bab i pendahuluan a. latar belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.bab_i.pdf · a. latar belakang...

14
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya dunia dikarenakan pola hubungan antar manusia jaraknya yang tak terbatas. Berbagai cara pola hubungan manusia dilakukan untuk dapat berkomunikasi baik melalui dunia maya maupun secara konpensional, seluruh langkah berkomunikasi tidak lepas dari sarana yang dapat memberikan kenyamanan, kecepatan, dan keselamatan. Persaingan teknologi dalam mengembangkan sarana berhubungan tidak dapat diabaikan lagi, karena sudah menjadikan tuntutan didalam pemenuhan kebutuhan manusia. Mobilitas masyarakat yang sangat tinggi berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam pemenuhannya masyarakat sangat menginginkan kemudahan didalam semua aspek yang ada seperti aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Karena itu masyarakat melakukan berbagai upaya didalam peningkatan kebutuhan dalam penggunaan komunikasi dan transportasi. Seiring perkembangannya teknologi dimana komunikasi dan transportasi bukanlah hal yang sulit untuk dijumpai atau digunakan. Banyaknya masyarakat telah menggunakan teknologi dari komuikasi dan transportasi sehingga semakin pesatnya di dalam menjalankan aktifitasnya. Komunikasi dan Transportasi yang kian berkembang, dikarenakan oleh perkembangan jumlah dan mobilitas manusia. Dampak dari kepadatan penduduk akan menyebabkan aktivitas penduduk semakin

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin

sempit. Sempitnya dunia dikarenakan pola hubungan antar manusia jaraknya yang

tak terbatas. Berbagai cara pola hubungan manusia dilakukan untuk dapat

berkomunikasi baik melalui dunia maya maupun secara konpensional, seluruh

langkah berkomunikasi tidak lepas dari sarana yang dapat memberikan

kenyamanan, kecepatan, dan keselamatan. Persaingan teknologi dalam

mengembangkan sarana berhubungan tidak dapat diabaikan lagi, karena sudah

menjadikan tuntutan didalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Mobilitas masyarakat yang sangat tinggi berpengaruh pada pemenuhan

kebutuhan masyarakat. Dalam pemenuhannya masyarakat sangat menginginkan

kemudahan didalam semua aspek yang ada seperti aspek ekonomi, sosial, dan

budaya. Karena itu masyarakat melakukan berbagai upaya didalam peningkatan

kebutuhan dalam penggunaan komunikasi dan transportasi.

Seiring perkembangannya teknologi dimana komunikasi dan transportasi

bukanlah hal yang sulit untuk dijumpai atau digunakan. Banyaknya masyarakat

telah menggunakan teknologi dari komuikasi dan transportasi sehingga semakin

pesatnya di dalam menjalankan aktifitasnya. Komunikasi dan Transportasi yang

kian berkembang, dikarenakan oleh perkembangan jumlah dan mobilitas manusia.

Dampak dari kepadatan penduduk akan menyebabkan aktivitas penduduk semakin

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

2

banyak dan beragam. Percepatan aktivitas penduduk dikarenakan persaingan

untuk pemenuhan kelangsungan kehidupannya. Konsekwensi dari aktivitas

penduduk berdampak pada pemenuhan alat komunikasi dan transportasi.

Transportasi mempunyai peranan yang vital dan strategis untuk

memantapkan perwujudan pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945. Salah satu alat transportasi adalah transportasi darat yang identik

dengan lalu lintas di jalan raya perlu senantiasa dikembangkan potensinya dan

ditingkatkan peranannya sebagai penghubung wilayah, penunjang, pendorong dan

penggerak pembangunan nasional demi kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian transportasi sangatlah dibutuhkan bukan hanya sebagai

sarana berkendara tetapi sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat. Karena

dengan adanya transportasi aktifitas kehidupan secara langsung dapat dijalankan.

Penggunaa transportasi yang paling banyak adalah pengguna kendaraan pribadi.

