bab i pendahuluan a. latar...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu sebagai salah satu produk hasil pertanian merupakan bahan pangan
yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Susu juga disebut sebagai bahan
makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang lengkap.
Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-
enzim, gas, serta vitamin dalam jumlah memadai (Astawan, 2005). Keberadaan
komoditi susu di masyarakat sangat dibutuhkan sebagai salah satu sumber energi
dan protein potensial yang berasal dari hewani.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan, meningkatkan pula jumlah permintaan akan susu. Kecenderungan
peningkatan konsumsi tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Konsumsi Susu di Indonesia
No. Tahun Konsumsi Susu (Ton)1. 2004 1.237.9862. 2005 1.291.2943. 2006 1.354.2354. 2007 1.758.2435. 2008 2.156.5106. 2009 2.575.7417. 2010 2.816.873
Sumber: Ditjennak (2012)
Kondisi ini merupakan peluang bisnis yang cukup baik dan menjadi daya tarik
bagi para produsen susu sapi untuk masuk dan bersaing merebut pangsa pasar.
Salah satu bisnis dengan komoditas susu sapi yang sedang marak di
Yogyakarta adalah café susu. Café susu menyajikan berbagai olahan susu sapi
sebagai menu andalan. Café susu menjadi wisata kuliner di Yogyakarta yang
digemari oleh masyarakat bukan hanya sekedar menu yang disajikan, tetapi juga
tempatnya yang cenderung nyaman untuk bersantai.
Persaingan bisnis café susu di Yogyakarta menuntut produsen untuk
memperhatikan tercapainya suatu tingkat kepuasan pelanggan, yang dapat
menjamin loyalitas pelanggan agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya.
Usaha mempertahankan pangsa pasar tidak cukup hanya dengan mempertahankan
jumlah pelanggan saja tetapi juga berusaha menarik konsumen dari produsen lain
ataupun mencari konsumen baru. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan
pelanggan yang berpindah ke produsen pesaing karena telah mengalami
kebosanan terhadap produk yang disajikan.
Pelayanan yang baik merupakan strategi yang penting dalam
memenangkan persaingan. Tidak hanya dengan memberikan rasa puas dan
perhatian terhadap pelanggan, tetapi juga merespon harapan pelanggan sehingga
dapat menimbulkan kesan positif dari pelanggan. Dalam menciptakan pelayanan
yang baik, pemilik usaha café susu harus selalu mengembangkan strategi. Oleh
karena itu, maka masing-masing pihak café susu harus memenuhi bahkan
melampaui harapan dan kepuasan dari konsumen.
Menurut Prihasti (2011), dalam penelitiannya yang berjudul ”Peningkatan
Kualitas Nata Kulit Pisang Kepok Kuning dengan Metode Quality Function
Deployment” pengembangan produk baru yaitu nata kulit pisang perlu dilakukan
perbandingan kualitas fisik dengan produk nata pada umumnya (nata air kelapa),
sebagai sarana untuk memperbaiki kualitas produk sesuai dengan harapan
konsumen. Dengan menggunakan metode QFD, dihasilkan perbaikan kualitas
fisik nata kulit pisang dilakukan dengan melakukan perebusan nata sebanyak lima
kali.
Menurut Risenasari (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan
Metode Quality Function Deployment (QFD) dalam Upaya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Restoran Pringjajar Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah”, dengan
adanya perkembangan dan inovasi teknologi yang terus berkembang,
mengharuskan restoran untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar
tetap bertahan dalam persaingan. Oleh karena itu, untuk memenangkan persaingan
Restoran Pringjajar perlu upaya untuk meningkatkan kualitas layanannya, salah
satunya melalui metode Quality Function Deployment (QFD).
