatu sebesar yang diperlukan, serta pada waktu bahan baku tersebut

dipergunakan. Bahan baku ini akan di datangkan sekaligus untuk keperluan proses produksi

selama waktu tertentu.

Hal-hal yang menyebabkan perusahaan menyelenggarakan persediaan bahan baku

adalah sebagai berikut:

1. Bahan baku yang dipergunakan untuk proses produksi dalam perusahaan tidak

dapat di datang kan satu per satu besar jumlah yang diperlukan mesti di datangkan

sekaligus untuk memperluas proses produksi untuk beberapa periode.

2. Jika bahan baku tidak ada, sedangkan bahan baku yang di pesan belum

didatangkan maka kegiatan proses produksi dihentikan.

2.4 Tenaga kerja.

Peranan tenaga kerja terhadap suatu perusahaan sangat besar ekali. Besar atau

tidaknya suatu proses tergantung kepada kemampuan dan kesanggupan dari karyawan

Page 12: Bab i perbaikan

12

tersebut. Semakin berkembangnya suatu usaha maka semakin banyak pula melibatkan tenaga

kerja dalam menunjang operasi suatu perusahaan. Tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan

proses transformasi dari bahan baku menjadi bahan jadi yang dikehendaki oleh pengusaha.

Penggunaan tenaga kerja banyak hal yang harus di perhatikan, tidak saja dalam

mendapatkan tenaga kerja itu, tetapi lebih luas dari itu. Setelah pengusaha memperoleh

tenaga kerja yang baik maka untuk dapat mempertahankan teru diperlukan perencanaan

tenaga kerja hingga pemberian upah yang sesuai. Ketelitian, keterampilan dan kecakapan

akan mempunyai akibat langsung terhadap produk industri yang dihasilkan.

Sehubungan dengan masalah tersedianya tenaga kerja dalam industri, maka terdapat

empat klasifikasi tenaga kerja yang diperlukan oleh suatu pengusaha, yaitu:

1. Tenaga ahli dan terlatih

2. Tenaga kerja ahli tetapi belum terlatih

3. Tenaga kerja tidak ahli tetapi terlatih

4. Tenaga kerja tidak ahli dan tidak terlatih.

Tenaga kerja manusia adalah salah satu sumber daya yang terpenting yang dibutuhkan

dalam kegiatan operasi produksi. Pada berbagai kegiatan tenaga manusia dapat melaksanakan

tanpa bantuan mesin.

Page 13: Bab i perbaikan

13

Pemanfaatan tenaga kerja manusia haruslah berdasarkan keselarasan atar pekerjaan

dan tenga kerja itu sendiri. Dan untuk mencapai keselarasan tertinggi antara pekerjaan

dengan tenaga kerja ada dua hal yang harus dilakukan oleh pengusaha :

1. Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja perubahan berbagai unsur yang

menyangkut pekerjaan.

2. Penyesuaian pekerjaan terhadap pekerjaan melalui pelatihan dan pendidikan.

Salah satu yang cara yang dapat menjamin bahwa pengusaha akan mendapatkan

tenaga kerja yang baik adalah dengan menarik calon tenaga kerja, memberikan pekerjaan

kepada mereka dan kemudian mengamati dan mengukur prestasi kerja mereka.

2.5Peralatan atau Mesin

Mesin merupakan suatu peralatan yang digunakan suatu kekuatan atau tenga kerja

yang dipergunakan untuk membantu dalam mengerjakan produk atau bagian tertentu. Selain

itu mesin juga membantu dalam menggantikan tenaga kerja manusia yang terbatas. Sehingga

dengan mengunakan mein yang bertekhnologi tinggi akan dapat memenuhi target produksi

sesuai dengan yang diharapkan. Dilihat dari jenis mesin dapat dibedakan atas dua bagian :

1. Mesin yang bersifat khusus.

Adalah mein yang dirancang khusus hanya untuk produki sejenis produk tertentu

biasanya bersifat massa.

2. Mesin yang bersifat umum (general purpose machines)

Adalah mesin yang dapat dipergunakan untuk mengerjakan berbagai jenis barang atau

produk sesuai dengan pesanan konsumen.

