bab i pendahuluan perawatan dan dan perbaikan sistem suspensi

33
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bayangkan saja jika anda mengendarai mobil, selain kecepatan juga dibutuhkan kenyamanan. Aa yang menyebabkan kenyamanan? Kenyamanan terjadi antara lain karena adanya system yang dapat meredam kejutan saat mobil berjalan. System tersebut disebut system suspense. System suspense adalah system peredam getaran yang ditimbulkan oleh jalan yang tidak rata dan menambah daya cengkram antara ban dan jalan. Pada era globalisasi ini masyarakat tertuntut kerja dengan cepat dan tepat waktu. Maka dari itu kendaraan bagi masyarakat merupakan alat pendukung yang mutlak diperlukan. Hal ini terbukti banyaknya kendaraan di dunia. Namun demikian tidak dipungkiri banyak pengguna kendraan bahkan sama sekali tidak mengetahui komponen kendaraan dan memeperbaiki kendaraan. Salah satu system yang sangat mendukung yaitu “Sistem Suspensi” karena dalam system suspense bila terjadi kerusakan akan menjadikan kendaraan tidak nyaman dipakai lagi. Maka dari itu saya sebagai penulis akan membahas system suspense dengan judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi”. B. Identifikasi Masalah 1. Tidak dalam selslu dalam kondisi standar merupakan suatu hal yang mungkin terjadi pada setiap kendaraan termasuk dalam system suspense. 2. Apabila terjadi goncangan-goncangan pada setiap kendaraan dan akan mengakibatkan bunyi yang tidak menyenangkan. 3. Apabila gangguan-gangguan tersebut tidak memperbaiki maka akan mengalami kerusakan yang sangat serius. 4. Yaitu kerusakan akan terjadi pada bagian-bagian system kemudi, bagian- bagian pada roda dan sebagainya.

Upload: sofyan-maruz

Post on 18-Jul-2015

1.552 views

Category:

Data & Analytics


9 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bayangkan saja jika anda mengendarai mobil, selain kecepatan juga

dibutuhkan kenyamanan. Aa yang menyebabkan kenyamanan?

Kenyamanan terjadi antara lain karena adanya system yang dapat

meredam kejutan saat mobil berjalan. System tersebut disebut system

suspense. System suspense adalah system peredam getaran yang ditimbulkan

oleh jalan yang tidak rata dan menambah daya cengkram antara ban dan jalan.

Pada era globalisasi ini masyarakat tertuntut kerja dengan cepat dan

tepat waktu. Maka dari itu kendaraan bagi masyarakat merupakan alat

pendukung yang mutlak diperlukan. Hal ini terbukti banyaknya kendaraan di

dunia. Namun demikian tidak dipungkiri banyak pengguna kendraan bahkan

sama sekali tidak mengetahui komponen kendaraan dan memeperbaiki

kendaraan.

Salah satu system yang sangat mendukung yaitu “Sistem Suspensi”

karena dalam system suspense bila terjadi kerusakan akan menjadikan

kendaraan tidak nyaman dipakai lagi. Maka dari itu saya sebagai penulis akan

membahas system suspense dengan judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem

Suspensi”.

B. Identifikasi Masalah

1. Tidak dalam selslu dalam kondisi standar merupakan suatu hal yang

mungkin terjadi pada setiap kendaraan termasuk dalam system suspense.

2. Apabila terjadi goncangan-goncangan pada setiap kendaraan dan akan

mengakibatkan bunyi yang tidak menyenangkan.

3. Apabila gangguan-gangguan tersebut tidak memperbaiki maka akan

mengalami kerusakan yang sangat serius.

4. Yaitu kerusakan akan terjadi pada bagian-bagian system kemudi, bagian-

bagian pada roda dan sebagainya.

2

5. Jadi kerusakan atau gangguan-gangguan tersebut harus segera ditangani

sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah.

C. Batasan Masalah

Mengingat waktu yang diberikan sekolah tidak memungkinkan

penulis untuk membahas seluruh system dalam mobil maka kami sebagai

penulisnya akan membahas tentang Pengecekan dan perawatan pada system

suspense.

a. Fungsi Suspensi

b. Komponen Suspensi dan kelayakan

c. Bongkar Pasang Suspense

d. Diagnose Kerusakan

D. Rumusan Masalah

Mengetahui masalah-masalah pada system suspense yang dapat terjadi

yang menjadi hal utama adalah melakukan pengecekan serta perbaikan untuk

menjaga system suspense dalam keaadan baik.

