4 perawatan dan perbaikan fisika

25
Disusun Oleh: TIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH 2012

Upload: jhon-simon

Post on 01-Jan-2016

127 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

Disusun Oleh: TIM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH

2012

Page 2: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

1

BAB I PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT FISIKA

Alat-alat fisika umumnya terdiri alat dari bahan logam, kayu, kaca. Perawatan

alat tersebut dilakukan dengan menyimpan alat pada tempat yang cukup kering

(tidak lembab) dan tidak terpanasi oleh cahaya matahari; membersihkan alat

secara kontinu setiap minggu atau selang beberapa hari, bergantung pada

kondisi ruang penyimpanan alat, dan menempatkan alat pada posisi yang tepat,

tidak ditumpuk begitu saja.

Perbaikan alat-alat laboratorium fisika dapat kita bagi dalam 2 jenis yaitu,

perbaikan ringan dan perbaikan berat. Perbaikan ringan adalah perbaikan yang

dapat kita lakukan sendiri dengan menggunakan alat dan perkakas yang ada di

laboratorium, sedangkan perbaikan berat memerlukan peralatan dan perkakas

yang lebih khusus. Dalam buku ini hanya akan dibahas perbaikan alat-alat

fisika yang tergolong dalam perbaika ringan. Alat-alat fisika yang dapat

diperbaiki secara ringan meliputi catudaya (power suply) meter dasar (basic

meter), Avo-meter, pemancar dan penerima gelombang 3 cm, dan komponen-

komponen lsitrik, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca empat lengan,

mikroskop, dan lain-lain.

A. Catudaya atau Power supply

Jika pada saat catudaya dihidupkan dengan menekan sakelar on/off pada

posisi on, tetapi arus listrik tidak ada, ada beberapa kemungkinan antara lain

sebagai berikut ini.

a. Sekering catudaya putus.

Sekering catudaya umumnya dipasang di bagian belakang catu daya. Jika

catudaya pada saat sakelar pada posisi on tidak ada arus listrik dari catudaya

tersebut, periksalah sekeringnya. Ada kemungkinan sekeringnya putus.

Sekering catudaya terbuat dari tabung dengan dinding kaca, ujung kedua

tebung dilapisi logam, dan di dalam tabung itu terdapat kawat yang

Page 3: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

2

menghubungkan kedua ujung logam. Memeriksa sekering dilakukan dengan

mengamati kawat di dalam tabung sekering itu. Jika kawat di dalam tabung itu

putus, sekering catudaya itu harus diganti dengan yang baru.

b. Kabel penghubung catudaya ke listrik PLN putus atau lepas.

Umumnya kerusakan kabel penghubung terjadi karena kawat dalam kabel

lepas dari steker atau kawat dalam kabel ada yang putus. Cara

memperbaikinya adalah sebagai berikut. Bukalah steker, lalu periksa apakah

ada kawat kabel yang lepas dari jepitan logam dalam steker, jika ada

sambungkan kembali.

Jika sambung kawat logam dan steker dalam keadaan tersambung dengan

baik, periksalah kawat dalam kabel dengan menggunakan AVO meter. Putar

sakelar AVO meter pada posisi untuk mengukur hambatan (Ohm meter).

Posisikan sakelar pada posisi maksimum untuk pengukuran hambatan

(umumnya mega Ohm). Sentuhkan dahulu kedua batang pemeriksa (probe),

jika menunjukkan nilai 0 (nol) Ohm, AVO meter itu dapat digunakan. Sentuhkan

ujung salah satu batang pemerksa ke ujung kabel yang diperiksa, ujung lain

batang pemeriksa ke ujung lain kabel yang diperiksa, jika AVO meter

menunjukkan nilai 0 (nol) berarti kabel itu masih dalam keadaan baik, jika

menunjukkan nilai Ohm yang besar (kilo Ohm atau mega Ohm) berarti kawat

dalam kabel itu ada yang putus. Kawat yang putus dalam kabel bisanya terjadi

pada bagian kabel yang sering dibengkokkan. Jika putus, gantilah dengan yang

baru. Cara yang lebih mudah untuk menguji apakah kawat dalam kabel itu

putus atau tidak adalah dengan mengganti dahulu dengan kabel yang lain. Jika

dengan kabel yang lain jalan, berarti kawat dalam kabel yang diganti ada yang

putus.

c. Sakelar on/off rusak

Beberapa sakelar ada yang dapat dibuka, sehingga kita dapat memeriksa

bagian dalamnya. Pemeriksaan sakelar dilakukan untuk sakelar yang dapat

dibuka. Bukalah sakelar itu, lalu periksalah. Jika tidak jalannya catu daya

Page 4: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

3

karena sakelar, pada bagian dalam sakelar ada logam yang lepas atau

sambungakn kabel ke sakelar lepas.

