bab i pendahuluan 1.1 latar belakangrepository.ub.ac.id/150117/3/bab_i_pendahuluan.pdf · 1.1 latar...
TRANSCRIPT
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pencemaran air yang sering terjadi akhir-akhir ini
mengakibatkan penurunan kualitas air terutama di wilayah
sungai. Pencemaran air sebagian besar disebabkan oleh
aktivitas manusia baik dari sektor pangan, pertanian, industri
maupun rumah tangga yang menghasilkan limbah cair, padahal,
kebutuhan air dari segi kualitas maupun kuantitas perlu
ditingkatkan mengingat semakin banyaknya industri dan rumah
tangga. Berdasarkan informasi dari Departemen Perindustrian
yang dikutip dari Suharyanto, dkk. (2002), kebutuhan air untuk
sektor industri di Indonesia adalah sebesar 703,5 x 106m3/tahun
pada tahun 1990, dan sebesar 6,475 x 109 m3/tahun pada tahun
1998. Peningkatan ini diakibatkan berkembangnya industri di
berbagai propinsi di Indonesia.
Daerah Aliran Sungai atau disingkat DAS merupakan
wilayah perairan yang paling rentan mengalami pencemaran
akibat aktivitas manusia, baik yang menghasilkan limbah
domestik, limbah industri maupun limbah pertanian. Sungai
merupakan salah satu daerah tangkapan air yang memiliki
peranan cukup besar terhadap aktivitas manusia. Sebagai
bagian dari kesatuan ekosistem, sungai memiliki peran dalam
keseimbangan ekosistem. Wilayah sungai yang tercemar selain
berdampak pada penurunan kualitas air, juga berdampak pada
penurunan biodiversitas atau keanekaragaman makhluk hidup
yang tinggal di wilayah sungai, oleh sebab itu sangatlah penting
menjaga dan melakukan monitoring wilayah perairan termasuk
sungai.
2
DAS Brantas memiliki potensi pencemaran air baik dari
hulu hingga hilir dengan jenis pencemaran yang sangat
beragam dan dapat mengakibatkan penurunan kualitas air
sungai. Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
RTRW Kota Batu Tahun 2010 hingga 2030 dikaji bahwa pada
tahun 2005, terdapat 20 sumber air di kawasan DAS Sumber
Brantas yang diduga tercemar oleh pestisida termasuk sumber
air Banyuning dan Gemulo (Tempo, 25 Agustus 2005). Sumber-
sumber air yang diduga tercemar pestisida ini lokasinya berada
di bagian bawah (hilir) dari kawasan pertanian yang didominasi
oleh tanaman sayuran. Sementara itu separuh dari total 12 anak
Sungai Brantas di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, tidak layak
konsumsi akibat pencemaran limbah rumah tangga dan limbah
dari industri perhotelan. Separuh sungai yang tidak layak
konsumsi tersebut berada di kawasan pusat Kota Batu.
Sementara separuh lainnya yang berada di dataran lebih tinggi
masih layak konsumsi (Surabaya Post, 23 Mei 2012).
Kota Batu memiliki 138 titik mata air, namun hanya 111
titik sumber mata air yang masih mengeluarkan air dan dari 111
sumber mata air yang ada di Kota Batu, hanya 40% yang masih
menghasilkan debit air yang relatif konstan yaitu debit rata-rata
di atas 10 liter/detik (Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota
Batu tahun 2010-2030). Sementara itu, Antara Jatim (2012)
memberitakan bahwa debit air Arboretum Sumber Brantas yang
berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur, dalam kurun waktu
beberapa tahun terakhir ini menurun drastis dari sebelumnya 20
liter/detik menjadi 2 liter/detik.
Sungai Kungkuk merupakan salah satu aliran sungai
yang terdapat pada bagian hulu Daerah Aliran Sungai Brantas.
Sub DAS Kungkuk yang selanjutnya disebut Sungai Kungkuk
memiliki sumber pencemaran yang beragam diantaranya
meliputi pencemaran limbah cair dari pertanian, perkebunan,
domestik dan peternakan yang sebagian besar berada di bagian
3
tengah aliran sungai utama, hingga mengakibatkan besarnya
pencemaran di wilayah hilir. Pengelolaan, manajemen dan
pemantauan wilayah sungai secara non teknis perlu dilakukan
untuk dapat meningkatkan kualitas regulasi, termasuk
diantaranya dapat diketahui besaran daya tampung beban
pencemaran sungai sebagai salah satu landasan dalam
perizinan pembangunan di sekitar wilayah sungai.
Sebagian besar fenomena pencemaran sungai di Sungai
Kungkuk DAS Brantas mengakibatkan pencemaran sungai.
Dampak pencemaran sungai dapat dilihat pada peningkatan
konsentrasi limbah dan beban pencemaran. Peningkatan
konsentrasi limbah dan beban pencemaran yang masuk ke
dalam Sungai Kungkuk DAS Brantas berdampak pada daya
dukung Sumber Daya Air (SDA) dan daya tampung beban
pencemaran yang semakin menurun, sehingga diperlukan
upaya pengelolaan guna mencapai tingkat kualitas air sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
Upaya pengelolaan wilayah sungai dalam pencegahan
pencemaran dapat dilakukan dengan membuat peraturan dan
menetapkan beban pencemaran yang boleh dibuang ke sungai.
