perawatan dan perbaikan mein.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia industry, kerusakan suatu mesin merupakan hal yang sama sekali tidak
diharapkan,kerusakan mesin akan mendatangkan kerugian yang sangat besar baik itu berupa
waktu, biaya, maupun tenaga kerja, dengan demikian perlunya jalan keluar yaitu bagian
manajemen perawatan yang bertugas merawat mesin-mesin tersebut menjaga dalam kondisi
stabil/normal saat beroprasi, untuk mencapai itu perlu adanya penjadwalan terencana baik
tahunan, maupun bulanan.
Mahasiswa yang melakukan praktik PM dapat melihat betapa pentingnya peran
Maintenance didunia industry, perawatan teratur dan terjadwal menjadi modal penting guna
kelancaran produksi disamping menekan biaya perawatannya dengan tujuan memperpanjang
umur dari mesin.
1.2 Tujuan Melakukan Praktik
Agar mahasiswa mengetahui secara detail Flow proses yang terjadi di PPF.
Mahasiswa mampu membuat jadwal tahunan dan bulanan .
Mahasiswa mampu memperkirakan kondisi mesin yang harus dilakukan perawatan.
Mahasiswa Dapat mengerti bukan hanya perawatan mesin saja tetapi Manajemennya
juga.
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pengertian Perawatan Mesin
Secara definisi dikatakan bahwa perawatan adalah suatu kombinasi dari semua
tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu
peralatan pada kondisi yang dapat di terima.
Dibentuknya bagian perawata mesin dalam suatu perasahaan / industri adalah :
a. Agar semua mesin dan peralatan selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal
sehingga dapat menjamin kelangsungan produksi.
b. Memperpanjang masa penggunaan barang investasi ( terutama sekali pada negara
berkembang yang cenderung memakai dari pada merawat )
c. Menjamin keselamatan personil dalam menggunakan fasilitas sehingga operator
mesin dapat bekerja secara optimal dengan aman dan nyaman.
d. Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil,sehingga dapat mempermudah
perencanaan operasi.
e. Mengetahui kerusakan sedini mungkin,maka kerusakan yang mendadak dan fatal
dapat di hindarkan.
Pelumasan dan kebersihan suatu mesin adalah salah satu tindakan perawatan paling
dasar yang harus dilaksanakan sebelum dan sesudah mempergunakan mesin,karena hal
tersebut dapat mencegah terjadinya kausan dan korosi.
Keausan dan korosi adalah faktor utama penyebab kerusakan elemen – elemen
mesin,oleh karena itu pelumasan yang semestinya dan penggantian serta penambahan
secara berkala,memegang peranan utama dalam perawatan kepresisian dan mencegah
terjadinya keausan.pelumasan itu sebanding atau sama pentingnya dengan sirkulasi darah
pada manusia.
2.2 Pentingnya aktivitas pemeliharaan dapat ditinjau dari penilaian beberapa aspek
yang mempengaruhi efetivitas kegiatan pemeliharaan
Kondisi mesin/fasilitas (EQUIPMENT CONDITION) secara umum.
Terhentinya mesin/fasilitas karena kerusakan atau tidak siap pakai (EQUIPMENT
DOWN TIME), waktu yang hilang karena mesin tidak dapat digunakan.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan pemeliharaan darurat
(EMERGENCY MAN HOURS WORKED).
Apakah kerusakan yang terjadi dapat diprediksi sebelumnya.
2.3 Tujuan Dilakukannya Pemeliharaan Terhadap Mesin/Fasilitas
Secara Umum Dapat Dikatakan Bahwa Aktifitas Pemeliharaan Mesin Memiliki Beberapa
Tujuan Yaitu.
Mengurangi terhentinya mesin/fasilitas yang tidak terjadwal (UN-SCHEDULED
DOWN TIME).
Mengurangi frekuensi terjadinya kerusakan baik yang telah direncanakan maupun
yang tidak direncanakan.
Meningkatkan utilisasi dan kemampuan penggunaan mesin atau fasilitas.
Meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Meningkatkan efisiensi mesin/fasilitas.