B. Meter dasar

Kerusakan yang biasa terjadi pada meter dasar adalah jarum meter pada posisi

tidak digunakan tidak menunjuk ke angka 0 (nol). Jika ini terjadi gunakan obeng

untuk memutarkan skrup yang letaknya di bawah kotak meter. Putar jarum

meter itu sampai jarum menunjuk ke angka 0.

Kerusakan berat yang sering terjadi pada meter dasar adalah ada kawat halus

di dalam kumparan, yang letaknya di dalam kotak, yang putus. Akibat putusnya

kawat halus kumparan adalah meter dasar tidak bekerja. Kerusakan ini tidak

dapat diperbaiki dengan perlatan yang ada di laboratorium sekolah.

Kerusakan yang lain adalah sambungan kabel pada skrup terminal putus atau

skrupnya lepas. Ini dapat diperbaiki dengan menyolder sambungan kabel yang

lepas dan jika skrupnya lepas dapat dipasang kembali.

Meter dasar dilengkapi dengan kotak shunt dan multiplier. Kotak shunt berisi

rangkaian seri hambatan dan dipasang pada terminal meter dasar untuk

mengukur kuat arus listrik.

Gambar 1.1 a Meter dasar sebelum dipasang kotak shunt

Gambar 1.1 b Meter dasar dengan kotak shunt

Page 5: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

4

Kotak multiplier berisi rangkaian seri hambatan dan dipasang pada terminal

meter dasar untuk mengukur tegangan listrik (volt). Kerusakan yang dapat

terjadi pada kedua kotak ini adalah lepasnya skrup pada terminalnya. Jika

terjadi kerusakan ini skrup diperbaiki pemasangannya.

C. Komponen-komponen listrik

Kerusakan yang sering terjadi pada kompoenen-komponen listrik adalah pada

dudukan batere, dudukan lampu, sakelar pisau, hambatan geser, dan kotak

hambatan. Kerusakan-kerusakan dan perbaikannya adalah sebagai berikut ini.

a. Dudukan batere

Kerusakan pada dudukan batere umumnya terjadi karena sambungan kabel

lepas dan keping logam atau pegas pada dudukan batere berkarat. Jika

sambungan lepas dapat disolder kembali. Jika terjadi perkaratan pada keping

logam atau pegasnya, perbaiki dengan cara mengampelas keping logam atau

pegas itu. Karat pada keping logam atau pegas mengakibatkan terhambatnya

arus listrik dari batere ke kabel yang disambungkan ke dudukan batere itu.

Gambar 1.2 a dudukan bateri Gambar 1.2 b baterai dengan dudukannya

b. Dudukan lampu

Kerusakan pada dudukan lampu umumnya terjadi pada skrup dan sambungan

kabel. Jika skrup longgar dikencangkan lagi dan jika sambungan kabel putus

disolder kembali.

Page 6: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

5

c. Sakelar pisau

Kerusakan yang terjadi pada sakelar pisau umumnya terjadi karena karat dan

keping pisau pada dudukannya longgar. Jika terjadi karat perbiki dengan cara

logam-logam sambungan pada sakelar diampelas. Jika kerusakan terjadi

karena longgar, bagian-bagian yang longgar dikencangkan kembali dengan

menggunakan tang.

Gambar 1.3 sakelar pisau dengan ON dan OFF

d. Hambatan geser

Kerusakan yang sering terjadi pada hambatan geser adalah keping geser tidak

menempel pada kumparan kawat dan sambungkan kabel yang lepas. Keping

geser yang tidak menempel pada kumparan kawat ditekuk ke sebelah dalam

dengan menggunakan tang sehingga keping geser dapat menempel kembali

pada kumparan kawat. Sambungan kabel dalam hambatan geser yang lepas

disambungkan kembali dengan cara disolder.

Gambar 1.4 Hambatan geser (Rheostat)

e. Kotak hambatan

Kotak hambatan merupakan alat yang dalam praktikum digunakan untuk

mengubah-ubah besar hambat yang besar hambatannya itu tertera pada label

di luar kotak hambatan. Bagian dalam kotak hambat berisi beberapa hambatan.