Dimana kendaraan sudah bukan hal yang susah di dapatkan untuk waktu

sekarang. Kendaran pribadi yang sekarang mudah didapat karna lebih murah,

praktis, dan efisien membuat bagi pengguna jalan lebih memilih menggunakan

kendaraan pribadi yaitu yang paling banyak diminati masyarakat adalah

kendaraan roda dua

Kendaraan roda dua banyak digunakan sebagai alat alternative yang paling

mudah didapatkan, sehingga pengguna kendaraan roda dua di jalan sangatlah

banyak. Dimana dengan banyaknya pengguna jalan yang ada sehingga fasilitas

didalam mendukung aktifitas transportasi haruslah dapat seimbang. Agar

masyarakat pengguna kendaraan di lalu lintas dapat disiplin didalam mengendara

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

3

dan mematuhi segala aturan di dalam berkendara.Tetapi yang dirasakan sekarang

berbeda jauh dimana dengan banyaknya pengguna kendaraan yang ada sehingga

fasilitas yang mendukung dalam lalu lintas menjadi sangat tidak seimbang. Yang

menyebabkan kemacetan di dalam berlalu lintas. Itu dikarenakan tingkat

masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi sudah sangat meningkat

jumlahnya dari pada penguna kendaraan umum sehingga menyebabkan

kemacetan.

Kemacetan berdampak pada keseimbangan pemenuhan kebutuhan

masyarakat didalam berkendara. Sehingga terkadang dalam berkendara lebih

banyak tidak menaatai semua rambu-rambu yang ada untuk dapat sampai pada

tempat tujuan yang diharapkan. Ketidakdisiplinan dapat menyebabkan terjadi

kecelakaan dalam berlalu lintas. Kecelakaan yang terjadi tidak hanya berdampak

pada kerugian materil pada saja tetapi juga pada keselamatan pengguna kendaraan

dan orang lain dapat menyebabkan luka-luka, cacat bahkan kematian.

Angka kecelakaan berbagai moda transportasi rata-rata 14 orang

meninggal setiap hari. Hampir 85 persen kecelakaan terjadi di jalan raya, sehingga

Jatim menempati posisi pertama dengan angka kecelakaan tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan catatan Jasa Raharja setiap hari rata-rata ada 14,47 orang yang

meninggal dan 58,53 orang yang mengalami luka-luka berat. Jadi sejak 2007

hingga kini Jasa Raharja Jatim sudah mengeluarkan santunan sebesar Rp 1,037

triliun. Jatim penyumbang angka kecelakaan tertinggi, bahkan dibandingkan

Jakarta yang jumlah kendaraannya lebih banyak. (Kompas.com diakses tanggal 04

maret 2012)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

4

Jalur Bojonegoro-Surabaya turut Kecamatan Balen menjadi salah satu

daerah rawan kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Kabupaten Bojonegoro.

“Sejak dahulu Kecamatan Balen memang rawan Laka, karena jalanya yang lurus

membuat pengguna jalan tidak ada yang mau mengalah,” kata Kapolsek Balen,

Akp Soesilo Teguh P.

Soesilo menjelaskan, kondisi lebih parah ketika bus memasuki proliman

ke arah timur. Para sopir bus umumnya asal serobot tanpa memperhatikan adanya

kendaraan dari arah berlawanan, meskipun jaraknya tidak memungkinkan lagi

untuk mendahului.

Seperti diberitakan blokBojonegoro.com, lalu dalam dalam waktu sekitar

satu jam, di Kecamatan Balen terjadi Laka Lantas sebanyak tiga kali di TKP

berbeda, yakni depan Koramil Balen, depan SPBU dan jembatan Gampeng Balen.

Terakhir, kecelakaan pada, kemarin di Desa Kabunan, Kecamatan Balen yang

menelan satu korban tewas. (blokBojonegoro.com diakses tanggal 10 Oktober

2013). Dimana jumlah yang tiap tahun semakin bertambah. Ini berdasarkan

sumber: Kompas.com dari data Jasa Raharja Jawa Timur. Hal ini dirasakan

sebagai sesuatu yang harus ditangani oleh pemerintah dalam memberikan

sosialisasi kepada masyarakat tentang ketidakdisiplinan didalam berkendara.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

5

Data kecelakaan lalu lintas di Bojonegoro dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 Data Jumlah Korban Kecelakan Di Bojonegoro Tahun 2012

No Bulan Meninggal

Dunia

Hidup Jiwa

1 Januari 50 262 312

2 Febuari 64 198 262

3 Maret 62 189 251

4 April 37 162 199

5 Mei 65 217 282

6 Juni 67 222 289

7 Juli 62 243 305

8 Agustus 41 195 236

9 September 62 258 320

10 Oktober 95 336 431

11 November 74 220 294

12 Desember 44 189 233

Jumlah 723 2691 3414

Sumber :Dokumen Kantor Perwakilian Jasa Raharja persero Bojonegoro 2012

Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa kecelakan yang

terjadi di Bojonegoro sebanyak 3414 kasus dari Januari 2012 hingga Desember

2012. Pada tabel diatas tampak korban kecelakaan di kabupaten Bojonegoro per

bulannya tidak kurang lebih dari 300 kejadian kecelakaan.

