perawatan dan perbaikan pada blender

74
KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen perawatan dengan karya tulis yang berjudul: “Perawatan dan Perbaikan Blender” Seiring banyaknya masyarakat yang kurang memperdulikan perawatan dan perbaikan pada suatu alat maka diharapkan karya tulis ini dapat menyadarkan masyarakat bahwa perawatan dan perbaikan pada suatu alat itu sangatlah penting. Dalam penulisan karya tulis ini tentunya tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. 2. Orang tua penulis atas dukungan serta doa yang tidak pernah putus. 3. Dukungan teman-teman. 4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini namun tidak penulis sebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih kurang dari sempurna, namun besar harapan penulis bahwa karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi pembaca. Malang, 15 Desember 2014 Penulis

Upload: fajar-junarto

Post on 26-Dec-2015

752 views

Category:

Documents


74 download

DESCRIPTION

123

TRANSCRIPT

Page 1: perawatan dan perbaikan pada blender

KATA PENGANTAR

Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen perawatan dengan karya tulis yang berjudul:

“Perawatan dan Perbaikan Blender”Seiring banyaknya masyarakat yang kurang memperdulikan perawatan dan perbaikan

pada suatu alat maka diharapkan karya tulis ini dapat menyadarkan masyarakat bahwa perawatan dan perbaikan pada suatu alat itu sangatlah penting. Dalam penulisan karya tulis ini tentunya tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1.2. Orang tua penulis atas dukungan serta doa yang tidak pernah putus.3. Dukungan teman-teman.4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini namun tidak penulis

sebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih kurang dari sempurna, namun besar harapan

penulis bahwa karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Malang, 15 Desember 2014

Penulis

Page 2: perawatan dan perbaikan pada blender

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Tujuan

1.5 Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Instalasi Blender

2.1.1 Blender

2.1.1.1 Blender Philips HR-2810/A

2.1.1.2 Blender National MX-TIGN

2.2 Perawatan

2.2.1 Pengertian Manajemen Perawatan

2.2.2 Pentingnya Manajemen Perawatan

2.2.3 Tujuan Perawatan

2.2.4 Kebijakan Perawatan

Page 3: perawatan dan perbaikan pada blender

2.2.5 Prosedur Perawatan

2.2.6 Siklus Perawatan

2.2.7 Biaya Perawatan

2.2.7.1 Pengertian Biaya Perawatan

2.2.7.2 Perhitungan Biaya Perawatan

BAB III METODOLOGI

3.1 Metode Penyusunan

3.2 Metode Pekerjaan Perawatan dan Perbaikan

3.2.1 Metode Perencanaan Perawatan

3.2.2 Metode Perencanaan Perbaikan

3.3 Instalasi Blender

3.3.1 Jenis Komponen-Komponen Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

3.3.2 Cara Kerja Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Perawatan dan Perbaikan Instalasi Blender

4.2 Jadwal Perawatan Instalasi Blender

4.3 Rencana Perawatan Komponen Instalasi Blender

4.4 Troubleshooting Instalasi Blender

4.5 Standard Operational Procedure (SOP) Instalasi Blender

4.5.1 Standard Operational Procedure (SOP) Penggunaan Instalasi Blender

4.5.2 Standard Operational Procedure (SOP) Pengoperasian Instalasi Blender

4.5.3 Standard Operational Procedure (SOP) Perawatan Instalasi Blender

4.5.4 Standard Operational P:rocedure (SOP) Perbaikan Instalasi Blender

Page 4: perawatan dan perbaikan pada blender

4.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

4.7 Estimasi Biaya Perawatan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Page 5: perawatan dan perbaikan pada blender

Gambar 2.1 Sistem Instalasi Blender

Gambar 2.2 Rangkaian Kelistrikan Blender Philips HR-2810/A

Gambar 2.3 Rangkaian Kelistrikan Blender National MX – T1GN

Gambar 2.4 Jenis-jenis pisau pemotong

Gambar 2.5 Komponen blender merek Philips Type HR – 2810/A

Gambar 2.6 Komponen luar blender National type MX – T1GN

Gambar 2.7 Komponen dalam blender National type MX – T1GN

Gambar 2.8 Diagram Perawatan

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penyusunan

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Perencanaan Perawatan dan Perbaikan

Gambar 3.3. Langkah-Langkah Perencanaan Perawatan

Gambar 3.4 Langkah-langkah perencanaan perbaikan

Gambar 3.5 Sistem Instalasi Blender

Gambar 3.6 Motor Penggerak

Gambar 3.7 Tabung Gelas

Gambar 3.8 Pisau Pemotong

Gambar 3.9 Gasket

Gambar 3.10 Saklar Pengatur

Gambar 3.11 Sikat Arang pada Motor

DAFTAR TABEL

Page 6: perawatan dan perbaikan pada blender

Tabel 2.1 Siklus Perawatan dengan Metode ISMO

Tabel 2.2 Nilai Rata – Rata Derajat Kerumitan Perawatan

Tabel 4.1. Jadwal Perawatan Instalasi Blender

Tabel 4.2 Rencana Perawatan Komponen

Tabel 4.3. Troubleshooting Instalasi Blender

Tabel 4.4. Alur Proses Penggunaan

Tabel 4.5. Alur Proses Pengoperasian

Tabel 4.6. Alur Proses Perawatan

Tabel 4.7. Alur Proses Perbaikan Saklar Pengatur

Tabel 4.8. Alur Proses Perbaikan Gelas Blender

Tabel 4.9. Alur Proses Overhaul Motor Penggerak

Tabel 4.10. Harga Komponen Instalasi Blender

BAB IPENDAHULUAN

Page 7: perawatan dan perbaikan pada blender

1.1 Latar Belakang Blender merupakan salah satu alat rumah tangga listrik (ARTL) yang digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan makanan. Alat ini menggunakan komponen pengiris berbentuk pisau bermata empat. Pisau ini berputar melalui kopel roda-roda gigi dari karet ke poros motor yang berputar. Pada badan atau bodi blender terpasang sebuah saklar yang berfungsi untuk menghidupkan dan mengatur kerja motor. Variasi saklar ini pada umumnya bergantung pada merek blendernya. Variasi saklar ini berbeda antara merek Philips model/type HR – 2810/A dan blender National model/type MX – T1GN. Blender National tidak memiliki variasi kecepatan sementara blender Philips terdiri dari empat variasi kecepatan menurut posisi saklar pilihnya. Jadi blender sangat penting untuk kehidupan manusia secara langsung yang dipakai dirumah tangga. Mengingat pentingnya manfaat blender bagi kehidupan manusia, maka perlu adanya pemahaman yang baik mengenai blender dan instalasinya Sehingga dapat mempermudah dalam melakukan perawatan dan perbaikan terhadap blender.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Instalasi Blender merek Philips model/type HR – 2810/A

2. Bagaimana membuat Standard Operational Procedure Penggunaan, Pengoperasian, Perawatan dan Perbaikan Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

3. Bagaimana menentukan estimasi biaya Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

1.3 Batasan Masalah Dalam Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Instalasi Blender diperlukan beberapa batasan masalah, antara lain:

1. Membahas langkah-langkah perencanaan perawatan dan perbaikan komponen utama dan komponen Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

2. Membuat jadwal perawatan dan perbaikan Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A.

3. Membuat Standard Operational Procedure (SOP) penggunaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan.

4. Menentukan estimasi biaya perawatan dan perbaikan Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

5. Tidak merencanakan perhitungan perencanaan pembuatan Perawatan Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

1.4 Tujuan Tujuan dari Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Instalasi Blender

Page 8: perawatan dan perbaikan pada blender

1. Dapat membuat Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Instalasi Blender2. Dapat membuat Standard Operational Procedure Penggunaan, Pengoperasian, Perawatan

dan Perbaikan Instalasi Blender 3. Dapat menentukan estimasi biaya Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Instalasi

Blender

1.5. Manfaat Adapun manfaat yang diperoleh dari Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Instalasi Blender adalah sebagai berikut:Bagi masyarakat untuk melengkapi sarana pembelajaran dalam dunia pendidikan, dan menambah wawasan dalam hal perencanaan perawatan dan perbaikan instalasi blender.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Instalasi Blender

Page 9: perawatan dan perbaikan pada blender

Instalasi memiliki arti suatu proses yang dilakukan dengan cara menggabungkan, menyatukan dan mengumpulkan suatu komponen dengan syarat-syarat yang telah ada yang bertujuan untuk memudahkan jalannya suatu aktifitas atau fungsi tertentu. Perencanaan instalasi merupakan segala bentuk penyusunan rencana yang berkaitan dengan kegiatan penginstalasian yang akan dilakukan. Dimana “rencana” berarti suatu usaha yang belum dilakukan dengan cara menyusun langkah-langkah untuk tujuan tertentu.