Meningkatkan factor keselamatan kerja bagi pengguna maupun lingkungan
sekitarnya.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan pemeliharaan.
Mengurangi biaya pemeliharaan pada tingkat yang optimum.
Mengurangi biaya produksi.
2.4 Faktor Penentu Keberhasilan Perawatan
Sebagai personil yang bekerja di bagian perawatan,pernahkah dipikirkan apa yang dapat di
berikan terhadap bagian lain atau apa faktor penentu keberhasilan bagian perawatan. Kunci
keberhasilan adalah hal – hal yang dapat mendukung keberhasilan perawatan dalam melayani
atau memberikan layanan yang tepat pada bagian lain.
Kunci keberhasilan tidak lain juga faktor – faktor yang sebaiknya dimiliki oleh bagian
perawatan antara lain :
1) Kemampuan personil untuk merawat dan tidak sekedar keterampilan memperbaiki mesin
2) Ketersediaan data mesin
3) Kelancaran arus informasi
4) Kejelasan perintah kerja
5) Ketersediaan standar pengerjaan
6) Kemampuan,kemauan membuat rencana perawatan
7) Kedisiplinan personil perawatan
8) Kesadaran masing – masing personil perawatan bagi kepentingan perusahaan secara
keseluruhan.
2.5 Klasifikasi Jenis Perawatan
Perawatan dapat berupa perawatan terencana dan peawatan tidak terencana,secara jelas
dapat dilihat pada skema di bawah ini :
PERAWATAN
TERENCANAPERAWAT
AN PENCEGAH
AN
Running
Maintenanc
e
-Penamb
ahan bebera
pa kompo
nen sehubu
ngan dengan inspeksi
Shutdown
maintenanc
e
PERAWATAN
KOREKSIReparasi karena kerusak
an
Breakdown
Maintenance
TIDAK TERENCANA
emergency maintenance
1. Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang memang sudah di organisir,dilakukan rencana,
pelaksanaannya sesuai jadwal,pengendalian dan pencatatan.
2. Perawatan pencegahan yaitu jeni perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu yang
maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan
mesin.
3. Perawatan koreksi yaitu jenis perawatan yang dimaksudkan untuk mengembalikan mesin pada
standar yang diperlukan.dapat berupa reparasi atau penyetelan bagian – bagian mesin.
4. Running Maintenance adalah perawatan yang dilakukan sementara mesin dalam kondisi
digunakan.
5. Shutdown maintenance adalah perawatan yang hanya dilakukan bila mesin tersebut sengaja di
hentikan
6. Breakdown maintenance adalah pekerjaan perawatan yang hanya dilakukan karena mesin benar –
benar dimatikan karena rusak,akan tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya.
7. Emergency maintenance adalah jenis perawatan bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum
di perkirakan sebelumnya.jenis perawatan ini hanya dilakukan apabila mesin sama sekali mati
karena ada kerusakan atau ada kelainan dan tidak mungkin dapat terus di operasikan.untuk dapat
memperbaikinya maka prinsip kerja dari peralatan yang bersangkutan harus dikuasai.dengan
dikuasainya prinsip kerja peralatan tersebut maka diagnosa terhadap kerusakan dapat dilakukan
dengan cepat dan tepat.
2.6 Siklus Perawatan
Macam perawatan yang di rencanakan menurut jadwal periode perawatan preventiv
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Inspeksi ( I )
2. Reparasi kecil ( K )
3. Reparasi Medium ( M )
4. Bongkar Total ( B )
Faktor – faktor yang harus di perhatikan dalam mempertimbangkan untuk menetapakan
jadwal perawatan mesin adalah sebagai berikut :
a. Tingkat kerumitan perawatan
b. Jadwal perkiraan waktu produksi
c. Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d. Kartu riwayat mesin
e. Kemampuan personil pelaksana perawatan mesin
Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka pendek,jangka
menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang.jangka perawatan mesin jangka pendek adalah
jadwal perawatan mesin harian yang berupa pelumasan pada waktu mesin akan di pakai dan pelumasan
pada waktu mesin selesai di pakai.sedangkan jadwal perawatan mesin sedang adalah perawatan mesin
bulanan yang di susun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalam penyusunannya harus
disesuaikan dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan,sehingga tidak terjadi
bentrokan.jadwal perawatan mesin jangka sedang dapat juga berupa pemeriksaan kualitas dan tingkat
pelumasan seluruh mesin yang berupa penambahan,perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan
kebersihan peluncur – peluncur.