Page 7: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

6

Kerusakan ringan yang sering terjadi pada kotak hambatan adalah putusnya

kabel yang dapat kita perbaiki sendiri dengan cara disolder.

D. Multimeter Analog

Avo meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur Arus, Tegangan,

dan hambatan listrik. Secara terpisah bahwa alat ukur listrik yang digunakan

untuk mengukur arus dinamakan Amperemeter . Alat ukur listrik yang

digunakan untuk mengukur tegangan disebut Voltmeter. Alat ukur listrik yang

digunakan untuk mengukur hambatan disebut Ohmmeter. Dikarenakana

pengukuran arus, tegangan, dan hambatan hanya dengan menggunakan satu

alat sehingga dinamakan multimeter analog. Jika alat ini digunakan untuk

mengetes alat-alat listrik ada pula yang menyebutnya multitester.

Gambar 1.5a Avo-meter analog jenis SP-20 D (lama)

Gambar 1.5b Avo-meter jenis baru

1) Pemeliharaan dan Perbaikan Avo-meter/multitester analog

Untuk memahami cara pemeliharaan dan perbaikan Avo-meter/multimeter

analog, perlu diketahui hal-hal berikut ini :

Peringatan dalam penggunaan

Data instrumentasi

Persiapan pemakaian dan Cara-cara pengoperasian dan cara-cara

pemeliharaan

Page 8: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

7

A. Peringatan dalam penggunaan Avo-meter

Periksalah Avo-meter, kabel ukur, dan peralatan lainnya setiap kali akan

digunakan.

Dalam aktivitas kita yang berkaitan langsung dengan kelistrikan harus

selalu berfikir bahwa listrik dan alat-alat listrik dalam keadaan hidup (on)

dan jangan sebaliknya.

Jangan mengadakan pengukuran hambatan dalam keadaan ada arus

listrik (hidup). Alat ini jangan dipegang tetapi letakkan di tempat yang

kering. Diusahakan agar tubuh kita tidak menjadi bagian dari listrik.

Demikian pula dalam cara pengukuran masing-masing besaran listrik

berbeda, seperti pengukuran tegangan 220 Volt (AC) dan tegangan 220

Volt (DC), untuk itu harus dijaga jangan sampai terjadi kesalahan dalam

penggunaan Avo-meter tersebut.

Avo-meter dapat mengukur 7 (tujuh) fungsi , seperti terlihat pada skala

kaca. Disamping itu dapat mengukur 20 jangkah pengukuran atau saklar

putar (switch rotasi). Skala kaca diperlukan untuk mengurangi

kemungkinan kesalahan baca secara paralaks.

Bacalah informasi ini sampai tuntas, karena salah dalam pemakaian alat

ini dapat membahayakan diri berupa kejutan listrik, rusaknya alat, dan

alat yang sedang ditest.

Periksa Avo-meter atas kerusakan bodinya, dan tidak dipakai alat ini jika

pecah/rusak, kotor, atau kondisinya rusak berat.

Putarlah saklar secara penuh. Perhatikan setiap langkah ketika memutar

saklar, harus tepat pada posisinya (20 posisi). Jangan dipakai apabila

saklar putar itu kendor.

Periksalah kabel ukur apabila ada kerusakan, seperti jika ada yang

pecah atau tidak terisolasi, kendor, pinnya/ujung kabel pengetesan

bengkok. Apabila ditemukan keadaan seperti itu sebaiknya tidak

digunakan. Tetapi harus diperbaiki dulu.

Letakkan Avo-meter pada permukaan yang rata. Gunakan obeng kecil

untuk menyetel “ O “, baca skala sebelah kiri.

Page 9: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

8

Masukkan kabel warna hitam pada posisi “ – “ dan yang merah ke “ + “.

Pastikan semua komponen dalam kondisi baik, bila longgar (sunda :

“loncer”) sebaiknya tidak dipakai.

Putar saklar pada posisi “x 1K “, pertemukan/satukan kedua ujung kabel

dan test.

Jika telah menyimpang ke sebelah kanan, putarlah tombol penyetel “0 “

Bacalah jarum penunjuk sampai tepat diangka “0” (skala paling atas di sebelah

kanan). Apabila ini tidak tercapai berarti baterai lemah dan harus diganti.