1) Bagaimana cara melakukan pembongkaran pada system suspense

2) Bagaimana cara merawat system suspense

3) Bagian-bagian suspense

4) Pemeriksaan suspense

5) Pengertian suspense

E. Tujuan

Dalam sekolah kejuruan dikenal denga istilah PSG (Pendidikan

Sistem Ganda) yang pelaksanaannya di suatu perusahaan atau instansi. Hal ini

memang diharuskan karena sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktek

Kejuruan (UPK).

3

Tujuan diadakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) oleh sekolah

kejuruan antara lain :

1. Melaksanakan kewajiban yang diberikan oleh sekolah.

2. Untuk mendorong siswa berwiraswasta.

3. Melatih siswa agar mandiri dan disiplin dalam praktik kerja.

4. Menambah pengalaman dalam praktek kerja / di tempat PSG.

5. Menambah kemampuan dan pelajaran yang tidak di dapat disekolah.

4

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi

Perawatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan denga sengaja

(terencana maupun tidak terencana) bertujuan untuk menjadikan komponen

atau peralatan dalam kondisi siap pakai.

Perbaikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja

(terencana maupun tidak terencana) bertujuan untuk menjadikan kompnen

atau peralatan yang semula rusak menjadi tidak rusak atau untuk menambah

nilai fungsi.

System adalah suatu rangkaian kinerja beberapa komponen yang

berfungsi bersama-sama, saling keterkaitan satu denga yang lain dan tidak

bias dipisah-pisahkan mempunyai tujuan satu.

Suspense adalah suatu komponen bagian kendaraan yang

menghubungkan kendaraan dengan roda yang berfungsi untuk meredam

getaran dengan baik saat kendaraan berjalan di jalan yang rata maupun tidak

rata (bergelombang).

Pegas daun adalah suatu pegas yng berbentuk elips seperti daun yang

berfugnsi untuk meredam getaran pada saat kendaraan dijalan yang rata

maupun bergelombang.

B. Prinsip Kerja

Apabila roda menerima kejutan atau getaran dari permukaan jalan,

maka kejutan atau getaran tesebut akan diteruskan dirumah poros belakang

atau depan maka mengakibatkan pemjangan atau pemendekean sehingga

kejutan atau getaran yang diterima oleh kendaraan dan pengemudi berkurang.

5

C. Cara Kerja

1. Kerja tunggal

Gambar 1. Kerja tunggal

Pada pegas ini saat piston menekan (kompresi) maka tidak terjadi

efek redam, sedangkan pada sat ekspansi terjadi egek.

2. Kerja ganda

Gambar 2. Kerja ganda

Pada jenis ini mekanisme redaman terjadi pada saat kompresi

maupun ekspensi tntunya mengutungkan karena secara otomatis maupun

meredam kejutan lebih baik dari kerja tunggal.

D. Klasifikasi

Pada umumnya suspense terbagi menjadi dua, yaitu suspense aksel

rigid dan suspense independen.

a. Suspense aksel rigid terbagi menjadi empat, yaitu :

1. Aksel canggah

Gambar 3. Aksel canggah

6

Ujung akseal terbentuk seperti canggah atau garpu yang dihubngkan

sumbu kingpin dengan spidel.

2. Aksel kepalan tinju

Gambar 4. Aksel kepalan tinju

Ujung akseal terbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan sumbu

king dengan spidel.

3. Aksel pipa

a) Berpegas koil

Gambar 5. Aksel pipa berpegas koil

Lengan-lengan berfungsi untuk mengatur gerakan roda (pegas koil

tidak dapat menerima beban horizontal) arah memanjang dan

melintang.

b) Berpegas daun

Gambar 6. Aksel pipa berpegas daun

7

Tidak dibutuhkan lengan-lengan karena pegas daun dapat

meneruskan bebanatau daya arah memanjang dan melintang.