PT Jasa Raharja adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional negara

Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam

menyelenggarakan perekonomian nasioanal guna mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Salah satu perwuju dan dari pasal tersebut di atas adalah bahwa

negara melalui unit-unit usahanya yaitu BUMN melakukan kegiatan

menghasilkan barang dan atau jasa serta mengolah sumbersumber alam untuk

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

6

memenuhi kebutuhan masyarakat luas dengan disertai pengurusan dan

pengawasan secara profesional.

PT Jasa Raharja merupakan intansi pemerintah yang diatur berdasarkan

Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib

Kecelakaan Penumpang dan Undang-undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan telah membentuk Perusahaan Negara yang bergerak

dibidang perasuransian yaitu PT. Jasa Raharja (Persero). Tugas dan

tanggungjawabnya adalah melakukan pemupukan dana melalui iuran dan

sumbangan wajib untuk selanjutnya disalurkan kembali melaui santunan jasa

raharja kepada korban atau ahli waris korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

Pengajuan santunan di PT. Jasa Raharja Bojonegoro data untuk santunan

kematian maupun luka-luka dari tiap bulan pada Tahun 2012 relatif tidak ada

penurunan. Dapat dilihat pada table berikut tentang pengajuan santunan di PT.

Jasa Raharja Bojonegoro

Tabel 2 Data Pengajuan Santunan Kantor Perwakilan Jasa Raharja

Bojonegoro Tahun 2012

No Bulan Meninggal

Dunia

Hidup Jiwa

1 Januari 56 197 253

2 Febuari 43 161 204

3 Maret 63 216 279

4 April 41 169 210

5 Mei 65 217 282

6 Juni 67 222 289

7 Juli 62 243 305

8 Agustus 41 195 236

9 September 62 258 320

10 Oktober 95 336 431

11 November 74 220 294

12 Desember 44 189 233

Jumlah 713 2623 3336 Sumber :Dokumen Kantor Perwakilian Jasa Raharja persero Bojonegoro 2012

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

7

Menurut tabel diatas ini dapat dilihat bahwa proses pengajuan asuransi

jasa raharja selama bulan Januari 2012 hingga Desember 2012 sebanyak 3336

kasus. Hal ini hampir sebanding dengan banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi

selama periode tersebut. Ini menandakan bahwa masyarakat telah memahami

pentingnya asuransi kecelakaan sehingga proses pengajuan dana santunan

asuransi berbanding lurus dengan jumlah kasus kecelakaan yang ada. Hal ini

didasarkan karena semakin mahalnya biaya kesehatan dan menurunnya kondisi

ekonomi masyarakat indonesia.

Dimana dalam pengajuan Santunan yang setiap bulannya meningkat dapat

dilihat pada tabel di bawah ini bahwa terjadi perbedaan dalam pengajuan santunan

dan penerima santunan seperti dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3 Data Penerima Santunan Kantor Perwakilan Jasa Raharja

Bojonegoro Tahun 2012

No Bulan Meninggal

Dunia

Hidup Jiwa

1 Januari 35 184 219

2 Febuari 43 133 176

3 Maret 39 132 171

4 April 27 111 138

5 Mei 44 158 202

6 Juni 35 135 170

7 Juli 42 156 198

8 Agustus 29 142 171

9 September 32 168 200

10 Oktober 56 213 269

11 November 49 156 205

12 Desember 24 125 149

Jumlah 455 1813 2268 Sumber :Dokumen Kantor Perwakilian Jasa Raharja persero Bojonegoro 2012

Jika dilihat dari tabel diatas penerima dana santunan dari kantor

perwakilan Jasa Raharja Bojonegoro sebanyak 2268 orang sangat kecil jumlahnya

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

8

jika disbanding dengan pemohon pengajuan asuransi sebanyak 3336 pemohon.