Menurut Sijabat (2007) pada penelitian yang berjudul “Penerapan Quality
Function Deployment untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Serabi Notosuman
Ko Hank” penulis mengkaji permasalahan tentang kebutuhan konsumen akan
produk serabi dengan kemampuan produsen untuk pemenuhan kebutuhan
tersebut. Penerapan QFD dalam penelitian tersebut menghasilkan usulan
perbaikan kualitas produk serabi sehingga mampu memenuhi kebutuhan
konsumen dan meningkatkan daya saing produk.
Agar mampu bersaing di tengah maraknya bisnis yang sejenis, diperlukan
strategi yang tepat. Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan
menganalisis mutu produk dan layanan dari café susu. Untuk menganalisis mutu
produk serta pelayanan diperlukan metode Quality Function Deployment (QFD),
yaitu merupakan suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk menentukan
kebutuhan pelanggan dan menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut ke
dalam kebutuhan teknis yang relevan. Sehingga dengan diketahuinya persyaratan
yang diinginkan konsumen tersebut dapat dilakukan usaha perbaikan kualitas
dengan mendasarkan pada kemampuan yang ada pada perusahaan, manfaat yang
diperoleh, dan kelayakan untuk dikerjakan (feasibility) sehingga dapat
meningkatkan daya saing perusahaan.
Penelitian tentang kualitas produk dan layanan dengan integrasi analisis
Manufacturing (Product) Quality Instruments dan ServQual menggunakan
metode Quality Function Deployment (QFD) dilakukan di café susu “Jogja Milk”
dan café susu sejenis untuk dilakukan benchmarking.
B. Perumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Atribut apa saja yang menjadi prioritas perbaikan kualitas produk dan
pelayanan di café susu?
2. Kebutuhan teknis apa saja yang diperlukan dalam usaha memenuhi
keinginan konsumen terhadap kualitas produk dan pelayanan?
3. Usaha apa saja yang harus dilakukan untuk melakukan perbaikan atas
mutu produk dan pelayanan café susu Jogja Milk agar sesuai dengan
harapan konsumen.
C. Batasan Penelitian
Pembatasan masalah pada penelitian perlu dilakukan agar penelitian
lebih terarah dan terfokus. Berikut merupakan batasan-batasan masalah pada
penelitian ini:
1. Penelitian difokuskan pada kebutuhan atau presepsi konsumen terhadap
kualitas produk susu, pelayanan dan brand image café susu dan kebutuhan
teknis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Café susu “Jogja Milk” yang menjadi objek penelitian akan dilakukan
benchmarking dengan café susu sejenis.
3. Instrumen yang digunakan dalam analisa kualitas produk susu adalah
Product/manufacturing Quality.
4. Atribut yang digunakan dalam analisa kualitas pelayanan berdasarkan
pada dimensi ServQual.
5. Café susu sejenis yang digunakan sebagai pembanding dalam penelitian
ini ditentukan berdasarkan keterangan-keterangan pihak manajemen café
susu yang diteliti.
6. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Jogja Milk yang pernah
mengonsumsi produk dan pelayanan dari café susu sejenis yang dijadikan
sebagai pembanding.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memperoleh atribut-atribut mutu yang harus diprioritaskan dalam
meningkatkan kualitas produk, pelayanan dan brand café susu Jogja Milk.
2. Memperoleh kedudukan café susu Jogja Milk berdasarkan penilaian
kinerja atas kualitas produk, pelayanan, beserta brand atau merk.
3. Perumusan kebutuhan teknis yang diperlukan untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhan konsumen terhadap mutu produk, pelayanan dan brand
image café susu Jogja Milk.
4. Perumusan perbaikan yang harus dilakukan pihak café susu Jogja Milk
untuk meningkatkan daya saing produk dan pelayanan, serta pertimbangan
akan brand atau merk.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah :
1. Meningkatkan mutu produk dan pelayanan beserta brand image dari
café susu dengan harapan akan dapat meningkatkan daya saing café
susu tersebut terhadap café susu lain.
2. Membantu pihak café susu untuk mempersiapkan kebutuhan teknis
yang diperlukan untuk meningkatkan mutu dari produk dan pelayanan
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.