Page 14: Bab i perbaikan

14

Penggunaan mesin dan peralatan tentu saja harus dilakukan dengan

mempertimbangkan manfaat dan biayanya. Penggunaan disebut layak apabila manfaat yang

diberikan lebih besar dari biaya pengadaan.

2.6 Modal

Menurut Bambang Riyanto, modal adalah sebagai koloktifitas dari barang-barang

modal, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal adalah semua barang yang

ada di rumah tangga dalam fungsinya untuk pembentukan pendapatan. Menurut pendapat

beberapa ahli, modal kerja adalah dana yang diperlukan untuk operasi sehari-hari.

Dan itu sendiri adalah faktor yang sangat penting dalam melaksanakan aktifitas

perusahaan yakni dipergunakan pada waktu mendirikan perusahaan dan melakukan aktifitas

perusahaan dimana modal yang dipergunakan untuk membeli alat-alat kerja, bahan-bahan,

upah tenaga kerja dan sebagainya. Modal (capital) digunakan untuk menambah out put

karena yang disebut dengan capital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan

dalam produksi untuk out put. Pada dasarnya modal dapat diperoleh dari 2 (dua) sumber,

yaitu :

1. Modal yang beraal dari perusahaan.

Modal semacam ini meliputi modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan serta

laba yang dirancang untuk perluasan perusahaan.

2. Modal yang berasal dari luar perusahaan.

Page 15: Bab i perbaikan

15

Modal itu bertumpu dari kredit perbankan dan yang berasal dari pihak lainnya di luar

perusahaan.

Untuk menjamin kelangsungan hidupnya setiap pengusaha sudah tentu memerlukan uang

guna membiayai usahanya. Masalah produk yang harus dipertimbangkan adalah :

1. Bagaimana caranya memperoleh uang

2. Dari sumber dana uang yang dipergunakan akan diperoleh.

2.7 Sistem produksi.

Sistem produksi sangat penting untuk diselaraskan sesuai dengan kemampuan dan

kemajuan zaman serta kemajuan ilmu dan tekhnologi. Keberhasilan memanfaatkan sumber-

sumber kegiatan produksi ini tergantung dari sistem yang digunakan. Semakin maju peralatan

yang digunakan semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut untuk bisa

berkembang dan memasuki pasar bebas.

2.8 Kerangka pemikiran

Produksi merupakan suatu atau kegiatan yang dilakukan untuk memproses atau

mengolah, menciptakan, meningkatkan kegunaan manfaat serta menambah daya guna suatu

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut Jay Heizer dan Barry Render

mengatakan bahwa Manajemen Operasi/produksi adalah serangkaian aktivitas yang

menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di semua organisasi.

Page 16: Bab i perbaikan

16

Semakin berkembangnya suatu perusahaan industri akan menimbulkan beberapa

faktor penting yang diperlukan dalam ber produksi yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan

faktor-faktor produksi yaitu :

a. Tanah adalah tempat usaha yang dipergunkan untuk membangun dan mendirikan

suatu pabrik

b. Modal adalah suatu tindakan untuk menyediakan dan memproduktifkan uang

c. Tenaga kerja adalah merupakan faktor yang utaa bagi pengusaha sebagai motor

penggerak dalam melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan, karena

berhasil tidaknya pencapai tujuan akan dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja.

d. Tenaga ahli adalah tenaga yang mempunyai keahlian khusus pada suatu bidang

pekerjaan tertentu.

Dari uraian diatas dapat penulis tarik suatu kesimpulan, dimana untuk perkembangan suatu

usaha dapat dipengaruhi oleh faktor : tanah, modal, tenaga kerja dan tenaga ahli.

2.9 Hipotesis.

Berdasrkan uraian diatas serta masalah yang dihadapi maka dapat diambil hipotesa

sebagai berikut : “Tidak tercapainya target produksi yang ditetapkan diduga karena

kurangnya bahan baku, kurangnya tenaga kerja dan peralatan serta terbatasnya

modal”

Page 17: Bab i perbaikan

17

BAB III (TIGA)

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi penelitian.