Gambar 2.1 Sistem Instalasi BlenderSumber : Anonymous 1, 2014

Instalasi blender Philips model/type HR – 2810/A dan blender National model/type MX – T1GN memiliki rangkaian kelistrikan yang berbeda seperti digambarkan dalam rangkaian kelistrikan seperti berikut:

Gambar 2.2 Rangkaian Kelistrikan Blender Philips HR-2810/ASumber : Anonymous 2, 2014

Page 10: perawatan dan perbaikan pada blender

Gambar 2.3 Rangkaian Kelistrikan Blender National MX – T1GNSumber : Anonymous 3, 2014

2.1.1 Blender Pada dasarnya blender dirancang untuk memotong dan menghaluskan bahan makanan secara otomatis. Alat pisau pemotong dihubungkan langsung melalui karet kopling dengan poros motor blender.Jenis-jenis pisau pemotong disesuaikan dengan jenis bahan makanan yang akan diolah seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.4 Jenis-jenis pisau pemotongSumber : Anonymous 4, 2014

2.1.1.1 Blender Philips HR-2810/A Blender Philips terdiri dari empat variasi kecepatan menurut posisi saklar pilihnya, yaitu: (1) posisi manual, (2) posisi Netral, (3) posisi 1, dan (4) posisi 2. Keempat posisi saklar tersebut terdapat perbedaan dan persamaan fungsi, yaitu pada posisi manual sama dengan posisi 2 yang merupakan posisi dimana kecapatannya sama yaitu kecepatan penuh. Sendangkan pada posisi 1 kecepatan dari belender tersebut menjadi lambat. Posisi netral merupakan posisi dimana motor dari belender tidak jalan, dengan kata lain tidak ada arus yang mengalir ke dalam kumparan stator dan rotor motor. Komponen blender merek Philips Type HR – 2810/A terdiri dari: bak penampung adonan atau bahan yang akan diblender, rumah motor (bodi), roda gigi perantara, motor penggerak, saklar, pelat alas, dan kaki penopang. Perhatikan gambar berikut.

Page 11: perawatan dan perbaikan pada blender

Gambar : 2.5 Komponen blender merek Philips Type HR – 2810/ASumber : Anonymous 5, 2014

Pada motor belender terdapat beberapa komponen elektronik, seperti: kapasitor, resistor, dan dioda. Keempat komponen elektronik tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut:a.    Kapasitor berfungsi untuk membangkitkan beda fasa (fluks magnet yang berselisih

fase dengan fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan utama). Dengan terbangkitnya fluks magnet yang berbeda fase tersebut maka motor akan berputar.

b.   Resistor berfungsi untuk mengurangi arus star pada motor untuk mencegah terjadinya arus lebih pada kumparan motor.

c.    Dioda berfungsi untuk menyearahkan tegangan yang masuk ke dalam kumparan.d.    Induktor dan kapasitor berfungsi untuk mengantisipasi atau mengroud-kan frekuensi

tinggi yang terjangkit akibatk putaran tinggi motor.

Spesifikasi Blender Philips HR – 2810/ANama barang : Blender Type : HR – 2810/AProdusen : Philips (Mexico)Besaran Listrik : Arus, I = 1,8 ampere

Tegangan kerja, V = 220 Frekuensi kerja, f = 50 Hz

Pemakaian Daya, P = 400 Watt

2.1.1.2 Blender National MX – T1GN Blender National ini menggunakan motor universal dengan kebutuhan suplei tegangan 220 volt AC pada frekuensi kerja 50 – 60 Hz. Disipasi dayanya 190W. Saklar yang digunakan tidak memiliki koneksi variasi kecepatan atau hanya kecepatan tunggal.

Page 12: perawatan dan perbaikan pada blender

Gambar 2.6 Komponen luar blender National type MX – T1GNSumber : Anonymous 6, 2014

(1) pisau penghancur(2) pengaduk adonan(3) dudukan mangkok(4) tutup mangkok besar(5) wadah adonan (mangkok kaca berlapis karet)(6) bodi dan stan dudukan mangkok adonan(7) gigi kopel VPC tahan panas(8) saklar ON-OFF(9) tusuk kontak (10) gigi kopel penghubung antara pisau dan gigi kopel roto

Gambar : 2.7 Komponen dalam blender National type MX – T1GNSumber : Anonymous 7, 2014

(1) lamel komutator(2) kabel penghantar (dari saklar ke belitan satator)(3) kotak sikat

Page 13: perawatan dan perbaikan pada blender

(4) as rotor(5) terminal yang menghubungkan belitan stator dengan sumber listrik(6) kabel penghantar ke sumber tegangan(7) belitan stator(8) saklar ON-OFF

Spesifikasi Blender National MX – T1GNNama barang : BlenderType/model : MX – T1GNProdusen : National GobelBesaran Listrik : Arus, I ≈ 0,82 – 0,86 ampereTegangan kerja V = 220 – 230 voltFrekuensi kerja, f = 50 – 60 Hz Pemakaian Daya, P = 190 Watt

2.2 Perawatan (Maintenance) Perawatan atau yang lebih dikenal dengan kata Maintenance dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas agar fasilitas tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai.

2.2.1. Pengertian Manajemen Perawatan Pengertian Manajemen perawatan adalah pengelolaan pekerjaan perawatan dengan melalui suatu proses perencanaan, pengorganisasian serta pengendalian operasi perawatan untuk memberikan performasi mengenai fasilitas industri. Gagasan yang muncul mengenai pokok-pokok pikiran dalam perencanaannya, ditunjukkan dengan pertanyaan-pertanyaan dasar berikut; apa yang harus dirawat?, bagaimana cara merawatnya?, kapan melakukanperawatannya?, siapa yang melakukannya?. Sedangkan pengorganisasiannya akan mencakup penerapan dari metode manajemen dan dengan cara yang sistematis. Dengan demikian jelaslah bahwa tercapainya tujuan perawatan di industri atau bengkel-bengkel kerja serta unit-unit kerja lainnya, tidaklah hanya ditunjang dengan fasilitas dan teknik perawatan saja, namun selain itu pula diperlukan manajemen yang memadai (Sudradjat, 2011).

2.2.2.Pentingnya Manajemen Perawatan Perawatan dapat dikatakan sebagai ongkos (biaya), tetapi tidak adanya perawatan yang sesuai dengan yang diharapkan bisa berarti ongkos yang jauh lebih besar. dengan demikian bila masalah perawatan telah menjadi kompleks dan berdampak besar, maka manajemen yang baik harus diterapkan. Karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen perawatan yang baik akan menunjang aktifitas perawatan, sehingga keberhasilan dalam melakukan pengelolaan perawatan akan memberikan berbagai

Page 14: perawatan dan perbaikan pada blender

keuntungan. Berikut ini merupakan keuntungan-keuntungan dari penerapan manajemen perawatan yang baik, dengan uraian sebagai berikut:1. Memperpanjang waktu pengoperasian mesin yang digunakan semaksimal mungkin,

dengan biaya perawatan seminimal mungkin.2. Menjamin ketersediaan mesin dan peralatan secara optimal pada saat mesin akan

digunakan.3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan

darurat setiap waktu.4. Menjamin keselamatan kerja bagi setiap orang yang menggunakan mesin/peralatan.5. Menyediakan informasi yang dapat menunjang pekerjaan perawatan.6. Menentukan metode evaluasi yang berguna dalam pengawasan perawatan.7. Membantu menciptakan kondisi kerja yang aman dan tertib.8. Meningkatkan keterampilan para pekerja perawatan (Sudradjat, 2011).