Baterai yang ada di dalam Avo-meter (sebagai power), hanya dipakai

untuk mengukur hambatan dalam batas maksimum yaitu Kilo Ohm. Jika

kita melihat dalam saklar putar dapat diposisikan pada “ x 1” , “x 10”,

dan “x 1K”.

B. Data Instrumentasi Avo-meter

1. Ciri-ciri :

Ada 7 (tujuh) fungsi pada skala kaca dan 20 (dua puluh) putaran (posisi

saklar putar).

Kekar dan tahan kejutan

Standard industri, dan terminal banana plug

Plat kaca (di atas skala)

Dilindungi oleh sekering

Gerakan jarum penunjuk Avo-meter dilindungi oleh diode

Fungsi pengetes baterai bergagang

Cocok untuk di laboratorium IPA, rumah, hobby, dan profesional.

2. Spesifikasi :

Kepekaan : 20 K VDC, 9 K VAC.

Ketelitian : DC 3 % skala penuh AC 4 % skala penuh 3 %

dari panjang busur.

Sekering : satu (1) ½ Ampere 250 V, ¼ “ x 1 ¼ “

Sumber daya : Dua (2)baterai, 1,5 Volt AA

Ukuran : 5,4 “H x 3,7 “W x 1,8 “D

Massa : 9,5 ons (270 gram)

Page 10: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

9

3. Interval dan ketelitian :

Tegangan DC : 0-2,5/10/50/250/500/1000 VDC

Tegangan AC : 0-2,5/10/50/250/500/1000 VAC

Arus DC : 0-5 mA/50 mA/500 mA ADC

Hambatan : 0-10K/100K/10M (50/500/50 K skala tengah)

Baterai : 1,5 V/9V DC

Suara Buzzer Decibel : -8 s.d + 62 dB

4. Kemasan

Lengkap dengan satu set kabel test,

Dua baterai @ 1,5 Volt type AA telah terpasang

Satu sekering terpasang + satu sekering cadangan

Buku petunjuk/informasi penggunaan, jika masih baru (satu paket dalam

kemasan).

3) Persiapan pemakaian dan cara-cara pengoperasian Avo-meter

Prosedur/mekanisme pemakaian Avo-meter harus diperhatikan

Jika tegangan AC kebalikan dari yang akan diukur, maka untuk

pengukuran dB (deci Bell) bacalah skala dB pada plat dan pembetulan

seperti pada skala tercetak di sebelah kanan.

1. Mengukur Arus DC (arus seaah)

Letakkan saklar putar pada posisi 500 mA (0,5 A) Avo-meter type SP-

20D dan SP-15D (mulailah dari nilai yang tertinggi).

Letakkan saklar putar pada 20 A DC Avo-meter type/model FC-2

Letakkan/masukkan kabel test/probe warna merah untuk kutub

positip (+) dan warna hitam untuk kutub negatif (-),Avo-meter type

SP-20D dan SP-15D.

Letakkan/masukkan kabel test/probe warna merah pada DC 20 A

terminal dan kabel hitam pada “COM” terminal. Jangan selalu diputar

ke arah “COM” dan “V--mA” terminal. Apabila dilakukan sangat

berbahaya, karena dapat mengakibatkan terjadinya kejutan listrik

sehingga alat ini akan rusak.

Page 11: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

10

Untuk Avo meter type FC-2

Pengukuran arus DC tidak dilindungi dan hanya mempunyai

hambatan yang kecil. Dengan demikian jangan dipakai pada arus di

atas 500 mA DC (type SP-20D dan SP-15D) atau pada arus di atas

20 A DC (type FC-2).

Harus dipasang seri dengan rangkaian yang akan diukur.

Jauhkan alat ini dari sistem rangkaian yang ditest dan buang isi dari

capasitor dan induktor.

Sambungkan kabel test ke sistem rangkaian sehingga membentuk

rangkaian seri dengan alat ini untuk pengukuran arus. Arus harus

masuk lewat kabel merah dan keluar lewat kabel hitam dengan jarum

skala bergerak naik.

Pengukuran ini tidak diperuntukkan untuk mengetahui arus pada

baterai, karena bila ingin dipaksakan untuk mengukur arus pada

baterai maka akan terjadi kejutan listrik/jarum penunjuk akan

menyimpang sangat cepat. Kecuali jika baterai dihubungkan dengan

bola lampu kemudian kita ingin mengetahui arus yang lewat bisa

dihubungkan secara seri.