Dalam penelitian ini penulis mengambil loksi penelitian pada U.D ROTI MANIS

yang berlokasi di labuh baru, pekanbaru.

3.2 Jenis dan sumber

Data yang penulis kumpulkan dalam penulisan ini adalah data sekunder yaitu data

yang diperoleh dari perusahaan/usaha dagang dalam bentuk yang sudah jadi.

3.3 Tekhnik pengumpulan data

Dalam memperoleh data serta keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini

penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan

pimpinan dan para pekerja perusahaan sebagai responden.

3.4 Analisis data

Dalam penulisan proposal ini penulis menggunakan metode deskriptif

Page 18: Bab i perbaikan

18

BAB IV (EMPAT)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Bahan Baku.

Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan

dalam melakukan kegiatan produksinya. Kegiatan operasional perusahaan akan dapat

berkelanjutan apabila tersedia bahan baku yang cukup. Bahan baku yang dalam pembuatan

roti ini adalah salah satu utamanya adalah tepung terigu.

Untuk dapat berlangsungnya proses produksi secara terus menerus dan kelangsuangan

perusahaan, maka diperlukan suatu perencanaan yang koordinir dari pimpinan perusahaan

sehingga tujuan akan dapat tercapai., yakni :

1. Sumber bahan baku

Sumber bahan baku sangat erat kaitannya dengan jumlah perolehan dan kualitas

bahan baku yang didapat. Emakin jauh sumber bahan baku dengan lokasi pabrik pada

prinsipnya akan dapat mngakibatkan kualitas bahn baku yang menurun, sehingga

penahanan terhadap bahan baku harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat.

2. Target dan realisasi bahan baku.

Rencana merupakan suatu proses menetapkan tujuan dan dan memutuskan bagaimana

hal tersebut dapat tercapai. Rencana dapat juga dilakukan sebagai pernyataan dan apa

yang dibutuhkan untuk dilakukan sehingga mencapai tujuan rencana meliputi sumber-

Page 19: Bab i perbaikan

19

sumber yang dibutuhkan, tugas-tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dari

jadwal yang diikuti. Perencanaan produksi adalah perencanaan dan peng

oraganisasian sebelumnya mengenai oran-orang, bahan baku, mesin-mesin dan

peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada

suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan yang diperkirakan serta

diramalkan. Tujuan dari perencanaan produksi adalah :

1. Untuk mencapai tingkat atau level keuntungan tertentu

2. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil out put perusahaan ini tetap

empunyai pangsa pasar tertentu.

3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat bekerja pada tingkat

efisiensi tertentu.

4. Untuk mempertahankan pekerja dan kesempatan bekerja yang sudah ada tetap

pada tingkatnya dan berkembang.

5. Untuk menggunakan sebaik-baiknya fasilitas yang sudah ada.

3. Harga bahan baku

U.D ROTI MANIS dalam hal pengadaan bahan baku tepung terigu sangat tergantung

pada pemasok yang mendatangkan tepung itu. Kondisi ini sangat merugikan

perusahaan jika tidak mempunyai pemasok lain, sehingga pemasok tidak mempunyai

keleluasaan dalam menentukan harga bahan baku tepung terigu. Berfluktuasinya

ketersediaan bahan baku adalah juga akibat harga tepung terigu yang elalu meningkat.

Beriku disajikan perkembangan harga bahan baku yang didapat oleh U.D ROTI

MANIS kecamatan labuh baru, pekanbaru sebagai berikut :

Page 20: Bab i perbaikan

20

Tabel IV (Empat)

Perkembangan harga Tepung Terigu

Pada U.D. ROTI MANIS kecamatan labuh baru, pekanbaru

Tahun 2007 - 2011

No Tahun Harga (Rp/KG)

1

2

3

4

5

2007

2008

2009

2010

2011

4000

5000

6000

7000

8000

Tabel IV (Empat) menunjukan bahwa perkembangan harga bahan baku tepung terigu

yang di peroleh U.D ROTI MANIS selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukan harga yang

terus naik. Hal ini disebabkan oleh pengadaan yang jika tergantung pada suatu pemasok.