2.2.3 Tujuan Perawatan Perawatan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan dengan berbagai alasan dan tujuan-tujuan untuk dilakukannya suatu perawatan pada suatu fasilitas (mesin dan peralatan), secara umum perawatan bertujuan untuk:1. Menjamin ketersediaan, keandalan fasilitas (mesin dan peralatan) secara ekonomis

maupun teknis, sehingga dalam penggunaannya dapat dilaksanakan seoptimal mungkin.

2. Memperpanjang usia kegunaan fasilitas.3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan dalam keadaan

darurat.4. Menjamin keselamatan kerja, keamanan dalam penggunaannya (Sudradjat, 2011).

2.2.4 Kebijakan Perawatan Dalam penerapannya, perawatan diperlukan teknik yang merupakan penerapan dari

ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip dasar perawatan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu mesin dan peralatan dalam kondisi mendekati sempurna atau kondisi awal.Dalam pelaksanaan perawatan, mengenal dua bentuk kebijakan dasar dari program

perawatan yang umum dikenal, yaitu perawatan yang direncanakan (planned maintenance) dan perawatan yang tidak direncanakan (unplanned maintenance). Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut :

Page 15: perawatan dan perbaikan pada blender

Gambar 2.5 Diagram PerawatanSumber : Bahan Ajar Kuliah Manajemen Perawatan

Penjelasan dari diagram diatas :1. Preventive Maintenance.

Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (Preventive).

Ruang lingkup pekerjaan preventive termasuk : - Perawatan Harian- Perawatan berkala- Inspeksi- Perbaikan kecil- Pelumasan dan Penyetelan

Yang bertujuan untuk menjaga mesin atau peralatan berjalan dengan baik selama beroperasi. Program Preventive Maintenance harus dimulai dari tahap perencanaan (design) hingga tahap penyediaan spare parts, diantaranya adalah :a. Design dari alat/mesin yang digunakan dengan mempertimbangkan beban dgn

kondisi lingkungan kerja pemakaian alat/mesin dan sebagainya.b. Pembentukan repair team.c. Pengadaan pelengkapan, perencanaan dan penjadwalan perbaikan.d. Inspeksi/pemeriksaan secara periodik.e. Arsipkan data-data tentang perawatan sebagai riwayat hidup.f. Pengadaan suku cadang.Dalam pelaksanaanya ada 4 tindakan yang dapat dilakukan, yaitu : Time directed yang bertujuan pencegahan langsung pada sumber kerusakan

sebagai contoh tindakan overhaul dan penggantian suku cadang Condition Directed yang bertujuan untuk mendeteksian kerusakan atau gejala-

gejala kerusakan

Page 16: perawatan dan perbaikan pada blender

Failure Finding yaitu menemukan kerusakan yang tersembunyi dengan pemeriksaan berkala

Run to failure yaitu peralatan dipakai sampai rusak, karena tidak ada tindakan yang ekonomis dapat dilakukan untuk pencegahan kerusakan

2. Perawatan korektif Corrective Maintenance adalah perbaikan pada bagian-bagian mesin yang rusak (repairing) atau memerlukan penggantian spare part (replacing), selain itu mempelajari sebab-sebab terjadinya kerusakan dan mengatasinya dengan cepat. Prinsip pekerjaan yang dikerjakan pada Corrective Maintenance adalah job perbaikan equipment yang telah terpasang equipment cadangannya, jadi pengerjaan di bagian ini relatif tidak mendesak karena equipment yang telah direpair nantinya dibungkus dan disimpan di gudang spare. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik. Yang termasuk dalam cakupan Corrective Maintenance adalah:a. Repair Equipment

Prinsipnya pekerjaan yang dikerjakan disini adalah bersifat tidak terlalu mendesak pengerjaan di Repair Equipment yaitu:• Recondition

Kegiatan mengembalikan kondisi mesin kekondisi semula setelah performance mesin menurun. Seperti balancing, realignment, dan penggantian seal.

• Cleaning Kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan kondisi bersih, rapi, dan nyaman dengan menghilangkan benda-benda asing yang masuk pada mesin dan pencegahan adanya sumber kontaminasi.

• Overhaul Kegiatan membongkar total seluruh komponen serta diperiksa dari kerusakan dan keausan, biasanya pada overhaul diikuti dengan penggantian bearing, penggantian gland packing, seal, pemopokan, pembubutan ulang, desain ulang, perbaharuan pelumas, dan pembersihan.

3. Perawatan prediktif Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan alat baik panca indra maupun dengan alat-alat monitor mesin.

4. Perawatan berjalan Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus menerus dalam melayani proses produksi.

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdwon Maintenance)

Page 17: perawatan dan perbaikan pada blender

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk perbaikanya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

6. Perawatan darurat (Emergency Maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

2.2.5 Prosedur Perawatan Dalam sebuah kegiatan perawatan pasti dibutuhkan suatu prosedur untuk menjalankan suatu perawatan, dengan kata lain kegiatan perawatan tidak bisa lepas dari prosedur perawatan, berikut merupakan prosedur perawatan untuk kegiatan perawatan itu sendiri :

Operate To Break Down (OTBD)• Peralatan dioperasikan hingga berhenti karena rusak (break down).• Perawatan dilakukan dengan Unplanned Corrective Maintenance.• Cost of Down Time sangat tinggi.• Kadang kala prosedur maintenance ini terpaksa dilakukan karena alasan teknis

atau ekonomis pada peralatan tertentu saja. Fixed Time Maintenance (FTM)• Mesin atau alat harus dihentikan sesuai jadwal untuk kegiatan maintenance, tanpa

memperdulikan jadwal produksi.• Jadwal perbaikan ini ditentukan berdasarkan Life Time dari peralatan. Life time

ini dapat diperkirakan dan diramalkan sebelumnya.• FTM merupakan dasar dari kegiatan Preventive Maintenance.• Hasil dari FTM ini masih belum memuaskan karena :• Ada kemungkinan part diganti terlalu dini sehingga memerlukan biaya yang

sebenarnya masih belum perlu.• Ada kemungkinan part sudah terlebih dahulu rusak (break down) sehingga

menimbulkan down time cost tinggi. Condition Based maintenance (CBM)• Prosedur ini dapat dianggap sebagai just in time maintenance• Langkah-langkah yang dilakukan• Menemukan kerusakan dini, sebelum menjadikannya kerusakan yang lebih parah

yang mengakibatkan mesin berhenti. • Merencanakan jadwal perbaikan, sehingga dapat dikompromikan dengan jadwal

produksi.• Melakukan perbaikan yaitu Planned Corrective Maintenance. Design Out Maintenance (DOM)• Prosedur ini diambil dengan tujuan menghilangkan kejadian kerusakan yang

berulang-ulang (repetitive failure).• Kerusakan seharusnya tidak terjadi lagi.• Kegiatan ini seharusnya sudah diantisipasi sejak awal pada tahap ide, tahap

spesifikasi dan tahap perancangan alat (lihat tahap perjalanan dari suatu alat).