2. Mengukur tegangan AC/DC

1000 V AC/DC adalah tegangan maksimal yang dapat diukur dengan

alat ini. Pengukuran tegangan lebih tinggi dari batas ini dapat

berbahaya misalnya, kejutan listrik, Avo-meter bisa terbakar, dan lain-

lain.

Pilih tegangan AC/DC dengan saklar putar, pilihlah nilai yang lebih

tinggi dari tegangan maksimum yang akan diukur. Misalnya tegangan

PLN 220 V AC, maka posisikan pada 250 VAC karena angka ini yang

lebih tinggi dan lebih dekat dengan stop kontak PLN yang akan

diukur.

Letakkan kabel ukur ini pada dua titik pada rangkaian untuk tegangan

yang akan dikur : - DC selalu yang berwarna merah pada “ + “ AC

selalu bebas atau tidak melihat warna kabel.

Page 12: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

11

Membaca tegangan DC dengan memakai skala DC (tulisan warna

hitam) di bawah kaca atau di bawah skala k atau . Gunakan

angka-angka skala sesuai dengan posisi saklar putar.

Membaca tegangan AC dengan memakai skala AC merah atau

tegangan maksimum 10 Volt AC menggunakan skala AC merah.

Gunakan skala penuh yang sesuai dengan pilihan saklar putar.

Lepaskan kabel test pada saat merubah skala pengukuran.

Skala dB dapat juga digunakan untuk mengukur daya dalam milliwatt

(mW) pada beban 600 Ohm dan tegangan AC dengan beban 600

Ohm. Tegangan AC 0,775 Vrms

Pada 600 Ohm sama dengan 1 mW atau “0” dB (type SP-20D dan

type FC-2).

3. Mengukur Hambatan

Pengukuran hambatan pada suatu rangkaian harus tanpa daya

(aliran arus listrik).

Lepaskan power supplay/catu daya/adaptor dari rangkaian pada saat

merubah pengukuran hambatan lainnya, sebab dapat menyebabkan

timbulnya kejutan listrik, kerusakan Avo-meter , dan alat yang akan

ditest.

Pastikan pada peralatan elektronik tidak ada aliran listrik.

Pastikan bahwa tidak ada daya listrik/arus listrik sama sekali pada

rangkaian yang akan diukur. Pilihlah dengan saklar putar pada range

(interval) yang dicari. Letakkan ujung kabel test dan stel sampai “0”

Ohm.

Hubungkan titik pada dua kawat hambatan. Bacalah skala “OHMS”

dan kalikan dengan skala yang dipilih, contoh : saklar putar pada

posisi “k”, maka nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk harus

dikalikan 1000 ( 1 k = 103 ) .

Dalam pembacaan hasil ukur dari hambatan terdapat tambahan nilai

dari konduksi, untuk itu dianjurkan supaya membuka

hambatan/tahanan dari rangkaiannya untuk menghindari konduksi.

Page 13: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

12

4. Pemeliharaan Avo-meter.

Seperti telah disebutkan bagian C (di atas), dinyatakan bahwa :

Periksalah Avo-meter, kabel ukur, dan peralatan lainnya setiap kali

akan digunakan.

Dalam aktivitas kita yang berkaitan langsung dengan kelistrikan harus

selalu berfikir bahwa listrik dan alat-alat listrik dalam keadaan hidup

(on) dan jangan sebaliknya.

Jangan mengadakan pengukuran hambatan dalam keadaan ada arus

listrik (hidup). Alat ini jangan dipegang tetapi letakkan di tempat yang

kering. Diusahakan agar tubuh kita tidak menjadi bagian dari listrik.

Demikian pula dalam cara pengukuran masing-masing besaran listrik

berbeda, seperti pengukuran tegangan 220 Volt (AC) dan tegangan

220 Volt (DC), untuk itu harus dijaga jangan sampai terjadi kesalahan

dalam penggunaan Avo-meter tersebut.

Pemeliharaan : mengganti baterai

Buka semua terminal dari pengukuran untuk menghindari kejutan

listrik.

Putuskan sambungan kabel dari rangkaian alat tersebut

Balik alat ke atas dan letakkan pada permukaan yang lembut supaya

kaca plastik tidak rusak/cacat karena tergores.

Bukalah sekrup philip dan angkat tutup ke bawah

Angkat baterai dengan uang logam

Ganti dengan yang baru 1,5 V DC ukuran AA dengan polaritas (kutub

+ dan kutub -) yang tepat.

Tutup dan pasang kembali sekrup, dan jangan terlalu keras

memutarnya.