4. Aksel de-dlon

Gambar 7. Aksel de-dlon

Kedua roda dipegang batang atau aksel khusus, diferential di ikat pada

body. Perlu empat penghubung (joint) pada aksel roda tidak ada

perubahan geometri pada saat pemegasan, masa tak berpegas ringa.

b. Suspense independen

1. Suspense mac person

a. Dengan lengan melintang dan batang penahan.

Gambar 8. Suspense mac person dengan lengan melintang

dan batang penahan

Lengan melintang :

Mengantar gerakan roda (arah melintang sat pemegasan)

Batang penahan :

Menahan gaya memanjang (rem, penggerak, dsb)

b. Dengan lengan melintang dan memanjang.

8

Gambar 9. Suspense mac person dengan lengan

melintang dan memanjang.

Lengan memanjang :

Mengantarkan gerakan roda atau mengawasi gaya melintang dan

memanjang

Penggunaan : aksel belakang tanpa penggerak roda dan sebagai

lengan penahan pada suspense mac person.

2. Suspense wish bone (lengan melintang dobel)

a. Dengan pegas koil

Gambar 10. Suspense wish bone dengan pegas koil

Penggunaan : aksel depan tanpa penggerak roda.

b. Dengan batang torsi

Gambar 11. Suspense wish bone dengan batang koil

9

Pada suspense wish bone, lengan atau dibuat lebih pendek dari

pada lengan bawah supaya pada saat pemegasan jarak roda tidak

berubah dan tumpuan roda saat pemegsan baik.

3. Suspense independen dengan aksel lengan torsi

Gambar 12. Suspense independen dengan

aksel lengan torsi

Pada saat salah satu roda berpegas atau pada saat belok maka lengan

torsi menerima beban puntif sehngga berfungsi seperti stabilisator.

Penggunaan : aksel belakang tanpa penggerak roda.

4. Suspensi independen dengan lengan memanjang

Gambar 13. Suspense independen dengan

lengan memanjang

Lengan memanjang mengantarkan gerakan roda dan menahan gaya

arah memanjang atau melintang.

Pengguanaan : aksel belakang tanpa penggerak roda.

Macam-macam pegas yaitu terdiri pad :

10

1) Pegs daun

Gambar 14. Pegas daun

Syarat pegas daun :

Syarat pegas daun yang baik ialah daun pegas itu tidak dilas dan

tidak mudah patah.

Fungsi pegas daun :

Fungsi pegas daun ialah mengurangi dan menghilangkan getaran

pada kendaraan yang ditimbulkan oleh jalan yang tidak rata atau

bergelombang.

Sifat-sifat pegas daun :

a. Konstruksi sederhana

b. Dapat meredam gertaran sendiri

c. Berfungsi sebagai lengan penyangga.

Penggunaan : aksel depan belakang, tanpa atau dengan

penggerak roda.

2) Pegas koil

Gambar 15. Pegas koil

11

Sifat-sifat pegas koil :

a. Langkah pemegasan panjang

b. Tidak dapat meredam getaran sendiri

c. Tidak dapat menerima gaya horizontal (perlu lengan- lengan)

d. Energy beban yang diabsorsi lebih besar dari pada pegas daun

e. Dapat dibuat pegas lembut.

Pengguanaan : pada suspense independen dan aksel rigid.

3) Pegas batang torsi

Gambar 16. Pegas batang torsi

Sifat-sifat pegas batang torsi :

a. Memerlukan sedikit tempat

b. Energy yang diabsorsi lebih besar dari pada pegas lain.

c. Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri

d. Dapat menyetel tinggi bebas mobil

e. Langkah pemegasan panjang dan mahal.

Penggunaan : pada suspense independen.

4) Pegas hidropneumatis

Gambar 17. Pegas hidropeneumatis

12

Sifat-sifat pegas hidropeneumatis :

a. Elastisitas tinggi

b. Saat pemegasan tidak timbul gelombng udara pada oli.

c. Dapatuntuk mengatur tinggi bebas kendaraan.

Penggunaan : pada kendaraan penumpang atau sedan.

13

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Bengkel

Pada tahun 1997 didirikan sebuah bengkel yang cukup sederhana yang

di Pimpin oleh Bapak Barsito. Bengkel ini diberi nama “ITONG SERVICE”

berdiri di Jl. Salya No. 12 Kelurahan Gumilir. Bengkel Itong Service

mempunyai 3 tenaga mekanik.1 pemimpin.