Page 18: perawatan dan perbaikan pada blender

Life Time Extension (LTE)• Bertujuan untuk memperpanjang umur dari suatu alat.• Dengan cara memodifikasi alat atau komponen. Kegiatan ini disebut dengan

Improvement Maintenance Redundancy (RED)• Menyediakan mesin atau komponen yang diinstalasi secara paralel dengan mesin

atau komponen sejenis.• Mesin "cadangan" ini beroperasi apabila mesin "utama" nya mati.• Prosedur ini sangat mahal karena harus menyediakan dobel investasi.• Tetapi apabila mesin berhenti secara tiba-tiba dan menyebabkan down time cost

yang sangat mahal, maka prosedur ini seharusnya masih ekonomis

2.2.6 Siklus Perawatan Metode perawatan terencana merupakan suatu bentuk pelaksanaan perawatan yang terjadwal. Klasifikasi perawatan dalam preventive maintenance, menurut HP.GARD (1976) dibagi menjadi 4 yaitu: Inspection Kegiatan inspection meliputi:

1. Memeriksa fungsi dari mekanisme kecepatan putar.2. Memeriksa dan menyetel kopling, poros, bantalan, baut, dll.3. Membersihkan filter oli pelumas, sistem pengolian dan penyalur oli, serta debu

atau kotoran.4. Mengencangkan baut – baut dan mur – mur pengikat, ganti bila perlu.

Small repair Kegiatan small repair meliputi:

1. Membongkar 2 – 3 unit bagian peralatan yang kemungkinan besar akan aus atau kotor dan membersihkannya.

2. Mengadakan perbaikan bila diperlukan atau yang telah dicatat pada inspeksi. Medium repair Kegiatan medium repair meliputi:

1. Kerjakan semua kegiatan di small repair ditambah dengan membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus diganti atau diperbaiki.

2. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak.3. Kalibrasi ulang dengan melakukan levelling pada mesin.

Overhaul Kegiatan pada overhaul meliputi:

1. Ulangi semua kegiatan medium repair, tetapi pembongkaran yang menyangkut setiap unit, semua komponen yang sudah rusak atau aus diganti dengan komponen baru.

2. Pemeriksaan pondasi mesin (pemasangan kedalam pondasi) dan perbaiki jika diperlukan.

Page 19: perawatan dan perbaikan pada blender

3. Gerinda semua permukaan pengarah.4. Mengecat semua permukaan yang harus dicat dengan cat yang baru.

Tabel 2.1 Siklus Perawatan dengan Metode ISMO

Sumber : Bahan Ajar Kuliah Manajemen Perawatan

Tabel 2.2 Nilai Rata – Rata Derajat Kerumitan Perawatan

Page 20: perawatan dan perbaikan pada blender

Sumber : Bahan Ajar Kuliah Manajemen Perawatan

2.2.7. Biaya PerawatanBiaya/ongkos perawatan dalam undang-undang perpajakan didefinisikan sebagai

pengeluaran atau belanja untuk perbaikan dan pemulihan dari kinerja peralatan, dalam hal ini masih mencakup pemotongan biaya.

Biaya perawatan dan perbaikan secara finansial dapat diklasifikasikan sebagai “Ongkos Pengeluaran” (expenses expenditure) dan secara umum diklasifikasikan kedalam biaya material, biaya buruh, biaya pembayaran perbaikan dan sebagainya.. Dari sudut pandang kontrol anggaran perbaikan, ongkos perawatan dapat diklasifikasikan meliputi: Klasifikasi berdasarkan pekerjaan.

Pekerjaan mekanik, pekerjaan listrik, pemipaan, pekerjaan instrumentasi, pekerjaan sipil dan arsitek, kendaraan dan lain-lain.

Klasifikasi bedasarkan ukuran dari pekerjaan.Pekerjaan besar, bermacam-macam pekerjaan kecil dan lain-lain.

Page 21: perawatan dan perbaikan pada blender

Klasifikasi berdasarkan kegunaannya seperti:a. Kegagalan perawatan pencegahan, seperti pengecekan pelumas dan pelumasan.b. Kesalahan pengukuran seperti pengukuran inspeksi.c. Kesalahan restorasi seperti perbaikan, Overhaul dan peningkatan kinerja.

Klasifikasi berdasarkan perencanaan. Perawatan breakdown, perawatan preventive dan perawatan corrective.

Klasifikasi berdasarkan item biaya.Biaya ini diklasifikasikan untuk biaya pembelian material, biaya buruh dalam

perusahaan dan ongkos yang harus dikeluarkan diluar ongkos-ongkos perbaikan, tetapi biaya material tidak hanya dalam bentuk satu laporan keuangan (Sudradjat, 2011).

2.2.7.1. Pengertian Biaya PerawatanBiaya yang dikeluarkan untuk merawat suatu alat merupakan salah satu unsur

yang penting pengelolaan perusahaan, sebab biaya sangat menentukan didalam perolehan keuntungan. Dimana keuntungan merupakan sumber modal yang utama bagi perusahaan. Salah satu alat yang digunakan untuk mencari hubungan antara kuantitas penjualan dengan keuntungan adalah analisa titik pulang pokok (Break Event Analisys). Biaya merupakan semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan dalam perawatan alat.

2.2.7.2. Perhitungan Biaya PerawatanPerhitungan Biaya dilakukan untuk mengetahui biaya pemeliharaan biasanya

meliputi:1. Biaya material.2. Biaya gaji.

Di dalam perhitungan biaya pemeliharaan, diusahakan dengan biaya serendah mungkin dan peralatan dapat di operasikan secara maksimum guna memperoleh kelancaran proses produksinya.Biaya pemeliharaan dapat digolongkan menjadi dua yaitu:1) Biaya Perawatan Preventive.

Adalah biaya pemeliharaan yang difungsikan untuk hal-hal berikut:a. Biaya Perawatan Preventive.b. Biaya tenaga kerja.c. Biaya peralatan.d. Biaya transportasi.

2) Biaya Perawatan Corrective.Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang dilakukan bila terjadi

kerusakan pada komponen mesin tersebut seperti:a. Biaya pengganti tube.b. Biaya penggantian bantalan (bearing).c. Biaya pengganti katup.

Page 22: perawatan dan perbaikan pada blender

Dalam perhitungan biaya perawatan dan perbaikan digunakan rumus umum:F = P ( 1 + i )nSumber: Buku analisis ekonomi teknik, 1990:140F = Nilai uang masa sekarang.n = Periode penelaahan.P = Nilai uang sekarang.i = Tingkat suku bunga per periode.

BAB IIIMETODOLOGI

Page 23: perawatan dan perbaikan pada blender

3.1 Metode Penyusunan Dalam melaksanakan Perawatan Instalasi Instalasi Blender Philips model/type HR –

2810/A diperlukan berbagai langkah-langkah proses pengerjaan, diantaranya dapat dilihat pada langkah-langkah pekerjaan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penyusunan

3.2 Metode Pekerjaan Perawatan dan Perbaikan

Mulai

Perencanaan Perawatan

Perencanaan Perbaikan

Selesai

Page 24: perawatan dan perbaikan pada blender

Metode yang digunakan dalam pembuatan perencanaan perawatan dan perbaikan Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A ditunjukkan melalui langkah-langkah pekerjaan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Perencanaan Perawatan dan Perbaikan

3.2.1 Metode Perencanaan Perawatan

Mulai

Pencarian literatur

Pengumpulan data Instalasi Blender Philips model/type HR

– 2810/A

Perencanaan perawatan dan perbaikan

PerbaikanPerawatan

Selesai

Page 25: perawatan dan perbaikan pada blender

Metode yang digunakan dalam Perencanaan Perawatan Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A ditunjukkan melalui langkah-langkah pekerjaan sebagai berikut:

Gambar 3.3. Langkah-Langkah Perencanaan Perawatan

MULAI

Data komponen Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

(Jenis, cara kerja, material)

Menentukan tahapan dasar pekerjaan perawatan

Penjadwalan rencana perawatan

Merencanakan pekerjaan perawatan komponen komponen

Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A

Membuat SOP pekerjaan perawatan

Selesai

Page 26: perawatan dan perbaikan pada blender

3.2.2 Metode Perencanaan Perbaikan Gunakan dalam Perencanaan Perbaikan Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A ditunjukkan melalui diagram alir (flowchart) sebagai berikut:

Gambar 3.4 Langkah-langkah perencanaan perbaikan

Mulai

Trouble shooting/ kerusakan

Identifikasi, analisa, kerusakan

SOP perbaikan

Selesai

Page 27: perawatan dan perbaikan pada blender

3.3 Instalasi Blender

Gambar 3.5 Sistem Instalasi BlenderSumber : Anonymous 8, 2014

3.3.1 Jenis Komponen-Komponen Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A Ditinjau berdasarkan uraian tentang komponen-komponen utama dan berbagai jenis dari tiap komponen-komponen utama instalasi blender diatas, komponen-komponen dari Instalasi blender ini adalah sebagai berikut:

1. Motor Penggerak

Gambar 3.6 Motor PenggerakSumber : Anonymous 9, 2014

Page 28: perawatan dan perbaikan pada blender

2. Tabung Gelas

Gambar 3.7 Tabung GelasSumber : Anonymous 10, 2014

3. Pisau Pemotong

Gambar 3.8 Pisau PemotongSumber : Anonymous 11, 2014

4. Gasket

Gambar 3.9 GasketSumber : Anonymous 12, 2014

Page 29: perawatan dan perbaikan pada blender

5. Saklar Pengatur

Gambar 3.10 Saklar PengaturSumber : Anonymous 13, 2014

6. Sikat Arang pada motor

Gambar 3.11 Sikat Arang pada MotorSumber : Anonymous 14, 2014

3.3.2 Cara Kerja Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A Cara Kerja dari Instalasi Blender Philips model/type HR – 2810/A adalah1. Pastikan bahwa saklah ON-OFF blender berada pada posisi OFF.2. Persiapkan semua bahan yang hendak diblender.3. Gunakan mangkok yang sesuai keperluan pemblenderan. Bangkok kecil untuk

menghaluskan bahan keras dan kering, sedangkan bahan yang lembut dan basah gunakan mangkok besar.

4. Pasang mangkok adonan di atas dudukan mangkok dengan tepat, lalu putar hingga mangkok tidak dapat ditarik ke atas meninggalkan dudukan. Ada juga blender yang tidak perlu diputar, tetapi mangkok tetap dipegang dengan tangan. Mangkok kecil terlebih dahulu diisi dengan bahan yang akan diblender, lalu ditutup dengan dudukan pisau penghancur, kemudian didudukkan di atas dudukan blender. Sementara untuk mangkok besar tidak demikian. Mangkon adonan terlebih dahulu didudukkan di atas dudukan mangkok lalu diisi bahan yang akan diblender.

Page 30: perawatan dan perbaikan pada blender

5. Setelah langkah kerja berlangsung baik dan aman, tekan saklar ON-OFF untuk memindahkan saklar dari posisi OFF ke posisi ON. Saat itu motor blender akan berputar dan memutar pisau blender yang berada di dalam mongkok blender. Penghalusan atau penghancuran bahan mulai berlangsung. Perhatian! Jangan mengangkat mangkok dari dudukan mangkok pada saat motor blender sedang berputar. Berbahaya!

6. Setelah tekstur bahan terasa halus (bunyi putaran motor dan pisau terdengar halus), matikan motor (posisikan saklar ON-OFF pada posisi OFF).

7. Angkat mangkok dari dudukannya. Perhatian! Jangan terlalu lama mengoperasikan motor melebihi satu jam tanpa istirahat untuk pendinginan. Berbahaya! Dapat menghanguskan belitan motor blender.

8. Pada saat selesai menggunakan blender, segera dibersihkan. Cuci bersih dengan air, kecuali bodinya. Hanya bodi blender yang tidak boleh dibersihkan atau dicuci dengan air cukup dilap dengan kain bersih, karena di dalamnya ada motor dan rangkaian listrikannya. Mencuci dengan air dapat menyebabkan motor dan rangkaian kelistrikan yang ada di dalamnya konsleting dan terbakar.

9. Simpan blender pada tempat yang aman, tidak lembab, tidak terjemur matahari, tidak tertetesi air atau cairan tertentu atau tidak dihujani, tidah mudah jatuh, tidak mudah dijangkau anak-anak yang belum mengerti penggunaan blender.

BAB IVPEMBAHASAN

Page 31: perawatan dan perbaikan pada blender

4.1Perawatan Dan Perbaikan Instalasi Blender Dalam sistem perawatan dan perbaikan Instalasi Blender terdapat empat kategori yang merupakan tahapan dasar dalam melakukan pekerjaan perawatan dan perbaikan, yaitu Inspeksi (Inspection), Reparasi Kecil (Small Repair), Reparasi Menengah (Medium Repair), dan Perbaikan Menyeluruh (Complete Repair), dengan penjelasan masing-masing pekerjaan sebagai berikut:1. Inspeksi (Inspection) Pekerjaan yang dikerjakan adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa keseluruhan kebersihan instalasi blender Philips model/type HR – 2810/A b. Memeriksa sambungan baut dan mur, rangka dari serangan karat.c. Memeriksa kekuatan kekencangan sambungan baut dan mur pada rangkad. Memeriksa kekuatan kekencangan baut dan mur pada dudukan blendere. Memeriksa adanya bunyi dan getaran blender yang berlebihanf. Memeriksa kebocoran gelas blenderg. Memeriksa bilah pemotongh. Memeriksa system kelistrikan pada blenderi. Memeriksa kekencangan sambungan terminal kabel pada saklar (switch) push buttonj. Memeriksa kinerja mekanisme motork. Memeriksa sikat arang

2. Reparasi Kecil (Small Repair) Pekerjaan yang dikerjakan adalah sebagai berikut:a. Melakukan pekerjaan inspeksi secara keseluruhanb. membersihkan setiap komponen-komponen Instalasi blender dari debu, kotoran, air dan

bercak air yang telah mengering sisa dari pengoperasianc. Bersihkan dengan ampelas halus apabila terdapat karat pada sambungan baut dan mur,

atau gunakan grease untuk melumasi permukaannyad. Periksa apakah ada kebocoran pada gelas blendere. Kencangkan sambungan baut dan mur pada rangka apabila mengalami penurunan

kekencanganf. Kencangkan baut dan mur pada dudukan blender apabila mengalami penurunan

kekencangan.g. Periksa sistem kelistrikan pada blender menggunakan multitester (AVOmeter).h. Membersihkan terminal sambungan kabel pada saklar (switch), dan pemeriksaan kondisi

kabel dan sambungan steker dari kecacatan.i. Kencangkan sambungan kabel pada saklar (switch) push button apabila lepas atau kendor

3. Reparasi Menengah (Medium Repair) Pekerjaan yang dikerjakan adalah sebagai berikut:a. Melakukan pekerjaan inspeksi dan pekerjaan reparasi kecil secara keseluruhanb. Membersihkan dudukan blender dan motor dari kerak dan kotoran yang

menempel pada permukaan motorc. Pengujian kinerja motor ( apakah Motor timbul bunga api, apakah Motor berputar lambat

dan apakah motor berputar tetapi bilah pemotong tidak berputar)

Page 32: perawatan dan perbaikan pada blender

4. Perbaikan Menyeluruh (Complete Repair) Pekerjaan yang dikerjakan adalah sebagai berikut:a. Melakukan pekerjaan inspeksi, pekerjaan reparasi kecil dan pekerjaan reparasi menengah

secara keseluruhan.b. Overhaul blender, memeriksa, membersihkan dan memperbaiki atau mengganti

komponen-komponen dari blender yang telah rusak atau cacat.c. Memperbaiki instalasi blender yang mengalami kecacatan (patah, retak atau bengkok)

dengan metode pengeleman dan penggantian apabila kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan dengan metode pengeleman.