Penggantian sekering :

Putuskan sambungan kabel dari rangkaian alat tersebut

Balik alat ke atas dan letakkan pada permukaan yang lembut supaya

kaca plastik tidak rusak/cacat karena tergores.

Bukalah sekrup philip dan angkat tutup ke bawah

Page 14: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

13

Cabutlah sekering yang rusak, ganti dengan yang baru dengan

ukuran0,5 A, 250V, ¼” x 1 ¼ “.

Ganti sekering yang tepat, dan jangan coba-coba memakai kawat

yang dihubungkan langsung karena berbahaya dan dapat merusak

Avo-meter.

Pembersihan :

Bagian luar Avo meter dapat dibersihkan dengan kain halus dan

kering untuk menghilangkan minyak, gemuk, dan kotoran berupa

debu. Jangan memakai larutan atau detergent serta jangan dipoles.

Apabila basah pada bagian dalam, keringkan bagian dalam dan luar dengan

angin + 25 PSI.

Page 15: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

14

Analisa Kerusakan Multimeter Analog

1) Rangkaian Elektronik Multimeter

_ +

_

+

180

K

6K 5K 180

800K

39K

1M

160K

3,9

10

9K

200

19

100

0

500

250

50

10

100

0

500

250

500m

50

10

25m

0,25

m K

10 X

1 X

V A

C

V D

C

2M

Page 16: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

15

2). Analisa Kerusakan pada pengukuran hambatan (OHM-meter)

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Pada pengukuran hambatan,

menunjukkan sekala penuh /

tidak menunjukkan angka nol

Apakah Fuse

(sekering)rusak ?

Baterai sudah lemah

Periksa Sakelar Putar,

Apakah tidak kontak

Bongkar PCB,apakah

hambatan depan putus /

terbakar ?

Potensiometer terbakar / tak

kontak

Sambungan dikumparan putar

lepas

Buka penutup kumparan putar

,apakah terbakar

Ganti 1,5 A

Ganti 1,5 V

Perbaiki dengan menekan

kontak

Ganti hambatan dengan

nilai yang sesuai

Solder lagi

Alat ukur rusak (VU)

Apakah Fuse bekerja

beker(sekering)rusak ?

Baterai sudah lemah

Periksa Sakelar Putar,

Apakah kontak ?

Bongkar PCB,apakah hambatan

depan putus / terbakar ?

Potensiometer terbakar ?

Sambungan dikumparan putus ?

Buka penutup kumparan putar

,apakah terbakar ?

Selesai

Ganti 1,5 A

Ganti 1,5 V

Perbaiki dengan menekan

kontak

Ganti hambatan dengan

nilai yang sesuai

Solder lagi / ganti yang baru

Solder lagi

Alat ukur rusak (VU)

Page 17: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

16

3) Analisa kerusakan pada pengukuran Tegangan AC/DC

Tidak

Tidak

tidak

Jarum tidak menun juk/hanya

menunjuk di skala tertentu saja ?

Periksa fuse apakah rusak

Periksa sakelar putar , apakah

kontak tak terhubungkan

Bongkar PCB periksa Hambatan

seri,apakah ada yang terbakar ?

R=39 K dan 2 M

Periksa sambungan resistor apa

ada yang terlepas

Ganti fuse (pengaman)

Perbaiki ring

Ganti R

Solder

Solder lagi / alat ukur rusak

(VU)

Periksa fuse apakah rusak ?

Periksa sakelar putar , apakah kontak tak terhubungkan ?

Bongkar PCB periksa Hambatan seri,apakah ada yang terbakar ?

R=39 K dan 2 M

Periksa sambungan resistor apa ada yang terlepas

Periksa sambungan dan kondisi

kumparan putar, apakah rusak ?

Ganti fuse (pengaman)

Perbaiki ring

Ganti R

Solder

Solder lagi / alat ukur rusak (VU)

Tidak ya

Tidak ya

Tidak ya

Tidak ya

Tidak ya

Page 18: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

17

4) Analisa kerusakan pada pengukuran kuat arus DC

Tidak

ya

ya

Tidak

ya

Tidak

ya

Tidak

ya

Tidak

Jarum tidak menunjuk /

hanya sebagian

Periksa fuse apakah putus ?

Sakelar putar apakah

tidak kontak ?

Periksa sambungan

pada tiap resistor,

ada yang lepas ?

Periksa R shunt, Apakah ada yang terbakar ? R=10

dan 3,9

Selesai

Periksa Kumparan , rusak ?