Bemgkel Itong Service ini melayani :

1. Service mobil berbagai merek.

B. Struktur Organisasi

C. Tata Tertib

1. Dilarang bercanda pada waktu praktek.

2. Sopan terhadap para penggan atau orang yang mau menservis mobilnya.

3. Kerja yang tertur.

4. Kunci harus dikembalikan pada tempatnya kalau sudah tidak diperlukan.

5. Jangan membuat onar.

6. Menggunakan pakaian seragam yang ditentukan sekolah

7. Membersihakn dan mengatur kembali peralatan dengan rapi seperti

semula bila akan meninggalkan tempat.

PIMPINAN DARSITO

MEKANIK 1MISTO

MEKANIK 2SAPEANG

MEKANIK 3 WAWI

14

D. Jam Kerja

HARI JAM MASUK JAM PULANG

Shift 1 Shift 2 Shift 1 Shift 2

Senin 08.00 - 16.00 -

Selasa 08.00 - 16.00 -

Rabu 08.00 - 16.00 -

Kamis 08.00 - 16.00 -

Jum’at 08.00 - 16.00 -

Sabtu 08.00 - 16.00 -

Minggu Libur

E. Denah Lokasi

Jl. Salya

Jl. Subroto

Sa

U

Lokasi

15

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Fungsi

System suspense terpasang antara badan kendaraan dengan roda-roda.

Sisi ini berfungsi untuk :

- Menyerap getaran, goncangan, maupun kejutan pada kendaraan akibat

permukaan jalan yang rusak (berluban-lubang, miring, maupun

bergelombang).

- Menopang badan kendaraan di atas sumbu roda.

- Menjaga keseimbangan geometris badan kendaraan terhadap roda-roda.

B. Komponen-komponen Sistem Suspensi Independen

1. Komponen utama suspense independen

a. Pegas koil (coil spring)

Pegas koil berfungsi untuk menyerap kejutan yang disebabkan

oleh permukaan jalan yang tidak rata.

Kebalayakan :

- Pegas koil tidak retak atau aus

- Tinggi bebs pegas batas limitnya 273mm.

b. Shock absorter (peredam kejut)

Komponen ini berfungsi untuk mengurangi osilasi yang

berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata.

Kelayakan :

- Tidak terjadi kebocoran minyak dan gas.

c. Stabilizer bar

Fungsi untuk mengurangi terjadinya kemiringan kendaraan

akibat gaya sentritugal pada saat membelok.

Kelayakan :

- Pastikan komponen ini tidak terdapat retak dan aus.

16

d. Strut bar

Fungsinya untuk menahan lower arm agar tidak maju atau

mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan maupun

dorongan akibat terjadinya pengereman.

Kelayakan :

- Pastikan tidak ada bagian yang retak pada strut bar.

e. Upper arm dan lower arm

Keduanya berfungsi untuk menyangga pegas koil dan tempat

untuk pemasangan steering knuckle.

Kelayaakan :

- Lower arm dan upper arm disemprot dengan menggunakan

penetrant warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini tidak

mengalami retak.

f. Ball joint

Bagian ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan

membelok.

Kelayakan :

- Limit gerak bebas ball joint 0mm terhadap lower arm.

2. Komponen utama suspense rigid

a. Pegas daun

Fungsinya untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan

permukaan jalan.

Kelayakan :

- Pastikan lembaran pegas tidak retak atau pada ujung-ujungnya

terjadi keausan yang berlebihan.

b. Pegas koil

Pegas koil berfungsi untuk menyerap kejutan yang disebabkan

oleh permukan jalna yang tidak rata.

Kelayakan :

- Pegas koil tidak retak atau aus

- Tinggi bebaspegas batas limitnya 273 mm.

17

c. Shock absorber

Berfungsi untuk mengurangi osilasi yang berlebihan pada

pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata.

Kelayakan :

- Pada bagian ini pastikan tidak pecah ataupun berubah bentuk.

d. Bumber froret

Fungsinya untuk membatasi ayunan pegas yang berlebihan dan

tidak terjadi tumbukan antara poros roda denga rangka kendaraan.