4.2 Analisis tenaga kerja.

Tenaga kerja adalah suatu faktor yang memegang peranan penting dalam proses

produksi untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Tenaga

kerja merupakan orang-orang yang mampu dan sanggup melakukan sesuatu pekerjaan di

Page 21: Bab i perbaikan

21

dalam maupun di luar hubungan kerjasama menghasilkan barang dan jasa. Kekurangan

tenaga kerja dapat mengakibatkan rendahnya produktifitasnya perusahaan demikian juga

sebaliknya jika tenaga kerja melebihi dari kebutuhan akan menimbulkan efek negatif dimana

biaya produksi akan lebih meningkat. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan salah satu

faktor yang memegang peranan penting dalam kegiatan produksi. Dan karena itulah mutu

tenaga kerja sangat mempengaruhi dalam kegiatan proses produksi, maka tidak heran jika

target produksi yang direncanakan tidak akan tercapai karena salah satu penyebabnya adalah

kurangnya tenaga-tenaga skill yang betul-betul dibutuhkan perusahaan..

4.2 Analisis Peralatan

Sebagaimana layaknya suatu badan usaha yang bertugas menghasilkan, memproduksi,

dan memasarkan produk tentu sangat di butuhkan sarana penunjang untuk kelancaran

operasionalnya. Alat-alat penunjang kegiatan sangatlah diperlukan untuk melancarkan dan

mempercepat prose kegiatan memproduksi suatu produk yang akan dihasilkan.

Mesin diartikan sebagai peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan tenaga yang

digunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk tertentu, karena mesin dan

peralatan tidak terlepas dari tekhnologi. Tekhnologi diharapkan bia menggambarkan

pentingnya peran mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi.

4.4 Analisis Modal.

Page 22: Bab i perbaikan

22

Modal merupakan salah satu komponen faktor-faktor produksi yang memegang

peranan penting di dalam menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan sehari-hari,

baik kegiatan produksi, eperti pembelian bhan baku, bahan pembantu, pembayaran upah

karyawan maupun untuk keperluan lainnya.

Modal adalah semua bentuk kekayaan (barang-barang) yang dapat dipergunakan baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam proses menambah out put. Sumber-sumber

penawaran modal bisa ditinjau dari asalnya. Pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua),

yaitu:

1. Sumber intern (internal sources)

Adalah modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri didalam perusahaan. Sumber

intern pada fungsinya yang tertanam dalam perusahaan adalah laba yang ditanam dan

akumulasi penyusutan. Ada 3 (tiga) alasan untuk menahan laba, yaitu untuk stabilisasi

untuk investasidan untuk memperbaiki struktur keuangan. Berdasarkan alasan ini

maka perlu di adakan cadangan untuk stabilisasi, cadangan untuk investasi dan

cadangan untuk memperbaiki struktur keuangan. Sedangkan bila di tinjau alasan

untuk membuat cadangan tersebut adalah :

1. Menjaga agar modal yang telah ditetapkan jangan disinggung

2. Untuk melunasi hutang

3. Untuk memenuhi kebutuhan modal badan usaha yang semakin meningkat karna

hasrat perluasan.

Page 23: Bab i perbaikan

23

Semakin besarnya cadangan yang disediakan berarti semakin besar jumlah intern dari

funds yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan.

2. Sumber eksternal (eksternal sources)

Adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan yakni modal yang berasal dari

kreditur dan pemilik di dalam perusahaan. Dari hasil penelitian, modal yang dipakai

perusahaan baik modal tetap dan modal lancar sepenuhnya menggunakan modal

sendiri tanpa ada bantuan dari pihak lain. Dengan demikian diketahui bahwa untuk

mencukupi kekurangan dana (modal) dalam pelaksanaan proses produksi, pihak

pengusaha harus berusaha sendiri tanpa adanya. Dalam kegiatan proses produksi

peralatan yang digunakan dalam masih menggunakan perlatan yang sudah cukup tua

dan juga banyak menggunakan tenaga manusia (manual). Dengan demikian tidak

dapat memproduksi lebih banyak walaupun harga relatif murah.