?putar,apakah rusak

Ganti

Fuse(pengaman)

Perbaiki

Ganti R

Solder lagi

Sambung lagi/ alat ukur

rusak (VU)

Tidak

Page 19: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

18

E. Temometer

Termometer yang ada di laboratorium fisika ada beberapa jenis, yaitu

termometer umum (berisi raksa atau alkohol), termometer klinis ( untuk

mengukur suhu badan), termometer lab./termometer dinding (untuk mengukur

kelembaban udara) dan termometer maksimum minimum. Masing-masing

termometer ini mempunyai rentang skala yang berbeda, misalnya :

50 s. d 50 0 ;

50 s. d 105 0 ( x 1.00 C);

100 s. d 110 0 (x 0,50 C);

50 s. d 360 0 (x 10C);

Gambar 1.6 Jenis termometer laboratorium/termometer dinding

Beberapa masalah yang sering timbul pada termometer adalah sebagai berikut

a. Termometer pecah pada saat akan diambil / digunakan

b. Skala termometer pudar atau terhapus

c. Cairan dalam termometer terpisah/patah

Untuk memecahkan masalah di atas, alternatif pemecahan masalah yang dapat

dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Menjaga termometer agar tidak pecah

a. Untuk menjaga agar termometer tidak terjatuh saat diambil, pada

ujung atas termometer hendaknya diberi benang (benang kasur ) atau

tali rafia.

Page 20: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

19

b. Pada waktu termometer digunakan mengukur suhu cairan, termometer

hendaknya tidak digunkan sebagai pengaduk. Ketika digunakan

mengukur cairan, bola termometer disentuhkan pada dasar wadah

c. Termometer hendaknya disimpan dalam bungkusnya (berupa plastik)

atau pada kotaknya yang terbuat dari dus. Simpan termometer secara

horizontal di lemari atau laci.

2. Teknik mengatasi termometer yang patah/pecah

Jika cairan dalam termometer terpisah/patah, untuk

menyambungkannya kembali dapat dilakukan dengan cara merendam

termometer dalam campuran es, air dan garam (jika perlu CO2 kering).

Jika hal ini tidak berhasil, letakkan termometer dalam freezer sampai

cairan dalam termometer bergabung kembali. Apabila dengan cara di

atas masih belum berhasil panaskan termometer dalam air. Pemanasan

dilakukan dalam penangas minyak. Hati-hati, jangan memanaskan

melewati kapasitas termometer itu.

F. Mikrometer Sekrup

Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong.

Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Kita ketahui bahwa mikrometer terdiri dari poros

tetap, poros geser/putar, skala utama, skala nonius, pemutar dan pengunci.

Gambar 1.7 a Foto Mikrometer sekrup

Gambar 1.7 b Skema Mikrometer sekrup

Menjaga/merawat Mikrometer sekrup

Pastikan bahwa disimpan di tempat yang tidak lembab

Berikan minyak pelumas pada poros geser/putar secara rutin (minimal 2

bulan sekali).

Page 21: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

20

Pastikan bahwa ketika menyimpan, posisi poros tetap dan poros putar

menyentuh (skala nonius dan utama 0,00).

Pastikan bahwa pengunci tidak difungsikan (tidak digeser ke kiri).

Teknik Memperbaiki untuk kerusakan ringan

Kerusakan biasanya ditandai dengan munculnya karat yang ada pada

poros geser/putar sehingga praktis sulit untuk digerakkan.

Bila ini yang terjadi, sediakan minyak tanah dan minyak goreng masing

masing satu sendok, selanjutnya campurkan dan aduk sampai betul-

betul bercampur

Teteskan hasil minyak campuran tersebut ke bagian poros geser/putar

yang berkarat, dan tunggu kira-kira 1-2 jam (perhatikan gambar)

Cobalah putar pada bagian poros, dengan cara memutar pada bagian

pemutar. Bila ini masih sulit coba gunakan tang yang dilapisi kain untuk

menggerakkan bagian poros geser/putar.

G. Jangka Sorong

Jangka sorong memiliki batas ketelitian 0,1 mm, artinya ketepatan pengukuran

dengan alat ini sampai 0,1 mm terdekat. Jangka sorong memiliki dua macam

skala yaitu skala utama (cm) dan skala nonius (mm).