Kelayakan :

- Pada bagain ini pastikan tidak pecah atau pun berubah bentuk

e. Letoral rod

Berfungsi untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban

samping.

C. Bongkar Pasang Suspensi Pegas Daun

1. Langkah pembongkaran

a. Dongkrak mobil bagian belakang sampai roda menggantung dan beri

penyangga.

b. Lepaskan roda.

c. Lepaskan propeller pada penggerak aksel belakang.

d. Lepaskan peredam getaran dengan baut penahan.

Gambar 19. Saat melepas peredam getaran

dan baut penahan.

18

e. Lepaskan plat pembawah dan baut U.

Gambar 20. Saat melepas plat pembawah dan baut U.

f. Lepaskan plat penahan belakang.

Gambar 21. Saat melepas plat penahan

g. Tahan pegas daun dengan dongkrak dan keluarkan pin penggantung.

h. Ambil dongkrak, dan lepas baut penggantung bagian depan.

i. Lalu keluarkan pegas daun.

Gambar 22. Saat melepas baut penggantung

19

j. Apabila pegas daun suah dikeluarkan, tandai pegas daun bagian depan

agar proses pemasangan tidak bingung.

k. Buka klem pegas daun.

l. Buka baut center (baut hati pada pegas daun).

m. Bongkar dan pisahkan daun pegasnya.

2. Pemeriksaan

- Periksa spring leaf / pegas daun bila berkarat atau rusak ganti.

- Periksa bantalan Karen bila rusak, retak atau aus dig anti.

- Periksa kondisi ulir pada pin, rusak, ganti.

3. Langkah pemasangan

a. Pasang baut centre dan kencangkan sampai rapat

b. Rapatkan kembali klem pegas dengan dipukul menggunakan palu.

c. Masukan pegas daun.

d. Pasang pegs daun bagian depan dan masukan.

e. Lalu pasang pin penggantung, bantalan serta baut kencangkan.

Gambar 23. Memasang ping penggantung

f. Pasang pegas daun bagian belakang, lalu pasag pin penggantung

bantalan, plat penahan lalu kencangkan mur.

20

Gambar 24. Saat memasang pin penggantung bantalan

dan plat penahan.

g. Pasang plat pembawah dan baut U, lalu kencangkan.

Gambar 25. Saat memasang plat pembawah dan baut U

h. Pasang peredam getaran, baut bantalan dan stabilisator bila ada.

Gambar 26. Saat memasang peredam getaran

21

i. Pasag propeller pada penggerak aksel belakang.

j. Pasang roda.

k. Angkat dongkrak dan ambil penyangga lalu turunkan dongkrak.

D. Cara pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Peredam Kejut

Pada Suspense Depan Tipe Mac Pershon

1. Pembongkaran

a. Kendorkan mur roda depan, kemudian dongkrak kendaraan dan

lepaskan roda.

b. Lepaskan hubungan fleksibel rem dan pipa rem.

c. Lepaskan peredam kejut bersama dengan pegas koil dan hub as depan.

Yaitu dengan

- Lepaskan mur knuckle arm kemudi di bagian bawah peredam kejut

Gambar 27. Melepas mur knuckle arm

- Lepaskan tie rod end menggunakan treker trecod

Gambar 28. Melepas tierod end

22

- Membuka kap mesin dan lepaskan tiga baut pengikat atas suspense

dari atas peredam kejut.

Gambar 29. Melepas baut pengikat atas suspense.

- Melepas peredam kejut dari knuckle arm kemudi dengan menekan

lower arm suspense menggunakan gulde collar.

Gambar 30. Melepas peredam kejut dan knuckle arm

2. Pemeriksaan

- Periksa kondisi shok absorber dan karet-karet, jika rusak ganti

- Periksa kondisi as shock absorber, jika rusak ganti

- Periksa minyak shock absorber jika sudah tidak layak pakai ganti.

3. Pemasangan

a. Pasang rakitan peredam kejut dengan hub poros depan pada bodinya,

langkah-langkahnya :

Pasanglah bagian atas peredam kejut pada apron fender depan dan

kencangkan ketiga mur pemasang pengikat ats suspense.

23

Tekanlah lower arm suspense ke bawah dan hubungkan guide

collar knuckle arm kemudi ada peredam kejut.