SAFETY RULES
A. Alat Pelindung Diri
1. Pakaian kerja standar ATS (lengan baju terlipat melewati)
Digunakan untuk melindungi tubuh dari
benda– benda asing yang dapat melukai
tubuh saat melakukan praktek.
2. Safety glasses (kaca bening)
Melindungi mata dari benda – benda
asing
yang dapat melukai mata/membutahkan
mata.
3. Safety shoes
Melindungi kaki dari benda – benda tajam yang
berserakan di lantai,dan melindungi kaki dari
kejatuhan benda – benda yang berat.
4. APD tambahan tergantung diarea mana kita melakukan
perawatan, dapat berupa.
Masker
Daigunakan untuk melindungi
saluran pernapasan.
B. Hal – hal yang perlu diperhatikan
Gunakan semua peralatan safety yang dianjurkan saat melekukan perbaikan.
Bersihkan benda – benda yang berserakan di sekitar area kerja terlebih dahulu.
Lakukan setiap proses berdasarkan instruksi kerja yang ada (Inspeksi,reparasi
kecil,reparasi medium,dan Over haul)
Pastikan peralatan yang digunakan dalam kondisi aman dan baik.
Gunakan semua peralatan sesuai dengan fungsinya.
Pastikan semua peralatan dan mesin terangkai dengan baik sebelum uji jalan
dilakukan.
C. Potensi bahaya
1. Tangan tergores saat melakukan perawatan.
2. Terpeleset akibat menginjak benda – benda yang berserakan di lantai.
3. Tangan terjepit
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Diagram Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin / Fasilitas Terencana
Mulai
Jadwal Pemeliharaan Mesin / Fasilitas Tahunan
Jadwal Pemeliharaan Mesin / Fasilitas Bulanan
Penyerahan Jadwal Pemeliharaan Mesin / Fasilitas Bulanan ke Unit Terkait
Pemeriksaan Kondisi Pemakaian Mesin / Fasilitas
Keputusanan
Pelaksanaan Pemeliharaan dan Perbaikann Mesin / Fasilitas Terencana
Serah Terima Mesin / Fasilitas ke Unit Terkait
Keputusan
Membuat Laporan Pelaksanaan Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin / Fasilitas
Dokumentasi
Selesai
Mesin Fasilitas tidak Layak Pakai
Tidak
Ya
Tidak Tidak
Flow pemeliharaan dan perbaikan mesin/fasilitas terencana.1. Mulai (persiapan)
PPF mendata semua mesin/fasilitas perusahaan maupun institusi baik itu mesin fix maupun mesin portable untuk dibuatkan jadwal pemeliharaanya.
2. Jadwal pemeliharan mesin/fasilitas tahunan, ”D.3.03.002”. dibuat berdasarkan hasil data seluruh mesin yang ada dalam MASTER PLAN PREVENTIV ”D.3.03.001”.
3. Jadwal pemeliharaan mesin/fasilitas bulanan, ”D.3.03.003”. Dibuat berdasarkan master jadwal preventiv tahunan, tiap bulannya dilakukan pendataan untuk unit yang terjadwal di bulan tersebut.
4. Penyerahan jadwal pemeliharaan mesin/fasilitas bulanan ke unit terkait. Setelah PPF membuat jadwal bulanan, jadwal tersebut akan diserahkan ke teknisi untuk dieksekusi jam kerjanya masing-masing.
5. Pemeriksaan kondisi mesin/fasilitas. Teknisi melakukan pengecekan terhadap mesin dan memastikan agar mesin dapat beroperasi dengan baik.
6. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan mesin/fasilitas terencana. Teknisi melakukan pemeliharaan/perawatan sesuai jadwal yang ada dan tidak boleh ada yang terlewatkan walaupun 1 unit saja.