Dari data tersebut proses pengajuan yang disetujui untuk pencairan dana santuan

hanya mencapai 40%. (Dokumen Kantor Perwakilan Jasa Raharja Bojonegoro).

Menurut Tugas pokok PT. Jasa Raharja (Persero) adalah menghimpun dan

memupuk dana masyarakat melalaui iuran dan sumbangan wajib, untuk

selanjutnya menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang berwujud santunan

jasa raharja, terhadap korban kecelakaan lalu lintas. PT. Jasa Raharja (Persero)

dalam melaksanakan kegiatannya berdasar atas Iuran wajib yang dijamin oleh

Undang- undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan

Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas. harusnya yang dapat semuanya

dengan ketentunan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sedangkan

kenyataannya 40% korban yang berhak atas santunan. Namun demikian jaminan

tersebut belumlah cukup memberikan jaminan perlindungan bagi korban

kecelakan untuk mengurangi beban penderitaan korban dan keluarganya

Dalam pelaksanaan pemberian Santunan korban kecelakaan dilapangan

tidak demikian, terkait pelayanan masih saja adanya keruwetan birokasi dalam

kepengurusan klaim. Hal tersebut biasanya terjadi pada 2 mitra Jasa Raharja yakni

kepolisian atau pihak rumah sakit. Pihak dari rumah sakit membuat sulit dengan

lamanya mengeluarkan bukti kuitansi pembayaran. Jadi proses jasa raharja dalam

pembayaran klaim yang paling cepat 1 minggu menjadi lama.

Hal-hal keterkaitan lain yang dapat membuat lama terjadinya

kepengurusan santunan Jasa Raharja adalah masih adanya rangkap jabatan dalam

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

9

instansi tersebut. Maka terkadang proses penyelesaian pengurusan klaim yang

harusnya 1 minggu setelah kejadian, menjadi terlambat hingga 1 bulan atau 2

bulan setelah kejadian.

PT Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro dalam pelaksaannya pembayaran

klaim menjadi sangat lama, hal tersebut terjadi karena didalam pelayanannya

sangat berbelit-belit sehingga memerlukan waktu yang lama. Dimana pada

gambar tabel 1.2 dan tabel 1.3 antara korban yang mengklaim sangat berbeda jauh

dengan korban yang menerima dana santunan. Didalam tepat pelayanan santunan

pada saat korban atau ahli waris pada saat mengklaim dana santunan kurang lebih

dana santunan akan keluar 7 hari dari awal proses awal pengajuan sampai dengan

penyerahan santunan. Hal Ini dapat disebabkan didalam pelaksanaan

kepengurusan prosedur yang kurang pada saat mengklaim. Atau juga dapat

disebabkan oleh oknumnya yang berbelit-belit didalam kepengurusan dana

santunan kepada korban atau ahli waris.

Pelaksanaan di dalam pemberian dana santunan sudah tepat dengan

bentuk-bentuk reformasi birokrasi yang dilakukan oleh PT. Jasa Raharja. Dan

asuransi ini sebagai bentuk pelayanan pemerintah kepada seluruh masyarakat

Indonesia di dalam menghimpun dan mengelola dana masyarakat sebagai

penunjang pembiayaan pebangunan nasional, dimana Jasa Raharja sebagai salah

satu Agent Of Development. Dalam pemberian dana santunan kepada masyarakat

yang mengalami kecelakaan lalu lintas telah dilindungi dalam undang-undang

Nomor 34 Tahun 1964 yang diperbaharui Peraturan Mentri Keuangan RI No.

36/PMK.010/2008 tetang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

10

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Menteri Keuangan Republik Indonesia.selang lama.

Sehingga dalam pelaksanaan tepat pelayanan santunan dapat diberikan sesuai

ketentuan yang ada dimana terdapat bentuk-bentuk Reformasi Birokrasi didalam

pemberian dana Santunan di Jasa Raharja. Sehingga masyarakat yang mengalami

kecelakaan didalam persyaratan untuk mendapatkan pembayaran dana santunan

lebih sederhna dan tidak berbelitbelit, dan dapat memudahkan korban atau ahli

waris di dalam memperoleh dana santunan di kantor Jasa Raharja.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “PELAKSANAAN SISTEM PELAYANAN JASA

ASURANSI KORBAN KECELAKAAN (Studi Pada Kantor PT Jasa

Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, maka yang menjadi dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimanakah pelaksanaan sistem pelayanan Jasa Asuransi korban

kecelakaan pada kantor PT.Jasa Raharja Persero Kabupaten

Bojonegoro?