Gambar 31. Memasang rakitan peredam kejut.

Menghubungkan pipa rem dan selang fleksibel

Gambar 32. Menghubungkan pipa arm dan selang fleksibel

Langkah-langkahnya :

a. Masukan selak fleksibel ke dalam braeket selang pada bodinya

dan kencangkan mur pia rem union dengan tangan.

b. Pasanglah klip ke dalam celah piting selang dengan kunci pas

dan SST (kunci mur union pipa rem)

c. Pastikan bahwa selang fleksibel bebas dari terpuntir aku

menekuk.

d. Lepaskan seal tape pada tutup reservoir.

e. Keluarkan udara pada / dari saluran pipa rem (bleeding).

24

f. Pasanglah roda dan turunkan kendaraan, kencangkan mur-mur

roda dengan baik.

g. Setelah pemasangan selesai lanjtkan untuk melakukan

pemeriksaan pengaturan roda depan.

E. Cara Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Batang Stabilizer

1. Pembongkaran

a. Dongkrak kendaraan dan leps kedua rodanya.

b. Lepskan tutup bwah mesin.

c. Lepaskan baut-baut stabilizer dari batang stabilizer dan lengan

suspense bawah.

d. Lepaskan ganjal karet dan panahannya.

e. Lepaskan batang stabilizer.

2. Pemeriksaan

a. Dalam keadaan terlepas dan bensin pastika komponen ini tidak ada

bagian yang retak, aus atau patah.

b. Karet-karet pengikat dalam keadaan terpasang, pastikan karet-karet

pengikat pada frame tidak ada yang rusak.

3. Pemasangan

a) Memasang batang stabilizer, langkah-langkahnya :

1) Masukan batang stabilizer lewat lubang bracket batang

penunjang.

2) Masukan bracket batang penujang yang telah dilepaskan,

kedalam batang bracket dan kencangkan dengan tangan.

3) Pasang batang penunjang pada lengan bawah suspense dan

kencangkan mur sesuai momen yang diinginkan.

F. Cara Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pemasangan Lower Arm

1. Pembongkaran

a. Dongkrak kendaraan, pasangkan stand dan lepaskan roda.

25

b. Melepas peredam kejut. Lakukan langkah- langkah berikut :

- Buka kedua mur peredam kejut

- Buka kedua penahan dan bbushing

- Turunkan peredam kejut.

Gambar 33. Melepas shock absorber

c. Melepas batang stabilizer

Buka mur dan baut pengikat bracket batang stabilizer.

Gambar 34. Melepas batang stabilizer

d. Melepas mur pengikat strut bar. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 35. Melepas batang mur pengikat strut bar.

26

e. Melepas mur dan baut ball joint.

Gambar 36. Meleps mur pengikat cincin

f. Melepas lengan suspense bawah.

Gambar 37. Melepas lengan suspense bawah.

2. Pemeriksaan

- Dengan keadaan terlepas, lower arm disemprot dengan menggunakan

penetral warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini tidak

mengalami keretakan.

3. Pemasangan

a. Pemasangan lengan suspense bawah

- Pasang lengan suspense bawah pada ball joint, kencangkan mur

dan bautnya dengan tangan.

Gambar 38. Memasang lengan suspense bawah

27

b. Memasang struk bar

Pasang struk bar pada lengan suspense bawah, kencangkan

mur dan bautnya dengan tangan.

Gambar 39. Mengencangkan mur struk bar pada lengan

suspense bawah.

c. Memasang batang stabilizer

Pasanglah batang stabilizer pada lengan suspense bawah,

kencangkan mur dengan tangan.

Gambar 40. Memasang batang stabilizer.

d. Memasang lengan suspense bawah pada cross member.

- Pasanglah lengan suspense bwah

- Atur tanda penyetelan

Gambar 41. Memasang lengan suspense bawah pada cross member

28

e. Mengencangkan mur pengikat ball joint dan strutbar.

Lakukanlah pengencangan mur pengikat ball joint dan strut bar

dengan kekencangan 650 kgf-cm.

Gambar 42. Mengencangkan mur pengikat ball joint

dan sturt bar.

f. Mengencangkan mur baut pengikat bracket batang stabilizer.