7. Serah terima mesin/fasilitas ke unit terkait. F0RM “F.3.03.049” teknisi melakukan serah terima jika unit yang terkait telah dilakukan perawatan berdasarkan jadwalnya, jika mesin (tidak) diterima karena kerusakan atau sebagian part mesin masih kurang maka akan dilakukan kembali perawatan dan perbaikan mesin.
8. Membuat laporan pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan mesin/fasilitas. FORM ”F.3.03.049”. Guna mamenuhi persyaratan bahwa mesin/fasilitas telah dilakukan pemeliharaan dan perbaikan.
9. Dokumentasi. Menyimpan/mengumpulkan semua berkas berupa form-form selama perbaikan dilakukan, untuk disimpan dalam 1 file dokumen, tujuannya suatu saat nanti data digunakan kembali.
10. Selesai.
3.2 Diagram Pemelharaan dan Perbaikan Mesin/ Fasilitas Tidak Terencana
Mulai
Permohonan Perbaikan Mesin/Fasilitas
Pelaksanaan perbaikan mein/fasilitas
Membuat laporan pelaksana pemeliharaan dan perbaikan mesin/fasilitas
Pemeriksaan Kelengkapan Data dan Pengisian Form
Pemeriksaan Ketersediaan Pelaksana
Pemeriksaan Kemampuan Mesin/ Fasilitas untik diperbaiki
Serah terima mesin/fasilitas ke unit kerja
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Mesin/ Fasilitas tidak layak pakai
Flow pemeliharaan dan perbaiakan mesin/fasilitas tidak terencana.1. Mulai(persiapan)
PPF menyediakan FORM EMERGENCY (F.3.03.001) yang diambil dibengkel/ kantor PPF.Form ini berguna untuk permintaan perbaikan mesin/fasilitas tiba-tiba dibengkel.
2. Selanjutnya PPF memeriksa kelengkapan form yang telah diisi baik kelengkapan data dan rincian kerusakan. Jika PPF menolak (tidak) akibat pengisian form belum sempurna maka akan dikembalikan untuk dilengkapi, tetapi jika form telah lengkap maka PPF akan menerima (Ya).
3. Berikutnya PPF melakukan pemeriksaan ketersedian pelaksana, PPF melihat teknisi yang mungkin memiliki waktu lebih untuk menangani mesin yang terkait (emergency), jika diterima (ya) maka mesin akan dilakukan perbaikan namun jika (tidak) akan dilakukan lagi pada teknisi yang ada.
4. Periksa kemampuan mesin/fasilitas untuk diperbaiki, dalam hal ini jika mesin mengalami kerusakan mesin namun masih bisa beroperasi selama itu tidak membahayakan operator maka perbaikan akan dilakukan menunggu jadwal perawatan mesin tersebut tetapi jika mesin benar-benar tidak dapat beroperasi maka teknisi berhak menentukan waktu perbaikan secepatnya, tanpa harus menunggu jadwal Preventifnya.
5. Pelaksanaan perbaikan mesin/fasilatas. Melakuakan perbaikan terhadap mesin yang mengalami kerusakan hingga dapat digunakan kembali.
6. Serah terima mesin/fasilitas ke unit kerja. Setelah perbaikan selesai maka teknisi melakukan serah terima tanda bahwa perbaikan telah dilakukan berupa FORM SERAH TERIMA (F.3.03.001). Jika ini diterima (ya) maka teknisi akan membuat laporanya. Jika “tidak” maka akan dilakukan kembali proses perbaikan mesin/fasilitas.
7. Membuat laporan pelaksana pemeliharaan dan perbaikan mesin/fasilitas. FORM laporan perbaikan mesin/fasilitas (F.3.03.049).
8. Dokumentasi. Menyimpan/mengumpulkan semua berkas berupa form-form selama perbaikan dilakukan, untuk disimpan dalam 1 file dokumen, tujuanya suatu saat nanti data bisa digunakan kembali.