4.2.Jadwal Perawatan Instalasi Blender Untuk melaksanakan pekerjaan perawatan dan perbaikan Instalasi Blender ini, diperlukan penjadwalan kegiatan yang terencana. Berdasarkan table derajat kerumitan pada table 2.2, blender termasuk pada bilangan 7,5 dengan siklus perawatan sesuai pada table 2.1. Penjadwalan berfungsi sebagai petunjuk kerja bagi teknisi (pelaksana pekerjaan perawatan) dalam melakukan pekerjaan perawatan dan perbaikan. Berikut ini tabel jadwal perawatan dan perbaikan Instalasi Blender dengan keterangan sebagai berikut:

Tabel 4.1. Jadwal Perawatan Instalasi Blender

No KomponenOktober 2014 November 2014

1 2 3 4 1 2 3 41 Motor Penggerak CR1 I1 SR1 I22 Tabung Gelas I1 SR1 I23 Pisau Pemotong I1 SR1 I24 Gasket I1 SR1 I25 Saklar Pengatur I1 SR1 I26 Sikat Arang I1 SR1 I2

7

No KomponenDesember 2014 Januari 2015

1 2 3 4 1 2 3 41 Motor Penggerak SR2 I3 MR1 I42 Tabung Gelas SR2 I3 MR1 I43 Pisau Pemotong SR2 I3 MR1 I44 Gasket SR2 I3 MR1 I45 Saklar Pengatur SR2 I3 MR1 I46 Sikat Arang SR2 I3 MR1 I4

7

Page 33: perawatan dan perbaikan pada blender

No KomponenFebruari 2015 Maret 2015

1 2 3 4 1 2 3 41 Motor Penggerak SR3 I5 SR4 I62 Tabung Gelas SR3 I5 SR4 I63 Pisau Pemotong SR3 I5 SR4 I64 Gasket SR3 I5 SR4 I65 Saklar Pengatur SR3 I5 SR4 I66 Sikat Arang SR3 I5 SR4 I6

7

No KomponenApril 2015 Mei 2015

1 2 3 4 1 2 3 41 Motor Penggerak MR2 I7 SR5 I82 Tabung Gelas MR2 I7 SR5 I83 Pisau Pemotong MR2 I7 SR5 I84 Gasket MR2 I7 SR5 I85 Saklar Pengatur MR2 I7 SR5 I86 Sikat Arang MR2 I7 SR5 I8

7

No KomponenJuni 2015 Juli 2015

1 2 3 4 1 2 3 41 Motor Penggerak SR6 I9 CR2 I102 Tabung Gelas SR6 I9 I103 Pisau Pemotong SR6 I9 I104 Gasket SR6 I9 I105 Saklar Pengatur SR6 I9 I106 Sikat Arang SR6 I9 I10

7

No KomponenAgustus 2015 September 2015

1 2 3 4 1 2 3 41 Motor Penggerak SR7 I11 SR8 I122 Tabung Gelas SR7 I11 SR8 I123 Pisau Pemotong SR7 I11 SR8 I124 Gasket SR7 I11 SR8 I12

Page 34: perawatan dan perbaikan pada blender

5 Saklar Pengatur SR7 I11 SR8 I126 Sikat Arang SR7 I11 SR8 I12

7Keterangan:I=Inspeksi MR=Medium RepairSR=Small Repair CR=CompleteRepair Kegiatan perawatan meliputi Inspeksi, Small Repair, Medium Repair serta Complete Repair dapat dilihat pada penjadwalan diatas. Kegiatan pertama kali adalah Complete Repair instalasi blender pada minggu pertama, kemudian kegiatan Inspeksi, sedangkan kegiatan Small Repair dilaksanakan setiap satu kali menjalankan Inspeksi, untuk kegiatan Medium Repair dilaksanakan setiap dua kali Small repair serta ditambah tiga kali Inspeksi. Kegiatan Complete Repair dilaksananakan setelah dua kali Medium Repair ditambah enam kali Small Repair dan sembilan kali Inspeksi.Berikut ini adalah urutan kegiatan diatas:

CR1-I1-SR1-I2-SR2-I3-MR1-I4-SR3-I5-SR4-I6-MR2-I7-SR5-I8-SR6-I9-CR2Perawatan dan Perbaikan yang diperlukan dari Complete Repair 1 sampai Complete Repair2 adalah 9 kali Inspeksi, 6 kali Small Repair dan 2 kali Medium Repair.

4.3. Rencana Perawatan Komponen Instalasi Blender Instalasi Blender terdiri dari beberapa komponen utama dan komponen pendukung. Perawatan komponen utama dan komponen pendukung Perawatan Instalasi Blender adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Rencana Perawatan KomponenNo Komponen Perawatan1 Motor Penggerak a. Membersihkan motor pengerak dari kotoran

b. Mengecek apakah Motor timbul bunga api, apakah Motor berputar lambat dan apakah motor berputar tetapi bilah pemotong tidak berputar

2 Tabung Gelas a. Membersihkan tabung gelas dan bagian bawah tabung gelas

b. Mengecek apakah terjadi kebocoran3 Pisau Pemotong a. Membersihkan bagian bilah pemotong dari kotoran

yang menghambat kerja pisaub. Mengecek apakah kondisi pisau retak, bengkok atau

patah4 Gasket a. Mengecek apakah gasket sudah aus atau belum5 Saklar Pengatur a. Membersihkan dengan sikat halus

b. Mengecek apakah ada konsleting6 Sikat Arang a. Mengecek apakah sikat arang sudah aus atau belum

Page 35: perawatan dan perbaikan pada blender

7 Rumah Dudukan Blender a. Membersihkan rumah dudukan dari kotoranb. Memeriksa kekencangan mur dan baut

4.4. Troubleshooting Instalasi Blender Dalam pengoperasian Instalasi Blender dimungkinkan terjadi permasalahan-permasalahan (Troubleshooting) yang akan terjadi. Berikut ini dijelaskan berbagai permasalahan (Troubleshooting) yang mungkin terjadi pada Instalasi Blender.

Tabel 4.3. Troubleshooting Instalasi BlenderPermasalahan Kemungkinan Penyebab PemecahanBlender tidak berputar 1. Tidak ada daya2. Kesalahan sakelar

3. Sikat arang aus

4. Sistem kelistrikan hubung singkat

5. Kerusakan motor

1. Cek kabel power, steker, dan KK. Cek peng-aman lebur atau CB pada panel utama; perbaiki rangkaian.

2. Ganti sakelar; atau bawa ke servis profesional

3. Cek sikat; jika aus, gantilah

4. Bawalah ke servis profesional

5. Bawalah ke servis professional

Blender bertegangan, bergetar

1. Kabel power rusak

2. Sistem kelistrikan hubung singkat

1. Tes kabel, jika rusak gantilah

2. Bawalah ke servis professional

Motor timbul bunga api 1. Sikat arang aus

2. Motor rusak

1. Cek sikat, jika aus, gantilah

2. Bawalah ke servis profesional.

Motor berputar lambat 1. Stopfles blender terlalu banyak beban

2. Sikat arang aus

1. Kurangi beban, atau tambah sedikit cairan kedalam stopfles

Page 36: perawatan dan perbaikan pada blender

2. Cek sikat, jika aus, gantilah

Motor berputar, tetapi bilah tidak berputar

1. Stopfles tidak ditempat-kan secara baik

2. Rakitan pemotong kotor

3. Bilah pemotong bengkok atau aus

1. Dudukkan stopfles sehingga kopling pada stop-fles tepat dengan kopling pada base

2. Bersihkan rakitan pemotong

3. Gantilah bilah pemotong

Gangguan kerja (operasi)

1. Bilah pemotong terha-langi

2. Sudu kipas bengkok

3. Motor rusak

1. Angkat penghalang dari pemotong

2. Luruskan sudu, atau gantilah rakitan sudu kipas

3. Bawa ke servis profesional.

4.5. Standard Operational Procedure (SOP) Instalasi Blender Standard Operational Procedure Instalasi Blender terdiri dari Standard Operational Procedure Penggunaan, Standard Operational Procedure Pengoperasian, Standard Operational Procedure Perawatan, Standard Operational Procedure Perbaikan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing Standard Operational Procedure (SOP) Instalasi Blender diatas.