Pemutar

Page 22: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

21

Gambar 1.8 a Foto Jangka sorong

Gambar 1.8 b Skema Jangka sorong, dengan skala utama dan nonius

Menjaga/merawat Jangka sorong

Pastikan bahwa disimpan di tempat yang tidak lembab

Posisikan ujung skala nonius (dapat digeser-geser) dan ujung skala

utama berimpit (skala nonius dan utama 0,00).

Berikan pelumas pada bagian pengunci dan bagian yang bergesekan.

Teknik Memperbaiki untuk kerusakan ringan

Kerusakan biasanya ditandai dengan munculnya karat yang ada pada

pengunci (baut putar bagian atas) sehingga antara skala nonius dan

skala utama tidak dapat digeser-geser.

Bila ini yang terjadi, sediakan minyak tanah dan minyak goreng masing

masing satu sendok, selanjutnya campurkan dan aduk sampai betul-

betul bercampur

Teteskan hasil minyak campuran tersebut ke bagian pengunci yang

berkarat, dan tunggu kira-kira ½ jam (perhatikan gambar).

Page 23: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

22

Cobalah putar pada bagian pengunci, dengan cara memutar pada

bagian baut putar. Bila ini masih sulit coba gunakan tang yang dilapisi

kain untuk melepas/mengendurkan bagian pengunci.

H. Neraca empat lengan

Neraca ini seringkali rusak atau tidak dapat digunakan dikarenakan faktor

kelalaian dalam penggunaan, penyimpanan, maupun proses kesetimbangan

(menunjuk angka nol atau setimbang).

Gambar 1.9 Proses kesetimbangan neraca 4 lengan

Apabila proses kesetimbangan ternyata tidak dapat tercapai atau tetap tidak

dapat menunjuk angka nol, maka ada 2 cara. Cara pertama geser beban kecil

skala paling depan ke kanan sampai mencapai keseimbangan, dan berilah

tanda menunjukkan angka berapa dari beban kecil yang telah digeser tersebut.

Ketika digunakan untuk menimbang, maka nilai /angka tersebut nantinya

Page 24: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

23

sebagai pengurang. Jadi, massa beban yang ditimbang dikurangi angka/skala

dari beban kecil yang telah digeser itu. Cara kedua, pada bagian dudukan piring

penimbang yang menggantung, anda lepas dan bagian bawahnya anda buka

menggunakan obeng +, dan isilah atau kurangilah beban (berupa gotri, paku,

besi kecil/bubuk).

Gambar 1.10 Identifikasi kerusakan neraca

I. VIBRATOR

Vibrator merupakan alat yang sering digunakan untuk sumber gelombang

contohnya untuk menunjukkan gelombang stasioner pada tali.

Adapun bentuk vibrator adalah sebagai berikut :

Gambar 1.11 a Vibrator yang digunakan sebagai sumber gelombang menggunakan

tegangan AC

Gambar 1.11 b Vibrator yang digunakan sebagai sumber gelombang menggunakan tegangan DC

Page 25: 4 Perawatan Dan Perbaikan Fisika

24

Vibrator seringkali mengalami kerusakan akibat kesalahan tegangan input pada

vibrator, akibat lain karena tali yang diikatkan pada ujung vibrator terlalu

kencang sehingga getaran vibrator menjadi terganggu akibatnya baut dan

sistem rangkaian yang ada di dalam mengalami kerusakan. Cara perawatan

dengan alat vibrator ini adalah dalam penggunaan harus teliti dan tali jangan

terlalu tegang.

J. Tikker Timer

Ticker timer biasanya digunakan untuk percobaan Gerak Lurus Berubah

Beraturan (GLBB), dan ticker timer merupakan bagian terpenting dalam

percobaan GLBB tersebut. Adapun komponen/instrumen lain yang diperlukan

antara lain catudaya, kertas carbon, kertas panjang, dan kereta dinamika.

Ticker timer dapat juga difungsikan sebagai vibartor. Kerusakan yang

seringkali terjadi pada ticker timer pada sumber tegangan yang terlalu besar.

Kita ketahui bahwa alat ini maksimal menggunakan tegangan 3-6 Volt.

Gambar 1.12 a Ticker timer dengan sumber tegangan AC atau DC (bentuk

yang ada dalam KIT Mekanika)

Gambar 1.12 b Ticker timer dengan sumber tegangan AC atau DC

Cara memperbaiki ticker timer yang rusak khususnya pada bagian rangkaian

listriknya dengan cara disolder jika ada yang putus, atau mengganti komponen

seperti resistor, atau komponen lainnya.