9. Selesai.
Selesai
Dokumentasi
3.3 Diagram Pelaksanaan Work Order Internal dan Externa
Mulai
Permintaan Pengerjaan Work Order (WO)
Pemeriksaan Kelayakan Pelaksanaan Work Order
Penjadwalan dan Estimasi Waktu Pelaksanaan
Pemeriksaan Kelengkapan Data dan Pengisian Form
Pelaksanaan Work Order
Serah Terima Pekerjaan Keputusan
Penentuan Pelaksanaan
Pengerjaan Work Order (WO)
Pemeriksaan Qualitas
Dokumentasi
Penolakan Pekerjaan Work Order (WO)
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Pelaksanaan work order internal dan external.1. Mulai (persiapan)2. Permintaan pengerjaan work order (WO). PPF menyediakan form permintaan
pengerjaan pada unit.3. Pemeriksaan kelengkapan data dan pengisian form. PPF mengecek kelengkapan data
dan kelengkpan pengisian form.4. Pemeriksaan kelayakan pelaksanaan work order. PPF memeriksa pelaksanaan work
order.5. Penjadwalan dan estimasi waktu pelaksanaan. Planer PPF membuatkan jadwal
pelaksaana jadwal dan mengestimasi waktu pelaksanaan.6. Penentuan pelaksanaan. Proses untuk menentukan pelaksanaan pengerjaan work
order.7. Pengerjaan work order. Teknisi PPF melakukan pengerjaan berdasarkan data yang
diterima sebelumnya tentang unit yang terkait.8. Pemeriksaan kualitas. Proses pemeriksaan hasil pengerjaan work order apakah sudah
sesuai atau belum sesuai.9. Serah terima pengerjaan order. Teknisi melakukan serah terima jika proses
pengerjaan work order telah selesai dilakukan.10. Membuat laporan pelaksanaan guna memenuhi persyaratan bahwa mesin/fasilitas
telah dilakukan pengerjaan WO.11. Dokumentasi. Meyimpan/mengumpulkan semua berkas berupa form-form selama
perbaikan dilakukan, untuk disimpan dalam 1 file dokumen, tujuannya suatu saat nanti data bisa digunakan kembali.
12. Selesai.
Selesai
3.4 Hasil praktik selama seminggu
Senin,01 / Oktober / 2012
Proses Pelaksanaan Kerja PM
Nama Mesin : Mesin Gerinda Tangan (Makita HG46)
JenisPerawatan : Inspeksi (I)
Lokasi : TSP
Persiapan :
1. Alat Pelindung Diri
Pakaian Praktek : melindungi bagian tubuh dari benda-benda asing yang dapat
melukai badan.
Kacamata Safety : melindungi mata dari benda-benda asing yang dapat melukai
mata atau berakibat fatal (buta).
Sepatu Safety : melindungi kaki dari benda-benda yang berserakan/benda-benda
yang tajam yang ada dilantai.
2. Instruksi Kerja (IK)
Intruksi kerja yang digunakan (3.03.002)
3. Peralatan yang Digunakan
Obeng (+/-)
Kunci Kait / kunci Y
Palu karet
Allen Key
Contact Cleaner
Dll
4. Proses Pelaksanaan Praktek
Mesin gerinda Tangan
No Kegiatan Gambar Peralatan Ket
1 Test mesin selama 5-10 menit - Ok
2 Lepas roda gerinda
Kunci
kait/kunci
Y
Ok
3Lepas cover pelindung roda
gerindaObeng -/+ Ok
4 Lepas cover kepala mesin Kunci L Ok
5 - Ok
Tambahkan gemuk pada
mesin jika sudah berkurang
6
Check kondisi brush carbonObeng -
Ok
7Check kondisi switch dan
plugObeng -/+ Ok
8Bersihkan mesin dari oli atau
greasMajun Ok
5. Analisis dan Kesimpulan
Sebelum melakukan inspeksi, pastikan terlebih dahulu untuk memeriksa kondisi
fisik peralatan tersebut. Berikan greas pada roda gigi mesin apabila greas tersebut kurang.
Ganti brush carbon jika sudah tidak baik.
Selasa,02/Oktober /2012
Proses Pelaksanaan Kerja PM
Nama Mesin : Mesin Gerinda Potong (Makita COG 06)
Jenis Perawatan : Inspeksi (I)
Lokasi : TSE
Persiapan
1. Alat Pelindung Diri
Pakaian Praktek : melindungi bagian tubuh dari benda-benda asing yang dapat
melukai badan.