4.5.1.Standard Operational Procedure (SOP) Penggunaan Instalasi Blender Standard Operational Procedure (SOP) Penggunaan instalasi blender dijelaskan dengan diagram alir (flowchart) berikut ini:

Tabel 4.4. Alur Proses Penggunaan

Page 37: perawatan dan perbaikan pada blender

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Ya

Tidak

SOP Perawatan

SOP Perbaikan

SOP Pengoperasian

Checklist Perawatan harian

Form daftar riwayat alat

4.5.2. Standard Operational Procedure (SOP) Pengoperasian Isntalasi Blender

Page 38: perawatan dan perbaikan pada blender

Standard Operational Procedure (SOP) Pengoperasian Instalasi Blender dijelaskan dengan diagram alir (flowchart) berikut ini:

Tabel 4.5. Alur Proses Pengoperasian

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Mulai

Siapkan Sumber Daya Listrik

Tentukan Jenis Bahan yang akan diblender

Gunakan gelas yang sesuai dengan bahan yang diblender

Pasang gelas diatas dudukan blender dengan tepat (putar

hingga terkunci)

Tekan saklar ON

A

Page 39: perawatan dan perbaikan pada blender

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Page 40: perawatan dan perbaikan pada blender

4.5.3.Standard Operational Procedure (SOP) Perawatan Instalasi Blender Standard Operational Procedure (SOP) Perawatan Instalasi Blender dijelaskan dengan diagram alir (flowchart) berikut ini:

Tabel 4.6. Alur Proses Perawatan

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

SOP Perbaikan

Checklist perawatan harian

Siapkan Peralatan/ Perlengkapan

Siapkan Peralatan/ Perlengkapan

Bersihkan Gelas blender

Cek Kebocoran Gelas Blender

Bocor?

Isi checklist Perawatan

A

Cek Kebocoran Gelas Blender

Ya

tidak

Mulai

Page 41: perawatan dan perbaikan pada blender

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

SOP Perbaikan

Checklist perawatan harian

SOP Perbaikan

A

Bersihkan rumah dudukan blender

Cek kekencangan baut dan mur

Cek kondisi pisau pemotong

Kendor?

Isi checklist perawatan

Patah atau bengkok

B

Ganti yang baru

Kencangkan

Ya

Ya

tidak

tidak

Page 42: perawatan dan perbaikan pada blender

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Checklist perawatan harian

SOP Perbaikan

Checklist perawatan harian

Checklist perawatan harian

B

Isi checklist perawatan

Cek Keausan Gasket

Aus?

Isi checklist perawatan

Ganti yang baru

Bersihkan saklar pengatur

Isi checklist perawatan

C

Ya

tidak

Page 43: perawatan dan perbaikan pada blender

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

SOP Perbaikan

Checklist perawatan harian

C

Bersihkan motor penggerak

Bersihkan motor penggerak

Mengecek adanya gangguan

Ada gangguan?

Lakukan Perbaikan

Isi checklist perawatan

Mengecek keausan sikat arang

D

Ya

tidak

C

Bersihkan motor penggerak

Page 44: perawatan dan perbaikan pada blender

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

SOP Perbaikan

Checklist perawatan harian

Form berita acara perawatan dan perbaikan

D

Aus?

Isi checklist perawatan

Ganti yang baruYa

tidak

Periksa kelengkapan peralatan/

Perlengkapan

Bersihkan area kerja

Isi berita acara perawatan dan

perbaikan

Selesai

Page 45: perawatan dan perbaikan pada blender

4.5.4.Standard Operational Procedure (SOP) Perbaikan Instalasi Blender Standard Operational Procedure (SOP) Perbaikan Instalasi Blender dijelaskan dengan diagram alir (flowchart) berikut ini:

Tabel 4.7. Alur Proses Perbaikan Saklar Pengatur

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

TeknisiTidak OK

OK

Form analisa masalah

Form berita acara serah terima pekerjaan

Checklist Perawatan Bulanan

Mulai

Analisa Masalah

Mampu Diperbaiki

sendiri/tidak

Lepas komponen saklar pengatur dari rumah dudukan

blender

Bersihkan saklar pengatur dengan sikat halus atau dengan

cairan pembersih kontak

Periksa hasil pembersihan

A

Bawa ke tempat servis

1

Page 46: perawatan dan perbaikan pada blender

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Checklist Perawatan bulanan

Form berita acara serah terima pekerjaan

A 1

Pasang Kembali

Isi checklist

Isi berita acara serah terima pekerjaan

Selesai

Page 47: perawatan dan perbaikan pada blender

Tabel 4.8. Alur Proses Perbaikan Gelas Blender

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Tidak

Ya

Ya

Form analisa masalah

Form berita acara serah terima pekerjaan

SOP Perbaikan

Checklist Perawatan harian

Form berita acara serah terima pekerjaan

Mulai

Analisa Masalah

Mampu Diperbaiki

sendiri/tidak

Angkat rakitan pemotong

Ganti gasket dengan yang baru

Pasang kembali

Isi checklist

Isi berita acara serah terima pekerjaan

Selesai

Bawa ke tempat servis

Page 48: perawatan dan perbaikan pada blender

Tabel 4.9. Alur Proses Overhaul Motor Penggerak

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Kartu Inventaris Tool Kit

Kartu Inventaris Tool Kit

Manual book

Manual book

Manual book

Mulai

Persiapan Overhaul

Persiapkan Peralatan/ Perlengkapan

Lepas motor penggerak dari rumah dudukan blender

Ganti kapasitor dengan yang baru

Ganti angker dengan yang baru

Ganti sikat arang dengan yang baru

Cek kabel yang menghubungkan motor dengan saklar

A

Page 49: perawatan dan perbaikan pada blender

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Teknisi

Manual book

Manual book

Manual book

Manual book

Kartu Inventaris tool Kit

Form berita acara serah terima pekerjaan

A

Pasang Kapasitor

Pasang Angker

Pasang sikat arang

Pasang motor penggerak pada rumah dudukan blender

Periksa kelengkapan peralatan/ perlengkapan

Bersihkan area kerja

Isi berita acara serah terima pekerjaan

Selesai

Page 50: perawatan dan perbaikan pada blender

4.6.Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) Dalam melakukan pekerjaan perawatan dan perbaikan, penting adanya pemahaman tentang pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Adapun padoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja perawatan dan perbaikan Instalasi Blender sebagai berikut:1. Pastikan kondisi alat dalam keadaan tidak beroperasi dan bebaskan dari konsumsi sumber

daya listrik.2. Pakailah pakaian kerja yang rapi, bersih dan terkancing dengan baik.3. Pastikan kondisi rambut rapi atau gunakan pelindung kepala apabila diperlukan4. Lepaskan semua atribut yang dapat mengganggu dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja,

seperti; cincin, gelang, jam tangan dan lain-lain.5. Gunakan pelindung tangan apabila dalam pekerjaan perawatan dan perbaikan tersebut

beresiko dapat menciderai tangan.6. Gunakan sepatu safety yang telah ditentukan.7. Gunakan masker apabila dalam pekerjaan perawatan dan perbaikan tersebut berpotensi

menimbulkan debu dan kotoran, serta paparan zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan pernafasan, seperti; cat dan bahan pembersih kotoran (cleaner)

8. Pakailah pelindung mata (kaca mata safety) apabila dimungkinkan dalam pekerjaan perawatan dan perbaikan tersebut terdapat loncatan benda benda hasil penggerindaan, pemotongan maupun pengelasan