4.5 Analisis hasil produksi

Produksi UD. ROTI MANIS tahun 2011 mencapai rata-rata 3.000 bungkus roti

perhari. Jumlah tersebut di produksi dalam waktu 10 jam yaitu dari jam 09.00 WIB sampai

dengan 19.00 WIB dengan tenage kerja sebanyak 20 orang. Sehingga dapat kita ketahui

bahwa untuk satu orang tenaga kerja dapat memproduksi 150 bungkus roti perhari selama

dalam waktu 10 jam kerja secara shifting.

Sedangkan bahan baku utama yaitu tepung terigu dalam satu hari produksi diperlukan

200 kg, dan modal kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi UD. ROTI MANIS untuk

sekali produksi dibutuhkan modal sebesar Rp. 1.600.000. (satu juta enam ratus ribu rupiah).

Page 24: Bab i perbaikan

24

4.6 Upaya peningkatan produksi.

Pada uraian sebelumnya diketahui bahwa dalam menjalankan kegiatan proses

produksi UD. ROTI MANIS belum berhasil mencapai rencana produksi yang telah di

tetapkan pada setiap tahunnya selama lima tahun terakhir. Berbagai hambatan dan

permaslahan yang dihadapi oleh pihak perusahaan seperti kurangnya tenaga kerja, peralatan ,

bahan baku serta modal kerja yang masih kurang. Sehingga tidak dapat mendukung

kelancaran kegiatan produksinya dan untuk mengatasinya berbagai upaya telah ditempuh

perusahaan.

Dalam rangka mengatasi kekurangan tenaga kerja yakni bila jumlah permintaan

meningkat seperti pada bulan puasa, perusahaan telah menambah jumlah tenaga kerja yang

ada untuk bekerja sementara waktu dengan sistem upah harian. Untuk mengatasinya masalah

peralatan, bahan baku dan modal, perusahaan belum melakukan banyak upaya meningkat,

ketidakmampuan perusahaan dalam perencanaan manajemen. Upaya meningkatkan produksi

masih sangat memungkinkan sebab potensial pasar masih sangat besar. Upaya-upaya usaha

patut dipikirkan oleh perusahaan tentunya usaha yang masih berhubungan dengan baku

tepung terigu, dan lain sebagainya.

Page 25: Bab i perbaikan

25

BAB V (LIMA)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Pengadaan bahan baku pada UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru, pekanbaru

belum mencapai target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan jika perusahaan bergantung pada

satu produk. Tenaga kerja pada perusahaan UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru masih

kurang dari jumlah yang dibutuhkan di semua bagian dan mempunyai tingkat pendidikan

yang rendah.

Jumlah peralatan dan mesin-mesin produksi pada UD ROTI MANIS kecamatan labuh

baru masih kurang dari jumlah yang dibutuhkan, selain itu juga mempunyai umur yang sudah

cukup tua. Modal yang dimiliki UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru tidak mencukupi

dari kebutuhan kegiatan proses produksi, sehingga perusahaan mempunyai kesulitan dalam

memenuhi target produksi yang telah ditetapkan serta dalam upaya pembangunan usahanya.

Hasil produksi UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru belum sesuai dengan rencana

produksi yang telah ditetapkan.

5.2 Saran-saran

UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru perlu menata kembali sistem pengadaan

bahan baku yang dilakukan selama ini dan perlu menambah tenaga kerja khususnya yang

mempunyai kemampuan di bidang manajemen dan pemasaran. Dan tenaga kerja yang sudah

Page 26: Bab i perbaikan

26

ada agar ditingkatkan kembali ketrampilannya. UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru

perlu meningkatkan perawatan mesin-mesin dan peralatan yang ada agar tidak

mempercepatnya kerusakan. Perusahaan juga perlu mengupayakan dana pinjaman,

perusahaan juga perlu mengupayakan peningkatan produksi, misalnya dengan peningkatan

jam produksi, peningkatan produktifitas pekerja, dan maupun penambahan peralatan

produksi.