Kacamata Safety : melindungi mata dari benda-benda asing yang dapat melukai
mata atau berakibat fatal (buta).
Sepatu Safety : melindungi kaki dari benda-benda yang berserakan/benda-benda
yang tajam yang ada dilantai.
2. Instruksi Kerja (IK)
Intruksi kerja yang digunakan (3.03.002)
3. Peralatan yang Digunakan
Kunci Kait / Kunci y
Obeng (+/-)
Contack cleaner
Dll
4. Proses Pelaksanaan Praktek
Mesin Gerinda Potong
No Kegiatan Gambar Peralatan Ket
1 Test mesin 5 – 10 menit - Ok
2
Memastikan susunan /
rangkaian mesin agar tidak
terjadi kesalahan saat
assembly
_ Ok
3Mengecek kondisi brush
carbonObeng - Ok
4Mengecek kondisi switch
on/off- Ok
5Mengecek kondisi plug
- Ok
6 Mengecek kondisi pencekam - Ok
7 Membersihkan bagian mesin Majun Ok
8 Test akhir - Ok
9 Serah terima
Form
serah
terima
Ok
5. Analisa dan kesimpulan
Pastikan bahwa pencekam dan pelindung roda gerinda benar-benar dalam
keadaan baik dan siap pakai.
Rabu, 03/Oktober/ 2012
Proses Pelaksanaan Kerja PM
Nama Mesin : Mesin Gerinda Pedestal
JenisPerawatan : Emergency maintenance
Lokasi : Bengkel A
A. Persiapan
1. Alat Pelindung Diri
Pakaian Praktek : melindungi bagian tubuh dari benda-benda asing yang dapat
melukai badan.
Kacamata Safety : melindungi mata dari benda-benda asing yang dapat melukai
mata atau berakibat fatal (buta).
Sepatu Safety : melindungi kaki dari benda-benda yang berserakan/benda-benda
yang tajam yang ada dilantai.
2. Instruksi Kerja (IK)
Intruksi kerja yang digunakan (3.03.003)
3. Peralatan yang Digunakan
Wrench Combination
Universal Key
Palu Plastik
Contact Cleaner
Monting bearing
Dll
4. Proses Pelaksanaan Praktek
Mesin Gerinda Pedestal
No Kegiatan Gambar Peralatan Ket
1
Membersihkan
komponen-komponen
dalam mesin gerinda
Contact
CleanerOk
2Memasang bearing pada
rotor
Monting
bearing, palu
plastik
Ok
3Memasang rotor pada
statorOk
4Memasang Housing
mesin
Wrench
combinationOk
5 Memasang roda gerindaObeng +
Ok
6Memasang cover roda
gerinda
Allen keyOk
5. Analisa dan kesimpulan
Pada saat pemasangan bearing gunakan monting bearing yang sesuai dan pukul
secara perlahan. Dan pastikan selalu memasang o-ring pada rumah bearing. Berikan
pelumas pada saat memasang bearing.
Kamis, 04/Oktober/ 2012
Proses Pelaksanaan Kerja PM
Nama Mesin : Mesin las AC-DC
JenisPerawatan : Reparasi Medium
Lokasi : Bengkel Produksi
Persiapan
1. Alat Pelindung Diri
Pakaian Praktek : melindungi bagian tubuh dari benda-benda asing yang dapat
melukai badan.
Kacamata Safety : melindungi mata dari benda-benda asing yang dapat melukai
mata atau berakibat fatal (buta).
Sepatu Safety : melindungi kaki dari benda-benda yang berserakan/benda-benda
yang tajam yang ada dilantai.