2. Apa sajakah faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan sistem

pelayanan Jasa Asuransi korban kecelakaan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu. Adapun

yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

11

1. Menganalisis serta mendiskripsikan sistem pelayanan asuransi terhadap

korban kecelakaan yang disediakan oleh pihak PT.Jasa Raharja Persero

2. Untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam

sistem pelayanan sistem asuransi terhadap korban kecelakaan yang

disediakan oleh pihak PT. Jasa Raharja Persero

3. Untuk mendeskripsikan tanggapan masyarakat terhadap pelayanan PT Jasa

Raharja (Persero) Bojonegoro

D. Kontribusi Penelitian

Kontribusi penelitian merupakan suatu kontribusi yang dapat diambil dari

penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut dan penelitian tersebut bermanfaat

bagi beberapa aspek. Adapun kontribusi yang diberikan dalam penelitian ini

adalah :

1. Aspek Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan

memperkaya khazanah keilmuan di bidang Administrasi Publik,

khususnya dalam pelayanan yang diberikan pihak PT. JASA RAHARJA

dalam segi kualitas dan kuantitas guna mencapai pelayanan yang prima.

2. Aspek Praktis

a. Bagi Mahasiswa

1. Dapat mengkritisi pelaksanaan pelayanan publik yang dilakukan

oleh PT. Jasa Raharja dengan menggunakan teori-teori pada

disiplin ilmu yang telah dipelajari.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

12

2. Dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dan referensi bagi

kegiatan penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan pelayanan

publik.

b. Bagi PT. PT Jasaraharja :

1. memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan

bagi perusahaan dalam merumuskan upaya-upaya dari PT. Jasa

Raharja Kabupaten Bojonegoro, dalam menangani korban

kecelakaan sesuai prosedur

2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan mengidentifikasi masalah

serta aternatif-alternatif pemecahan masalah dari segi kualitas

pelayanan yang diberikan

c. Bagi masyarakat Pengguna Layanan :

Penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi bagi masyarakat

bagaimana prosedur pelayanan apakah dapat mencapai tujuan atau

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan khususnya,

masyarakat Bojonegoro, dan dapat berguna sebagai wacana dalam

memberikan masukan, saran dan pandangan kepada perusahaan

untuk peningkatan mutu/kualitas layanan serta pencapaian

kepuasan pelanggan.

d. Bagi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

akademis bagi dunia akademik untuk mengembangkan ilmu

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

13

pengetahuan yang berhubungan dengan penyelenggaraan

pelayanan publik yang lebih baik lagi.

E. Sistematika Pembahasan

Adapun uraian secara keseluruhan terhadap pembahasan skripsi ini agar

mudah diketahui dan dipahami oleh pembaca, maka penulis membagi menjadi

lima bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub bab, sehingga dengan demikian

sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang peran Jasa Raharja sebagai

badan asuransi korban kecelakaan pada Kabupaten Bojonegoro, perumusan

masalah yang diambil sebagai batasan penelitian, kemudian menjelaskan tentang

tujuan, kontribusi serta sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan yang dihadapi yang nantinya digunakan sebagai dasar melakukan

interpretasi masalah, yaitu mengenai pelayanan publik, Pelayanan Jasa,

Implementasi, dan Jasa Asuransi.

BAB III Metode Penelitian

Dalam bab ini menguraikan metode yang akan dipakai dalam penelitian,

diantaranya jenis penelitian, fokus penelitian, pemilihan lokasi dan situs

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ub.ac.id/117373/3/10.BAB_I.pdf · A. Latar Belakang Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan membuat dunia terasa semakin sempit. Sempitnya

14

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan

analisis data.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian meliputi penyajian data yang

diperoleh selama penelitian sebagai jawaban atas rumusan masalah yang sudah

ditetapkan. Setelah itu data yang diperoleh dianalisa dari teori yang telah

ditetapkan oleh peneliti demi mendapatkan hasil yang diinginkan.

BAB V Penutup

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran, dimana data-data yang

telah diperoleh oleh peneliti dan setelah dianalisa maka akan disimpulkan sebagai

hasil akhir dari penelitian ini. Kemudian pada bab ini juga menguraikan mengenai

saran-saran yang sesuai dengan kesimpulan yang dicapai.