Laukan pengencangan mur pengikat bracket stabilizer dengan

moment kekencangan 196kgf-cm dan baut dengan 130 kgf-cm.

Gambar 43. Mengencangkan mur baut pengikat bracket

batang stabilizer.

g. Memasang peredam kejut, laukan langkah-langkah berikut.

- Pasang penahan dan bushing pada peredam kejut.

- Pasang peredam kejut, dan kencangkan mur dan bautnya.

Gambar 44. Memasang peredam kejut.

29

h. Memasang perlengkapan mobil yang ada pada roda depan. Langkah-

langkahnya :

- Memasang tutup debu

- Memasang poros hub

- Memasang caliper rem

- Memasang tromol roda

Gambar 45. Memasang perlengkapan mobil.

i. Menyetabilkan suspense dengan langkah- langkah sebagai berikut :

- Lepaskan jackstand dan ayunkan kendaraan bagian depan ats

bawah untuk menyetabilkan suspense.

- Mengencangkan mur nok penyetel.

Gambar 46. Langkah pengencangan mur nok penyetel.

30

G. Diagnose Kerusakan

GANGGUAN KEMUNGKINAN SEBAB CARA MENGATASINYA

1. Terjadi pitching / timbul benturan

Pegas / spring lemah Ganti

2. Melayang /

menarik

Komponen suspense depan / belakang ada yang kendor /

lemah

Ganti

3. Pegas sudah tidak berfungsi

Pegas patah Diganti

Tidak dapat menerima

beban yang besar / terlalu sering membawa beban

yang berat

Pegs ditambah / pegas di ganti yang baru.

4. Penggantung pegas retak atau patah

Karena jalan yang tidak rata Penggantung pegas diganti

5. Klem pegas rusak

/ patah Karena kurang perawatan

Klem pegas diganti yang

baru.

6. Bantalan karet retak

Karena membawa beban yang melebihi kapasitas

Diganti

7. Bunyi engkit-

engkit

Bushing / karet rusak atau

bumper rusak Diganti

8. Pengepiran tidak maksimal

Baut center bolt patah atau rusak

Diganti

9. Pengeperan tidak

seimbang pada bagian depan

Karet lower arm sudah rusak Diganti

31

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah pelaksanaan praktek kerja industry maka penuis deapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut.

Program pelaksanaan praktek kerja industry sangat tepat bagi siswa SMK

untuk menambah pengalaman dan ketrampilan kerja dibidang teknik

kendaraan ringan khusunya.

Pelaksanaan prakerin juga dapat mengenalkan siswa pada dunia usaha /

dunia industry.

Untuk menunjang pelaksanaan ini maka siswa harus dapat meilih tempat

industry / bengkel yang dapat memberikan peluang untuk praktek serta

mau memberikan bimbingan.

Dengan diadakannya Prakerin, peserta dapat memperoleh pengalaman

kerja dilapangan dan memperoleh pengetahuan khususnya dalam bidang

praktek.

B. Saran

1. Saran untuk sekolah

- Sebaiknya panitia pelaksanaan PSG pada tahun mendatang lebih baik

lagi agar tidak ada kendala dalam pembuatan laporan dan penulisan

sertifikat.

- Sekolah hendaknya member teori dasar yang belum diajarkan sebagai

pedoman siswa pada saat melaksanakan PSG.

- Untuk tahun-tahun mendatang, semoga pelaksanaan PSG akan lebih

baik lagi dari tahun-tahun yang lalu.

32

2. Saran untuk bengkel

- Sebainya peralatan dibuatkan tempat untuk penyimpanan agar rapid

an tidak berserakan.

- Jam kerja hendaknya dipertegas agar semua karywan dan peserta PSG

dating tepat waktu.

- Sebaiknya pimpinan bengkel lebih teas kepada para peserta PSG agar

tida ada peserta yang membolos dan bermain disaat jam praktek

sedang berlangsung.

- Pimpinan bengkel sebaiknya mempunyai absen cadangan agar peserta

yang tidak pernah bekerja dan jarang hadir dapat terkontrol agar

dalam pemberian nila idapat sesuai dengan kedisiplinan peserta PSG

sendiri.

33

DAFTAR PUSTAKA