2. Instruksi Kerja (IK)
Intruksi kerja yang digunakan (3.03.002)
3. Peralatan yang Digunakan
Wrench Combination
Allen key
Kunci soket
Contact Cleaner
Obeng (+/-)
4. Proses Pelaksanaan Praktek
Mesin Las AC-DC
No Kegiatan Gambar Peralatan Ket
1Membersihkan seluruh
bagian mesin
Contact
Cleaner,
majun,
compresor
Ok
2Memperbaiki terminal
output handle
Wrench
combinationOk
3Membersihkan kipas
pendinginMajun Ok
4Check kondisi plug dan
cable powerObeng (+/-) Ok
5Check kondisi cable
grund
-Ok
6Mengganti handle
elektroda
Allen keyOk
7
Pastikan tidak ada kabel
yang lepas pada bagian
dalam mesin
- Ok
8 Memasang cover mesin
Kunci soket,
wrench
combination
Ok
9 Uji coba mesin elektroda Ok
5. Analisa dan kesimpulan
Pada mesin las ini, handle elektroda diganti dengan yang baru. Dan pada saat
pemasangan handle yang baru tersebut, pastikan baut pengencangnya kuat karena
apabila longgar dapat menyebabkannya terbakar. Dan Sebelum menutup cover mesin,
pastika semua kabel-kabel dalam keadaan baik.
Jumat, 05/Oktober/ 2012
Proses Pelaksanaan Kerja PM
Nama Mesin : AC (Air Conditioner)
JenisPerawatan : Inspeksi Dan Overhaol
Lokasi : Bengkel PM
Persiapan
1. Alat Pelindung Diri
Pakaian Praktek : melindungi bagian tubuh dari benda-benda asing yang dapat
melukai badan.
Kacamata Safety : melindungi mata dari benda-benda asing yang dapat melukai
mata atau berakibat fatal (buta).
Sepatu Safety : melindungi kaki dari benda-benda yang berserakan/benda-benda
yang tajam yang ada dilantai.
2. Instruksi Kerja (IK)
Intruksi kerja yang digunakan (3.03.002)
3. Peralatan yang Digunakan
Wrench Combination
Allen key
Kunci soket
Contact Cleanen
Obeng (+/-)
Kain lap kering
4. Proses Pelaksanaan Praktek
Jenis Perawatan Inspeksi
No Kegiatan Gambar Peralatan Ket
1Nyalakan mesin sekitar 15
menitOk
2 Memeriksa kondisi fan belt Ok
3
Lakukan pengecekan dan
pengukuran temperature udara
yang masuk dan keluar
bagian indoor, tekanan
refrigerant, besarnya arus
pada compressor, fan, remote
control, putaran kipas outdoor,
dan putaran blower indoor.
Ok
4
Catat hasil pengukuran dan
pengecekan point diatas,
sebagai pembanding kondisi
sebelum dan sesudah
perbaikanOk
Jenis Perawatan Overhaol
No Kegiatan Gambar Peralatan Ket
1Cuci filter dan casing
(indoor)
Lap kain
keringOk
2
Bersihkan seluruh
permukaan sirip
evaporator
- Ok
3Bersihkan bagian blower
(indoor) - Ok
4
Semprot drainase dan
lubang pembuangan air di
indoor agar kotoran
terbuang melalui pipa
pembuangan
- Ok
5
Pasang filter dan casing
pada dudukannya
(indoor)
Obeng +/-Ok
6
Pastikan semua bagian
indoor terpasang
sempurna dan benar-
benar dalam keadaan
kering
-
7
Buka tutup kipas
(outdoor) kemudian
bersihkan kipasnya
Kain lap
keringOk
8 Cuci casing outdoorKain lap
keringOk
9
Bersihkan kisi-kisi pipa
kondensor dari arah
belakang kedepan
- Ok
10Jika sudah bersih, tutup
kembali kipasObeng +/- Ok
11
Bersihkan bekas tetesan
air disekitar bagian
indoor dan outdoor
Kain lap
kering Ok
12
Pastikan kembali, apakah
bagian indoor dan
outdoor AC sudah
terpasang dengan
sempurna atau belum
- Ok
13Periksa kondisi terminal,
soket, dan penutup arus- Ok
14
Colokkan stop contact
aliran listrik yang
menghubungkan ke AC.