9. Bersihkan dan rapikan kembali tempat kerja setelah selesai melakukan pekerjaan perawatan dan perbaikan.

10. Bersihkan dan simpan dengan baik peralatan dan perlengkapan setelah selesai digunakan

Page 51: perawatan dan perbaikan pada blender

4.7.Estimasi Biaya Perawatan Perhitungan biaya perawatan terhadap Instalasi Blender meliputi biaya Preventive Maintenance dan biaya Corrective Maintenance. Biaya Preventive Maintenance meliputi biaya komponen, bahan yang dikeluarkan dan biaya tenaga kerja selama satu tahun. Biaya Corrective Maintenance meliputi biaya Overhaul terhadap blender dan tenaga kerja selama Overhaul sampai dua tahun kedepan yaitu dari 2014 sampai dengan 2016. Dalam perhitungan biaya Preventive Maintenance dan biaya Corrective Maintenance digunakan persamaan 2.1. Dibawah ini merupakan daftar harga komponendan bahan Instalasi Blender dengan suku bunga Bank Permata sebesar 15% per tahun pada bulan Agustus 2014

Tabel 4.10. Harga Komponen Instalasi Blender

No Nama Komponen Jumlah Harga1 Sikat Arang Sepasang 12.0002 Angker 1 30.0003 Gasket 1 15.0004 Kapasitor 1 24.000

Dibawah ini merupakan biaya Preventive Maintenance:1. Biaya Mekanik

Mekanik ini bekerja dalam waktu 1/2 jam atau selama 30 menit, mekanik bekerja selama 9 bulan dengan 1 bulan bekerja selama 30 hari dengan gaji satu jamnya Rp 5.000,-. Kegiatan Preventive Maintenance meliputi:a. Membersihkan rangka dan seluruh komponen, waktu yang diperlukan adalah 15 menit.b. Memeriksa kebocoran gelas, waktu yang diperlukan adalah 5 menit.c. Memeriksa getaran, waktu yang diperlukan adalah 5 menit.d. Memeriksa sistem kelistrikan, waktu yang diperlukan 5 menit. Dengan kegiatan diatas maka dapat dihitung besar biaya kegiatan harian adalah sebesar 12 x 30 x 1/2jam x Rp 5.000,- = Rp 900.000,-

2. Kegiatan Bulanan Kegiatan harian ditambah dengan penambahan grease dan cairan pembersih. Waktu yang diperlukan adalah 30 menit.a. Dalam penambahan grease biaya yang dibutuhkan adalah Rp 1.000,- ,dimana harga 1

kaleng grease adalah Rp 30.000,- , b. Dalam penambahan cairan pembersih biaya yang dibutuhkan adalah Rp 1.000,- , dimana

harga 1 botol cairan pembersih adalah Rp 15.000,- . Dengan Kegiatan diatas maka dapat dihitung total biaya bulanan adalah:

Penambahan grease = 12 x Rp 1.000,- = Rp12.000,-

Page 52: perawatan dan perbaikan pada blender

Penambahan seal tape = 12 x Rp 1.000,- = Rp 12.000,-

Mekanik = 12 x 1/2 jam x Rp 2.000,- = Rp 12.000,-

Jadi total biaya kegiatan bulanan = Rp 36.000,-

Dari uraian diatas maka biaya Preventive Maintenance sebesar:

1.Kegiatan Harian: Rp 900.000,-

2.Kegiatan Bulanan: Rp 36.000,-

Total: Rp 936.000,-

Jadi biaya Preventive Maintenance pada tahun 2014 adalah Rp936.000,-. Maka biaya Preventive Maintenance untuk tahun 2015 adalah:

F = Rp 936.000,- x (1+0,15)1 = Rp 1.076.400,-

Proses Overhaul motor penggerak dilakukan setelah 9 bulan, Overhaul dilakukan oleh 1 orang pekerja dengan gaji Rp. 10.000,- per jam selama 2 jam dengan rincian pekerjaan sebagai berikut:

1. Penggantian Angker motor

Harga 1 buah angker Rp 30.000,-.

Jumlah angker yang diperlukan 1 buah dalam kurun waktu 9 bulan.

1 x Rp 30.000 = Rp 30.000,-

2. Penggantian Gasket

Harga 1 buah gasket Rp 15.000,-.

Jumlah angker yang diperlukan 1 buah dalam kurun waktu 9 bulan.

1 x Rp 15.000 = Rp 15.000,-

3. Penggantian Sikat Arang

Harga 1 buah sikat arang Rp 6.000,-.

Jumlah sikat arang yang diperlukan 2 buah dalam kurun waktu 9 bulan.

2 x Rp 6.000 = Rp 12.000,-

4. Penggantian Kapasitor

Page 53: perawatan dan perbaikan pada blender

Harga 1 buah kapasitor Rp 24.000,-.

Jumlah kapasitor yang diperlukan 1 buah dalam kurun waktu 9 bulan.

1 x Rp 24.000 = Rp 24.000,-

5. Biaya Mekanik Dalam melaksanakan Overhaul mekanik bekerja selama 2 jam dengan gaji per jam Rp 5.000,-. Maka gaji mekanik selama Overhaul adalah:2 x Rp 5.000,- = Rp 10.000,-

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya Overhaul motor pada tahun 2014 adalah:

Rp 30.000,- + Rp 15.000,- + Rp 12.000,- + Rp 24.000,- + Rp 10.000,- = Rp 91.000,-

Berdasarkan rincian biaya Overhaul diatas, maka dapat dihitung besarnya rincian total biaya Overhaul sebagai berikut:

Diketahui:

P = Rp 91.000,-

i = 15%

n = 1

Maka diperoleh:

F = Rp 91.000,- x (1 + 0,15)1= Rp 104.650,-

Page 54: perawatan dan perbaikan pada blender

BABVPENUTUP

5.1.Simpulan Dalam merencanakan langkah-langkah Perencanaan Perawatan Dan Perbaikan Instalasi Blender Periode 2014-2015 dapat disimpulkan perencanaan perawatan dan perbaikan instalasi blender sebagai berikut:1. Kegiatan perawatan dan perbaikan meliputi; Inspeksi (Inspection), Reparasi Kecil (Small

Repair), Reparasi Menengah (Medium Repair), dan Perbaikan Menyeluruh (Complete Repair), Perawatan dan Perbaikan yang diperlukan dari Complete Repair 1 sampai Complete Repair 2 adalah 9 kali Inspeksi, 6 kali Small Repair dan 2 kali Medium Repair.

2. Standard Operational Procedure (SOP) Instalasi Blender yang digunakan, yaitu terdiri dari SOP Penggunaan, SOP Pengoperasian, SOP Perawatan dan SOP Perbaikan.

3. Dari perhitungan biaya perawatan pada BAB Pembahasan, didapatkan biaya perawatan harian adalah sebesar Rp 900.000,- , total biaya kegiatan bulanan adalah sebesar Rp36.000,- , biaya Preventive Maintenance pada tahun 2014 adalah Rp 936.000,- , biaya Preventive Maintenance untuk tahun 2015 adalah Rp 1.076.400,- , biaya Overhaul blender adalah Rp 104.650,-.

5.2.Saran Adapun saran-saran yang dapat dijadikan masukan dalam melakukan pekerjaan perawatan dan perbaikan adalah sebagai berikut:1. Lakukan perawatan secara berkala sesuai dengan jadwal perawatan, agar alat tersebut dapat

berfungsi dengan baik dalam kondisi yang siap pakai.2. Gunakan komponen-komponen yang sesuai, ketika melakukan penggantian komponen yang

cacat/rusak. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi alat tersebut dalam kondisi mendekati sempurna atau seperti saat awal pemakaian (baru), serta dapat berfungsi dengan baik.

3. Dari setiap proses pekerjaan perawatan dan perbaikan perhatikan selalu Kesehatan dan Kesehatan Kerja(K3).

Page 55: perawatan dan perbaikan pada blender

DAFTAR PUSTAKA

Blender Kerusakan dan Perbaikan BLENDER.htm.

Fungsi, Pengertian dan Bagian-Bagian Blender - Tugasku4u.htm

Makalah - Blender IchalTecnik.htm

Perawatan dan Analisa Kerusakan pada Blender.htm