bab i pendahuluan 1.1 latar belakangrepository.ub.ac.id/150071/3/10._bab_i_pendahuluan.pdf ·...
TRANSCRIPT
-
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangLele dumbo merupakan salah satu ikan yang tergolong cepat dan mudah
dalam pembudidayaan (PPUK, 2010). Produksi ikan lele dumbo di Indonesia
meningkat cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dari 51.000 ton di
tahun 2004, menjadi 69.000 ton pada tahun 2005 dan 77.000 ton pada tahun
2006 (SIMPATIK, 2008). Menurut Utama (2008) ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus) memiliki komposisi kimia berupa protein sebesar 16-17%; kadar air
75-79 %, abu 1-1,5 %; dan lemak 0,5-5 %. Kandungan proteinnya yang tinggi
menjadikan lele dumbo memiliki keunggulan nilai nutrisi apabila dijadikan produk
olahan. Adanya produk pangan berbasis sumberdaya alam lokal seperti lele
dumbo juga diharapkan mampu mengangkat potensi kearifan lokal.
Salah satu produk berbasis ikan yang merupakan hasil penerapan
teknologi pengolahan adalah surimi. Surimi merupakan produk antara yang
umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan frozen food seperti bakso ikan, sosis
ikan, tempura, nugget dan kamaboko. Surimi kian popular karena teksturnya
yang khas dan kandungan nutrisinya yang baik (Jin et al., 2007; Park, 2005;
Zhou,2006). Jin et al.,(2007), menyebutkan faktor utama penentu kualitas surimi
adalah kekuatan gel. Kekuatan gel dan konsentrasi protein myofibril merupakan
parameter utama dalam mengetahui kualitas surimi baik atau tidak.
Kualitas surimi yang baik juga ditentukan oleh pembekuan. Pembekuan
digunakan untuk penyimpanan surimi agar memiliki umur simpan yang lebih
lama. Namun demikian, penyimpanan beku membuat protein myofibril
terdenaturasi (Park, 2005; Hasanpour et al., 2012). Salah satu solusi alternatif
yang digunakan untuk mengantisipasi kerusakan fungsional protein myofibril
surimi akibat denaturasi protein selama disimpan beku (Park, 2005) dengan
menggunakan cryoprotectant.
Cryoprotectant bisa berasal dari berbagai sumber seperti golongan
hydrocolloid, pati protein bahkan enzim. Sorbitol dan sukrosa dengan
perbandingan 1:1 adalah cryoprotectant yang telah digunakan secara komersial
pada industry surimi, namun penggunaan bahan tesebut mengakibatkan
timbulnya rasa manis yang berlebihan, nilai kalori yang tinggi, serta
mengakibatkan terjadinya reaksi maillard (Zhou et al., 2006). Penggunaan
-
2
cryoprotectant dari golongan hydrocolloid seperti konjac glucomanan
(Guangquan, et al.,2009), alginate, karaginan baik jenis kappa maupun iota,
locus bean gum, guar gum (Perez-Mateos et. al., 2000), xanthan gum
(Hasanpour et al,2012) Ada juga yang menggunakan polisakarida hasil turunan
kitin dari crustacean yang berupa kitosan sebagai cryoprotectant (Dey, et al.,
2011). Penggunaan enzim sebagai cryoprotectant juga saat ini telah banyak
dikembangkan seperti penggunaan enzim transglutaminase (TG-s) baik yang
komersial (Ramirez et al., 2000).
Kitosan dan xanthan gum merupakan bahan yang berpotensi digunakan
sebagai sumber cryoprotectant. Kedua jenis cryoprotectant ini memiliki potensi
yang melimpah dan sinergisitas antara lele dumbo, kitosan dan xanthan gum
dalam menciptakan mutu surimi maka diperlukan penelitian terkait pengaruh
penambahan kitosan dan xanthan gum sebagai cryoprotectant terhadap
karakteristik fisik dan kimia surimi berbasis lele dumbo dan aplikasi sebagai
bakso ikan.
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini
diambil beberapa rumusan masalah yakni :
1.2.1 Bagaimana pengaruh penambahan kitosan dan xanthan gum sebagai
cryoprotectant terhadap karakteristik fisik dan kimia surimi berbasis lele
dumbo (Clarias gariepinus)?
1.2.2 Berapakah konsentrasi penambahan kitosan dan xanthan gum yang
sesuai untuk menghasilkan surimi berbasis lele dumbo (Clarias
gariepinus) dengan karakteristik fisik dan kimia terbaik?
1.2.3 Bagaimana pengaruh surimi dengan penambahan kitosan dan xanthan
terhadap mutu bakso ikan yang dihasilkan?
1.3.Tujuan PenelitianTujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :
1.3.1 Mengetahui pengaruh penambahan kitosan dan xanthan gum sebagai
cryoprotectant terhadap karakteristik fisik dan kimia surimi berbasis lele
dumbo (Clarias gariepinus)
1.3.2 Mengetahui konsentrasi penambahan kitosan dan xanthan gum yang
mampu menghasilkan surimi berbasis lele dumbo (Clarias gariepinus)
-
3
dengan karakteristik fisik dan kimia terbaik.
1.3.3 Mengetahui pengaruh surimi dengan penambahan kitosan dan xanthan
terhadap mutu bakso ikan yang dihasilkan
1.4. Manfaat PenelitianBagi akademisi hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan
keilmuan tentang pengaruh kitosan dan xanthan gum sebagai cryoprotectant
terhadap mutu surimi berbasis lele dumbo. Penelitian ini juga dapat dijadikan
penelitian rujukan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya. Bagi
masyarakat, terutama petani ikan, hasil penelitian ini di harapkan dapat
mengangkat potensi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) sebagai bahan baku
intermediate product yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yakni surimi.
1.5. HipotesisPenggunaan jenis cryoprotectant dan level konsentrasi tertentu pada
surimi berpengaruh nyata terhadap perubahan karakteristik fisik dan kimia surimi
yang dihasilkan.