Kemudian nyalakan AC
- Ok
15Lakukan pengecekan
fungsi remote control - Ok
16Dengarkan suara yang
keluar (indoor)- Ok
17Lakukan pengecekan arus
listrik kompresorObeng tespen
18Lakukan pengecekan
tekanan freon- Ok
19Dengarkan suara yang
keluar (outdoor)-
20Periksa putaran kipas
(outdoor)- Ok
21 Catat hasil perawatan Form Ok
5. Hal-hal penyebab dasar kerusakan AC
Kompresor rusak
Penyebabnya : - Habis Gas (bocor)
-Penggunaan berlebihan (Non Stop)
-Penyetelan remote yang salah
Kurang dingin
Penyebabnya : -Kondensor kotor
-Evaporator kotor
-Kurang gas (bocor tabung)
-Penggunaan remote yang salah
6. Analisis dan kesimpulan
Perawatan dilakukan secara rutin (setiap 3 bulan) dan jenis perawatan yang
dilakukan pada AC yaitu inspeksi dan overhaul pada indoor maupun outdoor.
Penggunaa AC digunakan sesuai kebutuhan (10 jam/ hari) agar AC tidak mudah
rusak dan hemat listrik.
Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Kurang memahami tentang jenis perawatan yang dilakukan
- kurang mengetahui langkah-langkah perawatan yang akan dilakukan
2. Solusi
- Tanyakan pada instruktur yang bertanggung jawab atau pada teknisi
- Baca instruksi kerja perawatan mesin sesuai jenis mesinnya dan jenis
perawatannya dan tanyakan pada teknisi yang bekerja bersama pada saat praktek
tentang langkah-langkah yang akan dilakukan. Lakukan komunikasi rutin pada
karyawan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah di lakukan oleh penulis selama kurang lebih sepekan,maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :
Perawatan / pemeliharaa mesin atau fasilitas adalah suatu kombinasi dari semua
tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu
peralatan maupun fasilitas pada kondisi yang dapat diterima.
Pelumasan dan kebersihan suatu mesin adalah salah satu tindakan perawatan paling
dasar yang harus dilaksanakan sebelum dan sesudah mempergunakan mesin,karena
hal tersebut dapat mencegah terjadinya keausan dan korosi.
Emergency Maintenance merupakan jenis perawatan yang hanya dilakukan apabila
mesin sama sekali mati karena ada kerusakan atau ada kelainan dan tidak mungkin
dapat di operasikan.untuk dapat memperbaikinya maka prinsip kerja dari peralatan
yang bersangkutan harus dapat di kuasai,dengan dikuasainya prinsip kerja peralatan
tersebut maka diagnosa terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Jenis perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventiv
diklasifikasikan kedalam empat ( 4 ) golongan yakni, Inspeksi ( I ),Reparasi Kecil ( K
),Reparasi Medium ( M ),Bongkar Total ( B ).
Faktor–faktor penentu keberhasilan perawatan terdiri dari beberapa bagian
yakni,kemampuan personil untuk merawat dan tidak sekedar keterampilan
memperbaiki mesin,ketersediaan data mesin,kelancaran arus informasi,ketersediaan
standar pengerjaan,kemampuan dan kemauan membuat rencana
perawatan,kedisiplinan personil,kesadaran masing – masing personil bagi
kepentingan perusahaan secara keseluruhan.
4.2 SARAN
Kepercayaan yang diberikan kepada mahasiswa untuk melakukan praktek sangat
bagus dan kalau bisa hal ini lebih ditingkatkan lagi, karena dengan cara seperti ini
mahasiswa dapat berperan aktif dalam melakukan suatu proses maintenance yang
dilakukan, dan secara tidak langsung mahasiswa akan berusaha dengan sendirinya
untuk mencari ilmu dari para mechanic yang mendampinginya saat melakukan
praktek.
Motifasi yang diberikan oleh instruktur sebelum memulai suatu praktikum sangat
bagus, karena dengan hal yang demikian akan menimbulkan motivasi yang tinggi
dalam diri mahasiswa untuk melakukan suatu pekerjaan.
Keramahan yang ditunjukkan oleh para mechanic yang mendampingi mahasiswa
dalam melaksanakan praktik sangat bagus dan kalau bisa ini dipertahankan atau
bahkan ditingkatkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
ISTC,ATS (Akademi Teknik Soroako ), Manajemen Pemeliharaan Mesin.,Bandung.1991
Kegiatan setiap hari