Penetapan beban pencemaran ini disesuaikan dengan debit air
sungai yang ada agar sesuai dengan daya tampungnya
terhadap beban pencemaran. Penelitian mengenai daya
tampung beban pencemaran di Sungai Kungkuk DAS Brantas
perlu dilakukan mengingat bahwa Sungai Kungkuk DAS Brantas
berpotensi mengalami pencemaran dengan adanya sumber
pencemaran di sekitar wilayah DAS Brantas, metode analisa
beban pencemaran pun juga belum banyak dikenal, sehingga
perlu dilakukan penelitian dalam analisa perhitungan daya
tampung beban pencemaran.
Hasil analisa perhitungan daya tampung beban
pencemaran ini selanjutnya akan dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam penetapan besarnya daya tampung di
4
Sungai Kungkuk DAS Brantas yang selanjutnya akan digunakan
sebagai salah satu kajian dalam pertimbangan perizinan
pembangunan industri di wilayah DAS Brantas Kota Batu,
penetapan izin lingkungan yang berkaitan dengan pembuangan
limbah industri, penetapan parameter baku mutu lingkungan,
dan sebagai penetapan kebijakan pemerintah dalam
pengendalian pencemaran air. Berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup nomor 10 Tahun 2010, Penetapan daya
tampung beban pencemaran air pada sumber air digunakan
sebagai dasar: (a) penetapan izin lokasi bagi usaha dan/atau
kegiatan oleh bupati; (b) penetapan izin lingkungan yang
berkaitan dengan pembuangan air limbah ke sumber air oleh
bupati; (c) penetapan kebijakan kabupaten dalam pengendalian
pencemaran air; (d) penyusunan rencana tata ruang wilayah;
dan (e) penentuan mutu air sasaran.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
perhitungan analisa besarnya daya tampung beban
pencemaran di Sungai Kungkuk ialah metode Neraca Massa.
Perhitungan dengan metode Neraca Massa dapat dilakukan
dengan terlebih dahulu mengetahui besarnya beban
pencemaran yang masuk ke wilayah sungai terhadap parameter
tertentu. Metode Neraca Massa merupakan salah satu metode
analisa perhitungan daya tampung beban pencemaran yang
paling sederhana dan mudah untuk diaplikasikan dalam
perhitungan daya tampung beban pencemaran, sehingga
dengan menggunakan metode Neraca Massa diharapkan dapat
meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perairan terutama
dalam penetapan besarnya daya tampung beban pencemaran
di Sungai Kungkuk.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,
dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. apakah telah terjadi pencemaran air tercemar limbah
pertanian di wilayah Sungai Kungkuk?
b. bagaimana karakteristik kualitas parameter air Sungai
Kungkuk yang meliputi debit, BOD, COD, TSS, Total
Nitrogen, Total Phosfat, dan Total Coliform dari hulu hingga
hilir sungai,
c. bagaimana karakteristik air Sungai Kungkuk terhadap daya
tampung beban pencemarannya dengan metode Neraca
Massa?
d. bagaimana status mutu air di wilayah hilir Sungai Kungkuk?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian mengenai daya tampung beban
pencemaran di Sungai Kungkuk DAS Brantas ini ialah sebagai
berikut:
a. mengetahui tingkat pencemaran air tercemar limbah
pertanian di wilayah Sungai Kungkuk DAS Brantas;
b. menghitung dan menganalisa karakteristik kualitas
parameter air Sungai Kungkuk yang meliputi debit, BOD,
COD, TSS, Total Nitrogen, Total Phosfat, dan Total Coliform
dari hulu hingga hilir Sungai Kungkuk
c. mengetahui karakteristik air Sungai Kungkuk terhadap daya
tampung beban pencemarannya dengan metode Neraca
Massa; dan
6
d. mengetahui status mutu air Sungai Kungkuk dengan
melakukan analisa dan menghitung indeks pencemaran di
Hilir Sungai Kungkuk.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak - pihak sebagai berikut:
a. memberi informasi mengenai cakupan wilayah DAS Brantas
terutama Sungai Kungkuk pada batas administrasinya;
b. memberi informasi mengenai tingkat pencemaran di wilayah
hulu Sungai Brantas, terutama di Sungai Kungkuk;
c. memberi informasi mengenai karakteristik dan daya
tampung air Sungai Kungkuk dengan metode Neraca Massa
dalam penentuan tingkat beban pencemaran di Sungai
Kungkuk;
d. bermanfaat dalam pertimbangan pengambilan keputusan
dalam perizinan pembangunan pada regulasi pemerintahan;
dan
e. penelitian diharapkan dapat berkembang dengan
dilakukannya penelitian lanjutan yang serupa oleh peneliti
lainnya.
1.5 Batasan Masalah
Penelitian yang dilakukan memiliki batasan-batasan
permasalahan diantaranya sebagai berikut:
a. daya tampung yang dihitung ialah daya tampung beban
pencemar di wilayah Sungai Kungkuk;
7
b. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode
Neraca Massa dengan menggunakan persamaan
matematis;
c. waktu penelitian dan waktu pengambilan sampel
dilaksanakan pada bulan Maret minggu ke-3;
d. parameter analisa daya tampung dan data yang digunakan
yaitu Debit, BOD, COD, TSS, Total Nitrogen, Total Phosfat,
dan Total Coliform;
e. sampel yang digunakan dalam analisa ialah sampel air
sungai dari Sungai Kungkuk DAS Brantas; dan
f. titik lokasi pengambilan sampel terdiri dari 4 titik serta tidak
diakukan analisa daya dukung lingkungan.